Bab I - Bab V
Bab I - Bab V
PENDAHULUAN
PT Salim Ivomas Pratama Tbk adalah perusahaan dalam Indofood Sukses Makmur
yang bergerak dalam bidang agribisnis, terutama dalam pengolahan kelapa sawit. PT
Bimoli memiliki 500 karyawan dan dalam PT Bimoli sudah memiliki sistem informasi
dalam pengolaan data karyawan mulai dari pengolaan data absensi hingga pengolaan
sistem gaji.
Dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis terdapat permasalah sistem informasi
Pt Salim Pramas. Yaitu, kurang nya sebuah menu fungsi dalam sistem informasi PT
Salim Ivomas Pratama Tbk tentang laporan perihal jam kerja lebih. Karyawan dan
(Human Resource) HR pada PT Salim Ivomas Pratama Tbk sering terjadi
kesalahpahaman tentang jam kerja lebih tiap karyawan dapat dilihat oleh personalia
namun tidak dapat dilihat oleh karyawan hal tersebut dapat menyebabkan adanya
kepercayaan yang rendah dari pihak karyawan terhadap sistem pengelolaan jam kerja
lebih yang diterapkan oleh perusahaan. Karyawan merasa kurang yakin dengan
transparansi sistem yang diterapkan dan merasa tidak adil jika tidak dapat melihat
jumlah jam kerja lebihnya sendiri. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan
dan mengurangi motivasi kerja mereka. Perusahaan harus menyelesaikan masalah ini
dengan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan jam kerja lebihnya dan
memberikan akses yang sama kepada semua karyawan untuk melihat jumlah jam kerja
lebihnya.
1
pemerintah menetapkan bahwa jam kerja yang berlaku adalah 7 jam dalam satu hari
atau 40 jam dalam satu minggu selama 6 hari kerja dalam satu minggu. Karyawan juga
dapat bekerja selama 8 jam sehari dan 40 jam kerja dalam satu minggu selama lima hari
kerja dalam satu minggu. Pada PT Salim Invomas Tbk membuat aturan bahwa untuk
upah lembur pada PT tersebut adalah upah lembur tetap. Yang dimaksud upah lembur
tetap adalah setiap 1 jam lemburnya di bayar sesuai kesepakatan yang ada pada kontrak
kerja yang di tanda tangani serta tidak ada penambahan upah lembur.
Dari hasil anilisa tersebut penulis membuat rancangan tambahan pada sistem
informasi PT Salim Iyomas Pratama Tbk yaitu menambahkan sebuah menu fungsi untuk
meningkatkan transparasi dalam pengolaan data jam kerja lebih dan memberikan akses
kepada tiap karyawan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka laporan kerja praktek ini diberi judul
“Perancangan Sistem Informasi Laporan Jam kerja lebih Karyawan Pada PT
Salim Ivomas Pratama Tbk Berbasis Web”. Di harapkan laporan ini dapat
memberikan solusi pada PT Salim Ivomas Pratama Tb agar dapat dilakukan
transparasi data jam kerja lebih karyawan.
2
3. Kurangnya transparansi dalam pengelolaan jam kerja lebih: Ketidakmampuan
karyawan untuk melihat jumlah jam kerja lebih mereka sendiri menciptakan
ketidaktransparan dalam sistem pengelolaan jam kerja lebih. Hal ini menyebabkan
kepercayaan rendah dari pihak karyawan terhadap sistem yang ada.
3
5. Ketidakpuasan karyawan dan penurunan motivasi kerja dapat terjadi akibat
kurangnya transparansi dan akses yang tidak sama terhadap data jam kerja lebih.
6. Diperlukan peningkatan transparansi dalam pengelolaan jam kerja lebih dan
memberikan akses yang sama kepada semua karyawan untuk melihat jumlah jam
kerja lebihnya.
Dengan mengidentifikasi bataan masalah ini, PT Salim Ivomas Pratama Tbk
dapat fokus pada pemecahan masalah dengan meningkatkan transparansi dalam
pengelolaan jam kerja lebih, memberikan akses yang sama kepada semua karyawan,
dan meningkatkan kepercayaan serta kepuasan karyawan terhadap sistem
pengelolaan jam kerja lebih yang diterapkan.
1.5 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah fitur menu pada sistem
informasi PT Salim Ivomas Pratama Tbk perihal laporan jam kerja lebih karyawan
1.6 Manfaat
Adapun manfaat dari penilitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tidak adanya kesalahpahaman mengenai jam kerja lebih karyawan.
2. Data jam kerja lebih lebih terbuka oleh pihak karyawan dan pihak perusahaan.
5
BAB II
Landasan Teori
2.2Sistem informasi
6
Sedangkan menurut Ippho Santoso dalam Rahmadi (2013) “membagi
sistem informasi menjadi golongan kanan dan golongan kiri. Dalam sistem
informasi dikenal dengan sebutan sistem informasi dinamis dan sistem
informasi statis.
2.3Sistem Informasi
Menurut Dede Wira Trise Putra dan Rahmi Andriani (2019) UML
adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri
untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.
Menurut Dede Wira Trise Putra dan Rahmi Andriani (2019) Use case
diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan sistem informasi yang akan
dibuat. Use case bekerja dengan mendeskripsikan tipikal interaksi antara user
sebuah sistem dengan sistemnnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana
sistem itu dipakai.
7
Tabel 2.1 Use case Diagram (Hendini,2016)
Simbol Keterangan
Use case;
Menggambarkan fungsionalitas yang
disediakan sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan antar unit dengan
actor, dengan penjelasan dengan
menggunkan kata kerja.
Actor;
Merupakan abstraction dari orang,
proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri, actor
berinteraksi dengan use case tetapi tidak
memiliki
kontrol terhadap use case.
Asosiasi;
Diarahkan dengan garis tanpa arah
panah dan digunakan untuk
menghubungkan link antar element
sehingga use case
memiliki interaksi dengan actor.
Generalisasi;
hubungan generalisasi dan spesialisasi
(umum-khusus) antara dua buah use
case dimana fungsi yang satu adalah
fungsi yang lebih umum dari lainnya,
atau suatu elemen merupakan
spesialisasi dari
8
elemen lainnya.
Relasi use case tambahan ke sebuah use
case dimana use case yang ditambahkan
<<Extend>> dapat berdiri sendiri walau tanpa use
case tambahanan itu; merupakan
perluasan dari use case lain dengan
syarat jika kondisi terpenuhi.
Include adalah proses dimana
pemanggilan use case dengan use case
<<Include>>
lain dengan arti lain jika kondisi telah
terpenuhi maka sebuah use case adalah
bagian dari use case lainnya.
Simbol Keterangan
9
Activities, menggambarkan suatu proses
atau suatu kegiatan yang sedang
dilakukan, (Hendini, 2016).
10
Fork ,percabangan. Digunakan untuk
menunjukan atau mengetahui kegiatan
yang bersifat paralel, (Hendini, 2016).
11
b) Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus
diselesaikan oleh program.
12
BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN
13
3.3 Visi, misi & nilai-nilai
Visi:
Menjadi sebuah grup agribisnis terintegrasi yang terdepan, dan menjadi
salah satu grup kelas dunia di bidang penelitian dan pemuliaan benih bibit
agricultural
Misi:
Nilai-Nilai:
Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha
kami dengan menjunjung tinggi integritas; Kami menghargai seluruh
pemangku kepentingan dan secara Bersama-sama
membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang
berkelanjutan
14
BAB IV
ANALISA DAN HASIL
15
Pada menu laporan ini terdapat beberapa menu
diantara lain adalah sebagai berikut:
a. Clock-in-out
Tampilan untuk melihat jam kerja karyawan
mulai dari masuk hingga selesai pekerjaan
b. Jadwal Kerja
Tampilan untuk melihat Jadwal kerja
karyawan setiap perbulan nya.
c. Perjalanan dinas-detail
Tampilan jika karyawan pada PT Salim
Invomas Pratama terdapat perjalanan/jadwal dinas.
d. List Transaksi
Tampilan Transaksi adalah tampilan
beberapa transaksi yang dilakukan oleh karyawan
seperti history transaksi gaji dll.
e. Saldo Cuti
Tampilan saldo cuti adalah tampilan
perhitungan gaji karyawan yang di perhitungkan
oleh sistem untuk sesuai dengan cuti yang dilakukan
oleh karyawan yang bersangkutan
4. Petujuk Penggunaan
Petujuk penggunaan berisikan uduhan .pdf tentang
cara menggunakan web karyawan pada PT Salim
Invomas Pratama
16
4.2.1 Usecase diagram
Use case Diagram menyajikan interaksi antara use
case dan actor. Pada use case ini terdapat 2 (dua) actor
yaitu, actor karyawan dan actor (Human Resource) HR.
Use case adalah interaksi antara actor dan sistem,
Sedangkan actor adalah sebuah peran yang guna nya untuk
berinteraksi dengan sistem. Use case dalam penulisan ini
menjelaskan tentang interaksi yang dapat dilakukan oleh
karyawan PT Salim Invomas Pratama dan juga (Human
Resource) HR pada sistem informasi MIS Attaqwa 20
Bekasi. Berikut adalah use case diagram hasil dari
penelitian penulis
17
terperinci maupun ringkasan. Berikut adalah analisis
diagram HIPO yang dilakukan penulis:
18
4.2.3 Activity diagram
a. Activty diagram karyawan melihat data laporan jam
kerja lebih
19
menu dari laporan tersebut. Lalu karyawan memilih
menu data jam kerja lebih maka sistem akan
menampilkan data jam kerja lebih yang telah dilakukan.
20
menu dari laporan tersebut. Lalu karyawan memilih
menu data jam kerja lebih maka sistem akan
menampilkan data jam kerja lebih yang telah dilakukan.
Kemudian karyawan memilih ikon print pada halaman
yang ditampilkan maka web akan menampilkan print
file dokumen.
c. Activity diagram karyawan mengunduh file data
laporan jam kerja lebih
21
laporan dan sistem akan menampilkan beberapa list
menu dari laporan tersebut. Lalu karyawan memilih
menu data jam kerja lebih maka sistem akan
menampilkan data jam kerja lebih yang telah dilakukan.
Kemudian karyawan memilih unduh file pada halaman
yang ditampilkan maka web akan secara otomatis
terunduh dan tersimpan di windows explorer
d. Activty diagram (Human Resource) HR mengelola data
22
Pada gambar 4.7 adalah activity diagram (Human
Resource) HR mengelola data jam kerja lebih. Pada
activity ini admin dapat mengelola data jam kerja lebih
seperti tambah, edit ataupun hapus data jam kerja lebih
karyawan.
23
Pratama, dengan demikian perancangan desain user
interface ini bisa dijadikan bahan evaluasi untuk
meningkatkan dan mengembangkan sistem informasi
yang ada pada PT Salim Invomas Pratama. Berikut ini
adalah rancangan user interface data laporan jam kerja
lebih karyawan pada PT Salim Invomas Pratama sebagai
berikut:
24
2. User Interface (UI) data laporan karyawan ((Human
Resource) HR)
a. User Interface (Human Resource) HR menambah
data jam kerja lebih
25
Gambar 4.10 edit laporan jam kerja lebih
Pada gambar 4.10 adalah desain edit laporan
jam kerja lebih karyawan dari sisi (Human
Resource) HR. (Human Resource) HR dapat
melakukan edit data jam kerja lebih dengan
mengklik pensil pada data karyawan yang dipilih.
Kemudian secara otomatis sistem akan melakukan
get data pada form input di atas kemudian (Human
Resource) HR tinggal mengganti inputan tersebut
jika ingin dilakukan pengeditan data
26
Gambar 4.11 delete laporan jam kerja lebih
Pada gambar 4.11 adalah desain data laporan
jam kerja lebih karyawan dari sisi (Human
Resource) HR. (Human Resource) HR dapat
melakukan penghapusan data jam kerja lebih
karyawan dengan memilih data karyawan yang
ingin di hapus kemudian memilih icon trash maka
sistem akan menampilkan modal dengan pesan
“kamuy akin ingin menghapus” jika (Human
Resource) HR ingin menghapus maka pilih ya dan
jika tidak maka pilih tidak.
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sistem informasi yang dimiliki oleh PT Salim Invomas Pratama
dalam hal pengelolaan data karyawan belum memiliki fitur yang dapat
menampilkan data karyawan yang telah bekerja lembur. Hal ini
menyebabkan karyawan yang telah bekerja lembur tidak terdata dengan
baik, sehingga menyebabkan karyawan tidak menerima gaji yang
seharusnya diperoleh.
5.2 Saran
Diusulkan untuk segera menambahkan fitur yang dapat menampilkan
data karyawan yang telah bekerja lembur, sehingga dapat membantu
dalam pengelolaan data karyawan dan menghindari pertengkaran antara
karyawan dan (Human Resource) HR PT Salim Invomas Pratama. Selain
itu, untuk mengkonfirmasi data lembur karyawan, perlu diadakan
pemeriksaan manual dari (Human Resource) HR dan manajer untuk
menjamin data yang diterima benar dan akurat.
28