Anda di halaman 1dari 3

Kebijakan Amerika Serikat di Uni Eropa

Mata Kuliah Politik Luar Negeri Amerika Serikat

Tugas Kelompok HI-D

Nama Anggota:

Melani Hermalia Putri (152030181)

Pendahuluan

Kebijakan luar negeri (foreign policy) Amerika Serikat kepada Uni Eropa jelas terlihat dalam
kebijakan Marshall Plan pasca Perang Dunia ke II. Marshall Plan sendiri adalah bantuan
ekonomi skala besar pada tahun 1947 – 1951 dari Amerika Serikat. Tujuannya untuk
membangun kembali kekuatan ekonomi negara-negara di Eropa setelah Perang Dunia II
berakhir. Kebijakan Marshall Plan ini kemudian melahirkan organisasi-organisasi sistem
keuangan dunia, seperti WTO, IMF dan World Bank.

Dalam pendekatan liberal instusional, organisasi internasional dianggap dapat meningkatkan


kerja sama antar negara. Pendekatan ini percaya bahwa rezim atau organisasi internasional dapat
menjaga dan meningkatkan stabilitas nasional lewat kerjasama. Dalam kaitannya dengan
peristiwa Marshall Plan, argumentasi kaum liberal institusional meyakini kebijakan tersebut
dapat membawa negara-negara uni eropa yang hancur akibat Perang Dunia II kembali bangkit
lewat kerja sama. Pendekatan ini menjelaskan bagaimana aktivitas-aktivitas lintas batas tertentu,
seperti perdagangan dan investasi yang menawarkan kerja sama dengan jangka waktu panjang
dan menguntungkan dapat menimbulkan interdependency. Ketika terdapat derajat interdepedensi
yang tinggi, state actor akan membentuk institusi-institusi internasional yang akan menjadi pihak
ketiga untuk membantu menyelesaikan masalah antar aktor baik state maupun non-state.
Menurut Robert Keohane (1989) institusi ini akan melakukan kerja sama lintas batas negara
(internasional) dengan berbagai kemudahan, seperti pengurangan biaya atau penyedia informasi.
Institusi yang dimaksud dapat berupa organisasi internasional formal seperti WTO, IMF, OECD
atau dapat juga berupa persetujuan yang agak formal dalam menghadapi isu-isu bersama.
Bretton Woods sistem yang melahirkan tiga institusi keuangan dunia (IMF, World Bank, WTO)
sebenarnya adalah produk kerja sama antara Amerika dan Inggris yang kala itu menjadi negara
berdaulat di Uni Eropa. Sistem Bretton Woods berencana untuk mendorong pengurangan tarif
dan hambatan lain dalam perdagangan internasional, serta menciptakan kerangka ekonomi global
untuk meminimalisir konflik ekonomi yang terjadi di antara negara-negara. Tujuan ini juga
secara implisit sama dengan Rencana Marshall untuk membangun kembali negara-negara Eropa
sehingga lahir kerja sama yang menguntungkan.
Daftar Pustaka

Jackson, Robert dan George Sorensen. 2013. Pengantar Studi Hubungan Internasional, edisi
kelima. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trubowitz, Peter L, dan Charlez A Kupchan. 2007. ‘The Demise of Liberal Internationalism in
the United State’, International Security of Harvard
College and Massachussets Institute of Technology,
vol.32 no.2, 7-44.

Anda mungkin juga menyukai