Pedoman Kesling Ok

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN

KESEHATAN LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KUTAWIS
TAHUN 2022

KATA PENGANTAR

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 1


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaian penyusunan Pedoman
Penyelenggaraan Program Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Kutawis
Kabupaten Purbalingga. Pedoman ini kami susun sebagai salah satu upaya
memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan Pelayanan Program
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Kutawis Kabupaten Purbalingga.

Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Kutawis terdiri dari kegiatan


pelayanan Kesehatan Lingkungan didalam gedung dan diluar gedung. Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di dalam gedung umumnya bersifat individual, dapat berupa
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan pelayanan
Kesehatan Lingkungan diluar gedung umumnya pelayanan Kesehatan Lingkungan
pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif.

Akhirnya perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terimakasih atas


bimbingan, bantuan, kerjasama dan partisipasinya kepada semua pihak yang terlibat
dalam proses penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Program Kesehatan
Lingkungan di Puskesmas Kutawis ini.

Sanitarian,
UPTD Puskesmas Kutawis

Dhesy Dwi Susianti,AMd

BAB I
PENDAHULUAN

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 2


A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk


mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2015
tentang Kesehatan. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan lingkungan
selanjutnya diatur dalam pasal 22 ayat (2) dan ayat (3)Undang-Undang Nomor 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan , yang pengaturannya ditujukan dalam rangka
terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya pencegahan
penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko kesehatan lingkungan di
permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi serta tempat dan fasilitas umum. Sampai
saat ini penyakit yang terkait kualitas lingkungan masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena
meningkatnya penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor
Risiko Lingkungan, Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dalam pengaturan Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan
masyarakat yang bersifat esensial adalah berupa Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
Upaya kesehatan masyarakat esensial tersebut harus diselenggarakan oleh
puskesmas.
Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmas
termasuk di Puskesmas Kutawis yang mempunyai peranan strategis mendukung
peningkatan pencapaian target lintas program dan diharapkan berdampak pada
peningkatan kinerja puskesmas. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi Puskesmas
yaitu“ Mewujudkan Kepedulian Masyarakat akan Kesehatan dan Meningkatkan
Mutu Pelayanan agar tercapai Masyarakat Sehat Mandiri Tahun 2022 ” dengan
misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat
2. Meningkatkan SDM Tenaga Kesehatan
3. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan partisipasi masyarakat
4. Memfasilitasi peningkatan sarana kesehatan ditingkat rumah tangga
Dalam melakukan kegiatan petugas selalu membudayakan tata nilai CERIA :
Cepat : Cekatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat , Efektif : tepat
guna dalam mengerjakan tugas dan pelayanan, Ramah : Membudayakan sikap yang
ramah dalam pelayanan, ,Inovatif : Karyawan diharapkan mampu berinovasi dalm
meningkatkan mutu pelayanan di UPTD Puskesmas Kutawis, Amanah : bekerja

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 3


dengan penuh tanggung jawab sesuai tupoksi dan tidak membeda-bedakan
pelayanan

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Sebagai acuan tenaga kesehatan lingkungan dalam menyelenggaraan upaya
kesehatan lingkungan.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan konseling di Puskesmas Kutawis
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan inspeksi kesehatan
lingkungan di Puskesmas Kutawis
c. Sebagai pedoman dalam tindakan / intervensi kesehatan lingkungan di
Puskesmas Kutawis

C. Sasaran

1. Penanggung jawab Puskesmas


2. Tenaga Kesehatan Lingkungan
3. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

D. Ruang Lingkup

1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas meliputi :


- Konseling
- Pemeriksaan kebersihan
- Pengawasan IPAL
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas meliputi :
- Inspeksi Kesehatan Lingkungan
- Intervensi Kesehatan Lingkungan
- Pengawasan
- STBM

E. Batasan Operasional

Pelayanan Kesehatan Lingkungan merupakan upaya untuk meningkatkan


kesehatan yang dilakukan melalui penyehatan dan peningkatan kualitas
lingkungan.Upaya – upaya kesehatan lingkungan yang dilaksanakan di Puskesmas
Kutawis meliputi :
1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyakarat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 4


