Gerakan Sosial Tarrow
Gerakan Sosial Tarrow
KAJIAN TEORI
11
garis besar gerakan sosial diikuti oleh sejumlah individu yang memiliki tujuan
dan identitas kolektif yang sama yang secara bersama-sama terlibat dalam aksi
kolektif yang bertujuan mengacau. (Bert, 2005: xii).
Sedangkan menurut Klandermans (2005: 366), gerakan sosial adalah
epifenomena dari perubahan sosial dan dari kerusakan tatanan sosial serta
kerusakan pertalian yang berhubungan dengan perubahan sosial. Dalam kajian
ini Klandermans mengungkapkan bahwa gerakan sosial lahir di dasari oleh
beberap faktor yang muncul di dalam suatu komunitas masyarakat, dimana
faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya gerakan sosial tersebut antara
lain: strain (ketegangan), stress (stres), mass society (massa), emotion (emosi),
irrasoinality (ketidakrasionalan), contagion (penularan perasaan), alenation
(keterasingan), frustration (prustasi) atau, relative deprivation (deprivasi
relatif).
Dalam deskripsi Tarrow dan Klandermans atas konsep gerakan sosial di
atas, maka secara jelas dapat dilihat bahwa, gerakan sosial merupakan
gerakan atas perjuangan kelompok dalam memperjungkan kepentingan
kelompok, dimana kepentingan-kepentingan tersebut lahir atas pertimbangan
rasional dari setiap kelompok atas kondisi tertentu (mengacau atau
mengancam eksistensi) kepentingan bersama, sehingga lahir solidaritas
kolektif untuk melawan serta memperjuangkan kepentingannya. Perjungan
atas kepentingan bersama tersebut berakhir ketika tuntutan dari kelompok
yang melakukan gerakan sosial telah terpenuhi oleh para elite, korporasi
maupun pemerintah yang menjadi objek atau sasaran dari gerakan sosial. Dan
selama tuntutan itu belum terpenuhi, maka gerakan-gerakan serupa berupa
pengacauan-pengacauan yang sifatnya mengganggu atau memperhambat
tujuan dari kelompok elite, korporasi maupun pemerintah akan terus
dilakuakan.
Dengan demikian, gambaran dari konsep gerakan sosial dapat disimpulkan
bahwa pandangan-pandangan terhadap gerakan sosial cukup kompleks dan
beragam, hal ini dikarenakan konsep ini mengkaji gerakan masyarakat yang
mempunyai landasan filosofis atas kepentingan yang berbeda-beda dalam
12
wujud suatu gerakan sosial. Sehingga pada pembahasan ini perlu dibatasi
secara prinsip konsep gerakan sosial yang dapat dipakai untuk menunjang
analisis dalam penulisan ini, sehingga berangkat dari alasan tersebut penulis
memilih menggunakan teori gerakan sosial Sidney Tarrow, yakni teori
dinamika protes kolektif, dimana dalam pembahasan teori ini lebih dominan
menjelaskan hubungan dari beberapa aspek pemicu gerakan dan strategi serta
analisis-analisis atas lemah dan kuatnya suatu gerakan sosial (Situmorang:
2013:30).
2.2 Dinamika Protes-Protes Kolektif
Teori dinamika protes-protes kolektif adalah salah satu teori gerakan sosial
yang diperkenalkan oleh Sidney Tarrow dalam menganalisis gerakan-gerakan
kolektif yang terjadi di Italia dari tahun 1965 sampai dengan 1974.Teori
dinamika ini kemudian berkembang dan dipergunakan di beberapa studi
untuk memahami dinamika dan pola-pola protes kolektif serta gerakan sosial
di sejumlah Negara terutama Eropa Barat dan Amerika Utara dalam periode
waktu tertentu (Situmorang, 2013: 29).
13
berbagai konsep utama yang menjelaskan tumbuh, berkembang dan
menurunya protes-protes kolektif yang disebabkan oleh faktor-faktor struktur
kesempatan politik, struktur-struktur mobilisasi, kerangka gerakan dan
bentuk-bentuk perlawanan, sehingga dari keempat faktor tersebut
memunculkan upaya-upaya perlawanan dari sekelompok orang yang merasa
di rugikan, atau disingkirkan atas status quo yang sebelumnya telah terbangun
secara mapan.
Seperti yang dijelaskan pada pembahasan di atas gerakan sosial lahir atas
suatu kondisi kontra produktif antara sebagian individu atau kelompok dengan
para elite atau pemerintah yang memiliki sumber daya yang mumpuni.
Mengacu pada hal ini studi kasus yang bisa dilihat sebagai acuan dalam
menganalisis aspek-aspek dalam gerakan sosial adalah gerakan penolakan
aktivitas penjualan pasar moderen (Indomart) oleh kelompok masyarakat yang
tergabung dalam pedagang Toko Klontong di Cengek Kelurahan Tingkir Lor
Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga. Penolakan tersebut didasari oleh beberapa
14
alasan mendasar yakni, kehadiran Indomart dianggap akan mengancam
pendapatan pedagang, mengingat sistem yang ditawarkan Indomart sangat
mengedepankan aspek efisien dan efektivitas sehingga keberadaan Indomart
sangat mudah untuk menarik konsumen untuk datang dan membelanjakan
segala kebutuhannya di Indomart.
15
Sumber daya internal organisasi berupa materi maupun non materi yang
terdapat dalam organisasi tersebut, misalnya sumber daya finansial, sumber
daya ideologi, dan manusia, yakni anggota organisasi yang menjadi
sumberdaya sekaligus unsur penting dalam menjalankan gerakan-gerakan
protes kolektif.
16
telah dijelaskan di atas terdiri dari jaringan pertemanan, lingkungan
perumahan, etnis dan kekerabatan.
17
pemahaman-pemahaman lama dengan cara menghasilkan makna dan
pemahaman yang baru kepada potensi pengikut protes dan gerakan sosial.
Situmorang( McAdam dan Snow 2013:35).
18
hal ini adalah mengacu pada Situmorang (Robert Gur,1997:369), yakni
konsep devrifasi relative.
19
lebih banyak melakukan proses belanja di Indomart bila dibandingkan ke
pasar tradisional, asumsi ini lahir atas kondisi keberhasilan Indomart dalam
menarik konsumen di wilayah-wilayah lain di Kota Salatiga.
20
jadikan masyarakat sebagai tempat untuk melakukan pertukaran barang dan
jasa dengan menggunakan instrumen uang sebagai instrumen utama.
Tradisional dalam konteks ini merupakan pemahaman berdasarkan landasan
nilai dan norma yang telah menjadi konsensus bersama dan dipegang secara
turun temurun atau konsep tradisional yang melekat pada status pasar
tradisional di maknai berdasarkan sikap dan cara berfikir serta bertindak
yang selalu berpegang kepada norma dan adat kebiasaan.
Kalsifikasi kedua, yaitu pasar moderen adalah pasar yang tidak banyak
berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli
tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga
yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan
pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh
pramuniaga. Perbedaan antara dua konsep pasar tersebut berada pada sistem
yang diterapkan, dimana pasar tradisional menerapkan konsep yang fleksibel
dalam harga barang yang diperdagangkan, berbeda dengan sistem, dari pasar
moderen yang menerapkan konsep penjualan yang paten, dimana harga
sudah ditentukan melalui pelebelan pada produk. berangkat dari hal tersebut,
di Kota Salatiga sendiri memiliki beberapa pasar moderen, yaitu Mal Taman
Sari Ramayana, Departement Store, Mal Ada Baru City Walk, Roma Laris
Swalayan, Matahari Department StoreSuper Indo Hypermart. Serta ada pula
minimarket seperti Indomart, Alfamart, Bright, dan Smesco.
21
Berdasarkan kualifikasi pasar moderen di atas, maka Indomart dan
alfamart yang masuk dalam kategori pasar moderen berdasarkan indikator-
idikator di atas, pada dewasa ini menjadi bagian pasar moderen yang paling
pesat perkembangannya. Sesuai dengan data pertumbuhan Indomart di
Indonesia, diketahui pada tahun 2011 jumlah garai Indomart di Indonesia
sudah mencapai 4.110 gerai yang terdiri dari 2.374 berformat reguler dan
1.783 gerai berformat waralaba, dimana Indomart dengabn format waralaba
merupakan hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan
usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka
memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat
dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian
waralaba.
22
untuk mencapai laba dalam kondisi yang sangat kompetitif (Milton H.
Spencer;1990).Selajutnya pengertian sistem ekonomi kapitalis adalah suatu
sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar bagi pelaku-pelaku
ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual
atas sumberdaya-sumberdaya ekonomi atau faktor-faktor produksi. Pada
sistem ekonomi ini terdapat keleluasaan bagi perorangan untuk memiliki
sumberdaya, seperti kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan
hidup, persaingan antar badan usaha dalam dalam mencari keuntungan.
Prinsif keadailan yang dianut oleh system ekonomi kapitalis adalah setiap
orang menerima imbalan berdasarkan prestasi kerjanya. Dalam hal ini
campur tangan pemerintah sangat minim, sebab pemerintah berkedudukan
sebagai “pengamat” dan “pelindung” dalam ekonomi (Subandi;2005) secara
historis system tersebut lahir dari dari seorang Adam Smith, bukunya yang
terbit pada tahun 1776 dengan judul An Inquiry the nature and Cause of the
wealth of nation yang menghendaki setiap orang diberi kebebasan untuk
bekerja dan berusaha dalam persaingan sempurna dengan meniadakan sama
sekali intervensi pemerintah.
23
adalah lemahnya manajemen dan buruknya infrastruktur pasar tradisional,
bukan semata-mata karena keberadaan supermarket. Berdaraskan poin-poin
di atas maka dapat rangkum tiga faktor utama yang mendorong meresotnya
pasar tradisional terhadap pasar moderen.ketiga faktor tersebut antara lain:
(a)minimnya daya dukung pasar (kelengkapan fasilitas umum), (b) lemahnya
manajemen pasar tradisional, dan (c) pertimbangan aspek kenyamanan pasar.
Fenomena Pasar
Moderen di Kota
Salatiga
Fenomena Indomart
di Salatiga
Konflik Sosial
Dinamika Protes
Kolektif (Sidney
Tarrow)
Gerakan
Perlawanan
Terhadap aktifitas
Indomart di
Cengek, Tingkir
24
Kota Salatiga
Faktor-Faktor
Output Gerakan
Pendukung
Gerakan (Berhasil/Gagal)
Perlawanan
Indomart di
Cengek Kota
Salatiga
25