Anda di halaman 1dari 157

Margiono Abdillah

PENGENDALIAN MOTOR
LISTRIK DENGAN PLC
(Zelio Smart Relay)

Penerbit : YKT Pontianak


PENGENDALIAN MOTOR
LISTRIK DENGAN PLC
(Zelio Smart Relay)

Oleh :
Margiono Abdillah

Penerbit :

YAYASAN KEMAJUAN TEKNIK


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay)

Ditulis dan disusun oleh : Margiono Abdillah

Desain cover dan tata letak : Listron Surya Teknik

Dicetak dan diterbitkan oleh : Yayasan Kemajuan Teknik

Distributor tunggal : UD. Listron Surya Teknik


Jl. Budiutomo (Komp. Surya Kencana II
No. D2) Pontianak – 78243
Telp. +62852 4982 4004
Email: listronsuryateknik.ptk@gmail.com

Cetakan I : Tahun 2015

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun, termasuk
fotocopi, scan ataupun copi paste tanpa seizin tertulis dari Penulis atau Penerbit.

ISBN : 978-602-380-003-2

© Yayasan Kemajuan Teknik 2015


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC Margiono Abd.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah s.w.t. yang telah


melimpahkan rahmat dan karunianya, maka buku dengan judul Pengendalian Motor
Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) yang diperuntukkan bagi teknisi listrik pada
umumnya dan untuk siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program
Keahlian Teknik Ketenagalistrikan pada khususnya dapat tersusun.
Harapan penulis, semoga buku ini dapat membantu siswa dalam proses belajar
mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan memperkaya pengetahuan para
siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam kompetensi pengendalian motor
listrik dengan PLC (Programmable Logic Controller), serta dapat membantu para
teknisi listrik pada khususnya dan para pembaca sekalian pada umumnya dalam
memahami tentang pengendalian motor listrik dengan PLC (Programmable Logic
Controller), khusunya PLC Zelio atau Zelio Smart Relay yang banyak digunakan di
dunia industri (pabrik) pada saat ini.
Mudah-mudahan buku ini dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensi
para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), para teknisi listrik dan bermanfaat bagi
para pembaca sekalian. Penyusun menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan buku
ini sangat diharapkan.

Pontianak, 2015

Penulis

YKT Pontianak i
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC Margiono Abd.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………...………………………………… i


Daftar Isi ……………………………………………..……………………………… ii

BAB I. PENGERTIAN DAN PRINSIP KERJA PLC


A. PENGERTIAN PLC
1. Latar Belakang PLC ………………...…………...…………....……… 1
2. Definsi PLC ……………………………………………...…………… 2
3. Sejarah Perkembangan PLC ………………………………………….. 4
B. JENIS-JENIS DAN PRINSIP KERJA PLC
1. Bagian-Bagian PLC …………………….…………………..………… 6
2. Jenis-Jenis PLC …………………………………...………………...… 8
3. Prinsip Kerja PLC …………………………….………..……………. 10
4. Waktu Scan (Pembacaan) ……………………………………...…..... 11
5. Bahasa Pemrograman …...………………………………………..… 11

BAB II. INSTALASI MODUL ZELIO SMART RELAY


A. PENGERTIAN SMART RELAY ……………..………………………. 14
B. ZELIO SMART RELAY
1. Instalasi Hardware Zelio Smart Relay………..……………………… 16
a. Jenis dan Type …………………………………………………… 16
b. Antarmuka (Interface) dan Dimensi ……………………………… 18
c. Rangkaian Kelistrikan ……………………………………………. 19
2. Konfigrrasi Software Zelio Soft 2 ….………….………….………… 24
a. Menginstal Software Zelio Soft 2 ………………………….……. 24
b. Membuka Software Zelio Soft 2 …………………………...……. 28
c. Memilih Jenis Zelio Smart Relay …………………...…………… 29
d. Memilih Modul I/O Tambagan & Modul Komunikasi …………... 31
e. Memilih Bahasa Pemrograman ………………………………….. 32
f. Mengubah Tampilan Bahasa Ladder Diagram …………………… 34
3. Pemrograman Dengan Bahasa Ladder Diagram …………….……… 35

YKT Pontianak ii
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC Margiono Abd.

a. Lembar Kerja Zelio Soft 2 ………………………………...……… 35


b. Membuat Program Ladder Diagram ……………………………… 38
c. Timer Pada Zelio Smart Relay …………………………………… 41
d. Mensimulasikan dan Menjalankan Program ………………….….. 51
e. Mentransfer Program Ke Modul Zelio Smart Relay ...…………… 52
f. Mengambil Kembali Program Dari Modul Zelio Smart Relay…… 54

BAB III. INSTALASI MODUL ZELIO SMART RELAY – GSM


A. PERANGKAT APLIKASI ZELIO SMART RELAY – GSM
1. Komunikasi Terhadap Modem GSM atau PSTN …...……...………. 55
2. Mempersiapkan Perangkat Yang Diperlukan ……………...………. 58
3. Merangkai Kelistrikan Perangkat …………….…………………….. 60
B. PROGRAM ZELIO SMART RELAY – GSM
1. Membuat Program Pada PC/Laptop ……………………………...... 61
2. Mentransfer Program Ke Modul Zelio Smart Relay-GSM…………. 72
3. Mengirim Data/Pesan Ke Modul Komunikasi Interface……..…….. 73

BAB IV. DASAR-DASAR PEMROGRAMAN ZELIO SMART RELAY


A. KODE BILANGAN ………………….……………………….……….. 77
B. GERBANG LOGIKA ………........................................................……. 78
1. Gerbang NOT (Inverter) ………….….…………………………….. 78
2. Gerbang OR ………………………………………………...……… 79
3. Gerbang AND ……………………………………………...………. 80
4. Gerbang NOR ……………………………………………………… 81
5. Gerbang NAND ……………………………………………………. 82
6. Gerbang X-OR ……………………………………………….…….. 82
7. Gerbang X-NOR …………………………………………………… 83
C. STANDARD BAHASA PEMROGRAMAN
1. Ladder Diagram (LD) …………………………………………...…. 84
2. Function Block Diagram (FBD) …………………….………...…… 87
3. Structure Text (ST) ……………………………………………...…. 90
4. Instruction List (LS) / Statement List (SL) ................................…… 91

YKT Pontianak iii


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC Margiono Abd.

D. DASAR-DASAR PEMROGRAMAN
1. Percobaan Logika AND …………………………………………… 92
2. Percobaan Logika OR ……………..………………………………. 93
3. Percobaan Logika Pengunci …………………………………….….. 94
4. Percobaan Logika Saklar Tukar ……………………………………. 95

BAB V. APLIKASI MODUL ZELIO SMART RELAY


A. PENGENDALIAN OPERASI MOTOR LISTRIK …………….………. 97
1. Mengoperaikan Motor Listrik Secara Langsung (DOL) …...………. 98
2. Mengoperasikan Motor Listrik Dari 2 Tempat ……………………... 98
3. Mengoperasikan Motor 3 Fasa Putar Kanan-Kiri Otomatis …...…… 99
4. Mengoperasikan Motor 3 Fasa Hubungan Star-Delta Otomatis…….. 99
5. Mengoperasikan 3 Motor Listrik Bekerja Berurutan Otomatis ...…..100
6. Mengoperasikan 3 Motor Listrik Bekerja Bergantian Otomatis…….101
B. KONTROL TRAFFICK LIGHT JALAN 4 SIMPANG 1 JALUR ….....102
C. KONTROL TRAFFICK LIGHT JALAN 3 SIMPANG 2 JALUR….….104
D. KONTROL TRAFFICK LIGHT JALAN 4 SIMPANG 2 JALUR….….108
E. KONTROL LAMPU PENYEBERANGAN JALAN 1 JALUR………..111
F. KONTROL LAMPU PENYEBERANGAN JALAN 2 JALUR…….….115
G. KONTROL PENGISIAN 3 BUAH TANGKI BBM ………….………..119
H. KONTROL PENGEPAKAN BUAH APEL …………………...………122
I. KONTROL PENGISIAN DAN PENGOSONGAN TANGKI
CAIRAN ………………………………………………………………..125
J. KONTROL MOTOR PENGGERAK MESIN GERGAJI ……………..128
K. KONTROL MOTOR PENGGERAK BELT CONVEYOR ……………132
L. KONTROL TEMPAT PARKIR OTOMATIS …………………………136
M. KONTROL PENGAMAN PERLINTASAN KERETA API…………...139
N. KONTROL SUHU RUANGAN RUMAH KACA DENGAN
SENSOR TERMOKOPEL …………….……………………………….142
O. KONTROL SUHU RUANGAN DENGAN MODUL LM35……….….145

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………........ 149

YKT Pontianak iv
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

BAB I
PENGERTIAN DAN PRINSIP KERJA
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

A. PENGERTIAN PLC
1. Latar Belakang PLC
Sebelum diproduksinya PLC, sudah banyak peralatan-peralatan kontrol
motor listrikyang digunakan seperti came switch, limit switch, magnetic
contactor dan sebagainya seperti yang digunakan pada pengendalian motor
listrok secara elektromekanik dan elektromagnetik. Dahulu panel kontrol
dengan relay elektromagnetik atau magnetic contactor sudah menjadi kontrol
sekuensial yang utama kemudian dengan ditemukannya transistor sebagai solid
state relay (SSR) telah dapat menggantikan relay elektromagnetik atau
contactor magnetic yang tidak cocok lagi untuk kontrol dengan kecepatan
tinggi. Perkembangan komponen mikroelektronika, terutama yang bersifat
dapat diprogram, menghasilkan sistem kontrol elektronik yang sangat fleksibel
(programmable control).

Gambar 1.1 Ilustrasi konseptual aplkasi PLC

Dengan meluas dan berkembangnya pemakaian sistem kontrol pada


pabrik-pabrik saat ini semakin diharapkan sistem kontrol yang lebih baik lagi,
memiliki aplikasi kendali yang lebih luas dan mampu mengendalikan sistem

YKT Pontianak 1
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

secara total yang dikombinasikan dengan sistem feedback, sistem pemrosesan


dan sistem monitor terpusat. Sistem kontrol logika konvensional seperti halnya
sistem kontrol elektromekanik dan elektromagnetik tidsk dapat melakukan hal-
hal yang diharapkan tersebut di atas, untuk itu sistem PLC dihadirkan untuk
menjawab tantangan tersebut di atas. Sistem kontrol programmable yang
pertama sekali digunakan sebagai pengganti sistem kontrol berbasis logika
relay adalah PLC.

2. Definisi PLC
Aplikasi kotrol proses pada industri sangat memerlukan relay sebagai
elemen kontrolnya, yang digunakan sebagai penghubung dari suatu rangkaian
ke rangkaian lainnya dengan menggunakan pengawatan. Namun pada saat
mengalami perubahan deskripsi kerja, sistem pengawatannya terlebih dahulu
harus diubah juga, tentunya hal tersebut tidak efisien dan memerlukan waktu
yang cukup lama. Dengan menggunakan PLC maka pada setiap terjadi
perubahan deskripsi kerja dari sebuah sistem, yang diubah hanyalah
programnya saja tanpa mengubah instalasi atau pengawatannya.
Definisi PLC menurut National Electrical Manufactures Association
(NEMA) adalah “suatu perangkat elektronika digital dengan menggunakan
memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang
menjalankan suatu fungsi-fungsi spesifik tertentu seperti logika (logic),
sekuensial (sequencing), pewaktuan (timing), pencacahan (counting) dan
aritmatika untuk mengendalikan mesin dan proses”. Sehingga operasi PLC
terdiri dari evaluasi masukan dari proses industri, memproses masukan sesuai
dengan program yang ada di memorinya, dan menghasilkan keluaran untuk
menggerakkan peralatan-peralatan proses. PLC secara langsung dapat
dihubungkan ke aktuator dan transduser dalam proses industri, karena berbagai
jenis antarmuka standar terdapat pada PLC.
PLC dapat diartikan sebagai berikut :
a. Programmable
PLC sebagai alat pengendali mempunyai kemampuan yang dapat
mengubah dan memodifikasi programnya berdasarkan deskripsi kerja yang
diinginkan tanpa mengubah sistem instalasi atau pengawatannya.

YKT Pontianak 2
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

b. Logic
PLC bekerja berdasarkan logika sehingga dapat melakukan fungsi
sequencing, timing, counting dan aritmatika.
c. Controller
PLC mempunyai kemampuan untuk mengendalikan plant atau sistem
berdasarkan instruksi program.

Dalam melakukan pengendalian suatu peralatan pada dasarnya mencakup


tiga bagaian besar yakni bagian Input, Controller dan Output. Bagian input
adalah peralatan-peralatan yang memberikan masukan untuk menentukan
proses kerja peralatan yang dikontrol. Contoh peralatan-peralatan bagian input
seperti tombol tekan (push button), limit switch, came switch,flow switch dan
sebagainya. Bagian controller befungsi untuk melakukan perhitungan,
pengambilan keputusan, pengendalian dan lain sebagainya dari bagian
masukan untuk dikeluarkan ke bagian output, dalam hal ini dilakukan oleh
perangkat PLC. Sedangkan bagian output adalah peralatan-peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan hasil dari suatu proses. Contoh peralatan-
peralatan bagian output yaitu motor, selenoid, led display, heater, lampu dan
sebagainya. Gambar berikut ini memperlihatkan diagram input outpuu (I/O)
pada PLC.

Gambar 1.2 Diagram I/O pada PLC

YKT Pontianak 3
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Sistem kerja dari PLC adalah berdasarkan programyang dimasukan ke


dalamnya dan secara umum fungsi dari PLC sangatlah kompleks dan teliti,
diantaranya dapat mengingat, mendata, mengolah/memproses data, berdialog/
berkomunikasi, memutus dan menghubungkan rangkaian secara otomatis.
Selain itu programyang akan dimasukan ke dalam memori PLC dapat dibuat
kapan saja sesuai dengan keperluan dan pada peralatan atau mesin yang akan
dikendalikan oleh PLC dapat dikontrol, diatur, ditambah, dikurangi dan diganti
dengan sangat mudah.

3. Sejarah Perkembangan PLC


PLC diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E. Morley
yang merupakan pendiri Modular Digital Controller (Modicon) Corporation.
Setelah itu muncul PLC model 184 atau yang dikenal dengan PLC Modbus
yaitu PLC yang mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan PLC lainnya
dan bisa diletakan lebih jauh dari lokasi mesin yang akan dikontrol. PLC
tersebut dirancang dan diperkenalkan pada tahun 1973 oleh Michael Greenberg.
Selanjutnya pada tahun 1980-an mulai digagas standardisasi komunikasi dengan
protokol otomasi pabrik milik General Motor. Ukuran PLC diperkecil dan
pemrograman PLC dengan perangkat lunak melalui Personal Computer (PC)
mulai diperkenalkan. Pada tahun 1990-an dilakukan reduksi protokol baru dan
modernisasi lapisan fisik dari protokol-protokol populer yang telah digunakan
sejak tahun 1980-an. IEC berusaha untuk menggambungkan bahasa
pemrograman PLC dibawah satu Standar Internasional. Gambar 1.3 di bawah
ini memperlihatkan perkembangan standardisasi bahasa pemrograman PLC.
Kemudian sampai sekarang PLC terus dikembangkan dengan
menggunakan piranti berbasis komputer, berstandard industri dan menggantikan
piranti elektromekanik atau elektromagnetik dan rangkaian yang
mengendalikan mesin-mesin proses produksi di industri. Begitupun dengan
sistem pemrogramannya, jika dahulu pemrogramannya hanya menggunakan
software spesifik dan untuk merk PLC spesifik tertentu yang digunakan, namun
sekarang sistem pemrograman PLC telah dikombinasikan dengan menggunakan
personal compuetr (PC) maupun Laptop melalui software berbasis windows.

YKT Pontianak 4
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 1.3 Standardisasi bahasa pemograman PLC

Saat ini banyak pengembangan teknologi di industri pengontrol


terprogram Pengembangan ini tidak hanya menyangkut rancangan pengontrol
terprogram, tetapi juga pendekatan filosofis arsitektur sistem kontrol. Perubahan
meliputi perangkat keras dan perangkat lunak PLC. Sehingga sebuah PLC
mempunyai operasi program yang lebih cepat, ukuran lebih kecil dengan harga
lebih murah, jumlah input-output (I/O) yang lebih banyak, perangkat antarmuka
khusus yang memungkinkan piranti dihubungkan langsung ke pengendali, dan
sistem komunikasi dengan perangkat lain.
Perkembangan baru dalam teknologi PLC meliputi juga perangkat antar
muka dengan operator yang lebih baik, graphic user interfaces (GUIs), dan
human-oriented man/machine interfaces. Juga meliputi pengembangan antar
muka yang memungkinkan berkomunikasi dengan peralatan, perangkat keras,
dan perangkat lunak yang mendukung kecerdasan buatan (artificial
intelligence), seperti sistem I/O logika fuzzy. Instruksi PLC baru akan terus
berkembang sesuai kebutuhan dan untuk menambah kecerdasan pada sistem
pengendali. Tipe instruksi Knowledge-based and process learning mungkin
akan dikenalkan untuk menambah kemampuan sistem.

YKT Pontianak 5
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Dimasa mendatang produsen pengontrol terprogram tidak hanya


mengembangkan produk baru saja, tetapi juga akan mengintegrasikan PLC
dengan peralatan kontrol dan manajemen pabrik. PLC akan terhubung pada
sistem jaringan melalui Computer Integrated Manufacturing (CIM) systems,
mengkombinasikannya dengan kontrol numerik, robot, sistem CAD/CAM,
personal computer (PC), sistem informasi manajemen, hierarchical computer
based systems.

B. JENIS-JENIS DAN PRINSIP KERJA PLC


1. Bagian-Bagian PLC
Bagian-bagian yang terdapat pada PLC tidak jauh berbeda dengan
perangkat keras yantg dimiliki oleh sebuah komputer, perbedaanya yaitu pada
PLC sudah dilengkapi dengan unit input-output (I/O) digital yang bisa langsung
dihubungkan ke perangkat luar seperti switch, relai, sensor dan lain-lain.
Disamping itu perbedaan utama antara PLC dengan komputer adalah instalasi
dan perawatan PLC dirancang untuk dilakukan oleh teknisi listrik industri yang
tidak harus mempunyai skill elektronika yang tinggi. Gambar berikut ini
memperlihatkan perbedaan antara konfigurasi komputer dan konfigurasi PLC.

Gambar 1.4. Konfigurasi komputer

YKT Pontianak 6
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 1.5 Konfigurasi PLC

Bagian-bagian dari PLC antara lain terdiiri dari :


a. Power Supply Unit, berfungsi untuk memberikan sumber daya listrik ke
PLC.
b. Central Processing Unit (CPU), merupakan jantung dari sistem PLC yang
berfungsu untuk mengambil instruksi dari memori, mendekodenya dan
mengeksekusi instruksi tersebut. Selama proses tersebut berlangsung, CPU
akan menghasilkan sinyal kontrol yang memindahkan data dari input ke
output port atau sebaliknya, melakukan fungsi aritmatika dan logika,
sertamendeteksi sinyal dari luar CPU. Kebanyakan CPU berisi baterai
cadangan yang berfungsi untuk menjaga program operasi yang ada dalam
memori jika terjadi kegagalan suplai daya utama pada PLC.
c. Input/Output Modules, merupakan suatu peralatan atau perangkat
elektronik yang berfungsi sebagai perantara atau penghubung antar muka
(interface) antara CPU dengan piranti input/output. Input modules berfungsi
untuk mengkonversi sinyal diskrit dan analog yang berasal dari piranti input
menjadi sinyal digital. Sedangkan output modules berfungsi untuk

YKT Pontianak 7
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

mengkonversi sinyal digital menjadi sinyal analog sehingga dapat


mengaktifkan kembali peralatan luar (piranti output).
d. Programming Devices, merupakan suatu peralatan pemrograman yang
digunakan untuk menuliskan, mengedit, memodifikasi dan memonitoring
program yang ada dalam memori PLC. Sistem pemrograman PLC dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu :
1) Dengan menggunakan komputer, rancangan kontrol konvensional ditulis
dalam bentuk diagram ladder yang dapat langsung didownload ke PLC.
2) Dengan menggunakan programming console, rancangan program dalam
bentuk diagram ladder yang telah didapat diubah terlebih dahulu
menjadi kode mnemonic dan selanjutnya dapat dituliskan pada keypad
dari console.
e. Memory, seperti halnya pada sistem komputer, memory PLC terdiri atas
RAM dan ROM. Kapasitas memory antara satu PLC dengan PLC lainnya
berbeda-beda tergantung pada merk dan type PLC. Begitu pula dalam
menyatakan ukuran memory, beberapa produsen PLC menyatakan ukuran
memory dalam byte atau kilobyte dan ada pula yang menyatakan dengan
jumlah instruksi yang dapat disimpan. RAM (random acces memory)
berfungsi sebagai tempat penyimpanan program yang telah ditulis sehingga
dapat diubah atau diedit melalui programming unit. Namun kerugian
penyimpanan di RAM adalah program dan data akan hilang ketika power
suplai mati dan untuk mengatasi hal ini RAM dapat diback-up dengan
baterai lithium. Sehingga walaupun power suplai mati, program dan data
yang tersimpan dalam RAM tidak akan hilang. Pada umumnya jika baterai
tidak rusak, program dan data bisa tersimpan dalam RAM selama 30 hari.
Sedangkan ROM (read only memory) merupakan tempat penyimpanan
operating system yang dibuat oleh produsen PLC. Operating system ini
hanya dapat dibaca oleh prosessor dan berfungsi untuk mengeksekusi
program yang telah tersimpan dalam RAM.

2. Jenis-Jenis PLC
Saat ini ada bermacam-macam jenis dan type PLC. Penggolongan PLC
tergantung dari mereknya masing-masing. Biasanya penggolongan PLC

YKT Pontianak 8
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

didasarkan pada kecepatan kemampuan melakukan proses data, seperti halnya


pada komputer tergantung dari kecepatan processornya, yang didukung oleh
motherboard dan komponen lainnya. Begitu juga dalam PLC, kecepatan dalam
melakukan proses suatu perintah yang qt masukan dalam program bermacam-
macam. kecepatan ini juga mempengaruhi kapasitas maksimal input dan output
pada suatu PLC. Semakin banyak input ouput maka tingkatan PLCnya semakin
tinggi, begitu juga dengan harganya yang berbanding lurus.
Hal ini menjadi pertimbangan dalam memilih PLC yang sesuai dengan
kebutuhan. Selain jumlah I/O yang harus dipertimbangkan adalah fungsi dan
besaran apa saja yang akan diproses oleh PLC. Seperti yang kita ketahui bahwa
saat ini banyak fungsi yang bisa dimanfaatkan dari sebuah PLC. Biasanya
perangkat yang akan dihubungkan mempengaruhi dalam pemilihan type PLC.
Misalnya PLC harus terhubung dengan sebuah touch screen, inverter, motor
servo, thermo control, atau dengan PLC lain serta bisa komunikasi dengan
menggunakan ethernet. Semakin banyak fungsi maka akan semakin kompleks
dalam pembuatan programnya.
Untuk PLC merk Omron penggolongannya bisa dilihat dari jenisnya yaitu
micro PLC, small PLC, dan large PLC. Tetapi untuk PLC merk lain lebih
variatif seperti halnya PLC merk Allen Bradley, ada micrologic, SLC, PLC 5,
Compactlogix, ControlLogix. Kalau PLC merk siemens bisa dilihat dari
namanya misalnya S5 dan S7 untuk yang terbaru. Jenis PLC ini mempengaruhi
software yang akan digunakan untuk membuat program, misalnya PLC merk
omron untuk membuat programnya dengan menggunakan CX Programmer.
Kalau PLC merk Allen Bradley untuk membuat programnya dengan
menggunakan RS logix 500 dan RS logix 5000. Pada PLC merk Mitsubishi
untuk membuat programnya dengan menggunak GX Developer. Pada PLC
merk Schneider untuk PLC Twido membuat programnya dengan menggunakan
Twido suite atau Twido soft, sedangkan PLC Zelio membuat programnya
dengan menggunakan Zelio Soft.
Kalau dilihat dari hardware, PLC digolongkan menjadi dua yaitu
Compact dan Modular. Sesuai dengan namanya untuk jenis compact lebih
mudahnya adalah PLC yang tidak dapat ditambah I/O-nya, sedangkan untuk
yang modular bisa ditambah sampai kemampuan maksimal dari CPU-nya.

YKT Pontianak 9
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Sebenarnya untuk tahap belajar ada jenis kontrol lain yang sama mirip dengan
PLC tetapi masih dibawah PLC tingkatannya, baik dari kecepatan proses
maupun jumlah I/O, yang dinamakan Smart Relay. Hampir semua merk PLC
juga mempunyai smart relaynya. misalnya merk Omron dengan Zen Smart
Relay, merk Schneider dengan Zelio Smart Relay, merk Siemens dengan Logo
Smart Relay, dan lain sebagainya. Dalam pembuatan program smart relay lebih
mudah dibandingkan pemograman dalam PLC, selain itu yang pasti adalah
harganya yang lebih murah dari PLC. Tetapi kalau untuk fungsi yang tidak
begitu kompleks smart relay adalah sebuah pilihan yang tepat.

3. Prinsip Kerja PLC


Sebuah PLC bekerja dengan cara menerima data-data dari peralatan input
luar (input devices). Peralatan input luar secara umum disebut sensor yang
terbagi menjadi dua jenis yaitu sensor jenis kontak seperti push button, limit
switch, saklar, level switch dsb dan sensor jenis non kontak seperti sensor
magnit, sensor proximity induktif, sensor proximity kapasitif, LDR dsb. Data-
data yang masuk dari peralatan input ini berupa sinyal-sinyal analog (besaran
listrik) yang selanjutnya melalui input modules diubah menjadi sinyal digital
untuk diproses oleh CPU berdasarkan instruksi-instruksi program yang telah
dibuat dan ditetapkan suatu keputusan untuk dikirim ke output modules.
Kemudian oleh output modules sinyaldigital tersebut diubah kembali menjadi
sinyal analog, dan sinyal analog inilah yang akan mengaktifkan output devices
yang berupa ouput kontrol seperti relay, kontaktor, selenoid dsb, dan berupa
output beban seperti lampu, motor dsb. Secara blok diagram prinsip kerja PLC
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

INPUT DEVICES

PLC SISTEM YANG


DIKONTROL
OUTPUT DEVICES

Gambar 1.6 Blok diagram prinsip kerja PLC

YKT Pontianak 10
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

4. Waktu Scan (Pembacaan)


Proses scan terjadi secara kontinyu dan berurutan dari pembacaan status
input, pengevaluasian logika kontrol dan memperbarui output, kemudian waktu
yang diperlukan untuk membuat suatu scan umumnya bervariasi mulai dari 1
milidetik sampai 30 milidetik tergantung dari panjangnya program. Lama waktu
dari pembacaan input sampai update tergantung pada kecepatan prosessor dan
panjangnya program. Pada gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa PLC akan
mengamati inputnya kemudian membangkitkan respon kontrol yang tepat pada
outputnya.

Gambar 1.7 Siklus scan (pembacaan) secara umum

5. Bahasa Pemrograman
Masing-masing produsen PLC memiliki ide yang berbeda-beda mengenai
pemrograman PLC. Seperti telah disampaikan di bagian awal IEC telah
mengajukan sebuah standar, yaitu IEC 1131 bagian 3 (1993), tentang
pemograman PLC. Standar ini mengklasifikasikan metode pemrograman ke
dalam dua katagori umum yaitu bahasa tekstual dan bahasa grafis. Bahasa
tekstual melibatkan penggunaan teks sedangkan bahasa grafis melibatkan
penggunaan gambar grafis, seperti diagram tangga dan diagram blok.

YKT Pontianak 11
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Bahasa tekstual memiliki dua metode yang spesifik, yaitu daftar instruksi
dan teks terstruktur. Sedangkan bahasa grafis juga memiliki dua metode, yaitu
diagram tangga dan diagram blok fungsi. Standar-standar tersebut disusun
untuk membantu penulisan program-program dengan menggunakan keempat
metode ini dengan menyertakan contoh-contohnya. Namun keempat metode/
type bahasa pemrograman tersebut tidak semuanya dapat disuport oleh oelh
suatu PLC. Keempat bahasa pemrograman tersebut adalah Ladder Diagram
(LD) Languages, Instruction List (IL) atau Statement List (SL) Languages,
Sequential Function Chart (SFC) atau Function Block Diagram (FBD)
Languages dan High Level Languages (biasanya visual basic).

Gambar 1.8 Bahasa pemrograman PLC menurut standard IEC

YKT Pontianak 12
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Pada umumnya bahasa pemrograman yang banyak disuport oleh PLC


adalah Ladder Diagram (LD) Languages dan Instruction List (IL) Languages.
Bahasa diagram ladder pada dasarnya adalah suatu simbol-simbol peralatan dari
perintah yang digunakan untuk menciptakan program kontrol. Bahasa
pemrograman tersebut dirancang untuk mewakili sedekat mungkin penampakan
sistem relay yang diberi pengawatan yang secara garis besar berfungsi untuk
mengendalikan output yang didasarkan pada kondisi input.
Program diagram ladder dapat ditampilkan pada layar monitor kemudian
elemen-elemen seperti kontak-kontak NO, NC, timer, counter, compare block,
relay dan lain-lain dinyatakan dalam bentuk gambar. Adapun aturan umum
yang digunakan untuk menggambarkan suatu program diagram ladder adalah
sebagai berikut :
a. Aliran arus listrik dimulai dari rel kiri menuju ke rel kanan,
b. Suatu coil output tidak dihubungkan langsung ke rel sebelah kiri,
c. Tidak ada kontak yag ditempatkan di sebelah kianan dari suatu coil output,
d. Hanya satu dari coil output dalam suatu ladder lne. Tiap coil output
umumnya hanya satu kali dalam suatu program.

YKT Pontianak 13
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

BAB II
INSTALASI MODUL ZELIO SMART RELAY

A. PENGERTIAN SMART RELAY


Beberapa PLC sengaja dirancang semata-mata hanya untuk menggantikan
kontrol relay, seperti PLC merk ZEN yang diproduksi oleh perusahaan OMRON
dan ZELIO yang diproduksi oleh perusahaan Schneider Telemecanique. Keduanya
dirancang khusus untuk fungsi-fungsi relay saja atau biasa disebut smart relay.
Tujuan diciptakan atau diproduksinya smart relay adalah :
1. Untuk menggantikan logika dan pengerjaan rangkaian kontrol relay yang
merupakan instalasi langsung pada aplikasi sistem otomasi sederhana.
2. Dengan smart relay, rangkaian kontrol cukup dibuat secara program dengan
menggunakan software.
3. Smart relay dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi elektrik
industri yang tidak harus mempunyai skill elektronika tinggi.

Sedangkan keunggulan menggunakan smart relay antara lain adalah :


1. Sangat mudah untuk diimplementasikan dalam proyek dengan waktu yang
lebih cepat.
2. Bersifat fleksibel dan sangat handal.
3. Sangat mudah dalam memodifikasi program (dengan software).
4. Lebih ekonomis daripada PLC untuk aplikasi yang sederhana.
5. Waktu yang diperlukan untuk training teknisi lebih pendek.

Pemilihan smart relay didasarkan pada kebutuhan aplikasi, batasan


kemampuan smart relay dan inventarisasi jenis sinyal/tegangan yang ditangani
(analog/digital dan AC/DC).

B. ZELIO SMART RELAY


Zelio adalah merek Smart Relay yang diproduksi oleh perusahaan Schneider
Telemecanique yang merupakan sebuah mini PLC (Programmable logic
controller) berbesis logika yang berukuran relatif kecil sebagai pengganti sistem
kendali konvensional seperti relay dan kontaktor biasa. Zelio smart relay tersedia

YKT Pontianak 14
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

dalam dua model yaitu model Compact dan model Modular. Zelio smart relay
termasuk mini PLC dengan Input/Output mulai dari 10 I/O sampai dengan 40 I/O,
jika diperlukan dapat ditambahkan modul I/O tambahan (expansion I/O modules)
baik berupa I/O diskrit maupun I/O analog. Beberapa pilihan lain juga dapat
ditambahkan modul komuniikasi MODBUS dan memory.

Gambar 2.1 Model-model zelio smart relay

Keunggulan menggunakan Zelio Smart Relay antara lain adalah :


1. Tersedianya modul komunikasi MODBUS sehingga Zelio dapat menjadi slave
PLC dalam suatu jaringan PLC.
2. Terdapat fasilitas Fast Counter (hingga 1KHz).
3. Dapat diprogram dengan menggunakan Ladder dan FBD.
4. Terdapat 16 buah Timer (11 macam), 16 buah Counter, 8 Buah blok fungsi
Clock setiap blok fungsi memiliki 4 kanal), automatic summer/winter time
switching, 16 buah analog comparator.
5. Dapat ditambahkan 1 modul I/O tambahan.

