Pedoman Teknis Pelaksanaan Bangunan
Pedoman Teknis Pelaksanaan Bangunan
Bangunan Infratstruktur adalah merupakan bangunan sarana dan prasarana pemukim pada
sebuah pemukiman untuk beraktivitas dan di luar rumah sekaligus pemenuhan sarana diluar
rumah.
4.1. Bahan/Material
1. Pasir urug
Adalah Pasir hasil sedimen yang berbutir hakus yang digunakan untuk hanya
pekerjaan urugan. Urugan bawh pondasi, pekerjaan timbunan dll.
Pekerjaan ini harus mempertimbangkan kadar air materialnya kemudian
dipadatkan dengan alat pemadat pada setiap ketebalan lapisan 30 – 45 cm.
Sumber : (Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak
Bertingkat)
2. Tanah Urug
Adalah Tanah hasil sedimen yang berbutir halus yang digunakan untuk hanya
pekerjaan urugan. pekerjaan timbunan dll.
Pekerjaan ini harus mempertimbangkan kadar air materialnya kemudian
dipadatkan dengan alat pemadat pada setiap ketebalan lapisan 3cm.
Sumber : (Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak
Bertingkat)
3. Pasir Pasang
Adalah pasir dengan diameter butir relatif lebih kasar untuk campuran speci pada
pekerjaan pasangan.Untuk kepentingan bangunan pasir hanya diperbolehkan
mengandung lumpur sekitar 1-5%.
Agregat halusnya harus bersih benar, berwarna seperti basah atau pasir
galian dari tempat yang disetujui.
Penyimpanan pasir harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari air hujan dan
sampah.
4. Kerikil
Adalah batu hitam baik pecah maupun utuh yang mempunyai diameter berkisar
antara 1 cm s/d 3 cm. Bentuk kerikil cenderung kubus dengan ukuran tersebut
dan tidak keropos, retak. Lebih baik dari jenis batuan granit yang dipecah. .
Penyimpanan Semua agregat harus disimpan ditempat yang bersih, berdasar
keras dan merupakan daerah yang tidak banjir, bebas dari lumpur.
5. Batu belah/Batu Kali
Adalah batu kali yang mempunyai diameter minimal 15 cm dan maksimal 30 cm.
6. Batu Kapur
Adalah batu putih cadas atau kapur dengan ukuran minimal sisi >15cm.
7. Batu Bata
Adalah tanah liat yang dibentuk dan dibakar sedemikian rupa sehingga mengeras
dan dapat digunakan untuk keperluan bangunan.
8. Batu Mangga
Adalah batu hitam utuh yang besarnya sebesar mangga pada umumnya.
9. Batu Split
Adalah batu kerikil atau batu yang dihasilkan dari penyaringan pasir dengan
diameter maksimum 1 cm sampai 2 cm.
Permukaan tanah dasar harus sudah bersih dari rumput , lumpur, sampah
dll, yang dapat membusuk (jika perlu dikupas). Menggunakan tanah yang
dapat dipadatkan dan tidak menggandung material batu dan material
organik. Dilaksanakan berlapis (kira-kira 40 cm) dan dipadatkan dulu
sebelum penimbunan dilanjutkan.
Pekerjaan ini memerlukan monitoring geodesi atau pembenangan agar
sesuai dengan rencananya.
Selama pelaksanaan sebaiknya dihindari penggenangan air diatas tanah
timbunan.
- Timbunan kembali (back fill)
Mengembalikan tanah yang digali karena memasang konstruksi. Dilakukan
jika konstruksi yang dikerjakan benar-benar sudah selesai. Pelaksanaannya
tetap harus dipadatkan, menggunakan tanah galian tersebut atau dengan
tanah lain yang memenuhi syarat.
Apabila saluran dibuat tertutup, pada tiap perubahan arah aliran harus dilengkapi dengan lubang
pemeriksa (man hole) dan tebal tutup diperhitungkan dengan beban yang dipikul
Bahan saluran dari rumah tangga ke saluran kolektiv sebaiknya dari bahan yang kedap air
(pasangan, beton, paralon dll)
Design
- Menentukan Volume air yang dialirkan
- Ukuran lebar dan tinggi dinding saluran
- Kemiringan saluran ( sistem gravitasi)
- Ukuran dan spesifikasi tutup saluran
- Gambar kerja.
- Pemeliharaan
Pemeliharaan drainasi setelah pembangunannya dilakukan secara berkala untuk
mencegah terjadinya endapan dan penyumbatan pada saluran. Diberi jaring dari
besi untuk mengumpulakan sampah sehingga mudah diambil dan dibuang.
Beban yang akan ditampung dapat diperkirakan dari perkiraan sebagai berikut
- Produksi sampah setiap hari
Dihasilkan oleh perumahan, toko, pasar, sekolah, tempat ibadah, jalan, warung
dan fasilitas umum lainnya
- Besaran timbulan sampah dihitung berdasarkan : jumlah penduduk dalam suatu
kawasan permukiman atau berdasarkan komponen kegiatan yang dilakukan
- Metode pengumpulan sampah (Pemisahan sampah organik dan non organik),
pembakaran sampah kering untuk mengurangi produksi sampah yamh akan
diangkut ke tempat pembuangan akhir. Atau pemisahan sampah yang masih
dapat didaur ulang atau digunakan untuk kepentingan lain (= kompos)
- Pemisahan sampah beracun atau berbahaya (baterai, cat minyak,
akumulator, limbah rumah sakit obat kadaluwarsa, limbah industri, TV)
- Tata cara penanganan sampah B3 ini diatur dengan Keputusan
03/BAPEDAL/09/1995
Kriteria besaran timbulan sampah untuk rumah tinggal adalah 2,1 L/orang/hari,
sedangkan untuk non-rumah tinggal adalah 24 L/unit/hari
- Luas laham yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya kapasitas bak
sampah yang dapat dibangun
- Schedule/ jadwal pengambilan sampah ke tempat pembuangan akhir
5.7 MCK
Untuk bangunan MCK sebaiknya menggunakan bangunan type bangunan sederhana tahan
gempa yang sudah dipergunakan dalam bangunan rumah tahan gempa
Komponen bangunannya :
- Sumur atau sumur air lainnya
Harus diperhitungkan mudah didapat dan volumenya cukup untuk kapasitas
bangunan.
- Banguan MCK menggunakan pondasi
Menggunakan pasangan batu kali biasa dengan spesifikasi tersebut diatas
- Bagian bangunan dinding tembok
Menggunakan pasangan bata merah dengan finishing plester dan di cat
- Kolom dan struktur beton lainnya
Menggunakan campuran semen, pasir dan kerikil 1 : 2: 3. Dengan pelaksanaan
sesuai spesifikasi di atas
- Atap dan penutup atap
Menggunakan kayu kuat dan pembuatannya memenuhi standar, bahan atap
genteng atau seng tergantung kemudahan cara mendapatkannya.
- Pintu
Menggunakan bahan kayu yang diawetkan dengan pelapisan tahan air dan cat
- Kran dan urinoirnya
- WC dipasang dengan standar pemasangan yang benar dan dilengkapi dengan box
septic tank serta sistem serapan yang baik dan benar.
WC dipasang dengan standar pemasangan yang benar dan dilengkapi dengan box septic tank
serta sistem serapan yang baik dan benar demikian juga Jaringan Air Bersihnya
5.9 Jembatan
Pedoman ini hanya menjelaskan secara sederhana untuk konstruksi jembatan yang sederhana
1. Perencanaan
Hal hal penting dalam perencanaan jembatan yang harus disiapkan/dikerjakan
- Data
- Data mekanika tanah yang meliputi daya dukung, kepadatan, jenis
tanah dll
- Data lalu lintas/ beban
- Data kontur
- Data gempa
- Data banjir dll
- Perumusan pembebanan
- Beban mati
- Beban hidup
- Beban angin dan gempa
- Metoda perhitungan
- Dihitung secara teknis dengan beban kombinasi
- Dipilih hasil perhitungan yang terkritis
- Komponen jembatan yang direncanakan/didesign
- Pondasi kaki jembatan
- Tiang jembatan
- Balok/Girder lengkap dengan plat jembatannya
- Pier atau Tiang Tengah
2. Output design
- Gambar Design yang terdiri dari
- Lay Out Jembatan ( situasi, geodesi )
- Tampak ( ketinggian bangunan )
- Dimensi masing komponen struktur bangunan
- Detail dan potongan ( menampakkan detail pembesian dan komponen
lainnya )
- Spesifikasi Teknik
- Menjelaskan spesifikasi material yang dipakai, syarat-syarat kondisi
material dan cara pelaksanaannya
- Menjelaskan tentang cara-cara pengujian material yang digunakan.
- Rencana Anggaran Beaya, Rencana Urutan Pelaksanaan, Rencana
Pengadaan Material dan Sumber daya pelaksananya.