Anda di halaman 1dari 14

Daftar Isi

Daftar Isi .................................................................................................................................................. 1


Daftar Gambar ........................................................................................................................................ 2
Daftar Tabel ............................................................................................................................................ 3
Bab 1 Pendahuluan ................................................................................................................................. 4
1.1 Latar belakang ......................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................................................... 4
1.4 Tujuan ..................................................................................................................................... 5
1.5 Metoda Penelitian................................................................................................................... 5
1.6 Hipotesa Awal ......................................................................................................................... 5
1.7 Luaran ..................................................................................................................................... 5
Bab 2 Studi Literatur ............................................................................................................................... 6
2.1 Kota Bandung .......................................................................................................................... 6
2.2 Kemacetan .............................................................................................................................. 7
2.3 Pajak Kendaraan ..................................................................................................................... 8
2.4 Polusi ....................................................................................................................................... 8
Bab 3 Data dan Pengolahan .................................................................................................................. 10
3.1 Data ....................................................................................................................................... 10
3.2 Pengolahan ........................................................................................................................... 10
Bab 4 Analisis ........................................................................................................................................ 11
4.1 Forecast Kemacetan.............................................................................................................. 11
4.2 Pendapatan Pajak Vs Polutan ............................................................................................... 11
Bab 5 Simpulan dan Saran .................................................................................................................... 12
5.1 Simpulan ............................................................................................................................... 12
5.2 Saran ..................................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka....................................................................................................................................... 13
Lampiran ............................................................................................................................................... 14

1 | Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bandung


Daftar Gambar

2 | Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bandung


Daftar Tabel

3 | Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bandung


Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Kemajuan jaman mengakibatkan kebutuhan akan transportasi kian meningkat, dengan kemudahan
mendapatkan moda transportasi pribadi seperti saat ini, wajar kalau begitu banyak moda
transportasi yang menguasai jalan raya saat ini. Moda transportasi berupa mobil dan motor pribadi
yang notabennya sekarang sudah begitu banyak, bertambah dengan signifikan tiap harinya. Data
menyebutkan pertambahan mobil pribadi tiap harinya adalah sekitar (pertambahan mobil) dan
motor sebanyak (pertambahan motor).

Dengan adanya penambahan tersebut membuat jangkauan transportasi lebih luas, hal ini seperti
pisau bermata dua. Disamping memiliki efek positif, juga menimbulkan efek negatif. Pertambahan
kendaraan bermotor membuat sektor perekonomian tumbuh dan pendapatan daerah dari pajak
kendaraan bermotor makin meningkat. Namun pertanyaannya sekarang apakah pajak dan kenaikan
perekonomian tersebut sebanding dengan kerugian yang di sebabkan penambahan tersebut?

Kerugian atau efek negatif akibat penambahan kendaraan bermotor selain subsisi bahan bakar, juga
dampak pada sosial dan lingkungan. Terlalu pesatnya penambahan kendaraan bermotor membuat
jalan raya tidak efektif lagi digunakan. Kemacetan dan polusi menjadi monster yang terus dibesarkan
dijalan raya. Selain masalah sosial yang ditimbulkan.

Dengan penambahan setiap harinya, perlu dilakukan suatu upaya untuk melihat profit yang
dihasilkan keadaan ini. Jika berbicara tentang profit kita tidak bisa lepas dari keuntungan dan
kerugian, dimana profit adalah total manfaat yang didapatkan dikurangi total biaya yang
dikeluarkan. Atau disini kita membandingkan nilai keuntungan dan kerugian yang didapatkan.
Sehingga didapatkan suatu hasil, baik itu positif ataupun negatif.

Pembandingan disini diperlukan untuk mengatur kebijakan penambahan kendaraan bermotor,


dengan adanya perbandingan tersebut kita bisa mengatur kebijakan yang sedemikian rupa sehingga
kita dapat menjaga tingkat keuntungan yang diperoleh dari penambahan kendaraan bermotor
ataupun mengurangi kerugian yang dihasilkan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas disini adalah

1. Membandingkan efek positif penambahan kendaraan berupa pajak kendaraan bermotor dan
efek negatif berupa kemacetan dan polusi yang dihasilkan.
2. Menghitung forecat penambahan kendaraan bermotor terhadap penambahan luas jalan
dikota Bandung.
3. Mengevaluasi kebijakan terkait kepemilikan kendaraan bermotor di kota Bandung.

1.3 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah yang akan dibahas disini adalah

1. Wilayah terbatas pada daerah administratif kota Bandung.


2. Kendaraan yang dibahas disini adalah kendaraan yang terdaftar dikota Bandung.
3. Kendaran bermotor disini terbatas pada mobil.
4. Pokok bahasan adalah pajak kendaraan, polusi yang dihasilkan dan kemacetan akibat
kendaraan bermotor.

4 | Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bandung


1.4 Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah

1. Memperlihatkan perbandingan antara efek positif akibat penambahan kendaraan bermotor


berupa pajak dengan efek positif berupa polusi dan kemacetan.
2. Mendapatkan tahun dimana pertambahan kendaraan bermotor dikota Bandung suda masuk
kategori merugikan.
3. Mendapatkan tahun dimana kota Bandung akan mengalami kemacetan total, jika tidak
dilakukan pengendalian jumlah kendaraan.
4. Melakukan evaluasi terkait kebijakan kepemilikan kendaraan bermotor dikota Bandung.

1.5 Metoda Penelitian


Untuk memudahkan penelitian ini digunakan berbagai macam metoda, diantaranya

1. Wawancara,
2. Survey data sekunder, dan
3. Studi literatur.

1.6 Hipotesa Awal


Dari hasil diskusi dan pengamatan, dirumuskan hipotesa awal untuk penelitian ini yaitu ada nilai
optimum jumlah kendaraan bermotor dikota Bandung dimana jika nilai ini dilewati maka akan terjadi
kerugian dikarnakan jumlah kendaraan bermotor dikota Bandung. Dan kebijakan terkait
penambahan kendaraan bermotor dikota Bandung perlu diatur sedemikian rupa sehingga nilai
optimum ini dapat tercapai.

1.7 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah

1. Didapatkan perbandingan antara efek positif dan negatif penambahan kendaraan bermotor
dikota Bandung.
2. Evaluasi kebijakan kepemilikan dan penambahan kendaraan bermotor dikota Bandung.

5 | Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bandung


Bab 2 Studi Literatur
2.1 Kota Bandung
Kota Bandung merupakan ibukota dari Jawa Barat yang merupakan salah satu kota terbesar di
Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, dan Medan. Jumlah penduduk Kota Bandung pada tahun 2011
mencapai angka 2.424.957 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1.01% dan kepadatan
penduduk sekitar 14.429 jiwa per km2 (Sumber: Jabarprov.go.id)

Selain itu kota Bandung juga merupakan pusat dari Provinsi Jawa Barat dan terletak sekitar 180 km
di sebelah tenggara Jakarta. Kota Bandung merupakan kota ke empat terbesar dengan jumlah
penduduk 2.424.957 (Kota Bandung dalam Angka, 2012) dan termasuk sebagai salah satu kota
dengan pertumbuhan penduduk tercepat.

Kota Bandung terbagi menjadi enam wilayah pengembangan, 33 daerah administratif dan 139
kelurahan. Kota Bandung terletak di pusat jaringan transportasi Provinsi Jawa Barat. Kota Bandung
juga dilayani oleh jalur kereta api regional utama.

Gambar 2. 1Wilayah Pengembangan Kota Bandung


(sumber :RTRW Kota Bandung)

Sedangkan pertumbuhan penduduk kota bandung dapat dilihat dari tabel dibawah,

Tabel 2. 1Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kota Bandung Tahun 2011
No Kecamatan Luas (Km2) Jumlah Kepadatan
Penduduk (jiwa/Km)
1 Bandung Kulon 6.46 139.708 21.627
2 Babakan Ciparay 7.45 144.303 19.370
3 Bojongloa Kaler 3.03 118.118 38.983

6 | Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bandung


No Kecamatan Luas (Km2) Jumlah Kepadatan
Penduduk (jiwa/Km)
4 Bojongloa Kidul 6.26 84.141 13.441
5 Astanaanyar 2.89 67.346 23.303
6 Regol 4.30 79.923 18.587
7 Lengkong 5.90 69.837 11.837
8 Bandung Kidul 6.06 57.838 9.544
9 Buah Batu 7.93 93.074 11.737
10 Rancasari 7.33 74.188 10.121
11 Gedebage 9.58 35.458 3.701
12 Cibiru 6.32 69.276 10.961
13 Panyileukan 5.10 38.725 7.593
14 Ujung Berung 6.40 74.196 11.593
15 Cinambo 3.68 24.345 6.615
16 Arcamanik 5.87 67.047 11.422
17 Antapani 3.79 72.803 19.209
18 Mandalajati 6.67 61.829 9.270
19 Kiaracondong 6.12 129.030 21.083
20 Batununggal 5.03 118.231 23.505
21 Sumur Bandung 3.40 35.293 10.380
22 Andir 3.71 95.392 25.712
23 Cicendo 6.86 97.544 14.219
24 Bandung Wetan 3.39 30.283 8.933
25 Cibeunying Kidul 5.25 105.568 20.108
26 Cibeunying Kaler 4.50 69.456 15.435
27 Coblong 7.35 128.8 17.524
28 Sukajadi 4.30 105.963 24.643
29 Sukasari 6.27 80.086 12.773
30 Cidadap 6.11 57.156 9.355
Jumlah 167.31 2.424.957 14.494
(Sumber: Kota Bandung Dalam Angka, 2012)

2.2 Kemacetan
Kemacetan sudah menjadi kata yang selalu menemani penduduk perkotaan. Menurut definisinya
kemacetan adalah kondisi dimana keadaan tersendat sehingga terjadi penurunan kecepatan dari
kecepatan yang seharusnya atau bahkan sampai kecepatan menjadi nol, hal ini terjadi dikarnakan

7 | Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bandung


penumpukan kendaraan yang tidak dapat lagi ditanggung oleh ketersediaan lahan jalan. Kemacetan
membuat penggunaan jalan menjadi tidak efektif dan efisien lagi, dimana banyak timbul dampak
negatif dari hal ini. Dampak negatif yang biasa timbul akibat kemacetan antara lain kerugian waktu
yang dikarnakan tersendatnya kendaraan, pemborosan energi, keausan kendaraan lebih cepat (biaya
perawatan kendaraan meningkat), polusi udara, tingkat stres bertambah, terganggunya fasilitas
publik seperti amulance dan pemadam kebakaran dll.

Kemacetan disebabkan beberapa permasalahan antara lain, perbandingan penggunaan lahan dan
lahan yang tersedia, kecelakaan, banjir, perbaikan jalan, hambatan samping, pasar tumpah, kegiatan
yang menggunakan lahan jalan dll. Diantara banyak penyebab kemacetan tersebut dapat
digolongkan lima faktor besar yang menjadi kunci utama penyebab kemacetan.

1. Faktor Jalan Raya


Faktor jalan raya meliputi kondisi jalan dan ketersediaan lahan pada jalan tersebut.
Penyebab kondisi jalan raya yang buruk antara lain karna adanya kerusakan sebahagian atau
keseluruhan jalan, pemanfaatan jalan untuk keperluan yang bukan seharusnya dll.
2. Faktor Moda Kendaraan

3. Faktor Manusia (pengguna jalan)

4. Faktor Alam

5. Faktor lain-lain

Kota Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia adalah salah satu kota yang tidak terlepas
dari jerat kemacetan.

2.3 Pajak Kendaraan

2.4 Polusi
Polusi adalah dampak dari pencemaran lingkungan yang mengakibatkan menurunnya kualitas
lingkungan dan menggangu kesehatan bagi mahluk hidup terutama pada manusia. Salah satu polusi
yang mengganggu kesehatan manusia adalah polusi udara, polusi ini banyak penyebab diantaranya
pembakaran hutan, pemakaian kendaraan bermotor, limbah pabrik, dll. Salah satu contoh yang
polusi yang sering dirasakan setiap hari adalah polusi kendaraan bermotor, secara tidak sadar setiap
harinya manusia tercemar dengan polusi ini dimulai dengan kesehatan yang berawal dari gangguan
pernafasan sampai dengan kematian tidak hanya itu polusi yang diperparah dengan jumlah
kendaraan yang banyak juga berdampak pada kemacetan.

Polusi di kota bandung itu sendiri sangat mengganggu masyarakat dengan meningkat nya jumlah
kendaraan di kota bandung polusi semakin hari semakin meningkat, akan tetapi jumlah kendaraan
yang ada dikota bandung bukan hanya masyarakat kota bandung sendiri banyak kendaraan dari luar
kota bandung yang masuk. misalkan jakarta, banyak masyarakat jakarta yang berkunjung ke kota
bandung dengan membawa kendaraan pribadi yang mengakibatkan kemacetan dan jumlah polusi
yang meningkat. Meskipun kota bandung terkenal dengan kota yang masih alami dengan banyaknya
kendaraan dan polusi meningkat kota bandung menjadi tercemar dan kemacetan dimana-mana.

8 | Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bandung


9 | Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bandung
Bab 3 Data dan Pengolahan
3.1 Data
Data jumlah kendaraan

Data pertumbuhan kendaraan pertahun

Data pajak perkendaraan (rata-rata)

Data polutan per kendaraan (rata-rata)

Data ruas jalan yang tersedia dikota bandung

Data pertambahan ruas jalan

3.2 Pengolahan
Demand Forecast

10 | Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bandung


Bab 4 Analisis
4.1 Forecast Kemacetan

4.2 Pendapatan Pajak Vs Polutan

11 | Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bandung


Bab 5 Simpulan dan Saran
5.1 Simpulan

5.2 Saran

12 | Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bandung


Daftar Pustaka

13 | Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bandung


Lampiran

14 | Pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Bandung

Anda mungkin juga menyukai