MPWD Uts Rizky Syahputra 1112100188
MPWD Uts Rizky Syahputra 1112100188
NIM : 1112100188
1. karena bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut
dengan memanfaatkan sumber daya alam di daerah tersebut agar semua penduduk dapat
menikmati fasilitas yang sama antara wilayah yang satu dengan yang lainnya, dan juga
masyarakat merasa bahwa pemerintah pusat tidak membeda-bedakan antara wilayah yang satu
dengan wilayah yang lainnya.
4. Tujuan dari Pengembangan Agropolitan adalah: (1) Jangka panjang: meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani di kawasan agropolitan. (2) Jangka menengah:
(a) Menumbuhkembangkan kelembagaan usaha petani on/off farm yang efektif, efisien, dan
berdaya saing; (b) Menumbuhkan iklim usaha yang mendorong perkembangan usaha masyarakat.
(3) Jangka pendek: (a) Menetapkan lokasi yang memenuhi persyaratan sebagai pusat dan wilayah
pendukung kawasan agropolitan; (b) Membuat perencanaan bagi pengembangan kawasan
agropolitan. Contoh : ”Rumah Mete” yang berfungsi sebagai tempat pengolahan dan
pembelajaran tentang mete secara keseluruhan. Di desa Karangtengah terdapat perkebunan mete
”Pariwisata Agro” sejak tahun 2005 kerjasama dengan Royal Silk milik Gusti Pembayun dimana
merupakan perkebunan mete yang dikembangkan untuk pengembangan ulat sutra liar. Selain itu
kerjasama bidang kehutanan dengan komoditas mete antara pemerintah setempat dengan Garuda
Indonesia dengan nama ”Garuda Indonesia Forest”. Sistem budidaya yang dilakukan adalah
mempekerjakan masyarakat sekitar untuk mengelola perkebunan tersebut.
6. Analisis Desa Pusat Pertumbuhan Minapolitan dilakukan berdasarkan data hasil survei dan
diperkuat dengan data sekunder yang ada (kabupaten dalam angka dan kecamatan dalam angka).
Analisis ini dilakukan dalam rangka identifikasi profile Kawasan Minapolitan, terdiri dari:
Analisis Tipologi Pusat Pertumbuhan Kawasan Minapolitan, Analisis skala ekonomi dan
pelayanan sosial ekonomi per kecamatan, Analisis Kondisi Prasarana dan Sarana Dasar dan
penunjang pada kawasan Minapolitan dan kawasan pendukungnya. Analisis kuantitatif yang
digunakan adalah analisis perwilayah komoditas dengan pendekatan model kontribusi sektoral
yang diinduksi dengan analisis pertumbuhan komoditas sebagai dasar penetapan komoditas
unggulan yang sustainable. Sedangkan analisis kuantitatif lain adalah analisis Sistem Informasi
Geografis (SIG), SIG adalah sistem komputer yang mempunyai kemampuan pemasukan,
pengambilan, analisis data dan tampilan data geografis yang sangat berguna bagi pengambilan
keputusan.