Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN


(Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

Darmastuti Ariani
Hamidah Nayati Utami
Heru Susilo
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel kepuasan kerja
(X1) dan variabel motivasi kerja (X2) dengan prestasi kerja karyawan (Y) dan untuk mengetahui pengaruh
secara parsial variabel kepuasan kerja (X1) dan variabel motivasi kerja (X2) dengan prestasi kerja
karyawan (Y). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan
(explanatory research). Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data
sekunder yang didapat berupa dokumentasi waktu penelitian, dokumen perusahaan, sejarah perusahaan
dan data sekunder lainnya. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Responden dalam penelitian
ini yaitu sebanyak 64 responden pada karyawan PT. Inti Luhur Fuja Abadi. Teknik analisis data dalam
penelitian ini yaitu dengan analisis data deskriptif, analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis
dengan analisis uji F (simultan), dan uji t (parsial). Berdasarkan hasil yang di dapat dalam penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap prestasi kerja
karyawan dengan nilai Sig. F sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan yang ditentukan yaitu sebesar
0,05. Nilai probabilitas tersebut dibawah 5% (p<0,05) sehingga menghasilkan keputusan Ha diterima dan
Ho ditolak. Sedangkan secara parsial variabel kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap prestasi kerja ditunjukkan dengan adanya hasil analisis regresi dapat diperoleh nilai thitung
sebesar 2,612, sedangkan nilai ttabel sebesar 0,4438, dengan Sig 0,011 dengan alpha 0,05. Sedangkan
variabel motivasi kerja secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja dengan
hasil regresi thitung 2,47 > ttabel 0,4438 dengan Sig 0,016 dengan alpha 0,05.

Kata kunci : kepuasan kerja, motivasi kerja, prestasi kerja

1. PENDAHULUAN memberikan kontribusi terhadap pekerjaannya


Kepuasan kerja merupakan faktor yang kepada perusahaan. Kemudian yang kedua dari
sangat penting untuk diperhatikan bagi setiap segi manfaat/fungsinya bahwa pada dasarnya
perusahaan. Kalau setiap karyawan merasa puas kepuasan kerja dapat melahirkan perilaku yang
terhadap pekerjaan-pekerjaan dimana ia positif yang berhubungan dengan pekerjaanya
menempatinya sesuai dengan kondisi lingkungan pada akhirnya bisa berimbas pada perusahaan
kerja, merasa nyaman, diperlakukan adil oleh untuk lebih maju.
perusahaan maka karyawan akan merasa puas Karyawan akan merasa puas dalam bekerja
terhadap pekerjaanya dan tentunya kalau bisa apabila aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek
merasa puas karyawan akan lebih bisa berprestasi dirinya menyokong dan sebaliknya jika aspek-
dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. aspek tersebut tidak menyokong karyawan akan
Selain itu terdapat alasan yang utama mengapa merasa tidak puas. Tentunya didalam mencapai
kepuasan kerja itu penting yang pertama yaitu tahap kepuasan kerja antara karyawan satu dengan
dilihat dari segi manusiawi bahwa pada dasarnya karyawan yang lain itu berbeda, misalnya ada
setiap orang itu berhak diperlakukan dengan adil karyawan merasa puas tentang kondisi lingkungan
dan layak apalagi seorang karyawan yang sudah kerja yang nyaman, ada karyawan yang merasa

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 1 April 2013| 123


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
puas dari segi keterpenuhinya jaminan-jaminan pasti tidak akan mempunyai tujuan untuk bisa
baik itu jaminan finansial maupun jaminan non mencapai kinerja yang maksimal. Begitu juga
finansial. Kalau karyawan didalam menjalankan apabila karyawan tidak mempunyai rasa puas
tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan terhadap pekerjaan yang dimiliki juga akan
pekerjaanya merasa tidak nyaman dengan kondisi mengakibatkan rasa malas, tidak punya semangat
lingkungan perusahaan yang tidak memadai untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab
walaupun gaji yang diberikan oleh perusahaan pekerjaannya. Sehingga produktivitas yang
kepada karyawan tinggi tetapi kondisi kerja yang dihasilkan karyawan juga akan menurun. Di PT.
tidak nyaman bisa mengakibatkan karyawan tidak Inti Luhur Fuja Abadi ini terdapat karyawan
merasa puas dan akhirnya bisa memutuskan untuk dalam jumlah yang besar. Artinya kalau karyawan
mengundurkan diri/keluar dari perusahaan. Maka tersebut tidak mempunyai motivasi yang tinggi
dari itu kepuasan kerja merupakan hasil yang dalam bekerja dan tidak mempunyai kepuasan
sangat personal, artinya setiap karyawan dalam kerja secara pasti operasional perusahaan juga
mencapai tahap kepuasan kerja itu berbeda-beda akan terganggu. Maka dari itu motivasi dan
dalam mengalaminya. Seperti yang telah kepuasan kerja sangat penting di PT. Inti Luhur
dicontohkan diatas belum tentu karyawan tidak Fuja Abadi diperlukan bagi karyawannya untuk
merasa puas dengan pekerjaannya, menyeimbangkan di dalam menjalankan tugas dan
mempertimbangkan masalah gaji yang didapat tanggung jawab pekerjaan yang dihadapi. Apabila
tinggi meskipun kondisi lingkungan kerja yang karyawan memiliki motivasi yang tinggi dan
tidak memadai karyawan tidak bisa tumbuh adanya rasa puas maka secara tidak
mengundurkan diri dari pekerjaanya. langsung akan berdampak pada output yang
Selain karyawan mendapatkan kepuasan dihasilkan sehingga visi dan misi perusahaan
kerja yang memadai perusahaan juga terpenuhi dengan adanya produktivitas yang
berkewajiban untuk memotivasi para maksimal.
karyawannya terutama bagi seorang manager Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana harus memotivasi para bawahannya pengaruh variabel kepuasan kerja (X1) dan
agar untuk bisa bekerja sesuai dengan tugas dan motivasi kerja (X2) secara simultan terhadap
tanggung jawab yang dikerjakannya. Sehingga prestasi kerja karyawan (Y) dan untuk mengetahui
pada akhirnya bisa meningkatkan prestasi pengaruh variabel kepuasan kerja (X1) dan
kerjannya. Apabila kepuasan kerja telah motivasi kerja (X2) secara parsial terhadap
didapatkan oleh karyawan dan karyawan tersebut prestasi kerja (Y)
termotivasi untuk bisa menghasilkan prestasi yang
maksimal sehingga pada nantinya bisa mencapai 2. KAJIAN PUSTAKA
tujuan dari perusahaan. Pada dasarnya motivasi Kepuasan Kerja
merupakan kegiatan yang mengakibatkan, Menurut Handoko (2000:193) ³kepuasan
menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia. kerja karyawan adalah keadaan emosional yang
Adanya kepuasan kerja dan motivasi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan
diberikan kepada karyawan maka diharapkan para mana para karyawan memandang pekerjaan
karyawan tersebut bisa bekerja lebih baik dan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan
dapat menunjang prestasi kerja. Pemberian seseorang terhadap pekerjaanya. Ini Nampak
penghargaan berupa sejumlah uang atas dasar dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan
prestasi kerja yang tinggi mengandung arti ada dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan
rasa pengakuan dari organisasi atas prestasi kerja kerjanya´
pegawai dan kontribusinya terhadap organisasi. Sedangkan Hasibuan (2001:202)
Pemberian insentif berupa upah kepada pegawai mendefisinikan ³kepuasan kerja sebagai sikap
akan dapat memenuhi kebutuhan fisik, kebutuhan emosional yang menyenangkan dan mencintai
rasa aman, dan kebutuhuan sosialnya. Berkaitan pekerjaaannya. sikap ini dicerminkan oleh moral
dengan hal tersebut penulis akan menganalisis kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasaan
lebih jauh bagaimana pengaruh kepuasan kerja kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan,
terhadap prestasi kerja pada PT. Inti Luhur Fuja dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan´.
Abadi, Pasuruan. Motivasi dan kepuasan kerja Sedangkan menurut Mangkunegara
sangat penting diperlukan bagi karyawan. Apabila ³NHSXDVDQ NHUMa adalah suatu perasaan
karyawan tidak mempunyai motivasi yang tinggi menyongkong atau tidak menyokong diri pegawai

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 1 April 2013| 124


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
yang berhubungan dengan pekerjaanya maupun NHVXQJJXKDQ VHUWD ZDNWX ´ 0HQXUXW 6XWULVQR
kondisi dirinya. Wexley dan Yulk dalam Anwar ³SUHVWDVL NHUMD DGDODK VHEDJDL KDVLO
PHQGHILQLVLNDQ NHSXDVDQ NHUMD ³is the way an kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah
HPSOR\HH IHHOV DERXW KLV RU KHU MRE´ maksudnya ODNX NHUMDQ\D GDODP PHODNVDQDNDQ DNWLYLWDV ³
cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaanya. Dari pendapat beberapa ahli diatas mengenai
Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan prestasi kerja dapat disimpulkan bahwa prestasi
melibatkan aspek-aspek seperti upah atau gaji kerja merupakan hasil atau capaian mengenai
yang diterima, kesempatan pengembangan karir, kuantitas dan kualitas seorang karyawan terhadap
hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan pekerjaan yang diselesaikan oleh karyawan sesuai
kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi dengan ketepatan waktu terhadap jenis pekerjaan
perusahaan, mutu pengawasan. Sedangkan yang dikerjakannya. Prestasi kerja merupakan
perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara perwujudan kerja yang dilakukan oleh karyawan
lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan atau organisasi yang biasanya dipakai sebagai
SHQGLGLNDQ´ dasar penilaian atas karyawan atau organisasi
kerja.
Motivasi Menurut Hasibuan (2001:93) dasar
Menurut Hasibuan (2003:216) mengemu- penilaian sebagai ukuran untuk penilaian prestasi
NDNDQ EDKZD ³PRWLYDVL PHPSHUVRDONDQ kerja karyawan yaitu :
bagaimana cara mendorong gairah kerja bawahan, 1) Tangible standard yaitu sasaran yang dapat
agar mereka mau bekerja keras dengan ditetapkan alat ukurnya atau standarnya.
memberikan semua kemampuan dan Standar ini dibagi atas :
ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan a. Standar dalam bentuk fisik yang terbagi
SHUXVDKDDQ´ atas : standar kuantitas, standar kualitas,
Sedangkan menurut Sutrisno (2011:111) dan standar waktu. Misalnya kilogram,
³PRWLYDVL PHPLOLNL NRPSRQHQ \DNQL NRPSRQHQ meter, baik-buruk, jam, hari, dan bulan.
dalam dan luar. Komponen dalam ialah perubahan b. Standar dalam bentuk uang yang terbagi
dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, atas standar biaya, standar penghasilan,
ketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa dan standar investasi.
yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi 2) Intangible standard adalah sasaran yang tidak
arah tingkah lakunya. Jadi, komponen dalam dapat ditetapkan alat ukur atau standarnya.
adalah kebutuhan-kebutuhan yang ingin Misalnya, standar perilaku, kesetiaan,
dipuaskan, sedangkan komponen luar adalah partisipasi, loyalitas, serta dedikasi karyawan
WXMXDQ \DQJ KHQGDN GLFDSDL´ terhadap perusahaan.
Sedangkan menurut Anoraga (2004:160)
³motivasi merupakan hal/sesuatu yang mendorong Hipotesis
seseorang berbuat sesuatu. Motivasi suatu 1. Diduga secara simultan terdapat pengaruh
individu dapat timbul dari dalam diri individu yang signifikan antara kepuasan kerja (X1) dan
(motivasi intrinsik) dan dapat timbul dari luar motivasi kerja (X2) terhadap prestasi kerja
individu (motivasi ekstrinsik). Dan keduanya karyawan (Y).
mempunyai pengaruh terhadap perilaku dan 2. Diduga secara parsial terdapat pengaruh yang
prestasi kerja´. signifikan antara kepuasan kerja (X1) dan
motivasi kerja (X2) terhadap prestasi kerja
Prestasi Kerja karyawan (Y).
0HQXUXW 0DQJNXQHJDUD ³SUHVWDVL
kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan 3. METODE PENELITIAN
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai Berdasarkan tujuan penelitian maka penelitian
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang digunakan adalah penelitian penjelasan
WDQJJXQJ MDZDE \DQJ GLEHULNDQ NHSDGDQ\D´ (explanatory research). Menurut Singarimbun
Sedangkan menurut Hasibuan (2001:94) ³SHQHOLWLDQ SHQMHODVDQ explanatory
³3UHVWDVL NHUMD DGDODK VXDWX KDVLO NHUMD \DQJ research) adalah penelitian yang menjelaskan
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas- hubungan kausal antara variabel-variabel melalui
tugas yang dibebankan kepadanya yang SHQJXMLDQ KLSRWHVD´
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 1 April 2013| 125


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Berdasarkan penelitian tersebut dapat tanggung jawab yang diberikan mendorong untuk
diketahui bahwa penelitian explanatory dapat berkinerja baik. sedangkan variabel terikatnya
berguna untuk menjelaskan adanya pengaruh dalam penelitian ini adalah variabel prestasi kerja
variabel-variabel yang diuji dengan menggunakan (Y) dengan tiga indikator yang diteliti yaitu secara
pengujian statistik. Dalam penelitian ini akan kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu.
diketahui apakah adanya pengaruh yang signifikan Berdasarkan hasil pengolahan data melalui
mengenai kepuasan kerja dan motivasi kerja perhitungan menggunakan software SPSS dapat
terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Inti dilihat pada tabel 1 dibawah ini mengenai
Luhur Fuja Abadi (Pasuruan).Teknik analisis yang rekapitulasi hasil analisis regresi linier berganda
digunakan yaitu meliputi analisis deskriptif dan yaitu :
analisis regresi linier berganda dan pengujian
hipotesis melalui Uji F (Simultan) dan Uji t Tabel 4.1.
(Parsial). Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Beganda
Dalam Penelitian ini analisis deskriptif Koefisien
Variabel Keterangan thitung ttabel
regresi Sig
diuraikan masing ± masing variabel mengenai
Kepuasan
tanggapan responden terhadap item ± item yang X1 0,283 2,612 0,4438
kerja 0,011
diteliti. Analisis inferensial terdiri dari analisis Motivasi
X2 0.280 2,47 0,4438
regresi berganda, pengujian hipotesis dengan kerja 0,016
menggunakan uji F dan uji t. Konstanta 1,82
R 0,583
R Square 0,34
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Adjusted R Square 0,318
4.1. Analisis Regresi Linier Berganda Fhitung 15,702
Analisis regresi linier berganda digunakan Sig. F 0,000
untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel N 64
X1 (kepuasan kerja) dan variabel X2 (motivasi Variabel Terikat = Prestasi Kerja (Y)
kerja). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu
variabel kepuasan kerja (X1) yang terdiri dari 4 Berdasarkan hasil analisis regresi linier
indikator yang diteliti yaitu kepuasan pada gaji, berganda di atas maka dapat diketahui bentuk
kepuasan pada pekerjaan itu sendiri, kepuasan formulasi antara variabel kepuasan kerja, motivasi
pada promosi dan kepuasan pada kondisi kerja kerja dan prestasi kerja karyawan adalah sebagai
yang secara keseluruhan terdapat 10 item yang berikut formulasinya :
diteliti untuk variabel kepuasan kerja yaitu Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki, Y = 1,82 + 0,283 X1 + 0,280 X2
karyawan mempunyai kesempatan untuk
mengambil keputusan yang berkaitan dengan
pekerjaan, gaji yang diberikan perusahaan sesuai
dengan keahlian, gaji yang diberikan sudah
mencukupi kebutuhan, gaji yang diberikan sesuai Keterangan :
dengan tanggung jawab karyawan, terdapat a = Konstanta
promosi yang didasarkan atas masa kerja, terdapat b1 = Koefisien
promosi yang didasarkan atas kinerja karyawan, b2 = Koefisien
keadaan lingkungan kerja bersih dan nyaman, Y = Prestasi kerja
fasilitas dan tempat kerja memadai, dan X1 = Kepuasan kerja
keramahan rekan kerja. Sedangkan variabel X2 = Motivasi kerja
motivasi kerja (X2) terdapat 2 indikator yang e = Standard eror
diteliti yaitu faktor hygiene dan faktor motivator
yang secara keseluruhan terdapat 6 item yang Berdasarkan dari formulasi / model regresi
diteliti yaitu kebijakan administrasi yang di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
ditetapkan sesuai dengan kondisi perusahaan, a. Konstantan (a) = 1,82 menunjukkan besarnya
karyawan menjalin hubungan yang baik dengan prestasi kerja (Y), jika kepuasan kerja (X1) dan
penyelia, lingkungan tempat kerja yang aman, motivasi kerja (X2) = 0, maka prestasi kerja Y
selalu ada keinginan untuk berprestasi, prestasi sebesar = 1,82
karyawan mendukung untuk kemajuan karir, dan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 1 April 2013| 126


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b. Koefisien regresi kepuasan kerja (X1) sebesar bersama ± sama terhadap variabel terikat prestasi
0,283 menunujukkan besarnya pengaruh kerja (Y). Untuk pengujian dalam penelitian ini
variabel X1 (kepuasan kerja) terhadap variabel dilakukan dengan tingkat kepercayaan sebesar 5
prestasi kerja (Y), apabila variabel kepuasan DWDX .
kerja (X1) naik sebesar 1 satuan maka juga Berdasarkan informasi yang didapat pada
akan diikuti dengan kenaikan variabel prestasi tabel 1 mengenai hasil analisis regresi linier
kerja (Y) berganda dapat diketahui bahwa nilai Fhitung dapat
c. Koefisien regresi motivasi kerja (X2) sebesar diperoleh sebesar 15,702 dengan nilai Sig F
0,280 menunjukkan besarnya pengaruh sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan yang
variabel X2 (motivasi kerja) terhadap variabel ditentukan sebesar 5 % (0,05). Nilai probabilitas
prestassi kerja (Y), apabila variabel motivasi tersebut dibawah 5 % (p < 0,05) berarti dapat
kerja (X2) naik sebesar 1 satuan maka juga diketahui bahwa Ha diterima H0 ditolak, karena H0
akan diikuti dengan kenaikan variabel prestasi ditolak menyatakan bahwa dapat disimpulkan
kerja (Y) secara simultan antara variabel kepuasan kerja
d. e = 0,682 (X1) dan variabel motivasi kerja (X2) mempunyai
Lambang di atas tersebut menunjukkan bahwa pengaruh terhadap variabel terikat prestasi kerja
terdapat standard error yang mana artinya (Y).
bahwa terdapat pengaruh 0,68,2 atau 68,2 %
dari variabel lain selain kepuasan kerja dan
motivasi kerja yang mempengaruhi prestasi Uji Parsial (Uji t)
kerja karyawan Pengujian regresi secara parsial digunakan
untuk mengetahui masing ± masing variabel yaitu
Berdasarkan pada tabel 4.1 di atas mengenai variabel kepuasan kerja (X1) dan variabel motivasi
hasil analisis regresi linier berganda kerja (X2) terhadap variabel terikat prestasi kerja
menunujukkan bahwa koefisien regresi (R) (Y) dengan cara membandingkan thitung dengan
mempunyai nilai sebesar 0,583. Berarti ini ttabel dan dapat dikatakan berpengaruh signifikan
menunjukkan bahwa model regresi mampu jika thitung > ttabel atau p-YDOXH . = 0.05. dibawah
menjelaskan pengaruh variabel ± variabel X ini pada tabel 2 menunjukkan perbandingan nilai
terhadap variabel Y sebesar 58,3 %. antara thitung dengan ttabel :
Sedangkan dari tabel 14 diatas mengenai
hasil analisis regresi linier berganda dapat Tabel 4.2
diketahui koefisien determinasi ( Adjusted R Nilai thitung dan nilai ttabel
Square) mempunyai nilai sebesar 0,318. Hal ini Variabel thitung ttabel Sig Keterangan
berarti bahwa model regresi yang didapat mampu Kepuasan kerja 2,612 0,4438 0.011 Signifikan
menjelaskan pengaruh variabel ± variabel X Motivasi kerja 2,47 0,4438 0,016 Signifikan
terhadap variabel Y sebesar 31,8 % dan sisanya
68,2 % dijelaskan variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini. Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat
diketahui sebagai berikut :
a. Pengaruh Variabel kepuasan kerja (X1)
terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Y)
4.2. Pengujian Hipotesis Berdasarkan pada tabel 15 diatas hasil
Uji Simultan (Uji F) analisis regresi menunjukkan bahwa dapat
Uji simultan (Uji F) digunakan untuk diperoleh nilai thitung sebesar 2,612,
mengetahui apakah variabel bebas yaitu dalam sedangkan nilai ttabel sebesar 0,4438, dengan
penelitian ini variabel kepuasan kerja (X1) dan Sig 0,011 dengan alpha 0,05. Hal ini dapat
variabel motivasi kerja (X2) mempunyai pengaruh disimpulkan bahwa thitung > ttabel atau nilai
secara bersama ± sama mempunyai pengaruh sinifikansi 0,011 < 0,05 berati H0 ditolak Ha
signifikan terhadap variabel terikat yaitu dalam diterima sehingga bahwa variabel kepuasan
penelitian prestasi kerja (Y). Sebelumnya untuk kerja (X1) secara parsial mempunyai
hipotesis dalam penelitian ini yaitu apakah pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja
variabel kepuasan kerja (X1) dan variabel motivasi karyawan (Y), yaitu semakin tinggi kepuasan
kerja (X2) mempunyai pengaruh sinifikan secara kerja yang dimiliki oleh karyawan PT. Inti

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 1 April 2013| 127


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan maka menghasilkan output yang maksimal pula dengan
semakin tinggi pula prestasi kerja yang kerja keras sehingga prestasi kerja karyawan akan
dihasilkan. meningkat.
b. Pengaruh Variabel motivasi kerja (X2)
terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Y) 4.3.2. Pengaruh Kepuasan kerja dan Motivasi
Berdasarkan pada tabel 2 di atas hasil Kerja Secara Parsial Terhadap Prestasi Kerja
analisis regresi menunjukkan bahwa dapat a. Pengaruh Variabel Kepuasan Kerja (X1)
diperoleh nilai thitung sebesar 2,47 sedangkan terhadap prestasi kerja karyawan
nilai ttabel sebesar 0,4438, dengan Sig 0,016 Berdasarkan hasil analisis dalam
dengan alpha 0,05. Hal ini dapat disimpulkan penelitian ini menunjukkan bahwa dapat
bahwa thitung > ttabel atau nilai sinifikansi 0,011 disimpulkan secara parsial variabel kepuasan
< 0,05 berati H0 ditolak Ha diterima sehingga kerja mempunyai pengaruh yang signifikan
variabel motivasi kerja (X2) secara parsial terhadap prestasi kerja. Hal ini dapat
mempunyai pengaruh signifikan terhadap ditunjukkan dengan adanya hasil perhitungan
prestasi kerja karyawan (Y), yaitu semakin yaitu hasil analisis regresi menunjukkan
tinggi motivasi kerja yang dimiliki oleh bahwa dapat diperoleh nilai thitung sebesar
karyawan PT. Inti Luhur Fuja Abadi 2,612, sedangkan nilai ttabel sebesar 0,4438,
(ILUFA), Pasuruan maka semakin tinggi pula dengan Sig 0,011 dengan alpha 0,05. Hal ini
prestasi kerja yang dihasilkan. dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel atau
Berdasarkan hasil analisis regresi linier nilai sinifikansi 0,011 < 0,05 berati H0 ditolak
berganda diatas diatas dapat disimpulkan atau Ha diterima sehingga bahwa variabel kepuasan
dapat dibuktikan bahwa hipotesis sebelumnya kerja (X1) secara parsial mempunyai pengaruh
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa signifikan terhadap prestasi kerja karyawan
secara parsial variabel kepuasan kerja (X1) (Y). Selain itu dari hasil analisis deskriptif
dan variabel motivasi kerja (X2) secara untuk variabel kepuasan kerja diperoleh
statistik dapat diuji atau diterima mempunyai mempunyai rerata mean sebanyak 3,98 yang
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi dapat dikategorikan tinggi ini berarti kepuasan
kerja karyawan (Y). kerja yang dimiliki oleh karyawan PT. Inti
Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan tinggi.
Apabila seorang karyawan mendapatkan rasa
4.3. Pembahasan kepuasan kerja yang tinggi secara tidak
4.3.1. Pengaruh variabel kepuasan kerja dan langsung dia juga akan melaksanakan
motivasi kerja secara simultan terhadap pekerjaannya dengan baik. Berdasarkan hasil
variabel prestasi kerja dari penelitian ini mengenai kepuasan kerja
Berdasarkan hasil yang di dapat dalam yang diteliti dengan 4 indikator kepuasan kerja
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat yaitu kepuasan pada pekerjaan itu sendiri,
pengaruh yang signifikan secara simultan (secara kepuasan pada gaji, kepuasan pada promosi
bersama ± sama) terhadap prestasi kerja karyawan jabatan, dan kepuasan pada kondisi kerja
dengan nilai Sig. F sebesar 0,000 lebih kecil dari dimana secara parsial variabel kepuasan kerja
nilai signifikan yang ditentukan yaitu sebesar telah teruji ini artinya bahwa kepuasan kerja
0,05. Nilai probabilitas tersebut dibawah 5% mempunyai pengaruh yang signifikan
(p<0,05) sehingga menghasilkan keputusan Ha terhadap prestasi kerja seperti yang telah
diterima dan Ho ditolak, karena Ho ditolak maka dijelaskan pada hasil analisis dari regresi linier
hipotesis menyatakan bahwa variabel kepuasan berganda. Dengan demikian dilihat dari
kerja dan motivasi kerja secara simultan (secara tanggapan responden dan dilihat dari hasil
bersama ± sama) mempunyai pengaruh yang analis regresi linier berganda keduanya telah
signifikan terhadap prestasi kerja pada PT. Inti teruji dan positif secara parsial mempunyai
Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan dapat pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
diterima atau dapat teruji. Hal ini dapat kerja karyawan. Ini artinya bahwa kepuasan
disimpulkan bahwa pada PT. Inti Luhur Fuja kerja sangat penting dibutuhkan oleh
Abadi (ILUFA), Pasuruan jika karyawan karyawan pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi
mempunyai kepuasan kerja dan motivasi yang (ILUFA), Pasuruan guna terciptanya kondisi
tinggi maka karyawan tersebut juga akan dapat kerja dan lingkungan kerja yang baik yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 1 April 2013| 128


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
didukung oleh rasa puasnya karyawan baik semakin tinggi motivasi kerja yang dimiliki
dalam aspek finansial maupun dalam aspek oleh karyawan PT. Inti Luhur Fuja Abadi
non finansial. Tentunya juga harus (ILUFA), Pasuruan maka semakin tinggi pula
mendapatkan dukungan dan perhatian khusus prestasi kerja yang dihasilkan. Hal ini dapat
dari perusahaan mengenai hal tersebut guna disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja
mensejahterkan kehidupan karyawan lebih (X2) dapat teruji melalui perhitungan statistik
baik dan nantinya juga dapat berimbas pada mempunyai pengaruh terhadap prestasi kerja,
hasil kerja dari karyawan itu sendiri dan bisa semakin tinggi motivasi kerja yang dimiliki
perusahaan bisa mencapai visi dan misinya oleh seorang karyawan semakin tinggi pula
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh prestasi kerja karyawan yang dapat dihasilkan.
perusahaan. Selain itu dapat dilihat dari hasil analisis
Sesuai dengan Teori yang disebutkan deskriptif untuk variabel motivasi kerja dapat
Menurut Strauss dan Sayles dalam Handoko diperoleh bahwa variabel motivasi kerja
´ .HSXDVDQ NHUMD MXJD SHQWLQJ mempunyai rerata mean sebanyak 4,35 ini
untuk aktualisasi diri. Karyawan yang tidak dapat dikategorikan sangat tinggi, berarti
memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah bahwa motivasi yang dimiliki oleh karyawan
mencapai kematangan psikologis, dan pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan
gilirannya menjadi frustasi. Karyawan seperti tinggi. ini dapat disimpulkan bahwa sebagian
ini akan sering melamun, mempunyai besar responden setuju dengan motivasi kerja
semangat kerja rendah, cepat lelah dan bosen, yang tinggi harus ditanamkan dan dimiliki
emosinya tidak stabil, sering absen dan oleh setiap karyawan guna meningkatkan
melakukan kesibukan yang tidak ada prestasi kerja karyawan. Bahwa semakin
hubungannya dengan pekerjaan yang harus tinggi motivasi kerja yang dimiliki seorang
dilakukan. Sedangkan karyawan yang karyawan akan lebih termotivasi untuk
mendapatkan kepuasan kerja biasanya melakukan dengan dorongan yang kuat dalam
mempunyai catatan kehadiran dan perputaran menjalankan tugas ± tugas dan tanggung
yang lebih baik, kurang aktif dalam kegiatan jawab pekerjaan yang maksimal, sehingga
serikat karyawan, dan (kadang-kadang) output yang dihasilkanpun dapat maksimal
berprestasi kerja lebih baik dari pada pula dan tentunya akan berimbas pula pada
karyawan yang tidak memperoleh kepuasan perusahaan karena semua pekerjaan yang
kerja. Oleh karena itu kepuasan kerja dikerjakan oleh karyawan dapat maksimal
mempunyai arti penting bagi karyawan sesuai dengan visi dan misi dari perusahaan
maupun perusahaan, terutama karena tersebut. Berdasarkan dari hasil penelitian
menciptakan keadaan positif di dalam bahwa karyawan pada PT. Inti Luhur Fuja
OLQJNXQJDQ NHUMD SHUXVDKDDQ´ Abadi (ILUFA), Pasuruan mempunyai
motivasi yang tinggi untuk mencapai prestasi
b. Pengaruh Motivasi Kerja Secara Parsial kerja yang tinggi.
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Sesuai dengan teori yang telah
Berdasarkan hasil analisis dalam disebutkan Menurut Hasibuan (2001:94)
penelitian ini menunjukkan bahwa dapat PHQJHPXNDNDQ EDKZD ³6XDWX KDVLO NHUMD
disimpulkan secara parsial variabel motivasi seseorang yang dicapai seseorang dalam
kerja mempunyai pengaruh yang signifikan melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
terhadap prestasi kerja. Hal ini dapat kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
ditunjukkan dengan hasil perhitungan yaitu SHQJDODPDQ GDQ NHVXQJJXKDQ VHUWD ZDNWX´
hasil analisis regresi menunjukkan bahwa ³3UHVWDVL NHUMD PHUXSDNDQ JDEXQJDQ GDUL WLJD
dapat diperoleh nilai thitung sebesar 2,47 faktor penting, yaitu kemampuan dan minat
sedangkan nilai ttabel sebesar 0,4438, dengan seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan
Sig 0,016 dengan alpha 0,05. Hal ini dapat atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan
disimpulkan bahwa thitung > ttabel atau nilai tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin
sinifikansi 0,011 < 0,05 berati H0 ditolak Ha tinggi ketiga faktor diatas, semakin besarlah
diterima sehingga variabel motivasi kerja (X2) SUHVWDVL NHUMD NDU\DZDQ EHUVDQJNXWDQ´
secara parsial mempunyai pengaruh signifikan
terhadap prestasi kerja karyawan (Y), yaitu

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 1 April 2013| 129


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
5. KESIMPULAN DAN SARAN secara parsial mempunyai pengaruh signifikan
Kesimpulan terhadap prestasi kerja karyawan (Y), yaitu
Melalui hasil analisis deskriptif dapat semakin tinggi motivasi kerja yang dimiliki oleh
diketahui bahwa Kepuasan kerja yang dimiliki karyawan PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA),
karyawan PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan maka semakin tinggi pula prestasi kerja
Pasuruan tinggi dengan hasil rerata mean yang dihasilkan.
sebanyak 3,98. Sedangkan untuk variabel motivasi
mempunyai hasil yang sangat tinggi dengan rerata Saran
mean sebanyak 4,35. Sedangkan untuk variabel Agar kepuasan kerja yang dimiliki oleh
prestasi kerja mempunyai hasil yang sangat tinggi karyawan itu bisa terwujud maka perusahaan juga
dengan rerata mean sebanyak 4,16. harus memberikan dukungan ± dukungan kepada
Berdasarkan hasil yang di dapat dalam karyawan terutama masalah gaji untuk bisa
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat memenuhi kebutuhan para karyawan yang masih
pengaruh yang signifikan secara simultan (secara perlu ditingkatkan dan diperhatikan lagi sehingga
bersama ± sama) variabel kepuasan kerja dan dapat memberikan kepuasan pada masing ±
motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan masing karyawan. Selanjutnya kepuasan kerja
dengan nilai Sig. F sebesar 0,000 lebih kecil dari dapat tercipta oleh masing ± masing karyawan
nilai signifikan yang ditentukan yaitu sebesar dan karyawan akan merasa lebih puas dari segala
0,05. Nilai probabilitas tersebut dibawah 5% aspek baik itu merasa puas yang berkaitan dengan
(p<0,05) sehingga menghasilkan keputusan Ha pekerjaanya sendiri, puas akan gaji yang diberikan
diterima dan Ho ditolak, karena Ho ditolak maka oleh perusahaan, kepuasan pada promosi jabatan,
hipotesis menyatakan bahwa variabel kepuasan dan puas terhadap kondisi kerja yang ada di
kerja dan motivasi kerja secara simultan (secara lingkungan tempat kerja. Kalau karyawan
bersama ± sama) mempunyai pengaruh yang mempunyai kepuasan kerja yang tinggi secara
signifikan terhadap prestasi kerja pada PT. Inti tidak langsung dia akan melakukan pekerjaan
Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan dapat dengan lebih baik.
diterima atau dapat teruji. Perusahaan harus lebih memperhatikan
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian faktor ± faktor yang memotivasi karyawan baik itu
ini menunjukkan bahwa dapat disimpulkan secara faktor yang dilihat dari faktor hygiene itu
parsial variabel kepuasan kerja mempunyai sendiri/faktor pemelihara seperti kebijakan
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja. administrasi, hubungan yang baik dengan
Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya hasil penyelia, keamanan kerja apabila faktor ± faktor
perhitungan yaitu hasil analisis regresi tersebut tercipta maka karyawan akan merasa
menunjukkan bahwa dapat diperoleh nilai thitung lebih termotivasi dan puas sehingga dapat
sebesar 2,612, sedangkan nilai ttabel sebesar meningkatkan prestasi kerjanya sebaliknya
0,4438, dengan Sig 0,011 dengan alpha 0,05. Hal apabila faktor ± faktor pemelihara tersebut tidak
ini dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel atau tercipta maka akan terjadinya ketidakpuasan pada
nilai sinifikansi 0,011 < 0,05 berati H0 ditolak Ha karyawan dan hal ini perlu mendapatkan perhatian
diterima sehingga bahwa variabel kepuasan kerja yang lebih dari atasan. Selain faktor hygiene yang
(X1) secara parsial mempunyai pengaruh harus diperhatikan untuk memotivasi karyawan
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y). perusahaan juga harus lebih memperhatikan faktor
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian motivasi itu sendiri/faktor pemuas karyawan
ini menunjukkan bahwa dapat disimpulkan secara seperti keinginan karyawan untuk berprestasi,
parsial variabel motivasi kerja mempunyai kemajuan karir, tanggung jawab. Apabila kondisi
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja. intrinsik pekerjaan tersebut ada dalam perusahaan
Hal ini dapat ditunjukkan dengan hasil dapat berfungsi sebagai motivator untuk karyawan
perhitungan yaitu hasil analisis regresi lebih melakukan prestasi kerja yang maksimal.
menunjukkan bahwa dapat diperoleh nilai thitung Apabila motivasi kerja yang tinggi dimiliki oleh
sebesar 2,47 sedangkan nilai ttabel sebesar 0,4438, karyawan secara otomatis prestasi kerja juga akan
dengan Sig 0,016 dengan alpha 0,05. Hal ini dapat tinggi dan tentunya karyawan dalam menjalankan
disimpulkan bahwa thitung > ttabel atau nilai tugas dan tanggung jawab sesuai dengan apa yang
sinifikansi 0,011 < 0,05 berati H0 ditolak Ha diperintahkan oleh atasan dan bisa mencapai hasil
diterima sehingga variabel motivasi kerja (X2)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 1 April 2013| 130


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
yang maksimal sesuai yang diharapkan oleh
perusahaan.
Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian
dengan judul atau masalah yang sama hendaknya
lebih menggali lagi dan mempelajari variabel lain
yang berpengaruh terhadap prestasi kerja misalkan
variabel kemampuan. Selanjutnya dalam
menentukan variabel motivasi untuk penelitian
selanjutnya untuk menggunakan variabel yang
berpengaruh.

6 . DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji. 2004. Manajemen Bisnis.
Jakarta: STIE.
Handoko, Hani T. . 2000. Manajemen Personalia
dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :
BPFE
Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara
. 2001. Manajemen Sumber
Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta : PT.
Bumi Aksara
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2009.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Singarimbun,Masri. Effendi,Sofian. 2006. Metode
Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES
Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 1 April 2013| 131


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai