Anda di halaman 1dari 12

TUGAS REVIEW ANALISIS FILM : THE HUNT FOR RED OCTOBER

(1990)

Tugas review analisis film ini diajukan guna untuk memenuhi mata kuliah Kajian Strategik dan
Keamanan Internasional

Oleh :

Daffa Nugroho Ananda

HI19B

0801519015

Dosen Pengampu :

Dr. Rizal Aditya Hidayat. S.IP.,M,M.

FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA

TAHUN 2022
A. LATAR BELAKANG.

Kajian Strategik dan Keamanan Internasional menjadi salah satu isu


paling hangat dan terkenal dalam Ilmu Hubungan Internasional. Kajian Strategik
dan Keamanan Internasional secara umum dan signifikan membahas penuh
mengenai strategi militer serta keamanan dari suatu negara. Karena secara
umum membahas militer serta keamanan suatu negara maka dari itu isu yang
tidak terlepaskan dari Kajian Strategik dan Keamanan Internasional adalah
perang. Perang adalah salah satu jenis peristiwa yang sudah lama terjadi di
muka bumi ini. Peristiwa perang lahir dimuka bumi ini dikarenakan adanya
relasi yang buruk terjadi dianatara manusia itu sendiri sehingga menimbulkan
adanya ketegangan. Dari adanya ketegangan yang ditimbulkan oleh manusia
tersebut pada akhirnya melahirkan adanya permusuhan dan permusuhan tersebut
bisa terjadi secara terus menerus atau bahkan hanya sesaat saja. Hal yang
menimbulkan adanya peperangan biasanya dikarenakan beberapa hal antara lain
seperti kepentingan dari segi militer, politik dan lain-lainnya. Perang sendiri
tentu merupakan suatu kejadian yang benar-benar tidak ingin dirasakan oleh
siapapun karena bawasannya perang tersebut dapat membawa dampak. Namun
dampak dari perang bisa membawa keburukan atau bahkan keuntungan.

Menurut Clausewitz (1995), perang dapat didefinisikan sebagai : “


Perang merupakan bentuk tindakan yang diberlakukan dengan cara kekerasan
yang memiliki tujuan untuk memberikan pemaksaan terhadap lawan sebagai
cara untuk suatu negara atau pihak tertentu memenuhi rasa keinginannya.”
(Clauzewitz, 1995). Berdasarkan dari definisi yang dikemukakan pakar tersebut
dapat disimpulkan bahwa perang merupakan tindakan yang dilakukan oleh
negara atau pihak tertentu dengan menggunakan kekerasan atau hardpower
sebagai upaya untuk memenuhi keinginannya atau juga sebagai bentuk dari
kepentingan nasional. Salah satu perang yang pernah terjadi di muka bumi ini
adalah Perang Dingin.
Perang Dingin merupakan jenis perang yang terjadi di abad ke-20.
Perang ini secara faktual terjadi pada tahun (1945-1991). Perang Dingin adalah

1
perang yang terjadi setelah Perang Dunia II (1939-1945) yang dimana perang ini
membawa negara-negara yang ada dibelahan dunia untuk mengikuti persaingan
antar dua negara adidaya raksasa yaitu Amerika dan Uni Soviet. Kedua negara
ini bersaing ditatanan internasional guna untuk memenuhi kepentingan
nasionalnya yang dimana kedua negara tersebut dengan memenuhi kepentingan
nasionalnya mempamerkan kekuatan militer dan persenjataanya sebagai
justifikasinya untuk menguasai tatanan internasional.

Sesuai dengan judul filmnya, film perang yang penulis ambil yang
berjudul The Hunt for Red October (1990) merupakan film yang mengambil
setting pada era Perang Dingin (1945-1991). Secara sinopsis film ini
menceritakan tentang teknologi militer milik Uni Soviet yaitu berupa kapal
selam jenis Typhoon Class yang dimana kapal selam tersebut disenjatai dengan
beberapa teknologi canggih seperti persenjataan nuklir. Kapal selam tersebut
dibangun tepatnya pada sekitar tahun 1980-an. Pembuatan kapal selam tersebut
memiliki tujuan untuk memperkuat negara Uni Soviet terutama dari segi
keamanan mereka. Kapal tersebut diawaki oleh seorang kapten yang bernama
Marko Ramius yang dimana ia membunuh asisten yang merupakan
penasihatnya dalam bidang politik karena keinginannya untuk melawan
Amerika Serikat yang diperkirakan oleh agen analisis CIA Amerika Serikat
sebagai bentuk untuk mencapai kepentingan politik melalui instrumen militer.
Namun hal tersebut dihalangi oleh seorang agen intelejen Amerika Serikat untuk
membatalkan perjalanan kapal selam tersebut ke Amerika Serikat karena kapal
selam tersebut bisa menghancurkan beberapa daerah atau wilayah Amerika
Serikat dengan sangat cepat. Namun disi lain tujuan dari Ramius bukanlah
menghancurkan Amerika Serikat melainkan hanya membelot dari Uni Soviet.
Hal yang dilakukan oleh agen CIA AS tersebut merupakan salah satu bentuk
dari detterence conflict dan pembuatan kapal selam tersebut merupakan faktor
dari Jack Ryan sebagai agen CIA memberlakukan detterence conflict .

2
B. KONSEP TEORI
Dalam menganalisis suatu peristiwa dalam maka diperlukan konsep teori
sebagai alat untuk memberikan jawaban untuk peristiwa tersebut yang. Selain
itu penggunaan konsep teori harus sesuai dengan peristiwa atau kejadian yang
sedang terjadi. Dalam menganalisis review film The Hunt for Red October
(1990) ini, penulis akan menggunakan konsep teori dari studi Kajian Strategik
dan Keamanan Internasional karena film ini merupakan salah satu film yang
memiliki banyak keterkaitan dengan studi Kajian Strategik dan Keamanan
Internasional yang merupakan salah satu isu dari ilmu Hubungan Internasional
itu sendiri. Salah satu konsep yang penulis gunakan untuk menganalisis review
film ini adalah penulis menggunakan konsep keamanan tradisional atau
traditional security. Menurut Perwita (2014), dari segi epitemologis konsep
keamanan berasal dari kata bahasa latin yaitu “securus” yang dimana arti dari
kalimat tersebut memiliki arti yaitu terbebas dari adanya ancaman atau bahaya.
Konsep keamanan sendiri dalam studi keamanan internasional sendiri terus
mengalami adanya perkembangan seperti yang sifatnya tradisional hingga non
tradisional. Konsep keamanan tradisional sendiri juga merupakan salah satu
pencapaian suatu bangsa yang memiliki tujuan untuk melindungi bangsanya dari
adanya ancaman negara lain yang menggunakan kekuatan militernya.Sifat
keamanan ini bersifat politik serta militeristik. Kemampuan tersebut merupakan
kemampuan yang dilakukan sebagai bentuk dari kepentingan nasional negara
yang melindungi negaranya tersebut dari adanya ancaman militer. Keamanan
tradisional sendiri biasanya banyak dibahas pada permasalahan perang-perang
konvensional seperti Perang Dunia I, Perang Dunia II dan Perang Dingin yang
dimana pada perang – perang jenis ini melibatkan banyak negara untuk
memperkokoh keamannnya sebagai upaya untuk mencegah adanya ancaman
yang bersifat politik atau militerstik. Maka dari itu keamanan merupakan factor
utama yang harus dipertahankan secara mendalam agar tidak mudah rentan
untuk dipermanfaatkan oleh negara lain baik secara politik ataupun militer (Dr,
2014). Berdasarkan konsep keamanan tradisional, berdasarkan dari film tersebut
aktor negara Uni Soviet membangun kapal selam jenis Typhoon tersebut

3
merupakan upaya untuk memperkokoh keamanan negaranya dari adanya
berbagai ancaman terutama militeristik. Selain itu dalam film tersebut aktor
negara Amerika Serikat melalui badan intelijennya menggunakan agen intelijen
yang bernama Jack Ryan untuk menganalisis kehadiran kapal selam Typhoon
yang bernama Red October tersebut ke Amerika Serikat yang dimana
diperkirakan akan menghancurkan Amerika Serikat dengan persenjataannya
meskipun dalam film ini dijelaskan kembali bahwa kehadiran kapal selam
tersebut merupakan pembelotan bukan ingin menghancurkan Amerika Serikat.
Hal yang dilakukan oleh Amerika Serikat melalui Jack Ryan tersebut
merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh AS untuk mengamankan
negaranya dari adanya ancaman yang bersifat militeristik.

C. ANALISIS / PEMBAHASAN.

Perang Dunia II yang berakhir pada tahun 1945 dengan ditandai


kekalahannya Imperialisme Jepang, hancurnya fasisme di Italia serta
runtuhnya Jerman Nazi pun ternyata belum selesai mengantarkan pada dunia
pada ketenangan di tatanan internasional. Negara-negara yang memeanangkan
Perang Dunia II (1939-1945) pun tetap berlimba-lomba untuk membangun
kepentingan nasionlanya di tatanan internasional untuk mempengaruhi negara
lain terutama pada memasuki Perang Dingin (1945 – 1991). Amerika Serikat
dan Uni Soviet hadir sebagai neagra adidaya yang mempengaruhi tatanan
internasional terutama melalui kekuatan militer sebagai upaya untuk
emmenuhi kekuatan strategi militernya dan juga selain itu dengan
menggunakan pengaruh ideologi politiknya (Ojong, 2008 : 10).
Isu nuklir sendiri dalam Perang Dingin sendiri menjadi salah satu isu yang
panas selama Perang Dingin (1945-1991) berlangsung. Senjata nuklir
merupakan salah satu jenis senjata yang dikategorikan dalam jenis senajta
pemusnah masal atau WMD (Weapon of Mass Destructions). Senjata nuklir
diciptakan sebagai bentuk untuk mempertahankan kepentingan nasional suatu
bangsa seperti menjaga kedaulatan dan juga strategi militer milik suatu negara.

4
Pengembangan senjata nuklir pertama kali dibuat pada tahun 1930 oleh
Manhattan Project yang dimana proyek tersebut didirkan oleh Amerika
Serikat yang kemudian diisi oleh beberapa negara seperti Kanada, Perancis
dan Inggris. Penggunaan senjata nuklir dalam perang pertama kali
terkonfirmasi pada Perang Dunia II pada peristiwa pemboman kota Hiroshima
dan Nagasaki oleh Amerika Serikat yang dimana dari pemboman tersebut
menyebabkan Jepang kalah dalam Perang Dunia II (Commisions, 2012).
Setelah Perang Dunia II (1939-1945) berakhir memasuki masa Perang
Dingin (1945-1991) dimana dengan kehadiran beberapa negara adidaya
menyebabkan perkembangan senjata nuklir kian berjalan terus yang dimana
pada akhirnya perkembangan senjata nuklir tersebut memberikan pengaruh
kepada negara-negara lainnya untuk mengembangkan senjata nuklir sebagai
bentuk kepentingan nasional. Secara umum senjata nuklir biasanya digunakan
dalam beberapa kendaraan militer seperti kapal selam, kendaraan lapis baja
penganggkut senjata nuklir dan juga pesawat tempur.

Budaya strategis Uni Soviet secara militernya memang lebih mengarah


pada penggunaan senjata nuklir karena senjata nuklir sendiri merupakan
senjata pemusnah masal yang tepat untuk menghancurkan negara lain.
Penggunaan senjata nuklir tersebut antara lain sebagai upaya Uni Soviet
melakukan defensif atau ofensif. Penggunaan senjata nuklir tersebut
merupakan selera Uni Soviet untuk mempertahankan bangsanya dan
mempengaruhi bangsa lain yang dimana hal tersebut sudah menjadi budaya
Uni Soviet sebelum Perang Dingin. Budaya strategis merupakan salah satu
alat untuk melengkapi linkup ilmu Hubungan Internasional terutama dalam
mempersangkutkannya ke segi pertahanan serta keamanan milik suatu negara
(Synder, 1997). Menurut Ken Booth dalam Simatupang (1981), Budaya
strategis sendiri dapat diartikan sebagai : “ Budaya strategis merupakan salah
satu bentuk dari tradisi, sikap, perilaku dan juga suatu adat untuk mencapai
cara tertentu yang dinginkan oleh suatu negara dalam menyelesaikan
permasalahan.” (Simatupang, 1981 : 20). Berdasarkan definisi tersebut maka

5
dapat disimpulkan bahwa budaya strategis merupakan salah satu budaya yang
dimiliki oleh suatu negara dalam mencapai cara tertentu dalam menyelesaikan
permasalahan. Budaya strategis biasanya terus mengalami perkembangan
setiap generasinya.

Dalam film the Hunt for Red October (1990), Uni Soviet sejak sebelum
Perang Dingin memang juga sudah dikenal sebagai negara yang mampu
memrpoduksi beberapa militer canggih. Pada tahun 1984 memasuki era
Perang Dingin Uni Soviet membangun teknologi canggih yaitu berupa kapal
selam jenis Typhon Class yang dinamai Red October. Pembuatan kapal selam
tersebut merupakan bentuk pencapaian politik milik Uni Soviet terutama
melalui instrumen militer jika dikaitkan dengan kajian strategis. Dalam film
ini nama kapal selam Red October hanyalah fiktif tetapi wujud dari Typhon
Class ini memanglah ada dan nyata sesuai data faktual yang ada. Kapal selam
ini sudah diperlengkapi dengan teknologi yang canggih terutama dengan
menggunakan senjata nuklir sebagai senjata utama sedangkan cadangan
senjata lain terdiri dari stealth catterpillar drive, dan sonar pasif. Kapal selam
ini pertama kali diproduksi pada tahun 1976 hingga 1989. Kapal ini memiliki
panjang sekitar 175 meter, berat sekitar 48 ton dan kecepatan sekitar 22 knots.
Jenis kapal ini masih beroperasi hingga saat ini digunakan oleh angkatan laut
Rusia. (Salbaja, 2014). Awal perkembangan jenis kapal selam Typhon Class
ini berawal dari Proyek 941 yang dibentuk sebelum tahun 1990 dimana
proyek tersebut dibentuk untuk melawan kapal selam Amerika Serikat jenis
Ohio- Class yang dimana kapal selam tersebut memiliki sekitar 192 senjata
nuklir didalamnya. Pada sekitar tahun 1976 – 1989 dibuatlah kapal selam jenis
sekitar 6 unit. Kemudian memasuki tahun 1990 hingga saat ini kapal selam ini
terus mengalami berbagai jenis perkembangannya dengan teknologi baru
secara signifikan (Friedman,1999: 16 ). Ketika memasuki tahun 1990
Pengembangan teknologi kapal selam ini digunakan oleh Uni Soviet sebagai
alat untuk tindakan defensif terhadap negaranya sendiri dan juga untuk
melakukan ofensif kepada negara lain (Friedman, 1999 : 18). Selain itu

6
pengembangan teknologi ini menjadi faktor utama Uni Soviet untuk
mempertahankan kepentingannya di tatanan internasional agar dapat bersaing
dengan negara lain terutama dari segi keamannya.

Sebab terjadinya perang dalam film ini diawali dengan adanya seorang
seorang komandan kapal selam yang bernama kapten Marko Ramius. Marko
Ramius pada awal pembukaan film ini melakukan pembunuhan terhadap
temannya yang merupakan penasihat dalam bidang perpolitikan dengan pistol
miliknya karena diperkirakan dengan keinginannya untuk menyerang
Amerika Serikat dengan mempergunakan kapal selam tersebut yang
dilengkapi dengan persenjataan nuklir yang bernama Red October. Hal
tersebut diketahui oleh Jack Ryan yang merupakan analisis CIA dari AS dan
diberikan halangan olehnya untuk memperhentikan usaha Marko Ramius
tersebut. Karena Jack Ryan ini ahli dalam bidang intelijen dan mata-mata
dimintai oleh pimpinannya untuk melakukan pembuktian melalui teorinya
mengenai serangan yang akan dilakukan Red October tersebut.

Dalam membuktikan teorinya Jack mengatakan kepada atasannya melalui


hasil analisisnya dan Jack sendiri memberikan hipotesanya secara terstruktur
dan jelas bahwa Marko melakukan pembelotan terhadap negaranya sendiri dan
dan dikhawatirkan bahwa Marko memiliki upaya untuk menyerang Amerika
Serikat dengan menggunakan kapal selam tersebut dengan senjata nuklirnya
tanpa alsan yang tidak begitu jelas. Dari adanya Jack Ryan sebagai mata-mata
tersebut, dalam hal ini Uni Soviet dan Amerika Serikat menjadi kawan untuk
melawan Red October tersebut Meskipun posisi Amerika Serikat dan Uni
Soviet bukan kawan melainkan masih musuh dalam masa Perang Dingin
(1945-1991).

Hal tersebut ternyata juga dibuktikan melalui Duta Besar Uni Soviet
yang menyampaikan pesannya terhadap Amerika Serikat bahwa Marko sendiri
memang berkhianat kepada Uni Soviet dan Uni Soviet sendiri menginkan
Amerika Serikat untuk mencari serta membatalkan rencana Marko tersebut

7
bersama kapal Typhoon nya yang diberi nama Red October itu. Amerika
Serikat mengirimkan USS Dallas untuk memburu kapal selam tersebut
sedangkan Uni Soviet memberikan adanya perintah kepada lingkup militernya
untuk melakukan penyerangan terutama dengan menggunakan kapal selam
jenis Alfa Class Nuclear Power Attack Submarine yang bernama V.K
Konovalov. Kapal selam jenis V.K Konovalov hanyalah kapal selam fiksi
yang berada dalam film the Hunt for Red October (1990) itu dan nama kapal
selam itu berasal dari seorang tokoh pengendali kapal selam bernama V.K
Konovalov yang hidup selama Perang Dunia II (1939-1945) dan meninggal
dunia pada saat era Perang Dingin (1945-1991).

Dalam perjalanan pencarian Red October, kapal selam Uni Soviet yang
bernama V.K Konovalov ternyata berhasil mendeteksi keberadaan kapal Red
October tersebut yang berada di sekitar laut Atlantik. Disamping itu kapal
Selam US Dallas juga sedang dalam perjalanan dan di dalam perjalannya
berhasil menemukan kapal tersebut di laut Atlantik dan sempat melakukan
perlawanan dengan Red October hingga akhirnya Jack Ryan yang berada di
dalam kapal selam US Dallas tersebut berhasil memasuki kapal selam Red
October tersebut. Sesampainya di dalam kapal tersebut Jack Ryan menemui
Ramius beserta krunya dan diketahui bahwa Ramius memang berkhianat
kepada Uni Soviet dengan cara ia menggunakan kapal Red October jenis
Typhoon tersebut untuk melabuhi Uni Soviet tanpa alasan yang jelas yang
dimana hal tersebut dapat menimbulkan munculnya perang nuklir.

Ketika Jack Ryan dalam perjalanan tersebut kapal Konovalov diketahui


oleh US Dallas akan menyerang Red October sehingga Jack Ryan
memerintahkan Ramius untuk keluar dari Red October beserta para krunya ke
permukaan air. Namun karena situasi masih dalam keadaan yang tidak terduga
maka terjadi pertempuran di air antara US Dallas, Red October dan US
Dallas. Red October berkali-kali ditembaki rudal oleh Konovalov dan berhasil
menghindar dengan melakukan maneuver yang dibantu oleh US Dallas.
Akibat maneuver yang dilakukan oleh Red October kapal Konovalov milik

8
Uni Soviet yang diperintahkan oleh pemerintah Uni Soviet untuk
menghancurkan Red October pada akhirnya rusak porak poranda akibat
tembakan rudal miliknya sendiri yang tidak terkendali.

Setelah berakhir pertempuran yang sengit didalam air pada akhirnya


Ramius, Ryan beserta kru Red October lainnya selamat dari pertempuran
dalam air tersebut dan pada akhirnya film pun selesai dengan perjalanan Ryan
membawa Ramius bersama krunya untuk ke Amerika Serikat dan di akhir film
Ramius menjelaskan bahwa ia berkhianat dan membelot dari Uni Soviet
karena ia tidak bisa mendukung rencana Uni Soviet dengan kapal Red October
itu karena kapal itu digunakan untuk menghancurkan Amerika Serikat dengan
senjata nuklirnya.

D. KESIMPULAN.

Kesimpulannya berdasarkan analisis review film the hunt for Red October
(1990) ini adalah faktor perkembangan teknologi menurut analisa penulis
menjadi faktor terkuat yang menyebabkan terjadinya perang dalam film ini
adalah faktor perkembangan teknologi yang dimana dengan adanya
perkembangan teknologi kapal selam yang dilengkapi nuklir oleh Uni Soviet
tersebut menyebabkan pertahanan suatu negara menjadi dikhawatirkan rentan
sehingga menyebabkan adanya aktor negara melakukan adanya deterrence
conflictsebagai bentuk kepentingan nasional dari negara tersebut. Seperti aktor
yang dilakukan Jack Ryan sebagai aktor negara yang berkarir di bidang Intelijen
melakukan pencegahan konflik dengan menganalisa tindakan Ramius dengan
teknologi kapal selamnya yang sempat diperkirakan untuk menghancurkan
Amerika Serikat karena memiliki senjata nuklir meskipun pada akhirnya
diketahui diakhir dan ditengah film bahwa Ramius sebenarnya hanya membelot
dari Uni Soviet. Selain itu film ini juga berkaitan dengan strategik dan
keamanan internasional yang dimana pembuatan kapal selam jenis Typhoon
Class tersebut juga merupakan bentuk strategi Uni Soviet terutama dalam

9
bidang militer untuk mempertahankan kedaulatan negaranya dari adanya
ancaman yang bersifat politik atau militeristik serta bentuk untuk pencapaian
dalam kepentingan politik melalui instrument militer. Hal tersebut sesuai
berdasarkan dengan konsep keamanan tradisional yang dimana negara
menekankan keamannnnya untuk menghindari adanya ancaman eksternal yang
memiliki potensi untuk menghancurkan keamanan setiap negara terutama
melalui serangan secara militeristik ataupun bersifat politis. Maka dari itu
perkembangan teknologi suatu negara menjadi suatu pertimbangan yang sangat
berpengaruh untuk mempertahankan kedaulatan suatu negara.

10
DAFTAR PUSTAKA

Clauzewitz, C. V. (1995). On War. Harmondsworth: Penguin Publisher.

Commisions, C. N. (2012, May 28). Canada Historical Role in Developing


Nuclear Weapons . Retrieved Aprl 20, 2022, from Canada Nuclear
Safety Commisions: https://nuclearsafety.gc.ca/eng/resources/fact-
sheets/Canadas-contribution-to-nuclear-weapons-development.cfm

Dr, A. A. (2014). Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: PT.


Penerbit Rosdakarya.

Friedman, N. (1999, December 30). World Naval Development : The Typhon


Saga Ends. Retrieved February 20, 2022, from US. Naval Institute:
https://www.usni.org/magazines/proceedings/1999/february/world-
naval-developments-typhoon-saga-ends

Ojong, P. K. (2008). Perang Eropa Jilid I. Jakarta: PT. Penerbit Kompas


Gramedia.

Salbaja, T. (2014). Structural Design of a Typhoon Class Submarine. Simpozij


Sorta . Retrivied from :
http://repozitorij.fsb.hr/4161/1/Structural%20design%20of%20a%20Typ
hoon%20class%20submarine.pdf

Simatupang, M. T. (1981). Geopolitik dan Masalah Pertahanan Kita. Jakarta: PT.


Penerbit Sinar Harapan.

Synder, J. (1997). Soviet Strategic Culture : Implications for Limited Nuclear


Operations. Santa Monica : RAND Publisher.

11

Anda mungkin juga menyukai