Anda di halaman 1dari 10

PANEL SURYA

Fungsi Inverter Panel Surya

 Mengubah Arus

Fungsi inverter pada panel surya yang pertama adalah mengubah arus listrik. Tanpa adanya inverter,
panel surya tidak bisa digunakan karena arus listriknya masih DC alias searah.  Agar bisa digunakan untuk
memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari, arus DC harus diubah menjadi arus bolak balik atau AC.

 Impor Kelebihan Daya

Fungsi inverter pada panel surya selanjutnya adalah impor kelebihan daya yang dihasilkan oleh sistem
panel surya yang dihasilkan ke jaringan PLN.  Nah, daya inilah yang kemudian digunakan saat panel surya
tersebut berhenti saat malam hari. Selain itu, beberapa inverter akan melakukan charge ke baterai sistem
panel surya On Grid dan baterai Off Grid atau Stand Alone.

 Menstabilkan Tegangan

Fungsi selanjutnya adalah untuk menstabilkan tegangan. Daya yang terisi pada baterai harus berada di
tegangan yang optimal agar bisa dimanfaatkan dengan baik.  Selain itu, inverter akan memungkinkan Anda
untuk bisa melihat kinerja sistem energi tenaga surya yang ada. 

 Ekspor Listrik

Pada beberapa jenis inverter yang paling baru memiliki fungsi melakukan ekspor listrik ke jaringan yang
ada atau grid.  Nah, pada beberapa model, inverter memiliki fungsi yang jauh lebih kompleks. Fungsi
tersebut adalah memantau kinerja sistem PLTS secara keseluruhan.  Secanggih apapun sistem panel
surya tetap membutuhkan inverter. Tujuannya agar listrik yang dihasilkan mampu berfungsi dengan baik.

SENSOR CAHAYA
Sensor cahaya merupakan salah satu jenis sensor yang banyak digunakan dalam peralatan elektronika.
Beberapa diantaranya dapat ditemukan pada remote televisi, lampu otomatis, dan lain lain. Beberapa jenis
dari sensor cahaya yang sering digunakan adalah Photo transistor, LDR dan Dioda Foto. Untuk mengenal
lebih dalam dan lengkap mengenai cara kerja dan jenis jenis sensor cahaya
Sensor cahaya adalah sebuah alat atau komponen yang berfungsi untuk mengubah energi  cahaya baik
cahaya tampak atau infrared menjadi energi listrik.

Alat ini mampu melakukan pendeteksian keberadaan cahaya dan kemudian mengolahnya menjadi sinyal
listrik untuk digunakan dalam sebuah rangkaian yang menggunakan cahaya sebagai pemicunya.

Cara kerja dari sensor cahaya ini adalah mengubah energi dari cahaya (Foton) menjadi listrik (Electron),
dimana tergantung besar kecilnya intensitas cahaya yang diterima oleh penampang sensor itu sendiri.
Biasanya satu foton dapat membangkitkan satu elektron.
ALAT PEMURNI AIR

Alat penjernih air sumur berikutnya yang sangat direkomendasikan banyak orang yaitu
HYDRO 4000. HYDRO 4000 ini diklaim sangat ampuh untuk atasi air kuning, keruh,
berbau kapur tinggi, mengandung zat besi tinggi, atau berkerak.

Dengan ukuran tabung yang minimalis, HYDRO 4000 ternyata memiliki performa prima
karena mampu menyaring hingga 4.000 liter air per hari.

Keunggulan lain yang cukup menguntungkan yaitu kinerja HYDRO 4000 tak
membutuhkan listrik sehingga takkan menambah beban listrikmu.

Perusahaan ini juga jadi satu-satunya perusahaan filter air di Indonesia yang
mendapatkan sertifikasi ISO 9001 yang menjamin kualitas produknya.
Teknologi Terinspirasi dari Tumbuhan – Tumbuhan memiliki struktur dan
fungsi tertentu yang dapat melangsungkan mekanisme kehidupan.
Mekanisme setiap bagian tumbuhan, memiliki fungsi yang unik dan berbeda.
Karenanya, mekanisme pada tumbuhan bisa menginspirasi para ilmuwan
untuk mengembangkan suatu teknologi yang bermanfaat untuk kehidupan
sehari – hari
TEKNOLOGI TERINSPIRASI DARI STRUKTUR
TUMBUHAN

Struktur organ dan jaringan tumbuhan menginspirasi manusia untuk mengembangkan berbagai teknologi
seperti panel surya (solar cell), sensor cahaya, lapisan pelindung, pengilap mobil dan alat pemurnian air.  

1. Panel surya (Solar cell)


Panel surya adalah alat yang dapat mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Ketika cahaya
matahari mengenai panel surya, menyebabkan elektron (partikel penyusun atom yang bermuatan negatif)
pada panel surya bergerak melalui konduktor dan menjadi arus listrik. 
Mekanisme kerja panel surya terinspirasi dari proses fotosintesis pada daun. Proses fotosintesis
membutuhkan cahaya, karbondioksida dan klorofil, menghasilkan oksigen dan glukosa. Saat daun terkena
sinar matahari, klorofil akan menyerap energi cahaya. Elektron pada klorofil bergerak melalui saluran yang
menyebabkan muatan positif ikut bergerak. 
Selanjutnya, muatan positif bergerak menuju kompleks enzim yang berfungsi menghasilkan energi berupa
ATP dan NADPH. ATP dan NADPH digunakan untuk mengubah karbon dioksida menjadi glukosa. Berikut
reaksi perubahan energi cahaya menjadi kimia dalam proses fotosintesis : 

Sedangkan reaksi pada panel surya mengubah energi cahaya menjadi energi listrik adalah sebagai
berikut : 

