Anda di halaman 1dari 16
Tanggal ] 01 Juli 2021 — die INSTRUKS! KERJA Efektit | 31 Juli 2021 WWATI AJL | PEKERIAAN PASANGAN BaTU BATA. | Halaman 1of3 1. TUJUAN Instruki kerja ini bertujuan untuk memberikan petunjuk bagi para pekerja, kontraktor dan orang lain yang bekerja di PT. WUATI All dalam melaksanakan pekerjaan pasangan batu bata dinding. Selain itu, membuat pasangan dinding bata sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis. 2. RUANG LINGKUP Fungsi Instruksi kerja ini dibuat agar pekerja, kontraktor dan orang lain yang bekerja di PT. WUATI All mengetahui prosedur pekerjaan yang baik dan benar dalam pelaksanaannya. Selain itu instruksi kerja ini dibuat untuk melindungi para pekerja dari bahaya-bahaya saat melakukan pekerjaan seperti tertimpa material. Peralatan Kerja dan Perlengkapan K3 Peralatan Kerja ~ _Alat perkakas tukang bata ~ Alat pengaduk mortar = Alat dan bahan pelumas mesin ~ Tempat pengadukan = Peralatan pengukur ~ Perlengkapan kebersihan Perlengkapan K3 = Working Permit ~ _Alat Pelindung Diri (APD) Perlengkapan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) ~ _ Rambu-rambu keselamatan kerja ~ Spesifikasi Teknis - Gambar kerja 3. REFERENSI 3.1. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 317 tahun 2016 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Konstruksi Golongan Pokok Konstruksi Khusus padalabatan Kerja Tukang Pasang Bata. 3.2. Civil Engineering. “Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Batu Bata.” Diakses pada 21 April 2021. _https://civilstruktur.blogspot.com/2019/06/pekerjaan- pasangan-bata-merah-1pc-4ps.html. Efektif | 34 Juli 2021 it aN Tanggal | 02 Juli 2021 — WUJATI AJL | PEKERIAAN PASANGAN BATU BATA | Halaman} — 20f3 4, DEFINISI 41. 42. 43. 4A, Instruksi kerja adalah dokumen acuan tentang persyaratan teknis pekerjaan pasang bata, tentang jenis material, persyaratan pelaksanaan, metode pelaksanaan dsb. Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat atau perlengkapan yang wajib dipakai dan digunakan oleh tukang pasang bata dan orang lain yang berada di tempat kerja selama melasanakan pekerjaan pasang bata. Jenis APD untuk tukang pasang bata yaitu: — Topi pelindung kepala (safety helmet], untuk melindungi kepala dari benturan dan jatuh) — Sepatu keselamatan (safety shoes), untuk melindungi kaki Sarung tangan (safety gloves), untuk melindungi tangan — Kacamata pelindung debu (Safety glasses) — Masker (melindungi pernafasan dari debu) — Penahan jatuh tubuh (full body harness), untuk keselamatan bekerja di ketinggian Perkakas pertukangan manual atau bertenaga adalah perkakas yang biasa digunakan tukang pasang bata antara lain: ' — sendok tembok = lingsis = roskam — gegep/kakak tua — palu baja (hammer) — pahat — obeng kembang (cold chisel); ~ eereaii — obeng gepeng (flat chisel); — paku beton (concrete nails), — bor dan lain-lain. Mortar adalah campuran semen, pasir dan kapur mati untuk menempelkan batu bata 5. INSTRUKSI KERJA. 5.1. 5.2. Persiapan Pekerjaan 5.1.1.Siapkan shopdrawing yang telah di approved untuk digunakan sebagai acuan. 5.1.2.Siapkan alat kerja dan bahan : bata merah, meteran, sendok semen/roskam, alu karet, waterpass, ember plastik, alat lot, benang, gergaii ll. Pelaksanaan Pekerjaan 5.2.1.Cek / sortir bata merah agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana dipasang akan mendapat permukaan yang rata. 5.2.2.Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata merah. 5.2.3.Pasanglah petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan bata/ dinding (marking). 5.2.4.Pasang Profil dengan memakai hollow besi/alat bantu pendukung lainnya. 5.2.5.Bersihkan area kerja dari kotoran — kotoran yang ada. Tanggal_| 01 Juli 2021 - li INSTRUKSI KERJA Efektif | 31 Juli 2021 WIJATI AJI | PEKERIAAN PASANGAN BATU BATA | Halaman 3of3 5.2.6.Bersihkan bata merah dari kotoran dan debu sebelum dipasang agar perekat dapat bekerja dengan baik. 5.2.7.Siapkan campuran adukan tinbed / perekat bata merah dan masukan kedalam bak adukan / ember plastik. 5.2.8.Aduk campuran adukan hingga rata dan homogen dengan menggunakan hand mixer. 5.2.9.Bila permukaan lantai yang akan dipasang bata merah tidak ada, maka dipakal ‘adukan mortar terlebih dahulu pada bagian paling dasar agar didapatkan permukaan yang rata. 5.2.10. Lakukan pemasangan bata merah secara manual sebagaimana umumnya dengan tebal speci yang dianjurkan 43mm dengan roskam gerigi, untuk bagian bawah joint lantai dan atas join stab menggunakan MU-380/ 301-Tinbed. 5.2.11. Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding bata merah tersebut digunakan hollow alumunium /jidar Uk. SO / 100 sebagai alat control kerataan. 5.2.12.Setelah pekerjaan pasangan bata merah selesai dan dipastikan telah ‘mengering dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran / acian. Nama Jabatan Tanggal_ | Tanda Tangan Disusun oleh : Disetujui oleh Tanggal | 01 Juli 2021 — die NSTRUKSI KERJA efektif | 31 Juli 2021 WUATI AJL BEKERJA PADA DIKETINGGIAN Halaman 1of3 1. TUUAN Instruksi kerja ini bertujuan untuk memberikan petunjuk bagi setiap karyawan, kontraktor dan orang lain yang bekerja di PT. WUATI All yang bekerja di ketinggian 21,8 ‘meter di atas permukaan tanah dan ditempat yang tidak ada pelindungnya (< 1,8 meter). RUANG LINGKUP. Instruksi kerja ini dibuat untuk melindungi karyawan, kontraktor dan orang lain yang bekerja di PT. WUATI AJI dari bahaya jatuh pada saat bekerja diketinggian > 1,8 meter di atas permukaan tanah dan ditempat yang tidak ada pelindungnya (< 1,8 meter). REFERENSI 3.1. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3. 3.2. Standard OHSAS 18001:2007 Klausul 4.4.6 tentang pengendalian operasional. 3.3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1980 tentang Keselamatan Konstruksi Bangunan. DEFINISE 4.1. Bekerja pada ketinggian adalah pekerjaan yang dilakukan di ketinggian > 1,8 meter dari atas tanah atau ditempat yang tidak ada pelindungnya (< 1,8 meter) atau dengan kecuraman lereng 402 dasar lantal kerja atau tempat kerja yang ‘memiliki resiko tergelincir. Pekerjaan ketinggian yang memerlukan surat jin bekerja yang dimaksud adalah bersifat spesifik / project (bukan merupakan pekerjaan yang rutin). Pekerjaan di ketinggian yang memerlukan surat jin bekerja ‘sebelum pekerjaan dilakukan, seperti pada pekerjaan berikut: — Perbaikan instatasi listrik yang berada di ketinggian. — Pekerjaan project civil yang terkait dengan pekerjaan di ketinggian (bekerja di atas atap bangunan). — Dan semua pekerjaan yang mempunyai resiko terjatuh yang tingginya > 1,8 meter atau ditempat yang tidak ada pelindungnya (< 2,8 meter). 4.2. Lantai kerja adalah pijakan permanen tempat orang bekerja. 4.3. Safety Body Harness adalah suatu alat atau sarana yang berbentuk tall dan dibuat sedemikian rupa untuk melindungi keselamatan karyawan, kontraktor dan orang lain yang bekerja di PT WUATI All sewaktu bekerja di ketinggian. Efektif | 31 Juli 2021 Alp INSTRUKSI KERJA Tanggal_] 01 Juli 2023 - WIJATI AJL | BEKERIAPADADKETINGGIAN | Halaman | 20F3 INSTRUKI KERJA 5.1. 53. Analisa Bahaya Sebelum memulai pekerjaan di ketinggian, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu berbagai kemungkinan, apakah terdapat cara lain agar pekerjaan tidak Perlu harus dilakukan pada ketinggian. Jika terdapat kemungkinan cara lain, sehingga pekerjaan dapat dilakukan tanpa harus berada di ketinggian yang dapat menyebabkan bahaya, maka pekerjaan di ketinggian harus dibatalkan. Untuk pekerjaan yang dilakukan di ketinggian (bukan hal rutin), maka terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko (IBPR), dan inspeksi terhadap keamanan tempat/ lokasi dengan mempertimbangkan hal-hal berik — Ketinggian dan kecuraman lokasi kerja ~ Kecuraman lereng, jika bekerja pada sebuah lereng — Jenis pekerjaan ~ Jenis APD, Handrailing atau safety life dan sarana lainnya (toe board, dill. Dari hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko (IBPR) yang telah dibuat, kemudian untuk pekerjaan yang memiliki resiko bahaya ekstrem, maka dikembangkan job safety analysis (JSA) sebagai persyaratan sebelum dikeluarkannya surat ijn kerja. Penggunaan Alat Pelindung Diri 5.4.1.Setiap karyawan yang bekerja di ketinggian (untuk pekerjaan yang bukan rutin, 2 1,8 meter), dan tidak memiliki pencegahan resiko terjatuh, maka harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) jatuh yang terdiri dari full body sofety harness di tempat yang tidak memiliki pegangan tangan (handrail) dan setiap waktu lanyard dari safety hamess harus terikat dengan benar dan kuat. 5.4.2.Pemeriksaan terhadap alat pelindung jatuh sebelum digunakan harus dilakukan untuk memastikan alat pelindung jatuh dapat digunakan dengan bbaik sesuai dengan jenis pekerjaannya. 5.4.3.Sabuk pengaman (full body harness yang dilengkapi dengan lanyard), dikaitkan sama atau lebih tinggi dari bahu pekerja. Tempat mengkaitkan harus kokoh dan kuat dan dapat menahan 3 kali beban pekerja. 5.4.4.Sebelum sabuk pengaman digunakan maka harus terlebih dahulu diperiksa dengan telititerlebih dahulu, dan apabila ditemukan kerusakan atau kondisi yang tidak aman, maka sabuk pengaman tersebut tidak boleh dipakai. 5.4.5.Alat pelindung jatuh harus selalu terpasang dengan baik dan digunakan setiap saat selama bekerja. 5.4.6.Lanyard full body harness harus dilengkapi absorbent dan double lanyard bila pekerjaan lebih dari 4 meter Tangeal lip INSTRUKSI KERIA Efektif 31 Juli 2021, WUATI AJI BEKERIAPADADIKETINGGIAN | Halaman | 30f 3 55. 56. 57. Bekerja di Ketinggian 5.5.1.Setiap pekerjaan diketinggian harus selalu dalam pengawasan setiap saat dan telah mendapatkan surat ijin bekerja sebelum memulai pekerjaan, khususya pekerjaan yang bersifat spesifik/ project. 5.5.2.Untuk pekerjaan rutinitas dan Inspeksi saat diketinggian diwajibkan memakal Body Harness dan APD lainnya yang sesuai dengan potensi bahayanya tanpa harus mendapatkan surat ijn bekerja. Pelatinan APD 5.6.1.Personil yang melakukan pekerjaan yang beresiko terhadap jatuh, maka harus diberikan pelatihan tentang kesadaran mengenai bahaya dan resiko bekerja di ketinggian '5.6.2.Personil menerima pelatihan mengenai penggunaan dan perawatan safety harness dan peralatan bekerja di ketinggian lainnya yang benar. 5.6.3.Personil yang belum mendapatkan pelatihan, petunjuk dalam bekerja diketinggian, maka dilarang untuk melakukan pekerjaan di ketinggian. Keadaan Darurat Bila saat melakukan aktivitas atau bekerja diketinggian, mendengar informasi terjadi kondisi darurat perlu diperhatikan beberapa langkah berikut: — Tetap tenang, jangan panik pastikan informasi tersebut benar adanya. — Tetap waspada dan jangan tergesa-gesa, segera hentikan pekerjaan. ~ Keselamatan jiwa adalah prioritas, segera turun dari lokasi pekerjaan. ~ Segera berlari kearea evakuasi atau sesuai petunjuk tim evakuasi. — Supervisor memastikan pekerjanya lengkap. Tanggal | 01 Juli 2021 — die ce Efektif | 34 Juli 2021 WUATI AJI PEKERIAAN PENGECORAN Halaman | ofa 1. TUJUAN Instruksi kerja ini bertujuan untuk memberikan petunjuk bagi para pekerja, kontraktor dan orang lain yang bekerja di PT. WUATI All dalam melaksanakan pekerjaan pengecoran. Selain itu, penerapan prosedur K3 dalam pelaksanaan pekerjaan pengecoran harus diterapkan dalam semua kegiatan pekerjaan pengecoran. 2. RUANG LINGKUP- Instruksi kerja ini dibuat sebagai petunjuk bagi para pekerja, kontraktor dan orang lain yang. bekerja di PT. WUATI AJI dalam melaksanakan pekerjaan pengecoran. Pekerjaan ini meliputi pengadaan material, transportasi, peralatan kerja dan tenaga kerja, permbuatan cetakan, pembesian, dan pemeliharaan. 3, REFERENSI 3.1. Keputusan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3. 3.2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1980 tentang Keselamatan Konstruksi Bangunan. 3.3. Slide Share. “SOP Pekerjaan Konstruksi.” Diakses_ 21 April 2021. https://www.slideshare.net/jockybnahor/sop-pekerjaan-konstruksi. 3.4. Teknik Sipil Dopp. “Tahapan Pekerjaan Pengecoran Beton.” Diakses 21 April 2021. https://www.tekniksipildopp.com/2018/12/tahapan-pekerjaan-pengecoran- beton.htmi 4, DEFINISE 4.1. Pekerjaan Pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton campuran ke dalam cetakan (bekisting) suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan. 4.2. Slump test adalah tingkat kekentalan adonan beton yang mampengaruhi permeabilitas, workabilitas dan proses pengerjaan. 4.3. Mesin Vibrator adalah suatu alat yang digunakan pada pekerjaan konstruksi pada saat pengecoran. Alat ini berfungsi memadatkan adonan beton yang dimasukan kedalam bekisting. Tujuannya adalah agar angin atau udara yang masih pada ada pada adonan tersebut dapat keluar sehingga tidak menimbulkan rongga atau lubang_ 5. INSTRUKS! KERIA 5.1. Tahapan dan Cara Pelaksanaan 5.1.1. Persiapan pengecoran membuat metode, posisi, dimensi cetakan / bekesting, besi tulangan material / peralatan yang arus ditanam dalam beton dan harus bersih dari kotoran sampah, lumpur, genangan sehingga benar benar kering. Selain itu kesiapan pengecoran termasuk juga kesiapan material, peralatan, Tanggal | 01 Juli 2021— dir INSTRUKS! KERJA Efektif | 31 Juli 2021 WWATI AJL PEKERIAAN PENGECORAN Halaman 2of3 5.2. ‘tenaga kerja dan bila pelaksanaan pengecoran harus dilaksanakan pada malam hari maka harus disediakan sistem penerangan yang memadai dan pengecoran harus dihentikan pada saat hujan kecuali sebelumnya telah disiapkan cover / terpal tenda. Penempatan material dan peralatan diusahan berdekatan dengan lokasi pengecoran serta persiapan persiapan lain yang diperlukan untuk pelaksaan pengecoran. 5.1.2.Pengadukan dengan beton mixer kapasitas minimum 0,35 m? dan tenaga ‘operator yang handal untuk mengoperasikan peralatan beton mixer. Beton mixer harus disediakan dalam jumlah yang cukup, peralatan bantu untuk mengangkut dan mengukur komponen material campuran beton (air, pasir, kricak, dengan perbandingan volume / isi yang mengacu pada ukuran berat / volume/ isi zak semen, lama pengadukan harus disesuaikan dengan kapasitas bbeton mixer yang dipakai. 