Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.S DENGAN DISPEPSIA


DI RUANG EZRA RS SUMBER HIDUP AMBON

NAMA : GLORYA MARS CLARA LIEM


NIM : 1240212021035
TK : 1A

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKPER RUMKIT TK III DR.J.A.LATUMETEN
AMBON
2022
LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN DISPESIA

LANDASAN TEORI MEDIS

A. PENGERTIAN
Dispepsia adalah keluhan yang diasosiasikan sebagai akibat dari kelainan
saluranmakanan bagian atas yang berupa nyeri perut bagian atas, perih, mual,
yang kadang¬kadangdisertai rasa panas di dada dan perut, lekas kenyang,
anoreksia, kembung, regurgitasi, banyakmengeluarkan gas asam dari mulut
(Hadi, 2009).
Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak
enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan
keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan
regurgitasi asam lambung kini tidak lagi termasuk dispepsia (Mansjoer A edisi III,
2000 hal : 488).
Batasan dispepsia terbagi atas dua yaitu:
1) Dispepsia organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik
sebagai penyebabnya
2) Dispepsia non organik, atau dispepsia fungsional, atau dispepsia
non ulkus (DNU), bila tidak jelas penyebabnya.
B. ETIOLOGI

1) Perubahan pola makan


2) Pengaruh obat-obatan yang dimakan secara berlebihan dan dalam
waktu yang lama
3) Alkohol dan nikotin rokok
4) Stres
5) Tumor atau kanker saluran pencernaan
C. MANIFESTASI KLINIS

1) Nyeri perut (abdominal discomfort)


2) Rasa perih di ulu hati 
3) Mual, kadang-kadang sampai muntah 
4) Nafsu makan berkurang 
5) Rasa lekas kenyang 
6) Perut kembung 
7) Rasa panas di dada dan perut 
8) Regurgitasi (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba).
D. PATOFISIOLOGI
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas, zat-zat
seperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan stres, pemasukan
makanan menjadi kurang sehingga lambung akan kosong, kekosongan lambung
dapat mengakibatkan erosi pada lambung akibat gesekan antara dinding-dinding
lambung, kondisi demikian dapat mengakibatkan peningkatan produksi HCL
yang akan merangsang terjadinya kondisi asam pada lambung, sehingga
rangsangan di medulla oblongata membawa impuls muntah sehingga intake
tidak adekuat baik makanan maupun cairan.

E. PATHWAY
LANDASAN TEORI KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses dimana kegiatan yang dilakukan

yaitu : Mengumpulkan data, mengelompokkan data dan menganalisa data. Data

fokus yang berhubungan dengan dispepsia meliputi adanya nyeri perut, rasa pedih

di ulu hati, mual kadang-kadang muntah, nafsu makan berkurang, rasa lekas

kenyang, perut kembung, rasa panas di dada dan perut, regurgitasi (keluar cairan

dari lambung secar tiba-tiba). (Mansjoer, 2000).

Menurut Tucker (1998), pengkajian pada klien dengan dispepsia adalah sebagai

berikut:

1) Biodata

a) Identitas Pasien : nama, umur, jenis kelamin, suku / bangsa, agama,

pekerjaan, pendidikan, alamat.

b) Identitas penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan,

hubungan dengan pasien, alamat.

2) Keluhan Utama

Nyeri/pedih pada epigastrium disamping atas dan bagian samping dada depan

epigastrium, mual, muntah dan tidak nafsu makan, kembung, rasa kenyang

3) Riwayat kesehatan sekarang

Menurut Djojoningrat 2014 klien dengan Dispepsia meempunyai keluhan :

Nyeri perut (abdominal discomfort) , Rasa perih di ulu hati, Nafsu makan

berkurang, Rasa lekas kenyang, Perut kembung, Rasa panas didada dan perut .

4) Riwayat Kesehatan Dahulu

Apakah sebelumnya klien pernah mengalami penyakit gastritis, Hipertensi


5) Riwayat Kesehatan Keluarga

Adakah anggota keluarga yang lain juga pernah menderita penyakit saluran

pencernaan

6) Pola aktivitas

Pola makan yaitu kebiasaan makan yang tidak teratur, makanan yang kurang

serat dan makan makanan yang merangsang selaput mukosa lambung, berat

badan sebelum dan sesudah sakit.

7) Aspek Psikososial

Keadaan emosional, hubungan dengan keluarga, teman, adanya masalah

interpersonal yang bisa menyebabkan stress.

8) Aspek Ekonomi

Jenis pekerjaan dan jadwal kerja, jarak tempat kerja dan tempat tinggal, hal-hal

dalam pekerjaan yang mempengaruhi stress psikologis dan pola makan.

9) Pemeriksaan Fisik

Head to toe

1. Kepala dan rambut

Bentuk kepala simetris, dapat digerakkan, kulit kepala bersih dan tidak

rontok, tidak ada uban dan rambut lurus

2. Mata
Visus/ ketajaman penglihatan tidak terkaji, sklera tidak ikterik. Konjungtiva

tidak anemis,posisi bola mata simetris dan  penglihatan normal, tidak

menggunakan alat bantu.

3. Hidung

Bentuk dan posisi simetris, tidak terdapat kotoran/ sekret. Fungsi penciuman

normal. Tidak terdapat peradangan pada mukosa dan tidak ada polip.

4. Telinga

Bentuk dan posisi simetris, fungsi pendengaran baik (jika dipanggil klien

langsung memberi respon), tidak ada cairan yang keluar dari telinga, tidak

ada peradangan dan klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.

5. Mulut dan gigi

Inspeksi : Mukosa bibir kering dan terlihat berwarna pucat, tidak ada

peradangan pada mulut, klien tidak memakai gigi palsu, ada

terdapat caries, kebersihan cukup. Fungsi pengecapan normal

(klien bisa membedakan rasa manis dan pahit).

Palpasi : Terdapat atau tidaknya nyeri tekan

6. Leher

Simetris kiri dan kanan. Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah

bening dan tiroid, pergerakan leher dapat bergerak ke kiri dan kanan, atas

dan bawah. Tidak terdapat massa.


7. Thorax (fungsi pernafasan)

Inspeksi : Pergerakan dada normal, tidak menggunakan alat bantu

dalam bernapas.

Palpasi     : Tidak terdapat nyeri tekan.

Perkusi : Bunyi normal (sonor).

Auskultasi : Tidak terdengar bunyi nafas tambahan.

8. Abdomen

Inspeksi : Bentuk simetris dan tidak ada lesi

Auskultasi : Bising usus 5 kali/menit

Palpasi : Tidak benjolan, ada nyeri tekan

Perkusi : Tympani

9. Genitalia

Apakah ada kelainan dan gangguan pada genitalia.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan semua data pengkajian,diagnosa keperawatan utama mencakup
yang berikut :
Menurut Soepasrman dan Waspadji (2009) diagnosa keperawatan yang muncul

pada pasien dengan Dispepsia secara teori berdasarkan (NANDA 2015), yaitu :

a. Nyeri akut

b. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

c. Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit

d. Ansietas

3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan
No DIAGNOSA NOC NIC
1. Nyeri akut Pain Level Manajemen Nyeri
Pain Control
Comfort Level Pain : 1. Lakukan pengkajian nyeri
Disruptive Effects secara komprehensif yang
meliputi lokasi, karakteristik,
Kriteria Hasil : durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas dan faktor
1. Menggunakan skala pencetus.
nyeri untuk 2. Observasi adanya petunjuk
mengidentifikasi nonverbal
tingkat nyeri mengenaiketidaknyamanan
2. Melaporkan bahwa 3. Gunakan strategi komunikasi
nyeri berkurang terapeutik untuk mengetahui
dengan menggunakan pengalaman nyeri dan dan
manajemen nyeri. sampaikan penerimaan pasien
3. Melaporkan terhadap nyeri.
kebutuhan tidur dan 4. Berikan informasi mengenai
istirahat tercukupi nyeri
4. Mampu menggunakan 5. Ajarkan penggunaan teknik
metode non non farmakologik (Teknik
farmakologi untuk relaksasi)
mengurangi nyeri 6. Dorong pasien untuk
memonitor nyeri dan
menangani neyrinya dengan
tepat.
7. Kendalikan faktor lingkungan
yang dapat mempengaruhi
respon pasien terhadap
ketidaknyamanan
8. Kolaborasi dengan Tim
kesehatan lainnya untuk
memilih dan
mengimplementasikan
tindkan penurun nyeri.
9. Dukung istirahat dan tidur
yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri
10.Beritahu dokter jika tindakan
tidak berhasil

2. Ketidakseimbangan Nutritional Status Manajemen Nutrisi


nutrisi kurang dari Nutritional Status :
kebutuhan tubuh Food and Fluid Intake 1. Tentukan status gizi pasien
Nutritional Status : dan kemampuan pasien
Nutrient Intake utnuk memenuhi kebutuhan
Weight Control gizi
2. Identifikasi adanya alergi
Kriteria Hasil : atau intoleransi makanan
yang dimiliki pasien
1. Adanya peningkatan 3. Lakukan atau bantu pasien
berat badab sesuai terkait dengan perawatan
dengan tujuan mulut sebelum makan.
2. Berat badan ideal 4. Pastikan makan disajikan
sesuai dengan tinggi dengan cara yang menarik
badan 5. Intruksikan pasien
3. Mampu mengenai kebutuhan nutrisi
mengidentifikasi 6. Pastikan diet mencakup
kebutuhan nutrisi makanan tinggi kandungan
4. Tidak ada tanda-tanda serat untuk mencegah
malnutrisi konstipasi
5. Menunjukkan 7. Monitor kecendrungan
peningkatan fungsi terjadinya penurunan berat
pengecapan dan badan
menelan 8. Kolaborasi dengan ahli gizi
6. Tidak terjadi untuk diet klien
penurunan berat
badan yang berarti

3. Perubahan Fluid Balance Manajemen Elektrolit / Cairan


keseimbangan cairan Hydration
dan elektrolit Nutritional Status : 1. Pantau kadar serum elektrolit
Food and Fluid Intake yang abnormal
2. Tingkatkan intake asupan per
Kriteria Hasil : oral
3. Timbang berat badan harian
1. Keseimbangan urin dan pantau gejala
out put lebih dari 4. Pantau adanya tanda dan
1300 mL/hari (paling gejala retensi cairan
sedikit 30 mL/jam) 5. Monitor tanda-tanda vital
2. Tekanan darah, nadi, 6. Catat intake dan output yang
dan suhu normal akurat
3. Turgor kulit baik,
membran mukosa dan
lidah lembab,
orientasi tempat,
waktu, dan orang baik
4. Pasien mampu untuk
mencegah dan
mengatasi kehilangan
cairan

4. Ansietas Anxiety Control Anxiety Reduction


Aggression Control
Coping 1. Tenangkan pasien
Impulse Control 2. Kaji tingkat kecemasan
3. Jelaskan seluruh prosedur
Kriteria Hasil : tindakan kepada pasien dan
perasaan yang mungkin
1. Klien mampu 4. Berikan dorongan dan
mengidentifikasi dan berikan waktu untuk
mengungkapkan mengungkapkan pikiran dan
gejala cemas dengarkan semua keluhan
2. Mengidentifikasi, pasien
mengungkapkan, dan 5. Jelaskan semua prosedur dan
menunjukkan teknik pengobatannya
untuk mengontrol 6. Berikan dorongan dan
cemas spiritual
3. Vital sign (TD, nadi, 7. Motivasi klien untuk tidak
respirasi) dalam batas cemas
normal 8. Ajarkan pasien teknik relaksasi
4. Postur tubuh,
ekspresi wajah,
bahasa tubuh, dan
tingkat aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan.
5. Menunjukkan
peningkatan
konsenrtasi dan
akurasi dalam
berpikir
6. Menunjukkan
peningkatan fokus
eksternal
5. Implementasi

Implementasi yang merupakan komponen dari proses keperawatan adalah katagori

dari prilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

dan hasil yang dipekirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan.

Dalam teori, implementasi dari rencana asuhan keperawatan mengikuti komponen

perencanaan dari proses keperawatan. Namun demikian, di banyak lingkungan

perawatan kesehatan, implementasi mungkin dimulai secara langsung setelah

pengkajian (Potter & Perry, 2005).

6. Evaluasi

Evaluasi adalah langkah terakhir dalam asuhan keperawatan, evaluasi dilakukan

dengan pendnekatan SOAP (data subjektif, data objektif, analisa dan planning).

Dalam evaluasi ini dapat ditenukan sejauh manna keberhasilan rencnana tindakan

keperawatan yang harus dimodifikasi


ASUHAN KEPERAWATAN DASAR PADA NY.S DENGAN

GANGGUAN KEBUTUHAN ELEKTROLIT DAN CAIRAN, AMAN DAN NYAMAN

PADA PENYAKIT KISTA DI RUANG EZRA

RS SUMBER HIDUP (GPM)

A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny S
Umur : 37
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : S.P.d
Pekerjaan :-
Suku Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Golongan Dara : AB
No. RM : 05xx77
Tanggal Masuk : 31-05-2022
Tanggal Pengkajian : 01-06-2022
Diagnosa medis : Dispepsia
Alamat : Latuhalat

2. Identitas Penanggung
Jawab Nama : Tn. M
Umur : 37
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Polisi
Suku Bangsa : Indonesia
Hubungan dg Klien : Keluarga
Alamat : Latuhalat

b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan uatama
Pasien mengatakan nyeri pada uluhati, lemas, pusing dan mual

2. Riwayat penyakit sekarang (PQRST)


P: nyeri terasa tertusuk-tusuk
Q: 6 (sedang)
R: kiri
S: Sedang
T: Hilang Timbul

3. Riwayat penyakit dahulu


Passien mengatakan bahwa pasien mengalami asma

4. Riwayt penyakit keluarga


DM jantung

Genogram

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan

: Meninggal

: Klien

c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Sadar
Penampilan : Rapih dan bersih
Tanda-tanda vital : TD = 120/80 mhg
P =23x/m
R = 20x/m
S = 36,7
BB SMRS : 63 kg
BB MRS : 58 kg
IMT :

2) Kepala :
Bentuk : Simetris
Warna : Simetris
Tekstur : Simetris
Penyebaran : Simetris
Keadaan : Simetris
Nyeri Tekan : Sakit di bagian belakang
Benjolan : tidak ada
Kebersihan : bersih

3) Mata
Kesimetrisan : Simetris
Sclera : Simetris
Konjunciva : Simetris
Secret : tidak ada secret
Bengkak : tidak ada bengkak
Benjolan : tiadadk ad bengkak
Lesi : tidak ada
Nyeri Tekanan : tidak ada
Fungsi penglihatan : Normal
Reflex pupil : Baik
Kebersihan : Bersih

4) Telinga
Kesimetrisan : Simetris
Warna : Coklat
Secret : tidak ada sekret
Bengkak : tidak ada bengkak
Benjolan : tidak ada benjolan
Lesi : tidak ada lesi
Nyeri tekanan : tidak ada nyeri
Fungi pendengaran : baik
Kebersihan : bersih

5) Hidung
Kesimetrisan : simetris
Secret : tidak ada sekret
Bengkak : tidak ada bengkak
Benjolan : tidak ada benjolan
Lesi : tidak ada lesi
Nyeri tekanan : tidak ada nyeri
Fungsi penciuman : normal
Kebersihan : bersih

6) Mulut
a). Bibir : kering
Kesimetrisan : simetris
Warna : pucat
Tekstur : baik
Mukosa : kering
Secret : tidak ad secret
Bengkak : tidak ada bengkak
Benjolan : tidak ada bengkak
Lesi : tidak ad lesi
Nyeri tekanan : tidak ada nyeri
Kebersihan : bersih
b). Gigi
Warna : putih
Caries : tidak ada
Jumblah : 31
Kebersihan : bersih
c). Lidah
Warnah : kecoklatan
Fungsi pengecapan: asam
Tekstur : padat
Kebersihan : bersih

7) Leher
Bentuk : simetris kiri dan kanan
JVP : normal
Thyroid : tidak ada thyroid
Bengkak : tidak ad bengkak
Benjolan : tidak ada banjolan
Lesi : tidak ada lesi
Nyeri tekanan : tidak ada nyeri
Kbersihan : bersih

8) Dada
Bentuk : simtris kiri dan kanan
Bunyi jantung : normal
Bunyi paru : normal
Frekuensi nafas : normal
Frekuensi jantung : normal
Otot-otot bantuan pernafasan : normal
Benkak : tidak ada bengkak
Sekret : tidak ada sekret
Benjolan : tidak ada bdnjolan
Lesi : tidak ada lesi
Nyeri tekanan : tidak ada nyeri
Perkusi jantung dan paru-paru : saat perkusi bunyi
jantuk dan paru-paru redup
Kebersihan : bersih

9) Apdomen
Bentuk : normal
Tekstur : tidak ada tekstur
Bengkak : tidak ada bengkak
Benjolan : tidak ada benjolan
Lesi : tidak ada lesi
Nyeri tekanan : saat ditekan nyeri ebelah kiri
Bising usus : bising usus 8 kali/menit
Distensi apdomen : baik
Bunyi perkusi lambung : baik
Kebersihan : bersih

10) Ekstrenitas
Bentuk : simetris
Warna : merah
Tekstur : simetris
Kelembaban : tidak ada
Turgor : normal
Bengkak : tidak ada
Benjolan : tidak ada
Lesi : tidak ada
Nyeri tekanan : tidak ada
Jumblah : lengkap
Ekstremitas atas : tangan kiri tepasang infus RL 30 tts/menit
Ekstrenitas bawah : kaji klien simetris kiri dan kanan
Kekuatan otot : 55/55
Kebersihan : bersih

11) Genetalia :normal

12) Pola aktifitas sehari-hari :

NO AKTIVITAS SMRS MRS


Pola makan
- Frekuensi makan 3-4x/ hari 3x/hari
- Waktu makan 15 menit 20-30 menit
- Jenis makanan Nasi lauk pauk Bubur cair
- Porsi yang dihabiskan 1 porsi tidak di ½ porsi dihabiskan
- Keluhan habiskan Tidak ada
Tidak ada
Pola minum
- Jenis minuman Air putih Air putih
- Jumblah minuman 3 gelas 3 gelas
- Frekuensi minuman 3x/hari 3x/hari
- keluhan Tidak ada Tidak ada
BAB
- frekuensi 2x/ hari 1x/hari
- warna Coklat Coklat
- konsistensi Padat Encer
- keluhan Tidak ada Tidak ada
BAK
- frekuensi 6x/hari 7-8x/hari
- warna Kuning pucat Kuning pucat
- keluhan Tidak adda Tidak ada
Istirahat dan tidur
- siang 30-1 jam 15-25 menit
- malam 6-7 ja/hari 5-6 jam
- keluhan Tidak ada Susah tidur
Personal hygiene
- mandi 2x/hari 1x/hari
- gosok gigi 2x/hari 2x/hari
- keramas 2x/hari 1x/hari
- keluhan Tidak ada Tidak ada

13)Data pisikologis, social dan spiritual


a. data pisikologis
padien mengatakan sering pikiran
b. data social
keluarga mengatakan keluarga mendukung dan memberi motivasi
c. data spiritual
pasien mengatakan selalu berdoa
14)data penunjang
a. pemeriksaan laboratorium

Tanggal pemeriksaan Jenis pemeriksaan hasil Nilai Normal


31-05-2022 Hb
Leokosit
LED
trombolsit
hematocrit
kadar gula 106
puasa ureum 15
creatinin 1,0
SGOT/asat 21
SGPT/asat 30

b. therapi

tanggal Nama obat Waktu pemberian Kegunaan obat


IVFD RL 30 tts/menit
Inj omeprazole 2 x 40 mg/hari

Tanda Tangan Mahasiswa yang Mengkaji

(……………………………………….)
B. klasifikasi data

No Data
1. DS:
- pasien mengatakan nyeri dada uluhati
- pasien mengatakan teras tertusuk-tusuk
- pasien mengatakan letih dan lemah
- TD : 120/80mmhg
N = 60x/m
R = 18x/m
S = 37,7
2.
DO :
- pasien tampak meringis
- pasien sering memegang bagian perut dan dada skla nyeri 6

DS:
- Pasien mengatakan tiadak napsu makan dan tidak dapat menghabiskan makan
sesuai dengan porsi yang sudah di sediakan
- Pasien mengatakan nyeri tekanan di apdomen sebela kiri atas

DO:
- Saat dikaji pasien mengatakan mengalami penurunan berat badan dari 63kg ke
58kg
3.
DS :
- Pasien mengatakan merasa lemas dan mual

DO :
- Keadaan umum pasien tampak lemas dan lesu
ASKEP FOKUS PER KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1. Ganguan kebutuhan aman-nyaman dan nutrisi
A. Keluhan
1) Pasien mengatakan nyeri pada uluhati
2) Pasien mengatakan Lemas
3) Pasien mengatakan Pusing
B. Pemeriksaan fisik yang bermasalah
1) Sakit di bagian belakang kepala
2) Fungsi pengecapan asam
3) saat ditekan nyeri ebelah kiri abdomen
C. Klasifikasi data
1) DS :
-Pasien mengatakan nyeri dada uluhati
-Pasien mengatakan teras tertusuk-tusuk
-Pasien mengatakan letih dan lemah
-Pasien mengatakan tiadak napsu makan dan tidak dapat menghabiskan makan
sesuai dengan porsi yang sudah di sediakan
-Pasien mengatakan nyeri tekanan di apdomen sebela kiri atas
2) DO :
-pasien tampak meringis
-pasien sering memegang bagian perut dan dada skla nyeri 6
-Saat dikaji pasien mengatakan mengalami penurunan berat badan dari 63kg ke
58kg
-pasien tampak mual-mual

D. Analisa data

No Data Etiologi Masalah


1 DS: Iritasi mukosa Gangguan rasa
- pasien mengatakan nyeri dada lambung nyaman nyeri
uluhati
- pasien mengatakan teras tertusuk-
tusuk
- pasien mengatakan letih dan
lemah
DO:
- pasien tampak meringis
- pasien sering memegang bagian
perut dan dada skla nyeri 6
- TTV : TD : 120/80mmhg
N = 60x/m
R = 18x/m
S = 37,7
2 DS: Peningkatan aasam pemenuhan
- Pasien mengatakan tiadak napsu lambung kebutuhan nutrisi
makan dan tidak dapat kekurang dari
menghabiskan makan sesuai kebutuhan tubuh
dengan porsi yang sudah di
sediakan
- Pasien mengatakan nyeri tekanan
di apdomen sebela kiri atas

DO:
- Saat dikaji pasien mengatakan
mengalami penurunan berat badan
dari 63kg ke 58kg
- pasien tampak mual-mual

E. Diagnosa keperawatan

No Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Iritasi mukosa lambung ditandai dengan
2 pemenuhan kebutuhan nutrisi kekurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Peningkatan aasam lambung
5. NCP (Nursing Care Planing)
Nama Pasien : Ny. S Ruangan : Ezra
Umur : 37 thn No register : 05xx77
Jenis Kelamin : perempuan Dx Medis : dispepsia

No Dx keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan Setelah melakukan 3. Kaji TTV 3. TTV dalam
dengan Iritasi mukosa lambung ditandai tindakan 1x8 jam 4. Ajarkan pasien rentan normal
dengan : diharapkan hilangnya relaksasi nafas 4. Untuk
DS: pasien mengatakan nyeri dada uluhati, nyeri dengan kriteria dalam mengurangi rasa
pasien mengatakan teras tertusuk-tusuk, hasil : 5. Berikan kompres nyeri
pasien mengatakan letih dan lemah 1. Nyeri hilang hanggat pada
DO: pasien tampak meringis, pasien sering 2. Pasien tidak bagian abdomen
memegang bagian perut dan dada skla nyeri 6 meringgis
TTV : TD : 120/80mmhg, N = 60x/m, R =
18x/m, S = 37,7
2 1. Napsu makan
pemenuhan pemenuhan nutrisi kekurang dari Nutrisi terpenuhi 1. Ajurkan pasien
kebutuhan tubuh berhubungan dengan dengan kriteria hasil : makan sedikit meningkat
Peningkatan aasam lambung di tandai dengan 1. Porsi makan tapi sering 2. Agar asien lebih
DS: Pasien mengatakan tiadak napsu makan dihabiskan 2. Kaji kebutuhn rileks
dan tidak dapat menghabiskan makan sesuai 2. Pasien pasien nutrisi pasien
dengan porsi yang sudah di sediakan, Pasien tampak segar
mengatakan nyeri tekanan di apdomen sebela
kiri atas
DO: Saat dikaji pasien mengatakan
mengalami penurunan berat badan dari 63kg
ke 58kg, pasien tampak mual-mual
6. Implementasi dan Evaluasi

No Implementasi Evaluasi TTD/Nama


1 1. mengkaji TTV S: pasien mengatakan nyeri
2. mengajarkan pasien dada uluhati
relaksasi nafas dalam
3. memberikan kompres O: pasien tampak meringis,
hanggat pada bagian skla nyeri 6
abdomen TTV : TD : 120/80mmhg,
N = 60x/m, R = 18x/m, S =
37,7
A: masalah teratasi
sebagian
2 P : intervensi dilanjutkan :
1. menjurkan pasien makan
sedikit tapi sering S: Pasien mengatakan
2. mengkaji kebutuhn tiadak napsu makan dan
nutrisi pasien tidak dapat menghabiskan
makan sesuai dengan porsi
yang sudah di sediakan

O: Saat dikaji pasien


mengatakan mengalami
penurunan berat badan dari
63kg ke 58kg, pasien
tampak mual-mual

3 A: pasien mengatakan
1. mengkaji tingkat napsu makan bertamba
kecemasan P: intervensi teratasi
2. memberikan dorongan sebagian
spritual
S: Pasien mengatakan susah
tidur dan pikiran terhdap
dirinya
O: Keadaan umum pasien
tampak lemas dan lesu
Pasien tampak gelisa
A: pasien memahami
tentangpenyakitnya
P: intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai