Anda di halaman 1dari 9

Formulasi minuman serbuk instan kombinasi jahe (Zingiber

officinale rosc) dan kunyit (Curcuma domestica val.) dengan


variasi gula pasir dan gula merah

Isna Lailatun Nisfiyah1, Isnindar1,*, Rise Desnita1


1
Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat
*Koresponden e-mail : isnindar@yahoo.com 089678621167
Abstrak
Jahe (Zingiber officinale Rosc) dan kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan jenis tanaman
herbal yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pengembangan minuman fungsional jahe dan kunyit agar
lebih praktis dapat dikemas dalam bentuk serbuk instan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik sifat fisik dan tingkat kesukaan masyarakat pada minuman serbuk instan kombinasi rimpang
jahe dan kunyit dengan penggunaan gula pasir (F1) dan variasi gula pasir dengan gula merah 3:1 (F2).
Minuman serbuk instan dibuat menggunakan metode kristalisasi gula. Hasil penelitian menunjukkan
penggunaan gula pasir dan variasi gula pasir dengan gula merah pada F1 dan F2 mempengaruhi
karakteristik sifat fisik minuman serbuk instan dengan nilai pH, kadar air, indeks pengetapan, waktu alir
dan sudut diam pada F1 masing-masing
-
masyarakat terhadap F1 dan F2 menunjukkan perbedaan yang signifikan pada warna dan aroma, namun
tidak berbeda signifikan pada rasa.
Kata kunci : Jahe, Kunyit, Minuman Serbuk Instan

Formulation of instant powder drink combination of ginger


(Zingiber officinale Rosc) and turmeric (Curcuma domestica
Val.) with variations of sugar and brown sugar
Abstract

Ginger (Zingiber officinale Rosc) and turmeric (Curcuma domestica Val.) are herbs that very
beneficial for health. This research aims to determine the physical characteristics and society preference
levels for instant powder drinks combination of ginger and turmeric with using sugar (F1) and variations
of sugar and brown sugar 3:1 (F2). The instant powder drinks were made using sugar crystallization
method. The results showed that the use of sugar and variations of sugar and brown sugar at F1 and F

each were 6.12; 1.61%; 5.27%; 8.93 g/s; and 31 The public preference levels for F1 and F2 was
significantly different in color and aroma, but that is not significantly different in taste.

Keywords : Ginger, Instant Powder Drink, Turmeric

Pendahuluan sebagai antioksidan dan secara tradisional


Tanaman herbal di Indonesia digunakan untuk mengobati mual, flu,
mempunyai berbagai manfaat untuk kesehatan menyembuhkan luka, asma, penyakit jantung
dan telah banyak diolah ke dalam bentuk dan gangguan pencernaan (Aditya et al., 2018).
minuman fungsional, salah satunya yaitu Jahe mempunyai senyawa aktif berupa
minuman fungsional dari jahe. Minuman seskuiterpen, bisapolene, zingiberene,
fungsional jahe bermanfaat sebagai minuman zingiberol, dan beberapa minyak atsiri yang
penyegar dan penghangat tubuh, untuk sirkulasi berkhasiat sebagai analgesik, sedatif, antipiretik
darah dan dapat menurunkan kadar kolesterol dan antibakteri (Rehman et al., 2011). Tanaman
(Firdausni et al., 2011). Jahe (Zingiber herbal lainnya yang juga sering dibuat ke dalam
officinale Rosc) diketahui memiliki kemampuan bentuk minuman fungsional yaitu kunyit
(Curcuma domestica Val.). Kunyit mempunyai Jenis penelitian yang digunakan berupa
komponen utama berupa kurkuminoid 10,29% metode penelitian eksperimental. Metode
dan beberapa minyak atsiri yang berfungsi eksperimen ini dilakukan bertujuan untuk
sebagai antioksidan, antibakteri, dan anti mendapatkan formulasi minuman serbuk instan
hepatotoksik (Rukmana, 1994). kombinasi jahe dan kunyit dengan karakteristik
Minuman fungsional dari kombinasi sifat fisik yang sesuai dengan syarat mutu SNI
jahe dan kunyit sering dikonsumsi oleh minuman serbuk. Penelitian ini dilakukan di
masyarakat di sekitar Pontianak untuk Laboratorium Teknologi Fakultas Kedokteran
mengatasi nyeri saat haid, mengatasi mual dan Universitas Tanjungpura pada tanggal 23
kembung dan meningkatkan kekebalan tubuh. November 2020 sampai 15 Februari 2021.
Penggunaan dengan cara tersebut masih
memiliki permasalahan seperti pada usia simpan Alat dan Bahan
yang singkat dan kurang praktis dalam segi Alat yang digunakan dalam penelitian
pemakaian. Pengembangan minuman fungsional ini antara lain ayakan mesh 80, baskom, blender
dari segi pengemasan sangat dibutuhkan agar (Miyako), corong stainless, gelas ukur (Owl
memberi kemudahan bagi masyarakat Plast), kain saring, kompor (Rinnai),
(konsumen). Minuman herbal dalam bentuk moisturbalance (Kern DLB-A), pH meter
cairan atau ready to drink dapat dikemas dengan digital, pisau, sendok kayu (Lancar Jaya),
lebih praktis dalam bentuk serbuk instan. stopwatch, tapped density (Erweka SVM 122),
Minuman serbuk instan adalah produk olahan termometer digital (Tp-101), timbangan digital
pangan siap saji berbentuk serbuk, mudah larut (SF-400) dan wajan antilengket (Oxone). Bahan
dalam air, praktis dalam penyajian dan memiliki yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jahe,
daya simpan yang cukup lama. Minuman serbuk kunyit, aquadest, gula merah, gula pasir dan
instan harus memenuhi beberapa syarat khusus, wadah kemasan sachet. Bahan-bahan yang
diantaranya kering dan terpisah, mudah dituang, diperlukan diperoleh dari Pasar Tengah, Jalan
tidak higroskopis, tidak menggumpal, mudah Asahan, Dalam Bugis, Pontianak.
dibasahi, dan cepat larut (Setiyoningrum, 2011).
Minuman serbuk instan dibuat melalui proses Langkah-Langkah Penelitian
kristalisasi dengan agen kristalisasi utama yaitu Preparasi sampel
sukrosa. Gula pasir diketahui mengandung Rimpang jahe dan kunyit yang
sukrosa sebesar 99,95% dan gula merah diperoleh di determinasi terlebih dahulu di
memiliki kandungan sukrosa sebesar 85,27% Laboratorium Biologi Program Studi Biologi
(Setiyoningrum, 2011). Gula pasir berfungsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
sebagai pemanis dan sebagai agen kristalisasi Alam (FMIPA) Universitas Tanjungpura
yang dapat mempengaruhi kecepatan Pontianak. Rimpang kemudian dibersihkan dari
rekristalisasi. Gula merah juga digunakan pengotor dan dikupas kulitnya. Rimpang
sebagai pemanis dikarenakan mempunyai aroma kemudian ditimbang dan dihaluskan
dan rasa yang khas, serta mempunyai nilai menggunakan blender. Rimpang yang telah
indeks glikemik yang lebih rendah daripada halus kemudian disaring dengan kain saring dan
gula pasir yaitu 35-54, sehingga dapat diambil filtratnya. Filtrat kemudian didiamkan
memberikan manfaat lebih baik untuk kesehatan selama 30 menit agar pati mengendap. Filtrat
(Muchaymien et al., 2014). kemudian
Penelitian ini dilakukan untuk -
mengetahui karakteristik sifat fisik dan konstan hingga air sedikit menyusut selama ±15
mengetahui tingkat kesukaan masyarakat menit, kemudian ditambahkan gula. Larutan
terhadap minuman serbuk instan kombinasi jahe yang -
dan kunyit dengan penggunaan gula pasir dan
variasi gula pasir dengan gula merah. Evaluasi
karakteristik sifat fisik dapat dilihat melalui tidak
beberapa parameter. Parameter – parameter mengalami karamelisasi gula. Serbuk yang
tersebut seperti nilai pH, kadar air, pengetapan, sudah mengering kemudian didinginkan pada
waktu alir, sudut diam, organoleptik dan tingkat suhu ruang ±10 menit. Jika terdapat gumpalan
kesukaan yang meliputi warna, aroma dan rasa dihancurkan dengan blender kering, kemudian
dari minuman serbuk instan. diayak dengan ayakan mesh 80 untuk
mendapatkan serbuk yang halus dan homogen.
Formulasi minuman serbuk instan kombinasi
Metode jahe dan kunyit dapat dilihat pada tabel 1.
Jenis dan waktu penelitian Tabel 1. Formulasi minuman serbuk instan
Formula tertutup bagian bawahnya, dibuka penutup
Bahan sehingga serbuk dapat mengalir dan membentuk
F1 F2
Jahe 300 g 300 g suatu timbunan serbuk. Ukur tinggi (h) dan jari-
Kunyit 100 g 100 g jari dasar (r) timbunan serbuk. Nilai dari sudut
Gula Pasir 800 g 600 g diam yang dapat diterima antara 20-40°
Gula Merah - 200 g (Fatmawaty et al., 2015; Voight, 1984).
Air 400 ml 400 ml h
tan α =
𝑟
Penentuan Karakteristik Sifat Fisik (3)
pH Organoleptik
Pengujian dilakukan dengan Pengujian organoleptik merupakan
melarutkan 20 gram serbuk dalam 100 ml air. pengujian yang didasarkan pada proses
pH meter dikalibrasi dahulu dengan buffer pH penginderaan. Penilaian uji organoleptik
6,86, pH 4,01 dan pH 9,18 hingga alat meliputi pengamatan warna, aroma, rasa dan
menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian tekstur minuman serbuk instan. Uji ini
dicuci dengan aquadest dan dikeringkan dengan dilakukan untuk kedua formula (Negara et al.,
tisu. pH meter dicelupkan dalam sediaan, 2016).
dibiarkan alat menunjukkan harga pH konstan
(DepKes, 2014). Pengujian tingkat kesukaan
Kadar air Uji tingkat kesukaan dilakukan dengan
Pengujian kadar air dilakukan dengan pengambilan data dari panelis sebanyak 20
menggunakan alat moisture balance. orang yang memenuhi kriteria inklusi dan
Temperatur diprogram eksklusi. Adapun kriteria inklusi berupa calon
3 menit. Serbuk ditimbang sebanyak 5 g, panelis berusia 18-40 tahun, tidak memiliki
diletakkan di atas piringan dan diratakan keengganan atau alergi terhadap bahan dalam
kemudian ditutup. Setelah proses selesai, maka penelitian, dan tidak sedang mengalami sakit
persen kadar air dari serbuk akan tertera secara panca indera terutama indra pengecap, pembau
otomatis (Sudarsi & Nst, 2018). Syarat kadar air dan penglihatan. Sedangkan kriteria eksklusi
minuman serbuk instan sesuai SNI 01-4320- berupa calon panelis yang merokok dan sedang
1996 yaitu maksimal 3% (BSN, 1996). mengonsumsi alkohol (mabuk) (Hamidah et al.,
Pengetapan 2018). Panelis memberikan tanggapan terhadap
Pengujian dilakukan dengan produk dengan mengamati rasa, warna, dan
memasukkan serbuk ke dalam gelas ukur hingga aroma pada sediaan. Skala mutu tingkat
batas 50 ml (V0). Gelas ukur dipasangkan pada kesukaan berupa skala numerik yaitu (1) sangat
alat dan rotar dinyalakan sampai diperoleh tidak suka, (2) tidak suka, (3) biasa, (4) suka,
volume konstan (Vt). Hasil uji pengetapan yang (5) sangat suka (Permata & Sayuti, 2016).
dipersyaratkan adalah pengurangan volume Pengujian ini dilakukan setelah memenuhi etik
tidak melebihi 20% yang menunjukkan sifat alir penelitian. Penelitian ini telah diajukan kepada
yang baik (Lachman et al., 1994; Lina et al., Komite Etik Penelitian Fakultas kedokteran
2014). Universitas Tanjungpura dan telah disetujui
V0 − Vt berdasarkan surat keterangan lolos kaji etik No.
T% = x 100% 1226/UN22.9/TA/2021 yang dikeluarkan pada
V0 tanggal 8 Februari 2021.
(1)
Waktu alir
Pengujian dilakukan dengan Pengolahan dan analisis data
memasukkan 100 g serbuk ke dalam corong Formulasi yang memenuhi persyaratan
yang tertutup bagian bawahnya, dibuka sambil standar minuman serbuk instan selanjutnya
menyalakan stopwatch dan dihitung waktu dilakukan replikasi tiga kali untuk menunjukkan
alirnya. Sifat alir serbuk dapat dikatakan baik bahwa formulasi tersebut menunjukkan hasil
j ≤ standar yang tidak berbeda. Hasil pengujian
10 detik atau mempunyai waktu ≥ kemudian dianalisis statistik (uji normalitas,
(Lubis et al., 2016; Voight, 1984). homogenitas dan Independent Sample T-test
w jika data terdistribusi normal atau Mann-
Waktu alir = Whitney jika data tidak terdistribusi normal)
t
(2) dengan menggunakan software SPSS
Sudut diam (Statistical Product and Service Solutions) versi
Pengujian dilakukan dengan 25.
memasukkan 100 g ke dalam corong yang
HASIL menggunakan metode kristalisasi dengan agen
Preparasi sampel pengkristal yaitu sukrosa. Kristalisasi dilakukan
Sampel yang digunakan pada dengan cara pemekatan larutan sampai
penelitian ini yaitu rimpang jahe dan kunyit. konsentrasi bahan yang terlarut (solut) menjadi
Rimpang jahe dan kunyit yang diperoleh dari lebih besar daripada pelarutnya pada suhu yang
Pasar Tengah, Jalan Asahan, Dalam Bugis, sama (Rifkowaty & Martanto, 2016). Pada
Pontianak. Hasil determinasi tanaman dengan keadaan ini, molekul-molekul sukrosa dalam
nomor surat 131/A/LB/FMIPA/UNTAN/2020 bentuk inti kristal akan saling menempel dan
menunjukkan bahwa sampel jahe yang tumbuh menjadi kristal-kristal yang lebih besar
digunakan adalah Zingiber officinale Roscoe membentuk serbuk yang terpisah dan kering
dan pada nomor surat (Mursalin et al., 2019). Pembuatan minuman
130/A/LB/FMIPA/UNTAN/2020 menunjukkan serbuk instan kombinasi jahe dan kunyit
bahwa sampel kunyit yang digunakan adalah dilakukan secara bertahap dimulai dari sortasi
Curcuma domestica Val. basah, sortasi kering, penghalusan,
pengendapan dan pemanasan. Proses
Pengujian pH, kadar air, pengetapan, waktu penghalusan sampel bertujuan agar sel-sel yang
alir dan sudut diam terkandung pada sampel menjadi pecah atau
Hasil uji pH, kadar air, pengetapan, rusak menyebabkan keluarnya organel sel
waktu alir dan sudut diam pada minuman sehingga dapat larut dengan air. Proses
serbuk instan dapat dilihat pada tabel 2. penghalusan juga dilakukan untuk
Tabel 2. Hasil pengujian karakteristik sifat fisik menghaluskan gumpalan kristal yang sudah
minuman serbuk instan kering, hal ini dilakukan untuk memperkecil
ukuran
Rata-rata dan SD partikel. Pengecilan ukuran partikel
Formula bermanfaat untuk
pH Kadar air Pengetapan Waktu alir meningkatkan
Sudut diam kelarutan
F1 6,52 ± 0,10 0,39 ± 0,21 12,37 ± minuman
1,26 14,27 serbuk instan 28,3
± 1,76 saat ±dilarutkan
0,34 dalam
F2 6,12 ± 0,17 1,61 ± 0,40 air. Pengendapan
5,27 ± 1,10 8,93 ± 0,72 filtrat selama
31,25 ± 1,77 30 menit
dilakukan untuk mengendapkan pati yang dapat
Pengujian organoleptik mengganggu proses kristalisasi. Pati dapat
Hasil uji organoleptik pada minuman mengalami gelatinisasi saat dipanaskan, terjadi
serbuk instan dapat dilihat pada gambar 1. karena adanya pertukaran molekul amilosa ke
air dan pati akan mengembang membentuk
gumpalan, sehingga dapat mengganggu proses
kristalisasi dari sukrosa dan menghasilkan
pigmen berwarna coklat (terkaramelisasi)
(Palupi et al., 2011).
Pembuatan minuman serbuk instan
pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti pemilihan sampel, teknik pemasakan,
dan proses pengkristalan (Mursalin et al., 2019).
Pemilihan sampel dapat dilihat dari tingkat
keasaman dari sampel yang digunakan. Sampel
yang digunakan tidak boleh memiliki pH yang
Gambar 1. Hasil uji organoleptik minuman terlalu rendah (asam) dikarenakan sifat sukrosa
serbuk instan F1 dan F2 dengan replikasi 3 kali yang sangat dipengaruhi oleh pH asam.
Penelitian oleh Cancela et al. (2005) dalam
Pengujian tingkat kesukaan Ahmed et al. (2016) menunjukkan bahwa
Hasil uji tingkat kesukaan minuman sukrosa pada pH rendah selama proses
serbuk instan terhadap 20 panelis dapat dilihat pembuatan akan berubah menjadi glukosa dan
pada tabel 3. fruktosa, sehingga mengurangi potensi sukrosa
Tabel 3. Hasil uji tingkat kesukaan minuman untuk membentuk kristal kembali (Ahmed et
serbuk instan al., 2016). Berdasarkan hasil pengujian pada
Parameter (rata-rata dan SD) sari jahe memiliki pH sebesar 6,76 dan
bahan,
Formula
Warna Aroma Rasa
sari kunyit memiliki pH sebesar 6,64, sehingga
F1 3,9 ± 0,78 3,95 ± 0,51 dapat 4,3digunakan
± 0,73 sebagai sampel dalam
F2 4,4 ± 0,68 4,5 ± 0,69 4,6 ± 0,6
pembuatan minuman serbuk instan. Faktor
teknik pemasakan dan proses pengkristalan
PEMBAHASAN dipengaruhi oleh suhu pemanasan dan teknik
Pembuatan minuman serbuk instan pengadukan. Suhu pemanasan yang digunakan
pada penelitian sekitar 100-1 untuk dan dapat mempercepat pertumbuhan
mengurangi kadar air pada larutan filtrat dan mikroorganisme (Suprapti, 2003). Hasil uji
diturunkan pada suhu 80 C untuk menghindari menunjukkan bahwa kedua formula
terjadinya karamelisasi pada sukrosa saat filtrat menghasilkan kadar air yang berbeda nyata.
mulai mengering. Sukrosa memilik Persentase kadar air rata-rata pada F2 lebih
(DepKes, 2014), sehingga jika besar daripada F1, dimana F1 sebesar 0,39 ±
menggunakan suhu pemanasan berlebih dapat 0,21 dan F2 sebesar 1,61 ± 0,40. Kadar air dari
menyebabkan terbentuknya karamelisasi. kedua formula memenuhi persyaratan uji
Reaksi karamelisasi merupakan reaksi yang minuman serbuk instan yang baik yaitu tidak
terjadi karena adanya interaksi gula–gula pada lebih dari 3% (BSN, 1996). Perbedaan
suhu yang tinggi (mendekati titik leburnya) persentase kadar air pada F1 dan F2
(Putra, 2016). Teknik pengadukan yang dikarenakan penggunaan gula merah pada F2
diperlukan yaitu pengadukan secara konstan yang mempunyai nilai kadar air yang lebih
agar panas yang dihasilkan dari api dapat tinggi daripada gula pasir. Gula merah berasal
tersebar merata pada larutan. Selama proses dari nira kelapa berupa balok berwarna coklat,
pemanasan, panas dari api akan dilepaskan beraroma khas dan mempunyai kadar air yang
sehingga dapat memicu terjadinya karamelisasi tinggi. Sedangkan gula pasir merupakan
gula (Mursalin et al., 2019). Tahap pemanasan kristalisasi dari cairan tebu yang berwarna putih
pada F1 terjadi selama 25 menit dan pada F2 memiliki butir yang keras dan halus dengan
selama 35 menit sampai larutan mulai kadar air yang rendah (Firdausni et al., 2017).
mengkristal. Penggunaan gula merah pada F2 Penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh
menyebabkan proses kristalisasi yang lebih Firdausni et al. (2017) bahwa perlakuan dengan
lama daripada F1, hal ini dikarenakan gula pemakaian gula merah dapat meningkatkan
merah mempunyai konsentrasi sukrosa yang kadar air pada minuman jahe instan (Firdausni
lebih rendah dan kadar air yang lebih tinggi et al., 2017).
daripada gula pasir (Firdausni et al., 2017). Uji pengetapan dilakukan untuk
Pengujian karakteristik sifat fisik mengetahui penurunan volume sejumlah serbuk
minuman serbuk instan seperti yang disajikan akibat getaran atau hentakan. Semakin kecil
pada tabel 2 dilakukan karena sifat fisik selisih antara volume sebelum dengan setelah
minuman serbuk instan sangat berpengaruh pengetapan akan menunjukkan indeks
terhadap proses pengemasan pada wadah pengetapan yang semakin kecil (Lachman et al.,
kemasan sachet dari minuman serbuk instan, 1994). Hasil uji menunjukkan nilai rata-rata
sehingga dapat dievaluasi sifat fisiknya dengan indeks pengetapan pada F1 lebih besar daripada
uji pH, kadar air, pengetapan, waktu alir dan F2, dimana pada F1 sebesar 12,37 ± 1,26 dan F2
sudut diam. Uji pH dilakukan untuk mengetahui sebesar 5,27 ± 1,10. Hasil uji didapatkan bahwa
tingkat keasaman pada minuman serbuk instan. kedua formula mempunyai nilai yang
Hasil uji menunjukkan bahwa minuman serbuk memenuhi persyaratan, dimana sifat fisik massa
instan memiliki nilai pH rata-rata F1 lebih besar serbuk yang baik yaitu kurang dari 20%
daripada F2, yaitu F1 sebesar 6,52 ± 0,10 dan (Lachman et al., 1994). Besar kecilnya indeks
F2 sebesar 6,12 ± 0,17. Minuman serbuk instan pengetapan sangat ditentukan oleh bagaimana
yang dibuat memiliki tingkat keasaman yang campuran serbuk dalam mengisi ruang antar
cukup baik sehingga aman dikonsumsi dalam partikel dan memampatkan lebih rapat saat
keadaan perut kosong. pH pada F2 lebih rendah terjadinya getaran volumenometer (Hilaria &
dari F1 dikarenakan pada F2 menggunakan Octavia, 2020). Indeks pengetapan pada F2
penambahan gula merah yang cenderung mempunyai nilai yang lebih kecil daripada F1
mempunyai pH rendah, hal ini disebabkan dikarenakan pada F2 mempunyai nilai kadar air
karena gula merah terbuat dari nira kelapa yang yang lebih tinggi dari F1. Kadar air sangat
bersifat asam. Menurut Muchaymien (2014), dipengaruhi oleh kelembaban, kelembaban yang
nira kelapa bersifat sangat asam dan tinggi menyebabkan perpindahan uap air
mengandung sukrosa yang tinggi. Nira kelapa sehingga hal ini berpengaruh terhadap
diambil dengan cara mempertahankan keasaman peningkatan kadar air (Fachruri et al., 2019),
pada nira kemudian melewati proses pemasakan jika kelembaban tinggi maka ikatan (gaya tarik)
dan pendinginan menjadi gula merah antar partikel menjadi lebih kuat dan besar
(Muchaymien et al., 2014). Uji kadar air karena kontak permukaan naik (Lachman et al.,
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar 1994). Uji waktu alir dilakukan untuk
kandungan air yang terdapat pada minuman mengetahui sifat alir dari sediaan minuman
serbuk instan yang dibuat. Kadar air yang tinggi serbuk instan yang dibuat, dengan cara
dapat menyebabkan ketidakstabilan fisik produk mengalirkan sejumlah serbuk dalam suatu alat
(Voight, 1984). Hasil uji menunjukkan waktu cenderung berwarna kuning, sedangkan F2
alir rata-rata pada F1 lebih besar dari F2, menghasilkan warna coklat muda karena
dimana F1 mempunyai waktu alir sebesar 14,27 menggunakan gula merah, yang mana gula
± 1,76 dan F2 sebesar 8,93 ± 0,72. Kecepatan merah memiliki warna yang lebih dominan
w ≤ yaitu coklat kemerahan. F1 memiliki aroma
100 gram serbuk dengan demikian waktu yang khas jahe sedangkan F2 memiliki aroma
≥ (Voight, 1984), hal tersebut khas gula merah. Hal ini juga dipengaruhi oleh
menunjukkan bahwa F1 memenuhi persyaratan bahan-bahan yang digunakan. Penggunaan gula
uji dan F2 tidak memenuhi persyaratan uji. merah pada F2 memberikan aroma khas yang
Waktu alir pada F1 lebih besar dari F2 cukup kuat, sehingga serbuk menjadi beraroma
dikarenakan pada F2 mempunyai kadar air yang khas gula merah. Penggunaan jahe pada formula
lebih tinggi dari F1. Kelembaban atau kadar air lebih besar daripada penggunaan kunyit,
yang tinggi menyebabkan gaya tarik antar sehingga aroma yang dihasilkan pada F1 lebih
partikel menjadi lebih kuat karena kontak cenderung beraroma khas jahe. F1 memiliki
permukaan yang naik, sehingga serbuk rasa manis dan rasa sedikit pedas khas jahe
kehilangan mobilitasnya untuk mengalir sedangkan F2 memiliki rasa manis khas gula
(semakin lambat untuk bergerak turun) merah dan rasa sedikit pedas khas jahe. Hal ini
(Lachman et al., 1994). Hasil penelitian ini juga dipengaruhi oleh bahan yang digunakan,
sejalan dengan penelitian Ardiani (2012) yang pada F1 tidak menggunakan gula merah
mana waktu alir yang lama dipengaruhi oleh sedangkan pada F2 menggunakan gula merah,
lembabnya serbuk karena kadar air yang tinggi, yang mana gula merah mempunyai rasa yang
sehingga menurunkan waktu alir dari produk khas dan lebih manis. Rasa manis pada gula
(Ardiani, 2012). Sudut diam merupakan sudut merah dikarenakan mengandung beberapa jenis
maksimum yang dibentuk permukaan serbuk gula seperti sukrosa, fruktosa, glukosa dan
dengan permukaan horizontal berputar, semakin maltosa, dibandingkan dengan gula pasir yang
kecil nilai sudut diam, serbuk akan semakin hanya mengandung sukrosa (Muchaymien et
mudah mengalir dengan baik. Hasil uji al., 2014). Hasil pengamatan organoleptik juga
menunjukkan bahwa F1 mempunyai rata-rata menunjukkan bahwa kedua formula memiliki
sudut diam lebih kecil daripada F2, dimana F1 tekstur yang halus. Hal ini dikarenakan adanya
sebesar 28,3 ± 0,34 dan F2 sebesar 31,25 ± proses penghalusan menggunakan blender dan
1,77. Kedua formula minuman serbuk instan pengayakan dengan ayakan mesh 80, sehingga
memenuhi persyaratan uji sudut diam yang baik menghasilkan serbuk yang halus dan homogen.
yaitu dalam ren - j Hasil dari keempat parameter uji tersebut
serbuk memiliki sifat alir yang baik (Voight, memenuhi persyaratan mutu minuman serbuk
1984). Nilai sudut diam F2 lebih besar dari F1, instan yaitu warna, aroma dan rasa yang
hal ini dikarenakan pada F2 memiliki kadar air dihasilkan harus normal dan khas sesuai dengan
yang lebih tinggi dari F1. Sudut diam granul bahan yang digunakan, serta tekstur yang halus,
dipengaruhi oleh kandungan lembab, bila kering dan tidak menggumpal (BSN, 1996).
kandungan lembabnya tinggi, maka sudut diam Hasil pengujian tingkat kesukaan dapat
serbuk akan semakin besar dikarenakan adanya dilihat pada Tabel 3. Uji tingkat kesukaan
gaya kohesi antar partikel yang kuat, sehingga dilakukan untuk mengetahui kesukaan
akan membentuk gumpalan yang sulit mengalir masyarakat terhadap warna, aroma dan rasa
(Lachman et al., 1994). Hasil statistik pada tiap minuman serbuk instan. Uji ini dilakukan
uji karakteristik sifat fisik menunjukkan ketiga dengan 20 panelis yang bersedia dan telah
replikasi memiliki nilai signifikasi > 0,05 yang memenuhi persyaratan dari kriteria inklusi dan
menunjukkan data terdistribusi normal (uji eksklusi. Panelis harus berusia 18-40 tahun
normalitas) dan memiliki varian yang sama (uji dikarenakan usia ini merupakan usia yang
homogenitas), hasil statistik juga menunjukkan produktif sehingga dapat bertanggungjawab atas
nilai signifikansi < 0,05 sehingga menunjukkan keputusannya. Individu yang tergolong dewasa
terdapat perbedaan yang signifikan antara F1 awal ialah yang berusia 18-40 tahun dan
dan F2 (uji Independent Sample T-test). memiliki peran dan tanggung jawab yang besar.
Hasil uji organoleptik dapat dilihat Secara fisik, seorang dewasa awal memiliki
pada gambar 1. Warna minuman serbuk instan daya tahan dan taraf kesehatan yang prima
pada F1 terlihat berwarna kuning sedangkan (Putri, 2018). Hasil uji menunjukkan bahwa
pada F2 terlihat berwarna coklat muda, hal ini terdapat perbedaan rasa suka panelis terhadap
dipengaruhi oleh bahan-bahan yang digunakan. parameter warna, aroma dan rasa dari kedua
F1 menghasilkan serbuk berwarna kuning formula. Hasil pengamatan nilai kesukaan
karena menggunakan bahan utama kunyit yang terhadap warna menunjukkan bahwa nilai rata-
rata pada F2 lebih tinggi daripada F1, dimana KESIMPULAN
F2 sebesar 4,4 ± 0,68 (suka) sedangkan F1 Kesimpulan yang dapat diambil dari
sebesar 3,9 ± 0,78 (biasa). Hal ini disebabkan penelitian ini yaitu hasil penelitian
pada F1 yang menggunakan gula pasir saja menunjukkan bahwa penggunaan gula pasir dan
ketika dilarutkan dengan air menghasilkan variasi gula pasir dengan gula merah pada F1
warna kuning pucat sehingga kurang disukai dan F2 mempengaruhi karakteristik sifat fisik
panelis. Sedangkan pada F2 yang menggunakan minuman serbuk instan dengan nilai pH, kadar
variasi gula pasir dan gula merah ketika air, pengetapan, waktu alir dan sudut diam pada
dilarutkan dengan air menghasilkan warna F1 masing-masing sebesar 6,52; 0,39%;
coklat kemerahan seperti warna khas dari gula 12,37%; 14,27 g/detik; dan 2 sedangkan
merah, sehingga lebih menarik dan disukai oleh pada F2 masing-masing sebesar 6,12; 1,61%;
panelis. Hasil pengamatan tingkat kesukaan Tingkat
masyarakat terhadap aroma menunjukkan nilai kesukaan masyarakat terhadap F1 dan F2
rata-rata pada F2 lebih tinggi daripada F1, menunjukkan perbedaan yang signifikan pada
dimana F2 sebesar 4,5 ± 0,69 (suka) sedangkan warna dan aroma, namun tidak berbeda
F1 sebesar 3,95 ± 0,51 (biasa). Hal ini signifikan pada rasa.
dikarenakan pada F2 ketika dilarutkan dengan
air menghasilkan aroma khas gula merah yang SARAN
sangat harum sehingga lebih disukai dan Adapun saran yang dapat diberikan
diminati panelis dibandingkan dengan F1 yang pada penelitian ini yaitu perlu dilakukan
hanya menggunakan gula pasir. Warna dan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui masa
aroma merupakan faktor penting dalam produk simpan dari produk. Parameter-parameter
pangan dan daya tarik pada produk sehingga evaluasi sifat fisik yang sudah dilakukan dapat
dapat menimbulkan keinginan untuk dijadikan sebagai acuan untuk menentukan
mengkonsumsinya. Hasil uji statistika pada stabilitas fisik dari minuman serbuk instan
parameter warna dan aroma menunjukkan nilai kombinasi rimpang jahe dan kunyit.
signifikasi < 0,05 yang menunjukkan data tidak
terdistribusi normal (uji normalitas), sehingga UCAPAN TERIMA KASIH
dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney yang Kami mengucapkan terimakasih
menunjukkan siginifikansi < 0,05 (terdapat kepada segenap dosen dan pengelola
perbedaan yang signifikan antara F1 dan F2). Laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas
Hasil pengamatan tingkat kesukaan panelis Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak
terhadap rasa menunjukkan nilai rata-rata F2 atas bantuan peminjaman fasilitas dalam
lebih tinggi daripada F1, dimana F2 sebesar 4,6 penelitian ini.
± 0,6 (suka) sedangkan F1 sebesar 4,3 ± 0,73
(suka). Minuman serbuk instan F2 ketika DAFTAR PUSTAKA
dilarutkan dengan air memberikan rasa manis Aditya, Ali, A., & Ayu, D. F. 2018. Minuman
yang khas dari gula merah dan rasa sedikit Fungsional Serbuk Instan Jahe (Zingiber
pedas dari jahe yang cukup diminati oleh officinale R.) dengan Penambahan Sari
panelis, namun tidak sedikit juga yang Umbi Bit (Beta vulgaris L.) sebagai
menyukai rasa dari minuman serbuk instan F1 Pewarna Alami. Sagu, 17(2), 9–17.
yang ketika dilarutkan memberikan rasa sedikit Ahmed, A., Ali, S. W., Rehman, K. ur,
pedas khas jahe dan rasa manis dari gula pasir, Manzoor, S., Ayub, S. R., & Ilyas, M.
sehingga memberikan hasil yang tidak jauh 2016. Influence of Sugar Concentration
berbeda. Hasil uji statistika pada parameter rasa on Physicochemical Properties and
menunjukkan nilai signifikasi < 0,05 yang Sensory Attributes of Sapodilla Jam.
menunjukkan data tidak terdistribusi normal (uji PeerJPreprints.
normalitas), sehingga dilanjutkan dengan uji https://doi.org/10.7287/peerj.preprints.177
Mann-Whitney yang menunjukkan siginifikansi 7
> 0,05 (tidak terdapat perbedaan yang signifikan Ardiani, W. P. 2012. Perbandingan Variasi
antara F1 dan F2). Hasil penelitian ini sejalan Suhu Pengeringan Granul terhadap
dengan penelitian oleh Firdausni (2017) yang Kadar Air dan Sifat Fisis Tablet
mana penggunaan gula merah dapat Parasetamol. Universitas Sebelas Maret.
meningkatkan nilai kesukaan panelis terhadap BSN. 1996. Serbuk Minuman Tradisional SNI
warna dan aroma minuman serbuk instan jahe 01-4320-1996. Badan Standarisasi
dengan nilai 3,33 dan 3,08 (disukai) (Firdausni Nasional.
et al., 2017). DepKes, R. I. 2014. Farmakope Indonesia (V).
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Gula Merah Kelapa (Studi Kasus Di
Fachruri, M., Muhidong, J., & Sapsal, M. T. Pengrajin Gula Merah Kelapa Desa
2019. Analisis Pengaruh Suhu dan Purworejo Kec. Negeri Katon Kab.
Kelembaban Ruang terhadap Kadar Air Pesawaran). Teknologi Industri Dan Hasil
Benih Padi di Gudang Penyimpanan PT. Pertanian, 19(2), 205–217.
Sang Hyang Seri. Jurnal Agritechno, Mursalin, Nizori, A., & Rahmayani, I. 2019.
12(2), 131–137. Sifat Fisiko-Kimia Kopi Seduh Instan
https://doi.org/10.20956/at.v0i0.221 Liberika Tungkal Jambi yang diproduksi
Fatmawaty, A., Nisa, M., & Rezki, R. 2015. dengan Metode Kokristalisasi. Jurnal
Teknologi Sediaan Farmasi. Deepublish. Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi,
Firdausni, F., Hermianti, W., & Kumar, R. 3(1), 71–77.
2017. Pengaruh Penggunaan Sukrosa dan Negara, J. K., Sio, A. K., Rifkhan, R., Arifin,
Penstabil Karboksi Metil Selulosa (CMC) M., Oktaviana, A. Y., Wihansah, R. R. S.,
terhadap Mutu dan Gingerol Jahe Instan. & Yusuf, M. 2016. Aspek Mikrobiologis,
Jurnal Litbang Industri, 7(2), 137. serta Sensori (Rasa, Warna, Tekstur,
https://doi.org/10.24960/jli.v7i2.3364.137 Aroma) pada Dua Bentuk Penyajian Keju
-146 yang Berbeda. Jurnal Ilmu Produksi Dan
Firdausni, Failisnur, & H. Diza, Y. 2011. Teknologi Hasil Peternakan, 4(2), 286–
Potensi Pigmen Cassiavera pada 290.
Minuman Jahe Instan Sebagai Minuman https://doi.org/10.29244/jipthp.4.2.286-
Fungsional. Jurnal Litbang Industri, 1(1), 290
15–21. Palupi, H. T., Zainul, A. A., & Nugroho, M.
https://doi.org/10.24960/jli.v1i1.590.15- 2011. Pengaruh Pre Gelatinisasi terhadap
21 Karakteristik Tepung Singkong.
Hamidah, L. M., Afridah, W., & Putri, E. B. P. T P  : M I D
2018. Uji Daya Terima pada Jelly Drink Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian,
Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.). 1(1), 1–14.
Medical Technology and Public Health https://doi.org/https://doi.org/10.35891/tp.
Journal, 2(2), 143–151. v1i1.474
https://doi.org/10.33086/mtphj.v2i2.567 Permata, D. A., & Sayuti, K. 2016. Pembuatan
Hilaria, M., & Octavia, D. R. 2020. Pengaruh Minuman Serbuk Instan dari Berbagai
Penambahan Amilum Gewang (Corypha Bagian Tanaman Meniran (Phyllanthus
utan Lamarck) secara Intragranular dan niruri). Jurnal Teknologi Pertanian
Ekstragranular terhadap Sifat Fisik Tablet Andalas, 20(1), 44–49.
Paracetamol dengan Metode Granulasi Putra, I. N. K. 2016. Upaya Memperbaiki
Basah. Jurnal Ilmiah Manuntung, 6(1), Warna Gula Semut dengan Pemberian
110–121. Na-Metabisulfit. Jurnal Aplikasi
Lachman, L., Lieberman, H. A., & Kanig, J. L. Teknologi Pangan, 5(1), 1–5.
1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri Putri, A. F. 2018. Pentingnya Orang Dewasa
(S. Suyatmi (ed.); III). UI Press. Awal Menyelesaikan Tugas
Lina, W., Pramono, S., & Nugroho, A. E. 2014. Perkembangannya. SCHOULID:
Formulasi Granul Kombinasi Ekstrak Indonesian Journal of School Counseling,
Terpurifikasi Herba Pegagan (Centella 3(2), 35.
asiatica) (L.) Urban) dan Herba https://doi.org/10.23916/08430011
Sambiloto (Andrographis paniculata) Rehman, R., Akram, M., Akhtar, N., Jabeen, Q.,
(Burm.f.) Nees). Media Farmasi: Jurnal & Shah, S. M. A. 2011. Zingiber
Ilmu Farmasi, 11(2), 143–154. officinale Roscoe (Pharmacological
https://doi.org/10.12928/mf.v11i2.1874 Activity). Journal of Medicinal Plants
Lubis, N., Prasetiawati, R., & Rahmat, G. 2016. Research, 344–348.
Formulation, Evaluation, and Comparison Rifkowaty, E. E., & Martanto. 2016. Minuman
of The Spiciness Intensity of Ginger Fungsional Serbuk Instan Jahe (Zingiber
Effervescents Granules. Indonesian officinale Rosc) dengan Variasi
Journal of Pharmaceutical Science and Penambahan Ekstrak Bawang Mekah
Technology, 3(1), 9–16. (Eleutherine americana merr) sebagai
https://doi.org/10.15416/ijpst.v3i1.7911 Pewarna Alami. Jurnal Teknik Pertanian
Muchaymien, Y., Rangga, A., & Nuraini, dan Lampung, 4(4), 315–324.
F. 2014. Penyusunan Draft Standard Rukmana, I. H. 1994. Kunyit. Kanisius.
Operating Procedure (SOP) Pembuatan Setiyoningrum, P. 2011. Pembuatan Coro
Instan Minuman Khas Pati Jawa Tengah.
Institut Pertanaian Bogor (IPB).
Sudarsi, Y., & Nst, M. R. 2018. Uji Aktivitas
Antioksidan dan Sifat Organoleptik Teh
Herbal Campuran Daging Buah Pare
(Momordica charantia L.) dan Kulit Buah
Naga Merah (Hylocereus lemairei
(HOOK.) BRITTON & ROSE). Photon:
Jurnal Sain Dan Kesehatan, 8(2), 59–66.
https://doi.org/10.37859/jp.v8i2.717
Suprapti, I. M. 2003. Teknologi Pengolahan
Pangan: Aneka Awetan Jahe. Kanisius.
Voight, R. 1984. Buku Pelajaran Teknologi
Farmasi (N. S. Soendani (ed.); V). UGM
Press.

Anda mungkin juga menyukai