Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Konsep Dasar-2
Variabel Teregional
Adalah variabel yang terdistribusi dalam ruang yang mempunyai struktur teratur sedemikian rupa sehingga terdapat autokorelasi dalam variabel tersebut. Autokorelasi adalah hubungan korelasi yang terjadi pada satu variabel dimana nilai-nilai dalam variabel tersebut tidak saling bebas. Sifat-sifat terstruktur disebut regionalisasi dan dicirikan bahwa sampel-sampel yang dekat lebih mempunyai nilai yang mirip daripada sampel-sampel yang terletak lebih berjauhan. Secara umum variabel teregional setidaknya terdiri dari dua komponen yaitu komponen acak dan komponen terstruktur.
Variabel Teregional
Komponen acak umumnya menyertai komponen terstruktur dengan semakin jauhnya jarak antar titik informasi.
Support Sampel
Dalam hal ini support merupakan besaran massa, bentuk, dan arah dari sampel yang dianalisis kadar mineral berharganya. Apabila support sampel (misalnya volume) berbeda maka akan terdefinisi variabel teregional yang berbeda pula. Efek smoothing (menurunkan variabilitas) terhadap suatu nilai, atau disebut juga regularisasi, umumnya disertai dengan meningkatkan support sampel.
Support Sampel
Masing-masing blok ditentukan harga kadar logam atau parameter yang lain. Penentuan SMU merupakan hal yang sangat kritis dalam kaitannya dengan perhitungan cadangan karena SMU akan menjadi dasar untuk menentukan klasifikasi sumberdaya dan cadangan. Blok-blok perhitungan cadangan umumnya akan dipergunakan sebagai SMU, oleh karena itu dimensi blok harus ditentukan dengan cermat. Dalam menentukan dimensi tersebut harus memperhatikan faktor-faktor seperti: spasi lubang peledakan, spesifikasi alat tambang, tinggi bench dan juga karakteristik peledakan.
Tugas-2
Pada gambar di bawah ditunjukkan zona bijih nikel dari dua pengeboran yaitu DH-1 dan DH-2. Garis tegas merupakan kontak antara bijih dan waste sedangkan garis putus-putus merupakan hasil korelasi tubuh bijih berdasarkan dua lubang bor dan sekaligus sebagai batas penambangan yang akan dilakukan. Diketahui hasil assay DH-1 adalah 1% Ni dan DH-2 adalah 1,5% Ni, sedangkan untuk semua waste adalah 0,2% Ni. Berapakah kadar rata-rata bijih berdasarkan estimasi awal? Pada kondisi ini garis putus-putus dianggap sebagai batas kontak bijih dan waste. Gunakan metode area of influence untuk pembobotan luas! Untuk mengukur luas gunakan kertas milimeter, planimeter, atau digitizing. Berapakah kadar rata-rata bijih berdasarkan fakta setelah penambangan? Diskusikan perbandingan antara rata-rata bijih pada a dan b! Kaitkan dengan pengertian dilusi!
Tugas-2
Jelaskan tentang konsep variabel teregional! Bagaimana hubungan ukuran butir dan support sampel terhadap variabel teregional?