Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah

Vol 2, No 1 (2017); Pebruari 2017

Uji Toksisitas Ekstrak Daun Kirinyuh (Eupatorium odoratum L.) Terhadap


Mortalitas Keong Mas (Pomacea canaliculata)

Toxicity Test of Kirinyuh (Eupatorium odoratum L.) Leaf Extract Against


Mortality of Golden Snail (Pomacea canaliculata)

Nurhasbah (1), Safrida (2), Asiah (3)

(1) Mahasiswa, (2) Pembimbing I, (3) Pembimbing II

Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK
Keong mas (Pomacea canaliculata) merupakan keong air tawar yang berpotensi
sebagai hama. Keong mas sangat berbahaya karena dapat menyerang padi pada umur
muda, sehingga dibutuhkan cara yang tepat untuk mengendalikannya. Salah satu cara
yang tepat untuk pengendalian keong mas adalah dengan pemberian moluskisida
nabati. Moluskisida nabati yaitu moluskisida yang berasal dari tumbuhan yang dapat
digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman, salah satunya adalah
tumbuhan kirinyuh (Eupatorium odoratum L.). Tujuan penelitian ini mengetahui
pengaruh pemberian ekstrak daun kirinyuh (Eupatorium odoratum L.) terhadap
mortalitas keong mas (Pomacea canaliculata). Hipotesis penelitian ini pemberian
ekstrak daun kirinyuh (Eupatorium odoratum L.) berpengaruh terhadap mortalitas
keong mas (Pomacea canaliculata). Metode penelitian yang digunakan metode
eksperimen dengan menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6
perlakuan dan 4 ulangan yaitu konsentrasi P0 (kontrol), P1 10.000 ppm ekstrak, P2
20.000 ppm, P3 30.000 ppm, P4 40.000 ppm dan P5 50.000 ppm. Parameter yang
diamati jumlah keong mas yang mati setelah 24 jam perlakuan. Analisis data dilakukan
dengan analisis varian (ANAVA) dan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberian berbagai konsentrasi ekstrak daun kirinyuh
berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap mortalitas keong mas (Pomacea canaliculata).
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun kirinyuh yang dapat
membunuh 100% hama keong mas adalah konsentrasi yang paling tinggi yaitu 50.000
ppm. Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun kirinyuh selama 24
jam berpengaruh nyata terhadap mortalitas keong mas, semakin tinggi konsentrasi
ekstrak yang diberikan maka semakin tinggi pula tingkat mortalitas keong mas.

Kata kunci: keong mas, daun kirinyuh, ekstrak, mortalitas

ABSTRACT

31
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 1 (2017); Pebruari 2017

Golden snail (Pomacea canaliculata) is a freshwater snail that has potential as a pest.
Golden snail are very dangerous because it can attack the immature rice, so it need to
find the right way to control it. One of the right way to control golden snail is by giving
plant molluscicide. Plant molluscicide is molluscicide that derived from plants that can
be used to control pests and plant diseases, one of them is kirinyuh (Eupatorium
odoratum L.). The aim of this research was to determine the effect of kirinyuh
(Eupatorium odoratum L.) leaf extract against mortality of golden snail (Pomacea
canaliculata). The hypothesis of this research was the giving of kirinyuh (Eupatorium
odoratum L.) leaf extract effected againts mortality golden snail (Pomacea
canaliculata). This research used experimental method by using pattern completely
randomized design (CRD) with 6 treatments and 4 replicates that were concentration
P0 (control), P1 10.000 ppm extract, P2 20.000 ppm, P3 30.000 ppm, P4 40.000 ppm
and P5 50.000 ppm. The parameter measured was the number of mortality golden snail
after 24 hours. Data was analyzed by analysis of variance (ANOVA) and test
Significant Difference (LSD). The result showed that the giving of every different
concentrations of kirinyuh leaf extract had significant (P <0.05) for mortality of golden
snail (Pomacea canaliculata). This research also showed that the concentration
kirinyuh leaf extract that could kill 100% of pest golden snail is the highest
concentration that was 50.000 ppm. The conclusion of this research was the giving of
kirinyuh leaf extract for 24 hours significantly affected againts mortality of golden
snail, the higher concentration of extract increased mortality rate of golden snail.

Key words: golden snail, leaf of kirinyuh, extract, mortality

PENDAHULUAN
Sejak tahun 1981, keong mas adalah herbivora (pemakan tumbuhan),
(Pomacea canaliculata) sudah dikenal di sangat berbahaya karena menyerang padi
Indonesia, khususnya di Yogyakarta. pada umur muda sehingga pembentukan
Keong mas ini pada mulanya diintroduksi rumpun terhambat, menyerang daun
ke Indonesia untuk dibudidayakan atau sehingga daun menjadi berlubang dan
dijadikan komoditas ekspor. Namun, terdapat jalur-jalur bekas lendir yang
dalam beberapa tahun perkembangannya menyebabkan gugurnya daun
sangat cepat dan pesat hingga tidak (Sulistyanto, 2006).
terkendali, sehingga berkembang secara Pengendalian keong mas secara
liar dan hidup bebas di tempat genangan terpadu telah sering dianjurkan baik
air dan akhirnya sampai ke sawah-sawah secara mekanis, biologis ataupun kimiawi
dan berubah status menjadi hama (Balai dengan moluskisida sintetis.
Informasi Pertanian, 1992). Keong mas Pengendalian dengan moluskisida sintetis

32
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 1 (2017); Pebruari 2017

selain harganya yang mahal, umumnya pengendali hama. Senyawa ini


berspektrum luas sehingga dapat menyebabkan adanya aktifitas biologi
menimbulkan dampak negatif terhadap seperti toksik menghambat makan,
organisme nontarget dan juga dapat antiparasit, dan pestisida.
menyebabkan keracunan pada petani atau Selama ini, tanaman kirinyuh
ternak peliharaan (Gassa, 2011:171). (Eupatorium odoratum L.) yang
Pemanfaatan moluskisida nabati merupakan tanaman liar dan mudah
dalam pengendalian keong mas ditemui di sekitar kita, belum
merupakan alternatif pengendalian untuk dimanfaatkan secara optimal sebagai
mengurangi dampak yang ditimbulkan bahan pengendali biologi karena
dari penggunaan pestisida kimia sintetik dianggap sebagai tanaman pengganggu
(Kardinan, 2002:10). Selain itu, bahan- yang sulit diberantas. Padahal tumbuhan
bahan nabati cepat terurai menjadi bahan ini mengandung senyawa-senyawa yang
yang tidak berbahaya bagi lingkungan dapat digunakan sebagai pestisida nabati
dan residunya mudah hilang sehingga untuk pengendalian hama.
dapat menjaga keseimbangan ekosistem Beberapa laporan menyebutkan
dan biodiversitas organisme pada suatu bahwa ekstrak daun kirinyuh dapat
ekosistem pertanian (Prijono dan digunakan untuk mengendalikan
Dadang, 2008). beberapa jenis hama seperti hama
Salah satu tumbuhan yang bisa pencucuk buah kakao (Helopeltis spp)
dijadikan sebagai pestisida nabati adalah (Fitriana dkk, 2012), rayap Coptotermes
kirinyuh (Eupatorium odoratum L.). sp. (Hadi, 2008), kecoa (Periplaneta
Pemeriksaan pendahuluan kandungan americana) (Udebuani dkk, 2015) dan
kimia ekstrak etanol daun kirinyuh positif bekicot (Achatina fulica) (Diana, 2009).
terhadap fenolik, flavonoid, saponin, Lebih jauh, Sukhthankar, dkk (2014)
terpenoid, tanin dan steroid (Yenti, melaporkan bahwa ekstrak daun kirinyuh
2011:228). Seperti yang dijelaskan oleh juga bersifat toksik terhadap larva
Harbone (1987) dalam Hadi (2008:14), nyamuk Anopheles stephensi, Culex
senyawa-senyawa fenol, triterpenoid, quinquefasciatus, dan Aedes aegypti.
alkaloid dan steroid yang terdapat pada Namun demikian, sampai saat ini belum
tumbuhan merupakan bahan aktif sebagai diketahui pengaruh ekstrak daun kirinyuh

33
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 1 (2017); Pebruari 2017

terhadap keong mas. Berdasarkan latar digunakan adalah daun kirinyuh, keong
belakang tersebut, maka perlu dibuktikan mas, etanol 96%, air, padi, tanah sawah
melalui suatu penelitian untuk dan air sawah.
mengetahui “Uji Toksisitas Ekstrak
Daun Kirinyuh (Eupatorium odoratum Prosedur Penelitian
L.) Terhadap Mortalitas Keong Mas Rancangan Penelitian
(Pomacea canaliculata)”. Pendekatan Penelitian ini
Penelitian ini bertujuan mengetahui menggunakan metode eksperimental
pengaruh pemberian ekstrak daun dengan pola Rancanagan Acak Lengkap
kirinyuh (Eupatorium odoratum L.) (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 kali
terhadap mortalitas keong mas (Pomacea ulangan sehingga diperoleh 24 unit
canaliculata). percobaan, dan terdapat enam tingkat
konsentrasi ekstrak yang berbeda.
METODE PENELITIAN P0 : 0 ppm ekstrak ( kontrol)
Tempat dan Waktu Penelitian P1 : 10.000 ppm ekstrak daun kirinyuh
Penelitian ini dilaksanakan di Desa P2 : 20.000 ppm ekstrak daun kirinyuh
Tampok Blang Kecamatan Sukamakmur P3 : 30.000 ppm ekstrak daun kirinyuh
Kabupaten Aceh Besar dengan P4 : 40.000 ppm ekstrak daun kirinyuh
menggunakan sawah buatan, sedangkan P5 : 50.000 ppm ekstrak daun kirinyuh
pemisahan ekstrak dari pelarutnya
dilakukan di Laboratorium Fakultas Persiapan Tempat Uji
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Tempat uji yang digunakan merujuk
Studi Pendidikan Kimia Universitas pada penelitian sebelumnya yang telah
Syiah Kuala. Penelitian dilaksanakan dilakukan oleh Rahmawati (2011:22)
pada bulan September 2016. yaitu berupa sawah buatan yang dibuat
Alat dan Bahan menggunakan kardus yang berukuran
Alat yang digunakan dalam panjang 20 cm, lebar 15 cm dan tinggi 30
penelitian ini adalah timbangan, blender, cm, lalu dilapisi dengan plastik sebanyak
gelas ukur, saringan, kertas saring, rotary 24 plot. Kemudian sawah buatan tersebut
evaporator, kardus, plastik, botol plastik diisi dengan tanah sawah sebanyak 1 kg
dan kamera HP, sedangkan bahan yang dan air sawah 1 liter.

34
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 1 (2017); Pebruari 2017

Preparasi Hewan Uji Uji Aktivitas Moluskisida


Hewan uji yang digunakan dalam Uji aktivitas moluskisida dilakukan
penelitian ini adalah keong mas dengan dengan membuang air yang terdapat di
jenis kelamin jantan dan berat rata-rata dalam sawah buatan yang digunakan
10-30 gram, jumlah keong mas yang pada masa adaptasi, setelah itu air
digunakan sebagai hewan uji sebanyak 10 tersebut diganti dengan menambahkan
individu untuk setiap. Keong mas yang ekstrak daun kirinyuh yang telah
telah diambil dari sawah dimasukkan ke diencerkan sesuai konsentrasi yang
dalam sawah buatan dan dibiarkan ditetapkan.
selama 7 hari untuk beradaptasi sebelum
perlakuan. Selama proses adaptasi, keong Parameter Penelitian
mas diberikan makanan padi yang masih Parameter yang diamati pada
muda. penelitian ini adalah jumlah keong mas
yang mati setelah 24 jam perlakuan
Preparasi Bahan Uji (Ardiansyah dkk, 2002:31).
Daun kirinyuh yang masih segar,
ditimbang sebanyak 3 kg kemudian Analisis Data
dicuci bersih dan ditiriskan. Selanjutnya Untuk mengetahui pengaruh ekstrak
daun tersebut dikering anginkan selama 5 daun kirinyuh terhadap mortalitas keong
hari, kemudian dihaluskan dengan mas, data yang diperoleh diuji dengan
blender dan diayak sehingga diperoleh Analisis Varian (ANAVA) dengan rumus
serbuk halus seberat 800 gram. Serbuk sebagai berikut:
kemudian dimaserasi dengan larutan Y = µ + τ + ∈ (Hanafiah, 2014:33-34)
etanol 96% selama 3-4 hari pada suhu Untuk mengetahui efektivitas toksik
kamar, kemudian ekstrak disaring ekstrak daun kirinyuh terhadap mortalitas
menggunakan kertas saring. Ekstrak hasil keong mas dapat dinyatakan dengan
penyaringan tersebut kemudian diuapkan besarnya nilai LC50, maka data dianalisis
dalam vacum rotary evaporator sampai menggunakan analisis regresi probit
diperoleh ekstrak kental sebanyak 312 dengan persamaan:
gram (Hadi, 2008:12). Y = a + bX (Irianto, 2010)

35
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 1 (2017); Pebruari 2017

yang berbeda pada setiap perlakuan. Data


HASIL DAN PEMBAHASAN yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 1
Hasil uji toksisitas ekstrak daun berikut.
kirinyuh terhadap mortalitas keong mas
selama 24 jam memberikan pengaruh
Tabel 1 Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kirinyuh Terhadap Mortalitas Keong Mas

Konsentrasi Ulangan Jumlah Rata Persen


Perlakuan
(ppm) I II III IV kematian rata (%)
P0 0 (kontol) 0 0 0 0 0 0 0
P1 10.000 2 2 1 1 6 1,5 15
P2 20.000 5 3 5 3 16 4 40
P3 30.000 7 6 6 7 26 6,5 65
P4 40.000 8 8 8 8 32 8 80
P5 50.000 10 10 10 10 40 10 100
Total 120 30

Berdasarkan data hasil pengamatan 120% 100%


Persentase Mortalitas Keong

menunjukkan bahwa pada perlakuan 100% 80%


80% 65%
dengan konsentrasi ekstrak daun kirinyuh 60% 40%
Mas (%)

40%
yang paling tinggi menyebabkan 15%
20% 0%
mortalitas keong mas yang paling 0%

banyak, begitu juga sebaliknya pada


konsentrasi ekstrak daun kirinyuh yang
paling rendah menyebabkan mortalitas Konsentrasi Ekstrak (ppm)

keong mas yang paling rendah pula


Gambar 1 Persentase Tingkat Mortalitas
(Gambar 1). Keong Mas Akibat Pemberian
Ekstrak Daun Kirinyuh

36
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 1 (2017); Pebruari 2017

Untuk melihat pengaruh pemberian Hasil perhitungan regresi probit dari


ekstrak daun kirinyuh terhadap mortalitas ekstrak daun kirinyuh yang diuji pada
keong mas pada setiap perlakuan keong mas selama 24 jam menunjukkan
dilakukan uji analisis varian yang dapat nilai LC50 sebesar 29.805,82, nilai LC50
dilihat pada Tabel 2 berikut. menyebabkan kematian 50% dari hewan
Tabel 2 Hasil Uji Analisis Varian uji. Konsentrasi yang mendekati nilai
(ANAVA) Pengaruh
LC50 pada penelitian yang telah dilakukan
Pemberian Ekstrak Daun
Kirinyuh terhadap Mortalitas adalah pada konsentrasi 30.000 ppm
Keong Mas
ekstrak daun kirinyuh yaitu pada
Jum Kua perlakuan P3.
Sumber Dera
lah drat F
Keraga jat F Terjadinya mortalitas keong mas
kua te tabel
man bebas hitung
drat ngah (5%) diduga disebabkan oleh senyawa toksik
(SK) (Db)
(Jk) (Kt)
Perla pada daun kirinyuh yang masuk kedalam
kuan 5 18,59 3,72 186* 2,77 sistem saraf akan dapat merusak otak
Galat 18 0,41 0,02
sehingga kerja organ otot serta organ
Total 23 19
Keterangan: *= Berbeda nyata pada taraf tubuh lainnya terhambat dan akhirnya
uji 5% akan menyebabkan kematian (Gassa,
Hasil uji analisis varian pemberian 2011:173). Lebih lanjut dijelaskan oleh
ekstrak daun kirinyuh menunjukkan Hadi (2008:14), sifat toksik ini
pengaruh yang berbeda nyata terhadap disebabkan oleh senyawa bioaktif yang
mortalitas keong mas. Hal ini terkandung dalam ekstrak daun kiriyuh
dikarenakan nila Fhitung = 186 ≥ Ftabel = seperti terpenoid, tanin, saponin, fenol,
2,77 pada taraf signifikan 5%. Oleh dan alkaloid yang terdapat pada
karena terdapat perbedaan yang nyata, tumbuhan merupakan bahan aktif sebagai
maka dilakukan uji lanjut. Berdasarkan pengendali hama.
hasil perhitungan koefisien keragaman Senyawa bioaktif seperti saponin
(KK) yang diperoleh adalah 6% (KK dan tanin dapat menghambat
sedang) sehingga dilanjutkan dengan uji pertumbuhan. Keduanya dapat
Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil uji menyebabkan mekanisme penghambat
BNT yang didapat pada taraf signifikan makan. Tanin bersifat toksik dan
5% adalah 0,21 menghalangi hewan uji dalam mencerna

37
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 1 (2017); Pebruari 2017

makanan karena dapat mengikat protein Pemberian ekstrak daun kirinyuh


yang diperlukan untuk pertumbuhan. selama 24 jam berpengaruh nyata
Saponin memiliki rasa yang pahit dan terhadap mortalitas keong mas, semakin
tajam serta dapat menyebabkan iritasi tinggi konsentrasi ekstrak yang diberikan
lambung bila dimakan (Yunita dkk, maka semakin tinggi pula tingkat
2009:55). Lebih lanjut Udebuani dkk mortalitas keong mas.
(2015:320) juga menjelaskan bahwa
saponin adalah kelas metabolit sekunder DAFTAR PUSTAKA
tumbuhan dengan sifat biologis beragam, Ardiansyah., Wiryanto dan Mahajoeno,
E. 2002. Toksisitas Ekstrak Daun
seperti antifeeding dan dapat
Mimba (Azadirachta indica A. Juss)
menghambat pertumbuhan. pada Anakan Siput Murbei
(Pomacea canaliculata L.). Bio
Daun kirinyuh juga memiliki
Smart, 4(1):29-34
senyawa bioaktif fenol. Di dalam tubuh
Balai Informasi Pertanian. 1992. Keong
organisme, oksigen reaktif (radikal
Mas (Siput Murbei) dan
bebas) akan terbentuk dari senyawa fenol Pengendaliannya. Manado: Balai
Pertanian, Sulawesi Utara
tersebut, oksigen reaktif inilah salah satu
penyebab terjadinya kerusakan DNA atau Diana, E. 2009. Pengaruh Pemberian
Ekstrak Daun Kirinyuh
disebut juga genetic sel epithelial (lapisan
(Chromolaena odorata) Terhadap
yang menutupi permukaan dalam dan Mortalitas Bekicot (Achatina fulica).
Skripsi. Banda Aceh: Universitas
luar tubuh) (Gassa, 2011:173). Senyawa
Syiah Kuala
alkaloid dan terpenoid berpotensi sebagai
Fitriana, Y., Purnomo dan Hariri, A. M.
penghambat makan dan bersifat toksik
2012. Uji Efikasi Ekstrak Gulma
sehingga dapat menyebabkan hewan uji Siam Terhadap Mortalitas Hama
Pencucuk Buah Kakao (Helopeltis
mati (Ambarningrum, 1998) dalam
spp.) di Laboratorium. Jurnal Hama
Siahaya (2014:115). Lebih lanjut, dan Penyakit Tumbuhan Tropika,
12(1): 85-91
Kurniawati dkk (2015:5) menyatakan
bahwa senyawa alkaloid bersifat toksik Gassa, A. 2011. Pengaruh Buah Pinang
(Areca catechu) terhadap Mortalitas
yang dapat masuk sebagai racun perut
Keong Mas (Pomacea canaliculata)
dan bekerja sebagai racun saraf. pada Berbagai Stadia. Jurnal
Fitomedika, 7(3):171-174

SIMPULAN

38
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Vol 2, No 1 (2017); Pebruari 2017

Hadi, M. 2008. Pembuatan Kertas Anti papaya) Terhadap Larva Plutella


Rayap Ramah Lingkungan dengan xylostella Jurnal Agrologia,
Memanfaatkan Ekstrak Daun 3(2):112-116
Kirinyuh (Eupatorium odoratum).
Jurnal Bioma, 6(2):12-18
Sukhthankar, J. H., Kumar, H., Godinho,
Hanafiah, K. A. 2014. Rancangan M. H. S., Kumar, A. 2014. Larvicidal
Percobaan Teori dan Aplikasi Edisi Activity of Methanolic Leaf Extracts
Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo of Plant, Chromolaena odorata L.
Persada (Asteraceae) Against Vector
Mosquitoes. International Journal of
Irianto, A. 2010. Statistik Konsep Dasar, Mosquito Research, 1(3):33-38
Aplikasi dan Pengembangannya.
Jakarta:Prenada Media Group Sulistyanto, D. 2006. Kala Nematoda
Pest Escargot. Jakarta: Penerbit
Kardinan A. 2002. Pestisida Nabati, Trubus
Ramuan dan Aplikasi.
Jakarta:Penebar Swadaya Udebuani, A. C., Abara, P. C., Obasi, K.
O., Okuh, S. U. 2015. Studies on The
Kurniawati, D., Rustam, R dan Loah, J.H. Insecticidal Properties of
2015. Pemberian Beberapa Chromolaena odorata Against Adult
Konsentrasi Ekstrak Brotowali Stage of Periplaneta americana.
(Tinospoa crispa L.) untuk Journal Entomology and Zoology
Mengendalikan Keong Mas Studies, 3(1):318-321
(Pomacea sp.) pada Tanaman Padi.
Jurnal OM Faperta, 2(1):1-8 Yenti, R., Afrianti, R dan Afriani, L.
2011. Formulasi Krim Ekstrak
Prijono, D dan Dadang. 2008. Insektisida Etanol Daun Kirinyuh (Eupatorium
Nabati. Bogor: Departemen Proteksi odoratum. L) untuk Penyembuhan
Tanaman Intitut Pertanian Bogor. Luka. Jurnal Pharma Medika,
3(1):227-230
Rahmawati. 2011. Pengaruh Pemberian
Kombinasi Ekstrak Daun Nimba dan Yunita, E. S., Suprapti, N. H dan Hidayat,
Pepaya Terhadap Mortalitas Keong J. W. 2009. Pengaruh Ekstrak Daun
Mas. Skripsi. Banda Aceh: Tekelan (Eupatorium riparium)
Universitas Syiah Kuala terhadap Mortalitas dan
Perkembangan Larva Aedes aegypti.
Siahaya, V. G dan Rumthe, R.Y. 2014. Jurnal Bioma, 11(1):11-17
Uji Ekstrak Daun Pepaya (Carica

39

Anda mungkin juga menyukai