Laporan Praktikum 1 Budidaya Jamur Konsumsi
Laporan Praktikum 1 Budidaya Jamur Konsumsi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Jamur merupakan (Pleurotus ostreatus) tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga
tidak bisa melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur
hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan, seperti selulosa, glukosa, liginin, protein,
dan senyawa pati dari organisame lain. Dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh hifa
(bagian jamur yang bentuknya seperti benang halus, panjang dan kandang bercabang),
bahan makanan tersebut diuraikan menjadi senyawa yang dapat diserap untuk
pertumbuhan. oleh karena itu, jamur digolongkan sebagai tanaman heterofik, yaitu
tanamanyang kehidupannya tergantung pada organisme lain. (Parjimo dan Agus
Andoko.2007.1)
jamur tiram dan jamur kuping merupakan jamur yang banyak digemari oleh masyarakat.
Selain kelezatannya, jamur tiram juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Kandungan gizinya yang tinggi dengan berbagai macam asam amino esensial yang
terkandung di dalamnya, jamur tiram juga mengandung senyawa-senyawa lainnya yang
penting bagi aspek medis. Pada masyarakat Jepang dan Cina, menu makanan yang terbuat
dari jamur sudah menjadi menu yang turun temurun karena mengetahui khasiatnya yang
sangat baik bagi tubuh. Di Indonesia, konsumsi jamur tiram dari tahun ke tahun diketahui
semakin meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan produk pangan yang sehat
dan terjangkau.
Jamur yang dapat dikonsumsi selain kandungan gizi yang cukup tinggi, juga
banyakmanfaatnya bagi kesehatan. Jamur konsumsi mempunyai khasiat untuk kesehatan
manusiasebagai protein nabati yang tidak mengandung kolesterol sehingga dapat
mencegah timbulnya penyakit darah tinggi dan jantung serta untuk mengurangi berat
badan dan diabetes. Kandungan asam folatnya (vitamin B-kompleks) tinggi sehingga
dapat menyembuhkan anemia (kekurangan darah) dan obat anti tumor. Digunakan untuk
mencegah dan menanggulangi kekurangan gizi dan pengobatan kekurangan gizi dan
pengobatan kekurangan zat besi.
Berdasarkan teori di atas maka perlu dilakukan kegiatan praktikum agar mahasiswa dapat
mengenal lebih awal dan intens mengenai jamur konsumsi yang ada di negara Indonesia
khususnya kabupaten Rejang Lebong.
1.2 Tujuan
iii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
iv
2.2 Jamur tiram
Ciri- ciri :
1) Memiliki spora berbentuk batang
2) Miselia berwarna putih tumbuh dengan cepat
Peranan :
Selain sebagai jamur budidaya, Karena kandungan gizinya yang cukup tinggi dapat
dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai jenis penyakit seperti menurunkan
kolesterol,antiviral, antikanker juga sebagai sarana diet.
Reproduksi :
Seksual : penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina
Aseksual : melalui spora yang terbentuk dari sporangium, spora aseksualnya yang
disebut konidiospora terbentuk dalam koniduim. Klasifikasi Jamur Kuping
v
BAB III
METODE PRAKTIKUM
vi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan kegiatan pengamatan yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai
berkut:
2. Jamur Kuping
4.2 Pembahasan
1. Jamur tiram
Tanaman jamur tiram ini berbentuk membulat, lonjong serta melengkung seperti cangkang
tiram. Jamur tiram putih diketahui mempunyai tudung yang berdiameter sekitar 4-5 cm
ataupun lebuh. Berbentuk seperti halnya tiram, cembung kemudian akan menjadi rat
ataupun kadang juga bisa membentuk corong, permukaan licin, agak terlihat berminyak
dan lembab.Jamur tiram ini mempunyai warna yang sangat bervariasi mulai dari yang
warna putih, abu-abu, dan coklat tua. Tepi dari tudung menggulung kedalam, sedangkan
pada jamur yang masih muda seringkali terlihat bergelombang atau bercupluk. Jamur tiram
ini berdaging tebal, mempunyai warna putih serta lunak pada bagian tangkai. Tangkai
jamur ini terkadang ada serta juga tidak tergantung pada pertumbuhan. Tumbuh pendek,
koko serta tidak di pusat ataupun lateral, panjang sekitar 0,5-4,0 cm, gemuk, padat, kuat
dan kering.
Pada umumnya berambut ataupun berbulu kapas paling sedikit berada di dasar
mempunyai spora sebagai alat perkembangbiakan diri, licin jika sedang di sentuh, bentuk
batang berukuran sekitar 8-11×3-4μm serta miselia mempunyai warna putih yang bisa
tumbuh dengan sangat cepat. Tanaman jamur tiram ini tidak mengandung klorofil sehingga
tidak bisa berfotosintesis seperti halnya tumbuhan tingkat tinggi. Jamur ini memperoleh
makanan secara heterotrof dengan cara mengambil makanan dari bahan organik. Berbagai
bahan organik yang ada di sekitar tempat tumbuhnya ini akan diubah menjadi berbagai
molekul sederhana dengan bantuan enzim yang telah dihasilkan oleh hifa. Untuk
selanjutnya berbagai molekul sederhana tersebut bisa diserap langsung oleh hifa. Jadi,
vii
jamur ini tidak seperti organisme heterotrof lainnya yang bisa menelan makanan kemudian
mencernakannya sebelum mulai diserap. Tangkai tanaman ini pendek atau panjang sekitar
2-6 cm tergantung pada kondisi lingkungan serta iklim yang mempengaruhi
pertumbuhannya. Tangkai ini yang nantinya menyangga tudung agak lateral atau di bagian
tepi ataupun eksentris atau agak ke tengah. Tanaman jamur tiram ini termasuk golongan
jamur yang mempunyai spora yang berwarna. Jejak dari sporanya menampakkan warna
putih sampai dengan kuning. Istilah stoma pada tanaman jamur tiram ini dikenal sebagai
hifa. Hifa bisa dipadankan dengan fase vegetatif pada tumbuhan. Hifa ini berbentuk seperti
benang ataupun filament. Hifa bisa tumbuh ke segala arah pada bagian ujung-ujungnya
serta pada berbagai bagian tertentu tempat cabang dibentuk. Kumpulan dari hifa yang
bersekat serta hifa seperti ini dinamakan dengan hifa bersekat. Jadi, jamur ini mempunyai
hifa multisel.
Jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan
kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis
dan enzim oksidasi. Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat
mengurangi kolesterol dan jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga
dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever,
diabetes, anemia. Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral dan anti
kanker serta menurunkan kadar kolesterol
2. jamur kuping
Jamur kuping memiliki buah berwarna coklat tua kemerahan dan berbentuk dengan daun
telinga manusia, bertekstur kenyal dan tumbuh dialam dibatang pohon mati yang lembab
dan basa. Jamur ini juga merupakan salah satu kelompok jelly fungi dan mempunyai
tekstur jelly yang unik.
Jamur ini dapat tumbuh secara alami, melakat pada poho yang masih hidup maupun yang
sudah mati, daerah tropis dan sub tropis. Tubuh jamur kuping ini terdiri dari tudung, yang
berwarna hitam, berukuran sedang dengan diameter 5-20 cm, tumbuh saling tumpang
tindih, lunak dan tidak dapat mudah membusuk. Sebagian besar jamur kuping tidak
mempunyai tangkai, tudungnya langsung melekat pada subtrat dan tubuh buahnya sperti
gelatin, pada permukaan bawah tudung terdapat pori – pori yang berisi basidiospora.
Selain itu, miselium jamur kuping bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
miselum primer ( yang mempunyai inti sel satu ) dan miselium sekuder ( yang mempunyai
inti sel dua ). Perlu diketahui juga, jamur ini dapat berreproduksi secara vegetatif dan
generatif.
Manfaat
Jamur lebih banyak dijual dalam bentuk kering dan harus direndam dalam air sebelum
dimasak. Jamur yang telah dimasak mempunyai tekstur garing dan tidak mempunyai rasa.
Jamur kuping hitam juga sering digunakan sebagai bahan obat tradisional karena diketahui
mempunyai sifat antikoagulan.nfaat jamur kuping.
viii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan dapat disimpulkan
bahwa:
Jamur konsumsi memiliki manfaat bagi manusia yaitu sebagai penambah
asupan gizi dan memiliki nilai ekonomi apabila dibudidayakan.
Warna dan struktur antara jamur kuping dan tiram sangat berbeda.
Proses berkembang biak jamur konsumsi yaitu secara seksual dan aseksual.
5.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya,Sebaiknya waktu kegiatan praktikum lebih lama
dilaksanakan agar mahasiswa lebih mudah untuk memahami dan mengetahui
jenis-jenis jamur konsumsi dan dapat membedakan secara morfologis serta
bagian intern jamur konsumsi dan mahasiswa lebih tenang selama praktikum
agar hasil praktikum lebh maksimal.
ix
DAFTAR PUSTAKA