Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ETIKA BISNIS

(CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

OLEH:
KELOMPOK 3

1. ANDRE HARDIANSYAH 175210988


2. DEANTI IFTARIANI 175210424
3. DICKI WAHYUDI 175210828
4. FELLA RIZKI HALIZA 175210465
6. JUNI APRIKO 175210598
5.YOLGA ENEKA RACHMAN 175210637

KELAS / SEMESTER: MANAJEMEN G / 5

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan
kehendakNya jualah makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika
Bisnis. Adapun yang Kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Corporate Social
Responbility (CSR).

Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan
terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah
ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pemangku kami
yakni ibuk Yul Efnita, SE,. MM. yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada
kami.

Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah
berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan
disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih
maju di masa yang akan datang.

Harap kami, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi kami dalam
mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain
yang membacanya.

Pekanbaru, November 2020

                                                                                                   Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHUNUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1. Pengertian Corporate Social Responsibility..........................................................7
2.2. Pengertian Corporate Social Responsibility menurut para Ahli.............................. 8
2.3. Sejarah Perkembangan Corporate Social Responsibility.........................................9
2.4. Pendorong munculnya Corporate Social Responsibility..........................................9
2.5. Bentuk CSR ( Tanggung Jawab Sosial ) yang diberikan oleh Perusahaan................. 9
2.6. Dampak Yang ditimbulkan oleh Corporate Social Responsibility.......................... ..10
2.7.Contoh Corporate Social Responsibility yang diterapkan oleh Perusahaan di Indonesia.10
BAB III PENUTUP............................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 12
3.2 Saran....................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya dunia perbisnisan di Indonesia, semakin memberikan
kesadaran terhadap masyarakat akan pentingnya tanggung jawab social perusahaan terkait
pengesploitasian lahan – lahan disekitar permukiman warga atau bisa juga dikatakan sebagai
bentuk ganti rugi perusahaan untuk beberapa dampak yang ditimbulkan seperti terjadinya
kerusakan daerah sekitar akibat adanya persahaan tersebut. Bahwa tidak hanya keuntungan
atau profit saja yang harus difikirkan, karena hubungan baik dengan lingkungan eksternal
sangatlah penting guna keberlanjutan usaha yang sedang dijalankan.
                        Sesuai dengan paham yang dianut Indonesia yaitu paham demokrasi
dimana  didalamnya terdapat tentang HAM yang mana mengatur tentang hak dan kewajiban
manusia. Bisa disimpulkan bahwa pengolahan perusahaan, profit atau keuntungan  adalah
sebagai hak dan tanggung jawab social perusahaan adalah sebagai kewajiban perusahaan.
Sehingga dengan adanya penerapan semacam ini, maka kesejahteraan masyarakat akan
terlaksana sebgaimana tujuan mendasar perekonomian negara.

1.2       Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Corporate Social Responsibility?
2. Apakah yang dimaksud dengan Corporate Social Responcibility Menurut Para
Ahli?
3. Bagaimanakah sejarah perkembangan Corporate Social Responsibility?
4. Apa sajakah yang mendorong terbentuknya Corporate Social Responsibility?
5. Apa sajakah bentuk Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh
Perusahaan?
6. Bagaimanakah dampak Yang ditimbulkan oleh Corporate Social Responsibility?
7. Seperti apakah Corporate Social Responsibility yang diterapkan oleh perusahaan
di Indonesia?

1.3       Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan Corporate Social
Responsibility.
1
2. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan Corporate Social
Reaponsibility menurut para ahli.
3. Untuk mengetahui bagaimanakah sejarah perkembangan Corporate Social
Responsibility.
4. Untuk mengetahui apa sajakah yang mendorong terbentuknya Corporate Social
Responsibility.
5. Untuk mengetahui apa saja bentuk Corporate Social Responsibility yang
dilakukan oleh Perusahaan.
6. Untuk mengetahui bagaimana dampak Yang ditimbulkan oleh Corporate Social
Responsibility.
7. Untuk mengetahui seperti apa Corporate Social Responsibility yang diterapkan
oleh perusahaan di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Corporate Social Responsibility


           Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial
perusahaan adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa
tanggung jawab perusahaan terhadap sosial maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan
itu berada.

2.2. Pengertian Corporate Social Responsibility menurut para Ahli


a. Corporate Social Responsibility (CSR) ialah sebuah pendekatan dimana perusahaan
mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip kemitraan dan
kesukarelaan (Nuryana, 2005).
b. Menurut Kotler dan Nancy (2005) mengemukakan bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk
meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan
mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan.

c. Menurut World Business Council for Sustainable Development mengemukakan


bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen
berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi
bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan
keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya. Upaya
sungguh-sungguh dari entitas bisnis meminimumkan dampak negatif dan
memaksimumkan dampak positif operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan
dalam ranah ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan.

d. Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)


adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan
hanya), perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
pemangku kepentingannya, yang di antaranya
adalah konsumen, karyawan, pemegangsaham, komunitas dan lingkungan dalam
3
segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan
berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan
aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya
dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus
menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik
untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian
tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan
pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak
negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.

2.3. Sejarah Perkembangan Corporate Social Responsibility


          Istilah CSR pertama kali menyeruak dalam tulisan Social Responsibility of the
Businessman tahun 1953. Konsep yang digagas Howard Rothmann Browen ini menjawab
keresahan dunia bisnis. Belakangan CSR segera diadopsi, karena bisa jadi penawar kesan
buruk perusahaan yang terlanjur dalam pikiran masyarakat dan lebih dari itu pengusaha di
cap sebagai pemburu uang yang tidak peduli pada dampak kemiskinan dan kerusakan
lingkungan. Kendati sederhana, istilah CSR amat marketable melalu CSR pengusaha tidak
perlu diganggu perasaan bersalah.
         CSR merupakan tanggung jawab  aktivitas sosial kemasyarakatan yang tidak
berorientasi profit. John Elkington dalam buku ”Triple Bottom Line” dengan 3P tipe yaitu:
  1. Profit à Mendukung laba perusahaan
  2. People à Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
  3. Planet à meningkatkan kualitas lingkungan
           Pada intinya, CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, tetapi untuk pembangunan sosial-
ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan. Beberapa nama lain yang
memiliki kemiripan dan bahkan sering diidentikkan dengan CSR adalah corporate giving,
corporate philanthropy, corporate community relations, dan community development.
Ditinjau dari motivasinya, keempat nama itu bisa dimaknai sebagai dimensi atau pendekatan
CSR. Jika corporate giving bermotif amal atau charity, corporate philanthropy bermotif
kemanusiaan dan corporate community relations bernapaskan tebar pesona, community
development lebih bernuansa pemberdayaan.

4
          Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970-an dan semakin
populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line in
21st Century Business (1998) karya John Elkington. Mengembangkan tiga komponen penting
sustainable development, yakni economic growth, environmental protection, dan social
equity yang digagas the World Commission on Environment and Development (WCED)
dalam Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P (profit,
planet, dan people). Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka
(profit), tetapi memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet) dan
kesejahteraan masyarakat (people).
        Di Indonesia, istilah Corporate Social Responsibility (CSR) dikenal pada tahun 1980-an,
namun semakin popular digunakan sejak tahun 1990-an. Kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR) Indonesia dikenal dengan nama CSA ( Corporate Social Activity) atau
aktivitas sosial perusahaan. Kegiatan CSA ini dapat dikatakan sama dengan CSR karena
konsep dan pola pikir yang digunakan hampir sama. Sejak tahun 2003 Departemen Sosial
tercatat sebagai lembaga pemerintah yang selalu aktif dalam mengembangkan konsep CSR
dan melakukan advokasi kepada berbagai perusahaan nasional.
         Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Manajemen sejak tahun 2005
mengadakan Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA). Secara umum ISRA
bertujuan untuk mempromosikan voluntary reporting CSR kepada perusahaan di Indonesia
dengan memberikan penghargaan kepada perusahaan yang membuat laporan terbaik
mengenai aktivitas CSR. Sampai dengan ISRA 2007 perusahaan tambang, otomotif dan
BUMN mendominasi keikutsertaan dalam ISRA.

2.4. Pendorong munculnya Corporate Social Responsibility


          Munculnya konsep CSR didorong oleh terjadinya kecenderungan pada masyarakat
industri yang dapat disingkat sebagai fenomena DEAF (yang dalam bahasa Inggris berarti
tuli), sebuah akronim dari Dehumanisasi, Equalisasi, Aquariumisasi, dan Feminisasi
(Suharto, 2007:103-104):
a.       Dehumanisasi industri.
Efisiensi dan mekanisasi yang semakin menguat di dunia industri telah menciptakan
persoalan-persoalan kemanusiaan baik bagi kalangan buruh di perusahaan tersebut, maupun
bagi masyarakat di sekitar perusahaan. ‘merger mania’ dan perampingan perusahaan telah

5
menimbulkan gelombang pemutusan hubungan kerja dan pengangguran, ekspansi dan
eksploitasi dunia industri telah melahirkan polusi dan kerusakan lingkungan yang hebat.

b.      Equalisasi hak-hak publik.


Masyarakat kini semakin sadar akan haknya untuk meminta pertanggung jawaban perusahaan
atas berbagai masalah sosial yang sering kali ditimbulkan oleh beroperasinya perusahaan.
Kesadaran ini semakin menuntut akuntabilitas (accountability) perusahaan bukan saja dalam
proses produksi, melainkan pula dalam kaitannya dengan kepedulian perusahaan terhadap
berbagai dampak sosial yang ditimbulkan.

c.        Aquariumisasi dunia industri.


Dunia kerja kini semakin transparan dan terbuka laksana sebuah akuarium. Perusahaan yang
hanya memburu rente ekonomi dan cenderung mengabaikan hukum, prinsip etis, dan
filantropis tidak akan mendapat dukungan publik. Bahkan dalam banyak kasus, masyarakat
menuntut agar perusahaan seperti ini ditutup.

d.       Feminisasi dunia kerja.


Semakin banyaknya wanita yang bekerja, semakin menuntut penyesuaian perusahaan, bukan
saja terhadap lingkungan internal organisasi, seperti pemberian cuti hamil dan melahirkan,
keselamatan dan kesehatan kerja, melainkan pula terhadap timbulnya biaya-biaya sosial,
seperti penelantaran anak, kenakalan remaja akibat berkurang atau hilangnya kehadiran ibu-
ibu di rumah dan tentunya di lingkungan masyarakat. Pelayanan sosial seperti perawatan
anak (child care), pendirian fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak atau pusat-
pusat kegiatan olah raga dan rekreasi bagi remaja bisa merupakan sebuah ‘kompensasi’ sosial
terhadap isu ini.

2.5. Bentuk CSR ( Tanggung Jawab Sosial ) yang diberikan oleh Perusahaan
Diantaranya yaitu:
1. Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
2. Perbaikan lingkungan,
3. Pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu,
4. Pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum,

6
5. Sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut
berada.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang
mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSRtimbul sejak era dimana
kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada
sekedar profitability. Selain itu, juga ada  bentuknya yaitu:

A. JANGKA PENDEK
1. BANTUAN PERAYAAN HARI BESAR
2. SEMINAR
3. SUNATAN MASSAL

B. JANGKA PANJANG
1. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
2. PEMBUATAN KSP
3. BEASISWA
4. ORANG TUA ASUH UMKM
5. PELATIHAN

2.6. Dampak Yang ditimbulkan oleh Corporate Social Responsibility


        CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari
orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia
(Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi
pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan
politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi.
Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah
daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran
penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di
tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus
berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social
Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus,
dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung,
7
dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini.
Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-
kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses
manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.

2.7. Contoh Corporate Social Responsibility yang diterapkan oleh Perusahaan di


Indonesia
Contoh Perusahaan yang Menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR)

PT Pembangunan Jaya Ancol


          Hal terpenting yang senantiasa menjadi concern PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk
sejak didirikan adalah menjaga hubungan baik dengan para stakeholder. Terus berinteraksi
dan tumbuh bersama para pelanggan, pemegang saham, investor, karyawan, pemasok,
pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan warga sekitar perusahaan, sudah
menjadi tekad Ancol. Sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian, Ancol selalu mencoba
untuk memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitarnya dan telah mengimplementasikan
tanggung jawab sosial perusahaan / Corporate Social Responsibility (CSR) secara nyata
untuk tumbuh -kembangnya hubungan harmonis dengan masyarakat dan berpartisipasi secara
aktif dalam percepatan pembangunan masyarakat melalui kegiatan income generate,
pendidikan dan penghijauan sebagai salah satu pilar menuju Ancol Green Company yang
menerapkan budaya perusahaan ramah lingkungan. Program CSR Ancol terdiri dari 5
program utama yang meliputi:
1. Program Pendidikan,
2. Program Pengelolaan Lingkungan,
3. Program Sosial Kemasyarakatan,
4. Kegiatan Operasional
5. Program Tanggap Darurat.
Seluruh program CSR ini berjalan secara bersamaan dan berkesinambungan. Ada banyak
program CSR yang telah berjalan dan dikembangkan, antara lain:
1. Program ANCOL SAYANG LINGKUNGAN (ASL),
2. SEKOLAH RAKYAT ANCOL (SRA)
3. TEENS GO GREEN.
JASINDO
8
  Perusahaan didirikan dan menjalankan operasionalnya bukan hanya memiliki
tanggungjawab ekonomis kepada Pemegang Saham dan tanggungjawab legal
kepadaPemerintah, akan tetapi memiliki tanggungjawab sosial terhadap masyarakat yang
merupakan komponen terbesar dalam pertumbuhan perusahaan dengan harapan dapat
memberikan pengaruh ekonomi serta dukungan sosial terhadap masyarakat. Sebagai wujud
atas dukungan perusahaan terhadap Program Pemerintah dalam mendorong kegiatan dan
pertumbuhan ekonomi masyarakat umumnya serta terciptanya pemerataan pembangunan
melalui perluasan lapangan kerja dan memperdayakan masyarakat, maka PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui implementasi
Program Tanggungjawab Sosial Perusahaan ( Corporate Social Responsibility ) ikut berperan
aktif untuk mendorong serta menciptakan kesempatan kerja yang merupakan komitmen
perusahaan dalam berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dalam
wujud peningkatan kualitas hidup masyarakat luas.
          Kepedulian terhadap lingkungan/komunitas sebagai wujud Corporate Social
Responsibility dilaksanakan oleh perusahaan bukan karena Corporate Social Responsibility
(CSR) menjadi trend global, akan tetapi perusahaan memiliki kesadaran tentang pentingnya
mempraktekan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian pada
stakeholder yang telah memberikan dukungan terhadap kemajuan perusahaan. Program
Tanggung jawab Sosial Perusahaan (CSR) dalam pelaksanaan Program Bina Lingkungan
bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha BUMN agar
masyarakat merasa ikut memiliki serta ikut bertanggungjawab dalam pengamanan asset
perusahaan dari berbagai rintangan yang ada. Dengan demikian tercipta iklim yang sehat dan
mendorong kondisi saling menguntungkan antara swasta dan Badan Usaha Milik Negara
serta memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha BUMN.

9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
         Jadi, secara garis besar Corporate Social Responsibility (CSR) adalah tanggung jawab
perusahaan terhadap masyarakat di luar tanggung jawab ekonomisnya, kegiatan-kegiatan
yang dilakukan perusahaan demi tujuan sosial dengan tidak memperhitungkan untung atau
rugi ekonomisnya. Selain itu, Corporate Social Responsibility merupakan upaya sungguh-
sungguh dari entitas bisnis meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak
positif operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam ranah ekonomi, sosial dan
lingkungan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

3.2. Saran
          Perusahaan didirikan dan menjalankan operasionalnya bukan hanya memiliki
tanggungjawab ekonomis kepada Pemegang Saham dan tanggungjawab legal kepada
Pemerintah, akan tetapi memiliki tanggungjawab sosial terhadap masyarakat yang merupakan
komponen terbesar dalam pertumbuhan perusahaan dengan harapan dapat memberikan
pengaruh ekonomi serta dukungan sosial terhadap masyarakat. Setinggi apapun reputasi
perusahaan, tanpa adanya CSR maka ibarat debu ditengah kota. Untuk itu, perusahaan perlu
melaksanakan CSR guna menjaga hubungan baik dengan lingkungan sekitar sehingga
kesuksesanpun akan mengikutinya.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://omah-makalah.blogspot.com/2017/08/makalah-tanggung-jawab-sosial.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan

11

Anda mungkin juga menyukai