Baca Juga: Kisi - Kisi Soal PTS IPA Kelas 8 Semester 1


Selain panel surya, listrik juga bisa dihasilkan melalui Panel “solar ivy”. Bunga ivy adalah bunga yang
tumbuh di Benua Eropa. Bunga ivy merambat pada bangunan untuk mendapat cahaya matahari guna
proses fotosintesis. Daun bunga ivy tumbuh menghadap kearah datangnya cahaya matahari. 
Pertumbuhan bunga ivy yang merambat dan struktur daunnya, menginspirasi ilmuwan untuk
mengembangkan pembangkit listrik.  Pembangkit listrik ini disebut panel “solar ivy”. Solar ivy dapat
dipasang dengan pola sesuai keinginan kita, sehingga mempunyai nilai estetika. Tetapi dapat
menghasilkan energi listrik dari cahaya matahari. 
Berikut gambar panel “solar ivy” :

(a)
: bunga ivy yang merambat pada bangunan , (b) : panel “solar ivy”
2. Sensor Cahaya
Contoh penggunaan sensor cahaya adalah lampu penerang jalan. Lampu penerangan jalan mampu
menyala dan mati secara otomatis karena dilengkapi dengan sensor cahaya yang disebut fotoresistor atau
Light-dependent resistor (LDR) dan sakelar pengatur on – off. Fotoresistor mampu mendeteksi ada dan
tidak ada cahaya di lingkungan sekitar. 
Fotoresistor adalah resistor atau hambatan listrik yang dapat diubah nilai hambatannya melalui penyinaran
cahaya. Hambatan listrik dari fotoresistor ini akan berkurang jika terkena cahaya, sehingga apabila ada
cahaya mampu menghantarkan listrik. 
Saat menjelang pagi, matahari mengenai resitor, mengakibatkan listrik mengalir menuju sakelar. Sakelar
menjadi aktif dan mematikan aliran listrik utama, sehingga lampu penerang jalan menjadi mati. 
Saat menjelang malam, arus listrik tidak dapat mengalir melalui fotoresistor, sehingga tidak ada arus listrik
yang menuju sakelar. Akibatnya, sakelar dalam kondisi on dan lampu penerang jalan menyala. Berikut
sensor cahaya pada penerang jalan : 

Mekanisme pada lampu penerang jalan terinspirasi oleh mekanisme pada tumbuhan kaktus
(Opuntia sp.). Kaktus hidup di gurun pasir yang kering, sehingga memiliki stomata yang unik. Stomata akan
membuka pada malam hari dan akan menutup pada siang hari untuk mengurangi penguapan air. 

Proses membuka dan menutupnya stomata didukung oleh aktivitas sel penjaga. Sel penjaga memiliki
reseptor cahaya (fotoreseptor) yang peka terhadap cahaya. 
Saat siang hari, fotoreseptor akan menangkap cahaya dan menyebabkan air dipompa keluar dengan
bantuan ion – ion. Akibatnya, sel penjaga akan mengecil dan stomata menutup. Sedangkan malam hari, air
dipompa lagi kedalam sel penjaga dengan bantuan ion – ion. Akibatnya, sel penjaga menjadi lebih besar
dan stomata membuka. 
Berikut mekanisme membuka dan menutupnya stomata pada kaktus : 
3. Lapisan Pelindung dan Pengilap
Pada permukaan daun talas (Colocasia esculenta) dan teratai (Nymphaea sp.) dilindungi oleh lapisan
kutikula. Kutikula tersusun atas senyawa lipid berupa lilin (wax) dan polimer hidrokarbon yang disebut
kutan. Kedua senyawa ini bersifat hidrofobik (tidak suka air), sehingga jika air mengenai lapisan ini tidak
akan basah. 
Lapisan lilin juga mampu mencegah menempelnya debu dan kotoran sehingga membuat daun tetap
bersih. Mekanisme ini diadopsi oleh ilmuwan untuk pembuatan cat yang tidak mudah kotor, lapisan
pengilap dan lapisan anti air. Misalnya pada semir sepatu, lapisan pengilap mobil dan perabotan rumah,
dan sebagainya. 
Berikut lapisan pelindung pada daun dan lapisan pengilap mobil : 

4. Alat Pemurnian Air


Perairan yang ditumbuhi eceng gondok (Eichorria crassipes) kondisi airnya jernih. Hal ini karena akar
eceng gondok berbentuk serabut – serabut yang rapat dan mampu menyerap partikel – partikel yang
terlarut dalam air sehingga air menjadi bersih. Zat – zat beracun pun dapat diserap oleh eceng gondok. 
Berikut gambar eceng gondok dan jalur penyerapan air : 

Apabila sel akar diamati dengan mikroskop, maka akan terlihat lubang – lubang atau saluran kecil pada
membran sel akar. Saluran ini terbentuk dari protein dan memiliki lubang dengan ukuran dan daya ikat
tertentu. Salah satu salurannya yaitu aquaporin. 
Aquaporin adalah saluran (protein kanal) yang hanya dilewati oleh air, sehingga partikel lain tidak dapat
masuk. Mekanisme ini menginspirasi ilmuwan untuk mengembangkan teknologi penyaringan atau
pemurnian air. Dengan teknologi ini, air yang kotor dapat disaring, sehingga menghasilkan air yang jernih. 

Berikut contoh alat pemurnian air : 

Struktur organ dan jaringan tumbuhan juga menginspirasi arsitek untuk membuat rancangan bangunan,
contohnya gedung Esplanade di Singapura. Esplanade ini memiliki atap yang bentuknya segitiga seperti
duri kulit durian (Durio zibetinus). Atap tersebut diatur untuk mengikuti pergerakan matahari, sehingga
dapat menjaga intensitas cahaya dalam gedung. 

Anda mungkin juga menyukai