Anda di halaman 1dari 14

ISSN: 2303-2898 Vol. 4, No.

2, Oktober 2015

KESELAMATAN OLAHRAGA MELALUI BUKU PEDOMAN


KESELAMATAN DALAM OLAHRAGA

Made Agus Dharmadi1, I Nyoman Kanca2, Ni Luh Putu Tuti Ariani3


1,3
Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, 2Jurusan Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Ganesha


Singaraja, Indonesia

E-mail: made_agus2011@hotmail.com, arianituti@yahoo.com,


inyomankanca@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk penyempurnaan dan mensosialisasikan buku
pedoman yang telah dikembangkan sebelumnya, melalu uji pakar dan uji praktisi,
yang terdiri dari pakar olahraga, pakar kesehatan dan pakar buku pedoman.
Sedangkan uji praktisi dilakukan oleh guru-guru di jenjang SD, SMP dan SMA
dengan minimal memiliki kualifikasi Master. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode pengembangan menurut Gall and Gall (2003:570),
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan teknik kuesioner
kepada para pakar dan praktisi melalui form penilaian, sedangkan analisis data
yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil dan
pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan buku
pedoman keselamatan olahraga sebagai panduan ataupun petujuk praktis
terhadap upaya pencegahan terhadap resiko kecelakaan dalam pembelajaran
penjasorkes sangat penting bagi guru/pelatih dan siswa. Buku pedoman
diharapkan dapat dikembangkan segera dan dicetak dalam bentuk buku ataupun
booklet yang mudah digunakan, sehingga diharapkan nantinya dapat menunjang
penampilan siswa/atlet dalam proses belajar/berlatihnya, disamping itu pula,
pengembangan buku pedoman keselamatan olahraga memiliki asas manfaat yang
baik berdasarkan hasil sosialisasi kepada siswa-siswa yang akan menggunakan
buku pedoman tersebut. Dari kesimpulan ini, dapat disarankan agar buku yang
telah di uji pakar maupun praktisi ini dapat dicetak dan sebarkan kepada
guru/dosen, pelatih, siswa/mahasiswa dan juga masayarakat umum untuk
dimanfaatkan sebagai buku utama dalam pencegahan aktifitas berolahraga.

Kata Kunci: buku pedoman, keselamatan, olahraga

Abstract
This study aims to refine and disseminate manuals that have been developed
before. In this second test experts and practitioners test, which consists of sports
experts, health experts and expert handbook. While the practitioners testing

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora |623


ISSN: 2303-2898 Vol. 4, No. 2, Oktober 2015

conducted by teachers in elementary, junior high and high school with a minimum
have a Masters qualification. The method used in this research is the development
of a method according to Gall and Gall (2003: 570), the data collection techniques
used technique is to use a questionnaire to the experts and practitioners through
assessment form, while the analysis of the data used is descriptive qualitative
analysis. Based on the results and discussion are carried out, it can be concluded
that the existence of sports safety handbook as a guide against efforts to prevent
the risk of accidents in penjasorkes study is very important conducted by
educators/trainers ,W¶V FRXOG be developed immediately and printed in the form of a
book or booklet that is easy to use, so that expected later to support the
appearance of the student/athlete in the process of learning/training, in addition to
that, the development of sports safety handbook has good benefits based on the
principle of socialization results to students who will use the manual. From this
conclusion, it can be suggested that the books have been in testing experts and
practitioners can print and distribute to teachers / lecturers, trainers, students and
general community to be used as a primer of the activity in the prevention of
exercise.

Keywords: guidelines handbook, safety, sports

PENDAHULUAN bagian dari komitmen Badan Standar


Berdasarkan Undang-Undang Nasional Pendidikan, dengan membuat
Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 3 klausul agar selalu memperhatikan dan
Tahun 2005 Pasal 5 menyatakan bahwa menciptakan keselamatan dalam setiap
salah satu prinsip penyelenggaraan proses olahraga, hal senada juga
keolahrgaan adalah keselamatan dan disampaikan oleh Melograno (1996:46)
keamanan, hal ini sungguh masuk akal bahwa aktifitas olahraga pendidikan
karena keselamatan merupakan hal memiliki resiko yang kompleks oleh
pokok dalam segala bentuk aktivitas dan karenanya maka faktor keselamatan
keselamatan merupakan inti dari sangatlah penting. Lebih jauh organisasi
kehidupan, tanpa adanya unsur keolahragaan/sekolah harus
µVHODPDW¶ PDND QLVFD\D DNDQ DGD mengedepankan keselamatan dalam
hambatan dalam proses kehidupan melatih/mendidik tidak hanya untuk
tersebut. Terkait dengan undang- menanggulangi cedera semata namun
undang tersebut, di dalamnya mendorong atlet/siswa mampu
mencakup olahraga pendidikan, berpartisipasi terhadap aktivitas
olahraga rekreasi dan olahraga prestasi olahraga secara berkelanjutan seumur
yang tidak lain diperuntukkan bagi hidupnya. Hal ini menunjukkan bahwa
kemaslahatan bidang keolahragaan sekolah memiliki tanggungjawab
agar mewujudkan insan yang sehat, terhadap program keselamatan dalam
bugar dan berprestasi. olahraga dan pedoman keselamatan
Dalam olahraga pendidikan di dirancang untuk mendorong
Indonesia, selain undang-undang di pelatih/pendidik dalam implementasi,
atas, unsur keselamatan dalam kepemimpinan dan pengawasan
olahraga pendidikan juga menjadi

