WFP Indonesia Buletin Pemantauan Musiman Q1 2023
WFP Indonesia Buletin Pemantauan Musiman Q1 2023
Mei 2023
Pesan Kunci 3
Liputan Media 4
PEMANTAUAN MUSIMAN
PRAKIRAAN IKLIM
Prakiraan ENSO 17
Prakiraan Curah Hujan BMKG 18
Prakiraan Iklim 19
Rekomendasi Pemerintah 20
Kunci
normal. Sebaliknya, curah hujan di produksi 7,5 juta ton.
bawah normal terjadi di Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Prakiraan Iklim untuk Pertanian: Badan Riset dan
Papua bagian utara, mengakibatkan kondisi yang Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan risiko
lebih kering daripada rata-rata jangka panjang. kekeringan lebih tinggi di provinsi penghasil beras
utama, dengan 45% area tanam padi diperkirakan
Dampak Bencana – Q1 2023: Badan Nasional akan menerima curah hujan lebih sedikit dari Mei
Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 747 hingga Juli 2023.
bencana tercatat di Indonesia, berkurang 34%
dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Prakiraan Iklim Mei - Juli 2023: Fenomena triple-
Sebagian besar bencana tersebut disebabkan oleh dip La Niña yang berlangsung selama tiga tahun
berturut-turut sejak tahun 2020 akhirnya berakhir.
bencanaa hidrometeorologi, seperti banjir, cuaca
ekstrem, dan tanah longsor. Pulau Jawa Namun, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi,
mangalami jumlah bencana tertinggi, hampir lima dan Geofisika (BMKG) dan beberapa lembaga iklim
puluh persen dari semua kejadian bencana. global lainnya, indeks ENSO diperkirakan akan
bergeser secara bertahap menuju fase El Niño
Status Ketahanan Pangan dan Gizi: Menurut pada semester II 2023. BMKG juga memprediksi
Badan Pangan Nasional (NFA), lebih dari separuh sebagian besar provinsi di Indonesia akan
provinsi di Indonesia berada dalam kondisi Aman mengalami awal musim kemarau yang lebih cepat.
pada Februari 2022. Sembilan belas provinsi
berada dalam kategori aman, sementara 15
provinsi berada dalam kategori waspada dalam hal
ketahanan pangan dan gizi di beberapa wilayah di
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Liputan
ENSO berlanjut setelah Mei sedikit menurun, tetapi tetap tinggi dengan probabilitas 80
persen pada April-Juni dan 60 persen pada Mei-Juli. [1].
Media Petani cabai ungkap ada gagal panen akibat cuaca ekstrem
PEMANTAUAN VEGETASI
PEMANTAUAN SUHU
PEMANTAUAN KEKERINGAN
PEMANTAUAN BENCANA
25
Di lain sisi, rata-rata jumlah hari tapa
hujan di K alimant an merupakan yang
20 paling rendah. Hal ini menunjukk an
bahwa di pulau tersebut masih menerima
15
curah hujan.
10 Beberapa daerah di Jawa, Sulawesi,
Maluku and Papua mengalami hari t anpa
5
curah hujan terpanjang sehingga
0 berakibat kekeringan. Daerah lain yang
Bali & Nusa Sumatera Jawa Sulawesi Maluku & Papua Kalimantan terdampak termas uk wilayah Bali, Nusa
Tenggara Tenggara, dan Sumatera, kekeringan
Rata-rata days
Average jumlah without
hari tanpa rain Rata-rata longest
Average jumlah haridays
terpanjang tanparain
without Jumlah hari days
Maximum terpanjang tanparain
without hujan pendek terjadi di wilayah Aceh, Sumatera
hujan hujan
Utara, dan Riau.
Data curah hujan: https://gpm1.gesdisc.eosdis.nasa.gov/data/GPM_L3/GPM_3IMERGDL.06/
Situasi kekeringan terbaru: https://prism.wfp.or.id/app/?hazardLayerIds=dslr
BULETIN MUSIMAN - INDONESIA 9
Pemantauan Bencana: Januari – Maret 2023 (Q1)
Jumlah kejadian bencana yang dilaporkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Berdasarkan data yang dihimpun oleh
BNPB, 747 bencana terjadi antara J anuari
dan Maret 2023. Data ini menunjukk an
penurunan signifikan sebes ar 34.3%
dibandingk an dengan periode yang s ama
di tahun 2022, ketika 1.137 bencana
dilaporkan.
PEMANTAUAN PADI
PRAKIRAAN IKLIM
REKOMENDASI PEMERINTAH
La Niña
Terjadi peningkatan anomali ENSO saat ini terjadi lebih sering selama 40 tahun terakhir.
Tren terbaru menunjukan bahwa anomali ENSO saat ini terjadi setiap 2-3 tahun sekali.
Sebelum tahun 1980, peristiwa ini terjadi setiap 5 tahun sekali.
Fenomena Triple-dip La Niña, yang telah bertahan selama tiga tahun berturut-turut sejak
tahun 2020, telah berakhir. Berdasarkan pengamatan terbaru, indeks ENSO menurut
laporan BMKG menunjukan nilai +0. 2 pada April 2023. Hal ini mengindikasikan ENSO
99 Probabilitas ENSO (%) dalam fase netral, namun terdapat indikasi terjadi transisi menuju El Niño lemah. BMKG
100
dan beberapa lembaga iklim dunia lainnya memperkirakan indeks ENSO secara bertahap
86 87
90 82 84 akan bergeser ke El Niño di semester kedua 2023.
80
80 75
70 Perlu diperhatikan bahwa El Niño dapat berdampak pada jumlah dan distribusi curah hujan
70 62 di wilayah tertentu. International Research Institute for Climate and Society (IRI)
60
memperkirakan 62% peluang El Niño akan dimulai pada Mei-Juli. Selain itu, model yang
50 digunakan IRI memperkirakan bahwa El Niño dapat bertahan dengan probabilitas yang
40
38
meningkat hingga akhir tahun 2023.
30
30 25
La Niña *MAM: Maret April Juni, AMJ: April Mei Juni, MJJ: Mei Juni Juli, dst.
19 17
20 15
BMKG ENSO Analisis: https://cdn.bmkg.go.id/web/12.-Dinamika-Atmosfer-Dasarian-III-April-2023.pdf
13 12 Normal
10 Data ENSO Historis: http://www.bom.gov.au/climate/enso/outlook/#tabs=ENSO-Outlook
0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
El Niño Prakiraan ENSO : https://iri.columbia.edu/our-expertise/climate/forecasts/enso/current/?enso_tab=enso-
0 quicklook
MAM AMJ MJJ JJA JAS ASO SON OND NDJ
Periode* BULETIN MUSIMAN - INDONESIA 17
Prakiraan Curah Hujan BMKG: Mei – Juli 2023
Akumulasi curah hujan bulanan dan prakiraan anomali
Berdasarkan prakiraan BMKG, Indonesia
diperkirakan akan mengalami curah hujan
rendah hingga sedang antara bulan Mei
hingga Juli 2023. Hingga Maret 2023, curah
hujan sedang terjadi di 59% wilayah
Mei
BRIN merekomendasikan bahwa dalam menghadapi musim kemarau, sangat penting untuk terus
memantau dan mengakses informasi iklim dari instansi pemerintah yang berwenang seperti BMKG dan
Antisipasi musim menjaga komunikasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan, seperti BMKG, BRIN, Kementerian
Pertanian, Universitas, dan juga pemerintah daerah di level provinsi/kabupaten untuk mengantisipasi
kemarau dan potensi dampak negatif berkurangnya curah hujan di lahan pertanian.
kekeringan
Kegiatan kesiapsiagaan dapat berupa normalisasi saluran drainase jika terjadi potensi banjir. Diversifikasi
tanaman dengan komoditas yang lebih sedikit mengkonsumsi air juga dapat membantu mengurangi
dampak kekeringan. Sangat penting untuk menerapkan jadwal tanam yang adaptif dan menyiapkan
sumber air alternatif untuk mengantisipasi potensi dampak kekeringan.
NFA menekankan pentingnya peran informasi iklim dalam memantau status ketahanan pangan dan gizi di
Indonesia. Informasi iklim yang dimanfaatkan dengan data ketahanan pangan, dapat menjadi alat yang
berguna bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan kebijakan guna memastikan ketersediaan dan
keterjangkauan pangan bagi masyarakat. Gangguan ketersediaan dan aksesibilitas pangan dapat
berdampak pada pemanfaatan pangan, yang mengakibatkan kerawanan pangan di daerah yang terkena
dampak kekeringan.
BPS menyoroti pentingnya pemantauan berkelanjutan untuk mengevaluasi potensi hasil panen dan
mendeteksi gagal panen baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Lebih lanjut, BPS menekankan agar
pemerintah dan pemangku kepentingan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi dampak
perubahan iklim terhadap produksi beras. Penting untuk diwaspadai dampak perubahan iklim terhadap
potensi penurunan produksi beras pada tahun 2023.