Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISA KENYAMAN TERMAL RUMAH KONTRUKSI KAYU DAN


TEMBOK DI DATARAN TINGGI BENER MERIAH
Disusun Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Teknik Sipil
Prodi Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Malikussaleh

DISUSUN OLEH:

NAMA : HARDIANSYAH HUSAINI


NIM : 200160080
PRODI : ARSITEKTUR

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kenyamanan adalah bagian dari salah satu sasaran karya Arsitektur. Kenyamanan

terdiri atas kenyamanan psikis dan kenyamanan fisik. Kenyamanan psikis yaitu

kenyamanan kejiwaan (rasa aman tenang, gembira, dll) yang terukur secara subyektif

(kualitatif). Sedangkan kenyamanan fisik dapat terukur secara objektif (kuantitatif) yaitu

kenyamanan spasial visual, auditorial ,dan termal (Rilatupa, 2008).

Secara geografis Indonesia berada dalam garis khatulistiwa atau tropis, namun

secara suhu tidak semua wilayah Indonesia merupakan daerah tropis. Daerah tropis

menurut pengukuran suhu adalah daerah tropis dengan suhu rata-rata 20O C, sedangkan

suhu rata-rata wilayah Indonesia umumnya dapat mencapai 35O C dengan tingkat

kelembaban yang tinggi, dapat mencapai 85% (iklim tropis panas lembab). Kondisi yang

mempengaruhi keadaan iklim yaitu akibat posisi Indonesia yang berada pada pertemuan

dua benua iklim ekstrim (akibat posisi antara dua benua dan dua samudra), dan

perbandingan luas daratan dan lautannya. Suhu nyaman untuk orang Indonesia berada

pada rentang suhu 22,8OC - 25,8OC dengan kelembaban 70%. Langkah yang paling mudah

untuk mengkondisikan kenyamanan tersebut adalah dengan melakukan mengkondisikan

secara mekanis (penggunaan AC) di dalam bangunan yang berdampak pada bertambahnya

penggunaan energi listrik.(Syah & Nugroho, 2015).

Kenyamanan termal dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran yang

mengekspresikan kepuasan dengan lingkungan termal. Kenyamanan termal aktif diukur


dengan lingkungan ternal. Kenyamanan termal aktif merupakan kenyamanan termal yang

dilihat dari aspek penghuni. Kenyamanan termal aktif diukur dengan adanya indikator

kenyamanan termal. Beberapa penelitian mencoba membuat indikator kenyamanan termal

dan menemukan rentang suhu nyaman. Indikator kenyamanan termal yang banyak

digunakan oleh peneliti serta memenuhi persyaratan sesuai dengan kondisi indonesia adalah

indikator kenyamanan termal yang ditemukan oleh Mon dan Waisborn. (Retyanto &

Hendriani, 2017).

Material kayu merupakan salah satu hasil hutan yang sanggat berpotensi di

indonesia, dengan sumberdaya kayu yang besar di indonesia sehingga banyak di digunakan

sebagai bagian dari bahan bangunan. Material kayu merupakan material yang ramah

lingkungan dengan sumber daya yang tidak pernah habis. Bahan kayu yang masih muda

dalam pertumbuhannya menyerap dan menyimpan co2 dan menghasilkan o2. Kayu

mempunyai sifat ortatrofik yang sangat berbeda dengan material lainnya.(Tjondro, 2014)

Dalam dunia kontraksi, jenis material dapat mempengaruhi kualitas bangunan dan

aspek pekerjanya. Material dinding juga memiliki kekurangan dan kelebihan masing-

masing pada umumnya pekerjaan dinding dilakukan dengan konvensional seperti bata

merah dan batako. Dinding beton juga memiliki struktur yang kuat terhadap daya tahan

bangunan sehingga bahan material beton banyak di gunakan pada bangunan-bangunan

tinggi di dunia. (Nurmaidah & Cristiani, 2019).

Dari beberapa penelitian yang telah di lakukan sebelumnya yaitu tentang

memberikan kenyamanan termal pada rumah kayu dan tembok yaitu penelitian sebelumnya

memfokuskan pada sifat bahan dan kekuatan pada bahan terhadap bangunan, sedangkan

penelitian yang akan di lakukan yaitu tentang menganalisa kenyamanan pada dinding kayu
dan tembok di dataran tinggi Bener Meriah dengan melakukan bandingan antara bahan

material kayu dan tembok di kawasan Bener Meriah.

Masalah yang sering terjadi pada kondisi suhu udara yang dingin pada dataran tinggi

yaitu tentang kenyamanan termal pada penggunaan material bangunan sehingga

penggunaan material pada bangunan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan termal pada

suatu ruangan. Bahan material kayu dan tembok adalah bahan material yang sering di

gunakan untuk bahan pembangunan rumah namun bahan material kayu dan beton

mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing sehingga pemilihan material yang

sesuai pada bangunan di dataran tinggi harus diperhatikan dalam memberikan kenyamanan

terhadap pengguna bangunan.

Pada dataran tinggi atau daerah pegunungan dengan kondisi udara yang cukup

dingin membuat kenyamanan termal pada kondisi bangunan harus diperhatikan. Umumnya

bahan material yang sering di gunakan pada bangunan di dataran tinggi adalah material kayu

dan beton namun dengan sumber daya hutan yang tinggi bahan material kayu masih banyak

digunakan dalam pembuatan rumah di dataran tinggi, namun dengan perkembangan yang

semakin moderen bahan material tembok juga semakin banyak di gunakan di daerah dataran

tinggi. kedua bahan material kayu dan tembok mempunyai sifat konduktor dan isolator,

yang mana konduktor adalah bahan yang mampu menghantarkan panas maupun arus listrik

seperti bahan besi dan lainnya, sedangkan isolator adalah jenis bahan yang tidak mampu

menghantarkan panas dan juga arus listrik seperti bahan kayu.

Bener Meriah adalah merupakan daerah dataran tinggi di provinsi Aceh yang

memiliki suhu udara dingin. dengan berada di dataran tinggi Bener Meriah banyak terdapat

bangunan yang berkontraksi bahan kayu dan tembok, dengan penggunaan material yang
berbeda pada dataran tinggi membuat kenyamanan termal pada setiap bangunan nya dapat

berbeda- beda akibat dari penggunaan material yang berbeda dan sifat dari kedua bahan

yang tidak sama. Dengan tingkat kenyamanan yang berbeda dengan material yang berbeda

maka bahan material apa yang dapat memberikan kenyamanan termal pada dataran tinggi

kabupaten Bener Meriah.

Dengan melakukan perbandingan antara dinding bahan kayu dan dinding bahan

tembok pada dataran tinggi di harapkan dapat memberikan pandangan terhadap pemilihan

bahan yang sesuai dan dapat memerikan kenyamanan termal pada pengguna di dataran

tinggi sehingga dengan pemilihan bahan yang tepat pada bangunan dan penggunanya dapat

menciptakan kenyamanan yang baik pada bangunannya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perbandingan kenyamanan termal antara bahan konstruksi kayu dan tembok di

dataran tinggi

2. Bagaimana langkah dalam pemilihan material yang dapat memberikan kenyamanan pada

dataran tinggi

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui bagaimana sifat dari material dinding kayu dan tembok pada dataran tinggi.

2. Dapat memberikan pengetahuan tentang pemilihan bahan yang sesuai pada dataran tinggi.

3. Dapat mengetahui perbandingan kekuatan dan tingkat kenyamanan termal pada bahan

kayu dan tembok.


1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis

1. Dengan di lakukan nya penelitian ini sehingga dapat memberikan dampak yang baik pada

pemilihan bahan material rumah di dataran tinggi sehingga dengan pemilihan bahan yang

sesuai dapat menciptakan kenyamanan termal yang baik pada bangunan.

2. Dengan adanya penelitian ini supaya dapat memberikan pengetahuan bagi para Arsitektur

sebagai perang bangunan pada memberi kenyamanan pada setiap pengguna bangunannya.

3. manfaat penelitian ini yaitu dapat mengetahui sifat dari bahan kayu dan tembok yang

memiliki berbedaan satu dan lainnya sehingga pemilihan bahan dapat di perhatikan dalam

memberikan kenyamanan terhadap penggunanya.


1.5. Kerangka Alur Pikir
1.6. Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN

Penjelasan tentang latar belakang masalah yang ingin diteliti, rumusan masalah

yang ada, tujuan, manfaat, kerangka alur pikir dalam penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini berisikan penjelasan tentang kajian teori yang di gunakan dalam

penelitian sebagai bahan referensi dalam penelitian ini sehingga penelitian yang

dilakukan dapat memberikan hasil yang baik bagi peneliti, diantaranya yaitu kajian

tentang mengkondisikan udara di dalam ruang dan system kenyamanan termal

pada rumah yang berbahan kayu serta fungsi rumah kayu di dataran tinggi.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang metode penelitian tentang lokasi tempat yang ingin

diteliti, pendekatan dalam penelitian, informasi dalam penelitian, sumber data

yang akurat, serta Teknik dalam menganalisis dan mengumpulkan data.

Anda mungkin juga menyukai