Batasan kemampuan dari Zelio Smart Relay adalah :


1. Jumlah dan jenis input.
2. Jumlah dan jenis output.

YKT Pontianak 15
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

3. Jumlah memory yang tersedia. Zelio dapat diprogram hingga 120 Row (1 Row
terdiri dari 5 kontak dan 1 koil).
4. Cara atau teknik pemrograman (Ladder Diagram atau FBD).

Sebagai contoh, jika aplikasi yang akan dibuat memiliki jumlah I/O <= 20
(12 Input dan 8 output) maka gunakanlah Zelio Compact. Dan jika jumlah I/O nya
lebih dari 20 gunakanlah Zelio Modular (Zelio Modular Max I/Onya = 40 I/O).
Pemilihan tegangan (12 Vdc, 24Vdc, 24 Vac dan 100-240 Vac) tergantung pada
jenis tegangan sensor-sensor dan aktuator-aktuator yang akan digunakan.

1. Instalasi Hardware Zelio Smart Relay


a. Jenis dan Tipe
Dalam satu paket pembelian Zelio Smart Relay terdapat modul Zelio
Smart Relay, kabel komunikasi data, paket software Zelio Soft 2.0 dan buku
petunjuk manual pemasangan perangkat Zelio Smart Relay. Satu paket
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2.2 Paket pembelian Zelio Smart Relay

Tabel di bawah ini menunjukan bebrapa jensi dan tipe Zelio Smart
Relay yang diproduksi dan telah beredar dipasaran.

YKT Pontianak 16
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Tabel 2.1 Jenis dan tipe Zelio Smart Relay model compact
Power Jumlah Input Input Output Clock Reference
Supply I/O Diskrit Analog Diskrit
0 – 10 V
12 VDC 12 8 (4) 4 - Relay Yes SR2B121JD
20 12 (6) 8 - Relay Yes SR2B201JD
10 6 - 4 - Relay No SR2A101BD
12 8 (4) 4 - Relay Yes SR2B121BD
24 VDC 12 8 (4) 4-Transistor Yes SR2B122BD
20 12 (2) 8 - Relay No SR2A201BD
20 12 (6) 8 - Relay Yes SR2B201BD
20 12 (6) 8-Transistor Yes SR2B202BD
24 VAC 12 8 - 4 - Relay Yes SR2B121B
20 12 - 8 - Relay Yes SR2B201B
10 10 - 4 - Relay No SR2A101FU
100 -240 12 12 - 4 - Relay Yes SR2B121FU
VAC 20 20 - 8 - Relay No SR2A201FU
20 20 - 8 - Relay Yes SR2B201FU

Tabel 2.2 Jenis dan tipe Zelio Smart Relay model Modular
Power Jumlah Input Input Output Clock Reference
Supply I/O Diskrit Analog Diskrit
0 – 10 V
10 6 (4) 4 - Relay Yes SR3B101BD
24 VDC 10 6 (4) 4-Transistor Yes SR3B102BD
26 16 (6) 10 - Relay Yes SR3B261BD
26 16 (6) 10-Transist Yes SR3B262BD
24 VAC 10 6 - 4 - Relay Yes SR3B101B
26 16 - 10 - Relay Yes SR3B261B
100 -240 10 6 - 4 - Relay Yes SR3B101FU
VAC 26 16 - 10 - Relay Yes SR3B261FU

YKT Pontianak 17
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Tabel 2.3 Modul I/O Zelio Smart Relay Tambahan


Jumlah I/O Input Diskrit Output Diskrit Reference
6 4 2 – Relay SR3XT61
10 6 4 – Relay SR3XT101
14 8 6 – Relay SR3XT141

b. Antarmuka (Interface) dan Dimensi


Pengantarmukaan Zelio Smart Relay dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 2.3 Interface Zelio Smart Relay

Keterangan :
1. Dua lubang dudukan pengikat.
2. Dua terminal power suplay.
3. Koneksi terminal input.
4. Layar display LCD untuk mengontrol dan memonitor.
5. Slot untuk koneksi interface ke PC/Laptop.
6. Enam tombol untuk memrogram dan memasukan parameter.
7. Koneksi terminal output.

YKT Pontianak 18
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Dimensi dan ukuran pemasangan Zelio Smart Relay dibagi dalam dua
jenis yaitu jenis yang memiliki I/O sebanyak 10 atau 12 dan jenis yang
memiliki I/O sebanyak 20 atau 26.

Gambar 2.4 Dimesni dan ukuran Zelio Smart Relay

c. Rangkaian Kelistrikan
Terdapat beberapa hubungan atau koneksi rangkaian kelistrikan yang
harus diperhatikan dalam instalasi hardware Zelio Smart Relay, yaitu
koneksi terhadap sumber tegangan, koneksi terhadap input-output (I/O) dan
koneksi terhadap perangkat pemrograman.

1) Koneksi terhadap sumber tegangan


Untuk Zelio Smart Relay tipe SR* ***1BD atau SR* ***1JD,
koneksi sumber tegangannya dapat dilihat pada gambar 2.5 di bawah ini.
Koneksi sumber tegangan untuk Zelio Smart Relay tipe SR* ***1B atau
SR* ***1FU ditunjukkan pada gambar 2.6 di bawah ini. Sedangkan
koneksi sumber tegangan untuk Zelio Smart Relay tipe SR2 B**2BD
atau SR3 B**2BD ditunjukkan pada gambar 2.7 di bawah ini.

YKT Pontianak 19
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 2.5 Koneksi sumber tegangan Zelio tipe SR* ***1BD atau SR* ***1JD

Keterangan :
1. Sekering atau Circuit Breaker 1 A
2. Sekering atau Circuit Breaker
3. Beban induktif
4. Output Q9 dan QA : 5 A

YKT Pontianak 20
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 2.6 Koneksi sumber tegangan Zelio tipe SR* ***1B atau SR* ***1FU

Keterangan :
1. Sekering atau Circuit Breaker 1 A
2. Sekering atau Circuit Breaker
3. Beban induktif
4. Output Q9 dan QA : 5 A

YKT Pontianak 21
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 2.7
Koneksi sumber tegangan Zelio tipe SR2 B**2BD atau SR3 B**2BD

2) Koneksi tehadap perangkat I/O


Zelio Smart Relay memiliki dua jenis input, yaitu
input discrete (input digital: On/Off) dan input analog (0-10 VDC).
Untuk Zelio Smart Relay tipe SR* B**JD atau SR* B**BD yang sumber
teganganya DC biasanya memiliki kedua jenis input ini (input discrete
dan input analog) kecuali pada tipe SR* A**BD yang hanya memiliki
input discrete saja. Sedangkan pada Zelio Smart Relay tipe SR* ***B
atau SR* ***FU yang sumber teganganya AC semuanya hanya memiliki
satu jenis input saja yaitu input discrete.

YKT Pontianak 22
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar di bawah ini menunjukkan pemasangan input diskrit dan


input analog pada Zelio Smart Relay tipe SR* B**JD atau SR* B**BD
dengan sumber tegangan DC.

Gambar 2.8 Pemasangan input diskrit dan input analog

Sedangkan pemasangan input diskrit pada Zelio Smart Relay tipe SR*
B**JD atau SR* B**BD yang sumber tegangannya AC ditunjukkan
seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.9 Pemasangan input diskrit

YKT Pontianak 23
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Untuk pemasangan output Zelio Smart Relay dapat dilihat pada gambar
2.7, 2.8 dan 2.9 di atas. Namun yang perlu diperhatikan dalam
pemasangan output tersebut adalah jenis sumber tegangan yang
mensuplai output.

3) Koneksi terhadap perangkat pemrogram


Pemrograman pada Zelio Smart Relay dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu menggunakan programming console (disediakan layar dan
tombol program yang terintegrasi pada perangkat Zelio Smart Relay) dan
menggunakan bantuan PC atau laptop. Gambar dibawah ini
menunjukkan koneksi Zelio Smart Relay terhadap PC atau laptop sebagai
perangkat pemrograman.

Gambar 2.10 Koneksi Zelio Smart Relay terhadap PC/Laptop

2. Konfigurasi Software Zelio Soft 2


Zelio Soft 2.0 adalah perangkat lunak (software) yang digunakan untuk
memprogram Zelio Smart Relay yang dirancang oleh perusahan Schneider
Telemecanique. Software tersebut dapat digunakan untuk memprogram semua
model dan tipe Zelio Smart Relay, namun sebelum memperogramnya kita harus
melakukan konfigurasi terlebih dahulu.
Tujuan konfigurasi software adalah untuk menentukan parameter-
parameter yang sesuai dengan Zelio Smart Relay dan juga sesuai dengan
kebutuhan kita, misalnya tipe Zelio Smart Relay atau modul base (CPU) yang

YKT Pontianak 24
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

akan digunakan, modul tambahan (modul komunikasi MODBUS dan memory)


yang akan digunakan, dan modul input-output I/O tambahan. Langkah-langkah
mengkonfigurasi software Zelio Soft 2.0 adalah sebagai berikut :

a. Mengisntal Software Zelio Soft 2


Zelio soft 2.0 adalah software yang digunakan untuk membuat
program pada Zelio Smart Relay. Zelio soft sangat mudah digunakan
sekalipun bagi yang baru mengenal pemograman. Pada software Zelio soft
kita dapat mengenal pemograman dalam bahasa LD (Ladder) dan FBD
(Fungtion Block Diagram). Sebenarnya dalam software ini pembuatan
program dalam bahasa FBD akan lebih mudah apalagi kalau kita sudah
bermain dalam besaran analog.
Bagi pembaca yang belum mempunyai softwarenya bisa didownload
langsung di webnya schneider electric di http://www.schneiderelectric.com.
Bagi pembaca yang sudah mempunyai software tersebut langsung
menginstalnya dalam PC atau laptop dengan klik 2x pada file setup.

Gambar 2.11 Langkah 1 instal software zelio soft 2.0

YKT Pontianak 25
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 2.12 Langkah 2 instal software Zelio Soft 2.0

Gambar 2.13 Langkah 3 instal software Zelio Soft 2.0

YKT Pontianak 26
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 2.14 Langkah 4 instal software Zelio Soft 2.0

Gambar 2.15 Langkah 5 instal software Zelio Soft 2.0

YKT Pontianak 27
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

b. Membuka Software Zelio Soft 2


Seperti ketika bekerja dengan software pada umumnya, kita bisa
memulai dengan membuka software melalui sortcut yang terdapat pada
desktop. Atau dengan membuka program Zelio Soft 2.0 melalui Start pada
menu program windows, pilih All Program kemudian pilih Zelio Soft 2.0,
tunggu hingga tampil jendela program yang terbuka. Selanjutnya lakukan
pemilihan perintah prgram, pilihan perintah pertama adalah jendela
Welcome seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2.16 Tampilan awal software Zelio Soft 2.0

Keterangan gambar :
Create new program : Membuat program (lembar kerja) baru
Open an existing program : Membuat program (lembar kerja) baru
Open a recently used program : Membuka sebuah program yang dibuka
sebelumnya
Download a program from a module : Mengambil program dari PLC Zelio
ke PC
Monitoring Mode : Mode monitor

YKT Pontianak 28
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Exit : Keluar dari program software


No Longer display this dialog box : Apabila kita isi check listnya maka
jendela “Welcome” pada software
Zelio Soft 2.0 akan tertutup dan
pada saat membuka software
dikesempatan berikutnya jendela ini
juga tidak akan ditampilkan.

c. Memilih jenis Zelio Smart Relay yang akan digunakan


Untuk membuka sebuah lembar kerja baru kita bisa memilih pada
pilihan “Create new program” atau melalui New pada File di toolbar atau
melalui logo New pada toolbar. Setelah kita memilih untuk membuat
program baru maka akan muncul jendela untuk memilih jenis PLC Zelio
Smart Relay yang akan digunakan.

Gambar 2.17 Jendela untuk memilih jenis PLC Zelio yang akan diprogram

YKT Pontianak 29
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Pertama kita harus memilih jenis PLC Zelio yang akan kita gunakan.
Jenis-jenis PLC Zelio yang dapat diprogram melalui software Zelio Soft 2.0
antara lain :
1) 10/12_I/O_WITHOUT_EXTENSION
2) 10/12_I/O_WITHOUT_SCREEN_WITHOUT_EXTENSION
3) 20_I/O_WITHOUT_EXTENSION
4) 20_I/O_WITHOUT_SCREEN_WITHOUT_EXTENSION
5) 10_I/O_WITH_EXTENSIONS
6) 26_I/O_WITH_EXTENSIONS

Misalnya Kita hendak memilih jenis PLC Zelio Jenis


10_I/O_WITH_EXTENSIONS kita pilih dengan mengklik pada kolom
jenis PLC tersebut (5) hingga kolom tersebut berubah menjadi kuning,
kemudian lanjutkan dengan dengan memilih karakteristik dari jenis PLC
tersebut.

Gambar 2.18 Jendela memilih karakteristik PLC Zelio yang telah dipilih

YKT Pontianak 30
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

d. Memilih modul I/O tambahan dan modul komunikasi (MODBUS)


Setelah kita memilih PLC dengan jenis 10_I/O_WITH_
EXTENSIONS maka akan muncul 4 buah jenis PLC Zelio 10_I/O_WITH_
EXTENSIONS. Misanya karakteristik pada no. 1 adalah sebagai berikut :
- Power Supply : 24 DC
- Discreet Input : 2 Buah
- Mixed Discreet / Analog input : 4 buah
- Discreet Output : 4 buah
- Screen (LCD) dan Keyboard : Tersedia
- Clock (jam) : Tersedia
- Language (Bahasa Program) : Ladder Diagram dan FBD

Misalnya kita memilih jenis PLC Zelio 10_I/O_WITH_


EXTENSIONS dengan karakteristik seperti pada contoh karakteristik diatas
maka letakkan kursor pada baris paling atas (1), selanjutnya klik Next (5)
atau dengan menekan huruf N pada keyboard PC/laptop kita atau dengan
cara melakukan double click pada baris tersebut (1). Untuk membatalkan
proses pada jendela ini tekan Cancel (6) dan untuk mengakses bantuan pilih
Help (7).
Pemilihan jenis dan karakteristik PLC harus kita sesuaikan dengan
jenis PLC yang kita miliki atau dengan kebutuhan input-output program
yang kita buat. Dalam tutorial ini penulis memilih menggunakan jenis PLC
Zelio 10_I/O_WITH_EXTENSIONS dengan karakteristik seperti pada
contoh karakteristik diatas. Pemilihan jenis PLC tersebut dikarenakan PLC
tersebut memiliki karakteristik yang cukup lengkap untuk proses belajar,
seperti tersedianya jenis input Discreet & analog, Tersedianya LCD, Clock,
dan bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa LD dan FBD.
Setelah kita pilih PLC Zelio 10_I/O_WITH_EXTENSIONS dengan
karakteristik seperti pada contoh karakteristik diatas maka akan muncul
jendela seperti pada gambar 4. Pada jendela tersebut diberikan informasi
tentang karakteristik PLC yang kita pilih (1). Pada bagian “Select
extentions” (2) adalah jenis-jenis perangkat input-output external atau
perangkat komunikasi external yang bisa ditambahkan. Untuk

YKT Pontianak 31
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

menambahkan perangkat external yang kita inginkan pilih salah satu


perangkat external kemudian klik Add atau dengan melakukan double click
pada perangkat external tersebut. Perangkat yang sudah ditambahkan akan
ditampilkan pada tabel “Selected extentions” (4). PLC Zelio hanya mampu
ditambahkan 1 buah perangkat external. Perangkat external harus dilengkapi
dengan power supply tersendiri. Untuk kembali ke jendela sebelumnya
pilih Back (5), Untuk melanjutkan pilin Next (6), untuk membatalkan
pilih Cancel (7) dan untuk mengakses bantuan pilih Help (8).

Gambar 2.19 Jendela informasi dan penambahan perangkat external

e. Memilih bahasa pemrograman yang digunakan


Selanjutnya akan muncul jendela untuk memilih bahasa pemrograman
seperti pada gambar 5. Pada jendela tersebut akan ditampilkan karakteristik
PLC yang dipilih (1), perangkat external yang ditambahkan (2), dan pilihan
bahasa pemrograman yang akan digunaan (3). Pada Zelio Soft 2 terdapat 2
bahasa pemrograman yang dapat digunakan yaitu bahada Ladder Diagram

YKT Pontianak 32
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

(LD) yang merupakan bahasa pemrograman standart PLC dan bahasa


pemrograman Function Block Diagram (FBD).
Tidak semua Jenis PLC Zelio dapat deprogram melalui FBD,
beberapa jenis PLC Zelio hanya dapat deprogram melalui LD. Beberapa
jenis PLC Zelio yang hanya dapat deprogram melalui LD antara lain SR2
A101BD, SR2 A101FU, SR2 A201BD, SR2 A201FU, SR2D101BD, SR2
D101FU, SR2 D201BD, dan SR2 D201FU. Apabila kita memilih PLC
tersebut maka jendela pemilihan bahasa pemrograman seperti gambar 5
tidak aan muncul atau dilewati.
Dalam buku panduan ini pembaca akan diajak mempelajari bahasa
pemrograman Ladder Diagram terlebih dahulu. Untuk memilih bahasa
bahasa pemrograman Ladder Diagram pilih gambar Ladder (4) dengan
melkukan double click atau pilih Next (5).

Gambar 2.20 Jendela pemilihan bahasa pemrograman

Setelah itu lembar kerja pemrograman Zelio Soft 2.0 akan ditampilan seperti
terlihat pada gambar di bawah ini.

YKT Pontianak 33
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 2.21 Lembar kerja Zelio Soft 2.0

f. Mengubah tampilan bahasa pemrograman Ladder diagram


Area kerja Zelio Soft 2.0 diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Bagian ini digunakan untuk menuliskan program yang berupa bahasa ladder
diagram.

Gambar 2.22 Area kerja Zelio Soft 2.0

Pada bagian bawah dari lembar kerja kita akan menemukan toolbar yang
berisi komponen-komponen yang digunakan dalam membuat sebuah
program yang nantinya akan diletakkan pada area kerja. Bagian-bagian
toolbar diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

YKT Pontianak 34
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 2.23 Menu toolbar komponen pada Zelio Soft 2.0

Keterangan komponen-komponen pada toolbar :


1) Diiscrete Input 2) Front Panel Button
3) Auxiliary relay 4) Output
5) Timer 6) Counter
7) Fast Counter 8) Counter Comparator
9) Analog Comparator 10) Clock block function (Weekly Clock)
11) Display function 12) Display secreen backlighting
13) Daylight Savings Change Summer / Winter
14) Rows 15) Actuator

Gambar 2.24 Menu mengubah tampilan bahasa pemograman LD

3. Pemrograman Zelio Soft 2 dengan bahasa Ladder Diagram


a. Lembar Kerja Zelio Soft 2
Seperti PLC lain pada umumnya Zelio Logic dapat deprogram
melaluai bahasa Ladder Diagram. Pada PLC Zelio kita dapat membuat
Ladder Diagram dengan metode pemrograman pada Screen & Keyboard
atau melalui software Zelio Soft 2.0. Pemrograman melalui Screen &

YKT Pontianak 35
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Keyboard dapat dilakukan secara langsung pada PLC Zelio yang dilengkapi
dengan fitur Screen & Keyboard dan dapa juga dilakukan melalui software
Zelio Soft 2.0. Sehingga dengan menggunakan software Zelio Soft 2 kita
juga dapat belajar melalui simulasi cara memprogram PLC Zelio dengan
metode Screen & Keyboard.
Sebelumnya kita telah membuat lembar kerja Ladder Diagram
pada software Zelio Soft 2 seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Agar
supaya pembaca dapat belajar pemrograman dengan bahasa ladder dengan
baik pada software Zelio Soft 2.0, sebaiknya pembaca mengenal komponen-
komponen yang terdapat pada software beserta dengan fungsinya.

Gambar 2.25 Lembar menu program Zelio Soft 2.0

Secara rinci,fungsi masing-masing bagian menu toolbar dapat dilihat pada


tabel di bawah ini.

Tabel 2.4 Menu toolbar dan fungsinya

No Menu Toolbar Fungsi


1. Discrete Input I (I1, I2….Ia, Ic…), merupakan
bagian masukan bagi PLC Zelio yang secara
fisik ada. Bagian input zelio smart relay terdiri

YKT Pontianak 36
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

dari input relay (input diskrit) dan input analog.


Input analog mensuplai tegangan 0 – 10 V.
2. Buttons Z (Z1…Z4), ada empat push button
(tombol tekan) pada zelio soft 2.0 dan berfungsi
sebagai input internal atau input bantu (secara
fisik tidak ada).
3. Auxilary Relay (M), memiliki fungsi yang sama
seperti output namun secara fisik tidak ada
(output internal) dan berfungsi sebagai output
bantu.
4. Output (Q), merupakan bagian output yang
dihubungkan ke bagian luar PLC Zelio. Ada
empat sifat output yang bisa dipakai yaitu :
- [ Q (kontaktor), koil akan aktif jika kontak
input dalam posisi tertutup.
- ┌┘Q (Impuls relay), koil akan hidup atau
mati hanya jika kontak input melalui dua
kondisi (hidup – mati).
- SQ (set), saat kontak input tertutup (On), koil
output akan ter-set untuk tetap hidup sampai
reset output diaktifkan.
- RQ (reset), output ini digunakan untuk
mereset atau mengaktifkan output set (SQ).
Kontak bantu dari output dapat digunakan
sebagai input, yaitu Q (NO) dan q (NC).
5. Timer (T), digunakan sebagai penunda waktu.
TT berfungsi sebagai output timer, RT sebagai
reset timer dan T sebagai kontak timer.

6. Counter (C), digunakan untuk menghitung pulsa


naik maupun turun. Jenis output counter CC
sebagai output counter penghitung naik, DC
sebagai output counter penghitung turun, RC

YKT Pontianak 37
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

sebagai reset counter dan C sebagai input


kontak. Sedangkan Fast Counter K untuk
keperluan counter dengan kecepatan tinggi.
7. Counter Comparator (V), digunakan sebagai
pembanding counter.
8. Analog Comparator (A), hanya terdapat pada
Zelio Smart Relay yang dilengkapi input analog.
Berfungsi sebagai aplikasi data analog yakni
membandingkan data analog terukur dengan data
acuan/referensi.
9. Clock Block Function, hanya terdapat pada
modul PLC Zelio yang dilengkapi clock.
Berfungsi sebagai timer yang dapat di-set pada
saat-saat tertentu selama 24 jam dalam 1 minggu
10. Display Function (TX), hanya terdapat pada
modul PLC Zelio yang dilengkapi display.
11. Display Screen Backlighting (TL), hanya
terdapat pada modul PLC Zelio yang dilengkapi
backlighting.

12. Daylight Savings Change Summer/Winter (W),


hanya terdapat pada modul PLC Zelio yang
dilengkapi clock. Fungsi output akan Off pada
saat musim dingin dan fungsi output akan On
pada saat musim panas.

b. Membuat program Ladder Diagram


Langkah-langkah untuk membuat program Ladder Diagram adalah
sebagai berikut :
1) Klik komponen yang akan dimasukan, misalnya kontak Input (I),
kemudian klik kiri dan tahan input yang diinginkan.

YKT Pontianak 38
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 2.26 Memilih komponen pada toolbar

2) Pindahkan komponen yang telah dipilih tadi ke area kerja.

Gambar 2.27 Memindahkan komponen ke area kerja

YKT Pontianak 39
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

3) Untuk mengganti kontak dari NO (normaly open) ke NC (normaly


close) lakukan dengan klik kanan kemudian pilih Normaly Close.

Gambar 2.28 Mengganti jenis kontak

4) Masukkan komponen output pada area kerja dengan cara yang sama
seperti memasukkan kontak input ke area kerja (langkah 1 dan 2).

Gambar 2.29 Memasukkan kontak output


YKT Pontianak 40
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

5) Hubungkan kontak input dan kontak output dengan klik jalur antara
input dan output.

Gambar 2.30 Menghubungkan kontak input dan output

c. Timer pada Zelio Smart Relay


Selama ini sebagian dari kita cuma mengenal 2 jenis timer, yaitu time
on delay (penunda waktu ON) dan time off delay (penunda waktu OFF).
Sesuai perkembangan teknologi jenis dan fungsi timer semakin berkembang
pula. Mari kita bahas timer-timer yang ada pada Zelio Smart Relay.
Timer digunakan sebagai penunda waktu. T sebagai coil timer, TX sebagai
contact timer, dan RT berfungsi sebagai reset timer.

Gambar 2.31 Simbol dan alamat Timer pada toolbar

YKT Pontianak 41
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 2.32 Pengaturan parameter pada coil timer

Setelah kita memasukkan coil timer pada lembar kerja, kita perlu
mengatur beberapa variabel (Parameter) timer seperti jenis timer, nilai timer
dan satuan dari timer tersebut. Untuk mengatur parameter kita
lakukan double click pada coil timer yang akan kita atur parameternya.
Perhatikan gambar di atas: (1) jenis karakteristik atau Function dari timer
yang akan digunakan. Terdapat 11 jenis Function timer dan setiap Function
memiliki fungsi yang berbeda. (2) Merupakan grafik yang menunjukkan
timming diagram dari Fuction Timer yang kita pilih. (3) Time: Merupakan
nilai seting timer. (4) Unit: Merupakan satuan dari dari nilai timer yang kita
atur pada time (3). Terdapat 5 satuan yang dapat kita gunakan yaitu: s atau
milisekon (milidetik), S atau sekon (detik), M : S atau Minute : Sekon
(Menit : Detik), H : M atau Hour : Minute (Jam : Menit), dan H atau Hour
(Jam).

1) Timer Function A: Active, control held down


Timer jenis ini sering disebut dengan Timer On Delay, dimana
bekerjanya kontak dari timer ditunda sekian satuan waktu yang telah
diseting. Perhatikan gambar timming diagram berikut ini.

YKT Pontianak 42
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 2.33 Timming diagram dari Timer Function A


Keterangan : TTx = Coil dari timer Tx = kontak timer
t = nilai waktu timer x = menunjukkan timer ke sekian

Dari gambar dapat dilihat bahwa coil timer berlogika high,


namum kontak dari timer belum berlogika high. Setelah sekian satuan
waktu (t) kontak baru berlogika high. Dari gambar juga dapat dilihat
bahwa matinya kontak bersamaan dengan matiny coil. Pada timer ini
yang diatur hanyalah waktu penundaan bekerjanya kontak, lamanya
kontak bekerja tidak diatur. Apabila waktu yang telah ditentukan belum
dicapai atau kontak belum bekerja tetapi coil sudah mati maka timer
akan restart secara otomatis. Berikut contoh penggunaan timer Function
A: Active, control held down. Terdapat 1 buat input (tombol) dan
sebuah output (lampu). Output akan aktif setelah sekian satuan waktu
(missal 10 detik) dari saat tombol input ditekan.

Gambar 2.34 Contoh program dengan timer Function A: Active, control held down
YKT Pontianak 43
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Pastikan nilai timer pada parameter timer telah diatur. Setelah


selesai silahkan coba jalankan lembar kerja pada Mode Simulasi. Untuk
memudahkan pengamatan pada simulasi sebaiknya kita memanfaatkan
bantuan display input-output dan display Function Blok. Dengan
menngunaan bantuan display kita akan mudah mengetahui kondisi
input dan output khususnya dalam percobaan kali ini kita bisa
mengetahui nilai waktu timer yang sedang dicapai. Perhatikan gambar
di bawah, waktu yang diatur pada timer adalah 10 S atau 10 detik,
sedangkan waktu yang dicapai baru 2,5 detik sehingga kontak (T1)
belum bekerja. Saat timer mencapai 10 detik maka T1 akan aktif dan
beban Q1 akan aktif. Setelah itu apabila input I1 tidak diaktifkan maka
Beban Q1 akan mati dan timer akan reset.

Gambar 2.35 Tamppilan simulasi program dengan timer Function A

2) Timer Function a: Active, Press start / stop


Prinsip kerja dari Timer ini berbeda dengan Timer Function A:
Active, control held down. Untum melihat perbedaannya perhatikan
gambar gambar berikut ini.

YKT Pontianak 44
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 2.36
Timming Diagram Timer Function a: Active, Press start/stop

Keterangan :
TT = Coil dari timer
RT = Coil Reset timer
T = kontak timer
t = nilai waktu timer
x = menunjukkan timer ke-sekian

Dari gambar dapat kita lihat bahwa untuk mengaktifkan timer


atau memulai hitungan timer (t) hanya diperlukan satu pulsa pada coil
(TT). Bersamaan dengan naiknya logic pada coil saat itu juga lah timer
mulai bekerja. Untuk mematikan kontak timer setelah dia bekerja kita
harus member 1 pulsa kepada timer melalui coil reset timer (RT). Reset
timer juga dapat digunakan mereset nilai timer kembali ke hitungan 0
walau kontak timer belum bekerja.
Agar lebih memehami cara kerja dari timer ini sebaiknya Anda
mencoba membuatnya langsung dan mensimulasikannya. Berikut
penulis membuat suatu contoh program yang menggunakan Timer
Function a: Active, Press start / stop. Terdapat 2 buah tombol Push
Button sebagai intup. PB 1 digunakan sebagai tombol ON dan PB 2
digunakan sebagai restart atau Off. Sebagai output digunakan Q. Atur
nilai timer 10 detik. Lihatlah hasilnya pada simulasi.

YKT Pontianak 45
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 2.37 Contoh program menggunakan Function a: Active, Press start/stop

3) Timer Function C: Off Delay


Berkebalikan dengan fungsi timer-timer yang dibahas
sebelumnya, timer ini akan menunda matinya kontak selama sekian
satuan waktu yang ditentukan. Perhatikan timming diagramnya pada
gambar di bawah ini.

Gambar 2.38 Timming diagram Timer Function C: Off Delay

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa Kontak (Tx) ikut bekerja
bersamaan dengan aktifnya Coil (TTx), namun saat Coil mati kontak
masih tetap hidup sampai dengan waktu yang telah ditentukan (t). nilai

YKT Pontianak 46
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

waktu mulai aktif bersamaan dengan matinya Coil. seperti pada


pembahasan sebelumya, sebaiknya pembaca melakukan percobaan agar
lebih memahami prinsip kerja dari Timer Function C: Off Delay.

4) Timer Function B: On pulse one shot


Timer Function B adalah timer yang aktif sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Kontak (Tx) akan mulai aktif bersamaan dengan
aktifnya Coil (TTx). Aktifnya kontak hanya membutuhkan 1 pulsa
sesaat dari Coil. Kita juga dapat mereset timer ini dengan
menambahkan Coil Reset (RT). Lebih jelasnya lihat gambar timming
diagramnya di bawah ini.

Gambar 2.39 Timming diagram dari Timer Function B

5) Timer Function W: Timing afte pulse


Berbeda sedikit dengan Timer Function B, kontak (Tx) timer ini
mulai bekerja bersamaan dengan akhir dari pulsa pada Coil (TTx).
Lama waktu aktifnya kontak berdasar pada nilai waktu yang kita atur
(t). Kita juga dapat mereset timer ini dengan menambahkan Coil Reset
(RT). Lebih jelasnya lihat gambar timming diagramnya di bawah ini.

Gambar 2.40 Timming Diagram Timer Function W

YKT Pontianak 47
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

6) Timer Function D: Symmetrical flasing


Timer ini merupakan timer yang kontaknya (Tx) hidup dan mati
selama terus menerus selama Coil timer (TTx) aktif. Seperti timer
lainnya durasi (t) hidup dan mati timer dapat diatur. Timer ini dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit pulsa atau sumber clock.
Penerapannya dapat digunakan bersama dengan counter (pencacah).
Lebih jelasnya lihat gambar timming diagramnya di bawah ini.

Gambar 2.41 Timming diagram Timer Function D

7) Timer Function PD: Symmetrical flasing, Start / Stop one pulse


Prinsip kerja timer ini hampir sama dengan Timer Function D,
sama-sama menghasilkan pulsa. Yang membedakan adalah agar bekerja
timer ini hanya membutuhkan 1 pulsa dari Coil (TTx) sedangkan untuk
mematikan juga hanya membutuhkan 1 pulsa dari Coi Reset (RTx).
Durasi (t) antar pulsa juga dapat diatur.

Gambar 2.42 TImming Diagram Timer Function PD

8) Timer Functin T: Time on addition


Kontak (Tx) dati timer ini akan aktif apabila jumlah akumulasi
waktu aktifnya Coil (TTx) sama dengan nilai waktu yang diatur pada
timer (t). Misalnya waktu timer diatur 10 detik, pada kesempatan
pertama Coil sempat aktif 2 detik. Nilai 2 detik tersebut akan disimpan

YKT Pontianak 48
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

dan akan dijumlahkan dengan nilai waktu pada kesempatan berikutnya.


Setelah jumlah akumulasi aktifnya Coil mencapai nilai waktu yang
diatur pada timer maka Kontak timer akan bekerja. Tombol reset
berfungsi untuk mereset waktu yang sudah berputar pada timer.
Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function T dibawah.
Agar lebih memehami cara kerja dari timer ini sebaiknya Anda
mencoba membuatnya langsung dan mensimulasikannya.

Gambar 2.43 Timming diagram Timer Function T

9) Timer Function AC: A/C


Timer ini merupakan timer gabungan dari Timer Function A dan
Timer Function C. Karakteristik dari timer ini adalah menunda hidup
dari kontak timer sekaligus menunda matinya. Namum besarnya nilai
menunda hidup dan nilai menunda mati berbeda, ada 2 nilai waktu yang
harus diubah. Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function
AC dibawah ini.

Gambar 2.44 Timming diagram Timer Function AC

YKT Pontianak 49
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

10) Timer Function L: Flasher Unit, control held down asynchronous


Timer Function L mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan
Timer Function D, dimana sama-sama menghasilkan pulsa pada kontak
(Tx) selama Coil (TTx) aktif. Yang membedakan diantara keduanya
adalah bahwa pada Timer Function L durasi aktif (tA) dan durasi mati
(tB) dapat diatur berbeda karena besarnya tA dan tB diatur sendiri-
sendiri. Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function L di
bawah ini.

Gambar 2.45 Timming diagram Timer Function L

11) Timer Function I: Flasher Unit, Press to start /stop


Timer ini bekerja seperti Timer Functio L, kedua timer ini sama-
sama menghasilkan pulsa pada kontak (Tx) dengan nilai tA dan tB
berbeda yang membedakan adalah untuk mengaktifkan timer ini Coil
(TTx) hanya perlu diberi 1 pulsa. Sedangkan untuk mematikan
diperlukan 1 pulsa pada Coil Reset (RTx). Perhatikan gambar timming
diagram dari Timer Function I dibawah ini.

Gambar 2.46 Timming diagram Timer Function I

YKT Pontianak 50
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

d. Mensimulasikan dan menjalankan program


Setelah program telah kita buat, sebelum dimasukkan ke dalam modul
PLC Zelio terlebih dahulu dilakukan simulasi yang berfungsi untuk
mengetahui cara kerja program. Langkah-langkah mensimulasi program
adalah senagai berikut.
1) Klik ikon simulasi program

Gambar 2.47 Memilih mode simulasi

2) Jalankan rangkaian dengan klik tombol RUN, kemudian tampilkan


komponen-komponen yang akan digunakan dengan klik komponen
tersebut.

Gambar 2.48 Menjalankan program dan mengaktifkan komponen simulasi

YKT Pontianak 51
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

3) Pada saat simulator sedang berjalan (posisi RUN), peragakan dan lihat
jalannya program dengan klik kontak input, kemudian lihat hasilnya
pada komponen output.

Gambar 2.49 Mengaktifkan input dan melihat reaksi output

4) Untuk menghentikan jalannya program, klik tombol STOP yang ada


disamping tombol RUN.
5) Untuk melakukan pengeditan ulang, masuklah kembali ke mode Edit
Program. Setelah program telah siap dan telah berjalan sesuai fungsinya,
program dapat disimpan ke dalam PC / laptop dengan klik tombol Save
pada menu program.

e. Mentransfer program ke modul Zelio Smart Relay


Setelah program yang dibuat selesai dan siap untuk dijalankan,
langkah selanjutnya adalah mentransfer program tersebut ke modul zelio
smart relay yang digunakan. Fungsinya untuk menjalankan program yang
telah dibuat pada rangkaian kontrol sebenarnya sesuai dengan yang
diinginkan. Langkah-langkah mentransfer program ke zelio smart relay
adalah sebagai berikut :
1) Hubungkan modul zelio smart relay dengan perangkat PC/ laptop

YKT Pontianak 52
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

2) Aktifkan software zelio soft 2.0, kemudian buka program yang telah
dibuat.
3) Klik menu Transfer, pilih Transfer Program, pilih PC > Module

Gambar 2.50 Langkah 1 transfer program ke modul Zelio Smart Relay

Gambar 2.51 Langkah 2 transfer program ke modul Zelio Smart Relay

YKT Pontianak 53
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

f. Mengambil kembali program dari modul Zelio ke PC / Laptop


Programyang telah ditransfer dari PC/laptop ke modul zelio smart
relay dapat juga diambil kembali. Caranya hampir sama dengan langkah
menstransfer di atas, namun dengan memlih menu sebaliknya yaitu Module
> PC.

YKT Pontianak 54
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

BAB III
INSTALASI MODUL ZELIO SMART RELAY – GSM

A. PERANGKAT APLIKASI ZELIO SMART RELAY – GSM


Apabila sebuah PLC terhubung dengan sebuah modem dan terhubung ke
perangkat lain, itu sudah menjadi keharusan sebagai salah satu daya tarik. Tetapi
kalau sebuah Smart Rerlay bisa terhubung dengan sebuah modem GSM atau
modem analog PSTN, itu baru luar biasa. Inilah kelebihan dari sebuah Zelio Smart
Relay yang bisa terhubung dengan sebuah jaringan melalui modem GSM atau pun
modem analog PSTN. Kegunaan dari Zelio Smart Relay – GSM adalah untuk
pemasangan kontrol jarak jauh, misalnya untuk kontrol pompa yang saling
terkoneksi dan tidak ada hubungan melalui kabel karena jaraknya lumayan jauh.
Salah satu contoh lain adalah pemasangan alarm rumah, semua pintu dan jendela
dipasang sensor, apabila ada sensor yang terbaca maka selain akan mengaktifkan
alarm (sirine) juga akan mengirim pesan ke telepon seluler atau handpone kita
melalui SMS.

1. Komunikasi terhadap modem GSM/CDMA atau PSTN


Zelio Smart Relay dapat dikendalikan (diremote) atau dimonitor dati
jarak jauh dengan menggunakan perangkat modem GSM (Global System for
Mobile) atau CDMA (Code Division Multiple Acces) ataupun modem analog
dengan memanfaatkan sambungan telepon rumah PSTN (Public Switched
Telephone Network). Untuk mengendalikan Zelio Smart Relay dengan cara ini
diperlukan :
a. Perangkat komunikasi (Comunication Interface) antara Zelio Smart Relay
dengan Modem.
b. Modem GSM/CDMA atau modem analog (PSTN).
c. Software Zelio Logic Alarm yang telah diinstal pada PC atau laptop.
d. Telepon seluler (handphone) GSM/CDMA atau telepon rumah (PSTN).

Gambar di bawah ini menunjukkan sistem pengendalian Zelio Smart


Relay menggunakan modem GSM/CDMA atau modem analog (PSTN).

YKT Pontianak 55
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 3.1 Sistem pengendalian Zelio Smart Relay menggunakan


modem GSM atau modem analog PSTN

Keterangan :
1. Mesin atau instalasi yang akan sikontrol dan dimonitor
2. Zelio Smart Relay
3. Perangkat komunikasi (Comunication Interface)
4. Transmitter modem GSM atau analog PSTN
5. Sinyal transmisi GSM atau analog PSTN
6. Operator telekomunikasi GSM atau analog PSTN
7. Perangkat PC atau laptop
8. Receiver modem GSM atau analog PSTN
9. Ponsel atau HP GSM

Ada beberapa hubungan Zelio Smart Relay dengan modem GSM yang bisa
digunakan, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

YKT Pontianak 56
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 3.2 Macam-macam hubungan Zelio Smart Relay dengan modem GSM

YKT Pontianak 57
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

2. Mempersiapkan perangkat yang diperlukan


Pada Zelio Smart Relay – GSM, perangkat yang diperlukan untuk
aplikasi pengendalian mesin dari jarak jauh antara lain adalah :
a. Modul Zelio Smart Relay yang disesuaikan dengan kebutuhan I/O-nya

Gambar 3.3 Modul Zelio Smart Relay

b. Software Zelio Soft 2.0 untuk membuat programnya


c. Kabel koneksi antara PC/Laptop dengan modul Zelio Smart Relay (USB
atau COMPORT).

Gambar 3.4 Kabel koneksi USB dan COMPORT

YKT Pontianak 58
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

d. Modul Interface Modem (SR2COM01)

Gambar 3.5 Modul interface modem

e. PC/Laptop lengkap dengan CD/DVD Room


f. Modem GSM atau analog PSTN (biaanya menggunakan Wavecom)

Gambar 3.6 Modem GSM “Wavecom”

g. Ponsel atau HP GSM


h. Power Supply.

YKT Pontianak 59
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

3. Merangkai kelistrikan perangkat


Perangkat-perangkat seperti modul Zelio Smart Relay, power supply,
modul komunikasi interface, transmitter modem GSM dan alat pengaman
rangkaian dirangkai seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 3.7 Rangkaian kelistrikan perangkat pemancar

Sedangkan perangkat seperti PC atau laptop dan receiver modem GSM


dirangkai seperti pada gambar 3.7b berikut ini.

YKT Pontianak 60
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 3.8 Rangkaian kelistrikan perangkat penerima

B. PROGRAM ZELIO SMART RELAY – GSM


1. Membuat program pada PC / Laptop
Langkah-langkah membuat program adalah sebagai berikut :
a. Konfigurasi pada modul komunikasi interface (remote station).

Gambar 3.9 Konfigurasi modul komunikasi interface

b. Klik 2x icon program Zelio Soft 2.0 pada desktop PC/Laptop.


c. Pilih “Create new program” pada kotak dialog Welcome untuk membuat
lembar kerja baru.

YKT Pontianak 61
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 3.10 Awal membuat program baru

d. Pada kotak dialog Module selection, pilih dan klik jenis modul Zelio 26
I/O with extension.
e. Pada tab Selecy the type of Zelio module to program, pilih jenis SR3
B261BD.
f. Klik Next pada kotak dialog Module selection.

Gambar 3.11 Memilih type modul Zelio Smart Relay


YKT Pontianak 62
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

g. Pada Select extension, pilih dan klik type SR2 COM01, Klik Add,
kemudian Klik Next.
h. Pada tab Select programing type, pilih dan klik Ladder, lalu klik Next.

Gambar 3.12 Memilih type module extension

Gambar 3.13 Memilih type bahasa pemrograman

YKT Pontianak 63
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

i. Setelah lembar kerja terbuka, setting remote stations dengan klik menu
Directories dan pilih Directory of remote stations pada toobar.

Gambar 3.14 Memilih directori remote station

j. Pada kotak dialog Directory of remote stations, buat remote station yang
baru dengan klik Create

Gambar 3.15 Membuat remote station baru

k. Pada kotak dialog Directory of remote stations, isi parameter nama dan no
telepon remote station.
l. Pada tab modem, pilih type modem SR2 MOD02.
m. Isi nomor SMS Center, hal ini tergantung dari operator telepon selular
yang digunakan. Untuk Telkomsel +62811000000, untuk Satelindo
+62816125, untuk Excelcom +62818445009, dan untuk Indosat-M3
+62855000000.
n. Klik OK.

YKT Pontianak 64
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 3.16 Penulisan nomor SIMCard dan SMS center

o. Agar modul Zelio Smart Relay bisa mengirin SMS ke HP, setting
program recipients (penerima pesan) dengan klik Directories seperti
gambar 3.14, tapi pilih Program recipients directory.
p. Pada kotak dialog Program recipients directory klik Create.
q. Pilih type recipients Mobile phone, kemudian masukan no penerima yang
bisa hanya baca status internal variable zelio atau plus bisa
memodifikasinya.
r. Pada kotak dialog Recipients directory, pilih atau centang dengan klik
Authorized variable modification
s. Klik OK.

YKT Pontianak 65
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 3.17 Penulisan nomor penerima pesan

Apabila ingin memprogram modul zelio tersebut melewati modem, maka


harus konfigurasi pada sisi modem dengan PC/laptop.sesuai langkah-langkah
sebagai berikut.
a. Hubungkan modem dengan remote station.
b. Konfigurasi pada modem GSM
c. Pada menu Start, pilih Control panel, pilih Phone and modem options
ikuti langkahnya seperti di gambar di bawh ini.

YKT Pontianak 66
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 3.18 Konfigurasi modem GSM

Gambar 3.19 Langkah 1 tambah modem

YKT Pontianak 67
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 3.20 Langkah 2 instal modem baru

Gambar 3.21 Langkah 3 instal modem baru

YKT Pontianak 68
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 3.22 Langkah 4 instal modem baru

Gambar 3.23 Langkah 4 instal modem baru

YKT Pontianak 69
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 3.24 Langkah 5 instal modem baru

Gambar 3.25 Langkah 6 instal modem baru

YKT Pontianak 70
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 3.26 Langkah 7 instal modem baru

Gambar 3.27 Langlah 8 instal modem baru

YKT Pontianak 71
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

2. Mentransfer program dari PC/laptop ke modul Zelio Smart Relay-GSM


Untuk memasukkan atau mentransfer program yang telah dibuat dari
PC/laptop ke modul Zelio Smart Relay dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Hubungkan PC/laptop dengan Modul interface seperti pada gambar di
bawah ini.

Gambar 3.28 Skema rangkaian perangkat aplikasi Zelio – GSM

b. Yakinkan program Zelio Soft 2.0 telah diinstal dalam PC/laptop dan
program modul Zelio Smart Relay yang diinginkan telah dibuat.
c. Hubungkan kabel SR2 USB01 ke PC/laptop.
d. Hubungkan kabel SR2 CBL02 ke modul komunikasi interface (SR2
COM01).
e. Hubungkan kabel COM 2 dari modul komunikasi interface (SR2 COM01)
ke modul Zelio Smart Relay (SR3 B261BD).
f. Masukkan sumber tegangan ke modul Zelio Smart Relay (SR3 B261BD).
g. Masukkan sumber tegangan ke modul komunikasi interface (SR2 COM01)
h. Tunggu sekitar 30 detik hingga LED indikator berubah dari warna hijau
menjadi warna kuning.
i. Pada menu Transfer pilih Transfer program, dan pilih PC > Module, seperti
pada gambar 2.50 dan 2.51 di atas.

YKT Pontianak 72
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

3. Mengirim data/pesan dari PC/laptop ke modul komunikasi interface


a. Pada kotak dialog Message, centang dengan klik Variable modification, lalu
klik OK.

Gambar 3.29 Memilih type data/pesan

b. Pada menu Transfer, pilih Communication configuration dan masukan


nama remote station sesuai dengan langkah awal.

Gambar 3.30 Memilih Communication configuration pada menu Transfer

YKT Pontianak 73
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

c. Pada kotak dialog Message, pilih Com function block parameter dengan
cara klik pada gambarnya, maka akan muncul pilihan apakah type seperti
gambar dan pada menu parameternya.

Gambar 3.31 Parameter pengiriman data/pesan

d. Setelah menekan tombol add maka ada pilihan mau hanya baca atau bisa
modifikasi parameter, tekan pada variablenya maka akan bisa merubah
nama aliasnya.

Gambar 3.32 Merubah nama alias variabel

YKT Pontianak 74
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

e. Ada satu konfigurasi lagi agar modem bisa terhubung dengan modul
komunikasi interface (SR2 COM01), parameter komunikasi modem harus
mengikuti konfigurasi sebagai berikut :
- Serial speed : 115200 band 7 data bits, 1 stop bit, even parity DSR
always ON Echo deactivated.
f. Untuk merubah konfigurasi modem bisa melewati hyperterminal. dan
parameter defaultnya. Setelah komunikasi dengan modem lewat
hyperterminal berhasil masukan perintah sebagai berikut.

Gambar 3.33 Perintah konfigurasi modem lewat hyperterminal

g. Selanjutnya tunggu respon dari modem GSM.


h. Setelah pengiriman data/pesan berhasil dan selesai, matikan sumber
tegangan pada modul komunikasi interface (SR2 COM01).
i. Lepaskan kabel data SR2 CBL02 dari modul komunikasi interface (SR2
COM01).
j. Masukkan kartu SIM (GSM) ke modem GSM (SR2 MOD02).
k. Hubungkan kabel antena ke modemGSM (SR2 MOD02).
l. Hubungkan kabel data SUB-D9 ke modem GSM (SR2 MOD02).
m. Hubungkan kabel data SR2 CBL07 ke modul komunikasi interface (SR2
COM01).
n. Masukkan sumber tegangan ke modem GSM (SR2 MOD02) dan ke modul
komunikasi interface (SR2 COM01)

YKT Pontianak 75
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

o. Kemudian perhatikan LED indikator pada modem GSM (SR2 MOD 02),
jika LED indikator sudah menyala berkedip-kedip berarti modem GSM
(SR2 MOD02) siap dapat digunakan.
p. Selanjutnya perhatikan LED indikator pada modul komunikasi interface
(SR2 COM01), jika LED indikator sudah menyala terang berarti modul
komunikasi interface (SR2 COM01) siap dapat digunakan.

YKT Pontianak 76
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

BAB IV
DASAR-DASAR PEMROGRAMAN ZELIO SMART RELAY

A. KODE BILANGAN
Untuk bisa membuat suatu program pada sebuah modul PLC atau Zelio
Smart Relay diperlukan sebuah pengetahuan dasar tentang kode bilangan, hal ini
akan berguna untuk mengetahui nilai-nilai dalam sebuah alamat yang ada dalam
PLC. Pengetahuan ini akan sangat terasa apabila kita sudah bermain dengan suatu
nilai/besaran yang menggunakan satuan bit. Sebelum masuk ke kode bilangan kita
juga harus tahu tentang besaran dengan satua byte dan word

Gambar 4.1 Besaran dalam satuan bit, byte danword.

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa byte terdiri dari 8 bit, word terdiri
dari 2 byte. dan double word terdiri dari 2 word. Sedangkan untuk istilah kode
bilangan yang banyak digunakan dalam sebuah PLC yaitu bilangan biner,
hexadesimal dan desimal. Untuk bilangan biner biasanya menggunakan bilangan
BCD (Binary Code Decimal) yang terdiri dari angka 0 dan 1. Kalau dalam kondisi
sebuah alamat, 0 menunjukkan kondisi off dan 1 menunjukkan kondisi on.
Bilangan biner ini akan menempati sebuah bit. sedangkan untuk hexa dan desimal
akan menempati sebuah byte ataupun word. Untuk sebuah biner akan menunjukkan
nilai dari sebuah bit, sedang BCD akan menunjukkan nilai untuk 4 buah bit. Dapay
juga dikatakan bahwa BCD adalah sebuah paket bilangan yang terdiri dari 4 bit.
sehingga perhitungan atau data BCD akan berbeda dengan biner.
Tabel bilangan di bawah ini harus kita ingat, karena akan sangat berguna saat
pemogramam sebuah modul PLC atau Zelio Smart Relay. Biasanya orang akan
menyepelekan hal tersebut, karena menggangap dan merasa hanya sebuah pelajaran
matematika atau fisikadasar. Tetapi apabila kita sudah bermain data seperti data

YKT Pontianak 77
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

analog, ataupun digital dan berkomunikasi antar PLC, Touch Screen, Inverter dan
perangkat lainnya kita akan sangat membutuhkannya.

Tabel 4.1 Kode Bilangan

B. GERBANG LOGIKA
Setelah mengenal kode bilangan, yang perlu kita pahami adalah gerbang
logika yang merupakan dasar ilmu teknik digital sebelum mengenal lebih jauh
tentang yeknik kontrol. Hal ini akan sangat bermanfaat nantinya dalam pembuatan
program PLC atau Zelio Smart Relay dan terasa sekali dibuthkan pada saat kita
membuat program PLC atau Zelio Smart Relay dengan menggunakan bahasa
pemrograman FBD (Function Block Diagram).
Asal usul logika diciptakan pada tahun 1854 oleh George Boole yang
sekarang dikenal dengan Aljabar Boole. Setiap variable dalam aljabar Boole
memiliki dua harga, yaitu benar (satu) atau salah (nol). Pada tahun 1938 Claude
Shannon menggunakan Aljabar Boole dalam penerapan praktis yaitu dalam analisis
rangkaian switching telepon. Ia menggunakan variable Boole untuk menyatakan

YKT Pontianak 78
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

keadaan tertutup dan terbukanya relay. Sehingga para ahli teknik menyadari bahwa
aljabar Boole dapat diterapkan pada ilmu elektronika komputer. Berikut beberapa
gerbang yang sering digunakan. baik dalam standard USA maupun IEC
(International Electrotechnical Commission).
1. Gerbang Not (Inverter)
Gerbang not berfungsi sebagai pembalik, yang mempunyai satu input
dan satu output. Nilai output akan berlawanan dengan Input, oleh karena
biasanya disebut dengan inverter.

Gambar 4.2 Simbol Gerbang NOT (Inverter)

Tabel 4.2 Tabel Kebenaran Gerbang NOT (Inverter)

Input A = “1”, output Y = “0”


Input A = “0”, output Y = “1”

2. Gerbang OR
Gerbang OR memiliki dua atau lebih dari dua input tetapi hanya
memiliki satu output, jika salah satu input bernilai satu maka output akan
bernilai satu juga.

YKT Pontianak 79
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 4.3 Simbol Gerbang OR

Tabel 4.3 Tabel Kebenaran Gerbang OR (Y = A + B)

A B Y

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 1

3. Gerbang AND
Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua input dan hanya
memiliki satu output, semua input harus dalam kondisi satu untuk
mendapatkan output dalam kondisi satu.

Gambar 4.4 Simbol Gerbang AND

Tanel 4.4 Tabel Kebenaran Gerbang AND (Y = A . B)


A B Y

0 0 0

YKT Pontianak 80
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

0 1 0

1 0 0

1 1 1

4. Gerbang NOR
Gerbang NOR memiliki dua atau lebih input dan hanya mempunyai satu
output. Untuk memperoleh output dalam kondisi satu, semua input harus dalam
kondisi nol. Dengan kata lain gerbang NOR hanya mengenal masukan yang
semua bitnya sama dengan nol. Gerbang ini sama dengan gerbang OR yang
dihubungkan dengan gerbang NOT di outputnya.

Gambar 4.5 Simbol Gerbang NOR

Tabel 4.5 Tabel Kebenaran Gerbang NOR (Y = Ā + B)

A B Y

0 0 1

0 1 0

1 0 0

1 1 0

YKT Pontianak 81
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

5. Gerbang NAND
Gerbang NAND terdiri dari dua atau lebih dari dua input dan hanya
memiliki sebuah output. Semua input harus dalam kondisi satu untuk
mendapatkan output dalam kondisi nol. Gerbang ini sama dengan gerbang
AND yang dihubungkan dengan gerbang NOT di outputnya.

Gambar 4.46 Simbol Gerbang NAND

Tabel 4.6 Tabel Kebenaran Gerbang NAND (Y = Ā . B)


A B Y

0 0 1

0 1 1

1 0 1

1 1 0

6. Gerbang Exclusive-OR (X-OR)


Gerbang Exclusive-OR biasa disebut dengan gerbang X-OR, gerbang ini
mempunyai dua atau lebih dari dua input dan hanya mempunyai satu output.
Output dari gerbang ini dalam kondisi satu apabila jumlah semua input adalah
ganjil. Untuk input yang lebih dari dua, melihat ganjil atau genapnya jumlah
semua input bisa dengan cara melihat jumlah input yang bernilai satu, misalkan
untuk input yang bernilai satu jumlah ganjilnya adalah 1, 3, 5, 7, dan

YKT Pontianak 82
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

seterusnya. Gerbang ini merupakan kombinasi atau gabungan dari tiga buah
gerbang dasar yaitu gerbang NOT, AND dan OR.

Gambar 4.47 Simbol Gerbang X-OR

Tabel 4.7 Tabel Kebenaran Gerbang X-OR (Y = A.B + Ā.B)

A B Ā.B A.B Y

0 0 0 0 0

0 1 1 0 1

1 0 1 0 1

1 1 0 0 0

7. Gerbang Exclusive-NOR (X-NOR)


Gerbang Exclusive-NOR yang disingkat dengan sebutan X-NOR biasa
disebut juga gerbang komparator, secara logika adalah ekivalen dengan sebuah
gerbang X-OR yang diikuti oleh sebuah gerbang NOT (inverter). Dengan
adanya sebuah inversi pada sisi outputnya, maka tabel kebenaran dari gerbang
X-NOR merupakan kebalikan dari tabel kebenaran gerbang X-OR. Gerbang X-
NOR dua input merupakan gerbang ideal sebagai komparator (pembanding)
sebuah bit, output dari gerbang ini dalam kondisi satu apabila kedua input
identik (sama).

YKT Pontianak 83
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 4.48 Simbol Gerbang X-NOR

Tabel 4.8 Tabel Kebenaran Gerbang X-NOR (Y = A.B + Ā.B)

A B Ā.B A.B Y

0 0 0 0 1

0 1 1 0 0

1 0 1 0 0

1 1 0 0 1

C. STANDARD BAHASA PEMROGRAMAN


Standar bahasa pemrograman PLC adalah bahasa pemrograman yang telah
dikenal dan disepakati bersama oleh para ahli kontrol PLC. Seperti yang telah
dikemukakan di atas bahwa standar bahasa pemrograman PLC tersebut ada 4
macam yaitu Ladder Diagram (LD), Function Block Diagram (FBD), Structure
Text (ST), dan Instruction List (IL) / Statement List (SL).

1. Ladder Diagram (LD)


Ladder diagram atau sering disebut juga ladder logic adalah bahasa
pemrograman PLC yang menggambarkan program dalam bentuk grafis.
Diagram ini dikembangkan dari kontak-kontak relay yang terstruktur yang
menggambarkan aliran arus listrik. Dalam diagram ini terdapat 2 buah garis

YKT Pontianak 84
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

vertikal, yang mana garis vertikal sebelah kiri dihubungkan dengan sumber
tegangan positip catu daya, sedangkan garis vertikal sebelah kanan
dihubungkan dengan sumber tegangan negatip catu daya. Diantara 2 garis
tersebut dipasang kontak-kontak yang menggambarkan kontrol dari saklar,
sensor dan output. Satu baris dari diagram tersebut biasanya disebut dengan
istilah satu RUNG.

Gamabr 4.49 Potongan Mesin Press

Kita ambil sebuah contoh Mesin Press (gambar 4.49), perangkat-


perangkat input (saklar start S1), limit switch (S2), saklar stop (S3) dan catu
daya untuk perangkat input dihubungkan pada modul input PLC, sedangkan
aktuator berupa kontaktor dan catu daya untuk perangkat output dihubungkan
pada modul output PLC. Mesin Press akan bekerja jika ada sinyal dari input
(S1 ditekan) dan tutup mesin telah menyentuh limit switch (S2). Selanjutnya
sinyal-sinyal input ini akan diproses oleh PLC melalui instruksi-instruksi
program PLC (operasi logika) dan hasil operasi yang berupa sinyal output akan
mengaktifkan mesin press. Mesin press akan berhenti jika saklar stop (S3)
ditekan.

YKT Pontianak 85
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gamabr di bawah ini menunjukkan rangkaian kontrol mesin press yang


komponen fisiknya digambarkan dengan simbol.

Gambar 4.50 Rangkaian Kontrol Mesin Press

Logika kontrol pada gambar 4.50.b akan mempunyai logika kontrol yang
sama dengan Ladder diagram seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.51
berikut ini. Terminasi pada modul-modul inpu dan output ditandai dengan
nomor terminal. Misalnya saklar-saklar dihubungkan pada terminal 1, 2 dan 3
modul input, sedangkan kontaktor dihubungkan pada terminal-terminal output.
Hal ini menggambarkan bahwa prosessor PLC dan programnya berada di
antara modul input dan output.

Gambar 4.51 Ladder Diagram untuk kontrol Mesin Press

YKT Pontianak 86
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Keterangan gambar:
I1 : Alamat input memori untuk saklar S1
I2 : Alamat input memori untuk saklar S2
I3 : Alamat input memori untuk saklar S3
K : Alamat output untuk kontaktor. Jika kontaktor aktif, mesin press akan
mulai bekerja.
00, 01 : Nomor rung.

Program PLC dalam Ladder diagram tersebut di atas mempunyai 2 rung,


dengan instruksi input di sebelah kiri dan instruksi output di sebelah kanan.
Instruksi input pada rung 00 dan 01 terdapat alamat data I1, I2 dan I3, sehingga
tegangan input terminal 1, 2 dan 3 akan menentukan apakah instruksi
diteruskan (jika benar) atau tidak diteruskan (jika salah).Kontaktor merupakan
internal memory bit yang difungsikan sebagai virtual relay. Dalam PLC jumlah
virtual relay yang digunakan akan sesuai dengan jumlah instruksi untuk alamat
virtual relay dan jumlah ini akan dibatasi oleh ukuran memori PLC.

2. Function Block Diagram (FBD)


Diagram blok fungsi atau FBD adalah bahasa pemrograman PLC yang
menggambarkan bentuk aliran daya atau aliran sinyal dalam rung dengan
menggunakan blok-blok diagram fungsi logik (gerbang logika). Seperti yang
telah dijelaskan di atas pada dasarnya terdapat 3 macam blok fungsi logik dasar
yaitu AND, OR dan NOT (Inverse). Sedangkan fungsi logik lainnya dapat
dibangun dengan mengkombinasikan ketiga fungsi logik dasar tersebut.
Logik 1 dapat diartikan sebagai : aktifnya komponen, adanya tegangan
atau sinyal pada suatu terminal, aktifnya saklar, berputarnya motor dsb.
Sedangkan logik 0 dapat diartikan sebagai hal yang sebaliknya : saklar tidak
aktif, tidak ada tegangan, motor tidak berputar dan seeterusnya.
Tabel 4.9 berikut ini menujukkan implementasi gerbang logik, diagram
ladder dan diagram waktu. Sedangkan tabel 4.10 berikut ini menunjukkan
rangkaian relay dan konfigurasi logik.

YKT Pontianak 87
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Tanel 4.9 Implementasi gerbang logika, digaram ladder dan diahram waktu

Tabel 4.10 Rangkaian relay dan konfigurasi logik

YKT Pontianak 88
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

YKT Pontianak 89
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

3. Structure Text (ST)


Struktur Teks (ST) adalah penulisan program PLC yang dilakukan
dengan menggunakan daftar teks atau notasi. Tabel berikut ini adalah contoh
program PLC yang ditulis sesuai dengan Standar DIN EN 61131-3 dan Standar
Program STEP 5 atau STEP 7, untuk operasi dasar logik.
Tabel 4.11 Struktur teks operasi logik

YKT Pontianak 90
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

4. Instruction List (IL) / Statement List (SL)


Instruksi List (IL) atau sering juga disebut Statemen List (SL) adalah
bahasa pemrograman PLC tingkat tinggi. Semua hubungan logika dan kontrol
sekuens dapat diprogram dengan menggunakan perintah atau instruksi dalam
bahasa pemrograman ini. Perintah-perintah atau instruksi-instruksi yang
digunakan mirip dengan bahasa tingkat tinggi BASIC atau PASCAL.
Misal : IF S1
THAN SET LAMPU

D. DASAR-DASAR PEMROGRAMAN
Dasar-dasar pemrograman PLC atau Zelio Smart Relay adalah dasar
pembuatan/penulisan program yang akan dimasukan/didownload ke dalam reangkat
PLC atau modul Zelio Smart Relay. Kontrol program adalah komponen utama
dalam sistem yang bekerja secara otomatis. Kontrol program harus didesain secara
sistematis, terstruktur dengan baik dan harus terdokumentasi agar bebas dari
kesalahan, pemeliharaan mudah dan efektif dalam biaya. Untuk memrogram PLC
dapat digunakan prosedur berikut dalam menyelesaikan permasalahan mengenai
kontrol.
- Langkah 1 : Identifikasi masalah
Definisi permasalahan harus menjabarkan problema kontrol secara tepat
dalam bentuk yang detail. Informasi yang diperlukan yaitu skema posisi, skema
sekuensial dan tabel kebenaran yang menerangkan hubungan antara masukan
dan keluaran dan juga berguna untuk tes terhadap resiko pada saat instalasi.
- Langkah 2 : Allocation List
Allocation list berisi kondisi-kondisi program termasuk identifier atau
alamat yang dipakai oleh keluaran atau masukan.
- Langkah 3 : Pembuatan program
Terdapat 4 cara/bahasa untuk membuat program, yaitu dengan
menggunakan ladder diagram (LD), function block diagram (FBD), structure
text (ST atau intruction/statement list (SL) seperti yang telah kita bahas pada
pertemuan sebelumnya. Pemrogram dapat menggunakan salah satu cara/bahasa
pemrograman yang dikuasai, dalam hal ini kita coba gunakan Ladder Diagram
(LD).

