Anda di halaman 1dari 17

IJTIHAD:

SUMBER PENGEMBANGAN
HUKUM ISLAM

Dr. Mustaqim Pabbajah, MA


Universitas Teknologi Yogyakarta
IJTIHAD

 Etimologis: bersungguh-sungguh
‫اِ ْجت َ َه َد – ََ َي ْجت َ ِه ُد – اِ ْج ِت َهاد‬

 Terminologis: mencurahkan segenap


kemampuan berfikir untuk
mengeluarkan hukum syar’iy yang
praktis (‘amaliy) dari dalil-dalil al-Quran
dan Sunnah.
 Mujtahid: orang yang melakukan ijtihad.
PENGERTIAN IJTIHAD

Ijtihad adalah berpikir keras untuk


menghasilkan pendapat hukum
atas suatu masalah yang tidak
secara jelas disebutkan dalam Al-
Quran dan As-Sunnah. Pelakunya
disebut Mujtahid.
FUNGSI IJTIHAD
 Fungsi ijtihad adalah untuk mendapatkan
solusi hukum jika ada suatu masalah yang
harus diterapkan hukumnya, tetapi tidak
dijumpai dalam Al-Quran maupun hadis.
SYARAT MUJTAHID
 Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam,
 Memiliki pemahaman mendalam tentang bahas
Arab, ilmu tafsir, usul fiqh, dan tarikh (sejarah),
 Mengenal cara meng-istinbat-kan (perumusan)
hukum dan melakukan qiyas,
 Mengetahui maqashidusy syari’ah (maksud-
maksud ditetapkannya hukum Islam).
 Mengetahui asbabun nuzul dan asbabul wurud.
 Mengetahui IPTEK.
 Memiliki akhlaqul qarimah.
BENTUK IJTIHAD

 Ijma': Ijma' adalah kesepakatan para ulama mujtahid


dalam memutuskan suatu perkara atau hukum. Ijma'
dilakukan untuk merumuskan suatu hukum yang tidak
disebutkan secara khusus dalam kitab Al-Quran dan
sunnah.
 Qiyas: Qiyas adalah mempersamakan hukum suatu
masalah yang belum ada kedudukan hukumnya dengan
masalah lama yang pernah karena ada alasan yang
sama.
 Maslahah Mursalah: Maslahah Mursalah adalah cara
dalam menetapkan hukum yang berdasarkan atas
pertimbangan kegunaan dan manfaatnya.
Dasar Hukum Ijtihad:
‫ يا ايها آمنوا أطيعوا هللا وأطيعوا الرسول وأولى األمر منكمن فإن‬:‫قال هللا تعالى‬
‫تنازعتم في شيء فردوه إلى هللا والرسول إن كنتم‬
)59 :‫ ذلك خير واحسن تأويال (النساء‬،‫تؤمنون باهلل واليوم اآلخر‬
Artinya: Hai orang-orang beriman, taatlah
kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, dan
para pemimpin (ulil amr) dari kalian. Kemudian
jika kalian berbeda pendapat tentang sesuatu
hendaklah dikembalikan kepada Allah dan Rasul,
jika kamu beriman kepada Allah daan hari
akhirat, demikian itu lebih baik bagimu dan lebbih
baik akibatnya. (QS. An-Nisa:59).
Ijma’
Definisi:
Kesepakatan ulama tentang suatu hukum
sepeninggal Nabi Muhammad Saw.
Ijma’ ada dua:
1. Ijma’ sharih: jelas pendapatnya/
mempraktikkannya.
2. Ijma’ sukuti: tidak jelas
pendapatnya/diam.
Contoh ijma’: kesepakatan para
sahabat untuk mengangkat Abu Bakar
menjadi Khalifah sepeninggal Nabi Saw.
dan kodifikasi al-Quran.
Qiyas (analogi):

Definisi:
Menyamakan hukum suatu masalah yang
belum ada nashnya dengan hukum suatu
masalah yang sudah ada nashnya, karena
adanya persamaan ‘illat.

‘Illat: suatu sifat yang menjadi dasar untuk


menetapkan hukum.
Mashlahah Mursalah (Istishlah)

Definisi:
Menetapkan hukum berdasarkan
kemaslahatan.

Contoh:
Seperti: mengadakan LP, uang, ijazah,
surat nikah, dll.

Istishlah banyak digunakan oleh


golongan Malikiyah.
Istihsan
Definisi:
Meninggalkan qiyas jali / nyata (kulli / umum)
untuk menjalankan qiyas yang khafi/tidak nyata
(istisna’ / pengecualian) karena adanya dalil
yang menurut logika membenarkannya.
Contoh : Aturan umum dalam hukum Islam harta
wakaf tidak boleh dijual, dihibahkan atau diwariskan
(hadits: sedekahkanlah pokoknya, tidak dijual, tidak
dihibahkan dan tidak diwariskan, akan tetapi
diinfakkan hasilnya). Namun jika terjadi
pemubaziran pada harta wakaf kalau tidak dijual,
maka boleh dijual karena agama juga melarang
tindakan pemubaziran
Istishhab
Definisi:
Menetapkan hukum menurut keadaan yang
terjadi sebelumnya sampai ada dalil yang
merubahnya

Contoh:
Seorang perempuan yang ditinggal
suaminya pergi dan tidak ada kabar tentang
suaminya tersebut tetap sebagai isteri yang
sah.

Istishhab banyak digunakan oleh golongan


Syafi’iyah.
‘Urf (adat)
Definisi:
Kebiasaan yang baik, berupa perkataan
atau perbuatan.

‘Urf ada dua macam:


1. ‘Urf shahih, contohnya peringatan
maulud Nabi Muhammad Saw., Isra’
Mi’raj, dll.
2. ‘Urf yang fasid (rusak), contohnya
kebiasaan mabuk, labuhan, dll.
Saddudz Dzari’ah

Definisi:
Mencegah sesuatu yang menjadi
perantara kerusakan.

Contoh:
Dilarang belajar main kartu karena
mengarah ke perjudian, pacaran
mengarah pada kemaksiatan,.dll.
Madzhab Shahabi

Definisi:
Hukum yang ditetapkan oleh
sahabat Nabi Muhammad Saw.
SUMBER BACAAN/REFERENSI
 Al-Quran dan Terjemahannya.
 Abas Mutawalli.H., 1981. Sunnah Nabi Kedudukannya menurut Al-Quran, Gema Risalah.
 Asjmuni Abdur Rachman, Manhaj Tarjih Muhammadiyah, 2002. Metodologi dan Aplikasi.
Pustaka Pelajar. Yogya.
 Atho Mudzhar, HM.,1998. Membaca Gelombang Ijtihad: Antara Tradisi dan Liberasi. Titian
Ilahi Press, Yogya,
 Bashir A Dabla, Dr. Ali Syari’ati, 1992. Metodologi Pemahaman Islam. Terjemahan Bambang
Gunawan, dalam Jurnal Al-Hikmah No.4, Yayasan Muthahhari. Bandung
 Endang Soetari Ad.,2000. Ilmu Hadist-Kajian Riwayah dan dirayah, ‘Amal Bakti Press.
 Hasil Muktamar XXX NU :21-26 Nop.1999. Masail Al-Diniyah Al-Waqiyyah dan Masail al-
Diniyah Al-Maudzu’iyyah.Setjend.PB NU. Jakarta
 Mahmud Syahut, 1990. Islam ‘aqidah dan syaria’ah.
 Mudjahid Abdul Manaf, 1994. Sejarah Agama-agama.
 Muhtar Yahya dan Fathurraohman. Dasar-dasar Pembinaan Hukum Fiqih Islam. PT Al-Ma’ruf,
Bandung
 Murtadha Mutahhari,1993. Manusia dan Agama, Mizan, Bandung.
 Musthafa Mahmud, 1989. Rahasia Al-Quran, Surabaya, Media Idaman.
 Quraisy Syihab,M., 1996. Kemu’jizatan al-Quran. Mizan, Bandung.
 -----------------,1992. Membumikan al’Quran. Mizan, Bandung.
 -----------------, 1999. Wawasan al-Quran : tafsir Maudu’I atas Pelbagai Persoalan Umat,
Mizan, Bandung.
 Thabathaba’I Allamah,1992. Mengungkap Rahasia Al-Quran. Mizan, Bandung.
 Yasien Muhammad, 1997. Insan Yang Sucu- Konsep Fithrah dalam Islam. Mizan, Bandung.
 Yusuf Qurdowi, 1995. Studi Kritik Hadist, Tragenda Karya.

Anda mungkin juga menyukai