Rks

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT (RKS) Nomor : 19/RKS-DAK/Rehab. Kelas SMPN 2 Kembayan/DIKBUD-E/2023 ‘Tanggal 24 Mei 2023 KEGIATAN : Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama SUBKEGIATAN : Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah PEKERJAAN Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 2 Kembayan LOKASI Kecamatan Kembayan Pasal 1 Ketentuan Umum 1.1. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar serta penuh dengan 12. 13. 14, 15. 2.4. 25. tanggung jawab dan teliti sesuai dengan ketentuan Kontrak. Seluruh cara dan prosedur yang diikuti, termasuk semua pekerjaan sementara yang akan dilaksanakan, semuanya harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan. Dalam pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus mentaati peraturan-peraturan pemerintah dan peraturan daerah yang berlaku yang berhubungan dengan pekerjaan ini Selain mengacu pada ketentuan-ketentuan tentang persyaratan umum dalam pembangunan, juga harus mengacu pada persyaratan teknis dari Standar Nasional Indonesia (SNI). Secara umum persyaratan teknis mengacu ketentuan dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 441/KPTS/1998 tentang persyaratan teknis bangunan gedung, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 468/KPTS/1998 tentang persyaratan teknis aksesibilitas pada bangunan umum dan lingkungan dan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 10/KPTS/2000 tentang ketentuan teknis pengamanan terhadap bahaya kebakaran bangunan gedung dan lingkungan. Pasal 2 Lokasi dan Lingkup Pekerjaan Lokasi Pekerjaan berada di Desa Kelompu Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat. Lingkup pekerjaan dimaksud adalah Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SMPN 2 Kembayan Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau Tahun 2023. Seluruh pekerjaan tersebut di atas mencakup penyediaan bahan, peralatan, tenaga kerja serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pelaksanaan Pekerjaan dan Gambar-gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini. Kontraktor/Pelaksana menjamin pada Pemberi Tugas dan Pengelola Teknis, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan ini adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor/Pelaksana menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan dokumen kontrak. Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor/Pelaksana sepenuhnya. 34. 33. 34. 41. 42. 43. 44, Pasal 3 Penjelasan Gambar - Gambar Untuk dapat memahami serta menghayati secara sempurna seluruh pekerjaan ini, kontraktor diwajibkan untuk mempelajari secara teliti, baik gambar maupun Syarat- Syarat pada Dokumen Pengadaan ini untuk meyakinkan diri bahwa benar-benar tidak terdapat lagi ketidakjelasan perbedaan ukuran-ukuran, perbedaan antar gambar- gambar serta kejanggalan atau kekeliruan lainnya. Apabila terdapat ketidak cocokan, perbedaan atau kejanggalan antar gambar-gambar yang satu dengan lainnya, maupun antar gambar - gambar dengan Dokumen Pengadaan (Pelelangan), maka kontraktor diwajibkan melaporkan hal - hal tersebut kepada Perencana/Konsulatan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di tapak secepatnya. Ketentuan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor/Pelaksana untuk memperpanjang waktu pelaksanaan. Mengingat setiap kesalahan maupun kelalaian dan ketidaktelitian dalam melaksanakan satu bagian pekerjaan akan mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka ketelitian pelaksanaan mutlak serta mendapat perhatian pertama. Kelalaian terhadap ketentuan ini dapat mengakibatkan dibongkarnya suatu hasil pekerjaan oleh Konsultan Pengawas, yang mengakibatkan suatu kerugian bagi kontraktor, Yang dimaksud dengan pekerjaan dalam uraian ini adalah segala hal yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan dan mengikuti gambar-gambar perencanaan serta penjelasan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan (Pelelangan) ini termasuk didalamnya pengadaan bahan-bahan, pengerahan tenaga kerja, peralatan yang diperlukan serta sarana lainnya, sehingga maksud dan tujuan terwujud sesuai dengan rencana. Kontraktor/Pelaksana tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran ukuran- ukuran yang tercantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Pengelola Teknis. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan menjadi tanggung jawab Kontraktor/Pelaksana baik dari segi biaya maupun waktu. Pasal 4 Situasi / Penempatan Bangunan Penempatan gedung disesuaikan dengan Block Plan/Gambar Situasi yang ada (menurut petunjuk pengawas lapangan/pihak user/pihak proyek). Kontraktor harus mengadakan penelitian yang seksama terutama mengenai kondisi tanah/lahan yang ada, sehingga dalam estimasi perhitungan volume tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan harga penawaran menjadi rendah. Kelalaian dan ketidaktelitian kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan Klaim. Pekerjaan pemasangan bowplank harus mendapatkan persetujuan pengawas atau dari pihak direksi, Pasal 5 Rencana Kerja Selambat - lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), Kontraktor harus menyerahkan kepada Pejabat Penandatangan Kontrak (PPK) untuk mendapat persetujuannya antara lain : a, Suatu rencana kerja atau jadwal waktu pelaksanaan dalam bentuk Bar Chart yang lengkap dan terperinci, meliputi seluruh pekerjaan seperti dimaksud dalam Dokumen Kontrak. b. Keterangan lengkap mengenai organisasi dan personalia yang akan melaksanakan tugas pekerjaan. 6.1. 6.3. 6.4. 65. 6.6. 7A. 72. 74. c. Jadwal pengerahan tenaga kerja d. Jadwal penyediaan bahan bangunan dan peralatan serta perlengkapan lainnya Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja yang telah diajukan tersebut di atas. Kelalaian dalam menyerahkan rencana kerja tersebut di atas, dapat menyebabkan ditundanya permulaan pekerjaan. Akibat dari penundaan pekerjaan ini menjadi tanggungjawab Kontraktor. Pasal 6 ‘Tanggung Jawab Kontraktor Terhadap Pekerjaan Semua pelaksanaan pekerjaan harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan, tidak berarti bahwa Kontraktor melepaskan tanggung jawab yang tercantum dalam Kontrak. Tanah tempat pekerjaan dalam keadaan pada waktu Penawaran termasuk segala sesuatu yang berada dalam batas-batas yang ditentukan, diserahkan tanggung jawab kepada Kontraktor. Namun demikian, semua benda yang ditemukan di Lapangan tersebut, tetap menjadi milik Pemberi Tugas (Bouwheer). Kantraktor harus mengisi/menimbun kembali semua lobang - lobang dan bekas galian- galian yang dibuatnya setelah selesai pekerjaan atau tidak diperlukan lagi untuk pekerjaan, serta harus bersih dari segala sampah/kotoran dan bahan-bahan yang tidak diperlukan lagi. Pemberi Tugas, Pengawas Lapangan berhak untuk mengadakan Inspeksi kesetiap bagian pekerjaan, Juga apabila pekerjaan tersebut dikerjakan di bengkel Kontraktor atau Sub Kontraktor. Dalam hal ini Kontraktor harus memberi informasi, bantuan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pemeriksaan secara teliti dan lengkap. Kontraktor bertanggung jawab terhadap ketertiban pegawai serta kendaraan- kendaraannya dan bersedia memelihara atau memperbaiki segala kerusakan- kerusakan yang mungkin terjadi, baik di dalam lokasi proyek maupun di luarnya, sehingga kembali seperti semula. Pada waktu penyerahan pertama, seluruh pekerjaan harus diserahkan dalam keadaan sempurna/selesai, termasuk pembongkaran _pekerjaan-pekerjaan _ sementara, pembersihan halaman dan sekitarnya sesuai dengan keinginan Pengawas Lapangan. Pasal 7 Setting Out Untuk menentukan posisi dan ketinggian bangunan di lapangan kontraktor pelaksana harus melakukan pengukuran dilapangan secara teliti dan benar, sesuai dengan referensi Benchmark atau titik tetap dilapangan seperti ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Pengawas Lapangan, Pengukuran untuk penentuan posisi dilakukan dengan peralatan yang mempunyai presisi tinggi dengan metode triangulasi dan hasilnya disampaikan ke Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan. Dalam hal terdapat perbedaan antara rencana dalam gambar dengan hasil pengukuran yang dilaksanakan kontraktor pelaksana dilapangan, maka sebelum melanjutkan pekerjaan yang mungkin dipengaruhi perbedaan tersebut, kontraktor pelaksana harus melaporkan hal ini kepada Pengawas Lapangan untuk mendapatkan keputusan dan dinyatakan dalam Berita Acara Keputusan akan hasil pengukuran oleh kontraktor pelaksana akan didasarkan atas keamanan konstruksi dan kelancaran operasional. Pasal 8 Material 8.1. Material yang akan dipakai dalam pekerjaan-pekerjaan ini diutamakan produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan yang ditentukan, 82. _Jika kontraktor pelaksana mengajukan bahan lain yang akan digunakan selain yang disyaratkan, maka mutunya minimal harus sama dengan yang disyaratkan dalam dokumen pengadaan. Sebelum pemesanan bahan harus diberitahukan pada Pengawas Lapangan yang meliputi jenis, kualitas dan kuantitas bahan yang dipesan, untuk mendapat persetujuan. 83. Penumpukan material harus pada tempat yang baik agar mutu dari material dapat terjaga Pasal 9 Lalu Lintas Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan untuk keperluan pekerjaan, kontraktor pelaksana harus berhati-hati sedemikian sehingga tidak mengganggu kelancaran operasional atau menimbulkan kerusakan terhadap jalan yang telah ada dan prasarana lainnya. Bila terjadi kerusakan, kontraktor pelaksana berkewajiban untuk memperbaiki/ mengganti. Pasal 10 Cuaca Pekerjaan harus diberhentikan apabila cuaca tidak mengizinkan yang mengakibatkan penurunan mutu suatu pekerjaan, Pasal 11 Service Sementara Kontraktor pelaksana harus menyediakan air dan listrik yang diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Pasal 12 Shop Drawing, As Built Drawing 12.1. Shop Drawing Shop Drawing adalah gambar-gambar, daftar bengkokan besi, diagram-diagram, daftar elemen bangunan dan detail gambar, yang disiapkan oleh Kontraktor atau Sub Kontraktor yang memberikan penjelasan pekerjaan pembangunan dengan sebaik- baiknya, Kontraktor tidak dapat menuntut akan kerusakan atau perpanjangan waktu karena keterlambatan sebagai akibat perbaikan gambar kerja. Kontraktor bertanggungjawab akan adanya kesalahan yang terdapat dalam shop drawing tersebut. 12.2. As Built Drawing Apabila terdapat perbedaan antara gambar-gambar dengan pelaksanaan pekerjaan (atas persetujuan Pengawas Pekerjaan Lapangan), maka segera setelah pelaksanaan bagian pekerjaan tersebut harus membuat As Built Drawing, Setelah seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan, kontraktor pelaksana diwajibkan membuat gambar-gambar dari seluruh pekerjaan termasuk perubahan-perubahan yang dilaksanakan di lapangan. 13.1. 13.2. 14.1. 14.2. 14.3. 144, 145, 14.6. Pasal 13 Laporan Pekerjaan dan Foto - Foto Laporan Pekerjaan : a, Kontraktor Pelaksana diwajibkan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan rencana, perubahan-perubahan yang mungkin terjadi harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Tugas. b. Kontraktor Pelaksana harus membuat laporan harian, mingguan dan bulanan, c. Di dalam Laporan Harian harus tercantum keadaan cuaca, bahan yang masuk, jumlah pekerja/pegawai/karyawan, catatan-catatan tentang perintah-perintah dari Pemberi ‘Tugas/Direksi atau wakilnya dan hal-hal lain yang dianggap perlu. 4. Jumlah pekerja setiap hari dicatat menurut golongan dan upah, Daftar pekerja ini setiap waktu dapat diperiksa oleh Pemberi Tugas, dan ia berhak mengadakan penelitian tentang produktivitas pekerjaan tersebut. . Setiap akhir pekan kontraktor pelaksana harus menyampaikan Laporan Mingguan kepada Pemberi Tugas tentang kemajuan pekerjaan dalam minggu yang bersangkutan, meliputi persediaan bahan di tempat proyek, penambahan, pengurangan atau perubahan pekerjaan, jumlah/macam dan harga satuan bahan- bahan yang masuk dan kejadian-kejadian penting lainnya yang terjadi dalam proyek yang mempengaruhi pelaksanaan proyek. f, Setiap akhir bulan, kontraktor pelaksana harus melaporkan kemajuan pekerjaan secara terperinci dan besarnya persentase terhadap keseluruhan/bagian, disamping dokumentasi foto berwarna ukuran postcard yang menunjukkan kemajuan pekerjaan beserta peralatan yang dipakai dan lain-lain foto ditempel pada album dengan keterangan-keterangan serta tanggal gambar-gambar diambil. Foto - Foto Kontraktor diharuskan mengadakan pengambilan foto di lapangan, yang berkenaan dengan kemajuan tahap pekerjaan, detail-detail yang akan ditutup, adanya bencana dan sebagainya. Hasil cetakan foto tersebut harus disampaikan pada Pengawas Lapangan dan PPK. Pasal 14 Kebersihan dan Keselamatan Kerja Selama masa pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus senantiasa memelihara kebersihan lokasi pekerjaan, setiap saat sampah-sampah pekerjaan selalu diangkut dan dikumpulkan di suatu tempat yang telah ditentukan, Kontraktor Pelaksana berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat dan cukup di tempat pekerjaan untuk para pekerja dan personil yang terlibat dalam proyek. Kontraktor Pelaksana berkewajiban menyediakan kotak P3K di tempat pekerjaan Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, bahan dan peralatan teknis serta konstruksi yang diserahkan Pemberi Tugas. Dalam hal terjadinya kerusakan-kerusakan, maka Kontraktor Pelaksana harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya. Apabila terjadi kecelakaan, Kontraktor Pelaksana selekas mungkin memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban kecelakaan itu. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor Pelaksana wajib menyediakan tabung alat pemadam kebakaran (Fire Extinguisher) lengkap dan siap pakai, 14.7. 15.1 15.2. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 30/KPTS/1984 dan Kep- 07/Men/1984 tanggal 27 Januari 1984 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor : 33 Tahun 1977 bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada Kontraktor Induk maupun SubKontraktor yang melaksanakan proyek-proyek Departemen Pekerjaan Umum, Pihak Kontraktor Pelaksana yang sedang melaksanakan pembangunan/pekerjaan agar ikut serta dalam program ASTEK dan memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek. Pasal 15 Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Ijin Masuk Tempat Kerja a. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor Pelaksana, tetapi karena bahan/material ataupun komponen jadi maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak oleh Konsultan Pengawas/Direksi, harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya Kontraktor Pelaksana dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas/Direksi. b. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutupi atau menjadi tidak terlihat sebelum mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas, dan Kontraktor Pelaksana harus memberikan kesempatan sepenuhnya kepada Petugas/Ahli dari Konsultan Pengawas untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan yang akan ditutup dan tidak terlihat. ¢. Kontraktor Pelaksana harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas kapan setiap pekerjaan sudah siap atau diperkirakan akan siap diperiksa dan Konsultan Pengawas tidak boleh menunda waktu pemeriksaan, kecuali apabila Konsultan Pengawas memberikan petunjuk tertulis kepada Kontraktor Pelaksana apa yang harus dilakukan, d. Bila permohonan pemeriksaan pekerjaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari waktu diterimanya Surat Permohonan Pemeriksaan, tidak terhitung hari libur/hari raya) tidak dipenuhi/ditanggapi oleh Konsultan Pengawas, maka Kontraktor Pelaksana dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi. e. Bila Kontraktor Pelaksana melalaikan perintah, Konsultan Pengawas/Direksi berhak menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki f Biaya pembongkaran dan pemasangan/perbaikan kembali menjadi tanggungan Kontraktor Pelaksana, tidak dapat di-klaim sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan untuk perpanjangan waktu pelaksanaan Kemajuan Pekerjaan a, Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh Kontraktor Pelaksana demikian pula metode/cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga diterima oleh Konsultan Pengawas. b. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurut penilaian Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu yang telah ditentukan atau pada waktu yang diperpanjang, maka Konsultan Pengawas harus memberikan petunjuk secara tertulis langkah-langkah yang perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan. 153. — Perintah Untuk Pelaksanaan Bila Kontraktor Pelaksana atau petugas lapangannya tidak berada di tempat kerja dimana Konsultan Pengawas bermaksud untuk memberikan petunjuk atau perintah, maka petunjuk atau perintah itu harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua petugas pelaksana atau petugas yang ditunjuk oleh Kontraktor Pelaksana untuk menangani pekerjaan itu. 15.4, Toleransi Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam Kontrak ini harus dikerjakan sesuai dengan toleransi yang diberikan dalam spesifikasi dan toleransi lainnya yang ditetapkan pada bagian lainnya, Pasal 16 Izin - Izin Kontraktor harus mengurus dan memperhitungkan biaya untuk membuat izin - izin yang diperlukan dan berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, antara lain: izin penerangan/listrik, izin pengambilan material, izin pembuangan, izin pemakaian jalan, izin penggunaan bangunan serta izin-izin lain yang diperlukan sesuai dengan ketentuan/peraturan daerah setempat. Pasal 17 Papan Nama Proyek Kontraktor Pelaksanan harus memasang Papan Nama Proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas biaya Kontraktor Pelaksana. Pasal 18 Kuasa Kontraktor di Lapangan 18.1. Di lapangan pekerjaan, Kontraktor Pelaksana wajib menunjuk seorang Kuasa Kontraktor atau biasa disebut Site Manajer yang cakap dan abli untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari Kontraktor Pelaksana. 18.2. Dengan adanya Pelaksana tidak berarti bahwa Kontraktor Pelaksana lepas tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya. 183. Kontraktor Pelaksana wajib memberitahu secara tertulis kepada Pemimpin/Ketua Proyek dan Konsultan Pengawas, nama dan jabatan Pelaksana untuk mendapat persetujuan. 184, Bila dikemudian hari menurut pendapat Pemimpin/Ketua Proyek dan Konsultan Pengawas bahwa Pelaksana dianggap kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor Pelaksana secara tertulis untuk mengganti Pelaksana. 185. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Kontraktor Pelaksana harus sudah menunjuk Pelaksana yang baru atau Kontraktor Pelaksana sendiri (Penanggung Jawab/Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan pekerjaan. Pasal 19 Penangguhan Pembayaran Pembayaran akan ditangguhkan apabila : 19.1, Terdapat kesalahan dalam pelaksanaan, hasil Kurang memuaskan, kerusakan- kerusakan yang belum diperbaiki 19.2, Belum memenuhi ketentuan administrasi. 19.3, Belum ada persetujuan dalam perhitungan claim kenaikan harga yang terjadi pada angsuran tersebut apabila terjadi force majeure. Bilamana hal- hal tersebut diatas sudah di selesaikan, maka pembayaran angsuran dapat dilakukan. Pasal 20 Sangsi - Sangsi dan Denda Jika berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi oleh PPK dan/atau Konsultan Pengawas, ternyata kontraktor tidak melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak/surat perjanjian kerjasama (SPK) dan petunjuk teknis, maka PPK akan memberikan 3 (tiga) kali surat peringatan. Jika kontraktor mengabaikan maka kontrak dapat diputus secara sepihak oleh PPK. Pasal 21 Sumber Pendanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2023, dengan Pagu Dana Sebesar Rp 1.580.085.808,00 Paket pekerjaan ini bersumber dari DAK (Dana Alokasi Khusus) Tahun Anggaran 2023, apabila pelaksanaan Proses Tender melewati tanggal 13 Juli 2023 sehingga mengakibatkan gagal berkontrak, maka penyedia yang menjadi pemenang tender gagal berkontrak dan tidak menuntut kepada PA/KPA/PPK dalam bentuk apapun. Pasal 22 Syarat Kualifikasi Badan Usaha 22.1. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan klasifikasi Bangunan Gedung Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Pendidikan (BG007) atau Konstruksi Gedung Pendidikan (BG006) KBLI (41016). 22.2. Memiliki Sisa Kemampuan Pekerjaan; dan 22.3. Mempunyai status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil konfirmasi Status Wajib Pajak. Pasal 23 Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan dan Jasa Waktu Pemeliharaan Jangka Waktu Pelaksanaan 120 (seratus dua puluh) Hari Kalender, terhitung dari keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja/SPMK. Dan Masa Pemeliharaan selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) Hari Kalender. Pasal 24 Persyaratan Berkontrak Untuk melengkapi Administrasi pada saat Rapat Persiapan Penandatanganan kontrak 241 Dokumen Perusahaan Penyedia; (Asli + Fotocopy); 24.2. Surat dukungan kontinuitas material guna menjamin ketersediaan material dari quarry (batu dan pasir) sesuai dengan waktu, jumlah, dan mutu/spesifikasi yang disyaratkan; 24.3. NPWP (jika kantor pusat penyedia berada di luar Kab. Sanggau wajib membuat NPWP Cabang); 244, Surat Pernyataan Bersedia ditugaskan oleh penyedia (bermaterai); 245. — Referensi Bank tahun 2023 ; dan 24.6 Surat Ketetapan Pajak Daerah Pajak Reklame yang sudah lunas (masa pajak 2022-2023) Jika salah satu dari persyaratan berkontrak tidak dipenuhi oleh penyedia maka penyedia dinyatakan GUGUR. Pasal 25 Ketentuan dan Prosedur Ketentuan Teknis Pekerjaan ini meliputi semua yang tertuang di dalam Rencana Kerja dan Syarat- syarat (RKS) adalah a. Ketentuan bahan/material yang diperlukan (Spesifikasi teknis tiap material/ barang yang ditawarkan terdapat data mengenai jenis, tipe dan merk secara lengkap disertai brosur- brosur); Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan; Ketentuan penggunaan tenaga kerja; Metode kerja/prosedur pelaksanaan pekerjaan; Ketentuan gambar kerja; Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran; Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi; dan Adapun daftar peralatan tersebut di atas merupakan peralatan yang harus dipenuhi pada saat proses Tender, sementara pada metode pelaksanaan apabila ada peralatan yang digunakan berarti merupakan peralatan yang dibutuhkan pada saat pelaksanaan. Sedangkan prosedur teknis pekerjaan ini meliputi a. Pre Construction Meeting Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan Kontrak adalah - Rencana Mutu Pelaksanaan Konstruksi; - Pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Konstruksi; ~ Organisasi Kerja; - Tata cara pengaturan Pelaksanaan Pekerjaan; - Jadwal Pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian tentang metode kerja yang memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja; - Jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi; dan - Penyusunan rencana pengukuran/ pemeriksaan bersama dan hal-hal lain dianggap perlu. b, Perubahan Kontrak/Justifikasi Teknis Di dalam rentang waktu pelaksanaan kontrak, jika terdapat perubahan, baik dari jenis pekerjaan, volume tambah kurang pekerjaan, perubahan alokasi biaya, perubahan waktu pelaksanaan, dan lain-lain, Maka perlu dilaksanakan evaluasi teknis terhadap hal tersebut. ‘Akibat dari pada itu, maka kontrak akan mengalami perubahan yang akan dituangkan didalam adendum kontrak. c. Laporan Hasil Pekerjaan Laporan hasil pekerjaan yang harus penyedia jasa sediakan adalah sebagai berikut - Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pelaksanaan pekerjaan; - Laporan control terhadap kondisi eksisting dilapangan; - Laporan harian berisikan keterangan tentang Rencana kerja Harian/Metoda; = Shop Drawing; - Tenaga Kerja; - Data bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak; - Data alat-alat; - Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan; - Waktu pelaksanaan pekerjaan; - Laporan testing dan commisioning ; - Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan; - Membuat Time schedule/S curve untuk pelaksanaan pekerjaan; - Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja); ~ Laporan Bulanan; Data Back Up Volume Pekerjaan Terpasang; - Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran; rproepog - Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah dan Kurang (jika ada tambahan atau perubahan pekerjaan); - Gambar As built drawing; - Laporan Akhir Pekerjaan (ST-1 dan ST-2); dan ~ Foto-foto dokumentasi pekerjaan dari awal hingga selesainya pekerjaan konstruksi Pasal 26 Penutup Demikian Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Sanggau, 24 Mei 2023 KPA yang Merangkap sebagai PPK Bidang Pembinaan Pendidikan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sanggau Ted TH PANGGILINGAN, NIP. 19821222 200604 1 007

Anda mungkin juga menyukai