Anda di halaman 1dari 14

BAB III

GAMBARAN UMUM PROYEK

3.1 Gambaran Umum Proyek

3.1.1 Data Umum Proyek


Data umum pekerjaan Pembangunan Pembangunan Jembatan Desa Tri Sinar -
Kota Baru.

Nama Proyek : Pembangunan Jembatan Desa Tri Sinar ke Kota Baru.


Lokasi : Desa Trisinar, Mekar Mulya, Margatiga, Kabupaten
Lampung Timur
Kontraktor Pelaksana : CV. PUTRA SAMEGO
Konsultan Perencana : CV. GARAYA TRUST
Konsultan Pengawas : CV. LARAS CIPTA
Waktu Pelaksanaan : 150 (Seratus Lima Puluh) Hari Kalender
Nilai Kontrak : Rp.2.197.500.000,-
Mata Uang : Rupiah
Sumber Dana : APBD 2020
Sifat Tender : TERBUKA
Jenis Kontrak : Lump sum

3.1.2 Struktur Organisasi Proyek


Struktur Organisasi proyek merupakan susunan yang memberikan gambaran
tentang pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek. Struktur organisasi proyek
bertujuan untuk mencapai pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien dalam
pembagian tugas dan tanggung jawab.
Organisasi proyek merupakan suatu sistem jaringan yang melibatkan pihak-
pihak terkait yang saling berkoordinasi untuk melaksanakan suatu proyek sesuai
dengan rencana. Untuk memperjelas kedudukan pihak yang terkait dalam sebuah
organisasi proyek digambarkan dalam suatu susunan bagan.

16
Jadi dapat disimpulkan struktur organisasi proyek adalah susunan yang
memberikan gambaran tentang pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek.
Masing-masing pihak mempunyai wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan
tugasnya. Adapun pihak-pihak yang terkait dalam Pembangunan Jembatan Desa
Tri Sinar – Ke Kota Baru, Lampung Timur adalah seperti yang terlihat pada
Gambar 3.1.

Pemilik Proyek

PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN KEGIATAN
PEMBANGUNAN
JEMBATAN

Konsultan Konsultan Pengawas


Perencana

CV. GARAYA CV. LARAS CIPTA


TRUST

Kontraktor Pelaksana

CV. PUTRA SAMEGO

Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Tanggung jawab
: Garis Koordinasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek


Sumber : Kontrak Kerja Pengawasan Pembangunan Jembatan Desa Tri
Sinar – Kota Baru, Lampung Timur

17
3.1.3 Struktur Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas pada Pekerjaan pembangunan Jembatan Desa Tri Sinar
- Ke Kota Baru adalah CV. Laras Cipta. Dalam menjalankan kegiatan proyeknya
harus mempunyai struktur organisasi. Hal ini agar kegiatan-kegiatan yang
berlangsung dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang
direncanakan. Adapun struktur organisasi yang dimiliki oleh konsultan pengawas
beserta tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
1. Direktur
Adalah orang yang memimpin suatu perusahaan dan juga memimpin setiap
staff perusahaan dan yang bertanggung jawab terhadap setiap pekerjaan.
2. Site Engineer
Adalah staff yang bertanggung jawab dan bertugas untuk
mengkoordinasikan pekerja di lapangan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan di
lapangan serta memberikan arahan pada tahapan pekerjaan yang akan dilakukan
dalam bentuk program kerja harian, mingguan dan bulanan hingga proyek selesai.
3. Inspector
Bertanggung jawab kepada Site Engineer atas pekerjaan yang dilakukan
dalam pengawasan kualitas konstruksi dan memeriksa hasil pekerjaan kontraktor
agar sesuai berdasarkan gambar atau bestek dan membuat laporan pekerjaan
dilapangan sesuai dengan kualifikasi yang telah ditentukan.
4. Administrasi
Bertugas untuk membuat laporan, surat-surat penting bagi kepentingan
perusahaan. Adapun pihak-pihak terkait dapat dilihat pada Gambar 3.2.

18
Direktur
ARIEF WIJAYA

Site Engineer
DIMAS SOKO S.T.

Inspector/Surveyor Administrasi
TITO CATUR S.T. DIAN S.T

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Konsultan pengawas


Sumber : Kontrak Kerja Pengawasan Pembangunan Jembatan Desa Tri
Sinar – Kota Baru, Lampung Timur

3.2 Ketenaga Kerjaan


Tenaga-tenaga Ahli/Teknis yang diperlukan antara lain ;
1. Ahli Teknik Jembatan – Muda.
2. Inspector.
3. Administrasi.

19
3.3 Proses Pelelangan

3.3.1 Metode Pelelangan


Salah satu cara untuk menentukan kontraktor pelaksana yang akan dipilih
dengan melalui suatu penelitian dari sudut penawaran yang diajukan. Untuk itu,
setiap kontraktor harus mengajukan penawaran atas pekerjaan yang diuraikan
dalam dokumen tender. Dalam hal ini terdapat unsur kompetisi untuk
memenangkan pelelangan. Berdasarkan sifat pelelangan dibedakan menjadi dua
bagian, antara lain :
1. Pelelangan Umum atau Terbuka
Proses pelelangan dilakukan secara terbuka melalui media masa ataupun
papan-papan pengumuman yang resmi. Sifat pelelangan ini tidak terbatas, diberi
kesempatan kepada kontraktor untuk melakukan penawaran, asal mampu dalam
melaksanakan proyek tersebut.
2. Pelelangan Terbatas
Proses pelelangan dilakukan secara terbatas dan hanya untuk pekerjaan
tertentu yang diikuti sekurang-kurangnya lima rekanan yang tercatat dalam Daftar
Rekanan Terseleksi (DRT).

3.3.2 Metode Penunjukan


Metode ini disebut pelelangan dibawah tangan melalui proses penunjukan
kontraktor pelaksana oleh Pemilik Proyek (Owner) secara langsung untuk
melaksanakan proyek konstruksi tersebut. Adapun beberapa hal yang
menyebabkan diadakannya sistem penunjukan langsung, antara lain :
1. Keterbatasan waktu pelaksanaan proyek atau mendesaknya konstruksi
tersebut untuk penggunaan selanjutnya.
2. Kontraktor yang bersangkutan baru selesai melakukan pekerjan yang serupa.
3. Pemilik Proyek menilai kontraktor telah bekerja dengan baik dan
memuaskan sehingga untuk pekerjaan selanjutnya diserahkan kepada
kontraktor tersebut.
4. Kepercayaan terhadap suatu kontraktor karena kemampuannya dibidang
tersebut.

20
3.3.3 Tahapan Pelaksanaan Pelelangan
Tahapan pelaksanaan pelelangan pada Proyek Pembangunan Jembatan Desa
Tri Sinar - Ke Kota Baru adalah :

3.3.4 Pembentukan Panitia


Pembentukan panitia pelelangan dimaksudkan untuk mempersiapkan segala
sesuatu untuk kelancaran pelaksana proses pelelangan. Panitia pelelangan
memiliki tugas dan kewajiban, antara lain :

1. Menyusun, meneliti, dan menetapkan.


1. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) pengadaan barang dan jasa.
2. Tata cara penilaian pelelangan.
3. Syarat peserta pelelangan.
4. Perkiraan harga yang dikalkulasikan.
2. Mengadakan pengumuman pelelangan.
3. Mengundang calon peserta lelang.
4. Menyusun daftar rekanan yang memenuhi syarat
5. Memberikan penjelasan mengenai penjelasan pelelangan
6. Melaksanakan pembukaan dokumen penawaran dan mencatat berit acara
pembukaan dokumen penawaran pelelangan.
7. Mengadakan evaluasi dan menetapkan calon pemenang.
8. Mengadakan evaluasi dan negoisasi teknis.
9. Membuat laporan pertanggungjawaban mengenai hasil pelelangan.

3.3.4.1 Undangan Pelelangan


Undangan pelelangan diberikan kepada semua calon peserta yang telah
terdaftar untuk mengikuti pelelangan.

21
3.3.4.2 Rapat Penjelasan
Rapat penjelasan dipimpin oleh ketua panitia pelelangan dan dihadiri
peserta pelelangan, konsultan perencana dan kontraktor. Rapat penjelasan
pekerjaan ini harus dihadiri oleh seluruh peserta pelelangan. Apabila Direktur atau
Pimpinan atau Penanggung Jawab (perusahaan) tidak dapat hadir, maka
kehadirannya dapat dikuasakan untuk diwakili dan wakil bersangkutan harus
membawa dan menyerahkan surat kuasa dan bermaterai cukup, yang
ditandatangani oleh Direktur atau Pimpinan atau Penanggung Jawab perusahaan
yang diwakili.
Apabila ada peserta lelang yang tidak hadir dalam rapat penjelasan, maka
peserta pelelangan yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti pelelangan.
Tujuan pemberian penjelasan pekerjaan dimaksudkan untuk memberi informasi
kepada peserta lelang mengenai latar belakang,proyek ini, hal ini sangat penting
karena banyaknya perubahan. Penjelasan pekerjaan terdapat tiga macam, antara
lain :
1. Penjelasan di kantor milik pekerjaan.
2. Peninjauan lapangan dan penjelasan mengenai proyek.
3. Pemasukan surat penawaran.
Tahap pemasukan penawaran kontraktor peserta pelelangan telah
menentukan harga penawaran proyek yang dicantumkan dalam surat penawaran.
Setiap penawaran harus diisi dokumen-dokumen yang disebutkan di bawah ini
yang harus disiapkan dalam satu set tebusan, antara lain :
1. Surat penawaran
Surat penawaran diketik diatas kertas yang berkop perusahaan, dengan
mencantumkan tanggal, ditandatangani oleh Direktur/Penanggung Jawab
Perusahaan atau diwakili dengan surat kuasa bermaterai cukup yang ditanda
tangani oleh Direktur/pimpinan perusahaan. Surat kuasa harus dilampirkan di
dalam surat penawaran. Khusus untuk asli surat penawaran, penandatanganan dan
pembubuhan cap perusahaan dilakukan diatas materai.

22
2. Surat jamianan penawaran
Surat jaminan penawaran yang diterbitkan oleh bank pemerintah, swasta,
atau lembaga keuangan yang dapat diterima oleh Mentri Keuangan. Peserta lelang
harus menyediakan jaminan penawaran dalam jumlah yang ditetapkan
sebelumnya, sekurang-kurangnya sebesar 2% dari harga penawaran.
3. Penawaran yang telah siap
Penawaran yang telah siap ini dibuatkan pada formulir yang telah disediakan
pada buku satu (dokumen lelang). Penawaran tersebut diberi tanggal,
ditandatangani dan dicap perusahaan. Dalam pembuatan daftar kuantitas dan
harga, penawaran hanya dimasukkan harga satuan menurut mata pembayaran
tersebut dengan cara menghitung hasil perkalian harga yang bersangakutan
dengan kuantitas pada jalur kolom yang telah disediakan pada format yang telah
ditentukan. Jumlah setiap bab pekerjaan harus dihitung dan dipindahkan kedalam
ikhtisar penawaran, dan jumlah penawaran tersebut harus didapat melalui
penjumlahan dari seluruh harga penawaran untuk tiap bab pekerjaan. Besarnya
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari jumlah harga penawaran juga harus dihitung
dan ditunjukkan dalam ikhtisar penawaran (Rekapitulasi).
4. Jadwal pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus dibuat sesuai format yang telah
ditentukan. Jadwal tersebut diberi nama jelas peserta lelang, ditandatangani, diberi
tanggal, dan cap perusahaan.
5. Daftar personil
Daftar personil dan peralatan yang akan ditempatkan di proyek, dibuat
sesuai format yang telah ditentukan. Daftar porsenil tersebut diberi nama jelas
peserta lelang, ditandatangani, diberi tanggal, dan cap perusahaan.
6. Tebusan kartu Nomor pokok Wajib Pajak (NPWP)
7. Analisa satuan harga
Analisis satuan harga yang dipilih untuk pembayaran sesuai dengan bentuk
standar untuk pencatatan analisa harga satuan masing-masing yang disediakan
secara terpisah oleh pemilik. Peserta lelang harus memperhatikan bahwa rincian
analisa harga satuan yang telah diserahkan, hanya digunakan untuk membuat

23
evaluasi penawaran mungkin juga akan dipakai sebagai rujukan untuk
menentukan harga baru atau yang direvisi.
Dokumen penawaran yang telah disediakan, dimasukkan dalam satu sampul
yang kemudian dilem lalu dimasukkan ke dalam kotak pelelangan. Penawaran
harus diserahkan langsung atau melalui pos ke alamat panitia pelelangan yang
ditentukan. Apabila penawaran dikirim melalui pos, sampul penawaran tersebut
dmasukkan kedalam sampul kedua yang hanya memuat alamat kantor yang
mengadakan pelelangan. Setelah mengikuti rapat penjelasan, berupa dokumen
penawaran yang mencakup surat penawaran yang dilengkapi dengan persyaratan
administrasi, teknis, dan perhitungan barang harga yang ditandatangani oleh
rekanan sebagai diisyaratkan dalam dokumen lelang.
8. Pembukaan Surat Penawaran dan Evaluasi
Pembukaan penawaran pada waktu yang telah ditentukan. Panitia
mengumumkan dihadapan para penawar bahwa saat penawaran telah ditutup.
Setelah saat penawaran di tutup, tidak ada lagi penawaran yang diterima,
perubahan atau susulan pemberi bahan penawaran, demikian pula penjelasan
secara lisan atau surat penawaran yang telah disampaikan. Apabila surat
penawaran belum ada tanggal, tanda tangan, cap perusahaan, dan materai dapat
diperbaiki.
Penawaran dikatakan tidak sah apabila :
1. Diajukan syarat-syarat lain dari syarat-syarat yang telah ditentukan.
2. Pada surat panawaran tidak dilampirkan jaminan penawaran asli.
3. Harga panawaran tidak jelas baik dalam angka maupun huruf.
4. Penawaran dikirimkan ke alamat anggota panitia atau pejabat.
5. Penawaran dikirim setelah batas waktu yang ditentukan untuk pembukuan
penawaran.
6. Apabila pada waktu pembukuan panawaran pada surat penawaran tidak
dicantumkan materai yang cukup, tidak ditandatangani dan tidak dapat
dipenuhi oleh pimpinn perusahaan penawar.

24
7. Evaluasi Penawaran
Evaluasi pelelangan merupakan proses penilaian setiap peserta lelang agar
dapat ditentukan siapa yang menjadi pemenang lelang. Panitia akan memeriksa
semua penawaran yang sah untuk diteliti bahwa semua penawaran memenuhi
persyaratan teknis dan administrasi yang ditentukan yaitu dokumen-dokumen
yang diperlukan dalam penawaran. Penawaran yang dianggap sah sesuai dengan
tata cara evaluasi teknis, akan dinilai tentang perhitungan penawaran dan daftar
kuantitas harga. Bila terjadi kesalahan perhitungan, panitia akan melakukan
koreksi perhitungan sebagai berikut.
1. Bila untuk mata pembayaran, jumlah harga penawaran tidak sama
dengan hasil perkalian dari harga satuan lelang menentukan dan
jumlah harga penawaran akan dianggap sebagai hasil perkalian dari
harga satuan lelang dalam penawaran dengan perkiraan jumlah.

2. Jumlah keseluruhan penawaran akan dianggap jumlah penawaran yang


pasti dari jumlah harga penawaran dari seluruh mata pembayaran di
dalam daftar daftar kuantitas dan harga, setelah dikoreksi jumlah
keseluruhan harga mata pembayaran yang dibuat sesuai dengan butir
(1) di atas. Jika dalam daftar kuantitas dan harga, penawaran tidak
memasukkan harga satuan terhadap mata pembayaran dimana kualitas
telah diberikan, maka panitia akan menganggap bahwa harga
pekerjaan ini sudah termasuk dalam harga stuan pekerjaan yang
lainnya, dan pekerjaan tersebut tetap harus dikerjakan tanpa
pembayaran. Setelah penawaran diperiksa telah memenuhi syarat-
syarat yang telah ditentukan, maka panitia akan menguji jadwal
pelaksanaan, peralatan dan personil. Serta jaminan bahwa sumber
daya yang akan digunakan cukup memadai untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut sesuai jadwal yang telah ditentukan. Bila terjadi
dua atau lebih penawaran yang terendah dengan jumlah harga yang
sama panitia akan mengusulkan salah satu calon pemenang setelah
memperhitungkan kemampuan dan kecakapan.

25
8. Penetapan Pemenang Pelelangan
Dari hasil evaluasi pelelangan yang dilakukan, panitia pelelangan
menetapkan pemenang pelelangan yang dapat menguntungkan pemilik proyek
dan dapat dipertanggung jawabkan.
9. Surat Pemberian Mulai Kerja (SPMK)
Dari hasil kegiatan pelelangan yang tertera diatas setelah itu penandatangan
kontrak dan Surat Pemberian Mulai Kerja (SPMK).

3.4 Sanksi dan Denda


Jika kontraktor tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai masa
pelaksanaan yang telah ditentukan dalam kontrak, maka kontraktor wajib
membayar denda keterlambatan kepada pemilik proyek berdasarkan besaran
untuk setiap hari kalender yang tercantum dalam kontrak. Pemilik proyek dapat
memotong denda keterlambatan tetapi tidak mempengaruhi kewajiban kontraktor.
Apabila rencana tanggal penyelesaian diundurkan setelah denda keterlambatan
dibayarkan, maka direksi pekerjaan wajib melakukan koreksi atas kelebihan
denda keterlambatan dengan menyesuaikan sertifikat pembayaran berikutnya.

3.5 Sistem Pelaporan


Untuk mengetahui kamajuan pekerjaan yang sudah dilaksanakan, maka
kontraktor harus memberi laporan secara tertulis kepada pengawas yang
selanjutnya diteruskan kepada pihak pemberi tugas. Laporan disusun oleh
kontraktor terdiri dari tiga macam, antara lain :

3.5.1 Laporan harian


Berisi daftar tenaga kerja, peralatan, material dan pekerjaan yang dilakukan
pada tiap-tiap hari. Pada pelaporan ini juga berisi tentang keadaan cuaca termasuk
hujan, angin, banjir dan peristiwa-peristiwa alam lain yang mempengaruhi
kelancaran pekerjaan serta catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan, harus
diserahkan tiap hari kepada pengawas lapangan (konsultan pengawas) untuk
diperiksa dan ditandatangani.

26
3.5.2 Laporan mingguan
Laporan mingguan disusun berdasarkan atas laporan harian pada minggu
yang yang bersangkutan. Berisi daftar nilai bobot pekerjaan, kemajuan pekerjaan
mingguan yang dicapai dan perbandingan antara nilai bobot pekerjaan terhadap
bobot keseluruhan pekerjaan.

3.5.3 Laporan bulanan


Laporan ini merupakan penjumlahan atas laporan mingguan. Berisikan
presentase dan bobot tiap pekerjaan keseluruhan yang dicapai dalam bulanan
tersebut. Laporan-laporan tersebut di atas dibuat oleh kontraktor untuk pemberi
tugas terlebih dahulu disahkan oleh konsultan pengawas. Laporan tersebut
digunakan sebagai bahan untuk menentukan tahap-tahap penyerahan pekerjaan
dan selanjutnya kontraktor dapat meminta biaya pelaksanaan pekerjaan untuk
jenis pekerjaan tersebut.

3.6 Kontrak

3.6.1 Definisi dan Tujuan Kontrak


Kontak adalah suatu perjanjian atau persetujuan bersama yang mempunyai
kekuatan hukum atau saling mengikat antar pemilik proyek dengan kontraktor
berhubungan dengan pelaksanaan proyek, termasuk dengan semua perubahan
yang disetujui bersama.
Fungsi kontrak adalah sebagai landasan pokok untuk mengatur hubungan
kerja, hak, kewajiban, dan tanggung jawab dari masing-masing pihak yang
terlibat. Untuk memperjelas landasan pokok, maka dokumen kontrak ditambahkan
dengan penjelasan-penjelasan lingkup pekerjaan dan syarat-syarat lain yang
berkaitan dengn peleksanaan proyek.

27
3.6.2 Jenis Kontrak
Secara garis besar kontrak terdiri dari :
1. Kontak dengan Harga Satuan (Unit Price contract)
Kontraktor selaku pelaksana hanya menawarkan harga satuan pekerjaan
kepada pemilik proyek. Hal ini karena volume pekerjaan atau yang biasa disebut
Bill of Quantity (BQ) telah dihitung sebelumnya oleh konsultan perencana dan
dicantumkan dalam dokumen tender. Meskipun volume pekerjaan telah dihitung
oleh konsultan perencana, pihak kontraktor bisa meneliti ulang perhitungan
volume pekerjaan.
Dengan kontrak sistem Unit Price, resiko fluktuasi biaya di proyek
ditanggung bersama secara proporsional oleh pemilik proyek dan kontraktor.
Fluktuasi biaya akibat penambahan volume pekerjaan menjadi tanggung jawab
pemilik proyek sedangkan fluktuasi biaya akibat kenaikan harga bahan, upah
kerja, dan ongkos peralatan menjadi resiko kontraktor.
2. Kontak dengan Harga Tetap (Lump Sum Contract)
Biasa dikenal dengan istilah kontrak borongan, yang mana seluruh harga
kontrak dianggap tetap dan pemilik proyek tidak mengakui adanya fluktuasi biaya
konstruksi proyek. Fluktuasi biaya yang terjadi selama proses konstruksi
sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor sehingga kontraktor harus bisa
bekerja dengan mengendalikan biaya dan waktu pelaksanaan secara efektif dan
efisien. Pekerjaan di bawah kontrak ini memerlukan gambar kerja dan spesifikasi
yang jelas sehingga interpretasi kedua belah pihak tidak bisa.
3. Kontak dengan Harga Tidak Tetap (Negotieated Cost Plus Fee)
Pada proyek dengan jenis kontrak ini, pemilik akan membayar biaya yang
ditentukan untuk membangun proyek tersebut kepada kontraktor, meliputi biaya
tenaga kerja, biaya bahan dan material, biaya sub-kontraktor dan biaya
peminjaman peralatan pekerjaan. Juga akan dibayarkan biaya tambahan kepada
kontraktor berupa biaya manajemen, pajak-pajak, dan asuransi. Imbalan yang
diberikan oleh pemilik proyek kepada kontraktor bisa dengan jumlah tetap atau
berdasarkan prosentase nilai proyek. Pemilik proyek juga harus menanggung

28
resiko apabila terjadi fluktuasi biaya proyek, sehingga biasanya kontraktor kurang
efisien dalam melakukan pengendalian biaya dan waktu pelaksanaan.
4. Kontak dengan Putar Kunci (Trun Key Contract)
Pada kontrak jenis ini segala kebutuhan dalam pelaksanaan proyek dan
penyediaan dananya diatur oleh kontraktor. Pemilik akan membayar semua biaya
pembangunan proyek kepada kontraktor sesuai dengan perjanjian yang ada setelah
proyek selesai ditambah dengan masa pemeliharaan. Jika pihak pemilik proyek
menghendaki diadakan perubahan terhadap bangunan maka biaya yang
berhubungan dengan hal tersebut diperhitungkan sebagai biaya tambah-kurang.
Demikian juga apabila dalam pelaksanaan kontraktor melakukan perubahan, maka
akan diperhitungkan pula sebagai biaya tambah-kurang.

29

Anda mungkin juga menyukai