Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI DIRI

TUGAS
Untuk Memenuhi Tugas
Mata kuliah Filosofi Pendidikan

OLEH:
YUSNITA LESTARIA SIMVONY/ 223113914947

PGSD 08

PENDIDIKAN PROFESI GURU


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2023
Refleksi Diri

Setelah saya mempelajari mata kuliah Filosofi Pendidikan selama perkuliahan PPG
Prajabatan saya memahami banyak hal mengenai Pendidikan di Indonesia. Pada mata kuliah
Filosofi Pendidikan saya mempelajari 5 topik selama 1 semester. Topik 1 mempelajari
tentang perjalanan Pendidikan Indonesia. Pendidikan di Indonesia pada zaman Belanda hanya
mempelajari tentang berhitung, menulis dan membaca. Tujuan Pendidikan pada masa ini
yaitu menciptakan buruh kerja dengan upah minimum yang bekerja di bawah naungan
kompeni. Tujuannya tidak lepas dari mempelancar misi Belanda menjajah Indonesia. Hingga
pada tahun 1902 lahirlah Taman Siswa di Yogyakarta yang didirikan oleh Ki Hajar
Dewantara. Sekolah ini mengutamakan kemerdekaan peserta didik dalam belajar tidak
memaksa mereka untuk menjadi apa, tapi mengembangkan bakat yang mereka miliki.
Pada topik 2 mempelajari tentang dasar-dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan harus sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman
anak. Tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat
menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat
memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Dalam
mendidik anak-anak menurut Ki Hajar Dewantara harus tetap memerdekakan dan
mengantarkan pada kebahagiaan dan kesejateraan anak. Sistem yang digunakan untuk
mendidik anak-anak disebut sistem among.
Sistem among berarti guru mampu menjadi pamong, mendidik dengan welas asih
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan si anak. Sistem pendidikan yang terbaik
adalah yang mampu menumbuhkan disiplin dan pemahaman mengenai kesejatian hidup dari
dalam diri siswa sendiri. Hal tersebut tidak dapat dicapai melalui metode yang menekankan
pada perintah, paksaan, dan hukuman seperti yang umum dipakai oleh pendidikan kolonial
Belanda. Sistem among memberikan kesempatan seluas-luasnya pada kemandirian siswa.
Peserta didik didorong untuk mengembangkan disiplin diri yang sejati, melalui pengalaman,
pemahaman, dan upayanya sendiri. Yang terpenting adalah menjaga agar kesempatan ini
tidak membahayakan si anak atau mengancam keselamatan orang lain. Dalam sistem among,
guru memiliki tiga fungsi utama. Di depan, ia menjadi teladan atau contoh yang baik bagi
para peserta didik (Ing Madya Sung Tuladha). Di tengah, menjadi pendorong atau pemberi
semangat (Ing Madya Mangun Karsa). Dan, di belakang mengamati kemajuan para peserta
didik (Tut Wuri Handayani).
Topik 3 mempelajari tentang Identitas Manusia Indonesia dan Topik 4 mempelajari
tentang Pancasila sebagai fondasi Pendidikan di Indonesia. Kedua topik ini saling berkaitan
karena manusia Indonesia merupakan manusia yang berbudaya, manusia yang beragama dan
manusia yang hidup di tengah-tengah perbedaan suku bangsa, bahasa dan agama secara
damai. Dari segala perbedaan yang ada membuat bangasa Indonesia memiliki sikap
persatuan, saling menghargai, dan sopan. Identitas yang dimiliki bangsa Indonesia tertuang
dalam Dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila. Sila-sila Pancasila merupakan norma yang
digunakan sebagai acuan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk itu dalam pendidikan, Pancasila menjadi fondasi utama. Nilai-nilai Pancasila
terinternalisasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, madrasah maupun Pendidikan di
lingkungan keluarga. Hal ini karena tujuan dari pendidikan di Indonesia adalah membentuk
generasi muda yang cerdas, dan berjiwa Pancasila.
Topik 5 mempelajari tentang praktik baik pendidikan yang memerdekakan. Seperti
yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan harus memerdekakan peserta
didik guna mengantarkan pada kebahagiaan dan kesejahteraan peserta didik. Praktik
pendidikan yang memerdekakan peserta didik yaitu kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik, kegiatan pembelajaran tidak hanya terpaku di dalam kelas tapi juga bisa
dilaksanakan di luar kelas sesuai dengan materi pembelajaran sehingga pembelajaran lebih
bermakna bagi peserta didik. melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
misalanya membuat kesepakatan kelas, membuat target pembelajaran brsama-sama serta
yang paling penting tidak menjustis kepandaian atau keterampilan yang dimiliki oleh peserta
didik. Sebagai seorang guru sebaiknya senantiasa menghargai pencapaian yang telah dicapai
oleh peserta didik sehingga mereka merasa dihargai.
Dari mata kuliah filosofi pendidikan saya belajar bahwa dalam mendidik peserta didik
tidak harus dengan cara yang mengekang tetapi dengan memberikan kebebasan yang tetap
terkontrol. Di Indonesia Pancasila menjadi fondasi dalam Pendidikan sehingga sebagai guru
harus mampu mengintegrasikan serta internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran
dengan cara mengarjakan sopan santun, kerjasama, sikap saling menghargai dan menghargai
proses belajar peserta didik. Sebagai guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang
memfasilitasi peserta didik belajar secara merdeka sehingga pembelajaran menjadi bermakna
bagi mereka dan mereka dapat berkembang sesuai bakat yang dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai