Anda di halaman 1dari 2

Kasus untuk Simulasi Negosiasi (1)

Seorang pasien (A) telah menjalani operasi ( tingkat sedang ) di Rumah


Sakit ( B). Rasa sakit dan kondisi kesehatan secara keseluruhan pasca
operasi justru semakin lebih buruk daripada apa yang telah dijelaskan dokter
kepada pasien ( dan keluarga) sebelum operasi, sebelum ada kesepakatan
pihak pasien A untuk menjalani operasi. Dalam hal ini, pasien A tidak hanya
kehilangan waktu kerja 4 hari sebagaimana diprediksi dokter (dan telah
dikatakan kepada keluarga pasien), melainkan kehilangan waktu 3 minggu, dan
bahkan juga belum nampak tanda-tanda kondisi yang jauh lebih baik, meskipun
obat-obatan untuk perawatan pasca operasi telah dikonsumsi sesuai aturan
dokter. Sebagai akibatnya, pasien (A) merasa dirugikan 2 kali, yaitu soal
kesehatan pasca operasi yang belum pasti, dan ketidakmampuan menjalani
aktivitas kerja/ usahanya.

Beberapa hari kemudian, keluarga pasien (A) mengetahui bahwa jenis


operasi yang telah dijalani pasien (A) di Rumah Sakit (B) merupakan jenis
operasi standar hingga 4 bulan yang lalu dalam arti bahwa metode tersebut
merupakan metode yang umum digunakan oleh rumah sakit dalam kelas yang
sama. Artinya, pada waktu itu, metode operasi tersebut memang merupakan
metode yang umum dipraktekkan oleh rumah sakit, termasuk Rumah Sakit B.
Hanya saja, sejak 4 bulan yang lalu, ada temuan/ perkembangan baru metode
operasi dalam bidang medik yang jauh lebih efektif (= lebih kecil risikonya).
Dalam hal ini, alternatif metode operasi ini telah terbukti berhasil baik menolong
beberapa pasien di rumah sakit lain ( C) di kota yang sama, dan juga mempunyai
kelas yang sama dengan Rumah Sakit B ( dokter B).

Kemudian keluarga pasien mencari konfirmasi tentang adanya metode


operasi yang lebih efektif ini. Keluarga pasien A menelpon dokter B ( rumah sakit
B) tetapi si petugas (recepcionist) sedang sibuk dengan pasien lain, tetapi
petugas berjanji akan menelpon kembali pasien (A). Setelah berhasil kontak,
pihak keluarga pasien (A) menjelaskan kepada si resepsionis tersebut bahwa
pasien A mempunyai banyak keluhan pasca operasi dan bertanya apakah ada
kemungkinan metode operasi lain yang lebih baik/ efektif di Rumah Sakit (B)
yang diharapkan mampu memperbaiki kondisi kesehatan pasien (A), misalnya
melakukan operasi ulang dengan metode baru yang lebih efektif. Namun, pihak
B tidak pernah memberi konfirmasi soal metode baru ini. Pihak A beberapa kali
mencoba menanyakan persoalan ini, tetapi nampaknya tidak ada tanggapan dari
pihak B.

Catatan:
- ada sengketa antara pihak A dengan pihak B
- Akhirnya, pihak A & B sepakat ketemu untuk menegosiasikan
penyelesaian sengketa mereka
- Dalam negosiasi penyelesaian sengketa mereka, masing2 pihak
mempunyai juru bicara masing2.

*******

Anda mungkin juga menyukai