Anda di halaman 1dari 124
BAWASLU [BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN. ‘SEKRETARIS JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR o343/BAWASLU/SJIKU.00.037V12019 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. ‘SEKRETARIS JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, Menimbang Mengingat ‘2. Bahwa sehubungan dengan pengembangan organisasi dan fata kara Sekvetarat Jenderal Badan Pengewas Pemiian Umum, Sekcetarat’ Baden Pengawas Pemihan Umum Provinsi, Selvetariat Badan Pengawas Pemilen Umum KabupateniKota dan Sekretariat Panta Pengawas Pemiian Umum Keeamatan; , bahwa dalam rangka _poningkatan dan penyecagaman pelakeanaan pengololaan Keuangan )lingkungan Badan Pengawas Pemiinan Umum secara akurat, ter, efisen, text, ‘bjkef, dan Berkualtas sorta akuntabel, perl menetapkan pedoman pengeloiaan keuangan sesvai dengan peraturan perundang-undangan yang berlak bahwa berdasarkan perimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a Gan b, perlu menetankan Keputusan Sekretarls Senderal Baden Pengawas Pemlinen Umum tentang Pecoman Pengelolaan Keuangan di Lingkungan Badan Pengawas Pema Umum 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Kevangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2 Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negere Republi: Indonesia Tahun 2004 Nomor §, Tamibahan Lembaren Negara Republic Indonesia Nomor 4355) 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemerkssan Pengelolaan dan tanggung java kevangan | Negers (Lembaran Negara Repuoik Indonesia Tahun 2004 Nomor $5, ‘ambanan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 4400; 4. Undang-undang Nomer 7 Tahun 2017 tentang Pemilhan Umum (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2017 Nomor 8109); 5. Peraturan Pemerintah Repubik Indonesia Nomor 45. Tahun 20t8 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Gen Belanja Negara sebagamana diuben dengan Peraturan 10. " 12, Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018 tantang Perubahan Peraturan Pemariniah Nomor 48 Tahun 2013 tentang Tata Cara Palaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2018 Nomor 229, Tabanan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 267) eraturan Presion Nomot 16 Tahun 2018 tentang Pengadean BarangldasaPemerintah (Lembaran Negara Ropublk Indonesia Tahun 2018 Nomor 3}: Persturan Presiden Nomor 68 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Wewenang, Organisasi dan Tata ‘Kova Sokretariat Jandoral Badan Pengavas Pemilnan Umum, Sekretariat Badan Pergawas Pemiihan Umum Provins, Sek'elaiat Badan Pengawas—Pemiihan Umum Kebupeten’Kots (Lemibaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 141) Peraturan Menter Keuangan Nomor 180/PMK.05120"2 tentang ‘Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelakeanaan Anggaran Pondapatan dan Belanja Nogare sebagaimana talan clubah dengan Peraturan MenteriKeuangan Nomor 178/PMK 05/2018, TTentang Perubahan atae Peraturan Menten! Keuangan Nomor 180PUKO5/2012 ‘Tata Cara Pembayaren Dalam Rangka Plaksanaan Arggaran Pendapatan dan Solana Necara (Gerta Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1736); Peraturan Menteri Kevangan Republik Indonesia Nomor 162/PNIK.O5/2013 sebagaimana telah dluban dengan Praturan Mentor Kouangan Nomor 230/PMK 05/2016 tentang Perubehan ates Peraturan Montes) Keuangan _ Nomot {62/PMK.05/2073 tentang Keducukan dan Tanggung Jawab Bendahara pada Saluan Kerja Pengelola Anggeran Pendapatan dan Belanja Negara (Betta Negara Repvblk Indonesia Tahun 2016 Namor 2140) Peraturan Badan Pengawas Pemilinan Umum Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Orgenisasi dan Tata Keja Sekretariat Jenderl Badan Pengawas Pemilban Umum, Sekretarat Badan Pengawas Pemilnan Umum Provinsi, Sekretaiat Badan Pengawas Pemiinan Umum KabupatoniKeta dan Sekrelariat Pantia Pengaves Peminan Umum Kecamatan Barta Negara ‘Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 421); Peraturan Diektur Jonderal Perbendaharsan Nomor PER- SIPBR2014 tentang Petunuk. Tekris Penatausahaan, Pombukuan, dan Peranggungjawaban Bendahara pada ssluan Kerja Pengelia Anggaran Pendapatan dan Belaria Negara Seta Vorifkasi-Laporan Pertanggunglawaban Bendahara Peraturan Ditektur Jenderal Perbendsharaen Nomor PER- 87P8/2010 tentang Tata Cara Pembayaran Penghaslan bagi Pegawai Pemerntah Non Pegawai Negeri yang Dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Gelanja Negara Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilhan Unum Repubiic indonesia Nomoe O«SBAWASLUISJMK.01.000K/2017 Tentang _Pedoman Pengelolaan Kevangan Di Lingkungan Badan Pengawas Pemiinan Umum; Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT 14. Koputusan Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemihan ‘Umum Nemor 0244/BAWASLUSJIHK 01,00IVI20'8 Tentang Pedoman Evaluasi Keteriban Pelaksansan Anggaran LUngkungan Badan Pengawas Peminan Umum; dan 415, Keputusan Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilan Umum Nomor 0807/BAWASLUISJMK 0%.00/KlI2018 tentang Polaksanean Peyjlanan Dinas Badan Pengawas Pemilnan ‘Umum Repubik Indonesia MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI. LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM Menetapkan Pedoman Pengelolaan Keuangan di Lingkungan ‘Badan Pengawas Pemlinan Umum sebagamana tercartum dalam \Lampiran Keputusan Sekretais Jondeal in Pedoman pengelolaan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam DDiktum Kesatu,cigunakan dalam pengelisan kevangsn pads: a. SekretalatJenderal Badan Pengawas Pemitnan Umum, . Sekrtariat Badan Pengawas Pemilhan Umum Provns © Sekietaist Badan” PengawasPemiinan Umum KebupateniKot 4, Sekretariat Panta Pengawas Pemihan Umum Kecamatan. Pada saat Keputusan ini berlaku, Kputusan Sokrtars Jenderal Baden PengawasPeralinan Umum Nomor O4S3IBAWASLUISJHK.01.00/I2017 Tentang _ Pedoman Pengelolan Kevangan di Lingkungan Badan Pengawas Pemiihan ‘Umum, dinyatakan deabut dan tidak beraku Keputusan Sekretars Jenderal ini mulal berlaku paca tanggal sitet. Ditetapkan oi Jakrta Pada tanggalz Juni 2019, 9 Bawagiu! Dr. Gunawan Suswantoro i ikon kepad Yih 5. Kelua Badan Pengawas Peminen Umum, sebagallaporan, 2. Ketua Badan Pengawas Pemiinan Umum Provins 53. Ketua Badan Pengawes Pemilinan Umum Kabupaton/Kota, Lawpiran KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIWAN UMUM ROMOR/BANAGLUISJIRU 0. 03"V20:6 TENTANG PEDOMAN, PENGELOLAAN KEUANGAN. 1 LINGRUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIMAN, ‘wun BAB! PENDAHULUAN A Latar Bolakang Pengelolan Keuangan Badan Pengawas Pemiinan Umum (Bavasl) adalah keseluruhan kegiatan yang mefpul perencanaan, pelaksanaan, penatausahasn, pelapocan, pertanggungjawaban dan pengawasan Keuangan, Penetausahaan Kevangan Bawaslu yang merupakan bagian dar Pengellaan Kevangan Bawasld ‘memegang peranan penting dalam proses pengelolaan keuangan secara keseluruhan, Sedangkan kovangan Bawaslu adalah hak dan Kevsjban yang dapat Gintai dengan ang termasuk dl dalamrya segala bentuk Kekayaan yang bbemnubungan dengan hak dan Kewajban Bawaslu. Untuk ity dalam rangka ‘eningkatan dan penyeragaman pelaksanaan pengelelaen keuangan oi lingkurgan Bawasly secara akurat, tet, efsion, efekt, cbjektt, dan beskualtas seta akuntabel, perla menetapkan padoman pangelolaan Kevangan ingkungan Bawash, 2B. Pengertian Dalam Pedoman ini, beberapa istlah yang digunakan adalah 1. Anagaran Pendepatan dan Belanja Negara yang selanjunya dsingkat APN fadalan rencana kevangan tahunan pemerinianan negara yang cisetuleleh Dewan Perwaklan Rakyat 2. Saluan Kerja yang selanjutiya disebut Satker adalah unit organises tn Kemerterian NegatafLembaga yang melaksanakan kegiatan Kemenlerian [NegaraLemoaga dan memiki kewenangan seta tanggung jawab penagunaan anggaran, 3, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutwya dsebut DIPA adalah DDokumen Pelakeanaan Anggaran yang dgunakan sebagal acuen Pengguna [Anggaran dalam melaksanakan Kegialan pemerintahen sebagai pelaksanaan PEN, 14. Petunluk Operasional Keglatan yang selanjutnya disingkat POK adalah dokumen yang memuat ursian rencana kerja dan biaya yang dlperiokan untuk pelaksanaan kegiatan, disusun olah Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai penjabaranlebi anjut dai DIPA. 15, Bendahara Umum Negara yang selanjutaya dsingkat BUN alah pejabat yang liber tugas untuk melaksanakan fungsi BUN, 6. Kuasa Bendahara Umum Negara yang selajutnya dlsebut Kuasa BUN adalah pejabat yang dlangkat oleh BUN untuk melaksanaken tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan APBN dalam wlayah kerja yang dtotapkan. 10. " 2 4% 14 16, 6 wv. 1. 18, a a 22, Kantor Pelayanan Perbendsharaan Negara yang selanutnya disingkat KPPN ‘acslaninstans vertical Drektorat Jenderal Perbendaharean yang memparcleh ‘vasa dari BUN untuk melaksanakan sebagian fungel Kuses BUN. Pengguna Anggaran yang selanjsnya disingkat PA adalah Ketua Bawastu ‘elaku pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran pada Bawa Kuasa Pengguna Anggaran yang selanutnya debut KPA adalah pejabat yang mmemperoien kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan ‘tanggung jawab penggunaan anggaran pada Bawashs, Pjapat Pambust Kemitmen yang selanjuinya dlsingkat PPK adalah pojabat yang diver Kewenangan oleh PAIKPA untuk mengembl keputusan danvatau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban belarja negara. Pejabat Perandatangan Surat Perintah Membayar yang selanutnya debut PPSPM adalah peiabat yang diver kenenangan oleh PAVKPA untuk melakuksn ppengujan atas permintaan pembayaran dan mene*bikan perntah pembayaran, Unit Kera Pengadaan BarangiJasa yang selanjutnya disingkat UKPEJ adalah unit kerja di KementerarvLembagalPemerntah Daerah yang menjadi pusat xeunggulan Pengadsan Barang/Jasa Ketompok Kerja Pemilizan yang selanlunya disebut Pokja Pemilnan adalah ‘sumer daya manusia yang ditetapkan oleh pimpinan UKPBJ untuk mengeloia pemithan Penyedia Pjabat Pengadaan adalah pejabat administasipolabet fungsional}personel yang berugas melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, danvatau E-Purchasing Pejabat Pemerisa Hacll Pekerjaan yang eelanjunya disingkat PIPHP adalah pelabat administrasvpejabat tungsionalfpersone! yang bertugas memerksa adiministasihasi pekejaan Pengadaan Barangi as. Panta Pemerksa Has Pekerjaan yang selanjutnya dsingkat PPHP adalah tim yang bertugas memerksa adminstasi nasil pekerjaan Pengadasn Baranaidasa, Bendahara Pengeluaran yang selanutnya cisingkat BP adalah orang yang lturjuk untuk menerima, meryimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Negara dalam pelaksanaan APBN paca Kantov/Satker Savasiu Bendahara Pengeluaran Pembantu yang selanjunya disingkat BPP adalah orang yang ditunjuk untuk mombantu BP dalam molsksanakan pembayaran kepada yang berhak guna kelancaran pelaksanaan kesiaisn. Pat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjunya dsingkat PPTK adalah Pejebat di Bawaslu yang bertanggungiawab kepada PPK atas polaksanaan teknis kegiatan yang dkelolanya. Potuges Pengeloaan Adminstasi Blarja Pegawal yang selanutnya dsingkat [PPABP adalah pembantu KPA yang diber tugas dan tanggung jaweb untuk ‘mengololapelaksaraan belanja pegawal Stat Pengelola Keuangan/Staf PPK adalah pegawal yeng dberkan tugas untuk rmemantu PPK dalam pengelolean kevangan. Pemegang Uang Muka Keglatan selanjunya dlsingkat PUMK adalah pegawal yang siberikan tugas untuk membantu BPP Bawasli Kabupaten Kota dalam pengelolaan keuangan oi Kecamatansetelah mendepat persatjuan dar Kepala SektetaiaKoorcnator Sekretarat(KeseW/Korsek) Bawaslu Kebupatenikota 2 24, 26, 26, 27 28, 29, 90. a4 2 83 By 37 Veritkstor adalah pegawai yang membantu PPSPM untuk melakukan Pengujan secara administat tethadap Surat Permintaan Pembayaran (SPP) bbeserta dokumen pendukungrya sesuai dengan pedoman dan kitera yang berate UUang Persediaan yang selanjunya dsingkat UP adalah uang muka kerja dalam Jumian tertontu. yang aiberian kepada BP untuk membayai kegitan ‘perasonal seharthari Sater atau membiayal pengeluaran yang menurt fat ddan tujuannya tidak mungkin diskukan melalui mekanisme pembayaran lengsung Pembayaran Langsung yang selanjuinya disebut Pembayaran LS adalah ppembayaran yang dlakukan langsung kepada SP atau penerima hak lannya atas daar peranjan Kea, surat Keputusan, sural tages atau surat perntah kerja lainnya malalul penerbitan Surat Perntah Membayar Langsung (SPM). Tambahan Uang Persediaan yang selanjtnya disingkat TUP adalah uang mmuka yang diberian kepada BP untuk Kebutuhan yang sangat mendesak dalam‘ (satu) bulan melebii pagu UP yang telah ditetapkan, Pertanggungjawaban Tambahan Uarg Persediaan yang selanjutnya disingkat PTUP adalah pestanggungiawaban aias TUP. Surat Permintaan Pembayaran yang selanutnya disingkat SPP adalah ddokumen yang citerbikan oleh PPK yang bers permintzan kepada negara, Surat Permintaan Pembayaran Langsung yang selanjtnya disingkat SPP-LS adalah dokumen yang diterbkan oleh PPK yang berisi perminiaan kepada negara, dalam rangka pembayaran tagtian kepada penarima hak/BP. Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan yang selaniinya disebut SSPP-UP adalah dokumen yang dterbitan oleh PPK, yang bers: permintaan pemibayaran UP. Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan yang selajutnya dsebut SPP-TUP adalah dokumen yang citerbitken olen PPK, yang bets! Betmintaan pembayaran TUP. Surat Permintaan Pembayaran Penggantian Uang Persecinan yang selanjutnya debut SPP-GUP adalah dokumen yang ditrbitkan oleh PPK, yang bers) pettanggungiawaban dan permintaan kembali pembayaran UP. Surat Permintaan Pembayaran Penggantan Uang Persesiaan Nihil yang selanutnya dsebut SPP-GUP Nhl adalah dokumen yang diterbikan oleh PPK, yang beri! pertanggungiawaban UP. Surat Permintaan Pemibayaran Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan yang selanutnya disebut SPP-PTUP adalah dokumen yang diterbtkan oleh PPK, yang berisi permintaan pertanggungjawaban tas TUP. ‘Surat Perntan Membayar yang selanuinya disingkat SPM adalah dokumen yang diterbikan oleh PPSPM untuk mencalrkan dana yang bersumber dar DPA ‘Surat Perintah Membayar Langsung yang selanutnya disebut SPM-LS adalah okumen yang diterdtkan leh PPSPM untuk’ mencairkan dana yang bersumber dari DIPA calam rangka pembayaran ‘aginan kepada penerima haiBP. ‘Surat Perintah Membayar Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-UP ‘ala clokumen yang citerbitkan cleh PPSPM untuk mencairkan UP. 28. 3. 40, 4s 42, 6 44, 45, 4 4, 49, 50. Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan yang selanuinya dlscbut SPM-TUP adalah dokumen yang slterbitkan oleh PPSPM untuk rmencaikan TUP. Surat Peritah Mombayar Penggantan Uang Persedlaan yang selanjutnya disebut SPM-GUP adalah dokumen yang dirbitkan oleh PPSPM dengen memibebani DIPA, yang dananya dipergunakan untuk menggentikan UP yang telah dipakai ‘Surat Perntah Membayar Penggantan Uang Persediaan Nil yang eolajuirya

Anda mungkin juga menyukai