Dengan adanya penambahan tersebut membuat jangkauan transportasi lebih luas, hal ini seperti
pisau bermata dua. Disamping memiliki efek positif, juga menimbulkan efek negatif. Pertambahan
kendaraan bermotor membuat sektor perekonomian tumbuh dan pendapatan daerah dari pajak
kendaraan bermotor makin meningkat. Namun pertanyaannya sekarang apakah pajak dan kenaikan
perekonomian tersebut sebanding dengan kerugian yang di sebabkan penambahan tersebut?
Kerugian atau efek negatif akibat penambahan kendaraan bermotor selain subsisi bahan bakar, juga
dampak pada sosial dan lingkungan. Terlalu pesatnya penambahan kendaraan bermotor membuat
jalan raya tidak efektif lagi digunakan. Kemacetan dan polusi menjadi monster yang terus dibesarkan
dijalan raya. Selain masalah sosial yang ditimbulkan.
Dengan penambahan setiap harinya, perlu dilakukan suatu upaya untuk melihat profit yang
dihasilkan keadaan ini. Jika berbicara tentang profit kita tidak bisa lepas dari keuntungan dan
kerugian, dimana profit adalah total manfaat yang didapatkan dikurangi total biaya yang
dikeluarkan. Atau disini kita membandingkan nilai keuntungan dan kerugian yang didapatkan.
Sehingga didapatkan suatu hasil, baik itu positif ataupun negatif.
1. Membandingkan efek positif penambahan kendaraan berupa pajak kendaraan bermotor dan
efek negatif berupa kemacetan dan polusi yang dihasilkan.
2. Menghitung forecat penambahan kendaraan bermotor terhadap penambahan luas jalan
dikota Bandung.
3. Mengevaluasi kebijakan terkait kepemilikan kendaraan bermotor di kota Bandung.
1. Wawancara,
2. Survey data sekunder, dan
3. Studi literatur.
1.7 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah
1. Didapatkan perbandingan antara efek positif dan negatif penambahan kendaraan bermotor
dikota Bandung.
2. Evaluasi kebijakan kepemilikan dan penambahan kendaraan bermotor dikota Bandung.
Selain itu kota Bandung juga merupakan pusat dari Provinsi Jawa Barat dan terletak sekitar 180 km
di sebelah tenggara Jakarta. Kota Bandung merupakan kota ke empat terbesar dengan jumlah
penduduk 2.424.957 (Kota Bandung dalam Angka, 2012) dan termasuk sebagai salah satu kota
dengan pertumbuhan penduduk tercepat.
Kota Bandung terbagi menjadi enam wilayah pengembangan, 33 daerah administratif dan 139
kelurahan. Kota Bandung terletak di pusat jaringan transportasi Provinsi Jawa Barat. Kota Bandung
juga dilayani oleh jalur kereta api regional utama.
Sedangkan pertumbuhan penduduk kota bandung dapat dilihat dari tabel dibawah,
Tabel 2. 1Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kota Bandung Tahun 2011
No Kecamatan Luas (Km2) Jumlah Kepadatan
Penduduk (jiwa/Km)
1 Bandung Kulon 6.46 139.708 21.627
2 Babakan Ciparay 7.45 144.303 19.370
3 Bojongloa Kaler 3.03 118.118 38.983
2.2 Kemacetan
Kemacetan sudah menjadi kata yang selalu menemani penduduk perkotaan. Menurut definisinya
kemacetan adalah kondisi dimana keadaan tersendat sehingga terjadi penurunan kecepatan dari
kecepatan yang seharusnya atau bahkan sampai kecepatan menjadi nol, hal ini terjadi dikarnakan
Kemacetan disebabkan beberapa permasalahan antara lain, perbandingan penggunaan lahan dan
lahan yang tersedia, kecelakaan, banjir, perbaikan jalan, hambatan samping, pasar tumpah, kegiatan
yang menggunakan lahan jalan dll. Diantara banyak penyebab kemacetan tersebut dapat
digolongkan lima faktor besar yang menjadi kunci utama penyebab kemacetan.
4. Faktor Alam
5. Faktor lain-lain
Kota Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia adalah salah satu kota yang tidak terlepas
dari jerat kemacetan.
2.4 Polusi
Polusi adalah dampak dari pencemaran lingkungan yang mengakibatkan menurunnya kualitas
lingkungan dan menggangu kesehatan bagi mahluk hidup terutama pada manusia. Salah satu polusi
yang mengganggu kesehatan manusia adalah polusi udara, polusi ini banyak penyebab diantaranya
pembakaran hutan, pemakaian kendaraan bermotor, limbah pabrik, dll. Salah satu contoh yang
polusi yang sering dirasakan setiap hari adalah polusi kendaraan bermotor, secara tidak sadar setiap
harinya manusia tercemar dengan polusi ini dimulai dengan kesehatan yang berawal dari gangguan
pernafasan sampai dengan kematian tidak hanya itu polusi yang diperparah dengan jumlah
kendaraan yang banyak juga berdampak pada kemacetan.
Polusi di kota bandung itu sendiri sangat mengganggu masyarakat dengan meningkat nya jumlah
kendaraan di kota bandung polusi semakin hari semakin meningkat, akan tetapi jumlah kendaraan
yang ada dikota bandung bukan hanya masyarakat kota bandung sendiri banyak kendaraan dari luar
kota bandung yang masuk. misalkan jakarta, banyak masyarakat jakarta yang berkunjung ke kota
bandung dengan membawa kendaraan pribadi yang mengakibatkan kemacetan dan jumlah polusi
yang meningkat. Meskipun kota bandung terkenal dengan kota yang masih alami dengan banyaknya
kendaraan dan polusi meningkat kota bandung menjadi tercemar dan kemacetan dimana-mana.
3.2 Pengolahan
Demand Forecast
5.2 Saran