Laporan Capaian Indikator TPPS Kabkota PMD
Laporan Capaian Indikator TPPS Kabkota PMD
Pilih Tahun
Pilih Periode Laporan
Provinsi
Kabupaten/Kota
No. INDIKATOR
I. Blok 1 : Capaian Perpres Lampiran A
I.A. Blok 1A : Indikator Intervensi Spesifik
I.B. Blok 1B : Intervensi Sensitif
II. Blok 2 : Capaian Perpres Lampiran B
II.A Blok 2A : Indikator Pilar 1
6 Indikator 6 : Jumlah desa/kelurahan bebas Stunting
DENOMINATOR/SASARAN
Jumlah desa/kelurahan 0
Jumlah desa/kelurahan 60
Jumlah desa/kelurahan 60
Jumlah desa/kelurahan 60
Jumlah desa/kelurahan 60
Jumlah desa/kelurahan 60
NUMERATOR/CAPAIAN CAKUPAN (%)
Definisi kehamilan tidak diinginkan adalah kehamilan yang dialami oleh perempuan yang
sebenarnya belum menginginkan kehamilan atau sudah tidak menginginkan kehamilan tersebut
(Matriks Data BAPPENAS)
Keluarga Berisiko Stunting adalah Keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko Stunting
yang terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja puteri/calon pengantin/Ibu Hamil/Anak usia
0 (nol)-23(dua puluh tiga) bulan/anak usia 24 (dua puluh empat)-59 (lima puluh sembilan) bulan
berasal dari keluarga miskin, pendidikan orang tua rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan air
minum tidak layak.
1. Bimbingan remaja usia nikah bertujuan untuk mendampingi remaja yang memasuki usia nikah
agar mereka memiliki self- awareness atau kesadaran akan potensi diri, menghindarkan sex bebas
sebelum menikah, pendewasaan usia nikah, kesehatan
2. Bimbingan perkawinan calin pengantin bertujuan mendampingi para calon pengantin yang
akan memasuki gerbang rumah tangga yang baik, relasi sehat suami-istri, menyiapkan generasi
berkualitas
3. Konsultasi dan pendampingan keluarga bertujuan agar suami-istri memiliki keterampilan
mengelola dinamika rumah tangga yang baik, serta mempunyai kemampuan menghindarkan
keluarga dari KDRT, mampu mendidik anak agar terhindar dari kenakalan remaja, dan
penyalahgunaan zat psikotropika dan kehamilan tidak diinginkan, serta mencegah terjadinya
kawin anak.
(Matriks Data BAPPENAS)
KEMENDAGRI, PEMDA
4 PEMERINTAH PROVINSI Wilayah
KAB/KOTA
KEMENKES,
16 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA KEMENKOMINFO, BKKBN, Kegiatan
PEMDA PROV
KEMENKES, BKKBN,PEMDA
18 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROV Keluarga
KEMENTRIAN KESEHATAN,
19 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PEMERINTAH PROVINSI Anak Bawah Usia Lima tahun
KEMENDIKBUD, PEMDA
20 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA Wilayah
KAB/KOTA
KEMENDIKBUD, PEMDA
21 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA Layanan
KAB/KOTA
KEMENKES, KEMENDAGRI,
22 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PEMDA PROV Layanan
KEMENKES, KEMENAG,
31 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA BKKBN, PEMDA PROV Catin/PUS
35 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA KEMENKES, PEMDA PROV Anak Bawah Usia Lima tahun
36 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA KEMENKES, PEMDA PROV Anak Bawah Usia Lima tahun
37 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA KEMENKES, PEMDA PROV Anak Bawah Usia Lima tahun
38 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA BKKBN, PEMDA PROV Keluarga Beresiko
KEMENKES,KEMENSOS,
49 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA Catin/PUS
PEMDA PROV
Persentase Ibu hamil yang mengonsumsi Memantau konsumsi TTD pada ibu Hamil untuk mencegah
Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 dan menanggulangi anemia gizi besi untuk mengurangi
tablet selama masa kehamilan resiko melahirkan bayi stunting
Mengukur potensi terjadinya kasus stunting akibat
Persentase Kehamilan yang tidak kehamilan yang tidak diinginkan/direncanakan yang
diinginkan menyebabkan pola asuh yang tidak optimal dan hambatan
pertumbuhan dan perkembangan psikososial pada anak
Persentase Bayi usia kurang dari 6 bulan Mengukur tingkat konsumsi ASI ekslusif untuk
meningkatkan status gizi dan kelangsungan hidup
mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
(survival) bayi
Persentase Anak berusia di bawah lima Mengukur cakupan balita gizi kurang yang diberi
tahun (balita) gizi kurang yang mendapat intervensi tambahan asupan gizi selain makanan untuk
memastikan tumbuh kembang anak sesuai dengan
tambahan asupan gizi
umurnya dan mencegah stunting
Persentase balita yang memperoleh Mengukur cakupan balita yang telah mendapatkan
imunisasi dasar lengkap layanan IDL untuk meningkatkan kekebalan tubuh
Jumlah keluarga miskin dan rentan yang Menghitung jumlah keluarga miskin dan rentan yang
diberikan bantuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan
menerima bantuan sosial pangan
dengan gizi seimbang
Persentase desa/kelurahan stop Buang Mengitung cakupan desa/kelurahan yang telah Stop BABS
Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open
atau ODF sebagai pemicuan STBM
Defecation Free (ODF)
Persentase rumah tangga yang
mendapatkan akses air minum layak di Mengukur cakupan akses rumah tangga terhadap layanan
air bersih dalam upaya pencegahan infeksi penyakit
kabupaten kota/lokasi prioritas
Publikasi data Stunting tingkat kabupaten Melakukan penguatan sistem Pemantauan dan Evaluasi
/ kota terpadu Percepatan Penurunan Stunting.
PILAR INDIKATOR
Pilar II: Peningkatan komunikasi Persentase lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
perubahan perilaku dan pemberdayaan yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik
masyarakat Integratif (PAUD_x0002_HI)
Pilar II: Peningkatan komunikasi Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kelas Bina
perubahan perilaku dan pemberdayaan Keluarga Balita (BKB) tentang pengasuhan 1O00 Hari
masyarakat Pertama Kehidupan (HPK)
Pilar II: Peningkatan komunikasi Persentase Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja
perubahan perilaku dan pemberdayaan dan Bina Keluarga Repaja (BKR) yang melaksanakan
masyarakat edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja
Pilar II: Peningkatan komunikasi Terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku
perubahan perilaku dan pemberdayaan
dalam penurunan Stunting lintas agama
masyarakat
Pilar IV: Peningkatan ketahanan pangan Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan
dan gizi pada tingkat individu, keluarga manfaat sumber daya pekarangan untuk peningkatan
dan masyarakat asupan gizi
Pilar IV: Peningkatan ketahanan pangan Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin
dan gizi pada tingkat individu, keluarga dan penyandang masalah kesejahteraal sosial yang
dan masyarakat menerima bantuan pangan nontunai
Pilar IV: Peningkatan ketahanan pangan Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan
dan gizi pada tingkat individu, keluarga orang tidak mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran
dan masyarakat (PBI) Jaminan Kesehatan
Pilar V: penguatan dan pengembangan Terselenggaranya audit anak berusia di bawah dua tahun
sistem, data, informasi, riset, dan inovasi (baduta) Stunting
Pilar V: penguatan dan pengembangan Tersedianya data keluarga risiko Stunting yang
sistem, data, informasi, riset, dan inovasi termutakhirkan melalui Sistem Informasi Keluarga (SIGA)
Pilar V: penguatan dan pengembangan Terselenggaranya Pemantauan dan Evaluasi Percepatan
sistem, data, informasi, riset, dan inovasi Penurunan Stunting di Pemerintah Desa
DO
Cakupan remaja putri (rematri) berusia 10-19 tahun mengonsumsi tablet tambah
darah yang mengandung senyawa zat besi yang setara dengan 60 mg besi elemental
dan 400 mcg asam folat (kandungan yang sesuai dengan standar WHO) diminum
secara rutin 1 tablet setiap minggu sebanyak 52 tablet dalam 1 tahun
Usulan : Cakupan remaja putri SMP SMA Sederajat yang mengkonsumsi TTD sesuai
standar ,mengandung zat besi yang setara dengan 60 mg besi elemental dan 400
mcg asam folat atau TTD lainnya (kandungan yang sesuai dengan standar WHO)
diminum secara rutin 1 tablet setiap minggu sebanyak 26 tablet dalam 1 tahun
Persentase cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) atau calon pengantin yang
mendaftar pra nikah 3 bulan sebelum menikah yang memperoleh pemeriksaan
kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah terhadap seluruh Calon Pasangan
Usia Subur
Rujukan : Buku Saku Metadata Indikator Keluarga Beresiko Stunting BKKBN 2022
Sedang diupayakan untuk memasukkan klausul kedalam PMA no 20/2019
Buku Panduan TPK
Cakupan Ibu hamil dengan risiko kurang energi kronik (KEK) yang ditandai dengan
ukuran lingkar lengan atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm yang mendapatkan asupan gizi
(baik pabrikan maupun berbasis pangan lokal) sesuai dengan petunjuk teknis
pemberian PMT bagi ibu hamil
Rujukan : Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan (Balita-Ibu Hamil-Anak
Sekolah) Kemenkes 2017
Cakupan Ibu hamil yang mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) sekurangnya
mengandung 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat yang disediakan oleh
pemerintah atau TTD lainnya dengan kandungan yang sesuai dengan standar WHO
selama masa kehamilan, minimal 90 tablet di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
yang sama
Rujukan : Pedoman Penata Laksanaan Tablet Tambah Darah
Persentase kehamilan yang tidak diinginkan terhadap seluruh kehamilan
Definisi kehamilan tidak diinginkan adalah kehamilan yang dialami oleh perempuan
yang sebenarnya belum menginginkan kehamilan atau sudah tidak menginginkan
kehamilan tersebut
Rujukan : Metadata Indikator Keluarga Beresiko Stunting BKKBN 2022
Cakupan bayi usia dibawah 5 bulan- 29 hari yang mendapatkan ASI eksklusif (ASI saja
tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat dan vitamin, mineral berdasarkan recall
24 jam terakhir) terhadap seluruh bayi dibawah 6 bulan.
Rujukan : Panduan Indikator Program Gizi KIA 2023
Cakupan anak usia 6-23 bulan yang mendapatkan makanan sesuai dengan pedoman
PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) baik dari usia,jenis, frekuensi, tekstur, dan
keragaman
Rujukan : Buku Bacaan PMBA Kader Posyandu
Cakupan anak usia 0-59 bulan yang memiliki indeks berat badan menurut Panjang
badan (BB/PB) atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dengan nilai z-
score<-3 SD atau LiLA<11,5 cm pada balita usia 0-59 bulan yang dirawat inap
maupun rawat jalan
Rujukan : Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Kementrian Kesehatan
tahun 2019
Cakupan balita usia 0-59 bulan yang ditimbang sedikitnya 8 kali dalam satu tahun,
diukur panjang badan atau tinggi badannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun dan
dipantau perkembangannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun .
Perlu ditinjau untuk kata " dalam satu tahun"
dan dipantau perkembangannya
Cakupan balita usia 6 bulan sampai 59 bulan dengan kategori status gizi berdasarkan
indeks berat badan menurut Panjang badan (BB/PB) atau berat badan menurut
tinggi badan (BB/TB) memiliki z-score dari - 3 SD sampai kurang dari-2 SD yang
mendapat tambahan asupan gizi selain makanan utama dalam bentuk makanan
tambahan pabrikan maupun berbasis pangan lokal sesuai dengan Petunjuk Teknis
Pemberian Makanan Tambahan
Rujukan :
'-Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Kementrian Kesehatan tahun
2019
-Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan (Balita-Ibu Hamil-Anak Sekolah)
Kementrian Kesehatan 2017
Cakupan balita yang mendapat Imunisasi rutin lengkap meliputi: HB0, BCG, DPT- HB-
HIB/ Pentavalen 1-4, Polio tetes 1-4, PCV 1-3, Rotavirus vaccine* 1-3. Polio suntik
(IPV), dan Campak Rubela 1-2 sebelum anak berusia dua tahun sesuai jadwal
Usulan Cakupan anak usia 0-11 Bulan yang mendapatkan :1 HB0, 1 BCG, 3 DPT HB
HIB, 4 OPV atau Polio tetes, 1 IPV Polio Suntik, 1 Campak Rubela.
Jumlah keluarga miskin dan tidak mampu (Desil 1-4) sebagai peserta program
jaminan kesehatan yang dibayarkan pemerintah pusat dan daerah
Rujukan : PERMENSOS No 5 Tahun 2019 & PERPRES no 64 Tahun 2020
Usulan : Keluarga sasaran yang memiliki faktor risiko untuk melahirkan anak
stunting, dengan keluarga sasaran terdiri dari: PUS, ibu hamil, keluarga dengan
anak 0-23 bulan, dan keluarga dengan anak 24-59 bulan, serta penapisan faktor
risiko yang mudah diamati dan memenuhi signifikansi dalam mempengaruhi
terjadinya stunting, yaitu sanitasi, akses air bersih, serta kondisi 4T (terlalu muda,
terlalu tua, terlalu dekat, terlalu banyak) dan kesertaan KB modern.
Rujukan :Sumber NOTA DINAS Deputi Adpin NOMOR 496/LP.02/G4/2023
Jumlah keluarga miskin memperoleh bantuan tunai melalui PKH (Program Keluarga
Harapan)
Rujukan : Inpres no 1 tahun 2013 lampiran no 46 & Tagging KL
Cakupan keluarga dengan balita, calon pengantin/PUS, remaja putri , ibu hamill
hingga pasca salin dan ibu menyusui yang mendapatkan pendampingan penyuluhan
(konseling) dari tim TPK
Rujukan :
- Panduan Pelaksanaan Pendampingan Keluarga dalam upaya percepatan
penurunan stunting ditingkat desa/kelurahan tahun 2021
- PBKKBN No 12 Tahun 2021
Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan melalui program
sembako (Tunai & Non Tunai)
Rujukan : Permensos No 5 tahun 2021
Cakupan Desa/kelurahan yang setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar
sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit dan diikuti dengan
pemanfaatan sarana sanitasi yang saniter berupa jamban sehat.
Usulan : Kondisi ketika setiap KK dalam desa/kelurahan tidak lagi melakukan
perilaku buang air besar sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit
melalui proses verifikasi
Rujukan : Permenkes No 3/2014 & Panduan pelaksanaan Pemicuan Desa PKGBM
untuk penurunkan stunting
- Cakupan rumah tangga dengan akses pada layanan air minum merujuk pada air
minum berasal dari sumber yang baik dan tersedia dengan waktu pengambilan tidak
lebih dari 30 menit pp termasuk waktu antrian
- Sumber air yang meningkat kualitasnya termasuk dari PAM, mata air, sumur bor,
sumur galian yang terlindung, penampungan air hujan, dan air kemasan
- Cakupan rumah tangga dengan sumber air minum utama berupa ledeng,
perpipaan, perpipaan eceran,kran halaman, hidran umum, air terlindungi,dan
penampungan air hujan termasuk air kemasan.Air terlindungi mencakup sumur
bor/pompa, sumur terlindungi,dan mata air terlindung.
USULAN:Cakupan rumah tangga dengan akses pada layanan air minum merujuk
pada air minum berasal dari sumber yang layak dan tersedia dengan waktu
pengambilan tidak lebih dari 30 menit pp termasuk waktu antrian.
Sumber air minum utama berupa ledeng, perpipaan, perpipaan eceran,kran
halaman, hidran umum, air terlindungi,dan penampungan air hujan termasuk air
kemasan.Air terlindungi mencakup sumur bor/pompa, sumur terlindungi,dan mata
air terlindung.
Rujukan :
Metadata SDGs Pilar Lingkungan edisi II
Permenkes no 492/2010
PP no 122/2015
-Cakupan rumah tangga dengan fasilitas sanitasi sendiri, dengan bangunan atas
dilengkapi kloset dengan leher angsa, dan bangunan bawahnya menggunakan tangki
septik yang disedot setidaknya sekali dalam 5 (lima) tahun terakhir dan diolah dalam
instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT), atau tersambung ke sistem pengolahan air
limbah domestik terpusat (SPALD-T).
(aman)
-Cakupan rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak sendiri dan
bersama.
Akses sanitasi layak sendiri :(i) apabila rumah tangga (di perkotaan atau di
perdesaan) menggunakan fasilitas sendiri, dimana bangunan atas dilengkapi kloset
dengan leher angsa dan bangunan bawahnya menggunakan tangki septik; (ii) untuk
di perdesaan, apabila rumah tangga menggunakan fasilitas sendiri, dimana
bangunanatas dilengkapi kloset dengan leher angsa dan bangunan bawahnya lubang
tanah
Akses Layak Bersama : (i) apabila rumah tangga (di perkotaan atau di perdesaan)
menggunakan fasilitas bersama dengan rumahtangga lain tertentu, dimana
bangunan atas dilengkapi kloset dengan leher angsa dan bangunan bawahnya
menggunakan tangki septik atau IPALD; (ii) khusus di perdesaan, apabila rumah
tangga menggunakan fasilitas bersama rumah tangga lain tertentu, dimana
bangunan atas dilengkapi kloset dengan leher angsa dan bangunan bawahnya
lubang tanah
Rujukan : Metadata SDGs Pilar Lingkungan Edisi II
Rapat koordinasi percepatan penurunan stunting yang dihadiri oleh pemerintah
pusat, provinsi dan kab/kota dan pemerintah desa dibuktikan dengan Nota
Kesepakatan (MoU) yang ditandatangani perwakilan Setwapres dan
Bupati/Walikota. Rapat koordinasi dapat berupa forum rembuk nasional dengan
agenda memilih kabupaten/Kota prioritas
Usulan: Rapat Koordinasi percepatan penurunan stunting dipimpin oleh perwakilan
kementrian sekretariat negara dihadiri oleh pemerintah pusat, provinsi, kab/kota
dan Pemerintah Desa.
Jumlah provinisi dan kab/kota yang mengintegrasikan program dan kegiatan OPD
untuk meningkatkan cakupan layanan intervensi dan kegiatan untuk meningkatkan
integrasi intervensi oleh kabupaten/kota dan desa pada tahun berjalan dan/atau
satu tahun mendatang ( 29 layanan esensial)
Pendekatan rata-rata
Cakupan kab/kota yang memiliki kinerja tahunan yang baik dengan capaian semua
kegiatan selama satu tahun terakhir terhadap pelaksanaan program percepatan
penurunan Stunting mulai dari aksi 1 sampai aksi 7
Kriteria kinerja baik dalam penilaian kinerja merujuk pada Laporan 8 aksi
konvergensi Kemendagri
Cakupan jumlah desa yang memiliki kinerja tahunan yang baik dengan capaian
semua kegiatan selama satu tahun terakhir terhadap pelaksanaan program
percepatan penurunan Stunting merujuk pada konvergensi hasil pendataan score
card pembangunan manusia
Catatan: Kriteria Pemerintah desa sudah melaksanakan konvergensi 40 % > lebih
dan Alokasi dana desa ( 2022: 43720 desa/74.761 desa)- 57% kemungkinan di Mei
Permendes no 8 tahun 2022
Permendes no 20 tahun 2021 - satu data desa
Tersedianya publikasi data stunting melalui profil kesehatan Indonesia dan buku
saku SSGI
- Tersedianya sistem dana transfer kab/kota melalui dana DAK Fisik dan DAK
Non Fisik
mendukung Percepatan Penurunan Stunting
Tersedianya sistem pendataan dan informasi berbagai data dan informasi stunting
yang ada di K/L ke dalam Satu Data Indonesia (Satu Data Stunting) mencakup 1) data
sasaran; 2) program K/L; 3) alokasi anggaran; 4) realisasi; 5) capaian Perpres 72/2021
Tersedianya sistem skrining dan konseling bagi Calon Pengantin, ibu hamil, pasca
persalinan (0-59 bulan) sebagai upaya percepatan penurunan stunting.
Tersedianya mekanisme insentif finansial daerah berupa dana insentif daerah (DID)
(layanan) berbasis kinerja dalam mendukung percepatan penurunan stunting
TUJUAN
Mengukur tingkat konsumsi MPASI untuk pemenuhan gizi optimal dimasa 1.000
Hari Pertama Kehidupan Anak
Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi individu, keluarga, dan masyarakat termasuk
dalam keadaan bencana
Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi individu, keluarga, dan masyarakat termasuk
dalam keadaan bencana
Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi individu, keluarga, dan masyarakat termasuk
dalam keadaan bencana
Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi individu, keluarga, dan masyarakat termasuk
dalam keadaan bencana
Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi individu, keluarga, dan masyarakat termasuk
dalam keadaan bencana
Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi individu, keluarga, dan masyarakat termasuk
dalam keadaan bencana
-Eppgbm
-Satu Sehat
- EPPGBM
- Satu Sehat
Komunikasi Data
Pendataan Keluarga (PK)
- EPPGBM
Diusulkan : Satu Sehat
- EPPGBM
Diusulkan : Satu Sehat
Pelita Kesmas
-EPPGBM
-EPPGBM
-EHDW
BPJS
DO
S Ibu hamil KEK mendapatkan tambahan asupan gizi diluar makanan utama dalam bentuk
tambahan makanan pabrikan maupun pangan lokal
S Total Ibu Hamil yang diukur
S Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa
kehamilan
S Total Ibu Hamil
S Pasangan usia subur (wanita kawin) status hamil dengan keinginan kehamilan
nanti/kemudian atau tidak ingin anak lagi
S Total kehamilan
S Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) sesuai
dengan pedoman PMBA
S A usia 6-23 bulan
S Gizi buruk pada bayi 0-59 bulan yang mendapat tata laksana (rawat inap & rawat jalan)
S Balita Gizi Buruk usia 0-59 bulan
S Jumlah balita usia 0-59 bulan yang ditimbang sedikitnya 8 kali dalam satu tahun, diukur
panjang badan atau tinggi badannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun dan dipantau
perkembangannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun.
S Total usia 0-59 bulan
S Anak usia 6-59 bulan gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi
S Anak usia 6-59 bulan gizi kurang
S Balita yang mendapat Imunisasi dasar lengkap
S Anak usia 0-11 bulan
S Keluarga miskin dan tidak mampu (Desil 1-4) dengan iuran JKN dibayarkan oleh pemerintah
pusat dan daerah
S Keluarga dengan balita, calon pengantin/PUS, remaja putri , ibu hamil hingga pasca salin
dan ibu menyusui yang mendapatkan pendampingan konseling dari tim TPK
S Keluarga dengan balita, calon pengantin/PUS, remaja putri , ibu hamil hingga pasca salin
dan ibu menyusui
S Desa/kelurahan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free
(ODF)
S Total desa/kelurahan
S Rumah tangga dengan akses air minum layak
S Total rumah tangga
S Rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak +AMAN
S Total rumah tangga
S Rapat koordinasi tahunan yang dihadiri pimpinan tinggi di pusat, provinisi dan kab/kota
S Provinisi yang meningkatkan alokasi anggaran APBD tagging tematik stunting (daerah)
S Total provinsi (daerah)
S Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih modul kesehatan dan gizi
S Total Pendamping PKH ( 35.840 orang april)
S Pasangan calon pengantin yang mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi
pencegahan Stunting
S Total Calon PUS N1 dan N2 Kelurahan
S Jumlah provinisi & Kab/Kota yang mengintegrasikan program dan kegiatan OPD untuk
meningkatkan cakupan layanan intervensi dan kegiatan untuk meningkatkan integrasi
intervensi oleh kabupaten/kota dan desa pada tahun berjalan dan/atau satu tahun
mendatang
S Total provinsi & Kab/Kota
Jumlah Publikasi data stunting melalui profil kesehatan Indonesia dan buku saku SSGI
Jumlah laporan hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi terpadu percepatan penurunan
stunting
Tersedianya sistem transfer dana transfer dana daerah kab/kota dan desa yang mendukung
percepatan penurunan stunting
Jumlah sistem informasi yang memaparkan data dan informasi terpadu untuk percepatan
penurunan stunting
Jumlah sistem skrining dan konseling bagi Calon Pengantin, ibu hamil, pasca persalinan (0-59
bulan)
Tersedia nya mekanisme insentif finansial daerah berupa dana insentif daerah (DID) (layanan)
berbasis kinerja dalam mendukung percepatan penurunan stunting
Jumlah laporan tahunan evaluasi kinerja anggaran dan pembangunan (tahun sebelumnya)
program penurunan stunting melalui belanja K/L
PROSES
2 13 04 2.01 18 Fasilitasi Evaluasi Perkembangan Desa serta serta Lomba Desa dan Kelurahan
7 01 06 2.01 17 Koordinasi Pendampingan Desa di Wilayahnya
1 02 05 2.02 01 Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan Gerakan Hidup Bersih dan Sehat
1 02 05 2.02 01 Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan Gerakan Hidup Bersih dan Sehat
001-Ibu Hamil KEK yang mendapat makanan tambahan dari Buffer Stock
508-Paket Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Kesehatan Ibu dan Anak
1 02 02 2.02 04 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Balita
3.25.06.2.02.01 Pelaksanaan bimbingan dan penerapan persyaratan atau standar pada usaha
pengolahan dan pemasaran skala mikro dan kecil
Jumlah Bayi usia kurang dari 6 bulan yang Jumlah Bayi Usia
80%
mendapatkan ASI Eksklusif Kurang dari 6 Bulan
Gizi buruk pada bayi 0-59 bulan yang Balita Gizi Buruk usia
mendapat tata laksana (rawat inap & rawat 90%
0-59 bulan
jalan)
Jumlah anak usia 6-59 bulan gizi kurang Jumlah anak usia 6-59 90%
yang mendapat tambahan asupan gizi bulan
Jumlah balita yang mendapat Imunisasi Jumlah anak usia 0-11
90%
dasar lengkap bulan
Jumlah keluarga
Jumlah keluarga dengan balita, calon dengan balita, calon
pengantin/PUS, remaja putri , ibu hamil pengantin/PUS,
hingga pasca salin dan ibu menyusui yang remaja putri , ibu 70%
mendapatkan pendampingan konseling dari hamil hingga pasca
tim TPK salin dan ibu
menyusui
100%
Jumlah
kabupaten/kota yang
S kabupaten/kota yang telah memiliki telah memiliki
regulasi tentang kewenangan desa/kel regulasi tentang
terkait penurunan stunting kewenangan desa/kel
terkait penurunan
stunting
Jumlah Pemerintah
daerah yang
S Pemerintah daerah yang meningkatan meningkatan alokasi
alokasi anggaran APBD untuk percepatan anggaran APBD untuk Total kabupaten/kota
penurunan stunting dibandingkan dengan percepatan
tahun sebelumnya penurunan stunting
S Total Kab/Kota dibandingkan dengan
tahun sebelumnya
Jumlah
Kabupaten/kota yang
memiliki minimal 20
tenaga pelatih
S Kabupaten/kota yang memiliki minimal 20
berjenjang tingkat
tenaga pelatih berjenjang tingkat dasar
dasar serta
serta pendidikan dan pelatihan pengasuhan Total Kab/Kota
pendidikan dan
stimulasi penanganan Stunting bagi guru
pelatihan pengasuhan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
stimulasi penanganan
S Total Kab/Kota Stunting bagi guru
Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD)
Jumlah
S Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan kabupaten/Kota yang
Total Kabupaten/kota
8 aksi konvergensi telah melaksanakan 8
S Total Kabupaten/kota aksi konvergensi
Jumlah
S Kabupaten/kota yang ramah perempuan Kabupaten/kota yang Total
dan layak anak ramah perempuan Kabupaten/Kota
S Total Kabupaten/Kota dan layak anak
Jumlah
S Kabupaten/kota yang mengintervensi Kabupaten/kota yang Total Kab/Kota
keamanan pangan mengintervensi
S Total Kab/Kota keamanan pangan
Jumlah
kabupaten/kota
S kabupaten/kota dengan Age Specific
Fertility Rate/ASFR (15-19) paling sedikit 18 dengan Age Specific Total kab/kota
Fertility Rate/ASFR
per 1O00
(15-19) paling sedikit
S Total kab/kota 18 per 1O00
Kabupaten/kota yang
menginput dan
S Kabupaten/kota yang menginput dan
memutakhirkan data
memutakhirkan data Monitoring dan Total Kabupaten/Kota
Monitoring dan
Evaluasi Surveilans Gizi melalui EPPGBM
Evaluasi Surveilans
S Total Kabupaten/Kota Gizi melalui EPPGBM
Jumlah laporan
S Laporan Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan
Percepatan Penurunan Stunting TPPS Evaluasi Percepatan
Provinsi Penurunan Stunting
TPPS Provinsi
Jumlah rapat
S Rapat koordinasi/Rembuk Stunting kordinasi/Rembuk
-
tingkat kabupaten/kota Stunting tingkat
kabupaten/kota
Desa/kelurahan bebas
S Desa/kelurahan bebas stunting Total desa/kel
stunting
S Total Desa/kelurahan
Jumlah Pemerintah
desa yang
S Pemerintah desa yang mendapatkan mendapatkan
peningkatan kapasitas dalam penanganan peningkatan kapasitas Total Pemerintah Desa
Percepatan Penurunan stunting dalam penanganan
S Total Pemerintah Desa Percepatan
Penurunan stunting
Jumlah kanal/metode
Kampanye nasional kampanye nasional
S Kampanye nasional pencegahan stunting pencegahan stunting pencegahan stunting
setiap bulan
Jumlahbalita yang
S Jumlahbalita yang mendapat Imunisasi Jumlah anak usia 0-59
dasar lengkap mendapat Imunisasi bulan
dasar lengkap
S Jumlah anak usia 0-59 bulan
Desa/kelurahan yang
S Desa/kelurahan yang memiliki Guru PAUD memiliki Guru PAUD
terlatih terlatih pengasuhan stimulasi terlatih terlatih Total Desa/Kelurahan
penanganan Stunting pengasuhan stimulasi
S Total Desa/Kelurahan penanganan Stunting
Jumlah Lembaga
Pendidikan Anak Usia
S Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Dini (PAUD) yang
Total Lembaga PAUD
(PAUD) yang mengembangkan Pendidikan mengembangkan
terdaftar
Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) Pendidikan Anak Usia
S Total Lembaga PAUD terdaftar Dini Holistik Integratif
(PAUD HI)
Desa/kelurahan yang
S Desa/kelurahan yang melaksanakan kelas melaksanakan kelas
Bina Keluarga Balita (BKB) tentang Bina Keluarga Balita
(BKB) tentang Total Desa/Kelurahan
pengasuhan 1O00 Hari Pertama Kehidupan
pengasuhan 1O00
(HPK) Hari Pertama
S Total Desa/Kelurahan Kehidupan (HPK)
Keluarga Penerima
Manfaat PKH yang
S Keluarga Penerima Manfaat PKH yang Total Keluarga
mengikuti P2K2
mengikuti P2K2 dengan modul kesehatan Penerima Manfaat
dan Gizi keluarga dengan modul PKH
kesehatan dan Gizi
S Total Keluarga Penerima Manfaat PKH keluarga
Jumlah
Desa/Kelurahan
urahan ngintegrasikan
S Desa/Kelurahan urahan ngintegrasikan program dan kegiatan
program dan kegiatan percepatan percepatan
penurunan stunting dalam dokumen penurunan stunting
Total Desa/Kelurahan
perencanaan dan penganggaran dalam dokumen
desa/kelurahan (RPJMDes, RKPDes, perencanaan dan
APBDes,RKA Desa) penganggaran
S Total Desa/Kelurahan desa/kelurahan
(RPJMDes, RKPDes,
APBDes,RKA Desa)
Jumlah
Desa/Kelurahan yang
S Desa/Kelurahan yang meningkatkan meningkatkan alokasi
alokasi dana desa/kelurahan untuk dana desa/kelurahan Total Desa/Kelurahan
intervensi spesifik dan sensitif dalam untuk intervensi
penurunan stunting spesifik dan sensitif
S Total Desa/Kelurahan dalam penurunan
stunting
Jumlah
desa/kelurahan yang
melakukan
S Desa/kelurahan yang melakukan konvergensi dalam
konvergensi dalam perencanaan dan perencanaan dan
penganggaran serta pelaksanaan kegiatan penganggaran serta
Total desa/kelurahan
untuk meningkatkan jenis,cakupan dan pelaksanaan kegiatan
kualitas intervensi gizi bagi sasaran keluarga untuk meningkatkan
beresiko stunting jenis,cakupan dan
S Total desa/kelurahan kualitas intervensi gizi
bagi sasaran keluarga
beresiko stunting
Jumlah
Desa/kelurahan yang
S Desa/kelurahan yang melaksanakan
melaksanakan Total Desa/Kelurahan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Sanitasi Total Berbasis
S Total Desa/Kelurahan Masyarakat (STBM)
Calon pengantin
S Calon pengantin /calon ibu yang /calon ibu yang
menerima Tablet Tambah Darah (TTD) menerima Tablet Total Catin
S Total Catin Tambah Darah (TTD)
Jumlah pelaksanaan
S Pelaksanaan pendataan keluarga dan pendataan keluarga
pemutakhirannya dan pemutakhirannya
Jumlah peserta KB
S Peserta KB Pasca persalinan Jumlah ibu bersalin
Pasca persalinan
S Ibu bersalin
Keluarga Beresiko
S Keluarga Beresiko Stunting sebagai Stunting sebagai Total Keluarga
penerima manfaat program P2L penerima manfaat Beresiko Stunting
S Total Keluarga Beresiko Stunting program P2L
Jumlah Keluarga
berisiko Stunting yang
S Keluarga berisiko Stunting yang
mendapatkan Total Keluarga
mendapatkan promosi peningkatan
promosi peningkatan Beresiko Stunting
konsumsi ikan dalam negeri
konsumsi ikan dalam
S Total Keluarga Beresiko Stunting negeri
Laporan hasil
surveilans keluarga
S Laporan hasil surveilans keluarga berisiko berisiko stunting
stunting berbasis sistem informasi keluarga berbasis sistem
(SIGA) informasi keluarga
(SIGA)
JENIS DATA PERIODE KETERSEDIAAN DATA AKTOR KUNCI
-SEKOLAH (N)
DATA RUTIN Per 3 bulan -KPM (D)
- Puskesmas
DATA RUTIN Bulanan
Pendamping Sosial
DATA RUTIN Tahunan
Pemerintah Daerah
- KL Terkait (Kemenkes-
Tahunan (Alokasi dan raport 2023 stunting, Kemenpur - air
DATA RUTIN dapat dilihat di rincian APBN Dec minum, BPS- sanitasi
2022) -Dit DTU DJPK
-Dit ESI DJPK
PERIODE KETERSEDIAAN
TARGET JENIS DATA
DATA
100%
100%
90%
50%
- EPPGBM
- USULAN : SATU SEHAT
TBO
- EPPGBM
- EPPGBM
-KOMDAT
https://portalpk22-pdn.bkkbn.go.id/tabulasi
- EPPGBM
-Satu Sehat
- EPPGBM
-Satu Sehat
Komdat
NEW SIGA
-SIKS-NG
-BDT TNP2k (http://tnp2k.go.id )
- Elsimil
- https://portalpk22-pdn.bkkbn.go.id/tabulasi
-SIKS-NG
- EPPGBM
- EHDW
-SIKS-NG
Situs http://monev.stbm.kemkes.go.id/
-SIMS-SPAM
-BPS (Data Rumah Tangga)
Usulan : Data Pendataan Keluarga (Data
Rumah Tangga)
SUSENAS
Dashboard.stunting.go.id
-SIKS-NG
SIMBI (Sistem informasi Bimas Islam)
Laporan Manual Daerah
Laporan dari gereja adalah terkait dengan
anggaran yang dari pemerintah
TBO
OM SPAN
Elsimil
TBO
Website aksi bangda
AKTOR KUNCI
Bappeda Provinsi
ENUMERATOR
Sanitarian puskesmas
ENUMERATOR
Puskesmas
KADER KB
Pendamping Sosial
Pemerintah Daerah
PLKB
Sanitarian puskesmas
-Puskesmas
- Petugas KUA
- Puskesmas
TPG
- TPG
- TPG
Puskesmas/Posyandu
Puskesmas
TPK
-TPK
-SEKOLAH (N)
PLKB/Kader KB
PLKB
PLKB/KADER KB
Pendamping Sosial
Pendamping Sosial
Pendamping Sosial
Lurah/Kades
BPOM
PLKB
CATATAN
- Terdapat 3 rujukan defenisi Remaja Putri dilihat dari kelompok umur BPS
(16-18) ,WHO(10-19 th),Permenkes 25/2014 (10-18 th),BKKBN (10-24 &
belum menikah)
PERLU DISEPAKATI RENTANG UMUR
TPK mencari sasaran dan diinput di elsimil TPK dan form manual untu
pendataan sasaran
dihitung sbg capaian ketika brapa kali menerima? Karena data bs keluar
masuk berdasar kepada update data DTKS dari pemerintah daerah
Katolik
Modul 1 : Modul Pembinaan Keluarga
Modul 2 : Sedang dalam pengembangan
SE sudah diterbitkan untuk keseluruh gereja untuk mendorong catin
melakukan pemeriksaan kesehatan
Data
layanan stunting blm settle
SISTEM
https://aksi.bangda.kemendagri.go.id/
https://aksi.bangda.kemendagri.go.id/emonev
https://aksi.bangda.kemendagri.go.id/emonev
BPPKPD
Laporan kegiatan Bangda Kemendagri
https://aksi.bangda.kemendagri.go.id/
Situs http://monev.stbm.kemkes.go.id/
-SUSENAS
-PIS PK
EPPGBM
NEW SIGA
SIBIMA
https://lms-elearning.bkkbn.go.id/course/view.php?id=154
-SIKS-NG
NEW SIGA
Situs http://monev.stbm.kemkes.go.id/
- EPPGBM
- EHDW
- EPPGBM
- EPPGBM
-KOMDAT
- EPPGBM
-Satu Sehat
- EPPGBM
-Satu Sehat
- Eppgbm
Diusulkan satu sehat
https://portalpk22-pdn.bkkbn.go.id/tabulasi
NEW SIGA
https://portalpk22-pdn.bkkbn.go.id/tabulasi
-e-Monev BKP
-aplikasi BAST 526 Kementerian Pertanian
-SIKS-NG
-SIKS-NG
PK
OM SPAN
NEW SIGA
GLOSSARI
Keluarga Beresiko
Keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko Stunting yang terdiri dari keluarga yang memiliki
anak remaja puteri/calon pengantin/Ibu Hamil/Anak usia 0 (nol)-23(dua puluh tiga) bulan/anak usia 24
(dua puluh empat)-59 (lima puluh sembilan) bulan berasal dari keluarga miskin, pendidikan orang tua
rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan air minum tidak layak
Fakir Miskin Orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber
mata pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kehidupan dirinya dan/atau keluarganya
Orang Tidak Mampu
Orang yang mempunyai sumber mata pencaharian, gaji atau upah, yang hanya mampu memenuhi
kebutuhan dasar yang layak namun tidak mampu membayar iuran bagi dirinya dan keluarganya
PKH Program Keluarga Harapan merupakan program pemberian bantuan tunai bersyarat kepada keluarga
kurang mampu yang terdapat pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan memiliki komponen
yang dipersyaratkan sebagai penerima PKH
Saniter
Kondisi fasilitas sanitasi yang memenuhi standar dan persyaratan kesehatan yaitu
-Tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia
akibat pembuangan kotoran manusia
-Dapat mencegah vektor pembawa untuk menyebar penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya
PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat
Edema Pembengkakan yang disebabkan oleh penimbunan cairan tubuh di bawah kulit akibat kekurangan
protein, yang biasanya terjadi pada punggung kaki (edema minimal), punggung tangan, atau bila berat
ditemukan di seluruh tubuh.
Rembug Stunting
Suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan
pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara
bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan
masyarakat.
Anemia suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal yang berbeda menurut
kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologis
TTD Tablet Tambah Darah merupakan suplemen gizi yang mengandung senyawa zat besi yang setara
dengan 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat
Rematri
Remaja putri masa peralihan dari anak menjadi dewasa, ditandai dengan perubahan fisik dan mental.
Perubahan fisik ditandai dengan berfungsinya alat reproduksi seperti menstruasi (umur 10-19 tahun)
Konvergensi
Pendekatan intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama pada target
sasaran wilayah geografis dan rumah tangga prioritas untuk mencegah stunting
KLA Kabupaten/Kota Layak Anak adalah Kabupaten/Kota dengan sistem pembangunan yang menjamin
pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak yang dilakukan secara terencana, menyeluruh dan
berkelanjutan
ASI Air Susu Ibu yang merupakan
Balita Anak berumur dibawah 5 tahun ( 0-59 bulan 29 hari)
Baduta Anak berumur dibawah 2 tahun ( 0-23 bulan 29 hari)
Stunting Kategori status gizi berdasarkan indeks Tinggi Badan menurut umur (TB/U) dengan z-score kurang dari
-2 SD
Gizi Kurang Kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan z-score
kurang dari -2 SD
Berat Badan Kurang Kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) dengan z-score kurang dari
-2 SD
STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan
sanitasi melalui pemberdayaan den gan metode pemicuan
Jamban sehat sarana pembuangan tinja yang
kegiatan yang dilaksanakan olehefektif untukmasyarakat
kelompok memutus mata
yang rantai
secarapenularan penyakit
bersama-sama mengusahakan
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan,
aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan
PBKKBN NO 12/2021
PERMENSOS NO 21/2019
PERMENSOS NO 21/2019
PERMENKES NO 3/2014
PERMENKES No 2269/MENKES/PER/XI/2011
PEDOMAN UMUM PHBS KEMENTRIAN
KESEHATAN 2011