Anda di halaman 1dari 4

HERPES ZOSTER TANPA

KOMPLIKASI
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/ 3
UPTD dr. Hj. Yanti Azis
Puskesmas Jombang 19780603200701211

1. Pengertian Herpes zoster adalah infeksi kulit dan mukosa yang disebabkan oleh
virus Varisela-zoster. Infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi
setelah infeksi primer.

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan herpes zoster


tanpa komplikasi.

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Jombang No. 440/ 242/ TU/ 2023 tentang
Jenis – Jenis Pelayanan di UPTD Puskesmas Jombang

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang


Puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer
5. Alat dan 1. Alat : senter, alat tulis kantor
bahan
2. Bahan: Tidak ada bahan
6. Langkah – 1. Pasien datang dari nurse station
langkah dan 2. Petugas menggunakan APD dan melakukan anamnesa, yaitu:
prosedur  Nyeri radikular dan gatal terjadi sebelum erupsi
 Gejala prodromal sistemik: demam, pusing, dan malaise
 Kulit kemerahan kemudian menjadi vesikel berkelompok
dengan dasar eritema dan edema yang menyebar sesuai
dermatom
3. Petugas menanyakan adakah faktor risiko imunodefisiensi, riwayat
menderita varisela, riwayat kontak dengan penderita varisela
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik: vesikel dengan dasar
eritematosa yang terletak unilateral sepanjang distribusi saraf spinal
atau kranial
5. Petugas menegakkan diagnosa klinis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
6. Petugas memberikan obat, yaitu:
 Simtomatik: parasetamol untuk mengatasi demam atau nyeri
 Topikal:
 Stadium vesikel: bedak salisil 2% atau bedak kocok
kalamin untuk mencegah pecahnya vesikel
 Apabila erosive  kompres terbuka
 Apabila ulserasi  pemberian salep antibiotik
 Antivirus oral:
 Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-anak 4 x 20
mg/kgbb (dosis maksimal 800 mg) selama 7 hari, atau
 Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari
Obat tersebut diberikan selama 7-10 hari dan efektif
diberikan pada 24 jam pertama setelah timbul lesi
7. Petugas melakukan konseling dan edukasi kepada keluarga dan
individu:
- Edukasi tentang perjalanan penyakit herpes zoster
- Edukasi bahwa lesi biasanya membaik dalam 2-3 minggu pada
individu imunokompeten
- Edukasi mengenai seringnya komplikasi neuralgia pasca-herpetik
- Mengurangi gesekan pada kulit agar mencegah vesikel pecah
- Konsumsi makanan tinggi kalori tinggi protein
8. Petugas mencatat hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, edukasi,
tindakan diagnois dan obat ke dalam rekam medis elektronik
9. Pasien diarahkan ke ruang obat dan pulang

7. Diagram Alir
Petugas Petugas Petugas menanyakan
Pasien mengguna menanyakan gejala adakah faktor risiko
datang dari kan APD timbul vesikel riwayat menderita
nurse station dan berkelompok, disertai varisela, riwayat kontak
melakukan nyeri radicular, gatal, dengan penderita
anamnesa demam, pusing, varisela,
malaise imunodefisiensi

Petugas memberikan Petugas menegakkan Petugas melakukan


obat simtomatis diagnosis pemeriksaan fisik: vesikel
(parasetamol jika berdasarkan dengan dasar eritematosa
demam/nyeri, bedak anamnesis dan yang terletak unilateral
salisil 2% untuk pemeriksaan fisik sepanjang distribusi saraf
mencegah vesikel spinal atau kranial
pecah, losio kalamin
untuk mengurangi
gatal) dan
medikamentosa Petugas memberikan edukasi Petugas mencatat hasil
(asiklovir jika ruam menjaga kebersihan, mengurangi anamnesis, pemeriksaan
timbul <24 jam dan gesekan, konsumsi makanan fisik, edukasi, tindakan
ab topikal jika ada TKTP, istirahat diagnosis dan obat ke
infeksi sekunder dalam rekam medis
elektronik

Pasien diarahkan
ke ruang obat &
pulang

8. Hal - hal yang Pastikan timbangan dalam kondisi berfungsi dengan baik dan akurat
perlu
diperhatikan

9. Unit Terkait 1. Ruang IGD


2. Ruang USILA
3. Ruang Dewasa

2/3
4. Ruang MTBS dan Anak
5. Ruang Gigi
6. Ruang KIA
7. Ruang TB
8. Ruang IMS
9. Ruang Jiwa
10. Ruang Kusta
10.Dokumen Epuskesmas
Terkait

11. Rekaman Historis N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal


Perubahan o mulai
diberlakukan

3/3
DAFTAR TILIK
VARISELA TANPA KOMPLIKASI

No Langkah Kegiatan Ya Tidak

1. Apakah petugas menggunakan APD dan melakukan anamnesa,


yaitu:
 Nyeri radikular dan gatal terjadi sebelum erupsi
 Gejala prodromal sistemik: demam, pusing, dan malaise
 Kulit kemerahan kemudian menjadi vesikel berkelompok
dengan dasar eritema dan edema yang menyebar sesuai
dermatom
2. Apakah petugas menanyakan adalah faktor risiko riwayat
kontak dengan penderita varisela atau keadaan imunodefisiensi,
riwayat menderita varisela?
3. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik: vesikel dengan
dasar eritematosa yang terletak unilateral sepanjang distribusi
saraf spinal atau kranial?
4. Apakah petugas menegakkan diagnosa klinis berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik?

5. Apakah petugas memberikan obat, yaitu:


 Simtomatik: parasetamol untuk mengatasi demam atau
nyeri
 Topikal:
 Stadium vesikel: bedak salisil 2% atau bedak kocok
kalamin untuk mencegah pecahnya vesikel
 Apabila erosive  kompres terbuka
 Apabila ulserasi  pemberian salep antibiotik
 Antivirus oral: Obat tersebut diberikan selama 7-10 hari dan
efektif diberikan pada 24 jam pertama setelah timbul lesi
 Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-anak 4 x 20
mg/kgbb (dosis maksimal 800 mg) selama 7 hari, atau
 Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari
6. Apakah Petugas melakukan konseling dan edukasi dengan
meminta keluarga dan individu untuk:
- Mengurangi gesekan pada kulit agar mencegah vesikel pecah
- Konsumsi makanan tinggi kalori tinggi protein
- Istirahat
- Mencegah kontak dengan orang lain
7. Apakah petugas mencatat hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
edukasi, tindakan diagnois dan obat ke dalam rekam medis
elektronik?
8. Apalah pasien diarahkan ke ruang obat ?

CR: …………………………………………%.
Cilegon,……………………
Pelaksana /Auditor
(………………………………)

4/3

Anda mungkin juga menyukai