5.1.3. Transportasi pengadukan harus segera diangkut ke tempat pengecoran dengan metode yang dipilih tidak boleh menyebabkan terjadinya pemisahan bahan campuran beton (segregasi) dan dijaga jangan sampai terjadi perubahan / naiknya temperature ataupun berubahnya kadar air dalam adukan. Adukan hharus segera dituangkan ke tempat pengecoran/ cetakan secepatnya dan lebih dari 30 menit adukan tersebut harus dibuang/ disingkirkan tidak boleh dipakai kembali. 5.1.4.Pengecoran dilaksanakan dengan hati-hati agar tidak merusak cetakan / bbekesting dan merubah posisi besi tulangan atau posisi peralatan yang ditanam dalam beton. Pengecoran dilaksanakan lapis per lapis secara horizontal diatur sedemikian rupa tidak menimbulkan bidang pelemahan, setiap lapisan harus dipadatkan dengan mesin vibrator, sehingga menjadi homogen dan tidak berongga dan mengisi celah-celah diantara besi tulangan, lamanya vibrator tergantung dari ukuran dan tipe mesin yang digunakan sampai permukaan beton. Pengerahan Peralatan dan Material 5.2.1.Beton mixer yang digunakan harus bisa memberikan hasil yang memadai apabila terjadi kerusakan harus segera diperbaiki atau dikeluarkan dari pekerjaan untuk diganti dengan yang lebih balk, proses perbaikan / pergantian mixer tersebut tidak boleh mempengaruhi kelancaran. 5.2.2.Vibrator mesin digunakan pada saat pengecoran beton dan ini harus disediakan agar didapatkan hasil beton yang memenuhi persyaratan. 5.2.3.Konstruksi talang dipergunakan apabila diperlukan di lokasi yang agek sulit Posisi pelaksanzan pengecoran dan talang dibuat dari bahan kedap air, tinggi jatuh adukan beton tidak boleh lebih dari 0,50 m. Kubus / silinder test Tanggal_ | 01 Juli 2021 ~ lip INSTRUKSI KERJA Efektif | 31 Juli2021, WUATI AJ! PEKERIAAN PENGECORAN Haloman | 30f3 dipersiapkan dalam jumlah yang sudah disesuaikan dengan kapasitas / volume engecoran beton pada hari itu. Slump test dan alat bantu ( plat, alat tusuk, ‘meteran), dan alat compressor untuk membersihkan lokasi pengecoran. 5.2.4. Pengadaan dan stock material semen, pasir, kricak, air harus dalam jumlah yg. memadai dan kualitas yang sama seperti di desain (mix design). 5.3. Pengerahan Personil dan K3 5.3.1.Menempatkan tenaga supervisor yang bertanggung jawab terhadap Pelaksanaan pengecoran, surveyor pengawasan terhadap vertikal dan horizontal cetakan, tiang batu untuk finishing, tukang kayu apabila terjadi Perubahan / kerusakan pada cetakan pengecoran cepat dapat diatasi. Operator beton mixer yang mengoperasikan mesin selama pelaksanaan engecoran berlangsung, lab staf yang menyiapkan / membuat kubus /silinder test, QC staf yang mengawasi kualitas dari adukan / campuran produksi Pengecoran beton dan safety officer yaitu yang mengawsi K3 dan mengecek semua fesilitas pendukung pengecoran apakah layak / tidak layak dilihat dari keselamatan pekerjaan. 5.4. Pengendalian Mutu 5.4.1. Dalam pelaksanaan pengecoran beton harus dilihat, dijaga dan dipelihara dari kemungkinan kerusakan yang diakibatkan oleh benturan cuaca, perubahan temperatur yang tiba-tiba dengan melakukan pembasahan pada permukaan beton dengan menggunakan karung atau kertas semen basah yang sejenis secara terus menerus selama 2x24 jam dan paling utama adalah diadakan Pengawasan ketat terhadap perbandingan komposisi campuran yang dipakai serta dalam pelaksanaan pengadukan campuran sampai ketempat lokasi pengecoran, Nama Jabatan Tanggal_—_| Tanda Tangan Disusun oleh: Diperiksa oleh : Disetujui oleh : Efektif | 34 Juli 2021 die INSTRUKSI KERJA Tanggal | 02 Juli2023~ PEKERJAAN PONDASI FOOTPLATE DAN, WUATI AJL Ann Halaman | of TUJUAN Instruksi kerja ini bertujuan untuk memberikan petunjuk bagi setiap karyawan, kontraktor dan orang lain yang bekerja di PT. WUATI All yang bekerja paham metode pelaksanaan pekerjaan footplate dan pondasi batu kali. RUANG LINGKUP Instruksi kerja lat untuk mengetahui prosedur pelaksanaan pekerjaan pondasi ‘bagi karyawan, kontraktor dan orang lain yang bekerja di PT. WUATI All agar mutu dan spesifikasi pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu, penerapan K3 pada pelaksanaan pekerjaan pondasi dilaksanakan sesuai Instruksi Kerja. REFERENS! 3.1. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3. 3.2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1980 tentang Keselamatan Konstruksi Bangunan. 3.3. Slide Share. “Metode Pelaksanaan Konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.” Diakses 21 April 2021. ttps://www.slideshare.net/Afif0506/metode- pelaksanaan-konstruksi-pondasi-setempat-dan-pondasi-batu-kali 3.4. Civil Engineering. “Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Telapak.” Diakses pada 21 April 2021. _https://civilstruktur.blogspot.com/2019/07/metode- pekerjaan-pekerjaan-pondasi.html DEFINISI 4.1. Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang bertugas meletakakan bangunan dan meneruskan beban bangunan atas ( upper structure / super structure ) ke tanah yang cukup kuat mendukungnya. INSTRUKI KERIA 5.1. Prosedur Pelakasanaan Pekerjaan Pondasi 5.1.1. Pekerjaan Persiapan Pelaksanaan_ — Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pondasi. — Persiapan lahan kerja. — Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split, kaso, multiplek, besi beton, kawat beton, paku, air, dil. — Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, bor listrik, gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, selang air, al. WUATI AJL Tanggal_ | 01 Juli 2021 — die NSTRUKS| KERJA Efektit | 31 Juli 2021 PEKERJAAN PONDASI FOOTPLATE DAN aero wan Halaman | 20f 4 5.1.2.Pekerjaan Galian Tanah — Siapkan peralatan yang diperlukan. — Melakukan pengukuran dengan menggunakan theodolith. — Menandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang warna cat. — Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan kedalaman yang disyaratkan. — Menggali sisi— sisi miringnya, sehinggga diperoleh kemiringan yang tepat ~ Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan. ~ Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana. 5.1.3. Pekerjaan Penulangan 2, Fabrikasi Tulangan — Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pondasi. — Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat tersebut. — Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat engikat / bendrat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas. b. Pemasangan Tulangan — Hasil fabrikasi tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turun permukaan tanah dengan bantuan waterpass. ~ Tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, Jarak antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi /tepi ‘tulangan bawah agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi / melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat. ~ Setelah tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung_dilakukan pekerjaan pengecoran. i Efektif | 31 Juli 2021 die aan Tanggal | 01 Juli 2021— WIJATI Ag | PEKERIAANPONDASIFOOTPLATEDAN | itoman | 3.0f4 5.1.4. Pekerjaan Bekisting = Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk Penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi). — Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu. — Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor. — Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass. Papan cetakan tidak boleh bocor. — Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit. — Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak. 5.1.5.Pekerjaan pengecoran = Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur menggunakan beton mutu K-225. ~ Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasi, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran. — Pengecoran beton dimulai setelah konsultan / direksi menyetujui untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja. — Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang / difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan / direksi untuk pekerjaan selanjutnya. — Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah. = Tuang beton sitemix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat. — Setelah metakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mengering dan setelah mengering pondasi diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom. Tanggal_ | 01 Juli 2021 Ale a Efektif | 31 Juli 2021 & PEKERJAAN PONDASI FOOTPLATE DAN WUATI AJI ie Halaman | ofa 5.2. Resiko K3 dan Rencana Penanganan 5.2.1. Bahaya yang dapat terjadi saat pelaksanaan pekerjaan. ~ Tangan para pekerja terkena bar bender. — Gangguan paru-paru akibat debu pasir/semen. ~ Terjatuh pada saat pemasangan bekisting. — Robohnya bekisting pada saat pengecoran 5.2.2. Pencegahan dan Pengurangan resiko kecelakaan kerja — Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD). — Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan. — Membatasi daerah pekerjaan pengecoran dengan pagar atau rambu yang informatif. ~ Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari. Nama Jabatan ranggal__| Tanda Tangan Diperiksa oleh Efektif | 31 Juli 2021 [ on Tanggal | 01 Juli 2021 — WUATI AJL ERECTION STEEL STRUCTURE — | Halaman | 1 0f 3 TUIUAN Instruksi kerja ini berguna sebagai prosedur pekerjaan erection struktur baja bagi setiap karyawan, kontraktor dan orang Iain yang bekerja di PT. WUATI All berdasarkan desain rencana dan spesifikasi teknis pada konstruksi struktur baja. dibuat sebagai prosedur pekerjaan erection struktur baja bagi setiap karyawan, kontraktor dan orang lain yang bekerja di PT. WHATI All berdasarkan desain rencana dan spesifikasi teknis pada konstruksi struktur baja. Memberikan prosedur yang tepat, manajemen mutu dan keselamatan dalam pekerjaan struktur baja. REFERENS! 3.1. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3. 3.2. Pelatihan Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung — Departemen Pekerjaan Umum. 3.3. Method Statement HQ. “Steel Structure Building Construction Procedur Diakses 20 Mei 2021. https://methodstatementhg.com/steel-structure-building- construction-procedure.html DEFINISI 4.1. Pekerjaan Erection Stee! Structure merupakan pekerjaan perakitan kompone- komponen baja menjadi sebuah frame atau kerangka kemudian dikaitkan / disambungkan dengn cara las atau ikatan baut. 4.2. Baseplate (pelat baja) adalah pelat baja yang berada dianara kolom baja dengan pedestal pondasi. 4.3. Safety Body Harness adalah suatu alat atau sarana yang berbentuk tali dan dibuat sediemikian rupa untuk melindungi keselamatan karyawan, kontraktor dan orang lain yang bekerja di PT WUATI All sewaktu bekerja di ketinggian. INSTRUKI KERJA 5.1. Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan — Para pekerja harus selalu menggunakan safety helm, sepatu, dan sarung tangan — Pekerja yang bekerja pada ketinggian selalu memakai body harness. — Kacamata, masker pelindung dan helm digunakan saat pekerjaan pemotongan dan pengelasan. — Alat yang digunakan untuk erection steel structure harus layak. — Pengaturan tai keselamatan waiib dikaitkan saat di ketinggian. — Memasang rambu dan memberikan police line pada area yang berbahaya. Tanggal | 01 Juli 2021— lie INSTRUKSI KERIA Efektif 31 Juli 2021 WWATI AJL ERECTION sTeEL stRUCTURE | Halaman | 203 — Pengarahan keselamatan harus selalu dilakukan setiap hari sebelum memulai pekerjaan. — Perapihan dan pembersihan area kerja selalu diterapkan. Prosedur Erection Steel Structure 5.2.1.Setting Angkur Baut — Memberi tanda garis batas pada kaki kolom diatas pijakan — Periksa dan sesuaikan posisi angkur terhadap tulangen jika diperlukan. — Setting angkur yang sudah berdiri agar diberikan support atau dukungan agar tidak terjatuh /terlepas. — Atur baseplate terhadap baut angkur. Posisi baseplate lebih tinggi daripada level atas muka beton pondasi. Beri garis tanda di tengah grub baut angkur dan setiap baut angkur harus sesuai dengan dengan lubang baseplate. — Sesuaikan posisi baseplate terhadap garis tanda pada kaki kolom. ~ Berikan batang pendukung dengan cara dilas secara diagonal pada kolom dan baut angkur. — Cek kembali posisi baut angkur — Lindungi ujung atas baut angkur dengan selotip. — Cor Beton pada kolom awal. — Setelah pengecoran, periksa kembali posisi baut angkur. Sesuaikan kembali baseplate jika perlu. 5.2.2 Steel Structure Erection a. Langkah Pertama — Mendirikan 2 kolom kaki beserta penjepit baloknya. — Tegakan kolom kaki dengan memberikan penguat sementara. = Mengencangkan baut angkur dan mur dengan secukupnya untuk mencegah kolom bergoyang. = Merakit setiap kolom kaki dan kolom menyilang agar tersambung. — Pasang semua baut pada sambungan kolom dengan pengencangan yang sesuai, gunakan metode mur mati dan kunci pas. — Angkat kolom selanjutnya ke atas dengan menggunakan derek. ~ Pasang baut pada setiap sambungan kolom dan kencangkan aat posisi sesuai. — Amankan kolom yang berdiri dengan penahan sementara seperti tali kawat, tegakan dan sejajarkan kolom sebelum derek dilepas. b. Langkah Kedua = Gunakan prosedur yang sama untuk merakit bagian lain dari kolom. — Letakan diatas kolom — Baut setiap sambungan kolom dan kencangkan. — Berikan penyanggan sementara agar aman ale WWATI AJL Tanggal_ | 01 Juli 2021 - INSTRUKSI KERJA Efektif | 31 Juli 2021 ERECTION STEEL STRUCTURE Halaman 3of3 . Langkah Ketiga Rakit setiap kolom (sama seperti langkah pertama). Sambungkan dan bbaut setiap sambungan kolom. Alat derek harus tetap memegang kolom pada posisinya sampai semua kolom yang terpasang cukup untuk memberikan dukungan yang kaku pada post gantry. ~ Alat derek dapat dilepas jika kolom penjepit sudah dipasang pada kedua sisi interval maksimum 10 meter. ~ Lanjutkan memasang kolom post gantry beserta kolom penjepit. — Lengkapi hingga sampai top post gantry ~ Tegak lurus dan sejajarkan kolom sebelum lanjut mendirikan post gantry pada bay berikutnya. — Setelah itu periksa kembali keselarasan dan kekencangan baut kemudian kencangkan baut kembali (baut angkur, sambungan kolom, bbaut pinggang, dan baut atap) sampai tegangan dengan tegangan yang sesuai dengan kunci momen. . Langkah Keempat — Lanjutkan-mendirikan kolom untuk bay berikutnya’ dengan menggunakan prosedur yang sama yang telah dijelaskan pada langka pertama. — Pasang kelengkapan kolom pinggang dan atap ~ Lengkapi semua penyangga. Nama Jabatan_ Tanggal_ | Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai