Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan yang pesat dalam dunia teknologi informasi yang menyebabkan


semakin banyak perusahaan dan individu yang membutuhkan sistem informasi sebagai
sarana untuk menampilkan produk atau jasa yang ditawarkan, berinteraksi dengan
konsumen, atau sebagai media untuk menyampaikan informasi. Pembuatan sistem
informasi memerlukan teknologi yang mumpuni untuk menciptakan tampilan yang
menarik, mudah digunakan, dan dapat diakses oleh seluruh dunia.

PT Salim Ivomas Pratama Tbk adalah perusahaan dalam Indofood Sukses Makmur
yang bergerak dalam bidang agribisnis, terutama dalam pengolahan kelapa sawit. PT
Bimoli memiliki 500 karyawan dan dalam PT Bimoli sudah memiliki sistem informasi
dalam pengolaan data karyawan mulai dari pengolaan data absensi hingga pengolaan
sistem gaji.

Dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis terdapat permasalah sistem informasi
Pt Salim Pramas. Yaitu, kurang nya sebuah menu fungsi dalam sistem informasi PT
Salim Ivomas Pratama Tbk tentang laporan perihal jam kerja lebih. Karyawan dan
(Human Resource) HR pada PT Salim Ivomas Pratama Tbk sering terjadi
kesalahpahaman tentang jam kerja lebih tiap karyawan dapat dilihat oleh personalia
namun tidak dapat dilihat oleh karyawan hal tersebut dapat menyebabkan adanya
kepercayaan yang rendah dari pihak karyawan terhadap sistem pengelolaan jam kerja
lebih yang diterapkan oleh perusahaan. Karyawan merasa kurang yakin dengan
transparansi sistem yang diterapkan dan merasa tidak adil jika tidak dapat melihat
jumlah jam kerja lebihnya sendiri. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan
dan mengurangi motivasi kerja mereka. Perusahaan harus menyelesaikan masalah ini
dengan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan jam kerja lebihnya dan
memberikan akses yang sama kepada semua karyawan untuk melihat jumlah jam kerja
lebihnya.

1
pemerintah menetapkan bahwa jam kerja yang berlaku adalah 7 jam dalam satu hari
atau 40 jam dalam satu minggu selama 6 hari kerja dalam satu minggu. Karyawan juga
dapat bekerja selama 8 jam sehari dan 40 jam kerja dalam satu minggu selama lima hari
kerja dalam satu minggu. Pada PT Salim Invomas Tbk membuat aturan bahwa untuk
upah lembur pada PT tersebut adalah upah lembur tetap. Yang dimaksud upah lembur
tetap adalah setiap 1 jam lemburnya di bayar sesuai kesepakatan yang ada pada kontrak
kerja yang di tanda tangani serta tidak ada penambahan upah lembur.

Dari hasil anilisa tersebut penulis membuat rancangan tambahan pada sistem
informasi PT Salim Iyomas Pratama Tbk yaitu menambahkan sebuah menu fungsi untuk
meningkatkan transparasi dalam pengolaan data jam kerja lebih dan memberikan akses
kepada tiap karyawan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka laporan kerja praktek ini diberi judul
“Perancangan Sistem Informasi Laporan Jam kerja lebih Karyawan Pada PT
Salim Ivomas Pratama Tbk Berbasis Web”. Di harapkan laporan ini dapat
memberikan solusi pada PT Salim Ivomas Pratama Tb agar dapat dilakukan
transparasi data jam kerja lebih karyawan.

1.2 Identifikasi Masalah


Dari Latar belakang di atas maka penulis dapat mengidetifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya menu fungsi dalam sistem informasi PT Salim Ivomas Pratama Tbk
terkait laporan jam kerja lebih: Sistem informasi saat ini tidak menyediakan menu
khusus yang memungkinkan karyawan dan HR untuk melihat dan mengelola data
jam kerja lebih. Hal ini menyebabkan kesalahpahaman antara karyawan dan HR
terkait informasi jam kerja lebih.
2. Karyawan tidak memiliki akses untuk melihat jumlah jam kerja lebih mereka
sendiri: Saat ini, hanya personalia yang memiliki akses untuk melihat data jam
kerja lebih, sedangkan karyawan tidak diberikan akses yang sama. Hal ini
mengakibatkan kurangnya transparansi dan keterbatasan informasi bagi karyawan.

2
3. Kurangnya transparansi dalam pengelolaan jam kerja lebih: Ketidakmampuan
karyawan untuk melihat jumlah jam kerja lebih mereka sendiri menciptakan
ketidaktransparan dalam sistem pengelolaan jam kerja lebih. Hal ini menyebabkan
kepercayaan rendah dari pihak karyawan terhadap sistem yang ada.

1.3 Rumusan Masalah


Dari Latar belakang dan Identifikasi masalah maka penulis dapat
mendapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana karyawan dapat melihat laporan hasil jam kerja lebih pada sistem
informasi PT Salim Ivomas Pratama Tbk.
2. Bagaimana Pihak (Human Resource) HR PT Salim Ivomas Pratama Tbk dapat
mengola data jam kerja lebih karyawan.
3. Bagaimana pengaturan upah lembur yang jelas dapat diterapkan dalam sistem
informasi PT Salim Ivomas Pratama Tbk agar tidak terjadi kesalahpahaman atau
ketidakadilan dalam pembayaran lembur kepada karyawan?

1.4 Batasan Masalah


Berdasarkan permasalahan yang disebutkan, berikut adalah bataan masalah
yang dapat diidentifikasi:
1. Kurangnya menu fungsi dalam sistem informasi PT Salim Ivomas Pratama Tbk
terkait laporan jam kerja lebih menyebabkan kesalahpahaman antara karyawan
dan HR.
2. Karyawan tidak memiliki akses untuk melihat jumlah jam kerja lebih mereka
sendiri, hanya personalia yang dapat mengaksesnya.
3. Kurangnya transparansi dalam pengelolaan jam kerja lebih menyebabkan
kepercayaan rendah dari karyawan terhadap sistem yang ada.
4. Karyawan merasa tidak yakin dengan transparansi sistem yang diterapkan dan
merasa tidak adil jika tidak dapat melihat jumlah jam kerja lebihnya sendiri.

3
5. Ketidakpuasan karyawan dan penurunan motivasi kerja dapat terjadi akibat
kurangnya transparansi dan akses yang tidak sama terhadap data jam kerja lebih.
6. Diperlukan peningkatan transparansi dalam pengelolaan jam kerja lebih dan
memberikan akses yang sama kepada semua karyawan untuk melihat jumlah jam
kerja lebihnya.
Dengan mengidentifikasi bataan masalah ini, PT Salim Ivomas Pratama Tbk
dapat fokus pada pemecahan masalah dengan meningkatkan transparansi dalam
pengelolaan jam kerja lebih, memberikan akses yang sama kepada semua karyawan,
dan meningkatkan kepercayaan serta kepuasan karyawan terhadap sistem
pengelolaan jam kerja lebih yang diterapkan.

1.5 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah fitur menu pada sistem
informasi PT Salim Ivomas Pratama Tbk perihal laporan jam kerja lebih karyawan

1.6 Manfaat
Adapun manfaat dari penilitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tidak adanya kesalahpahaman mengenai jam kerja lebih karyawan.
2. Data jam kerja lebih lebih terbuka oleh pihak karyawan dan pihak perusahaan.

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ini dibuat agar mudah dipahami oleh pembaca.
Laporan kerja praktek ini dibagi menjadi 5 (lima) bab. Yaitu:
BAB I
Pada Bab ini dibahas mengenai tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan kerja praktek, manfaat kerja
praktek, dan sistematika penulisan.
BAB II
4
Pada Bab ini dibahas mengenai tentang landasan-landasan teori
berdasarkan beberapa sumber dengan analisis sistem. Landasan teori ini
berisikan pengertian user interface (UI), GTMatrix, sistem informasi, UML
(unifede modelling language), usecase diagram, activity diagram, serta HIPO
(hierarcy input process output) dan sequence diagram.
BAB III
Pada Bab ini dibahas mengenai profil dari lembaga pendidikan
dimana tempat penulis melaksanakan kerja praktek. Pada sub bab ini berisi
Profil PT Salim Ivomas Pratama, Visi dan Perusahaan, dan Struktur
organisasi.
BAB IV
Pada Bab ini memberikan pembahasan mengenai sistem yang berjalan
serta pemecahan masalah yang diusulkan.
BAB V
Pada Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil
pembahasan laporan ini.

5
BAB II

Landasan Teori

2.1 Konsep Dasar Sistem informasi

Menurut Sibero (2013) ”web adalah suatu sistem yang berkaitan


dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan teks, gambar,
multimedia, dan lainnya pada jaringan internet”. Sedangkan menurut
Kustiyahningsih dan Devie (2011) web merupakan” salah satu layanan yang
didapat oleh pemakai komputer yang terhubung dengan fasilitas hypertext
untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan multimedia
lainnya”.

2.2Sistem informasi

Menurut Bekti (2015) menyimpulkan bahwa sistem informasi


merupakan kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan
informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara,dan atau gabungan
dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk
satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masingmasing
dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.
Menurut Rahmadi (2013) ”sistem informasi (lebih dikenal dengan
sebutan situs) adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling
terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video atau jenis-
jenis berkas lainnya.”.

6
Sedangkan menurut Ippho Santoso dalam Rahmadi (2013) “membagi
sistem informasi menjadi golongan kanan dan golongan kiri. Dalam sistem
informasi dikenal dengan sebutan sistem informasi dinamis dan sistem
informasi statis.

2.3Sistem Informasi

Sistem informasi adalah Sistem Informasi adalah kombinasi dari


manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang
ditujukan untuk mengatur jaringan komunikasi yang penting, proses transaksi
tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan
menyediakan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat (John F. Nash,
1995). Sedangkan menurut (Gordon B. Davis, 1991) Sistem informasi adalah
suatu sistem yang menerima input atau masukan data dan instruksi, mengolah
data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.

2.4Unifide Modelling Language (UML)

Menurut Dede Wira Trise Putra dan Rahmi Andriani (2019) UML
adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri
untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

2.5 Use case Diagram

Menurut Dede Wira Trise Putra dan Rahmi Andriani (2019) Use case
diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan sistem informasi yang akan
dibuat. Use case bekerja dengan mendeskripsikan tipikal interaksi antara user
sebuah sistem dengan sistemnnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana
sistem itu dipakai.

7
Tabel 2.1 Use case Diagram (Hendini,2016)

Simbol Keterangan

Use case;
Menggambarkan fungsionalitas yang
disediakan sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan antar unit dengan
actor, dengan penjelasan dengan
menggunkan kata kerja.
Actor;
Merupakan abstraction dari orang,
proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri, actor
berinteraksi dengan use case tetapi tidak
memiliki
kontrol terhadap use case.
Asosiasi;
Diarahkan dengan garis tanpa arah
panah dan digunakan untuk
menghubungkan link antar element
sehingga use case
memiliki interaksi dengan actor.
Generalisasi;
hubungan generalisasi dan spesialisasi
(umum-khusus) antara dua buah use
case dimana fungsi yang satu adalah
fungsi yang lebih umum dari lainnya,
atau suatu elemen merupakan
spesialisasi dari

8
elemen lainnya.
Relasi use case tambahan ke sebuah use
case dimana use case yang ditambahkan
<<Extend>> dapat berdiri sendiri walau tanpa use
case tambahanan itu; merupakan
perluasan dari use case lain dengan
syarat jika kondisi terpenuhi.
Include adalah proses dimana
pemanggilan use case dengan use case
<<Include>>
lain dengan arti lain jika kondisi telah
terpenuhi maka sebuah use case adalah
bagian dari use case lainnya.

2.6 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan aliran kerja dalam suatu sistem yang


sedang dirancang dari mulai bagaimana alir berawal, keputusan yang akan
terjadi, dan sampai aktivitas berakhir. Activity diagram menggambarkan
aktivitas sistem dan digunakan untuk menggambarkan proses paralel yang
mungkin akan terjadi pada beberapa kegiatan. Activity diagram
menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, jalur kerja, dan urutan
aktivitas dalam suatu proses (Hadibin, 2012).

Tabel 2. 2 Simbol Activity Diagram (Hendini, 2016)

Simbol Keterangan

Start Point, Merupakan awalan pada


suatu aktivitas, (Hendini, 2016).
End Point , Akhir dari suatu aktivitas,
(Hendini, 2016).

9
Activities, menggambarkan suatu proses
atau suatu kegiatan yang sedang
dilakukan, (Hendini, 2016).

10
Fork ,percabangan. Digunakan untuk
menunjukan atau mengetahui kegiatan
yang bersifat paralel, (Hendini, 2016).

Join, penggabungan. Menunjuakan


suatu gambar tentang dekomposisi,
yaitu menggabungkan 2 tujuan menjadi
satu tujuan, (Hendini, 2016).
Decision Point , menggambarkan
pilihan untuk pengambilan suatu
keputusan, yaitu keputusan benar
ataupun salah, (Hendini, 2016).

2.7 Hierarcy Input Proses Output (HIPO)

Hierarchy input proses output (HIPO) merupakan alat


dokumentasi program yang berisikan suatu set diagram yang
secara grafis menjelaskan fungsi sebuah sistem dari tingkatan
umum sampai ke tingkatan khusus. Tujuan dari HIPO sendiri
adalah untuk menyediakan suatu struktur dengan tujuan
memahami dari suatu sistem, proses, aliran data, serta entitas yang
ada (Siswanto & Suwarni, 2011). HIPO dapat digunakan sebagai
alat pengembangan sistem dan teknik dokumentasi program.
Penggunaan HIPO ini mempunyai sasaran utama sebagai berikut
(Jogiyanto, 2005) :
a) Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami
fungsi-fungsi dari program.

11
b) Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus
diselesaikan oleh program.

c) Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang


harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh
masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan dari
diagram-diagram HIPO.
d) Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan- kebutuhan pemakai.
Gambar 2.1 Contoh Diagram HIPO (Jogiyanto, 2005)

2.8 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek


di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan
sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.
Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi
horizontal (obyekobyek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan
untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output
tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan
perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang
dihasilkan (Deni Mahdiana, 2011).

12
BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN

3.1 Profil Perusahaan


Grup (Salim Invomas Pratama) SIMP merupakan grup agribisnis yang
terdiversifikasi serta terintegrasi secara vertikal di Indonesia. Kegiatan
utama Grup SIMP meliputi seluruh mata rantai pasokan dari penelitian dan
pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan
kelapa sawit hingga produksi serta pemasaran produk minyak goreng,
margarin dan shortening. Sebagai grup agribisnis yang terdiversifikasi,
Grup SIMP juga melakukan pembudidayaan komoditas tebu, karet dan
tanaman lainnya. Grup SIMP mengelola kegiatan usaha melalui dua divisi
bisnis, yakni Divisi Perkebunan dan Divisi Minyak & Lemak Nabati.

3.2 Struktur Management

Gambar 3.1 Strukturx

13
3.3 Visi, misi & nilai-nilai

Visi:
Menjadi sebuah grup agribisnis terintegrasi yang terdepan, dan menjadi
salah satu grup kelas dunia di bidang penelitian dan pemuliaan benih bibit
agricultural
Misi:

1. Menjadi produsen dengan biaya produksi rendah melalui hasil produksi


yang tinggi dan operasional yang efektif dan efisien
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, proses produksi dan teknologi
secara berkesinambungan
3. Dapat melebihi harapan konsumen dengan memastikan standar kualitas
tertinggi
4. Berperan sebagai perusahaan yang bertanggung jawab di dalam segala aspek
pengelolaan usahanya, termasuk praktikpraktik yang sehat dan
berkelanjutan dalam menjaga lingkungan hidup dan sosial
5. Meningkatkan nilai bagi para pemangku kepentingan secara
berkesinambungan

Nilai-Nilai:
Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha
kami dengan menjunjung tinggi integritas; Kami menghargai seluruh
pemangku kepentingan dan secara Bersama-sama
membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang
berkelanjutan

14
BAB IV
ANALISA DAN HASIL

4.1 Analisis web Pt Salim Invomas Pratama


Berikut ini adalah gambaran sistem informasi PT Salim Invomas
Pratama sebagai berikut:
4.1.1 Tampilan web karyawan Pt Salim Invomas Pratama

Gambar 4.1 Web PT SIP

Pada gambar 4.1 adalah tampilan sistem informasi dari PT


Salim Invomas Pratama. Pada gambar tersebut adalah terdapat
beberapa menu diantara lain sebagai berikut:
1. Personal Info
Personal info adalah tampilan yang berisi dari data-
data karyawan yang telah terdaftar di pt Salim Invomas
Pratama.
2. Transaksi
Transaksi adalah tampilan yang berisi data-data
transaksi seperti perbaikan waktu kerja, izin cuti dan
perjalanan dinas
3. Laporan

15
Pada menu laporan ini terdapat beberapa menu
diantara lain adalah sebagai berikut:
a. Clock-in-out
Tampilan untuk melihat jam kerja karyawan
mulai dari masuk hingga selesai pekerjaan
b. Jadwal Kerja
Tampilan untuk melihat Jadwal kerja
karyawan setiap perbulan nya.
c. Perjalanan dinas-detail
Tampilan jika karyawan pada PT Salim
Invomas Pratama terdapat perjalanan/jadwal dinas.
d. List Transaksi
Tampilan Transaksi adalah tampilan
beberapa transaksi yang dilakukan oleh karyawan
seperti history transaksi gaji dll.
e. Saldo Cuti
Tampilan saldo cuti adalah tampilan
perhitungan gaji karyawan yang di perhitungkan
oleh sistem untuk sesuai dengan cuti yang dilakukan
oleh karyawan yang bersangkutan
4. Petujuk Penggunaan
Petujuk penggunaan berisikan uduhan .pdf tentang
cara menggunakan web karyawan pada PT Salim
Invomas Pratama

4.2 Analisa Sistem Usulan


Analisa sistem usulan ini dilakukan menggunakan beberapa
diagram seperti diagram Usecase, HIPO (hierarchy input process output)
dan Activity diagram sebagai berikut:

16
4.2.1 Usecase diagram
Use case Diagram menyajikan interaksi antara use
case dan actor. Pada use case ini terdapat 2 (dua) actor
yaitu, actor karyawan dan actor (Human Resource) HR.
Use case adalah interaksi antara actor dan sistem,
Sedangkan actor adalah sebuah peran yang guna nya untuk
berinteraksi dengan sistem. Use case dalam penulisan ini
menjelaskan tentang interaksi yang dapat dilakukan oleh
karyawan PT Salim Invomas Pratama dan juga (Human
Resource) HR pada sistem informasi MIS Attaqwa 20
Bekasi. Berikut adalah use case diagram hasil dari
penelitian penulis

Gambar 4.2 usecase diagram


Pada gambar 4.2 menjelaskan bahwa karyawan
dapat melihat data jam kerja lebih, print data jam kerja
lebih, dan unduh data jam kerja lebih. Sedangkan (Human
Resource) HR hanya dapat mengola data jam kerja lebih
seperti tambah,edit, dan hapus data jam kerja lebih
karyawan.

4.2.2 HIPO (hierarchy input process output)


Diagram HIPO adalah diagram yang
menggambarkan ringkasan dari fungsi-fungsi, baik

17
terperinci maupun ringkasan. Berikut adalah analisis
diagram HIPO yang dilakukan penulis:

Gambar 4.3 HIPO diagram


Pada gambar 4.3 adalah diagram HIPO yang
menggambarkan input pada perancangan sistem informasi
yang dibuat oleh penulis adalah (Human Resource) HR
dapat melakukan input data laporan jam kerja lebih
karyawan dan process nya tampilan data jam kerja lebih
dapat dilihat oleh karyawan lalu output yang dihasilkan
adalah karyawan dapat melakukan print data jam kerja
lebih dan juga dapat mengunduh data jam kerja lebih
tersebut berbentuk .pdf

18
4.2.3 Activity diagram
a. Activty diagram karyawan melihat data laporan jam
kerja lebih

Gambar 4.4 Activity karyawan melihat data lembur


Pada gambar 4.4 adalah activity diagram karyawan
dapat melihat data laporan jam kerja lebih yang telah
dilakukan. Pertama karyawan melakukan login terlebih
dahulu kemudian karyawan akan ditampilakan menu
beranda karyawan pada sistem informasi PT Salim
Invomas Pratama kemudian karyawan memilih menu
laporan dan sistem akan menampilkan beberapa list

19
menu dari laporan tersebut. Lalu karyawan memilih
menu data jam kerja lebih maka sistem akan
menampilkan data jam kerja lebih yang telah dilakukan.

b. Activity diagram karyawan print file data laporan jam


kerja lebih

Gambar 4.5 Activity karyawan print file


Pada gambar 4.5 adalah activity diagram karyawan
dapat print data laporan jam kerja lebih yang telah
dilakukan. Pertama karyawan melakukan login terlebih
dahulu kemudian karyawan akan ditampilakan menu
beranda karyawan pada sistem informasi PT Salim
Invomas Pratama kemudian karyawan memilih menu
laporan dan sistem akan menampilkan beberapa list

20
menu dari laporan tersebut. Lalu karyawan memilih
menu data jam kerja lebih maka sistem akan
menampilkan data jam kerja lebih yang telah dilakukan.
Kemudian karyawan memilih ikon print pada halaman
yang ditampilkan maka web akan menampilkan print
file dokumen.
c. Activity diagram karyawan mengunduh file data
laporan jam kerja lebih

Gambar 4.6 Activity karyawan mengunduh file


Pada gambar 4.5 adalah activity diagram karyawan
dapat print data laporan jam kerja lebih yang telah
dilakukan. Pertama karyawan melakukan login terlebih
dahulu kemudian karyawan akan ditampilakan menu
beranda karyawan pada sistem informasi PT Salim
Invomas Pratama kemudian karyawan memilih menu

21
laporan dan sistem akan menampilkan beberapa list
menu dari laporan tersebut. Lalu karyawan memilih
menu data jam kerja lebih maka sistem akan
menampilkan data jam kerja lebih yang telah dilakukan.
Kemudian karyawan memilih unduh file pada halaman
yang ditampilkan maka web akan secara otomatis
terunduh dan tersimpan di windows explorer
d. Activty diagram (Human Resource) HR mengelola data

jam kerja lebih

Gambar 4.7 (Human Resource) HR mengelola data


jam kerja lebih

22
Pada gambar 4.7 adalah activity diagram (Human
Resource) HR mengelola data jam kerja lebih. Pada
activity ini admin dapat mengelola data jam kerja lebih
seperti tambah, edit ataupun hapus data jam kerja lebih
karyawan.

4.3 Analisa Permasalahan sistem


Analisa permasalahan pada penulisan ini ada pada sistem informasi
PT Salim Invomas Pratama belum terdapatnya sebuah menu laporan jam
kerja lebih karyawan:

4.3.1 Permasalahan data laporan pada sistem informasi PT


SIP
Pada sistem informasi yang dimiliki oleh PT Salim
Invomas Pratama dalam pengolaan data karyawan belum
terdapat sebuah menu yang bertujuan untuk menampilkan
data karyawan yang mendapatkan jatah lembur kerja.
Dengan tidak adanya laporan tersebut mengakibatkan
beberapa karyawan yang telah berkerja secara lembur
tidak terdata secara computer sehingga menyebabkan
beberapa karyawan tidak mendapatkan gaji yang seharus
nya di terima. Dengan hal tersebut beberapa karyawan
sering terjadi pertengkaran antara karyawan dengan pihak
(Human Resource) HR PT Salim Invomas Pratama.

4.3.2 Pemecahan masalah data laporan pada sistem


informasi PT SIP
Pada pemecahanan masalah mengenai data laporan
jam kerja lebih karyawan yang belum ada di sistem
informasi PT Salim Invomas Pratama, Penulis melakukan
perancangan user interface pada web PT Salim Invomas

23
Pratama, dengan demikian perancangan desain user
interface ini bisa dijadikan bahan evaluasi untuk
meningkatkan dan mengembangkan sistem informasi
yang ada pada PT Salim Invomas Pratama. Berikut ini
adalah rancangan user interface data laporan jam kerja
lebih karyawan pada PT Salim Invomas Pratama sebagai
berikut:

1. User Interface (UI) data laporan karyawan (karyawan)

Gambar 4.8 UI lembur karyawan


Pada gambar 4.8 adalah desain dari tampilan sisi
karyawan untuk melihat semua data laporan jam kerja
lebih yang telah dilakukan selama bekerja di PT Salim
Invomas Pratama

24
2. User Interface (UI) data laporan karyawan ((Human
Resource) HR)
a. User Interface (Human Resource) HR menambah
data jam kerja lebih

Gambar 4.9 add laporan jam kerja lebih


Pada gambar 4.9 adalah desain (Human
Resource) HR dalam menambah data karyawan
yang mendapatkan lembur. Untuk melakukan
penambahan tersebut (Human Resource) HR perlu
melakukan penginputan data karyawan seperti
mencari data karyawan yang ingin ditambahkan
kemudian mengisi data perihal waktu lemburnya

b. User Interface (Human Resource) HR mengedit


data jam kerja lebih

25
Gambar 4.10 edit laporan jam kerja lebih
Pada gambar 4.10 adalah desain edit laporan
jam kerja lebih karyawan dari sisi (Human
Resource) HR. (Human Resource) HR dapat
melakukan edit data jam kerja lebih dengan
mengklik pensil pada data karyawan yang dipilih.
Kemudian secara otomatis sistem akan melakukan
get data pada form input di atas kemudian (Human
Resource) HR tinggal mengganti inputan tersebut
jika ingin dilakukan pengeditan data

c. User Interface (Human Resource) HR meghapus


data jam kerja lebih

26
Gambar 4.11 delete laporan jam kerja lebih
Pada gambar 4.11 adalah desain data laporan
jam kerja lebih karyawan dari sisi (Human
Resource) HR. (Human Resource) HR dapat
melakukan penghapusan data jam kerja lebih
karyawan dengan memilih data karyawan yang
ingin di hapus kemudian memilih icon trash maka
sistem akan menampilkan modal dengan pesan
“kamuy akin ingin menghapus” jika (Human
Resource) HR ingin menghapus maka pilih ya dan
jika tidak maka pilih tidak.

27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Sistem informasi yang dimiliki oleh PT Salim Invomas Pratama
dalam hal pengelolaan data karyawan belum memiliki fitur yang dapat
menampilkan data karyawan yang telah bekerja lembur. Hal ini
menyebabkan karyawan yang telah bekerja lembur tidak terdata dengan
baik, sehingga menyebabkan karyawan tidak menerima gaji yang
seharusnya diperoleh.

5.2 Saran
Diusulkan untuk segera menambahkan fitur yang dapat menampilkan
data karyawan yang telah bekerja lembur, sehingga dapat membantu
dalam pengelolaan data karyawan dan menghindari pertengkaran antara
karyawan dan (Human Resource) HR PT Salim Invomas Pratama. Selain
itu, untuk mengkonfirmasi data lembur karyawan, perlu diadakan
pemeriksaan manual dari (Human Resource) HR dan manajer untuk
menjamin data yang diterima benar dan akurat.

28

Anda mungkin juga menyukai