Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MEKANISASI PERTANIAN

RICE MILLING UNIT ( MESIN PENGGILING PADI )

Dosen Pembimbing :

Novi Dewi Sartika, S. TP., M.Si

Di Susun Oleh:

Zaenal Abidin (ABN211001)

JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS CORDOVA

TAHUN AKADEMIK

2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Adapun makalah ini tentang “ Rice Milling Unit
( Mesin Penggiling Padi )“ .

Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami,
namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga penulis
mampu menyelesaikannya. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan baik. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................

Daftar Isi................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................

A. Latar Belakang ..........................................................................................


B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................

A. Pengertian Rice Milling Unit (RMU)......................................................


B. Komponen-Komponen RMU...............................................................
C. Spesifikasi RMU...................................................................................
D. Cara Kerja RM .....................................................................................
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penggilingan padi memiliki peran yang sangat penting dalam sistem agribisnis
padi/perberasan di Indonesia. Peranan ini tercermin dari besarnya jumlah
penggilingan padi dan sebarannya yang hampir merata di seluruh daerah sentra
produksi padi di Indonesia. Penggilingan padi merupakan pusat pertemuan antara
produksi, pasca panen, pengolahan dan pemasaran gabah/beras sehingga merupakan
mata rantai penting dalam suplai beras nasional yang dituntut untuk dapat
memberikan kontribusi dalam penyediaan beras, baik dari segi kuantitas maupun
kualitas untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Namun dilihat dari kenyataan di lapangan, ternyata masih banyak
penggilingan padi yang bekerja di bawah kapasitas giling dengan kualitas dan
rendemen berasnya yang masih rendah. Hal ini disebabkan karena usaha penggilingan
padi yang ada selama ini tidak dilakukan dengan pendekatan sistem agribisnis yang
terpadu, teknologi penggilingan padinya yang digunakan masih sederhana,
konfigurasi mesinnya hanya terdiri dari husker dan polisher saja dan sudah berumur
tua serta belum mempunyai jaringan pemasaran yang luas. Dan di lapangan masih
banyak penggilingan padi kecil yang menggunakan sistim kerja ”one pass” atau satu
kali proses penyosohan sehingga berdampak kurang baik terhadap kualitas dan
rendemen beras yang dihasilkan.
Berdasarkan keadaan tersebut di atas, maka perlu dilakukan revitalisasi
penggilingan padi kecil (PPK) dan rice milling unit (RMU) di Indonesia untuk
menekan tingkat susut hasil, meningkatkan rendemen, meningkatkan mutu/ kualitas,
nilai tambah dan daya saing beras sehingga pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani/gapoktan dan penggilingan padi
di perdesaan

1
Revitalisasi penggilingan padi ini juga perlu dilakukan karena adanya desakan
bagi liberalisasi perdagangan dunia, tuntutan masyarakat konsumen yang semakin
tinggi terhadap kualitas gabah/beras dan ketersediaan dana pemerintah yang semakin
kecil.
Dengan upaya revitalisasi penggilingan padi ini diharapkan dapat pula
meningkatkan nilai tambah dan daya saing usaha penggilingan padi yang saat ini kita
akui bahwa kinerja penggilinan padi kita masih jauh tertinggal dibanding dengan
kinerja penggilingan padi di negara berkembang lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Rice Milling Unit
2. Apa saja komponen-komponen dan fungsi dari RMU
3. Apa spesifikasi dari RMU
4. Bagaimana cara kerja dari RMU
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Rice Milling Unit
2. Mengetahui komponen-komponen dan fungsi dari Rice Milling Unit
3. Mengetahui spesifikasi RMU
4. Mengetahui cara kerja dari RMU

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rice Milling Unit (RMU)

Rice milling unit (RMU) merupakan jenis mesin penggilingan padi generasi
baru yang kompak dan mudah dioperasikan, dimana proses pengolahan gabah
menjadi beras dapat dilakukan dalam satu kali proses (one pass process). RMU rata-
rata mempunyai kapasitas giling kecil yaitu antara 0.2 hingga 1.0 ton/jam, walau
mungkin sudah ada yang lebih besar lagi. Mesin ini bila dilihat fisiknya menyerupai
mesin tunggal dengan fungsi banyak, namun sesungguhnya memang terdiri dari
beberapa mesin yang disatukan dalam rancangan yang kompak dan bekerja secara
harmoni dengan tenaga penggerak tunggal. Di dalam RMU sesungguhnya terdapat
bagian mesin yang berfungsi memecah sekam atau mengupas gabah, bagian mesin
yang berfungsi memisahkan BPK dan gabah dari sekam lalu membuang sekamnya,
bagian mesin yang berfungsi mengeluarkan gabah yang belum terkupas untuk
dikembalikan ke pengumpan, bagian mesin yang berfungsi menyosoh dan
mengumpulkan dedak, dan bagian mesin yang berfungsi melakukan pemutuan
berdasarkan jenis fisik beras (beras utuh, beras kepala, beras patah, dan beras menir).
Kesemua fungsi tersebut dikemas dalam satu mesin yang kompak dan padat, sehingga
praktis dan mudah digunakan.

B. Komponen-Komponen RMU
Komponen dan fungsi dari mesin RMU antara lain:
a. Hopper
Berfungsi untuk menampung bahan atau biji gabah agar biji dapat masuk kedalam
ruang rol karet. Kapasitas untuk menampung bahan sebanyak 25 kg.
b. Roll penuntun (lead roller)
Mengatur jumlah biji gabah yang dijatuhkan dan meratakan jumlah biji yang jatuh
ke rol karet agar gabah dapat menyebar ke kanan dan kekiri selebar rol karet.
c. Rol karet
Berguna untuk mengoyak dan mengupas kulit gabah dengan cara menjepit biji
gabah di antara dua silinder yang berputar berlawanan arah.

3
d. Roda pengatur jarak renggang rol karet
Berguna untuk mengatur kerenggangan dan jarak kedua rol.
e. Roda pengencang V-Belt
Roda ini berfungsi untuk mengencangkan v-belt pada semua pulley, agar v-belt
tidak kendur dan selip.
f. Blower
Berguna untuk memisahkan beras dari bekatul dengan cara memberi tiupan udara
yang kencang pada biji beras.
g. Silinder penyosoh
Berguna untuk menekan dan menggesek beras supaya beras  menjadi lebih putih.
h. Saringan dedak hexagonal
Berfungsi untuk mengesek permukaan biji beras dan memisahkan dedak dengan
biji beras.
i. Lubang pengeluaran beras
Beras akan keluar pada lubang ini yang sebabkan oleh gaya tekan pada silinder
penyosoh.
j. batu pemberat atau pegas pengontrol
Berfungsi untuk menekan dan mengatur pengeluaran beras pada ruang penyosoh.
k. Pulley
Berguna untuk menggerakkan rol penuntun dan silinder blower dengan cara
menyalurkan tenaga dari engine diesel melalui v-belt.
l. V-belt dan belt
Berguna untuk menyalurkan tenaga putar engine diesel  ke pulley.
m. Engine diesel
Berfungsi sebagai penggerak dan penyuplai tenaga putar ke mesin RMU, tenaga
yang dibutuhkan untuk menggerakkan mesin RMU sebesar 20 hp.
C. Spesifikasi RMU

Penggilingan padi dengan kapasitas < 1 ton/jam gabah, yang rangkaiannya terdiri dari
mesin pecah kulit (husker) dan mesin penyosoh (polisher) yang menyatu/tidak
terpisahkan sehingga proses dari gabah langsung keluar menjadi beras putih.

4
Keterangan :

 Pemasukan gabah (hopper) 4. Pully penggerak


 Mesin pemecah kulit gabah (husker) 5. Pengeluaran beras
 Mesin penyosoh beras (polisher)

Spesifikasi Teknis :
a. Dimensi :
 Panjang : 1000 – 1150 mm
 Lebar : 500 – 550 mm
 Tinggi : 1500 – 1600 mm
 Berat : 200 – 220 kg
b. Kapasitas : 900 – 1200 kg/jam (input)
c. Putaran : 900 – 1000 rpm
d. Daya : 18 – 20 HP
e. Konstruksi :
 Rangka : Besi Plate ST 37
 Tebal plat : 2 – 6 mm
f. Perlengkapan :
Dilengkapi dengan blower tiup dan blower hisap sehingga beras putih yang
dihasilkan bersih dan bening.

5
D. Cara Kerja RM
Pertama, letakkan bahan atau gabah pada hopper, maka gabah akan jatuh ke
ruang pengelupasan akibat dari gerak putar rol penuntun. Didalam bagian
pengelupasan terdapat dua buah rol karet yang berputar berlawanan arah, masing-
masing berputar kearah dalam. Gabah dengan ukuran tebal tertentu akan terjepit
diantara kedua silinder tersebut. Adanya gerakan dari kedua silinder menyebabkan
kulit gabah terkoyak, sehingga gabah terkupas menjadi beras pecah kulit.
Terkonyaknya kulit gabah dapat terjadi karena adanya perbedaan kecepatan putar
kedua rol karet. Aliran angin yang disalurkan ke bagian ini juga dapat berfungsi
menyebarkan gabah yang turun dari bak penampungan serta beras pecah kulit dab
sekam yang jatuh dari sela-sela rol karet. Pengaturan jarak renggang yang tepat
membantu memperpanjang umur rol, sedangkan pengaturan jarak renggang yang
terlalu sempit akan mempercepat pengausan rol karet. Jarak renggang yang terlalu
lebar dapat menurunkan efisiensi pengupasan gabah.
Pembersihan beras pecah kulit dari sekam dapat berlangsung dengan cara
sistem pengendusan angin dari baling-baling blower melalui sebuah pipa pengendusan
untuk membersihkan bahan material. Bahannya turun karena mengikuti gaya berat
serta berat jenisnya. Kotoran yang tidak dipakai dapat ditampung pada sebuah
“cyclone” atau dapat pula terus dibuang keluar.
Dari bak penampungan, beras pecah kulit turun melalui pintu pemasukan dan
jatuh ke pendorong berulir yang kemudian mendorong masuk keruang penyosohan.
Disini beras akan berdesakan dan bergesekan saru sama lain. Keluarnya beras akan
tertahan oleh adanya anak batu pemberat atau pegas pengontrol. Dedak halus jatuh
kelantai di bawah saringan dan dikumpulkan ditempat khusus. Sebagai penahannya
keluarnya beras, pada pintu pengeluaran dipasang anak bantu pemberat atau sistem
pegas. Penahan ini menghambat keluarnya beras, sehingga beras akan lebih lama
berada pada ruang penyosohan dan beras akan tersosoh dengan baik. Penahan inilah
yang ikut menentukan derajat keputihan beras sosoh (Hardjosentono dkk, 1978:141-
168).

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Rice milling unit (RMU) merupakan jenis mesin penggilingan padi generasi
baru yang kompak dan mudah dioperasikan, dimana proses pengolahan gabah
menjadi beras dapat dilakukan dalam satu kali proses (one pass process).
2. Komponen-komponen dari RMU antara lain Hopper, Roll penuntun (lead
roller), Rol karet, Roda pengatur jarak renggang rol karet, Roda pengencang V-
Belt, Blower, Silinder penyosoh, Saringan dedak hexagonal, Lubang
pengeluaran beras, batu pemberat atau pegas pengontrol, Pulley, V-belt dan
belt, Engine diesel
3. Spesifikasi Teknis meliputi antara lain Dimensi, Kapasitas : 900 – 1200 kg/jam
(input), Putaran : 900 – 1000 rpm, Daya : 18 – 20 HP, Konstruksi,
Perlengkapan.
4. Cara kerja dari RMU, di mualai dari bak penampungan, beras pecah kulit turun
melalui pintu pemasukan dan jatuh ke pendorong berulir yang kemudian
mendorong masuk keruang penyosohan. Disini beras akan berdesakan dan
bergesekan saru sama lain. Keluarnya beras akan tertahan oleh adanya anak
batu pemberat atau pegas pengontrol. Dedak halus jatuh kelantai di bawah
saringan dan dikumpulkan ditempat khusus. Sebagai penahannya keluarnya
beras, pada pintu pengeluaran dipasang anak bantu pemberat atau sistem pegas.
Penahan ini menghambat keluarnya beras, sehingga beras akan lebih lama
berada pada ruang penyosohan dan beras akan tersosoh dengan baik. Penahan
inilah yang ikut menentukan derajat keputihan beras sosoh (Hardjosentono dkk,
1978:141-168).
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan labih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://elradhie.files.wordpress.com/2011/10/buku-saku.pdf

http://web.ipb.ac.id/~usmanahmad/Penangananpadi.htm

http://dokumen.tips/documents/cara-penggilingan-padi-yang-baik.html

(diakses pada tanggal 17 Desember 2016)

Hardjosentono, M. dkk.1978. Mesin-Mesin Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai