Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM 1 BUDIDAYA SAYURAN UMBI DAN BUAH

“PERSIAPAN LAHAN BUDIDAYA”

Dosen pengajar; Eka Puspita S.Pd


Teknisi: Leni Maryati S.P
Nama: Marzuki Rasyid
NPM: 2141010

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA


AKADEMI KOMUNITAS NEGERI REJANG LEBONG
REJANG LEBONG
2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................3
1.1 Latar belakang...........................................................................................................................3
1.2 Tujuan........................................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................4
2.1 Sejarah jamur konsumsi...........................................................................................................4
2.1 Taksonomi dan Morfologi Jamur Tiram.................................................................................4
2.2 Jamur tiram...............................................................................................................................5
2.2 Taksonomi dan morfologi jamur kuping.................................................................................5
BAB III METODE PRAKTIKUM.....................................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................................7
4.1 Hasil............................................................................................................................................7
4.2 Pembahasan................................................................................................................................7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................................9
5.1 kesimpulan...................................................................................................................................9
5.2 Saran............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Jamur merupakan (Pleurotus ostreatus) tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga
tidak bisa melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur
hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan, seperti selulosa, glukosa, liginin, protein,
dan senyawa pati dari organisame lain. Dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh hifa
(bagian jamur yang bentuknya seperti benang halus, panjang dan kandang bercabang),
bahan makanan tersebut diuraikan menjadi senyawa yang dapat diserap untuk
pertumbuhan. oleh karena itu, jamur digolongkan sebagai tanaman heterofik, yaitu
tanamanyang kehidupannya tergantung pada organisme lain. (Parjimo dan Agus
Andoko.2007.1)

jamur tiram dan jamur kuping merupakan jamur yang banyak digemari oleh masyarakat.
Selain kelezatannya, jamur tiram juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Kandungan gizinya yang tinggi dengan berbagai macam asam amino esensial yang
terkandung di dalamnya, jamur tiram juga mengandung senyawa-senyawa lainnya yang
penting bagi aspek medis. Pada masyarakat Jepang dan Cina, menu makanan yang terbuat
dari jamur sudah menjadi menu yang turun temurun karena mengetahui khasiatnya yang
sangat baik bagi tubuh. Di Indonesia, konsumsi jamur tiram dari tahun ke tahun diketahui
semakin meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan produk pangan yang sehat
dan terjangkau.

Jamur yang dapat dikonsumsi selain kandungan gizi yang cukup tinggi, juga
banyakmanfaatnya bagi kesehatan. Jamur konsumsi mempunyai khasiat untuk kesehatan
manusiasebagai protein nabati yang tidak mengandung kolesterol sehingga dapat
mencegah timbulnya penyakit darah tinggi dan jantung serta untuk mengurangi berat
badan dan diabetes. Kandungan asam folatnya (vitamin B-kompleks) tinggi sehingga
dapat menyembuhkan anemia (kekurangan darah) dan obat anti tumor. Digunakan untuk
mencegah dan menanggulangi kekurangan gizi dan pengobatan kekurangan gizi dan
pengobatan kekurangan zat besi.

Berdasarkan teori di atas maka perlu dilakukan kegiatan praktikum agar mahasiswa dapat
mengenal lebih awal dan intens mengenai jamur konsumsi yang ada di negara Indonesia
khususnya kabupaten Rejang Lebong.

1.2 Tujuan

Kegiatan praktikum bertujuan agar mahasiswa mampu mengenali macam-macam jamur


konsumsi serta dapat mengidentifikasi jenis jamur berdasarkan bentuk morfologinya.

iii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah jamur konsumsi


Dalam sejarah pembudidayaan jamur konsumsi, perancis boleh dikatakan sebagai pionir
atau pelapornya.sekitar tahun 1650-an seorang petani perancis berhasil menanam jamur
champignon di perkarangan rumahnya dengan hasil yang cukup memuaskan. Dari
Perancis, budi daya jamur menyebar ke beberapa negara di Eropa seperti seperti
Inggris,Jerman, Hongaria, Denmark dan bahkan ke Amerika Sarikat. Sampai
mencatatkan diri sebagai produsen jumer champignon terbesar di dunia.(Parjimo dan
Agus Andoko. 2007.14)
2.1 Taksonomi dan Morfologi Jamur Tiram
Super kingdom : Eukaryota
Kingdom : Myceteae (fungi)
Divisio : Amastigomycota
Sub Divisio : Basidiomycotae
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Agaricaeae
Genus : pleurotus
Spesies : pleurotus sp
Nama jamur tiram (pleurotus sp) di berikan karena bentuk tudung jamur ini
agakmembulat, lonjong, dan melengkung menyerupai cankang tiram. Permukaan tundung
jamurtiram licin, agak berminyak jika lembap, dan tepiannya bergelombang diameternya
mencapai3-15 cm. (Parjimo dan Agus Andoko. 2007:9)
Batang atau tangkai jamur tiram tidak tepat berada ditengah tudung, tetapi agak ke pinggir.
Tubuh buahnya membentuk rumpun yang memilii banyak percabangan dan menyatudalam
satu media. Jika sudah tua, daging buahnya akan menjadi liat dan keras. Warna jamur
sering di sebut dengan oyster mushroom ini ber-macam-macam, ada yang putih, abu-
abu,cokelat dan merah. Di indonesia, jenis yang paling banyak di budidayakan adalah
jamur tiram putih. (Parjimo dan Agus Andoko. 2007:9) Sama dengan jamur kuping yang
merupakan kerabat dekatnya, jamur tiram jugamemiliki inti plasma dan spora yang
berbentuk sel-sel lepas atau bersambung membentukhifa dan miselium. Pada titik-titik
pertemuan percabangan miselium akan terbentuk bintik kecil yang di sebut dengan pin
head atau calon tubuh buah jamur yang akan berkembang menjadi tubuh buah jamur.
(Parjimo dan Agus Andoko. 2007:9)

iv
2.2 Jamur tiram
Ciri- ciri :
1) Memiliki spora berbentuk batang
2) Miselia berwarna putih tumbuh dengan cepat
Peranan :
 Selain sebagai jamur budidaya, Karena kandungan gizinya yang cukup tinggi dapat
dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai jenis penyakit seperti menurunkan
kolesterol,antiviral, antikanker juga sebagai sarana  diet.
 Reproduksi :
Seksual : penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina
Aseksual : melalui spora yang terbentuk dari sporangium, spora aseksualnya yang
disebut konidiospora terbentuk dalam koniduim. Klasifikasi Jamur Kuping

2.2 Taksonomi dan morfologi jamur kuping


Kingdom : Fungi
Filum : Basidiomycota
Kelas : Phragmobasidiomycetes
Ordo : Auriculariales
Family : Auriculaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia auricula
Auricularia polytricha (jamur kuping)
Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang
masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik (Volk,
2009). Fungi yang masuk ke dalam kelas ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat
dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu: miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari
perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya
berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan
dua basidiospora). Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar
seperti daun telinga manusia (kuping).

v
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat


Kegiatan praktikum dilaksanakan pada jam 11.15 hingga 13.00 pada hari selasa tanggal 15
maret tahun 2022 di ruangan kelas BTH AKN Rejang Lebong.
3.2 Alat dan bahan
Alat yang digunakan selama kegiatan praktikum berlangsung adalah mikroskop, pinset, gelas
ukur, cawan petri, gelas ukur, alat tulis, kaca preparat, dan handphone sebagai alat
dokumentasi. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air, jamur kuping, dan jamur tiram.
3.3 Prosedur kerja
1. mengambil beberapa jamur kuping dan jamur tiram.
2. melakukan pengamatan
3. mengukur panjang masing-masing jamur
4. mencatat dan menggambar masing-masing jamur

vi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berdasarkan kegiatan pengamatan yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai
berkut:

No Nama Jamur Gambar jamur


1. Jamur Tiram

2. Jamur Kuping

4.2 Pembahasan
1. Jamur tiram

Morfologi Tanaman Jamur Tiram

Tanaman jamur tiram ini berbentuk membulat, lonjong serta melengkung seperti cangkang
tiram. Jamur tiram putih diketahui mempunyai tudung yang berdiameter sekitar 4-5 cm
ataupun lebuh. Berbentuk seperti halnya tiram, cembung kemudian akan menjadi rat
ataupun kadang juga bisa membentuk corong, permukaan licin, agak terlihat berminyak
dan lembab.Jamur tiram ini mempunyai warna yang sangat bervariasi mulai dari yang
warna putih, abu-abu, dan coklat tua. Tepi dari tudung menggulung kedalam, sedangkan
pada jamur yang masih muda seringkali terlihat bergelombang atau bercupluk. Jamur tiram
ini berdaging tebal, mempunyai warna putih serta lunak pada bagian tangkai. Tangkai
jamur ini terkadang ada serta juga tidak tergantung pada pertumbuhan. Tumbuh pendek,
koko serta tidak di pusat ataupun lateral, panjang sekitar 0,5-4,0 cm, gemuk, padat, kuat
dan kering.

Pada umumnya berambut ataupun berbulu kapas paling sedikit berada di dasar
mempunyai spora sebagai alat perkembangbiakan diri, licin jika sedang di sentuh, bentuk
batang berukuran sekitar 8-11×3-4μm serta miselia mempunyai warna putih yang bisa
tumbuh dengan sangat cepat. Tanaman jamur tiram ini tidak mengandung klorofil sehingga
tidak bisa berfotosintesis seperti halnya tumbuhan tingkat tinggi. Jamur ini memperoleh
makanan secara heterotrof dengan cara mengambil makanan dari bahan organik. Berbagai
bahan organik yang ada di sekitar tempat tumbuhnya ini akan diubah menjadi berbagai
molekul sederhana dengan bantuan enzim yang telah dihasilkan oleh hifa. Untuk
selanjutnya berbagai molekul sederhana tersebut bisa diserap langsung oleh hifa. Jadi,

vii
jamur ini tidak seperti organisme heterotrof lainnya yang bisa menelan makanan kemudian
mencernakannya sebelum mulai diserap. Tangkai tanaman ini pendek atau panjang sekitar
2-6 cm tergantung pada kondisi lingkungan serta iklim yang mempengaruhi
pertumbuhannya. Tangkai ini yang nantinya menyangga tudung agak lateral atau di bagian
tepi ataupun eksentris atau agak ke tengah. Tanaman jamur tiram ini termasuk golongan
jamur yang mempunyai spora yang berwarna. Jejak dari sporanya menampakkan warna
putih sampai dengan kuning. Istilah stoma pada tanaman jamur tiram ini dikenal sebagai
hifa. Hifa bisa dipadankan dengan fase vegetatif pada tumbuhan. Hifa ini berbentuk seperti
benang ataupun filament. Hifa bisa tumbuh ke segala arah pada bagian ujung-ujungnya
serta pada berbagai bagian tertentu tempat cabang dibentuk. Kumpulan dari hifa yang
bersekat serta hifa seperti ini dinamakan dengan hifa bersekat. Jadi, jamur ini mempunyai
hifa multisel.

Manfaat jamur tiram

Jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan
kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis
dan enzim oksidasi. Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat
mengurangi kolesterol dan jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga
dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever,
diabetes, anemia. Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral dan anti
kanker serta menurunkan kadar kolesterol

2. jamur kuping

Jamur kuping memiliki buah berwarna coklat tua kemerahan dan berbentuk dengan daun
telinga manusia, bertekstur kenyal dan tumbuh dialam dibatang pohon mati yang lembab
dan basa. Jamur ini juga merupakan salah satu kelompok jelly fungi dan mempunyai
tekstur jelly yang unik.

Jamur ini dapat tumbuh secara alami, melakat pada poho yang masih hidup maupun yang
sudah mati, daerah tropis dan sub tropis. Tubuh jamur kuping ini terdiri dari tudung, yang
berwarna hitam, berukuran sedang dengan diameter 5-20 cm, tumbuh saling tumpang
tindih, lunak dan tidak dapat mudah membusuk. Sebagian besar jamur kuping tidak
mempunyai tangkai, tudungnya langsung melekat pada subtrat dan tubuh buahnya sperti
gelatin, pada permukaan bawah tudung terdapat pori – pori yang berisi basidiospora.

Selain itu, miselium jamur kuping bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
miselum primer ( yang mempunyai inti sel satu ) dan miselium sekuder ( yang mempunyai
inti sel dua ). Perlu diketahui juga, jamur ini dapat berreproduksi secara vegetatif dan
generatif.

Manfaat

Jamur lebih banyak dijual dalam bentuk kering dan harus direndam dalam air sebelum
dimasak. Jamur yang telah dimasak mempunyai tekstur garing dan tidak mempunyai rasa.
Jamur kuping hitam juga sering digunakan sebagai bahan obat tradisional karena diketahui
mempunyai sifat antikoagulan.nfaat jamur kuping.

viii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan dapat disimpulkan
bahwa:
 Jamur konsumsi memiliki manfaat bagi manusia yaitu sebagai penambah
asupan gizi dan memiliki nilai ekonomi apabila dibudidayakan.
 Warna dan struktur antara jamur kuping dan tiram sangat berbeda.
 Proses berkembang biak jamur konsumsi yaitu secara seksual dan aseksual.
5.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya,Sebaiknya waktu kegiatan praktikum lebih lama
dilaksanakan agar mahasiswa lebih mudah untuk memahami dan mengetahui
jenis-jenis jamur konsumsi dan dapat membedakan secara morfologis serta
bagian intern jamur konsumsi dan mahasiswa lebih tenang selama praktikum
agar hasil praktikum lebh maksimal.

ix
DAFTAR PUSTAKA

Maulana E dan Yusanto.2009. Budidaya jamur. Politeknik Negeri Lampung


Agromedia Redaksi. 2009. Buku Pintar Bertanam Jamur Konsumsi Cet 1. Jakarta:
Agromedia Pustaka Cahyana dan Muchroji. 2002. Budidaya Jamur Kuping. Jakarta: Penerbar
Swadaya
Anggraini, F. 2007. Pemanfaatan Tongkol Jagung sebagai Nutrisi Tambahan pada Media
Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Pertanian.
Malang: Universitas Brawijaya
Anonimous. 2014. Jamur Kuping Hitam (Auricularia polytricha) http// googleimage//com.
Diakses pada 17 maret 2022
Kahar dan Nurman, S. 1990. Bertani Jamur dan Seni Memasaknya. Bandung: Angkasa.
Kristawati, 2002. Jamur-Jamur Konsumsi Yang Dibudidayakan. Trubus XX 111 (271)

Anda mungkin juga menyukai