Anda di halaman 1dari 29

TUGAS INDIVIDU

TEKNIK ANALISIS KUANTITATIF

UJI MULTIKOLONIERITAS, UJI AUTOKORELASI, UJI HETEROSKEDASTISITAS,


UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN REGRESI LINIEAR BERGANDA

Dr. Ni Putu Ayu Mirah Mariati, S.Si

OLEH:

NAMA : NI KADEK PUTRI DWIYANTI

NIM : 2102622010084

NO : 16

KELAS : AKUNTANSI C PAGI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

TAHUN AJARAN 2022/2023


1. DATA
Saya Ingin Menguji Pengaruh Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Supermarket UD.Wikowi Nged. Berikut Adalah
Data Yang Diperoleh Dari Beberapa Responden:

Table Data Responden

NO KEPUASAN KERJA MOTIVASI KERJA KINERJA KARYAWAN


RESPONDEN (X1 (X2) (Y)
1 21 21 19
2 10 10 9
3 20 21 18
4 22 23 17
5 22 22 17
6 19 25 19
7 22 18 18
8 10 10 9
9 12 10 10
10 23 20 19
11 24 25 15
12 21 22 19
13 23 22 18
14 22 23 19
15 23 24 16
16 23 25 18
17 10 11 9
18 12 11 9
19 21 22 19
20 21 23 20
21 21 21 17
22 22 23 16
23 22 23 17
24 10 10 8
25 9 12 10
26 20 25 17
27 20 22 16
28 21 22 16
29 24 22 15
30 21 11 11
31 19 21 14
32 22 21 19
33 19 25 15
34 23 21 18
35 21 22 20
36 23 21 17
37 21 22 19
38 12 11 11
39 21 24 16
40 20 20 16
41 19 20 16
42 22 21 16
43 23 21 19
44 10 13 11
45 22 20 18
46 21 12 18
47 21 21 17
48 10 12 10
49 23 20 17

2. UJI MULTIKOLONIERITAS
❖ Hipotesis
H0: tidak terdapat pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan pada supermarket UD wikowi nged
H1: terdapat dapat pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan pada supermarket UD wikowi nged
❖ Dasar Pengambilan Keputusan
1) Melihat nilai tolerance
- Bila nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka ini artinya tidak
terjadi multikolonieritas.
- Bila nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 maka ini artinya terjadi
multikolonieritas pada model regresi .
2) Melihat nilai VIF
- Bila nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka ini artinya tak terjadi
multikolonieritas
- Bila nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka ini artinya terjadi
multikolonieritas pada model regresi
❖ Langkah-langkah Uji Multikolonieritas
1) Buka aplikasi SPSS pada laptop masing-masing
2) Buka ms.excel kemudia copy semua data
3) Pada SPSS, klik variable view pada kolom pertama ketik X1, pada
kolom kedua ketik X2, dan pada kolom ketiga ketik Y. Pada Decimals
ubah menjadi 0. Pada Label, klik kolom pertama kemudian ketik
kepuasan kerja, pada kolom kedua ketik motivas Kerja, dan pada kolom
ketiga Kinerja Karyawan.

4) Setelah itu, klik data view dan paste semua data yang telah dicopy pada
ms.excel

5) Kemudian klik analyze, lalu regression dan pilih linear


6) Kemudian akan muncul kotak linear regression, pada kolom dependent
masukkan kinerja karyawan (Y), dan pada kolom independent
masukkan kepuasan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2)

7) Lalu pilih statistic, kemudia checklist collinearity diagnositics lalu


continue dan klik ok
8) Maka akan muncul tampilan hasil dari output SPSS

❖ Hasil Uji Multikolonieritas


Dari hasil output diperoleh nilai sebagai berikut:
- Nilai Tolerance = 0,324
- Nilai VIF = 3,088
❖ Kesimpulan
Nilai tolerance 0,324 > 0,10 dan nilai VIF 3,088 < 10,00. Maka model regresi
pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada
supermarket UD Wikowi Nged tidak terjadi gejala multikolonierritas.

3. UJI AUTOKORELASI
❖ Hipotesis
H0: tidak ada autokorelasi (r = 0)
H1: ada autokorelasi (r ≠ 0)
❖ Dasar pengambilan keputusan
1) Jika d < dL atau d > 4 – dL, maka hipotesis 0 ditolak, artinya terdapat
autokorelasi.
2) Jika dU < d < 4 – dU, maka hipotesis 0 diterima, artinya tidak terdapat
autokorelasi.
3) Jika dL < d < dU atau 4 – dU < d < 4 – dL, artinya tidak ada kesimpulan.
❖ Langkah-langkah Uji Autokorelasi
1) Buka aplikasi SPSS pada laptop masing-masing
2) Buka ms.excel kemudia copy semua data
3) Pada SPSS, klik variable view pada kolom pertama ketik X1, pada
kolom kedua ketik X2, dan pada kolom ketiga ketik Y. Pada Decimals
ubah menjadi 0. Pada Label, klik kolom pertama kemudian ketik
kepuasan kerja, pada kolom kedua ketik motivas Kerja, dan pada kolom
ketiga Kinerja Karyawan.
4) Setelah itu klik data view ddan paste semua data yang telah dicopy pada
ms.excel

5) Kemudian klik analyze, lalu regression dan pilih linear


6) Kemudia muncul kotak linear regression, pada kolom dependent
masukkan kinerja karyawan (Y) dan pada kolom independent masukan
kepuasan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2)

7) Setelah itu klik statistic lalu checklist pada bagian durbin Watson. Lalu
klik continue dan klik OK

8) Stelah itu akan muncul hasil output SPSS seperti dibawah ini

❖ Hasil Uji Autokorelasi


Karena kita akaan mencari hasil tidak terdapat autokorelasi, maka dari dasar
pengambilan keputusan digunakan rumus sebagai berikut:
dU < d < 4 – Du
jadi,
n = 49
d = 1,874
dU = 1,577
keterangan:
n = jumlah sempel
d = hasil Drubin Watson
untuk mengetahui dL dan dUharus melihat pada table durbin Watson dan pilih
sesuai dengan variable dependent.
4 – dU = 4 – 1,577 = 2,423
Hasil : dU < d > 4 – dU
= 1,577 < 1,874 > 2,423
❖ Kesimpulan
Oleh karena nilai DW 1,874 lebih besar dari dU = 1,577 dan 4 – dU =
2,423, maka dapat disimpulkan gagal tolak H0 yang menyatakan bahwa tidak
ada autokorelasi positif sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi

4. UJI HETEROSKEDASTISITAS
❖ Hipotesis
H0 : tidak terdapat pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan pada supermarket UD. Wikowi Nged
H1 : terdapat pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan pada supermarket UD. Wikowi Nged
❖ Dasar Pengambilan Keputusan
Sig > 0,05 tidak terjadi Heteroskedastisitas
Sig < 0,05 tidak Heteroskedastisitas
❖ Langkah-langkah Uji Heteroskedastisitas
1) Buka aplikasi SPSS pada laptop masing-masing
2) Buka ms.excel kemudia copy semua data
3) Pada SPSS, klik variable view pada kolom pertama ketik X1, pada
kolom kedua ketik X2, dan pada kolom ketiga ketik Y. Pada Decimals
ubah menjadi 0. Pada Label, klik kolom pertama kemudian ketik
kepuasan kerja, pada kolom kedua ketik motivas Kerja, dan pada kolom
ketiga Kinerja Karyawan.

4) Setelah itu klik data view dan paste data yang telah dicopy pada ms.excel

5) Kemudian klik analyze, lalu regression, dan pilih linear


6) Kemudia muncul kotak linear regression, pada kolom dependent
masukkan kinerja karyawan (Y) dan pada kolom independent masukan
kepuasan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2)

7) Klik save, kemudian akan muncul kotak dialog dengan nama “Linear
Regression: Save”. Selanjutnya pada bagian Residuals, berikan tanda
centang pada “Unstandardized”, lalu klik Continue.

8) Lalu akan muncul hasil output seperti dibawah


9) Kemudian Kembali buka data view , pilih transform, lalu klik compute
variable

10) Maka akan muncul kotak dialog “Compute Variable”, selanjutnya pada
kotak “Target Variable” ketik RES2 lalu pada kotak “Numeric
Expression”, ketikkan ABS_RES(RES_1). Kemudian klik Ok
11) Lalu muncul hasil output seperti dibawah ini

12) Selanjutnya kita akan melakukan uji Glejser. Dari menu data view pilih
analyze, regression lalu pilih linear

13) Muncul kotak dialog dengan nama “Linear Regression”. Selanjutnya,


keluarkan variable Kinerja Karyawan (Y) pada kolom Dependent. Lalu
ganti dengan variabel RES2 kemudian klik Save
14) Muncul kotak dialog dengan nama “Linear Regression : Save”,
selanjutnya pada bagian “Residuals” hilangkan centang pada
“Unstandardized” lalu klik Continue, lalu klik OK.

15) Lalu muncul output SPSS seperti dibawah

❖ Penganmbilan Keputusan
Dengan melakukan uji heteroskedastisitas diketahui bahwa nilai sig 0,269 >
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
5. UJI NORMALITAS
❖ Hipotesis
H0 : tidak terdapata hubungan yang berdistribusi normal atau tidak
H1: terdapata hubungan yang berdistribusi normal atau tidak
❖ Dasar Pengambilan Keputusan
- Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi meemenuhi asumsi normalitas
- Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram atau menunjukan pada distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi assumsi normalitas
❖ Langkah-langkah Uji Normalitas
1) Buka aplikasi SPSS pada laptop masing-masing
2) Buka ms.excel kemudia copy semua data
3) Pada SPSS, klik variable view pada kolom pertama ketik X1, pada
kolom kedua ketik X2, dan pada kolom ketiga ketik Y. Pada Decimals
ubah menjadi 0. Pada Label, klik kolom pertama kemudian ketik
kepuasan kerja, pada kolom kedua ketik motivas Kerja, dan pada kolom
ketiga Kinerja Karyawan.

4) Setelah itu klik data view dan paste data yang telah dicopy pada ms.excel
5) Kemudian klik analyze, lalu regression, lalu pilih linear

6) Kemudian akan muncul kotak linear regression, pada kolom dependent


masukkan kinerja karyawan (Y) dan pada kolom independent masukan
kepuasan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2)
7) Lalu pilih plots, kemudian checklist histogram dan normal probability
plot lalu continue dan klik OK

8) Maka akan muncul tampilan hasil output SPSS


❖ Interpretasi dan Kesimpulan
Dari histogram yang ditampilkan, terlihat bahwa kurva dependent dan
Regression Tergantung Standardized Residual membentuk pola seperti
lonceng. Hal ini menunjukkan bahwa histogram menunjukkan distribusi normal
dan analisis regresi dapat digunakan.
Sedangkan, pada grafik Normal PP Plot Regression Standardized
terlihat bahwa titik-titik tersebar di sekitar garis diagonal. Oleh karena itu, uji
normalitas menunjukkan bahwa analisis regresi layak digunakan. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa kedua grafik ini menunjukkan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas.

6. UJI LINEARITAS
❖ Hipotesis
H0 : tidak terdapat hubungan yang linear secara signifikan antara variable
independent dengan variable dependent
H1 : terdapat hubungan yang linear secara signifikan antara variable
independent dengan variable dependent
❖ Dasar Pengambilan Keputusan
- Jika nilai Deviation from Linearity Sig. > 0,05, maka ada hubungan
yang linear secara signifikan antara variabel independent dengan
variabel dependent.
- Jika nilai Deviation from Linearity Sig. < 0,05, maka tidak ada
hubungan yang linear secara signifikan antara variabel independent
dengan variabel dependent
❖ Membandingkan Nilai F hitung dengan F table
- Jika nilai F hitung < F tabel, maka ada hubungan yang linear secara
signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent.
- Jika nilai F hitung > F tabel, maka tidak ada hubungan yang linear
secara signifikan antara variabel independent dengan
variabel dependent.
❖ Langkah-langkah Uji Linieritas
1) Buka aplikasi SPSS pada laptop masing-masing
2) Buka ms.excel kemudia copy semua data
3) Pada SPSS, klik variable view pada kolom pertama ketik X1, pada
kolom kedua ketik X2, dan pada kolom ketiga ketik Y. Pada Decimals
ubah menjadi 0. Pada Label, klik kolom pertama kemudian ketik
kepuasan kerja, pada kolom kedua ketik motivas Kerja, dan pada kolom
ketiga Kinerja Karyawan.

4) Setelah itu, klik data view dan paste data yang telah dicopy pada
ms.excel
5) Kemudian klik analyze, lalu compare means, dan pilih means

6) Kemudian akan muncul kotak linear regression, pada kolom dependent


masukkan kinerja karyawan (Y) dan pada kolom independent masukan
kepuasan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2)
7) Lalu klik options, kemudian checklist test for linearity lalu continue dan
klik OK

8) Maka akan muncul tampilan hasil dari output SPSS

❖ Interpretasi dan Kesimpulan

Dari hasil perhitungan nilai F hitung, kemudian dibandingkan dengan F table.

Jika F hitung < F table = 2,230 < 2,249

Sig > alpha = 0,052 > 0,05 maka terdapat hubungan linear yang signifikan antara
variable dependent dan independent
Dari hasil perhitungan nilai F hitung, kemudian dibandingkan dengan F table.

Jika F hitung < F table = 2,461 > 2,14

Sig > alpha = 0,026 > 0,05 maka terdapat hubungan linear yang signifikan antara
variable dependent dan independent

7. ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA


❖ Hipotesis
H0 : tidak terdapat pengaruh Kepuasan Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2)
terhadap kinerja karyawan (Y)
H1 : terdapat pengaruh Kepuasan Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap
kinerja karyawan (Y)
❖ Dasar Pengambilan Keputusan
1. Dengan uji t parsial menggunakan nilai signifikansi:
• Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
• Jika sig > 0,05 maka gagaal tolak H0 dan H1 ditolak
2. Dengan uji t parsial menggunakan perbandingan nilai t hitung dengan t
tabel:
• Jika t hitung > t table maka H0 ditolak dan H1 diterima.
• Jika t hitung < t table maka gagal tolak H0 dan H1 ditolak.
3. Dengan uji F simultan menggunakan nilai signifikansi:
• Jika Sig. < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
• Jika Sig. > 0,05 maka gagal tolak H0 dan H1 ditolak.
4. Dengan uji F simultan menggunakan perbandingan nilai F hitung dengan F
table :
• Jika F hitung > F table maka H0 ditolak dan H1 diterima.
• Jika F hitung < F table maka gagal tolak H0 dan H1 ditolak
❖ Langkah-langkah Uji Regresi Linear Berganda
1) Buka aplikasi SPSS pada laptop masing-masing
2) Buka ms.excel kemudia copy semua data
3) Pada SPSS, klik variable view pada kolom pertama ketik X1, pada
kolom kedua ketik X2, dan pada kolom ketiga ketik Y. Pada Decimals
ubah menjadi 0. Pada Label, klik kolom pertama kemudian ketik
kepuasan kerja, pada kolom kedua ketik motivas Kerja, dan pada kolom
ketiga Kinerja Karyawan.

4) Setelah itu klik data view dan paste data yang telahdicopy pada ms.excel

5) Kemudian klik analyze lalu regression lalu pilih linear


6) Kemudian akan muncul kotak linear regression, pada kolom dependent
masukkan kinerja karyawan (Y) dan pada kolom independent masukan
kepuasan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2)

7) Kemudian pada bagian method lalu pilih enter selanjutnya klik statistics.
Pada bagian linear regression: statistics berikan tanda centang pada
estimates dan model fit kemudian klik continue
8) Maka akan muncul tampilan hasil dari output SPSS

❖ Interpretasi dan Kesimpulan


1. Koefisien determinasi

Berdasarkan pada table output diatas diketahui nilai R square sebesar 0,776
yang berarti kemampuan pengaruh kepuasan kerja (X1) dan motivasi kerja
(X2) secara simultan terhadap kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 77,6 %
2. Dengan uji t parsial menggunakan nilai signifikansi
Dari table diatas diketahui bahwa :
- Nilai sig. kepuasan kerja (X1) adalah sebesar 0,000 < 0,05 yang
berarti bahwa kepuasan kerja (X1) berpengaruh terhadap kinerja
karyawan (Y)
- Nilai sig. motivasi kerja (X2) adalah sebesar 0,009 < 0,05 yang erarti
bahwa motivasi kerja (X2) ) berpengaruh terhadap kinerja karyawan
(Y)
3. Dengan uji t parsial menggunkan perbandingan nilai t hitung dengan t table

Rumus mencari t table (a/2;n-k-1) = (0,05/2;49-2-1) = (0,025;46) = 2,013


Dari table diatas dapat diketahui bahwa:
• Nilai t hitung kepuasan kerja (X1) adalah sebesar 4,786 > t table
2,013 yang artinya kepuasan kerja (X1) berpengaruh terhadap
kinerja karyawan (Y)
• Nilai t hitung motivasi kerja (X2) adalah sebesar 2,722 > t table
2,013 yang artinya motivasi kerja (X2) berpengaruh terhadap kinerja
karyawan (Y)
4. Dengan uji F simultan menggunakan nilai signifikansi
Nilai Sig. F pada table diatas adalah sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa
terdapat pengaruh kepuasan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap
kinerja karyawan (Y).
5. Dengan uji F simultan menggunakan perbandingan nilai F hitung dengan F
table

Rumus mencari F table (k;n-k) = (2;49-2) = (2;47) = 3,195


Nilai F hitung pada table diatas yaitu 79,894 > nilai F table 3,195 yang
berarti bahwa terdapat pengaruh kepuasan kerja (X1) dan motivasi kerja
(X2) terhadap kinerja karyawan (Y)
6. Persamaan regresi linear berganda

Rumus persamaan regresi linear berganada:


Y = α + β1 X1 + β2 X2 +…+ βn Xn
Keterangan:
Y = Variabel terikat atau variabel response.
X = Variabel bebas atau variabel predictor.
α = Konstanta.
β = Slope atau Koefisien estimate.
Berdasarkan table output diatas maka diperoleh persamaan regresi linear
berganda seperti berikut:
Y = 2,596 + 0,443X1 + 0,235X2
Keterangan:
Y = Kinerja karyawan
X1 = Kompetensi
X2 = Lingkungan kerja
Dari persamaan regresi tersebut menggambarkan hubungan antara
variable dependent yaitu kinerja karyawan (Y) dengan 2 variabel independent
kepuasan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2). Koefisien 2,596 adalah konstanta
yang menunjukan nilai kinerja karyawan jika kepusan kerja dan motivasi kerja
sama bernilai nol. Koefisien 0,443 menunjukkan bahwa kinerja karyawan
cenderung meningkat sebesar 0,443 untuk setiap satuan peningkatan
kompetensi. Demikian pula, koefisien 0,235 menunjukkan bahwa kinerja
karyawan cenderung meningkat sebesar 0,235 untuk setiap satuan peningkatan
lingkungan kerja.
SUMBER DATA
Dewa Hendra, I Made. 2023. PENGARUH KEPUASAN KERJA BUDAYA ORGANISASI
DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA SURPERMARKET UD.
WIKOWI NGED. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Mahasaraswati Denpasar. Bali

Anda mungkin juga menyukai