Kanker Serviks
Kanker Serviks
ABSTRAK
Pendahuluan: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas dan
usia ibu dengan kanker serviks di RSUD.Prof.Kandou menggunakan data sekunder
tahun 2014. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasional dengan
menggunakan pendekatan secara deskriptif analitik, serta desain cross sectional case
control.. Pengambilan sampel secara total populasi. Jumlah sampel sebanyak 90,
yang terdiri dari 45 untuk kasus dan 45 untuk kontrol. Hasil Penelitian: 1) Distribusi
frekuensi stadium tertinggi di stadium 2a sebanyak 14 orang (15.6%) dan terendah
stadium 2b dengan jumlah 2 orang (2.2%); 2) Distribusi frekuensi usia penderita
kanker serviks berada pada stadium 2a dengan rentang usia 46-55 tahun sebanyak 9
orang (10.0%), dan diikuti stadium 3a berada di rentang usia 56-65 tahun sebanyak 5
orang (5.6%) serta penderita kanker stadium 3b berada di rentang usia 46-55 tahun
sebanyak 5 orang (5.6%). Distribusi frekuensi berdasarkan paritas yaitu multipara
(memiliki anak > 1) paling tinggi terkena kanker serviks yang berada pada stadium 2a
dan 3a sebanyak 10 orang (11.1%); 3) Nilai signifikan 2 tailed antara paritas dengan
kanker serviks adalah 0.695 (P> 0.05); 4) Nilai signifikan 2 tailed antara usia ibu
dengan kanker serviks adalah 0.07 (P> 0.05). Kesimpulan dan Rekomendasi: tidak
ada hubungan paritas dan usia ibu dengan kanker serviks. Rekomendasi bagi
pemerintah khususnya bagian kesehatan perempuan untuk dapat melakukan
program skrining gratis bagi perempuan yang sudah menikah serta melakukan
promosi kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks kepada masyarakat dengan
tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat serta partisipasi dalam melakukan
skrining kanker serviks
46
HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RSU PROF. KANDOU MANADO TAHUN 2014
sering terjadi pada usia muda, sekitar 25- Dua pertiga penyebab kanker serviks, virus
30% terjadi pada usia kurang dari 25 tahun HPV juga dapat menyebabkan kanker vulva
(Depkes, 2008). Penelitian Munoz dkk (bibir kemaluan) dan vagina; kanker penis;
(2002) juga Sukarya dan Irivianty (2011) serta kanker mulut pada wanita dan pria.
manemukan bahwa paritas yang banyak Infeksi HPV memang dapat disembuhkan.
akan meningkatkan sel karsinoma pada Namun, ada juga yang akhirnya berubah
serviks perempuan yang positive terkena menjadi kronis, infeksi kronis inilah yang
HPV. Selain faktor paritas, faktor usia juga berisiko berubah menjadi kanker. HPV
menjadi faktor pemicu terjadi kanker serviks, biasanya menular melalui kontak langsung
hal ini dikemukakan oleh Darwinian dalam dengan organ yang terinfeksi HPV, seperti
Setyarini (2009) bahwa usia dewasa muda mulut, anus, ataupun alat kelamin.
yaitu umur 18-40 tahun sering dihubungkan 2. Riwayat Kanker Serviks dalam
dengan masa subur. Pada periode ini Keluarga
banyak terjadi masalah kesehatan seperti Adanya anggota keluarga (ibu atau saudara
gangguan kehamilan, kelelahan kronis perempuan) yang pernah menderita kanker
akibat merawat anak dan tuntutan karir. serviks membuat seseorang memiliki risiko
Kegemukan, kanker, depresi dan penyakit kanker serviks lebih besar 2-3 kali
serius tertentu mulai menggegoroti di usia dibandingkan dengan orang yang tidak
ini. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh mempunyai riwayat kanker serviks di
Setyarini (2009) menemukan bahwa usia > keluarganya. Hal ini disebabkan adanya
35 tahun beresiko untuk terkena kanker kondisi kekurangmampuan melawan infeksi
Rahim 4.23 kali lebih besar daripada usia ≤ HPV yang diturunkan secara genetik.
35 tahun. 3. Kebiasaan merokok
Kanker serviks pada diri seorang Wanita yang memiliki kebiasaan merokok
wanita tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi berisiko 2 kali lebih besar terkena kanker
merupakan akumulasi dari berbagai faktor serviks dibandingkan dengan wanita yang
risiko. Andai saja faktor risiko ini dipahami bukan perokok. Risiko menderita kanker
dengan benar, maka dipastikan seseorang serviks meningkat dengan peningkatan
bisa terhindar dari penyakit kanker serviks. jumlah batang rokok yang dikonsumsi, tetapi
Beberapa faktor risiko penyebab kanker tidak berhubungan dengan lamanya
serviks diantaranya: merokok.
Rokok mengandung karsinogen, yakni
bahan kimia yang dapat memicu kanker.
1. Infeksi HPV (human papilloma virus) Bahan karsinogen tersebut akan diserap ke
Faktor risiko utama kanker serviks adalah dalam paru-paru, lalu masuk ke dalam
infeksi HPV. Virus ini masuk ke dalam tubuh darah, dan selanjutnya dibawa ke seluruh
melalui permukaan kulit, alat kelamin, mulut, tubuh melalui pembuluh darah. Para peneliti
dan tenggorokan. Terdapat hampir 100 tipe menduga bahan kimia tersebut menjadi
HPV. Infeksi HPV biasanya terlihat dalam penyebab kerusakan DNA sel serviks yang
bentuk kutil (papiloma). Tipe HPV yang kemudian berkembang menjadi kanker
menyebabkan kutil di tangan dan kaki serviks. Selain itu merokok dapat
berbeda dengan tipe yang menyebabkan menurunkan daya tahan tubuh kita dalam
kutil di mulut, lidah, alat kelamin, ataupun memerangi infeksi HPV.
anus. Tipe HPV yang sering menimbulkan 4. Imunosupresi
kutil di alat kelamin (condyloma acuminate) Faktor risiko lainnya adalah kondisi
adalah HPV 6 dan HPV 11. imunosupresi atau menurunya daya tahan
Meskipun mengakibatkan penyakit infeksi tubuh. daya tahan tubuh berperan penting
kelamin, tetapi keduanya berisiko rendah dalam proses penghancuran sel-sel kanker
untuk menjadi kanker. Tipe HPV yang serta menghambat pertumbuhan dan
termasuk berisiko tinggi menjadi kanker di penyebarannya. Salah satu keadaan
antaranya HPV 16, 18, 31, 33 dan HPV 45. imunosupresi bisa ditemui pada penderita
AIDS. Virus HIV pada penderita AIDS akan kanker serviks juga risiko kanker
merusak fungsi kekebalan tubuh seseorang, endometrium rahim
sehingga wanita yang menderita AIDS 8. Kehamilan multipel atau lebih dari tiga
memiliki risiko tinggi terkena infeksi HPV kali
yang berkembang menjadi kanker serviks. Wanita yang pernah hamil selama 9 bulan
Pada wanita penderita AIDS, perkembangan sebanyak tiga kali atau lebih berisiko terkena
sel pra-kanker menjadi kanker yang kanker serviks lebih tinggi. Belum diketahui
biasanya memerlukan waktu beberapa pasti penyebabnya. Namun, ada beberapa
tahun, dapat terjadi lebih cepat karena dugaan kondisi ini dipengaruhi oleh
imunosupresi. Selain itu, kondisi seperti ini perubahan hormonal selama kehamilan
juga bisa ditemui pada wanita yang yang berpotensi membuat wanita lebih
mengonsumsi obat penurun daya tahan rentan terhadap infeksi HPV. Menurunnya
tubuh, seperti wanita penderita autoimun daya tahan tubuh selama kehamilan juga
(daya tahan tubuh yang menyerang organ memungkinkan adanya infeksi HPV dan
tubuh sendiri karena menganggap organ pertumbuhan kanker. Penelitian Umri (2013)
tersebut sebagai musuh) atau wanita yang mendapati , hubungan menjadi tidak
sedang menjalani transplantasi organ tubuh. bermakna setelah dilakukan pengontrolan
5. Infeksi Chlamidia terhadap paritas dan tingkat pendidikan
Chlamidia adalah salah satu kuman yang terhadap kejadian kanker serviks.
dapat menyebabkan infeksi pada organ 9. Usia saat pertama hamil atau
reproduksi. Kuman ini menyebar melalui melakukan hubungan seksual
kontak seksual. Wanita yang terinfeksi Usia seseorang ketika hamil pertama atau
chlamidia sering mengeluhkan adanya nyeri pertama kali berhubungan seksual
di daerah panggul. Namun, banyak juga berpengaruh terhadap kejadian kanker
yang tidak mengalami keluhan serviks. Semakin muda usia pada saat hamil
(asimtomatik). Beberapa penelitian pertama atau melakukan hubungan seksual,
menyebutkan adanya risiko kanker serviks risiko terkena kanker serviks semakin
yang lebih tinggi pada wanita yang di dalam meningkat. Wanita yang berusia 17 tahun
darahnya ditemukan infeksi chlamidia. atau kurang pada saat pertama hamil
6. Diet memiliki risiko menderita kanker serviks dua
Pola makan atau diet seseorang juga kali lipat dibandingkan dengan wanita yang
berpengaruh terhadap risiko kanker serviks. hamil pertama kali pada usia 25 tahun atau
Wanita yang jarang mengonsumsi buah dan lebih. Penelitian yang dilakukan oleh Umri
sayur berisiko lebih tinggi menderita kanker (2013) memberikan kesimpulan bahwa
serviks. Begitu juga dengan wanita yang secara langsung ada hubungan yang
mengalami obesitas atau kegemukan lebih bermakna antara usia pertama kali
cenderung terkena adenokarsinoma serviks. melakukan hubungan seks dengan kanker
7. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal serviks.
Penggunaan kontrasepsi hormonal dalam 10. Kemiskinan
waktu lama meningkatkan risiko menderita Kemiskinan bisa meningkatkan risiko
kanker serviks. Penggunaan selama 10 seseorang terkena kanker serviks.
tahun dapat meningkatkan risiko hingga dua Kemiskinan memang bukan merupakan
kali. Wanita yang berencana menggunakan faktor langsung. Namun, kenyataan
alat kontrasepsi hendaknya berdiskusi memperlihatkan bahwa seseorang wanita
dengan tenaga kesehatan sebelum yang berpendapatan rendah akan lebih
memutuskan suatu metode kontrasepsi, sedikit memiliki akses pengetahuan tentang
terutama bagi wanita yang sudah berisiko kanker serviks. Begitu pun kesempatan
tinggi menderita kanker serviks. Berbeda wanita tersebut untuk melakukan tes pap
dengan kontrasepsi hormonal, penggunaan smear sangat sedikit karena keterbatasan
kontrasepsi IUD dapat menurunkan risiko biaya. Wanita ini juga terpapar pada kondisi
sanitasi yang kurang baik.
Faktor resiko:
1. Paritas
Kanker serviks
2. Usia
Kanker To
No Cancer Stadium 1b Stadium 2a Stadium 2b Stadium 3a Stadium 3b
Usia Count % of Count % of Count % of Count % of Count % of Count % of Co
Total Total Total Total Total Total
26-35 13 14.40% 1 1.10% 2 2.20% 0 0.00% 1 1.10% 2 2.20% 19
Tahun
36-45 14 15.60% 3 3.30% 3 3.30% 0 0.00% 3 3.30% 1 1.10% 24
Tahun
46-55 13 14.40% 0 0.00% 9 10.00% 2 2.20% 3 3.30% 5 5.60% 32
Tahun
56-65 3 3.30% 1 1.10% 0 0.00% 0 0.00% 5 5.60% 3 3.30% 12
Tahun
>65 2 2.20% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 1 1.10% 0 0.00% 3
Tahun
Total 45 50.00% 5 5.60% 14 15.60% 2 2.20% 13 14.40% 11 12.20% 90
Anak Total
Primipara Multipara
Kanker No Count 7 38 45
Cancer
% of 7.80% 42.20% 50.00%
Total
Stadium Count 0 5 5
1b
% of 0.00% 5.60% 5.60%
Total
Stadium Count 4 10 14
2a
% of 4.40% 11.10% 15.60%
Total
Stadium Count 0 2 2
2b
% of 0.00% 2.20% 2.20%
Total
Stadium Count 3 10 13
3a
% of 3.30% 11.10% 14.40%
Total
Stadium Count 2 9 11
3b
% of 2.20% 10.00% 12.20%
Total
Total Count 16 74 90
% of 17.80% 82.20% 100.00%
Total
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 3.032a 5 0.695
Likelihood Ratio 4.113 5 0.533
Linear-by-Linear 0.436 1 0.509
Association
N of Valid Cases 90
Symmetric Measures
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 29.941a 20 0.071
Likelihood Ratio 32.342 20 0.04
Linear-by-Linear 7.148 1 0.008
Association
N of Valid Cases 90
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency 0.5 0.071
Coefficient
N of Valid Cases 90