Anda di halaman 1dari 3

Tips Bertanya yang Baik

Cara bertanya yang baik dan seninya

Bertanya yang baik adalah suatu keterampilan yang sangat penting dalam berkomunikasi dengan orang
lain. Berikut ini adalah beberapa tips untuk bertanya yang baik dan seninya:

1. Jangan bertanya dengan nada yang menantang atau menyerang. Hindari penggunaan kata-kata
seperti "Kenapa kamu selalu melakukan hal ini?" atau "Mengapa kamu tidak melakukan hal
itu?"

2. Gunakan kata-kata yang sopan dan ramah. Mulailah dengan kalimat yang sopan seperti "Maaf,
bisakah saya bertanya?" atau "Permisi, apakah Anda bisa menjelaskan...?"

3. Jangan mengasumsikan atau memberi tekanan. Jika Anda tidak yakin dengan sesuatu,
tanyakanlah dengan jujur. Jangan membuat asumsi atau menekan orang lain untuk memberikan
jawaban yang Anda inginkan.

4. Berikan konteks yang cukup. Jelaskan alasan mengapa Anda bertanya dan berikan konteks yang
cukup untuk membantu orang lain memahami apa yang Anda cari.

5. Dengarkan dengan seksama. Setelah Anda bertanya, dengarkan dengan seksama jawaban yang
diberikan dan berikan tanggapan yang sopan dan ramah.

6. Ucapkan terima kasih. Setelah Anda mendapatkan jawaban yang Anda butuhkan, jangan lupa
untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang memberikan jawaban.

7. Jangan takut untuk bertanya kembali. Jika Anda masih memiliki pertanyaan atau tidak
memahami sepenuhnya jawaban yang diberikan, jangan takut untuk bertanya lagi dengan sopan
dan ramah.
8. Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memastikan bahwa Anda bertanya dengan baik dan
seninya, sehingga dapat membantu Anda dalam berkomunikasi dengan orang lain dan
membangun hubungan yang lebih baik dengan mereka.

Jenis-jenis pertanyaan

Berikut adalah beberapa jenis pertanyaan yang dapat dikelompokkan berdasarkan tujuannya:

1. Pertanyaan terbuka: pertanyaan ini membuka kesempatan untuk orang lain memberikan
jawaban yang lebih panjang dan terperinci. Contohnya: "Bagaimana kamu menyelesaikan tugas
itu?"

2. Pertanyaan tertutup: pertanyaan ini meminta jawaban yang singkat dan sederhana, biasanya
dengan "ya" atau "tidak". Contohnya: "Apakah kamu sudah makan?"

3. Pertanyaan terarah: pertanyaan ini menuntun jawaban yang spesifik atau mengarahkan
pembicaraan ke arah tertentu. Contohnya: "Apa yang menurutmu lebih penting dalam sebuah
pekerjaan: gaji atau lingkungan kerja yang baik?"

4. Pertanyaan retoris: pertanyaan ini sebenarnya tidak memerlukan jawaban karena tujuannya
adalah untuk memperkuat pernyataan atau argumentasi yang disampaikan. Contohnya: "Siapa
yang tidak ingin sukses dalam hidup?"

5. Pertanyaan klise: pertanyaan ini sangat umum dan sering diajukan, dan jawabannya sudah
sangat dikenal atau dianggap biasa. Contohnya: "Apa kabar?" atau "Lagi ngapain?"

6. Pertanyaan personal: pertanyaan ini menanyakan tentang kehidupan pribadi seseorang, dan
sering kali memerlukan kehati-hatian dalam penggunaannya. Contohnya: "Berapa usia kamu?"
atau "Kamu sudah menikah?"
7. Pertanyaan strategis: pertanyaan ini bertujuan untuk membuka peluang diskusi atau
meningkatkan pemahaman. Contohnya: "Apa pendapatmu tentang masalah ini?" atau
"Bagaimana menurutmu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini?"

8. Pemilihan jenis pertanyaan yang tepat akan membantu Anda dalam mencapai tujuan dalam
percakapan atau komunikasi dengan orang lain.

9. Pertanyaan reflektif: pertanyaan ini bertujuan untuk menggali pemikiran atau perasaan
seseorang, serta membantu orang tersebut untuk memahami dirinya sendiri dengan lebih baik.
Contohnya: "Apa yang membuatmu merasa cemas dalam situasi ini?" atau "Bagaimana kamu
merasa setelah menjalani pengalaman itu?"

10. Pertanyaan hipotesis: pertanyaan ini bertujuan untuk menggali ide atau opini seseorang, dan
seringkali dimulai dengan kalimat "Bagaimana jika...?". Contohnya: "Bagaimana jika kita
mencoba pendekatan ini?" atau "Bagaimana jika kita mengubah strategi pemasaran kita?"

11. Pertanyaan evaluatif: pertanyaan ini meminta penilaian atau evaluasi tentang suatu hal atau
situasi. Contohnya: "Bagaimana menurutmu presentasi yang baru saja kita lihat?" atau "Apakah
kamu suka dengan film itu?"
12. Pertanyaan edukatif: pertanyaan ini bertujuan untuk mengajarkan atau memberikan informasi
baru pada orang lain. Contohnya: "Apa yang kamu ketahui tentang sejarah negara kita?" atau
"Bagaimana cara menggunakan aplikasi ini dengan benar?"
13. Pertanyaan progresif: pertanyaan ini bertujuan untuk mendorong atau memotivasi orang lain
untuk bergerak maju atau mencapai tujuan tertentu. Contohnya: "Bagaimana kita bisa
meningkatkan penjualan produk ini?" atau "Apa yang harus kita lakukan untuk mencapai target
yang telah ditetapkan?"
14. Penting untuk diingat bahwa memilih jenis pertanyaan yang tepat juga harus disesuaikan
dengan konteks dan situasi yang sedang terjadi. Sebuah pertanyaan yang tepat dapat
membantu kita membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain, meningkatkan
pemahaman, dan mencapai tujuan dalam berkomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai