Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ SEJARAH KERAJAAN KUTAI ”

DISUSUN OLEH

NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. MONIKA LEO TALLO

2. PASCHAL NGILI

3. SENSI BA’UN

4. DESMOND G. MANIRILI

KELAS : X MIPA 2

MATA PELAJARAN : SEJARAH INDONESIA

SMA NEGERI 8 KUPANG


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah mata pelajaran Sejarah
Indonesia dengan judul “Sejarah kerajaan Kutai”.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Sejarah Indonesia dan pembaca untuk mengetahui sejarah terbentuknya kerajaan Kutai.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih terbatas dan jauh dari
sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan waktu yang dimiliki.
Namun demikian penulis telah berusaha agar makalah ini bermanfaat bagi penulis, dan bagi
pembaca sekalian.

Kupang, 18 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................2
2.1 Sejarah terbentuknya.......................................................................................2
2.2 Raja yang memimpin (jangka tahun) .............................................................3
2.3 Masa Kejayaan................................................................................................4
2.4 Faktor runtuhnya.............................................................................................5
2.5 peninggalan atau kebudayaan yang ditinggalkan...........................................5
BAB III PENUTUP.....................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................6
3.2 Saran...............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setelah kedatangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha, terjadi perkembangan dan
perubahan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terutama dalam bidang politik. Sistem
pemerintahan masyarakat Indonesia mengalami perubahan dari sistem kesukuan menjadi
kerajaan. Pada sistem kerajaan, kepala pemerintahan tidak dipegang oleh kepala suku bergelar
datu/datuk atau ratu/raka, tetapi dipegang oleh seorang raja menggunakan gelar prabu, raja, atau
maharaja.

Dalam sistem ini, raja dianggap keturunan dewa yang harus disembah oleh bawahan dan
rakyatnya. Oleh karena itu raja memiliki hak untuk menyelenggarakan pemerintahan secara
mutlak dan turun-temurun. System pemerintahan kerajaan digunakan di wilayah Kalimantan,
Jawa dan Sumatra. Selanjutnya, di daerah tersebut bermunculan kerajaan yang bercorak Hindu-
Buddha.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimana sejarah berdirinya kerajaan Kutai?


2. Siapa saja raja-raja yang memimpin (jangka tahun)?
3. Kapan masa kejayaan kerajaan Kutai?
4. Bagaimana runtuhnya kerajaan Kutai?
5. Apa saja peninggalan atau kebudayaan yang masih ada?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya kerajaan Kutai


2. Untuki mengetahui siapa saja raja-raja yang memimpin (jangka tahun)
3. Untuk mengetahui Kapan masa kejayaan kerajaan Kutai
4. Untuk mengetahui mengapa runtuhnya kerajaan Kutai
5. Untuk mengetahui Apa saja peninggalan atau kebudayaan yang masih ada
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Berdirinya Kerajaan Kutai


Letak Kerajaan Kutai berada di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur yang
merupakan Kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Ditemukannya tujuh buah batu tulis yang disebut
Yupa yang mana ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta tersebut diperkirakan
berasal dari tahun 400 M (abad ke-5). Prasasti Yupa tersebut merupakan prasasti tertua yang
menyatakan telah berdirinya suatu Kerajaan Hindu tertua yaitu Kutai. Tidak banyak informasi
mengenai Kerajaan Kutai. Hanya 7 buah prasasti Yupa tersebutlah sumbernya. Penggunaan
nama Kutai sendiri ditentukan oleh para ahli sejarah dengan mengambil nama dari tempat
ditemukannya prasasti Yupa tersebut.

Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan yang dibuat oleh para
Brahmana atas kedermawanan Raja Mulawarman. Dituliskan bahwa Raja Mulawarman, Raja
yang baik dan kuat yang merupakan anak dari Aswawarman dan merupakan cucu dari Raja
Kudungga, telah memberikan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Dari prasasti tersebut
didapat bawah Kerajaan Kutai pertama kali didirikan oleh Kudungga kemudian dilanjutkan oleh
anaknya Aswawarman dan mencapai puncak kejayaan pada masa Mulawarman (Anak
Aswawarman). Menurut para ahli sejarah nama Kudungga merupakan nama asli pribumi yang
belum terpengaruh oleh kebudayaan Hindu.

Namun anaknya, Aswawarman diduga telah memeluk agama Hindu atas dasar kata
‘warman’ pada namanya yang merupakan kata yang berasal dari bahasa Sanskerta. Berikut di
bawah ini merupakan daftar raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Kutai, di antaranya
adalah sebagai berikut:

1. Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)

2. Maharaja Aswawarman (anak Kundungga)

3. Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)

4. Maharaja Marawijaya Warman

5. Maharaja Gajayana Warman


6. Maharaja Tungga Warman

7. Maharaja Jayanaga Warman

8. Maharaja Nalasinga Warman

9. Maharaja Nala Parana Tungga

10. Maharaja Gadingga Warman Dewa

11. Maharaja Indra Warman Dewa

12. Maharaja Sangga Warman Dewa

13. Maharaja Candrawarman

14. Maharaja Sri Langka Dewa

15. Maharaja Guna Parana Dewa

16. Maharaja Wijaya Warman

17. Maharaja Sri Aji Dewa

18. Maharaja Mulia Putera

19. Maharaja Nala Pandita

20. Maharaja Indra Paruta Dewa

21. Maharaja Dharma Setia.

2.2 Raja yang memimpin kerajaan Kutai

Daftar Nama Raja Kutai

Berikut adalah daftar nama raja Kerajaan Kutai yang sempat memimpin Kerajaan Kutai yang
perlu ketahui:

1. 1300 – 1325 Aji Batara Agung Dewa Sakti


2. 1350 – 1370 Aji Batara Agung Paduka Nira
3. 1370 – 1420 Aji Maharaja Sultan
4. 1420 – 1475 Aji Raja Mandarsyah
5. 1475 – 1525 Aji Pangeran Tumenggung Jaya Baya (Aji Raja Puteri)
6. 1525 – 1600 Aji Raja Mahkota
7. 1600 – 1605 Aji Dilanggar
8. 1605 – 1635 Aji Pangeran Sinum Panji Mendopo
9. 1635 – 1650 Aji Pangeran Dipati Agung
10. 1650 – 1685 Aji Pangeran Tejo Kusumo
11. 1685 – 1700 Aji Begi gelar Aji Ratu Agung
12. 1700 – 1730 Aji Pageran Dipati Tua
13. 1730 – 1732 Aji Pangeran Dipati Anum Panji Pendopo
14. 1732 – 1739 Sultan Aji Muhammad Idris
15. 1739 – 1782 Aji Imbut gelar Sultan Muhammad Muslihuddin
16. 1782 – 1850 Sultan Aji Muhammad Salehuddin
17. 1850 – 1899 Sultan Aji Muhammad Sulaiman
18. 1899 – 1915 Sultan Aji Alimuddin
19. 1915 – 1960 Sultan Aji Muhammad Parikesit
20. 1960 – sekarang, Sultan Haji Aji Muhammad Salehuddin II

2.3 Masa kejayaan kerajaan Kutai

Tidak banyak informasi mengenai Kerajaan Kutai yang temukan. Tetapi menurut prasasti
Yupa, puncak kejayaan Kerajaan Kutai berada pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Pada
masa pemerintahan Mulawarman, kekuasaan Kutai hampir meliputi seluruh wilayah Kalimantan
Timur. Rakyat Kutai pun hidup sejahtera dan makmur.

Ditemukannya prasasti atau yupa di Muara Kaman merupakan salah satu bukti bahwa
kehidupan Kutai sangatlah makmur dan sejahtera. Kejayaan Kerajaan Kutai meredup ketika
berada di bawah pimpinan Dinasti Kudungga. Hal ini terjadi ketika Kerajaan besar seperti
Majapahit dan Singosari sedang mengalami masa-masa kegemilangan. Sejak saat itu, tidak ada
lagi cerita tentang kehidupan Kerajaan Kutai yang berada di bawah Dinasti Kudungga.
Kudungga berasal dari Kerajaan Campa di Kamboja.

Aswawarman yang merupakan anak dari Kudungga dipercaya untuk menjadi raja pertama
di Kerajaan Kurtai Martadipura dengan sebutan Wangsakerta. Tetapi, pada beberapa catatan
sejarah juga ada yang menganggap Kudungga sebagai raja yang pertama dari Kutai. Setelah Raja
Aswawarman, tonggak kepemimpinan Kerajaan Kutai diberikan kepada Raja Mulawarman. Raja
Mulawarman merupakan anak dari Raja Aswawarman. Dimasa pemerintahan Raja Mulawarman
ini kerajaan mencapai masa kejayaan.

Hal ini terjadi karena kebijaksanaan dan perhatiannya terhadap hal-hal yang bersifat
religius. Raja Mulawarman memberikan hadiah berupa emas, tanah, dan ternak secara adil
kepada para Brahmana. Selain itu, beliau juga mengadakan upacara sedekah di tempat yang
dianggap suci atau Waprakeswara. Pada masa pemerintahan Raja Mulawarman, rakyat juga
sangat menghormati rajanya dengan menyelenggarakan kenduri demi keselamatan sang raja.
Bukti kebesaran Raja Mulawarman juga tertuang dalam tulisan-tulisan yang ada di tugu prasasti.
Prasasti Mulawarman terdiri dari tujuh Yupa. Prasasti tersebut berisi puisi anustub. Namun dari
ketujuh prasasti tersebut, hanya empat Yupa yang sudah berhasil dibaca dan diterjemahkan.

2.4 Faktor runtuhnya kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas
dalam peperangan melawan Aji Pangeran Sinum Panji yang merupakan Raja dari Kerajaan Kutai
Kartanegara. Kutai dan Kutai Kartanegara merupakan dua buah kerajaan yang berbeda. Kutai
Kartanegara berdiri pada abad ke-13 di Kutai Lama. Terdapatnya dua kerajaan yang berada di
sungai Mahakam tersebut menimbulkan friksi di antara keduanya. Pada abad ke-16 terjadi
peperangan di antara kedua Kerajaan tersebut.

2.5 Peninggalan atau kebudayaan yang masa ada (ditinggalkan)

1. Prasasti Yupa
Prasasti Yupa dianggap sebagai bukti tertua yang menunjukkan sejarah adanya Kerajaan
Kutai Melalui prasasti Yupa kita dapat mengetahui bahwa Kerajaan Kutai ada di pulau
Kalimantan. Isi prasasti Yupa menceritakan sejarah Kerajaan Hindu yang ,menetap di
Muara Kaman, hulu sungai di Pulau Kalimantan Timur. Singkatnya, prasasti ini
menceritakan latar belakang Kerajaan Kutai berdasarkan kehidupan politik, sosial, dan
budayanya.
2. Ketopong Sultan
Peninggalan Kerajaan Kutai selanjutnya adalah Ketopong Sultan, yaitu mahkota yang
dipakai sultan Kerajaan Kutai yang terbuat dari emas. Ketopong Sultan memiliki berat
1,98 kilogram dan hingga saat ini masih tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Sama
halnya dengan prasasti Yupa, Ketopong Sultan juga ditemukan pada tahun 1890 di Muara
Kaman, Kutai Kartanegara. Sedangkan yang disimpan di Museum Mulawarman adalah
Ketopong Sultan tiruan.

3. Kalung Ciwa
Kalung Ciwa pertama kali ditemukan saat pemerintahan Sultan Aji Muhammad
Sulaiman. Kalung tersebut ditemukan oleh warga pada tahun 1890 di sekitar Danau
Lipan Muara Kaman. Hingga saat ini kalung ciwa masih digunakan oleh sultan dan hanya
dipakai ketika acara penobatan sultan baru.
4. Kura-kura Emas
Peninggalan Kerajaan Kutai yang satu ini terbilang unik, yaitu kura-kura yang terbuat
dari emas. Saat ini peninggalan tersebut masih tersimpan di Museum Mulawarman dan
berukuran sebesar kepalan tangan. Kura-kura emas ditemukan di area Long Lalang, hulu
Sungai Mahakam.
Menurut sejarahnya, kura-kura emas adalah benda persembahan dari Kerajaan China
untuk Aji Bidara Putih, salah satu Putri Raja Kutai. Kura-kura tersebut dijadikan sebagai
bukti bahwa ada pangeran yang hendak mempersunting sang putri.
5. Pedang Sultan Kutai
Pedang Sultan Kutai adalah peninggalan sejarah yang juga terbuat dari emas padat. Pada
bagian gagangnya terdapat ukiran harimau yang akan menerkam mangsanya. Sedangkan
di bagian ujung pedang terdapat hiasan berupa seekor buaya. Pedang Sultan Kutai dapat
kita saksikan saat berkunjung ke Museum Nasional Jakarta.
6. Kering Bukit Kang
Berdasarkan sejarah, Kering Bukit Kang adalah sebuah keris yang dipakai Permaisuri Aji
Putri Karang Melenu, yakni permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama. Cerita
masyarakat setempat menyebutkan bahwa Putri tersebut pernah ditemukan dalam sebuah
gong yang hanyut di atas bambu.
Selain anak perempuan, ada telur ayam dan sebuah kering di dalam gong tersebut.
Hingga saat ini dipercaya bahwa kering tersebut adalah Kering Bukit Kang.
7. Singgasana Sultan
Peninggalan Kerajaan Kutai selanjutnya adalah singgasana sultan. Benda ini digunakan
saat pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan Raja-raja Kutai sebelumnya.
Silahkan datang ke Museum Mulawarman untuk menyaksikan singgasana sultan yang
masih terjaga hingga saat ini.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kutai adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua.
Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di
hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat
ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Tidak ada prasasti yang
secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini dan memang sangat sedikit informasi yang dapat
diperoleh. Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di
wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M.

Dalam kehidupan politik seperti yang dijelaskan dalam yupa bahwa raja terbesar Kutai
adalah Mulawarman, putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga. Dalam yupa
juga dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai Dewa Ansuman/Dewa Matahari dan
dipandang sebagai Wangsakerta atau pendiri keluarga raja. Hal ini berarti Asmawarman sudah
menganut agama Hindu dan dipandang sebagai pendiri keluarga atau dinasti dalam agama
Hindu.

3.2 Saran
Melalui makalah Kerajaan Kutai ini, penulis menyarankan agar jangan melupakan sejarah
bangsa kita, dan berusaha menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kutai

Anda mungkin juga menyukai