kuratif dan rehabilitatif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan
yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.
3. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara
langsung maupun tidak langsung di Puskesmas.
4. Faktor Risiko Lingkungan adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang berkaitan
degan kualitas media lingkungan yang mempengaruhi atau berkontribusi
tehadap terjadinya penyakit dan/atau gangguan kesehatan.
5. Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan
Lingkungan dengan pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan
masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi.
6. Pemeriksaan kebersihan adalah serangkaian kegiatan untuk memonitor
/emantau kebersihan lingkungan secara menyeluruh diwilayah puskesmas
7. Pengawasan IPAL adalah suatu kegiatan untuk mengoperasionalkan IPAL
dan cara memelihara IPAL
8. Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan
pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka
pengawasan berdasarkan standar, norma, dan baku mutu yang berlaku untuk
meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat.
9. Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan,
da pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial.
10. Tenaga Kesehatan Lingkungan adalah setiap orang yang telah lulus
pendidikan minimal Diploma Tiga di bidang kesehatan lingkungan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Beberapa ketentuan perundang- undangan yang diperlukan sebagai dasar
Penyelenggaraan penyelengggaraan Upaya Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
Kutawis adalah sebagai berikut:
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang
Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
5. Peraturan Menteri Kesehatan No 13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 5


6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/Per/III/2010 tentang
Pengendalian Vektor;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 tentang
Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air Minum;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 tentang
Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang
Higiene Sanitasi
11. Peraturan Menteri Kesehatan No 32 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan Tenaga Sanitarian.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 6


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Lingkungan

Sesuai dengan pasal 88 dan pasal 96 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014


tentang Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa tenaga kesehatan yang diijinkan
berprofesi minimal berijazah Diploma Tiga ( D III ). Berikut ini Kualifikasi Sumber
Daya Manusia dan realisasi tenaga upaya kesehatan lingkungan yang ada di
Puskesmas Kutawis adalah :

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

Kesehatan - Pendidikan diploma III Lulusan Diploma III


Lingkungan Kesehatan Masyarakat
kesehatan lingkungan

- Memiliki Surat Tanda Memiliki STR

Regristasi

B. Distribusi Ketenagaan

Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan


KesehatanLingkungan mulai di Kepala puskesmas, penanggung jawab UKP,
penanggung jawab UKM, dan seluruh karyawan. Sebagai koordinator dalam
penyelenggaraan kegiatan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas adalah petugas
Sanitarian.
Pengaturan dan penjadualan tenaga puskesmas dalam upaya kesehatan
Lingkungandilaksanakan lintas program dan dikoordinir oleh Petugas Promkes
sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan.

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

Kesehatan Sanitarian / Dhesy Dwi Susianti Kepala Puskesmas


Lingkungan UKP, UKM
ADMIN
Cleaning service

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 7


C. Jadwal Kegiatan

1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan lingkungan dilakukan bersama oleh


para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri
bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan lingkungan dibuat untuk jangka waktu satu
tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan
pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan
lingkungan di koordinasikan oleh Kepala Puskesmas Kutawis.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 8


BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 9


Pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan di dalam gedung dilakukan
oleh Penanggung jawab program Kesehatan Lingkungan yang menempati ruang
yang bersebelahan dengan ruang administrasi, berada dalam satu ruang dengan
ruang Gizi, Promkes dan P2 Puskesmas Kutawis. Adapun pelaksanaan rapat
koordinasi program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dilakukan di ruang
pertemuan Puskesmas Kutawis.
Sedang kegiatan luar gedung petugas dapat mengunjungi sasaran
dengan ikut kegiatan ke desa ( pemeriksaan rumah, SAB, Saluran pembuangan
Limbah, Jamban, dll ), Tempat tempat Umum (sekolah, tempat ibadah dll ),
Tempat Pengolaha Makanan (TPM) dan kegiatan lain yang berhubungan dengan
kesehatan lingkungan.
 Ukuran Ruang ( Gabung dengan Ruang Gizi,Promkes,dan P2 )
a. Luas ruangan 2,5 m x 6m
b. Pintu Ukuran 1 m x 80 cm
c. Atap dan langit-langit kuat dan berwarna terang, mudah dibersihkan dan
ketinggian dari lantai 3 m.
d. Dinding terbuat dari material keras, rata dan tidak berpori, tidak silau, kedap
air dan mudah dibersihkan.
e. Lantai kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang dan mudah
dibersihkan.
f. Pintu dan jendela lebar dan dapat dibuka secara maksimal.

 Prasarana

a. Dilengkapi dengan tempat sampah tertutup.


b. Ventilasi cukup dan sirkulasi udara terjaga.
c. Pencahayaan cukup terang

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 10


Skema Alur Pelayanan Kesehatan Lingkungan

DATANG
RUANG RUANG GIZI &
PENDAFTARAN KESLING

POLI UMUM
APOTEK

PULANG

B. Standar Fasilitas

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan


Lingkungan Puskesmas Kutawis memiliki sarana penunjang antara lain :
Pelayanan kesehatan Lingkungan Sarana Prasana
 Meja
( Dalam Gedung )  Kursi
Konseling  Media informasi cetak atau elektronik
Pengawasan Kebersihan
 Buku panduan
 Buku catatan kegiatan

( Luar Gedung )  Form


Inspeksi Sanitasi  Sanitarian field Kid
Intervensi / Tindakan  Buku catatan kegiatan.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 11


BAB IV
TATA LAKSANA UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Lingkup Kegiatan

Kegiatan Kesehatan Lingkungan yang dilakukan meliputi :


1. Kegiatan di Dalam Gedung
a. Konseling
1) Konseling dilakukan oleh tenaga kesehatan lingkungan
2) Konseling terhadap pasien yang menderita penyakit dan/ atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan dilaksanakan
secara terintegrasi dengan pelayanan perawatan pengobatan
3) Dalam hal pasien yang menderita penyakit dan/ atau gangguan kesehatan
yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan tidak memungkinkan untuk
menerima Konseling, konseling dapat dilakukan terhadap keluarga yang
mendampingi
4) Konseling dapat menggunakan media cetak atau elektronik.
b. Pengawasan kebersihan / sampah / IPAL
1). Kegiatan pengawasan Kebersihan lingkungan Puskesmas
2). Kegiatan Pengawasan pengolahan air limbah
2. Kegiatan Luar Gedung
a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
1) Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan
Lingkungan yang membawa surat tugas dari Kepala Puskesmas dengan
rincian tugas yang lengkap.
2) Dalam pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tenaga Kesehatan
Lingkungan sedapat mungkin mengikut sertakan petugas Puskesmas
yang menangani program terkait atau mengajak serta petugas dari
Puskesmas Pembantu, Poskesdes atau Bidan di desa.
3) Kegiatan meliputi Perumahan ( termasuk hasil konseling ), TTU, TPM,
TP3

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 12


b. Intervensi/tindakan kesehatan lingkungan.
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan,
dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik
dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial

B. Strategi / Metode

1. Metode Konseling
a. identifikasi prilaku/ kebiasaan;
b. identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;
c. dugaan penyebab; dan
d. saran dan rencana tindak lanjut
2. Metode Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara/ metode sebagai
berikut:
a. pengamatan fisik media lingkungan;
b. pengukuran media lingkungan di tempat;
c. uji laboratorium; dan/atau
d. analisis risiko kesehatan lingkungan.
3. Metode Intervensi Kesehatan Lingkungan
a. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
b. Perbaikan dan Pembangunan Sarana
c. Pengembangan Teknologi Tepat Guna
d. Rekayasa Lingkungan

C. Langkah Kegiatan

1. Kegiatan di Dalam Gedung


a. Konseling
 Perencanaan
1). Membuat Jadwal
2). Persiapan
 Menyiapkan ruangan;

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 13


 Menyiapkan daftar pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan;
 Menyiapkan media informasi dan alat peraga bila diperlukan seperti
poster, lembar balik, leaflet, maket (rumah sehat, jamban sehat,
dan lain-lain) serta alat peraga lainnya.
 Penggerakan dan Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan, Tenaga Kesehatan Lingkungan menggali
data/informasi kepada Pasien atau keluarganya, sebagai berikut:
1). umum, berupa data individu/keluarga dan data lingkungan;
2). khusus, meliputi:
a). identifikasi perilaku/ kebiasaan;
b). identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;
c). dugaan penyebab; dan
d). saran dan rencana tindak lanjut.

 Pengawasan Pengendalian Penilaian


Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
1). Melakukan penilaian terhadap komitmen Pasien (Formulir tindak lanjut
konseling) yang telah diisi dan ditandatangani untuk mengambil
keputusan yang disarankan, dan besaran masalah yang dihadapi;
2). Menyusun rencana kunjungan untuk Inspeksi Kesehatan Lingkungan
sesuai hasil Konseling; dan
3). Menyiapkan langkah-langkah untuk intervensi.

b. Pengawasan kebersihan / sampah / IPAL


 Persiapan
1) Membuat jadwal pemeriksaan baik kebersihan & Pengoperasian IPAL
2) Menyiapkan dan membawa form kegiatan pemeriksaan dan alat tulis
 Penggerakan dan Pelaksanaan
1) Memeriksa baik kebersihan & Pengoperasian IPAL
2) Mengisi form kegiatan pemeriksaan dan alat tulis yang sudah ada
 Pengawasan Pengendalian Penilaian
Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
1) Petugas mencatat hasil dan melaporkan hasil kegiatan

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 14


2) Petugas menganalisa hasil
3) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti
2. Kegiatan di Luar Gedung
a. Inspeksi Sanitasi
 Perencanaan
1) Membuat jadwal Inspeksi Sanitasi baik dari hasil Konseling maupun
hasil tahun sebelumnya
2) Tenaga Kesehatan Lingkungan membuat janji kunjungan rumah dan
lingkungannya dengan Pasien dan keluarganya apabila dari hasil
konseling memerlukan tindak lanjut.( Jika Hasil Konseling )
3) Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan
lapangan yang diperlukan (formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan,
formulir pencatatan status kesehatan lingkungan, media penyuluhan,
alat pengukur parameter kualitas lingkungan)
4) Melakukan koordinasi dengan perangkat desa/kelurahan (kepala
desa/lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT) dan petugas
kesehatan/bidan di desa.
 Penggerakan dan Pelaksanaan
1) Melakukan pengamatan media / pemeriksaan :
 Lingkungan sarana usaha / pasien dan perilaku pelaku usaha /
masyarakat sekitar.
 Pengukuran media lingkungan di tempat, uji laboratorium, dan
analisis risiko sesuai kebutuhan( Jika diperlukan ).
 Melakukan penemuan penderita lainnya ( Jika dari Konseling )
 Melakukan pemetaan populasi berisiko ( Jika dari Konseling )
2) Memberikan saran tindak lanjut kepada sasaran (TTU, TPM, TP3,
keluarga pasien dan keluarga sekitar). Saran tindak lanjut dapat berupa
Intervensi Kesehatan Lingkungan yang bersifat segera. Saran tindak
lanjut disertai dengan pertimbangan tingkat kesulitan, efektifitas dan
biaya.
 Pengawasan Pengendalian Penilaian
Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
1) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 15


2) Petugas menganalisa hasil kegiatan
3) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti
b. Intervensi Kesehatan Lingkungan
 Perencanaan
1) Membuat jadwal dengan dasar hasil Konseling dan hasil Inspeksi
Sanitasi
2) Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan
lapangan yang diperlukan (formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan,
formulir pencatatan status kesehatan lingkungan, media penyuluhan,
alat pengukur parameter kualitas lingkungan)
3) Melakukan koordinasi dengan perangkat desa/kelurahan (kepala
desa/lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT) dan petugas
kesehatan/bidan di desa.
 Penggerakan dan Pelaksanaan
1) Intervensi Kesehatan Lingkungan harus mempertimbangkan tingkat
risiko berdasarkan hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan.
2) Intervensi Kesehatan Lingkungan dilakukan oleh Pasien sendiri.
3). Dalam hal cakupan Intervensi Kesehatan Lingkungan menjadi luas,
maka pelaksanaannya dilakukan bersama pemerintah, dan
masyarakat/swasta
 Pengawasan Pengendalian Penilaian
Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
1) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas menganalisa hasil kegiatan
3) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti
Adapun untuk kegiatan pemantauan evaluasi upaya kesehatan lingkungan :
1) Kepala Puskesmas bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
2) Untuk meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan Lingkungan dilakukan
pemantauan dan evaluasi Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas.
3) Pemantauan dan evaluasi Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas mencakup Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 16


dan pelaksanaan pengawasan kualitas media lingkungan dalam rangka
program kesehatan.
4) Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dibahas dalam
pertemuan integrasi lintas program Puskesmas secara berkala.
5) Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan untuk mengukur kinerja
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas yang sekaligus
menjadi indikator dalam penilaian akreditasi Puskesmas.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 17


BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang


pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program kemudian
diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan kesehatan
Lingkungan direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas
sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.
 Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana
antara lain :
- Meja, Kursi
- Alat tulis
- Buku catatan Kegiatan
- Leaflet
- buku panduan
- laptop
 Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang
meliputi :
- Senter
- Leaflet
- Form check
- Sanitarian Kit
- Buku catatan kegiatan

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 18


BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau


dampak, baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan
maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan
pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran
satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya.
Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan.Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan
kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan.Hal ini dilakukan untuk
meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu
dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam
menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko
ataudampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau
meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan.
Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi
resiko atau dampak yang terjadi.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 19


5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
sedang berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan
sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, apakah ada kesenjangan atau
ketidaksesuaian pelaksanaan dengan perencanaan. sehingga dengan segera
dapat direncanakan tindak lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan
Evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan sudah
tercapai.
Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan
perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan.Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap
tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

Upaya Identifikasi Resiko Pencegahan Resiko

Konseling

Inspeksi Kesehatan
Lingkungan

Intervensi kesehatan Terpapar bahan kimia Menggunakan APD


Lingkungan ( Masker , Sarung Tangan )

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 20


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari


sering disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan
suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan
dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang
dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini
lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang
kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus
melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada
pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan
prasarana kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin
meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap
masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan
tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan
pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan
desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius
dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung diri yang benar.

Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan program kesehatan


lingkungan perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas
sektor dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang
dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap
sasaran harus dilakukan untuk tiap tiap kegiatan yang akan dilaksanakan

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 21


Upaya Identifikasi Resiko Pencegahan Resiko

Konseling Resiko tertular penyakit Menggunakan APD

CTPS

Inspeksi Kesehatan Terpapar bahan kimia Menggunakan APD


Lingkungan

Intervensi kesehatan Kecelakaan Kerja Menggunakan APD


Lingkungan

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 22


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang


untuk mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat
berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu
merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan
sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan
indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator Kesling
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang
ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 23


BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelaksanaan kesehatan lingkungan ini dibuat untuk memberikan


petunjuk dalam pelaksanaan kegiatankesehatan lingkungan di Puskesmas
Padamara, penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di
puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan
pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih
diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang
optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugasdalam melaksanakan
pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas agartidak terjadi penyimpangan atau
pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.

Sanitarian Puskesmas Kutawis

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 24


BAB IV
TATA LAKSANA UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

C. Lingkup Kegiatan
Kegiatan Kesehatan Lingkungan yang dilakukan di Puskesmas Kutawis meliputi:
b. Konseling
1) Konseling dilakukan oleh tenaga kesehatan lingkungan
2) Konseling terhadap pasien yang menderita penyakit dan/ataugangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor RisikoLingkungan dilaksanakan
secara terintegrasi dengan pelayananperawatan pengobatan
3) Dalam halPasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan
yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungantidak memungkinkan untuk
menerima Konseling, Konseling, konseling dapat dilakukan terhadap
keluarga yang mendampingi
4) Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan, media cetak atau
elektronik.
2. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
4) Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan
Lingkungan (sanitarian, entomolog dan mikrobiolog) yang membawa surat
tugas dari Kepala Puskesmas dengan rincian tugas yang lengkap.
5) Dalam pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tenaga Kesehatan
Lingkungan sedapat mungkin mengikutsertakan petugas Puskesmas yang
menangani program terkait atau mengajak serta petugas dari Puskesmas
Pembantu, Poskesdes, atau Bidan di desa.
3.Intervensi/tindakan kesehatan lingkungan.
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan,
dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik
dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial
D. Strategi / Metode
1. Metode Konseling
c. identifikasi prilaku/kebiasaan;
d. identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;
c. dugaan penyebab; dan
d. saran dan rencana tindak lanjut

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 25


2. Metode Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara/metode sebagai
berikut:
a. pengamatan fisik media lingkungan;
b. pengukuran media lingkungan di tempat;
c. uji laboratorium; dan/atau
d. analisis risiko kesehatan lingkungan.
3. Metode Intervensi Kesehatan Lingkungan
e. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
f. Perbaikan dan Pembangunan Sarana
g. Pengembangan Teknologi Tepat Guna
h. Rekayasa Lingkungan
4. Langkah Kegiatan

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Konseling V v v v v v v v v v v v

Inspeksi
2 Sanitasi Tempat V v v V v v v v v v v v
tempat umum
Inspeksi
Sanitasi Tempat
3 Pengelolaan V v v V v v v v v v v v
Makanan-
minuman
Inspeksi
4 Sanitasi Sarana V v v V v v v v v v v v
Air Bersih
Monitoring dan
5 V v v V v v v v v v v v
evaluasi STBM
Pendataan
6 Kesehatan V v v V v v v v v v v v
Lingkungan
pengiriman
7 sampel air ke V v v V v v v v v v v
Laborat
Pembinaan
8 v
DAMIU
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 26
Pembinaan
9 V v
Bank sampah
No Kegiatan Upaya Perlengkapan

Meja
1 Konseling Kursi
Media informasi cetak atau
elektronik
2 Inspeksi Kesehatan Lingkungan Senter
ThermohigroMeter
Luk Meter
PH Meter
Kit Sampling Air
Kit Sampling Makanan

3 Intervensi Kesehatan Lingkungan Senter


Meteran

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Kutawis 27

Anda mungkin juga menyukai