Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANTAR ILMU STATISTIK

PENGOLAHAN DATA STATISTIK

Disusun oleh kelompok 3 :

1. Dheny Hamdani ( 50500122041 )


2. Piyan Sopian ( 50500122061)
3. Bela Novia Rahmadini Arham ( 50500122051 )
4. Vera Kencana
5. Wahyu Hidayat(

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas Rahmat Allah SWT dan berkat karunia-Nya sehingga makalah
yang berjudul “Pengolahan Data” ini dapat terselesaikan dengan baik. Salawat dan Salam
selalu kita limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan
sahabatnya.

Kami mengucakpan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
makalah ini. Harapan kami dengan menyelesaikan makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi para pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penyusunan, Bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan krtik dan
saran yang membangun dari para pembaca agar menjadi acuan bagi kami menjadi lebih baik
dimasa mendatang.

Gowa, 9 Desember2022

i
DAFTAR ISI

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengolahan data statistik merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan dipahami untuk memperoleh kesimpulan dari hasil
analisis. Data dapat berupa data numerik dan data non-numerik yang mana berbeda cara
pengolahannya. Contoh data statistik yaitu antara lain data sensus kependudukan, data
ekspor impor, data perencanaan pembangunan, data statistik kunjungan wisatawan
mancanegara, dan sebagainya. Data statistik bisa didapatkan di perpustakaan, website
resmi Badan Pusat Statistik, dan sumber lainnya yang terpercaya. 

B.Tujuan Pembahasan
A. Metode Pengolahan
B. Mean
C. Median
D. Modus

C. Manfaat
1. Mendapatkan gambaran mengenai suatu fenomena tertentu dengan lebih sederhana
melalui ukuran-ukuran statistik.

2. Mampu mengambil kesimpulan dengan tingkat kepercayaan tertentu berdasarkan


sampel dari populasi.

3. Dapat melakukan efisiensi biaya melalui sampling.

4. Dapat membuat pemodelan dari sebuah permasalahan.


5. Dapat mengetahui apa saja faktor yang berhubungan dengan sebuah permasalahan.

6. Dapat mengetahui efek dari sebuah variable

7. Dapat melakukan peramalan data untuk masa mendatang.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Pengolahan
1. Regresi
Dengan regresi kita dapat memodelkan hubungan antara variabel dependen
dan penjelasan, yang biasanya dipetakan pada data sebar. Dengan menggunakan garis
regresi dapat terlihat biasanya dari grafik scatterplot apakah hubungan-hubungan antar
variabel tersebut kuat atau lemah. Terdapat tiga jenis analisis regresi yang pertama
adalah analisis regresi linear sederhana, dalam regresi ini terdiri dari satu variabel
dependen dan satu variabel independen, dimana variabel independen ini akan
digunakan untuk menjelaskan atau memprediksi hasil dari variabel dependen. Yang
kedua analisis regresi linear berganda, dimana untuk memprediksi nilai dependen atau
yang lebih dikenal dengan variabel Y memerlukan variabel independen atau yang
lebih dikenal dengan variabel X. Yang ketiga analisis regresi logistik, yang
merupakan metode regresi paling rumit karena digunakan untuk menentukan
probabilitas dari suatu kejadian, seperti ya atau tidak, hidup atau mati, dan lain
sebagainya.
2. Standar Deviasi
Standar deviasi adalah ukuran penyebaran data di sekitar nilai mean. Dimana
standar deviasi yang tinggi menandakan bahwa data tersebar lebih luas dari nilai
mean, sedangkan standar deviasi yang rendah menandakan bahwa data lebih banyak
sejajar dengan nilai mean. Dalam pengolahan data, standar deviasi berguna untuk
menentukan penyebaran titik data dengan cepat. Dalam pembentukan rumus standar
deviasi didasarkan pada rumus variansi. Sebab, standar deviasi adalah akar kuadrat
dari variansi. Dalam mencari variansi, selisih dari tiap elemen data dengan mean data
dihitung. Tak hanya itu, standar deviasi juga dapat memberikan gambaran nilai
ketidakpastian saat melakukan pengukuran berulang. Sehingga, rumus ini bisa
mempermudah seseorang ketika melakukan sebuah penelitian.
3. Penentuan Ukuran Sampel

2
Ketika kita sedang melakukan penelitian dengan jumlah data yang besar atau
populasi data yang besar. Kita tidak selalu perlu mengumpulkan informasi dari tiap-
tiap data anggota populasi tersebut. Kita cukup menggunakan sampel yang dapat
mewakili populasi tersebut. Caranya bagaimana ? yaitu dengan menentukan ukuran
yang tepat untuk kita ambil sebagai sampel. Dengan menggunakan proporsi dan
metode deviasi standar, kita dapat secara akurat menentukan ukuran sampel yang
tepat yang kita butuhkan untuk membuat pengumpulan data kita secara statistik.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis atau sering disebut uji-t merupakan pengujian terhadap
suatu pernyataan dengan menggunakan metode statistik sehingga hasil pengujian
tersebut dapat dinyatakan signifikan secara statistik. Dengan menggunakan pengujian
hipotesis kita dapat menilai suatu premis tertentu apakah sudah benar dan tepat untuk
kumpulan atau populasi data kita. Untuk melakukan pengujian hipotesis terdapat
beberapa tahapan yang harus kita lakukan yaitu menetapkan hipotesis, menentukan
kriteria pengujian, melakukan pengujian hipotesis, menentukan tingkat signifikan dan
titik kritis, serta penarikan kesimpulan. 

B. Mean (Rata-rata)

Mean adalah salah satu ukuran gejala pusat. Mean dapat dikatakan sebagai wakil kumpulan
data. Menentukan mean dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh nilai data,
kemudian membaginya dengan banyaknya data.

Jumlah seluruh data: banyak data

atau, dapat dirumuskan dengan:


𝑥̅ = ∑ x / n

Keterangan:
𝑥̅ = rerata atau mean
n = banyaknya data
∑ x = jumlah seluruh data

Contoh:

Hitung rerata atau mean dari data berikut: 6, 5, 9, 7, 8, 8, 7, 6.

Penyelesaian:
𝑥̅ = 5 + 6 + 6 + 7 + 7 + 8 + 8 + 9 : 8
= 56 : 8
= 7, maka mean dari bilangan tersebut adalah 7.

3
C. Median (Kuartil)

Median (Me) atau kuartil adalah nilai tengah dari sekumpulan data setelah diurutkan dari data
yang terkecil sampai data terbesar, maupun sebaliknya. Apabila suatu data mempunyai
median, maka mediannya tunggal.

Jika banyak data merupakan bilangan ganjil, maka median terletak pada data ke ½ (n + 1),
dan jika banyak data bilangan genap maka median terletak - n/2 dan data - n/2 + 1.

Contoh 1
Tentukan median dari data berikut: 70, 65, 50, 40, 35, 45, 70, 80, 90. Diketahui bahwa
banyak data yang tersedia merupakan bilangan ganjil.

Setelah diurutkan datanya menjadi: 35, 40 , 45, 50, 65, 70, 70, 80, 90
Jadi mediannya adalah = 65.

Contoh 2
Tentukan median dari data berikut: 3, 2, 5, 2, 4, 6, 6, 7, 9, 6.

Pada contoh ini banyak data yang tersedia merupakan bilangan genap, median akan terletak
di antara dua buah data.

Setelah diurutkan: 2, 2, 3, 4, 5, 6, 6, 6, 7, 9.
Me = (5 + 6): 2= 5,5.

Maka, median yang terletak dari data tersebut adalah 5,5.

Menurut Amran Halim di bukunya kamus istilah statistik yang di tulis Jakarta,January 1984
ialah :

Nilai perubahan yang membagi Frekuensi total menjadi dua bagian yang sama besar.Bagi
sebaran Frekuensi kontinu,nilainya ditentukan oleh:
M ∞

∫ f ( x ) dx=¿ ∫ f ( x ) dx=½ ¿
−∞ M
Sedangkan M adalah median.
−N +1
Bagi perubahan diskret,median adalah nilai perubahan ke ,kalau N
2
−N N
Ganjil atau rata-rata nilai perubahan ke dan + 1.Untuk N genap,adalah banyaknya
2 2
pengamanatan nilai pengamatan telah ditata dari yang terkecil sampai yang terbesar

D. Modus (mode)

4
Modus adalah data yang paling sering muncul. Modus merupakan ukuran pemusatan
untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi. Sekumpulan data yang
diperoleh, memungkinkan untuk memiliki nilai modus yang tidak tunggal atau mungkin
juga tidak memilikinya.

Contoh:
Tentukan modus dari data berikut: 50, 35, 70, 90, 70, 40, 40, 40, 65, 45, 70, 80,

Penyelesaian:
Urutkan data terlebih dahulu, sehingga menjadi:

35, 40, 40, 40, 45, 50, 65, 70, 70, 70, 80, 90

Kita mengetahui bahwa nilai 40 berjumlah 3, dan nilai 70 berjumlah 3, maka modus dari
data tersebut adalah nilai 40, dan 70.

Dalam buku Amran Halim


Konsep yang pada dasarnya hanya terpakai dalam sebaran kontinu,namun dapat diperluas
namun diterapkan bagi sebaran yang tak kontinu.Kalau f(x) adalah fungsi frekuensi,modus
adalah nilai yang membuat
2
df (x) d f (x )
=0 <0.
dx dx
2

Jadi terdapat kemungkinan suatu sebaran mempunyai lebih dari suatu modus,namun didalam
praktek jarang terjadi.

B.Tinjauan Pustaka

1.Mean(Rata-rata)

Dalam survey kami di salah satu rumah makan bakso tersebut kami
mengambil varian jenis bakso dan jumlah bakso tersebut,bakso keju 200
biji,bakso telur 250 biji,bakso merchon 100 biji,bakso tahu 150 biji,bakso
besar 50 biji.

x ₁+ x ₂+ x ₃ xₙ ∑ n
Diketahui: = =? (x)
n n

Jika diketahui jumlah varian bakso

Varian Bakso Jumlah Bakso


Bakso Keju 200
Bakso telur 250

5
Bakso mercon 100
Bakso tahu 150
Bakso Besar 50
Total 750

200,250,100,150,50

Ditanyakan: x …?

50+100+150+200+250 750
Penyelesaian: 5
. 5 = 150

2.Median

Diketahui:

X₁ Xₜ Xₙ

1 2

Q₁ Q₃

Me = Q₂
Ditanyakan:Median Kuartil dari soal tersebut(Me=Q₂)

Penyelesaian:
50 100 150 200 250

50+100 200+250
Q2=150
2 2
150 450
Q 1= =75 Q 3= =225
2 2

3.Modus
50,100,150,200,250

6
Tidak ada Modus

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai