Askep Dispepsia Glory
Askep Dispepsia Glory
DENGAN DISPESIA
A. PENGERTIAN
Dispepsia adalah keluhan yang diasosiasikan sebagai akibat dari kelainan
saluranmakanan bagian atas yang berupa nyeri perut bagian atas, perih, mual,
yang kadang¬kadangdisertai rasa panas di dada dan perut, lekas kenyang,
anoreksia, kembung, regurgitasi, banyakmengeluarkan gas asam dari mulut
(Hadi, 2009).
Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak
enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan
keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan
regurgitasi asam lambung kini tidak lagi termasuk dispepsia (Mansjoer A edisi III,
2000 hal : 488).
Batasan dispepsia terbagi atas dua yaitu:
1) Dispepsia organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik
sebagai penyebabnya
2) Dispepsia non organik, atau dispepsia fungsional, atau dispepsia
non ulkus (DNU), bila tidak jelas penyebabnya.
B. ETIOLOGI
E. PATHWAY
LANDASAN TEORI KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses dimana kegiatan yang dilakukan
fokus yang berhubungan dengan dispepsia meliputi adanya nyeri perut, rasa pedih
di ulu hati, mual kadang-kadang muntah, nafsu makan berkurang, rasa lekas
kenyang, perut kembung, rasa panas di dada dan perut, regurgitasi (keluar cairan
Menurut Tucker (1998), pengkajian pada klien dengan dispepsia adalah sebagai
berikut:
1) Biodata
2) Keluhan Utama
Nyeri/pedih pada epigastrium disamping atas dan bagian samping dada depan
epigastrium, mual, muntah dan tidak nafsu makan, kembung, rasa kenyang
Nyeri perut (abdominal discomfort) , Rasa perih di ulu hati, Nafsu makan
berkurang, Rasa lekas kenyang, Perut kembung, Rasa panas didada dan perut .
Adakah anggota keluarga yang lain juga pernah menderita penyakit saluran
pencernaan
6) Pola aktivitas
Pola makan yaitu kebiasaan makan yang tidak teratur, makanan yang kurang
serat dan makan makanan yang merangsang selaput mukosa lambung, berat
7) Aspek Psikososial
8) Aspek Ekonomi
Jenis pekerjaan dan jadwal kerja, jarak tempat kerja dan tempat tinggal, hal-hal
9) Pemeriksaan Fisik
Head to toe
Bentuk kepala simetris, dapat digerakkan, kulit kepala bersih dan tidak
2. Mata
Visus/ ketajaman penglihatan tidak terkaji, sklera tidak ikterik. Konjungtiva
3. Hidung
Bentuk dan posisi simetris, tidak terdapat kotoran/ sekret. Fungsi penciuman
normal. Tidak terdapat peradangan pada mukosa dan tidak ada polip.
4. Telinga
Bentuk dan posisi simetris, fungsi pendengaran baik (jika dipanggil klien
langsung memberi respon), tidak ada cairan yang keluar dari telinga, tidak
Inspeksi : Mukosa bibir kering dan terlihat berwarna pucat, tidak ada
6. Leher
Simetris kiri dan kanan. Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah
bening dan tiroid, pergerakan leher dapat bergerak ke kiri dan kanan, atas
dalam bernapas.
8. Abdomen
Perkusi : Tympani
9. Genitalia
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan semua data pengkajian,diagnosa keperawatan utama mencakup
yang berikut :
Menurut Soepasrman dan Waspadji (2009) diagnosa keperawatan yang muncul
pada pasien dengan Dispepsia secara teori berdasarkan (NANDA 2015), yaitu :
a. Nyeri akut
d. Ansietas
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan
No DIAGNOSA NOC NIC
1. Nyeri akut Pain Level Manajemen Nyeri
Pain Control
Comfort Level Pain : 1. Lakukan pengkajian nyeri
Disruptive Effects secara komprehensif yang
meliputi lokasi, karakteristik,
Kriteria Hasil : durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas dan faktor
1. Menggunakan skala pencetus.
nyeri untuk 2. Observasi adanya petunjuk
mengidentifikasi nonverbal
tingkat nyeri mengenaiketidaknyamanan
2. Melaporkan bahwa 3. Gunakan strategi komunikasi
nyeri berkurang terapeutik untuk mengetahui
dengan menggunakan pengalaman nyeri dan dan
manajemen nyeri. sampaikan penerimaan pasien
3. Melaporkan terhadap nyeri.
kebutuhan tidur dan 4. Berikan informasi mengenai
istirahat tercukupi nyeri
4. Mampu menggunakan 5. Ajarkan penggunaan teknik
metode non non farmakologik (Teknik
farmakologi untuk relaksasi)
mengurangi nyeri 6. Dorong pasien untuk
memonitor nyeri dan
menangani neyrinya dengan
tepat.
7. Kendalikan faktor lingkungan
yang dapat mempengaruhi
respon pasien terhadap
ketidaknyamanan
8. Kolaborasi dengan Tim
kesehatan lainnya untuk
memilih dan
mengimplementasikan
tindkan penurun nyeri.
9. Dukung istirahat dan tidur
yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri
10.Beritahu dokter jika tindakan
tidak berhasil
dari prilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
dan hasil yang dipekirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan.
6. Evaluasi
dengan pendnekatan SOAP (data subjektif, data objektif, analisa dan planning).
Dalam evaluasi ini dapat ditenukan sejauh manna keberhasilan rencnana tindakan
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny S
Umur : 37
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : S.P.d
Pekerjaan :-
Suku Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Golongan Dara : AB
No. RM : 05xx77
Tanggal Masuk : 31-05-2022
Tanggal Pengkajian : 01-06-2022
Diagnosa medis : Dispepsia
Alamat : Latuhalat
2. Identitas Penanggung
Jawab Nama : Tn. M
Umur : 37
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Polisi
Suku Bangsa : Indonesia
Hubungan dg Klien : Keluarga
Alamat : Latuhalat
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan uatama
Pasien mengatakan nyeri pada uluhati, lemas, pusing dan mual
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Sadar
Penampilan : Rapih dan bersih
Tanda-tanda vital : TD = 120/80 mhg
P =23x/m
R = 20x/m
S = 36,7
BB SMRS : 63 kg
BB MRS : 58 kg
IMT :
2) Kepala :
Bentuk : Simetris
Warna : Simetris
Tekstur : Simetris
Penyebaran : Simetris
Keadaan : Simetris
Nyeri Tekan : Sakit di bagian belakang
Benjolan : tidak ada
Kebersihan : bersih
3) Mata
Kesimetrisan : Simetris
Sclera : Simetris
Konjunciva : Simetris
Secret : tidak ada secret
Bengkak : tidak ada bengkak
Benjolan : tiadadk ad bengkak
Lesi : tidak ada
Nyeri Tekanan : tidak ada
Fungsi penglihatan : Normal
Reflex pupil : Baik
Kebersihan : Bersih
4) Telinga
Kesimetrisan : Simetris
Warna : Coklat
Secret : tidak ada sekret
Bengkak : tidak ada bengkak
Benjolan : tidak ada benjolan
Lesi : tidak ada lesi
Nyeri tekanan : tidak ada nyeri
Fungi pendengaran : baik
Kebersihan : bersih
5) Hidung
Kesimetrisan : simetris
Secret : tidak ada sekret
Bengkak : tidak ada bengkak
Benjolan : tidak ada benjolan
Lesi : tidak ada lesi
Nyeri tekanan : tidak ada nyeri
Fungsi penciuman : normal
Kebersihan : bersih
6) Mulut
a). Bibir : kering
Kesimetrisan : simetris
Warna : pucat
Tekstur : baik
Mukosa : kering
Secret : tidak ad secret
Bengkak : tidak ada bengkak
Benjolan : tidak ada bengkak
Lesi : tidak ad lesi
Nyeri tekanan : tidak ada nyeri
Kebersihan : bersih
b). Gigi
Warna : putih
Caries : tidak ada
Jumblah : 31
Kebersihan : bersih
c). Lidah
Warnah : kecoklatan
Fungsi pengecapan: asam
Tekstur : padat
Kebersihan : bersih
7) Leher
Bentuk : simetris kiri dan kanan
JVP : normal
Thyroid : tidak ada thyroid
Bengkak : tidak ad bengkak
Benjolan : tidak ada banjolan
Lesi : tidak ada lesi
Nyeri tekanan : tidak ada nyeri
Kbersihan : bersih
8) Dada
Bentuk : simtris kiri dan kanan
Bunyi jantung : normal
Bunyi paru : normal
Frekuensi nafas : normal
Frekuensi jantung : normal
Otot-otot bantuan pernafasan : normal
Benkak : tidak ada bengkak
Sekret : tidak ada sekret
Benjolan : tidak ada bdnjolan
Lesi : tidak ada lesi
Nyeri tekanan : tidak ada nyeri
Perkusi jantung dan paru-paru : saat perkusi bunyi
jantuk dan paru-paru redup
Kebersihan : bersih
9) Apdomen
Bentuk : normal
Tekstur : tidak ada tekstur
Bengkak : tidak ada bengkak
Benjolan : tidak ada benjolan
Lesi : tidak ada lesi
Nyeri tekanan : saat ditekan nyeri ebelah kiri
Bising usus : bising usus 8 kali/menit
Distensi apdomen : baik
Bunyi perkusi lambung : baik
Kebersihan : bersih
10) Ekstrenitas
Bentuk : simetris
Warna : merah
Tekstur : simetris
Kelembaban : tidak ada
Turgor : normal
Bengkak : tidak ada
Benjolan : tidak ada
Lesi : tidak ada
Nyeri tekanan : tidak ada
Jumblah : lengkap
Ekstremitas atas : tangan kiri tepasang infus RL 30 tts/menit
Ekstrenitas bawah : kaji klien simetris kiri dan kanan
Kekuatan otot : 55/55
Kebersihan : bersih
b. therapi
(……………………………………….)
B. klasifikasi data
No Data
1. DS:
- pasien mengatakan nyeri dada uluhati
- pasien mengatakan teras tertusuk-tusuk
- pasien mengatakan letih dan lemah
- TD : 120/80mmhg
N = 60x/m
R = 18x/m
S = 37,7
2.
DO :
- pasien tampak meringis
- pasien sering memegang bagian perut dan dada skla nyeri 6
DS:
- Pasien mengatakan tiadak napsu makan dan tidak dapat menghabiskan makan
sesuai dengan porsi yang sudah di sediakan
- Pasien mengatakan nyeri tekanan di apdomen sebela kiri atas
DO:
- Saat dikaji pasien mengatakan mengalami penurunan berat badan dari 63kg ke
58kg
3.
DS :
- Pasien mengatakan merasa lemas dan mual
DO :
- Keadaan umum pasien tampak lemas dan lesu
ASKEP FOKUS PER KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1. Ganguan kebutuhan aman-nyaman dan nutrisi
A. Keluhan
1) Pasien mengatakan nyeri pada uluhati
2) Pasien mengatakan Lemas
3) Pasien mengatakan Pusing
B. Pemeriksaan fisik yang bermasalah
1) Sakit di bagian belakang kepala
2) Fungsi pengecapan asam
3) saat ditekan nyeri ebelah kiri abdomen
C. Klasifikasi data
1) DS :
-Pasien mengatakan nyeri dada uluhati
-Pasien mengatakan teras tertusuk-tusuk
-Pasien mengatakan letih dan lemah
-Pasien mengatakan tiadak napsu makan dan tidak dapat menghabiskan makan
sesuai dengan porsi yang sudah di sediakan
-Pasien mengatakan nyeri tekanan di apdomen sebela kiri atas
2) DO :
-pasien tampak meringis
-pasien sering memegang bagian perut dan dada skla nyeri 6
-Saat dikaji pasien mengatakan mengalami penurunan berat badan dari 63kg ke
58kg
-pasien tampak mual-mual
D. Analisa data
DO:
- Saat dikaji pasien mengatakan
mengalami penurunan berat badan
dari 63kg ke 58kg
- pasien tampak mual-mual
E. Diagnosa keperawatan
No Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Iritasi mukosa lambung ditandai dengan
2 pemenuhan kebutuhan nutrisi kekurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Peningkatan aasam lambung
5. NCP (Nursing Care Planing)
Nama Pasien : Ny. S Ruangan : Ezra
Umur : 37 thn No register : 05xx77
Jenis Kelamin : perempuan Dx Medis : dispepsia
No Dx keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan Setelah melakukan 3. Kaji TTV 3. TTV dalam
dengan Iritasi mukosa lambung ditandai tindakan 1x8 jam 4. Ajarkan pasien rentan normal
dengan : diharapkan hilangnya relaksasi nafas 4. Untuk
DS: pasien mengatakan nyeri dada uluhati, nyeri dengan kriteria dalam mengurangi rasa
pasien mengatakan teras tertusuk-tusuk, hasil : 5. Berikan kompres nyeri
pasien mengatakan letih dan lemah 1. Nyeri hilang hanggat pada
DO: pasien tampak meringis, pasien sering 2. Pasien tidak bagian abdomen
memegang bagian perut dan dada skla nyeri 6 meringgis
TTV : TD : 120/80mmhg, N = 60x/m, R =
18x/m, S = 37,7
2 1. Napsu makan
pemenuhan pemenuhan nutrisi kekurang dari Nutrisi terpenuhi 1. Ajurkan pasien
kebutuhan tubuh berhubungan dengan dengan kriteria hasil : makan sedikit meningkat
Peningkatan aasam lambung di tandai dengan 1. Porsi makan tapi sering 2. Agar asien lebih
DS: Pasien mengatakan tiadak napsu makan dihabiskan 2. Kaji kebutuhn rileks
dan tidak dapat menghabiskan makan sesuai 2. Pasien pasien nutrisi pasien
dengan porsi yang sudah di sediakan, Pasien tampak segar
mengatakan nyeri tekanan di apdomen sebela
kiri atas
DO: Saat dikaji pasien mengatakan
mengalami penurunan berat badan dari 63kg
ke 58kg, pasien tampak mual-mual
6. Implementasi dan Evaluasi
3 A: pasien mengatakan
1. mengkaji tingkat napsu makan bertamba
kecemasan P: intervensi teratasi
2. memberikan dorongan sebagian
spritual
S: Pasien mengatakan susah
tidur dan pikiran terhdap
dirinya
O: Keadaan umum pasien
tampak lemas dan lesu
Pasien tampak gelisa
A: pasien memahami
tentangpenyakitnya
P: intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA