Anda di halaman 1dari 2

Penetapan Area Prioritas

No. Dokumen /SOP/BAB-IX/PHP/VI/2017


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : Juni 2017
Halaman : 1/2
UPT Puskesmas dr. Aulia Agustin
Hamparan Perak NIP. 19690517 200701 1 043
1. Pengertian 1. Penetapan prioritas adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan
menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan prioritas dari yang paling penting
sampai yang kurang penting.
2. Penetapan prioritas dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
3. Penetapan prioritas dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bersama dengan
pimpinan puskesmas dan unit kerja di Puskesmas Hamparan Perak
2. Tujuan 1. Sebagai acuan dalam menetapkan area prioritas dan pelayanan prioritas puskesmas
2. Supaya puskesmas memiliki fokus area dan pelayanan yang akan dilakukan evaluasi dan
kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT.Puskesmas Hamparan Perak Nomor: /SK/BAB-IX/PHP/VI/2017
tentang penetapan area prioritas pelayanan klinis
4. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur
6. Langkah- 1. Identifikasi unit kerja di puskesmas yang kritikal, risiko tinggi (high risk), diberikan dalam
langkah volume besar (high volume), biaya yang besar (high cost), cenderung bermasalah (problem
prone) yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan, dengan melihat
dari data insiden keselamatan pasien, komplain pasien, data 10 besar penyakit, atau data lain
yang mendukung.
2. Tetapkan nilai dari unit kerja yang paling bermasalah dengan menggunakan 3 kriteria, diberi
nilai 1-5 dari yang paling sedikit hingga yang paling banyak : (a) high risk, dilihat dari laporan
insiden dari unit ; (b) high volume, dilihat dari jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan di
unit tersebut, (c) high cost, dilihat dari besarnya biaya yang dibutuhkan dalam pelayanan dan (d)
problem prone, dilihat dari data register resiko masing-masing unit.
3. Hitung skor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dan bobot. Nilai diperoleh dari data
high risk, high volume, high cost dan problem prone yang tadi sudah diberi angka.
4. Tetapkan area prioritasnya yaitu unit yang memiliki skor tertinggi setelah dijumlahkan skor high
risk, high volume, high cost, dan problem prone nya.
5. Masukkan area prioritas dan pelayanan prioritas yang sudah ditetapkan pada program komite
mutu dan keselamatan pasien.
7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Semua unit pelayanan
10. Dokumen
terkait
11. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai