Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa  Muhammad Adrian

Nomor Induk Mahasiswa/NIM  042805165

Kode/Nama Mata Kuliah  ADBI4336/Hukum Ketenagakerjaan

Nama/Kode UPBJJ  14/Padang

Masa Ujian  2022/23.2 (2023.1)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. Dina merupakan Karyawan PT. ABC dengan status outsorching PT. Mundur Banget.
Setelah bekerja 2 tahun Dina di PHK karena masa kontrak habis. Atas dasar PHK tersebut
Dina berencana melakukan tindakan hukum karena tidak menerima PHK yang dialaminya.
Uraikan angkah-langkah apa yang dapat dilakukan oleh Dina atas kasusnya tersebut!

Jawaban 

Sebagai karyawan dengan status outsourcing, Dina memiliki hak-hak yang dilindungi
oleh hukum ketenagakerjaan. Jika ia merasa tidak menerima PHK yang dialaminya, maka ia
dapat melakukan beberapa langkah berikut:

a. Mencari informasi dan konsultasi kepada pihak yang kompeten dalam masalah
ketenagakerjaan, seperti serikat pekerja atau pengacara ketenagakerjaan. Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang hak-hak dan
kewajiban Dina dalam masalah PHK.
b. Mencoba untuk menyelesaikan masalah secara damai dengan pihak perusahaan,
dengan cara mengajukan gugatan atau melakukan mediasi. Dalam hal ini, Dina dapat
mempertimbangkan untuk melibatkan pihak yang kompeten dan terpercaya dalam
mediasi, seperti Departemen Tenaga Kerja.
c. Jika langkah damai tidak berhasil, Dina dapat melakukan gugatan ke Pengadilan
Hubungan Industrial (PHI) untuk menuntut hak-haknya, seperti hak atas pesangon,
uang penggantian hak, dan hak-hak lain yang terkait. Langkah ini harus dilakukan
dalam waktu 30 hari sejak tanggal PHK, sesuai dengan Pasal 168 UU No. 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan.
d. Dina juga dapat melaporkan masalahnya kepada instansi yang berwenang, seperti
Dinas Tenaga Kerja, jika ia merasa bahwa perusahaan telah melanggar peraturan
ketenagakerjaan. Langkah ini dapat dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh
dukungan dan bantuan dari pihak yang berwenang.
Adapun dasar hukum yang dapat dijadikan acuan dalam hal ini adalah Undang-Undang
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 156-169 yang mengatur tentang
pengakhiran hubungan kerja, serta perlindungan hak-hak karyawan dengan status outsourcing.

2. Jika tenaga security diatas ingin menuntut haknya di Pengadilan Hubungan Industrial,
Pengadilan manakah yang berwenang memeriksa gugatannya? Jelaskan beserta dasar
hukumnya dan uraikan persyaratan administratif yang harus dilengkapi untuk mendaftar
gugatan di Pengadilan!

Jawaban 

Jika tenaga security tersebut ingin menuntut haknya di Pengadilan Hubungan Industrial,
Pengadilan yang berwenang memeriksa gugatannya adalah Pengadilan Hubungan Industrial di
wilayah hukum tempat Bank ABC berkedudukan atau tempat kerja security tersebut dilakukan.
Dalam hal ini, karena Bank ABC berkedudukan di Medan, maka Pengadilan Hubungan Industrial
yang berwenang adalah Pengadilan Hubungan Industrial di Medan.

Dasar hukum yang mengatur hal ini adalah Pasal 81 Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ("UU PHHI"), yang menyebutkan
bahwa gugatan dalam hal perselisihan hubungan industrial diajukan ke Pengadilan Hubungan
Industrial di wilayah hukum tempat pengusaha berkedudukan atau tempat kerja dilakukan.

Adapun persyaratan administratif yang harus dilengkapi untuk mendaftarkan gugatan di


Pengadilan Hubungan Industrial adalah sebagai berikut:

a. Surat gugatan: Surat gugatan harus berisi identitas para pihak, kronologi
permasalahan, permohonan, dan alasan permohonan. Surat gugatan harus
dibuat dengan menggunakan formulir yang telah ditetapkan oleh pengadilan.
b. Bukti-bukti yang mendukung gugatan: Bukti-bukti yang mendukung gugatan,
seperti kontrak kerja, bukti-bukti pembayaran gaji dan tunjangan, serta
suratsurat yang berkaitan dengan pengakhiran kontrak kerja.
c. Biaya pendaftaran: Biaya pendaftaran harus dibayar oleh pihak yang mengajukan
gugatan.
d. Kuasa hukum: Apabila gugatan diajukan melalui kuasa hukum, maka kuasa
hukum harus melampirkan surat kuasa yang sah dari klien.

Dengan melengkapi persyaratan administratif yang sesuai, tenaga security tersebut


dapat mendaftarkan gugatan di Pengadilan Hubungan Industrial di Medan untuk menuntut
haknya, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh UU PHHI.

3. Karim merupakan seorang karyawan perkebunan PT. Sawit Subur yang bercabang di
Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Karim telah bekerja selama 2, 5 tahun sebagai
tata usaha pada kantor perkebunan dengan gaji bersih Rp. 3.009.700,- . Suatu ketika
Karim mendapat promosi dan dimutasi ke perkebunan PT. Sawit Subur yang terletak di
Provinsi Jambi. Promosi yang diperoleh Karim ditolak oleh Karim karena terlalu jauh dan
jauh dari keluarga, namun keputusan Perusahaan tidak dapat diganggu gugat. Atas
tindakan Karim tersebut, Karim melakukan tindakan mogok kerja selama 2 bulan dan
akhirnya Karim di PHK oleh PT. Sawit Subur. Oleh karena Karim mengalami PHK, Karim
mengajukan gugatan di Pengadilan Hubungan Industrial dengan menuntut Pesangon
sebesar Rp. 1 Milyar. Berdasarkan kasus diatas, uraikan komponen hak-hak yang
seharusnya diperoleh Karim berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan!

Jawaban 

Berdasarkan kasus di atas, terdapat beberapa hak yang seharusnya diperoleh Karim
sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Berikut adalah komponen hak-hak yang
seharusnya diperoleh Karim:

a. Hak atas perlindungan dari pemutusan hubungan kerja tanpa alasan yang jelas: Sebagai
karyawan, Karim berhak atas perlindungan dari pemutusan hubungan kerja tanpa alasan
yang jelas, sebagaimana diatur dalam Pasal 151 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan ("UU Ketenagakerjaan").
b. Hak atas pesangon: Karim berhak atas pesangon karena telah di PHK oleh PT. Sawit
Subur, sebagaimana diatur dalam Pasal 156 UU Ketenagakerjaan. Besaran pesangon
yang harus diterima Karim dihitung berdasarkan masa kerja Karim yang telah mencapai
2,5 tahun dan gaji terakhir Karim.
c. Hak atas uang penghargaan masa kerja: Karim berhak atas uang penghargaan masa
kerja karena telah bekerja selama 2,5 tahun di PT. Sawit Subur, sebagaimana diatur
dalam Pasal 93 ayat (1) UU Ketenagakerjaan.
d. Hak atas cuti tahunan: Karim berhak atas cuti tahunan selama 12 hari kerja setahun,
sesuai dengan Pasal 79 UU Ketenagakerjaan.
e. Hak atas upah: Karim berhak atas upah selama bekerja di PT. Sawit Subur, yang telah
diatur dalam kontrak kerja atau perjanjian kerja.

Dalam tuntutan gugatan di Pengadilan Hubungan Industrial, Karim dapat menuntut


hakhaknya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Namun, besaran
pesangon yang diajukan Karim sebesar Rp. 1 milyar mungkin terlalu tinggi, karena besaran
pesangon dihitung berdasarkan masa kerja dan gaji terakhir karyawan.

Anda mungkin juga menyukai