YKT Pontianak 91
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Pembuatan program PLC secara umum merupakan gabungan dari logika-


logika sederhana diantaranya adalah logika AND, logika OR maupun Inversenya
serta pengunci. Logika AND merupakan instruksi yang harus selalu didahului
sekurang-kurangnya satu kontak yang lain. Pada ladder diagram logika AND dapat
dijelaskan sebagai kontak NO (Normally Open) dalam rangkaian seri dengan
kontak-kontak sebelumnya. Instruksi AND memungkinkan banyaknya masukan
dari sinyal-sinyal kondisi. Bila semua sinyal kondisi bernilai benar (“1” / “true”)
maka baris program tersebut akan dijalankan dan selain itu tidak dijalankan.
Logika OR dapat dijelaskan sebagai kontak NO (Normally Open) tunggal
yang dihubungkan secara paralel dengan kontak pertama dari ladder diagram.
Instruksi OR memungkinkan banyaknya masukan dari sinyal-sinyal kondisi. Bila
salah satu atau semua sinyal kondisi bernilai benar (“1” / “true”) maka baris
program tersebut akan dijalankan dan selain itu tidak dijalankan.
Untuk membuat program PLC kita harus mempunyai software program yang
sesuai atau compatibel dengan perangkat PLC-nya. Dalam hal ini kita akan
menggunakan software program zeliosoft 2 versi 4.3, bagi pembaca yang belum
punya software zeliosoft 2 versi 4.3 tersebut dapat mengunduh secara gratis di web
ini >http://www.filecrop.com/plc-zelio.html

1. Percobaan Logika AND


a. Buatlah project baru dengan nama LATIHAN-1 dengan diskripsi logika
AND!
b. Buatlah allocation list sebagai berikut :

c. Buatlah ladder diagram seperti berikut ini dengan menggunakan komputer !

YKT Pontianak 92
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

d. Buatlah rangkain pengawatan pada perangkat PLC atau modul Zelio Smart
Relay seperti gambar berikut ini !

e. Masukanlah atau transfer program ladder diagram ke dalam PLC atau


modul Zelio Smart Relay !
f. Jalankan PLC atau Zelio Smart Relay dengan menekan tombol RUN !
g. Tekanlah S1, apakah lampu menyala ? ya / tidak !
h. Tekanlah S2, apakah lampu menyala ? ya / tidak !
i. Tekanlah S1 dan S2 secara bersamaan, apakah lampu menyala ? ya / tidak !
j. Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut !

2. Percobaan Logika OR
a. Buatlah project baru dengan nama LATIHAN-2 dengan diskripsi logika
OR !
b. Buatlah allocation list seperti pada percobaan 1 di atas !
c. Buatlah ladder diagram berikut ini dengan menggunakan komputer !

YKT Pontianak 93
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

d. Buatlah rangkaian pengawatan pada perangkat PLC aatau modul Zelio


Smart Relay seperti percobaan 1 di atas !
e. Masukkanlah atau transfer program ladder diagram ke dalam PLC atau
modul Zelio Smart Relay !
f. Jalankan PLC atau Zelio Smart Relay dengan menekan tombol RUN !
g. Tekanlah S1, apakah lampu menyala ? ya / tidak !
h. Tekanlah S2, apakah lampu menyala ? ya / tidak !
i. Tekanlah S1 dan S2 secara bersamaan, apakah lampu menyala ? ya / tidak !
j. Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut !

3. Percobaan Logika PENGUNCI


a. Buatlah project baru dengan nama LATIHAN-3 dengan diskripsi Logika
Pengunci !
b. Buatlah ladder diagram berikut dengan menggunakan komputer !

c. Buatlah rangkaian pengawatan pada perangkat PLC atau modul Zelio


Smart Relay seperti percobaan 1 dan 2 di atas !

YKT Pontianak 94
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

d. Masukanlah atau transfer program ladder diagram tersebut ke dalam PLC


atau modul Zelio Smart Relay !
e. Jalankan PLC atau Zelio Smart Relay dengan menekan tombol RUN !
f. Tekanlah I1, apakah lampu menyala ? ya / tidak !
g. Tekanlah I2, apakah lampu menyala ? ya / tidak !
h. Tekanlah I1 dan I2 secara bersamaan, apakah lampu menyala ? ya / tidak !
i. Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut !

4. Percobaan Logika SAKLAR TUKAR


Dua buah lampu yang dilayani dengan dua buah saklar akan menyala
secara bergantian. Jika saklar 1 ditekan maka lampu 1 akan menyala dan lampu
2 padam, sebaliknya jika saklar 2 ditekan maka lampu 2 akan menyala dan
lampu 1 akan padam (lihat gambar di bawah ini).

a. Buatlah project baru dengan nama LATIHAN-4 dengan diskripsi logika


saklar tukar!

YKT Pontianak 95
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

b. Buatlah ladder diagram sebagai berikut:

c. Buatlah rangkaian pengawatan pada perangkat PLC atau modul Zelio


Smart Relay seperti percobaan-percobaan sebelumnya !
d. Masukanlah atau transfer program ladder diagram tersebut ke dalam
perangkat PLC atau modul Zelio Smart Relay !
e. Jalankan PLC atau Zelio Smart Relay dengan menekan tombol RUN !
f. Tekanlah I1, manakah lampu yang menyala ? lampu 1 / lampu 2 !
g. Tekanlah I2, manakah lampu yang menyala ? lampu 1 / lampu 2 !
h. Tekanlah I1 dan I2 secara bersamaan, apakah kedua lampu menyala ? ya /
tidak !
i. Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut !

YKT Pontianak 96
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

BAB V
APLIKASI MODUL ZELIO SMART RELAY

A. PENGENDALIAN OPERASI MOTOR LISTRIK


Program-program PLC ini dapat digunakan untuk mengendalikan operasi
atau bekerjanya motor listrik dalam berbagai keperluan antara lain :
- Menjalankan motor listrik secara langsung atau direct on line (DOL),
- Menjalankan motor listrik dari 2 tempat,
- Menjalankan motor 3 fasa putar kanan putar kiri (maju mundur) secara
otomatis,
- Menjalankan motor 3 fasa hubungan bintang segitigia secara otomatis,
- Menjalankan 3 buah motor listrik yang bekerja berurutan secara otomatis,
- Menjalankan 3 buah motor listrik yang bekerja bergantian secara
otomatis.

Semua pogram PLC tersebut penulis rancang dengan menggunakan


software Zeliosoft 2 dalam bentuk Ladder Diagram (LD) dan Function Block
Diagram (FBD). Program-program PLC dalam bahasa Function Block Diagram
(FBD) ini sebenarnya mempunyai fungsi yang sama dengan program-program
PLC dalam bahasa Ladder Diagram (LD), namun ada bedanya yaitu pada
program function block diagram (FBD) ini kami lengkapi dengan tombol
emergency yang berfungsi untuk mematikan motor listrik secara mendadak
jika terjadi beban lebih (over load) sementara thermal overload relay (TOR)
tidak bekerja (macet).
Program-program PLC ini telah dianalisis yang mendalam dan diuji coba
baik oleh penulis sendiri maupun oleh pihak Schneider Electric (vendor PLC
atau Zelio Smart Relay). Jadi tak perlu diragukan lagi kebenaran dan
keakuratannya dalam mengendalikan pengoperasian motor listrik unuk
beberpa keperluan di atas.

1. Program LD dan FBD Mengoperasikan Motor Listrik Secara Langsung


(DOL)

YKT Pontianak 97
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.1 Program mengoperasikan motor listrik secara langsung (DOL)

2. Program LD dan FBD Mengoperasikan Motor Listrik Dari 2 Tempat

Gambar 5.2 Program mengoperasikan motor listrik dari 2 tempat

YKT Pontianak 98
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

3. Program LD dan FBD Mengiperasikan Motor 3 Fasa Putar Kanan Putar


Kiri (Maju Mundur) Secara Otomatis

Gambar 5.3 Program mengoperasikan motor 3 fasa putar kiri dan putar kanan

4. Program LD dan FBD Mengoperasikan Motor 3 Fasa Hubungan Bintang-


Sigitiga (Star-Delta) Secara Otomatis

YKT Pontianak 99
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.4 Program mengoperasikan motor 3 fasa hubungan star / delta

5. Program LD dan FBD Mengoperasikan 3 Buah Motor Listrik yang Bekerja


Berurutan Secara Otomatis

Gambar 5.5 Program mengoperasikan 3 buah motor listrik bekerja berurutan


YKT Pontianak 100
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

6. Program Ladder Diagram Mengoperasikan 3 Buah Motor Listrik yang


Bekerja Bergantian Secara Otomatis

Gambar 5.6 Program mengoperaikan 3 buah motor listrik bekerja bergantian

B. KONTROL LAMPU TRAFFICK LIGHT JALAN 4 SIMPANG 1 JALUR


Program PLC ini berfungsi untuk mengoperasikan lampu pengatur lalu
lintas (traffick light) jalan 4 simpang 1 jalur, seperti terlihat pada gambar-
gambar di bawah ini.

YKT Pontianak 101


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.7 Sketsa jalan 4 simpang 1 jalur (arah)

Gambar 5.8 Diagram waktu pergerakan/pergantian lampu menyala

YKT Pontianak 102


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.9 Program LD dan FBD kontrol lampu traffick light jalan 4 simpang 1 jalur

YKT Pontianak 103


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.10 Diagram pengawatan pada PLC atau modul Zelio Smart Relay

C. KONTROL LAMPU TRAFFICK LIGHT JALAN 3 SIMPANG 2 JALUR


Seperti halnya program-program PLC sebelumnya, program PLC ini juga
telah melalui analisis yang mendalam dan telah diuji coba sehingga tidak perlu
diragukan lagi kebenaran dan keakuratannya. Oke langsung aja kita simak dan
pelajari gambar-gambar berikut di bawah ini mengenai program PLC untuk
mengoperasikan lampu pengatur lalu lintas (traffick light) jalan 3 simpang 2
jalur.

YKT Pontianak 104


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.11 Sketsa jalan 3 simpang 2 jalur (arah)

Gambar 5.12 Diagram waktu pergerakan/pergantian nyala lampu

YKT Pontianak 105


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.13 Program LD kontrol lampu traffick light jalan 3 simpang 2 jalur

YKT Pontianak 106


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.13 Program FBD kontrol lampu traffick light jalan 3 simpang 2 jalur

Gambar 5.14 Diagram pengawatan pada PLC atau modul Zelio Smart Relay

YKT Pontianak 107


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

D. KONTROL LAMPU TRAFFICK LIGHT JALAN 4 SIMPANG 2 JALUR


Program ini berfungsi untuk mengoperasikan traffick light jalan 4
simpang 2 jalur. Seperti program PLC atau Zelio Smart Relay untuk
mengoperasikan traffick light sebelumnya, pada program PLC kali ini juga
akan kami sajikan dalam 2 bahasa yakni dalam bentuk Ladder dan FBD dengan
menggunakan software Zeliosoft 2 versi 4.3, tinggal pilih bahasa atau bentuk
mana yang ingin pembaca gunakan dan kuasai, karena keduanya mempunyai
fungsi dan kinerja yang sama.
Program ini hanya merupakan pengatur pergerakan atau perpindahan
nyala lampu, dari lampu hijau, kuning hingga merah pada setiap simpang jalan
agar tidak terjadi bentrokan, namun tidak menutup kemungkinan untuk bisa
dikembangkan lagi, misalnya dengan menambah LCD 7 Segmen yang dapat
menampilkan waktu penyalaan lampu, sehingga pengendara dapat
mengetahui kapan waktu nyala lampu habis. Dapat juga ditambah dengan LCD
7 segmen yang dapat menampilkan teks (tulisan) berupa peringatan dan
anjuran seperti "HATI-HATI DI JALAN", "SEMOGA SELAMAT SAMPAI TUJUAN",
"BIAR LAMBAT ASAL SELAMAT" dan sebagainya.

Gambar 5.15 Sketsa jalan 4 simpang 2 jalu (arah)

YKT Pontianak 108


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.16 diagram waktu pergerakan/perpindahan nyala lampu

Gambar 5.17 Program FBD kontrol lampu traffick light 4 simpang 2 jalur

YKT Pontianak 109


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.18 Program LD kontrol lampu traffick light 4 simpang 2 jalur


YKT Pontianak 110
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.19 Diagram penagawatan pada PLC atau modul Zelio Smar Relay

E. KONTROL LAMPU PENYEBERANGAN JALAN 1 JALUR (ARAH)


Menurut jenis jalan terdapat 2 jenis yaitu jalan dengan 1 jalur (arah) dan
jalan dengan 2 jalur (arah), oleh karena itu lampu pengatur penyeberangan
jalan pun terdapat 2 macam juga yakni lampu pengatur penyeberangan jalan 1
jalur dan lampu pengatur penyeberangan jalan 2 jalur. Kedua macam lampu
pengatur penyeberangan jalan tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama
yaitu sebagai berikut.
Pada saat normal (sebelum ada penyeberang), maka lampu merah bantu
untuk penyeberang (pejalan kaki) dan lampu hijau utama untuk pengendara
akan terus menyala. Jika ada penyeberang (pejalan kaki) yang menekan

YKT Pontianak 111


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

tombol S3 atau S4, maka lampu kuning utama untuk pengendara akan
langsung menyala (lampu hijau utama untuk pengendara padam) selama
beberapa detik (misal 3 detik). Kemudian, setelah 3 detik maka lampu merah
utama untuk pengendara akan menyala selama beberapa detik (misal 10
detik) dan lampu hijau bantu untuk penyeberang (pejalan kaki) juga akan
menyala selama beberapa detik (misal 7 detik), kemudian setelah 7 detik
lampu kuning bantu untuk penyeberang (pejalan kaki) akan menyala selama 3
detik. Selanjutnya, setelah 10 detik lampu merah bantu untuk penyeberang
(pejalan kaki) dan lampu hijau utama untuk pengendara akan kembali
menyala seperti semula sampai ada penyeberang (pejalan kaki) yang menekan
tombol S3 atau S4 lagi.

\Gambar 5.20 Sketsa lampu penyeberangan jalan 1 jalur

YKT Pontianak 112


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.21 Diagram waktu pergerakan/pergantian nyala lampu

Gambar 5.22 Program FBD kontrol lampu penyeberangan jalan 1 jalur

YKT Pontianak 113


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.23 Program LD kontrol lampu penyeberangan jalan 1 jalur

YKT Pontianak 114


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.24 Diagram pengawatan pada PLC atau modul Zelio Smart Relay

F. KONTROL LAMPU PENYEBERANGAN JALAN 2 JALUR (ARAH)


Program ini berfungsi untuk mengoperasikan lampu pengatur
penyeberangan jalan 2 jalur (arah). Seperti halnya prinsip kerja lampu
pengatur penyeberangan jalan 1 jalur yang telah kita bahas sebelumnya, pada
lampu pengatur penyeberangan jalan 2 jalur inipun mempunyai prinsip kerja
yang sama. Perbedaannya hanya pada jumlah outputnya, yang mana pada
lampu pengatur penyeberangan jalan 2 jalur ini memerlukan tambahan 3 buah
output atau 3 buah lampu (hijau, kuning dan merah) yang digunakan sebagai
lampu utama 2 (untuk pengendara dari jalur/arah yang berlawanan). Untuk
lebih jelasnya silahkan baca kembali prinsip kerja lampu pengatur
penyeberangan jalan 1 jalur pada pertemuan 10 dan juga simak sajian gambar-
gambar berikut ini.

YKT Pontianak 115


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.25 Sketsa lampu penyeberangan jalan 2 jalur (arah)

Gambar 5.26 Diagram waktu pergerakan/pergantian nyala lampu

YKT Pontianak 116


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.27 Program LD kontrol lampu penyeberangan jalan 2 jalur

YKT Pontianak 117


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5,28 Program FBD kontrol lampu penyeberangan jalan 2 jalur

YKT Pontianak 118


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.29 Diagram pengawatan pada PLC atau modul Zelio Smart Relay

G. KONTROL PENGISIAN 3 BUAH TANGKI BBM


Program ini berfungsi untuk mengontrol atau mengendalikan pengisian 3
buah tangki bahan bakar minyak (BBM) secara otomatis. Adapun proses kerja dari
sistem pengisian tersebut dapat dijelaskan sevagai berikut :
Tiga buah tangki penyimpanan bahan bakar minyak yang dilengkapi dengan
sensor level switch atas S3, S5 dan S6 untuk mengidikasi bahwa tangki telah
penuh. Dan juga sensor level switch bawah S4, S6 dan S8 untuk mengindikasi
bahwa tangki telah kosong. Sementara pengosongan dapat dilakukan secara manual
sesuai kebutuhan.
Sistem kontrol hanya mengijinkan proses pengisian untuk satu tangki dalam
waktu yang sama, sampai salah satu tangki penuh, baru bisa melakukan pengisian
pada tangki berikutnya yang telah kosong begitu seterusnya. Pengisian harus sesuai

YKT Pontianak 119


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

dengan urutan pengosongannya, pada awal start karena kondisi ketiga tangki dalam
keadaan kosong semua, maka urutan pengisiaanya dimulai dari tangki 1 (ditandai
dengan menyalanya lampu H2 dan membukanya katup Y1), jika tangki 1 sudah
penuh (ditandai dengan menyalanya lampu H1 dan menutupnya katup Y1) berlanjut
mengisi tangki 2 (ditandai dengan menyalanya lampu H4 dan membukanya katup
Y2), dan jika tangki 2 sudah penuh (ditandai dengan menyalanya lampu H3 dan
menutupnya katup Y2) berlanjut mengisi tangki 3 (ditandai dengan menyalanya
lampu H6 dan membukanya katup Y3) sampai penuh (ditandai dengan
meyalanyanya lampu H5 dan menutupnya katup Y3). Kemudian untuk selanjutnya
karena kondisi ketiga tangki sudah penuh semua, maka urutan pengisian berikutnya
tergantung pada tangki yang telah kosong lebih dahulu.

Gambar 5.30 Skema proses pengisian 3 buah tangki BBM

YKT Pontianak 120


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.31 Program LD dan FBD kontrol pengisian 3 buah tangki BBM

YKT Pontianak 121


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.32 Diagram pengawatan pada PLC atau modul Zelio Smart Relay

H. KONTROL PENGEPAKAN BUAH APEL


Program ini berfungsi untuk mengontrol atau mengendalikan proses
pengepakan buah apel secara otomatis. Adapun proses kerja dari sistem
pengepakan buah apel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Dengan menekan
tombol START, maka motor penggerak (M1) akan bekerja dan konveyor pembawa
kotak(box) buah apel akan berjalan. Tepat didepan konveyor pembawa buah apel
atau dalam waktu 3 detik conveyor pembawa kotak (box) akan berhenti karena
dihadang oleh sensor box dan telah menyentuh limit switch. Selanjutnya motor
penggerak (M2) akan bekerja dan menjatuhkan buah apel ke dalam kotak (box).
Di bawah konveyor pembawa buah apel dipasang sensor cahaya yang
berfungsi untuk mendeteksi setiap apel yang jatuh ke dalam kotak (box). Apabila
buah apel yang dimasukkan ke dalam kotak (box) telah berjumlah 10 buah atau
dalam hitungan waktu sekitar 10 detik, maka konveyor pembawa buah apel akan

YKT Pontianak 122


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

berhenti dan sensor kotak (box) akan terangkat, sehingga konveyor pembawa kotak
(box) akan kembali berjalan. Demikian siklus operasi konveyor ini akan terus
berulang sampai tombol STOP ditekan.

Gambar 5.33 Skema proses pengepakan buah apel

YKT Pontianak 123


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.34 Program LD dan FBD kontrol pengepakan buah apel

Gambar 5,35 Diagram pengawatan pada PLC atau modul Zelio Smart Relay

YKT Pontianak 124


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.36 Diagram pengawatan pada motor listrik

I. KONTROL PENGISIAN DAN PENGOSONGAN TANGKI CAIRAN


Program ini berfungsi untuk pengisian dan pengosongan tangki cairan
secara otomatis. Adapun prinsip kerja atau cara kerja dari peralatan ini adalah
sebagai berikut :

YKT Pontianak 125


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Untuk memulai proses pengisian dan pengosongan tangki cairan, tekan


tombol start (T1) yang akan mengakibatkan katup 1 (V1) membuka sehingga
cairan akan mulai mengalir ke dalam tangki dan pada saat yang sama motor
pencampur (mixer) mulai bekerja. Jika level permukaan cairan pada tangki
sudah terpenuhi, yang diindikasikan dengan bekerjanya level switch atas (S1),
maka katup 1 (V1) tertutup dan motor pencampur (mixer) berhenti bekerja.
Selanjutnya katup 2 (V2) terbuka dan cairan mulai mengalir keluar dari tangki.
Jika level cairan turun sampai dengan sensor level switch bawah (S2),
maka katup 2 (V2) akan tertutup. Proses ini akan berulang terus sampai empat
kali, yang ditandai dengan menyalanya lampu I1 (End) dan berbunyinya
speaker I2 (Sound) apabila siklus empat kali telah tercapai.. Dan untuk
memulai kembali tekan tombol reset (T3) dilanjutkan tekan tombol start (T1).

Gambar 5.37 Skema proses pengisian dan pengosongan tangki cairan

YKT Pontianak 126


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.38a Program Ladder kontrol pengisian dan


pengosongan tangki cairan

Gambar 5.38b Program FBD kontrol pengisian dan


pengosongan tangki cairan

YKT Pontianak 127


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.39 Diagram pengawatan pada PLC atau modul Zelio Smart Relay

J. KONTROL MOTOR PENGGERAK MESIN GERGAJI


Program ini digunakan untuk mengontrol atau mengendalikan motor-
motor penggerak mesin gergaji. Adapun skema proses, proses kerja mesin
gergai dan prinsip kerja sistem kontrol dari mesin gergaji tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut.

YKT Pontianak 128


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.40 Skema proses motor penggerak mesin gergaji

1. Proses Kerja Mesin Gergaji


Adapun proses kerja mesin dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Mesin gergaji ini terdiri dari 2 buah motor (M1 dan M2), M1 menggerakkan
piringan gergaji dan M2 menggerakkan pendorong balok kayu. M2 dapat
bekerja jika M1 telah bekerja terlebih dahulu (bekerjanya M2 tergantung
dari M1).
- Semua motor dioperasikan dari masing-masing tombol tekan yang ada (lihat
gambar panel di atas) dan dilengkapi dengan lampu indikator yaitu H1
menyala jika M1 bekerja, H2 menyala jika M2 bekerja dan H3 menyala jika
salah satu motor atau kedua motor mengalami gangguan (trouble).
- M2 dapat bekerja maju dan mundur hanya pada saat tombol ditekan saja,
jika tombol dilepaskan kembali motor akan berhenti (baik untuk tombol
maju maupun tombol mundur).
- Jika terajdi kecelakaan dalam pengoperasian, operator dapat menekan
tombol emergency, sehingga mesin akan berhenti (kedua motor berhenti)
dan lampu indikator H3 akan menyala.

YKT Pontianak 129


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

2. Prinsip Kerja Sistem Kontrol


Sedangkan prinsip kerja sistem kontrol dari mesin gergaji dapat dijelaskan
sebagai berikut :
- Pada saat motor penggerak piringan gergaji (M1) bekerja, motor pendorong
balok kayu (M2) dapat dioperasikan maju atau mundur dengan menekan
tombol tekan, namun jika alat pendorong ini sudah sampai pada posisi
paling depan (menyentuh limit switch) motor akan berhenti, walaupun
tombol tekan untuk putaran maju tetap ditekan. Demikian juga untuk
gerakkan atau putaran mundur.
- Pada saat arah motor pendorong balok kayu bergerak atau berputar maju,
maka motor tersebut tidak akan bisa bergerak atau berputar mundur
walaupun tombol mundur ditekan.
- Sebagai indikator bahwa motor penggerak piringan gergaji (M1) bekerja
adalah lampu H1 menyala.
- Sebagai indikator bahwa motor pendorong balok kayu (M2) bekerja adalah
lampi H2 menyala.
- Sebagai indikator bahwa mesin gergaji mengalami overload (TOR bekerja)
atau gangguan/kecelakaan (ditekannya tombol emergency) adalah lampu H3
menyala.

3. Diagram Program dan Pengawatan PLC

Gambar 5.41 Program Ladder kontrol motor penggerak mesin gergaji

YKT Pontianak 130


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.42 Program FBD kontrol motor penggerak mesin gergaji

Gambar 5.43 Diagram pengawatan pada PLC atau Zelio Smart Relay

YKT Pontianak 131


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.44 Diagram pengawatan pada motor listrik

K. KONTROL MOTOR PENGGERAK BELT CONVEYOR


Program ini berfungsi untuk mengontrol atau mengendalikan motor
penggerak belt conveyor (ban berjalan). Untuk lebih jelasnya mengenai
permasalahan yang akan kita pecahkan atau kita buatkan programnya adalah
seperti yang diuraikan di bawah ini.

YKT Pontianak 132


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan pasir, untuk


mengirimkan pasir-pasir yang letakanya sangat jauh ke dalam truk-truk
pengangkut menggunakan sistem belt conveyor (ban berjalan) yang
digerakkan oleh 3 buah motor listrik dengan proses kerja sebagai berikut.

Gambar 5.45 Skema proses motor penggerak belt conveyor

1. Proses Kerja
Untuk menjalankan ketiga motor listrik harus dimulai dari motor 1 (M1)
dengan menekan tombol S4, baru disusul motor 2 (M2) dengan menekan tombol
S5, kemudian disusul motor 3 (M3) dengan menekan tombol S6. Jadi motor 2
(M2) tidak bisa bekerja jika motor 1 (M1) belum bekerja, begitu juga dengan
motor 3 (M3) tidak akan bisa bekerja jika motor 1 (M1) dan motor 2 (M2)
belum bekerja. Dengan kata lain motor-motor bekerja secara berurutan dari
awal. Jika ingin mematikan motor harus dimulai dari motor 3 (M3) dengan
menekan tombol S3, lalu disusul motor 2 (M2) dengan menekan tombol S2,
selanjutnya motor 1 (M1) dengan menekan tombol S1. Jadi apabila kondisi
ketiga motor listrik bekerja semua, kemudian tombol S1 ditekan maka motor 1
(M1) tidak mau berhenti, begitu juga jika tombol S2 ditekan maka motor 2 (M2)
tidak mau berhenti, harus menunggu motor 3 (M3) berhenti lebih dahulu.
Dengan kata lain motor-motor berhenti secara berurutan dari akhir.
YKT Pontianak 133
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

2. Program PLC

Gambar 5.46 Program Ladder dan FBD kontrol motor pengerak belt conveyor

YKT Pontianak 134


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

3. Diagram Pengawatan

Gambar 5.47 Diagram pengawatan pada motor listrik

YKT Pontianak 135


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.48 Diagram pengawatan pada PLC aatau modul Zelio Smart Relay

L. KONTROL TEMPAT PARKIR OTOMATIS

Lampu
Sensor 1 indikator

Kontaktor
Sensor 2
Zelio Smart
Relay

Sensor 3 Motor

Gambar 5.49 Blok diagram skema proses kontrol tempat parkir

YKT Pontianak 136


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.50 Program ladder kontrol tempat parkir

Gambar 5.51 Diagram pengawatan pada modul Zelio Smart Relay

YKT Pontianak 137


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.52 Diagram pengawatan pada motor listrik

YKT Pontianak 138


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

M. KONTROL PENGAMAN PERLINTASAN KERETA API

Gambar 5.53 Sketsa pengaman perlintasan kereta api

Keterangan : 1. Motor listrik 2. Palang pintu 1 dan 2


3. Alarm atau sirine 4. L2
5. L3 6. L1
7. Rel kereta api

YKT Pontianak 139


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.54 Program ladder kontrol pengaman perlintasan kereta api

YKT Pontianak 140


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.55 Diagram pengawatan pada modul Zelio Smart Relay

Gambar 5.56 Diagram pengawatan pada motor listrik

YKT Pontianak 141


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

N. KONTROL SUHU RUANGAN RUMAH KACA DENGAN SENSOR


TERMOKOPEL

Gambar 5.57 Skema kontrol suhu ruangan rumah kaca

Keterangan : Ventilasi membuka


Ventilasi menutup
T1 : Termokopel 1
T2 : Termokopel 2
Tc1 : Pengontrol temperaatur 1
Tc2 : Pengontrol temperatur 2
Ls1 : limit switch 1
Ls2 : Limit switch 2
K1 : Kontaktor 1
K2 : Kontaktor 2
K3 : Kontaktor 3
M1 : Motor 1 (motor penggerak ventilasi)
M2 : Motor 2 (motor kipas angin)

YKT Pontianak 142


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.58 Diagram waktu pergerakan (buka/tutup) ventilasi

Gambar 5.59 Program ladder kontrol suhu ruangan rumah kaca

YKT Pontianak 143


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.60 Diagram pengawatan kontrol suhu ruangan rumah kaca


YKT Pontianak 144
Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

O. KONTROL SUHU RUANGAN DENGAN MODUL LM35


Beberapa tipe Zelio Smart-Relay, salah satu adalah Zelio SR3 B101BD
dilengkapi dengan masukan analog 0 – 10 VDC. Dengan adanya masukan analog
tersebut, maka Zelio Smart Relay dapat menerima masukan tegangan analog dari
transducer. Dengan demikian Zelio Smart Relay dapat digunakan untuk mengontrol
keluaran sistem berdasarkan kondisi analog dari suatu sensor.
Gambar di bawah ini adalah Modul Sensor Suhu LM35 untuk modul PLC
maupun Zelio Smart Relay yang siap pakai. Modul ini memiliki tegangan
keluaran 0 – 10 VDC untuk range pengukuran suhu 0°C – 100°C. Modul ini
membutuhkan tegangan suplai antara 12 – 24 VDC, Oleh karenanya sangat cocok
untuk digunakan bersama Zelio Smart Relay.

Gambar 5.61 Modul sensor suhu LM35 untuk Zelio Smart Relay

YKT Pontianak 145


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Modul Sensor Suhu LM35 ini bisa digunakan untuk aplikasi seperti
pengontrol suhu ruangan, pengontrol suhu rumah kaca, ataupun untuk eksperimen
di laboratorium. Modul Sensor suhu LM35 untuk Zelio Smart Relay ini telah
tersedia di pasaran dalam bentuk rangkaian jadi dan layout PCB siap-cetak, seperti
terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 5.62 PCB modul sensor suhu LM35

Modul sensor suhu LM35 ini dilengkapi dengan skematik beserta


penjelasannya dan cara pengkalibrasian., dan juga dilengkapi dengan contoh
aplikasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. Modul ini juga dapat
diaplikasikan untuk sistem berbasis mikrokontroler, baik untuk sistem berbasis
mikrokontroler AT89S51 yang dilengkapi dengan rangkaian ADC, atau sistem
berbasis mikrokontroler AVR.
Berikut adalah contoh program Zelio Smart Relay type SR3 B101BD dengan
bahasa pemrograman FBD yang berfungsi menampilkan suhu pada display Zelio
Smart Relay dan melakukan kontrol yakni menghidupkan relay ketika suhu lebih
atau sama dengan 50 °C.

YKT Pontianak 146


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

Gambar 5.63 Program FBD kontrol suhu ruangan dengan LM35


(Hasil simulasi ketika suhu 29°C dan Output Q4 masih OFF)

Gambar 5.64 Program FBD kontrol suhu ruangan dengan LM35


(Hasil simulasi ketika suhu 50°C dan Output Q4 berubah menjadi ON)

YKT Pontianak 147


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

IB – IE adalah masukan analog dengan ADC 8-bit yang mengubah masukan


analog 0 – 10 V menjadi digital 0 – 255 V. Komponen GAIN dalam program ini
berfungsi mengkonversi (mapping) data 0 – 255 V menjadi 0 – 100 °C. Dan
sebagai komparator digunakan komponen COMPARE dengan masukan konstanta
numerik 50. Program juga dapat menampilkan data suhu pada display Zelio Smart
Relay.

YKT Pontianak 148


Pengendalian Motor Listrik Dengan PLC (Zelio Smart Relay) Margiono Abd.

DAFTAR PUSTAKA

Hugh Jack, “Automating Manufacturing Systems With PLC”, Free Sostware


Foundation, Inc, Boston USA : 2005.

Margiono Abdillah, “Penegndalian Motor Listrik Secara Elektromagnetik”, Yayasan


Kemajuan Teknik, Pontianak : 2014.

M. Naibaho, “Mengoperasikan Motor Listrik Dengan Kendali Zelio Smart Relay”,


P4TK Bidang Bangunan dan Listrik, Medan : 2010.

Wiono, “Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan Kendali PLC”, P4TK Bidang


Bangunan dan Listrik, Medan : 2010.

http://www.margionoabdil.blogspot.com

http://www.60-bed.blogspot.com

YKT Pontianak 149


PENGENDALIAN MOTOR LISTRIK DENGAN PLC (Zelio Smart Relay) Oleh: Margiono Abd.
PENGENDALIAN MOTOR LISTRIK
DENGAN PLC (Zelio Smart Relay)

Penulis :
Margiono Abdillah

Desain Cover & Tata Letak :


LISTRON SURYA TEKNIK

Penerbit :
YAYASAN KEMAJUAN TEKNIK
© 2018

Anda mungkin juga menyukai