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora |624


ISSN: 2303-2898 Vol. 4, No. 2, Oktober 2015

program olahraga sehingga berjalan dalam berlatih bagi atlet dan pelatih
dengan baik dan lancar. menjadi keniscayaan.
Berbeda dengan olahraga Mencermati kondisi di atas,
prestasi yang dimaksudkan untuk maka berdasarkan hasil penelitian
meningkatkan kemampuan dan potensi tentang pentingnya unsur keselamatan
atlet dalam rangka meningkatkan dalam olahraga tercermin dalam temuan
harkat dan martabat bangsa melalui yaitu banyaknya cedera yang dialami
sebuah prestasi, maka proses oleh para siswa SD Negeri di Kabupaten
pelaksanaanya harus dirancang serta Bantul pada waktu mengikuti proses
direncanakan secara komprehensif aktivitas olahraga seperti cedera ringan,
sehingga unsur-unsur pendukung wajib yaitu berupa: cedera lecet pada bagian
dikembangkan melalui; pusat penelitian tungkai dan perdarahan pada bagian
dan pengembangan IPTEKS kaki (Rahajeng, 2006;1). Sementara di
keolahragaan, sentra pembinaan, Buleleng-Bali, berdasarkan hasil diskusi
pendidikan dan pelatihan atlet dan dengan beberapa pendidik dan pelatih
tenaga keolahragaan, sarana dan di berbagai pertemuan seperti seminar,
prasarana, sistem pemanduan bakat workshop keolahragaan diperoleh
dan yang lainnya secara terpadu dan informasi bahwa secara ekplisit cedera
berkesinambungan. ringan pada siswa dan atlet sering
Olahraga prestasi sering identik terjadi seperti keseleo dan terkilir dan
dengan pencapaian target, namun yang lainnya. Secara lebih jauh para
sering terjadi hanya karena mengejar pendidik/pelatih juga menyatakan
target pelatih mengabaikan unsur-unsur bahwa secara khusus pedoman
lain seperti keselamatan dan keamanan keselamatan dalam aktifitas belajar dan
dalam diri atletnya, sehingga berlatih belum ada, sehingga acuan dan
memungkinkan terjadi kekeliruan dalam pedoman untuk melaksanakan prosedur
meng-eksekusi program pelatihan keselamatan dalam aktivitas olahraga
terkait dengan intesitas latihan, beban sama sekali tidak ada. Hal ini juga
latihan dan fase istirahat yang dikuatkan dengan hasil penelitian Astra
menyebabkan banyak atlet terjerat (2009) tentang kebutuhan akan
cedera sebelum masa puncak pedoman keselamatan dalam aktivitas
prestasinya. Seperti yang menimpa atlet olahraga di sekolah sangat dibutuhkan
tenis Indonesia Angelique Wijaya, yang oleh guru-guru olahraga pada sekolah
sempat meraih juara pada Turnamen yang ada di Bali.
Tenis Dunia Women Series Wismilak Menurut Sukarmin (2004),
Open di Nusa Bali, namun menyatakan bahwa cara terbaik untuk
dimungkinkan karena terjerat cedera menghadapi cedera olahraga adalah
lutut sehingga tahun-tahun berikutnya dengan mencegahnya, hal ini sangat
tidak lagi mampu meraih prestasi seperti tepat, karena mencegah adalah suatu
dulu sebelum dia cedera. Hal ini usaha/cara yang paling menentukan
menandakan bahwa perlunya dalam menciptakan keadaan aman dan
pengetahuan dan pemahaman terhadap lancar dalam suatu aktivitas, termasuk
unsur keselamatan dan keamanan olahraga. Disamping itu pula berbagai
peraturan perundang-undangan,

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora |625


ISSN: 2303-2898 Vol. 4, No. 2, Oktober 2015

peraturan pemerintah serta kebijakan- keselamatan serta manajemen resiko


kebijakan yang ada terkait dengan dan berbagai solusinya sehingga
konsep keselamatan masih pada meminimalisir faktor kecelakaan
tatanan kuratif, tidak preventif, khususnya bidang olahraga (Fuller,
contohnya pada Undang-Undang 2000:20). Masih banyak lagi pedoman-
Sistem Keolahragaan Nasional Pasal 20 pedoman keselamatan lainnya terkait
Ayat 6 dengan jelas menyatakan bahwa dengan bidang keolahragaan untuk
untuk unsur keselamatan maka digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggara olahraga wajib mengimplementasikan kegiatan
menyediakan tenaga medis/dokter, olahraga sehingga pelatih/pendidik dan
secara isi memang tidak yang salah, atlet/siswa memiliki pengetahuan dan
namun tuntutan tersebut mengarah pemahaman terhadap konsep
kepada kebutuhan terhadap unsur keselamatan bagi dirinya dan juga orang
kuratifnya bukan preventif. Sepatutnya lain seperti Safety at Sports Regulation,
yang wajib pula disiapkan adalah Safety Procedure in Sports dan Safety
pedoman keselamatan untuk in Sports Guidelines, yang dimiliki oleh
memberikan pengetahuan dan negara maju tersebut, sementara
pemahaman terhadap atlet/pelatih untuk sepengetahuan penulis Indonesia sama
berpikir dan bertindak sesuai dengan sekali belum memilikinya sebuah ironi
unsur-unsur keselamatan. yang patut segera harus dicarikan
Di lain pihak, jika melihat negara- solusinya.
negara yang telah maju bidang Berdasarkan kajian teoritis
olahraganya, seperti Amerika dan tersebut dan temuan penelitian pada
Inggris, maka keberadaan terhadap tahun I yang telah berhasil menyusun
pedoman keselamatan dalam olahraga draf buku pedoman keselamatan dalam
menjadi prioritas pemerintah dan olahraga, melalui temuan dimensi-
organisasi keolahragaan untuk dibuat dimensi yang harus ada di dalam buku
dan diimplementasikan di dalam setiap pedoman keselamatan olahraga yaitu
proses keolahragaan. Mereka juga dimensi lingkungan sekolah, dimensi
bahkan membentuk organisasi yang fasilitas dan peralatan olahraga, dimensi
terpercaya, seperti National Assosiation perencanaan pembelajaran,
of Physical Education United State pengelolaan pembelajaran/pelatihan
untuk merancang dan membuat standar dan dimensi teknik bantuan, maka
keselamatan dalam olahraga untuk sangat urgent penelitian pada tahun II
dijadikan komitmen bersama di dalam untuk dilaksanakan. Adapun tujuan
aktivitas dan pelatihan olahraga agar penelitian ini adalah untuk memperoleh
selalu mengutamakan keselamatan. Hal data dan produk berupa buku pedoman
yang sama juga dilakukan oleh keselamatan olahraga, dan secara
pemerintah Inggris, khususnya yang khusus tujuan penelitian ini adalah: (1)
menangani masalah keolahragaan, juga Mengembangkan buku pedoman
telah menelorkan prosedur keselamatan keselamatan olahraga yang tervalidasi
dalam olahraga yang diberi judul Safety oleh ahli. (2) Mengembangkan buku
in Sports, yang di dalamnya memuat pedoman keselamatan olahraga yang
tentang kepedulian terhadap tervalidasi oleh praktisi. (3) Mengetahui

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora |626


ISSN: 2303-2898 Vol. 4, No. 2, Oktober 2015

fektifitas penggunaan buku pedoman sosialisasi di sekolah terhadap buku


keselamatan olahraga dalam pedoman keselamatan olahraga, 5)
penerapannya pada siswa/atlet. Dan buku pedoman keselamatan dalam
penelitian ini memiliki urgensi teoretis olahraga, 6) membuat laporan penelitian
dan praktis, terutama dalam rangka dan artikel penelitian.
menggali unsur, dimensi dan prosedur Penelitian ini mengambil lokasi
keselamatan yang dituangkan untuk Kabupaten Buleleng Masing-masing
mengembangkan buku pedoman yang lokasi tersebut memiliki hetrogenitas,
terkait dengan keselamatan dalam lingkungan, adat kebiasaan yang
olahraga, yang secara rinci dijelaskan berbeda, sehingga lokasi tersebut juga
(1) Secara teoritis penelitian ini dipertimbangkan dalam menentukan
diharapakan dapat digunakan untuk sampel penelitian sebagai tempat uji
pengembangan sistem keolahragaan coba nanti.
nasional, khususnya dalam bidang Di dalam penelitian ini digunakan
olahraga pendidikan, dan olahraga populasi yang terdiri dari pendidik/
prestasi. (2) Secara praktis penelitian ini pelatih, siswa/atlet. Penentuan sampel
diharapkan dapat digunakan sebagai daerah yang digunakan dalam penelitian
bahan pertimbangan bagi siswa, atlet, ini digunakan dengan teknik Cluster,
masyarakat, pendidik, pelatih, instuktur dimana penelitian dilakukan di Kota
olahraga, pimpinan sekolah, dinas Singaraja pada sekolah Negeri di SD,
pendidikan dan pemerintah khususnya SMP dan SMA yang digunakan sebagai
Kementerian Pendidikan Nasional dan sampel penelitian.
Kebudayaan dan Kementerian Pemuda Teknik pengumpulan data
dan Olahraga, terkait dengan merupakan sarana/alat ukur yang
menumbuhkan dan menciptakan rasa digunakan/diperlukan dalam
aman dalam berolahraga/berlatih melaksanakan suatu penelitian,
melalui usaha mencegah melalui sehingga dalam penelitian ini teknik
pengetahuan dan pemahaman yang pengumpulan data yang digunakan
dibantu dengan keberadaan buku adalah metode observasi partisipatif,
pedoman olahraga yang mudah dan studi dokumentasi, wawancara (FGD)
praktis. dan angket (kuesioner).
Kegiatan pengumpulan data
METODE dengan menggunakan teknik-teknik
Penelitian ini merupakan sesuai jenis instrumen yang digunakan
penelitian pengembangan, sehingga adalah sebagai berikut: 1) Observasi
rancangan penelitian ini adalah partisipatif, dilakukan peneliti sebagai
rancangan pengembangan menurut Gall pengamat dengan melibatkan diri dalam
and Gall (2003:570), yang diadaptasi kegiatan yang sedang dilakukan atau
dan dimodifikasi sehingga tahapannya sedang dialami
terdiri dari; 1) melakukan validasi draft pengguna/penyelenggara kegiatan
konseptual kepada para ahli atau pakar, olahraga, teknik ini digunakan selama
2) revisi buku pedoman keselamatan penelitian berlangsung untuk
olahraga , 3) validasi ke dua draft mencermati beragam fenomena sejak
konspetual kepada para praktisi, 4) tahap studi orientasi suasana

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora |627


ISSN: 2303-2898 Vol. 4, No. 2, Oktober 2015

lingkungan penelitian, implementasi, serangkaian pertanyaan-pertanyaan


sampai evaluasi hasil, 2) Studi terbuka yang terbingkai dalam urutan
dokumentasi, digunakan untuk pertanyaan yang menggambarkan
menjaring data di dalam dokumen- kondisi riil yang dimiliki dan dilakukan
dokumen tertulis yang menunjukkan sampel.
adanya hubungan dengan masalah Data penelitian ini berupa data
keselamatan olahraga dan kualitatif, oleh karena itu pengolahan
pemberdayaan pembinaan olahraga. datanya menggunakan metode kualitatif
Studi dokumentasi juga digunakan untuk yaitu digunakan pada data yang
membantu melengkapi data yang benar membutuhkan pemaknaan secara
dan teknik yang dilakukan dalam naratif baik pada isi maupun proses.
penelaahan dan analisis serta Sesuai metode analisis data kualitatif,
interpretasi terhadap dokumen hasilnya langkah-langkah analisis data yang
dapat dijadikan sumber data, 3) dilakukan adalah : (1) setelah data
Wawancara, digunakan untuk terkumpul, penulis mengadakan reduksi
mewawancarai sejumlah key informant data dengan jalan merangkum laporan
yang dianggap sebagai tokoh kunci lapangan, mencatat hal-hal pokok yang
dalam penelitian dapat berupa Focus relevan dengan fokus penelitian, (2)
Group Discussion atau diskusi yang menyusun secara sistematik
mendalam dengan sampel yang terdiri berdasarkan kategori dan klasifikasi
dari pendidik, pelatih, instruktur tertentu, (3) membuat display data
olahraga, siswa, atlet, pempinan dalam bentuk table ataupun gambar
organisasi keolahragaan, manajer sehingga hubungan antara data yang
olahraga rekreasi, pengguna dan orang satu dengan lainnya menjadi jelas dan
tua siswa dan atlet. Mereka ini utuh (tidak terlepas-lepas), (4)
dipandang secara langsung maupun mengadakan cross site analysis dengan
tidak langsung ada kaitannya dengan cara membandingkan dan menganalisis
pelaksanaan dan pembinaan aktivitas data secara mendalam, dan (5)
olahraga pendidikan, olahraga rekreasi menyajikan temuan, menarik
dan olahraga prestasi. Wawancara kesimpulan dalam bentuk
merupakan teknik yang dilakukan kecenderungan umum dan implikasi
peneliti untuk mengamati masyarakat penerapannya, dan rekomendasi bagi
olahraga melalui pengamatan yang pengembangan. Pada saat
intensif dalam bentuk komunikasi pengumpulan data berlangsung
vertikal dan sebagai proses interaksi senantiasa dilakukan pula reduksi data
peneliti dan sumber data yang dilakukan yaitu melalui langkah pembuatan
dengan efektif kepada sampel ringkasan, membuat kode, menelusuri
penelitian, 4) Kuesioner, digunakan tema, dan lain-lain. Reduksi data pada
untuk memperoleh dan menjaring penelitian ini merupakan langkah
sejumlah pengetahuan, pemahaman analisis untuk upaya memfokuskan,
dan implementasi seluruh sampel menggolongkan, mengarahkan,
penelitian dalam aktivitasnya terhadap membuang yang tidak perlu dan
olahraga pendidikan, olahraga rekreasi mengorganisasikan data sedemikian
dan olahraga prestasi melalui rupa sehingga memudahkan bagi

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora |628


ISSN: 2303-2898 Vol. 4, No. 2, Oktober 2015

proses penarikan kesimpulan. Kegiatan namun beberapa kata yang salah ketik
mereduksi data pada penelitian ini untuk diperbaiki dan istilah bahas asing
diupayakan melalui langkah memilih dan agar titulis miring, P2 lebih ditekankan
memilah data pokok dan data pelengkap kepada keselamatan olahraga, P3
yang sesuai atau bertentangan dengan penulisan rujukan belum konsisten dan
fokus penelitian. Selain itu, juga font belum sama. (5) BAB III Petunjuk
digunakan teknik saturasi (kecukupan Keselamatan Dalam Olahraga: P1
data) dan triangulasi, dengan tujuan substansi sudah baik, mohon agar kata-
untuk menguji apakah metode yang kata yang salah ketik diperbaiki, P2
diajukan layak untuk di implementasikan sudah baik, namun sistematika
dan untuk menjaga keobjektifan temuan. penuisan perlu diperbaik, spasi, font dan
lainnya, P3 sudah baik, tanda baca agar
HASIL DAN PEMBAHASAN diperhatikan. (6) BAB IV Cara
Berdasarkan hasil uji pakar yang Menangani Cedera Dalam Olahraga: P1
terdiri dari 3 orang pakar yang terdiri gambar agar diperjelas, sebaiknya
dari pakar di bidang olahraga (P1), gunakan foto yang dibuat sendiri dan
pakar di bidang kedokteran (P2), dan foto yang diambil dari sumber lain agar
pakar di bidang penyusunan buku (P3). di cantumkan sumbernya, P2
Adapun hasil uji tersebut, diperoleh tambahkan penanganan berupa taping
berbagai masukan-masukan terhadap pada cedera keseleo, bedakan
buku pedoman keselamatan olahraga penanganan patah tulang terbuka dan
adalah (1). Cover: P1 menyatakan tertutup, berikan contoh penanganan
bahwa gambar dalam cover terlalu kram pada otot lainnya, tambahkan
ramai, agar jumlah gambar dikurangi untuk rujukan penanganan kesehatan
dan diperjelas, P2 sudah baik dan yntuk mendapatkan anti tetanus, untuk
penampilan menarik, P3 menyatakan luka robek perlu penanganan jarit luka,
Font pada vover terlalu besar dan perlu untuk definisi kejang agar diperbaiki,
diperjelas. (2) Prakata: P1 menyatakan bedakan penangan luka dengan
bahwa prakata harus berisikan ucapan pendarahan aktif dan tidak aktif, P3
terima kasih kepada rektor, penyandang pada setiap sub judul perlu ditambahkan
dana dan diisikan alenia tentang kalimat pembuka, sistematika dan tanda
menerima kritik dan saran, P2 baca agar diperbaiki. (7) BAB V Metode
memberikan saran sudah bagus dan Pencegahan Cedera Model RICE: P1
sesui dengan syarat penulisan prakata, penjelasan sudah cukup baik, gambar
P3 penggunaan kata draf sebaiknya sebaiknya dibuat sendiri jika
dihilangkan. (3) BAB I Pendahuluan: P1 memungkinkan, P2 secara isi sudah
singkatan harus di tulis kepanjangannya tepat dalam upaya penanganan cedera
terlebih dahulu baru kemudian sebagai pertolongan pertama, P3
singkatannya, P2 terdapat kata-kata gambar-gambar agar dibuat
yang ganda dan penulisan yang kurang proporsional, dan semua istilah asing
lengkap, P3 pada pendahuluan agar dicetak miring. (8) Penutup: P1
sebaiknya berisi latar belakang, tujuan, Substansi sudah cukup baik, P2, uraian
manfaat dan sasaran. (4) BAB II penutup sudah sangat bagus, P3 tidak
Hakekat Keselamatan: P1 sudah baik, ada komentar. (9) Reference: P1 agar

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora |629


ISSN: 2303-2898 Vol. 4, No. 2, Oktober 2015

dilengkapi dengan jurnal-jurnal terkait, sehingga buku ini bisa lebih


P2 sudah sesuai dengan topik yang disempurnakan.
dikaji, P3 penulisan masih belum Selanjutnya setelah revisi dari uji
konsisten dimana penerbit paling akhir. para pakar ini akan dilanjutkan dengan
(10) Lain ± Lain: P1 agar ditambahkan uji prkatisi ke guru-guru penjasorkes di
satu bab tambahan tentang atribut cara Kabupaten Buleleng yang terdiri dari
berpakaian yang baik dalam guru penjasorkes SD (PSD), SMP
berolahraga, tata cara yang aman dalam (PSMP) dan SMA (PSMA) yang minimal
olahraga renang, sistematika yang telah memiliki pengalaman mengajar
harus dilakukan agar setiap berolahraga kurang lebih 10 tahun dan telah bergelar
tetap aman dan nyaman, P2 buku ini Master. Adapun hasil uji praktisi di atas
sangat dibutuhkan oleh guru olahraga adalah: (1) Cover: Semua praktisi
yang bekerja di lapangan untuk menyatakan cover sudah bagus. (2)
pengajaran aktivitas fisik sehingga perlu Prakata: Semua praktisi menyatakan
segera di cetak agar dapat prakata sudah baik. (3) Daftar isi:
meningkatkan profesionalitas guru Semua praktisi menyatakan daftar isi
olahraga, P3 buku pedoman sudah baik. (4) Bab I Pendahuluan:
keselamatan olahraga sangat PSD, menyatakan pendahuluan agar
bermanfaat, sebaiknya dicetak dalam dituliskan dasar hukumnya baru
bentuk booklet. kemudia pokok permasalahan, dan
Berdasarkan uji pakar di atas, PSMP tata tulis diperbaiki, ada kalimat
maka peneliti melakukan revisi terhadap yng kurang lengkap, PSMA, ada
buku pedoman yang dilakukan untuk beberapa kata yang kurang hurufnya
penyempurnaan buku pedoman spertti ka n ada. (5) Bab II Hakekat
tersebut, berdasarkan rencana Keselamatan: PSD, ditambahkan kata
penelitian tahun kedua ini yang terdiri pelatih pada definisi, PSMP tata tulis
dari uji pakar dan uji praktisi. agar diperhatikan, PSMA kesalahan
Hasil dari masukan-masukan pengetikan agar diperbaiki. (6) Bab III
yang diberikan oleh para pakar pada uji Petunjuk keselamatan dalam Olahraga:
pakar di atas telah dilakukan sesuai PSD, sudah baik, PSMP,tata tulis dan
dengan masukan yang diberikan, peralatan serta teknik bantuan agar
namun karena ada beberapa perbedaan disesuaikan dengan kondisi aman,
masukan, maka penyesuaian di dalam PSMA tata tulis agar diperhatikan. (7)
revisi buku pedoman ini tetap dilakukan Bab IV Cara Menangani Cedera Dalam
tanpa mengurangi makna dari buku Olahraga: PSD, perlu diuraikan
pedoman keselamatan dalam olahraga penyebab terjadinya cedera pada
ini. masing-masing, penjelasan patah tulang
Masukan-masukan mengenai ditambahkan, penyebab kram
sistematika dan tanda baca sudah ditambahkan, perlu diberikan penjelasan
secara langsung bisa direvisi, tanpa dalam menangani luka dengan
mengalami hambatan yang berarti, pendarahan yang cukup hebat, pada
selanjutnya masukan dengan kasus kejang perlu diusahakan agar
penambahan-penambahan materi korban tidak dalam kondisi mengunyah,
sudah secara bertahap dilakukan penjelasan penanganan pingsan

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora |630


ISSN: 2303-2898 Vol. 4, No. 2, Oktober 2015

dilakukan melalui pemeriksaan ABC terbebas dari ancaman terganggunya


(Airway, Breathing, Circulaition), PSMP proses aktivitas dan mengakibatkan
sudah jelas, untuk penangan kram perlu cedera, kerusakan harta benda dan
diuraikan pantangan-pantangan untuk kerusakan lingkungan.
cedera kram, tata tulis agar diperbaiki, Sedangkan Soepomo (2000)
PSMA tata tulis agar diperhatikan. (8) menyatakan bahwa keselamatan adalah
Bab V Metode Pencegahan Cedera suatu usaha-usaha dan aturan-aturan
Model RICE: PSD, perlu ditambahkan untuk menjaga dari kejadian atau
dengan melakukan heat treatment, keadaan yang merugikan keselamatan
PSMP sudah tepat pemilihan metode dalam melakukan suatu
RICE untuk pertolongan pertama, PSMA aktifitas.Keselamatan kerja merupakan
tata tulis pada gambar agar diperbaiki, suatu kajian terapan yang bertujuan
diberikan spasi. (9) Penutup: PSD buku menciptakan sistem kerja yang aman
yang sejenis sudah ada, agar dan menjamin tercapainya kenyamanan
ditambahkan sehingga melengkapi buku dalam melakukan segala bentuk
pedoman ini, PSMP uraian sudah cukup aktivitas.
bagus, PSMA, pengetikan yang salah Keselamatan kerja juga
agar diperhatikan. (11) Reference: PSD, merupakan seluruh usaha dari suatu
sudah cukup baik, PSMP, sudah baik, organisasi yang diperuntukkan untuk
PSMA tata tulis diperhatikan. (12) Lain ± keselamatan pelaku organisasi dalam
Lain: PSD perlu ditambahkan cara-cara melaksanakan pekerjaan dengan aman
menguji cedera sehingga dapat dan tertib untuk mencapai tujuan yang
diketahui rasa nyeri yang timbul diinginkan. Keselamatan/safety
diakibatkan oleh apa, PSMP buku merupakan ilmu dan seni yang terdiri
pedoman ini sangat dibutuhkan oleh dari serangkaian metode-metode dalam
guru, PSMA secara keilmuan buku ini melakukan campur tangan terhadap
sudah baik. system kerja sehingga menjamin
Secara umum, hasil revisi di atas keamanan pada setiap kegiatan yang
telah diperbaiki sehingga buku ini juga dijalankan baik bagi pekerjaan,
menjadi lebih sempurna, dan buku peralatan maupun lingkungan sekitar.
pedoman ini sangatlah penting untuk Jadi keselamatan kerja adalah
para guru/pelatih. sesuai dengan apa suatu usaha sadar yang sistematis
yang dicanangkan oleh Department for untuk menjaga unsur-unsur organisasi
Culture, Media and Sports (2008) and (guru, siswa, lingkungan sekitar) dari
Ministry of Educatioan (2008) in UK, kecelakaan/cedera sehingga tercipta
bahwa keberadaan buku pedoman situasi aman dan nyaman untuk
keselamatan olahraga yang digunakan mencapai tujuan yang diinginkan.
sebagai petunjuk untuk menciptakan Dikaitkan dengan organisasi sekolah
keselamatan dalam pembelajaran dan proses aktivitas maka keselamatan
maupun latihan sangat penting untuk dalam aktivitas merupakan suatu usaha
dibuat dan dilakukan. yang sistematis untuk menciptakan rasa
Di sisi lain, Menurut Kamus aman dan nyaman bagi guru, siswa dan
Besar Bahasa Indonesia keselamatan lingkungan sekitarnya untuk mencapai
merupakan suatu kondisi dimana tujuan aktivitas yang diinginkan.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora |631


ISSN: 2303-2898 Vol. 4, No. 2, Oktober 2015

Menurut Ericsson, (2011), Berbagai cabang olahraga


aktivitas olahraga sangatlah penting seperti ateletik, permainan, senam dan
untuk menjaga agar terbebas dari faktor yang lainnya tidak terlepas pula dari
resiko seperti kegemukan, gangguan faktor resiko di atas, baik dari sisi
kesehatan dan juga resiko-resiko fatal aktifitas pelaksanaan olahraganya
yang diakibatkan oleh aktivitasnya, maupun dari penggunaan peralatan
sehingga di dalam pelaksanaanya, yang beresiko seperti lembing, peluru
aktivitas olahraga harus mengutamakan dalam cabang tolak peluru dan yang
sistem yang terpadu untuk mencapai lainnya. Mencermati kondisi tersebut
tujuan yang ingin dicapai. maka secara ekplisit, karakter aktivitas
Bannet dkk (dalam olahraga sangatlah keras dan beresiko
Harsuki:2003:30) menyatakan bahwa terhadap terjadinya cedera ataupun
olahraga adalah aktivitas jasmani yang kecelakaan, oleh karena itu olahraga
dilembagakan yang peraturannya layak menjadi bahan penelitian yang
ditetapkan bukan oleh pelakunya atau mencakup pengembangan buku
secara eksternal sebelum melakukan satandar pedoman keselamatan untuk
aktifitas tersebut. Sehingga secara lebih mencegah dan meminimalisir
luas istilah olahraga biasanya digunakan kemungkinan terjadinya cedera ataupun
dengan konsep yang lebih luas kecelakaan berdasarkan karateristik
mencakup atletik, games, permainan, aktivitas olahraga tersebut.
senam dan aktivitas-aktivitas Di lain pihak, Seseorang yang
perorangan dan beregu. tidak memiliki pemahaman terhadap
Di sisi lain, olahraga mempunyai prosedur keselamatan dalam olahraga
fungsi sebagai pelepasan emosi, akan mendapatkan risiko kecelakaan
penunjukan identitas, kontrol sosial, lebih tinggi daripada yang sungguh-
sosialisasi, agen perubahan, semangat sungguh mematuhi peraturan dan
kolektif, kesuksesan. Fungsi tersbut mengikuti petunjuk guru/pelatih. Semua
secara konseptual tidak bisa dipisah- siswa, terutama remaja dan anak-anak
pisahkan sehingga harapannya yang belum berkembang
olahraga memiliki kebermanfaatan yang keterampilannya mempunyai potensi
sangat berarti bagi kehidupan manusia. mengalami cedera (Lutan, 2001: 43).
Namun di lain pihak, olahraga Menurut Bompa (2000: 100) kurangnya
merupakan aktivitas yang dilakukan pengetahuan tentang latihan dan
secara cepat, penuh dengan tenaga dan penambahan beban secara tepat, sikap
kadang tidak terkontrol. Olahraga juga tubuh yang salah pada waktu
dilakukan dengan fisik sehingga efek mengangkat, dan lemah- nya otot perut
benturan terhadap lawan akan sering merupakan biang keladi terjadinya
terjadi khususnya olahraga beregu. cedera pada anak-anak.
Sehingga dengan kondisi tersbut maka Menciptakan sistem kerja atau
olahraga memiliki resiko yang cukup proses kerja yang aman atau yang
tinggi terhadap adanya cedera atau mempunyai potensi risiko yang rendah
kecelakaan seperti keseleo, terkilir dan terhadap terjadinya kecelakaan dan
yang lainnya. menjaga aset perusahaan dari
kemungkinan terjadinya loss. Kurangnya

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora |632


ISSN: 2303-2898 Vol. 4, No. 2, Oktober 2015

perhatian dan pengetahuan tentang tata keselamatan dalam olahraga sehingga


cara dan pencegahan akan mencegah atau mengusahakan sekecil
kemungkinan terjadinya kecelakaan, mungkin akan terjadinya kecelakaan
mengakibatkan lebih seringnya khususnya terhadap siswa/atlet .
terjadinya kecelakaan yang Sehubungan dengan itu, maka
mengakibatkan cedera pada para dalam proses belajar mengajar/melatih
siswa/atlet. Para siswa/atlet dapat olahraga para guru/pelatih olahraga
mengalami cedera pada berbagai khususnya harus menyiapkan para
keadaan, seperti ketika bermain di siswa/atletnya untuk menghadapi
halaman sekolah, pada saat istirahat, aktivitas inti. Penyiapan ini tidak hanya
dan pada saat menerima pada proses belajar mengajar/berlatih
pelajaran/pelatihan olahraga. Untuk itu berlangsung, tetapi harus dilakukan
mengurangi kemungkinan terjadinya sebelum, selama, bahkan setelah
cedera di lingkungan sekolah maka para proses belajar mengajar/berlatih itu
guru khususnya guru olahraga perlu selesai.
memahami aspek keselamatan dalam Manusia terdiri dari unsur jiwa
olahraga. Siswa perlu memiliki dan raga atau rohani dan jasmani yang
keterampilan untuk melaksanakan merupakan kesatuan yang tidak dapat
pencegahan terhadap kemungkinan dipisahkan. Siswa perlu mendapat
terjadinya rudapaksa dalam proses perhatian yang khusus baik rohani
belajar mengajar olahraga. maupun jasmaninya. Dalam penyiapan
Cedera ini dapat terjadi pada rohani, guru/pelatih olahraga harus
waktu proses belajar mengajar/melatih berusaha menjadikan para siswa
olahraga, disebabkan oleh beberapa berminat melaksanakan
kemungkinan yang bersumber pada Pelajaran/pelatihannya sebelum
beberapa dimensi sebagai berikut: (1) berangkat, dan sesampai di lapangan, ia
dimensi lingkungan belajar, (2) dimensi menyiapkan fisik para siswa/atlet
fasilitas, (3) dimensi peralatan, (4) dengan kegiatan yang dikenal dengan
dimensi manajemen aktivitas (5) latihan pendahuluan atau latihan
dimensi teknik bantuan, (6) dimensi pemanasan. Ini semua bertujuan agar
perencanaan tugas ajar. para siswa/atlet yang terdiri dari unsur
Sehubungan dengan rohani dan jasmani/fisik siap
dimensi/faktor yang dapat menghadapi dan menerima tekanan
mengakibatkan terjadinya cedera yang akan terjadi selama
tersebut, maka para guru berlangsungnya proses belajar
olahraga/pelatih sangat perlu mengajar/berlatih olahraga, sehingga
memperhatikan, mengetahui, akan terhindar dari kemungkinan
memahami, serta terampil dalam terjadinya cedera.
melaksanakan aspek keselamatan Di sisi lain, lingkungan tempat
dalam olahraga ini. Oleh karena itu, ia berlangsungnya proses belajar
sangat perlu mendalami hal-hal yang mengajar/berlatih, sering kali
menyangkut pengetahuan tentang keadaannya kurang menguntungkan.
faktor-faktor penyebab cedera tersebut Pada saat ini, banyak sekolah/tempat
agar dapat menerapkan aspek pelatihan yang berada di dekat pasar,

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora |633


ISSN: 2303-2898 Vol. 4, No. 2, Oktober 2015

pabrik, lapangan terbang, atau di tepi keliling karena guru ingin agar lari
jalan yang ramai. Hal ini disebabkan keliling itu cukup jauh, maka para siswa
karena memang saat ini sangat sukar harus mengelilingi, tidak hanya gedung
untuk mencari tempat yang ideal untuk sekolah, tetapi mengelilingi lingkungan
pendirian sebuah sekolah/tempat sekolah yanmg tentu menggunakan
pelatihan. Dengan kenyataan yang jalan umum begitu juga peralatan yang
demikian itu maka tidak dapat dihindari digunakan juga perlu mendapat
lagi pasti akan banyak terjadi gangguan perhatian khusus.
keamanan dalam proses belajar Bertalian dengan hal tersebut,
mengajar/berlatih khususnya dalam menurut Stave Frosdick & Lynne Walley
olahraga, yang akhirnya mengancam (2003:36) menyatakan bahwa sikap diri
keselamatan dan menimbulkan cedera terhadap keselamatan harus
dalam proses belajar mengajar/berlatih diupayakan di atur dalam konsep
tersebut. Dalam hal ini guru/pelatih pembelajaran/ pelatihan di sekolah
terutama dalam olahraga kesehatan sehingga menciptakan perasaan
harus mampu dan terampil mengatasi nyaman dan aman dalam belajar dan
gangguan tersebut. berlatih. Selain uji dari guru tersebut,
Berbagai cara dapat dilakukan peneliti juga menugaskan guru tersebut
oleh guru/pelatih olahrag yang tentunya untuk mengenalkan buku pedoman
perlu mempunyai kiat masing-masing. tersebut kepada siswa yang diajar, serta
Apabila sekolah/tempat pelatihan itu menanyakan akan pentingnya buku
berada di lingkungan atau dekat dengan pedoman keselamatan olahraga ini
jalan yang cukup ramai, maka harus kepada siswa di SD, SMP dan SMA
dijaga agar para siswa jangan sering melalui pendapat para siswa, hal ini
keluar ke jalan. Apakah keluar kejalan sesuai dengan yang dinyatakan oleh
itu untuk mengambil alat atau Sobski Jozefa (1999:45) proteksi
melaksanakan tugas guru/pelatih. Harus terhadap siswa-siswa sekolah di dalam
diusahakan agar alat-alat yang belajar penjasorkes harus dilakukan
digunakan untuk proses belajar sedini mungkin dan berkesinambungan
mengajar/berlatih itu tidak sering keluar melalui pedoman keselamatan yang
halaman sekolah. Pada pelajaran disusun dan dilaksanakan dengan baik.
permainan bola voli, atau permainan Dan berdasarkan hasil tanggapan yang
bola bakar, atau kasti; usahakan arah diperoleh guru-guru tersebut kepada
bola yang dipukul atau di lempar tidak masing-masing siswa pada semua
mengarah ke jalan. Dengan demikian jenjang baik SD, SMP, dan SMA,
maka tidak akan sering bola itu keluar diperoleh hasil bahwa seluruh siswa di
jalan, yang harus segera diambil oleh semua jenjang menyatakan buku
siswa/atlet. Hal ini akan sangat pedoman ini sangat penting, dan
membahayakan bagi keselamatan berguna, sehingga buku pedoman ini
siswa/atlet, karena biasanya siswa/atlet diharapkan bisa menjadi pegangan
akan takut kalau-kalau bolanya tergilas siswa untuk dibaca.
mobil, tetapi tidak mengingat
keselamatan dirir sendiri. Dalam
pelajaran atletik sering dilaksanakan lari

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora |634


ISSN: 2303-2898 Vol. 4, No. 2, Oktober 2015

PENUTUP Bompa, T,O. 2000. Perodozation :


Keberadaan buku pedoman ini Theory and Methodology of
merupakan salah satu upaya untuk Training. USA. Human Kinetics.
menciptakan olahraga dan pelatihan Department for Culture, Media and
gerak lainnya yang aman dan nyaman Sports. 2008. Guide To SafetyAt
sehingga tujuan pembelajaran/pelatihan Sports Groundsi:UK For the
dapat dicapai. Berdasarkan hasil dan Stationary Office
pembahasan dapat disimpulkan sebagai Ericsson,I. 2011. AEffect of Increased
berikut: (1) keberadaan buku pedoman Physical Activity on Motor Skill and
keselamatan olahraga sebagai panduan marks in Physical Education.
ataupun petujuk terhadap upaya Journal Physical Education and
pencegahan terhadap resiko kecelakaan Sports Peddagogy. Malmo
dalam pembelajaran penjasorkes yang University: Sweden
dilakukan oleh pendidik/pelatih Frosdick,S & Walley, L. 2003. Sports
sangatlah penting. Buku pedoman dapat Safety Management. Oxford:
dikembangkan segera dan dicetak Elsevier Butter Worth Meinemann
dalam bentuk buku ataupun booklet Fuller. 2000. Safety In Sport.United
yang mudah digunakan, sehingga Kingdom: HSE Books
diharapkan nantinya dapat menunjang
penampilan siswa/atlet dalam proses Gall and Gall. 2003. Educational
belajar/ berlatihnya, (2), pengembangan Research An Intruduction. Seven
buku pedoman keselamatan olahraga Edition. United State: Pearson
memiliki asas manfaat yang baik education, Inc.
berdasarkan hasil sosialisasi kepada Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga
siswa-siswa yang akan menggunakan Terkini : Kajian Para Pakar.
buku pedoman tersebut. Dari Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
kesimpulan ini, dapat disarankan agar Kamus Besar Bahasa Indonesia; Badan
buku yang telah di uji pakar maupun Pengembangan dan Pembinaan
praktisi ini dapat dicetak dan sebarkan Bahasa, Jakarta; Balai Pustaka
kepada guru/ dosen, pelatih, Lutan,R. 2001. Perencanaan dan
siswa/mahasiswa dan juga masyarakat Strategi Aktivitas Penjaskes.
umum untuk dimanfaatkan sebagai buku Jakarta: Dirjen Dikdasmen
utama dalam pencegahan cedera dalam Depdikbud.
aktifitas berolahraga. Melgrano,V,J. 1996. Designing The
Physical Education Curriculum.
DAFTAR PUSTAKA United States: Human Kinetics
Astra.B. 2009. Pengembangan Model Ministry of Education. 2008. Safety
dan Perangkat Aktivitas Bergaya Guidelines for Contact Sports. UK:
Afektif Berorientasi Aspek Caenwood Centre 37 Arnold Road
Keselamtan Pada Sekolah Kingston4
Menengan Pertama Di Bali. Rahajeng. 2006. Kecelakaan Dalam
Laporan Penelitian Stranas Aktivitas Olahraga Di Sekolah
Undiksha. Singaraja : Undiksha Dasar. Skripsi. Yogyakarta

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora |635


ISSN: 2303-2898 Vol. 4, No. 2, Oktober 2015

Sobski,J.1999. Guidelines for the Safe Olahraga. Artikel. Yogyakarta:


Conduct of Sports and Physical UNY
Activity in School. New south Supomo. 2000. Hukum Perburuhan
Wales:Department of Education Bidang Keselamatan dan
and Training Kesehatan Kerja, Jakarta : PT.
Sukarmin. 2004. Pemenuhan Pradnya Paramita
Kebutuhan Keselamatan Unit Undang-Undang Sistem Keolahragaan
Kegiatan Mahasiswa Bidang Nasional: UU RI No. 3 Tahun
2005. Jakarta: Sinar Grafika.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora |636

Anda mungkin juga menyukai