Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

WAWASAN NUSANTARA
(KOTA TASIKMALAYA)

Makalah ini disusun untuk memenuri tugas matakuliah Pendidikan


Kewarganeggaraan (Pkn)
Dosen Pengampu :
Dr. Carolina M L, SH.
Ajeng Ayu M, M,pd

Disusun oleh :
Ade Ilham 211211034
2MB/ DIII – TEKNIK MESIN

POLOTEKNIK NEGERI BANDUNG, Jl.Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Kotak Pos


1234 Bandung Telepon: 022-201378, Faksimili: 022-2013889, Email:
polban@polban.ac.id, Website: http://www.polban.ac.id
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkatrahmat-Nya dapat
diselesaikannya makalah Pendidikan kewarganegaraan bertema wawasan nusantara

.Laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah PKN. saya menyadari sekali, didalam
penyusunan Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik
dari segi tata Bahasa maupun dalam hal isi laporan.

Oleh karena itu, saya meminta maaf kepada dosen, untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan
saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan laporan ini dilain waktu. Harapan yang paling
besar dari penyusunan laporan ini ialah, semoga apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk
pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen pembimbing dan juga kepada teman-teman
berkat merekalah makalah ini dapat terselesaikan dan mudah-mudahan dengan saya melakukan
kegiatan ini, dari awal hingga pembuatan laporan ini.

Bandung, 03 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PEMBUKAAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 WAWASAN NUSANTARA .................................................................................................. 1
1.2 Tujuan wawasan nusantara ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan wawasan nusantara ke dalam ...................................................................................... 1
BAB II..................................................................................................................................................... 3
ISI............................................................................................................................................................ 3
2.1 SEJARAH TASIKMALAYA ............................................................................................. 3
2.2 Geografis ............................................................................................................................. 4
2.3 Populasi ............................................................................................................................... 6
2.4 Potensi unggul ..................................................................................................................... 7
2.5 Potensi ancaman................................................................................................................ 11
2.6 Solusi Alternatif ................................................................................................................ 12
REVERENSI......................................................................................................................................... 13
BAB I

PEMBUKAAN

1.1 WAWASAN NUSANTARA

Pengertian wawasan nusantara secara etimologi berasal dari bahasa Jawa


wawas yang berarti pandangan, nusa yang berarti kesatuan kepulauan dan antara yang
bermakna dua samudera. Jadi pengertian secara umum dari Wawasan nusantara adalah
cara pandang atau cara melihat kesatuan kepulauan yang terletak diantara (Asia dan
Australia) juga dua samudera (Hindia dan Pasifik).
Berdasarkan TAP MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, wawasan
nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia, tentang jati diri dan
lingkungan yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah
demi tercapainya tujuan nasional. Sementara pengertian Wawasan Nusantara menurut
dokumen ketetapan MPR tahun 1999 menyatakan:
“Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa mengenai diri dan
lingkungan yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dengan tujuan mencapai tujuan nasional.”

1.2 Tujuan wawasan nusantara

adalah menjamin kepentingan nasional dalam era globalisasi yang kian


mendunia maupun kehidupan dalam negeri. Kemudian turut serta melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, dengan
sikap saling menghormati.

Bangsa Indonesia harus terus-menerus mengamankan dan menjaga kepentingan


nasionalnya dalam kehidupan internasionalnya di semua aspek kehidupan, baik politik,
ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan
nasional yang tertera dalam UUD 1945.

1.3 Tujuan wawasan nusantara ke dalam

adalah menjamin persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional, baik
aspek alamiah maupun aspek sosial.

1
Bangsa Indonesia harus meningkatkan kepekaannya dan berupaya mencegah faktor-
faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa sedini mungkin, juga terus
mengupayakan terjaganya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

2
BAB II

ISI

2.1 SEJARAH TASIKMALAYA

Sejarah berdirinya Kota Tasikmalaya sebagai daerah otonomi tidak terlepas dari
sejarah berdirinya Kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah kabupaten induknya.
Sebelumnya, kota ini merupakan ibu kota dari Kabupaten Tasikmalaya, kemudian
meningkat statusnya menjadi Kota Administratif tahun 1976, pada waktu A. Bunyamin
menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya, dan kemudian menjadi pemerintahan kota yang
mandiri pada masa Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya dipimpin oleh bupatinya saat
itu H. Suljana W.H.

Sang Mutiara dari Priangan Timur itulah julukan bagi kota Tasikmalaya. Kota
Tasikmalaya adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Barat. Kota ini terletak pada 108°
08′ 38″ – 108° 24′ 02″ BT dan 7° 10′ – 7° 26′ 32″ LS di bagian Tenggara wilayah
Provinsi Jawa Barat. Kota ini dahulu adalah sebuah kabupaten, namun seiring dengan
perkembangan, maka terbentuklah 2 buah bentuk pemerintahan yaitu Pemerintahan
Kabupaten dan Pemerintahan Kota Tasikmalaya.

Tonggak sejarah lahirnya kota Tasikmalaya, mulai digulirkan ketika Kabupaten


Tasikmalaya di pimpin oleh A. Bunyamin, Bupati Tasikmalaya periode tahun 1976 –
1981. Pada saat itu melalui peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976 diresmikanlah
Kota Administratif Tasikmalaya oleh Menteri Dalam Negeri yang pada waktu itu
dijabat oleh H. Amir Machmud. Wali Kota Administratif pertama adalah Drs. H. Oman
Roosman, yang dilantik oleh Gubernur Jawa barat, H. Aang Kunaefi.

Pada awal pembentukannya, wilayah kota Administratif Tasikmalaya meliputi


3 Kecamatan yaitu Cipedes, Cihideung dan Tawang dengan jumlah desa sebanyak 13
desa.

Kemudian pada tahun 2001, dirintislah pembentukan Pemerintah Kota


Tasikmalaya oleh Bupati Tasikmalaya, Kol. Inf. H. SuIjana Wirata Hadisubrata (1996

3
– 2001), dengan membentuk sebuah Tim Sukses Pembentukan Pemerintah Kota
Tasikmalaya yang diketuai oleh H. Yeng Ds. Partawinata SH. Melalui proses panjang
akhirnya di bawah pimpinan Bupati Drs. Tatang Farhanul Hakim, pada tanggal 17
Oktober 2001 melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001, Pembentukan
pemerintahan Kota Tasikmalaya sebagai pemerintahan daerah otonom ditetapkan oleh
Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI di Jakarta bersama-sama dengan kota
Lhoksumawe, Langsa, Padangsidempuan, Prabumulih, Lubuk Linggau, Pager Alam,
Tanjung Pinang, Cimahi, Batu, Sikawang dan Bau-bau. Selanjutnya pada tanggal 18
Oktober 2001 pelantikan Drs. H. Wahyu Suradiharja sebagai Pejabat Wali Kota
Tasikmalaya oleh Gubernur Jawa Barat dilaksanakan di Gedung Sate Bandung.

Melalui Surat Keputusan No. 133 Tahun 2001, tanggal 13 Desember 2001
Komisi Pemilihan Umum membentuk Panitia Pengisian Keanggotaan Dewan
Perwakilan Rakyat Kota Tasikmalaya (PPK-DPRD), selanjutnya pengangkatan
anggota DPRD Kota Tasikmalaya disahkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat,
No. 171/Kep.380/Dekon/2002, tanggal 26 April 2002, dan pada tanggal 30 April 2002
keanggotaan DPRD Kota Tasikmalaya pertama diresmikan. Kemudian pada tanggal 14
November 2002, Drs. H. Bubun Bunyamin dilantik sebagai Wali Kota Tasikmalaya,
sebagai hasil dari tahapan proses pemilihan yang dilaksanakan oleh legislatif.

Sesuai Undang-Undang No. 10 Tahun 2001 bahwa wilayah Kota Tasikmalaya


terdiri dari 8 Kecamatan dengan jumlah Kelurahan sebanyak 15 dan Desa sebanyak 54,
tetapi dalam perjalanannya melalui Perda No. 30 Tahun 2003 tentang perubahan status
Desa menjadi Kelurahan, desa-desa di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya
berubah statusnya menjadi Kelurahan, oleh karena itu maka jumlah kelurahan menjadi
sebanyak 69 kelurahan, sedangkan untuk kecamatan bertambah menjadi 10 kecamatan.

2.2 Geografis

4
Kabupaten Tasikmalaya merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang
terletak di antara 7°02' 29" - 7°49' 08" Lintang Selatan serta 107°54' 10" - 108°25' 52"
Bujur Timur. Secara administratif Kabupaten Tasikmalaya berbatasan dengan wilayah
sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten
Majalengka.

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ciamis, DOB Kab Pangandaran


• Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Garut.

Sementara untuk luas wilayah Kabupaten Tasikmalaya secara keseluruhan adalah


2.708,82 km2, dengan panjang garis pantai sekitar 54,5 km dan luas daerah
penangkapan ikan (fishing ground) sebesar 306 km2. Secara administratif Kabupaten
Tasikmalaya terdiri dari 39 Kecamatan yang terdiri dari 351 desa. Tiga kecamatan
mempunyai wilayah pesisir dan lautan dengan luas total 200,72 km2 atau 7,41 persen
dari luas wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

LUAS DAERAH PER KECAMATAN

5
2.3 Populasi

Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Distribusi Persentase Penduduk, Kepadatan


Penduduk, dan Rasio Jenis Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kota
Tasikmalaya, 2022.
TOTAL PENDUDUK.

6
2.4 Potensi unggul

1. BORDIR

Karena tasik merupakan kota santri maka border di tasikmalya focus ke busana
muslim, dari mulai alat solat sampai pakaian muslim sehari hari.

7
Border ini sangat banyak sekali di geluti oleh masyarakat tasik Malaya dan border juga
menyerap ketenaga kerjaan yang cukup banyak, apalagi di kecamatan kawalu hamper
semua penduduk di kecamaan tersebut bekerja sebagai penjahit.

2. Payung Geulis

Payung geulis merupakan ciri khas dan simbol kebanggaan masyarakat kota
Tasikmalaya, juga merupakan aset yang sangat luar biasa yakni keindahan seninya telah
dikenal ke seantero nusantara bahkan dunia.

Tidak seperti kebanyakan payung pada umumnya yang berfungsi sebagai


pelindung saat hujan. Payung geulis ini hanya bisa melindungi kita dari sengatan panas
matahari saja. Hal tersebut dikarenakan payung ini terbuat dari kayu dengan
penutupnya yang hanya dilapisi oleh kertas.

Namun, seiring berkembangnya zaman, saat ini payung geulis sudah


berevolusi. Tidak hanya terbuat dari kertas saja melainkan sudah bermacam-macam
bahan yang digunakan, mulai dari plastik, kain, canvas, sampai bordiran.

Payung ini memiliki peran yang lebih, sehingga membuatnya sangat dihargai.
Pada masa lalu, payung geulis merupakan kelengkapan mode Mojang Tasikmalaya.
Mojang Tasik yang cantic dengan mengenakan kebaya tidak akan sempurna
kecantikannya apabila tidak menggunakan payung jenis ini untuk melindungi wajahnya
dari paparan sinar matahari.

Maka dari itulah istilah payung geulis ini muncul, yang berarti payung yang
membuat penampilan tambah semakin “geulis” atau cantik.

8
Keunikan dari payung geulis ini yaitu adanya lukisan bunga warna-warni yang
mendekorasi ruang-ruang pada lapisan penutupnya. Lukisan tersebut dikerjakan secara
manual oleh tangan-tangan terampil mojang Tasik yang mengekspresikan cinta dan
hasratnya dalam membentuk aneka bunga.

3. Nasi tutug oncom

Nasi tutug oncom merupakan kuliner khas dari tasik. walnya, nasi tutug oncom
merupakan makanan harian untuk kelas menengah bawah masyarakat Sunda. Oncom
yang berbahan kedelai merupakan makanan asli masyarakat Sunda. Oncom dijual
dengan harga yang sangat terjangka. Untuk itu, oncom menjadi lauk pauk masyarakat
Sunda kelas menengah bawah pada tahun 1940. Terlebih pada saat itu, harga komoditas
pokok hampir tidak terjangkau oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. Kemudian,
masyarakat mengakali dengan mencampur oncom dan nasi supaya terlihat padat dan
banyak. Nasi tutug oncom memiliki rasa yang enak. Lambat laun, makanan ini naik
kelas dan disukai berbagai kalangan masyarakat. Nasi tutug oncom tidak lagi hanya
dijual di kios-kios sederhana namun restoran-restoran yang menyediakan nasi tutug
oncom.

4. Sendal kelom geulis

9
Di daerah Gobras Tasikmalaya inilah Kelom Geulis dengan aneka variasi
dibuat. Kelom sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu sandal kayu.
5. Kerajinan Rajapolah

Rajapolah adalah suatu wilayah yang ada di tasimalaya, dan rajapolah terkenal dengan
keraJInan tangan nya. Kerajinan yang di buat oleh orang orang di rajapolah ini sangan

10
fariativ dari mulai kebutuhan dapur, alat pijat sampai pajangan penghias rumah. Bahan
yang di gunakan oleh masyarakat rajapolah untukmembuat kerwajinan itu dari kayu,
rotan, dan bambu.

2.5 Potensi ancaman

1. EKONOMI

Ekonomi di Tasikmalaya merupakan kota termiskin di jawa barat. Merujuk data


Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, jumlah penduduk miskin Jawa Barat
tercatat sekira 3,6 juta jiwa atau 7,45 persen dari total penduduk yang mencapai
48,68 juta jiwa.

Kota Tasikmalaya jadi wilayah dengan presentase penduduk miskin tertinggi di


Jawa Barat, 12,71 persen.

Penduduk miskin di Tasikmalaya mencapai 84.220 jiwa dari total penduduk


sebanyak 662.000 jiwa. Mereka hidup dalam garis kemiskinan dengan pendapatan

11
per kapita sekira Rp 368.000 atau berbekal sekira Rp 10.000 untuk bertahan hidup
setiap harinya.

2.6 Solusi Alternatif

Dengan adanya potensi ancaman dalam segi ekonomi selayak nya Tasikmalaya tidak
perlu takut, karena tasikmalaya memiliki putensi unggul dalam hal ekonomi jugal.
Tasikmalaya memiliki produk khas nya yang seharusnya di jual mahal, tetapi dengan
berjalan nya waktu peminat untuk hal yang berbau tradisional menurun, yang mana hal
tersebut berdampak terhadap daya jual. Solusi nya adalah peng upgrade dari sisi
pemasaran dari mulai iklan sampai endorsement, selai itu dari sisi kemudahan untuk
berbelanja juga di tingkatkan dari mulai membuat toko online sampai system
pembayaran online.

12
REVERENSI

• BADAN PUSAT STATISTIK (BPS),


https://jabar.bps.go.id/pressrelease/2022/01/17/995/persentase-penduduk-
miskin-jawa-barat-september-2021-turun-menjadi-7-97-persen.html

13
14

Anda mungkin juga menyukai