MAKALAH Kelompok 6 (Jadi)
MAKALAH Kelompok 6 (Jadi)
799/ADMINISTRASI/
MANAJEMEN PENDIDIKAN
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN TERAPAN MANDIRI
Tim :
Ajeng Puspitasari Santosa NIM. 41038103221015
Asan Azhari NIM. 41038103221033
Cecep Badrudduja NIM. 41038103222002
Siti Nurhasanah NIM. 41038103221013
Anggota
Nama Lengkap : Ajeng Puspitasari Santosa
NIM : 41038103221015
Nama Lengkap : Asan Azhari
NIM : 41038103221033
Nama Lengkap : Cecep Badrudduja
NIM : 41038103222002
Nama Lengkap : Siti Nurhasanah
NIM : 41038103221013
Mengatahui, Ketua,
Direktur SPs Uninus,
Mengetahui
Kepala LPPM Uninus
i
DAFTAR ISI
LAPORAN PENELITIAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGASAHAN................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Pembatasan Masalah.................................................................................3
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................................4
E. Asumsi dan Pertanyaan Penelitian.............................................................5
F. Sistematika Penulisan...............................................................................7
BAB II.....................................................................................................................8
Landasan Teori dan Konsep Dasar......................................................................8
A. Landasan Teori..........................................................................................8
B. Konsep Dasar..........................................................................................11
BAB III..................................................................................................................19
PROSEDUR PENELITIAN................................................................................19
A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian...................................................19
B. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data..............................................20
C. Lokasi dan Subjek Penelitian..................................................................22
D. Objek Penelitian......................................................................................23
E. Prosedur Penelitian..................................................................................23
F. Penyusunan Instrumen Penelitian...........................................................24
G. Teknik Pengolahan Data / Analisis Data.................................................26
H. Pengkajian Keabsahan Data....................................................................26
BAB IV..................................................................................................................29
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................29
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................................29
B. Temuan Penelitian...................................................................................30
ii
C. Pembahasan.............................................................................................35
BAB V....................................................................................................................39
SIMPULAN..........................................................................................................39
A. Simpulan Umum......................................................................................39
B. Simpulan Khusus.....................................................................................39
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Al-Quran.(Umar Mukhtar, 2021). Kita sebagai umat Islam memiliki rasa
tanggung jawab dalam melestarikan AlQuran. Oleh karenanya, sebagai umat
Islam kita harus mempelajari, menyakini serta mengamalkan ajaran-ajaran yang
terdapat di dalam AlQuran (Hamdani, 2018).
B. Rumusan Masalah
2
sekolah mengaji dalam meningkatkan kompetensi baca, tulis dan hafal Al-Qur’an
di SDN Lamajang I Pangalengan Pangalengan?”.
Adapun perumusan masalah tersebut dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
INSTRUMENTAL INPUT
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam
Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Penguatan Pendidikan
Karakter
Peraturan Bupati Bandung Nomor 78 Tahun 2021 tentang Pembelajaran Pendidikan Keagamaan
OUT COME
RAW INPUT PROSES OUTPUT Terwudnya peserta didik yang
Implementasi Program Sekolah beriman dan bertakwa
Peserta Didik Mengaji : Meningaktnya kepadaTuhan Yang Maha Esa,
Perencanaan, Kompetensi berakhlak mulia, sehat, berilmu,
Pengorganisasian Baca, Tulis dan cakap, kreatif, mandiri, dan
Pelaksanaan, Hafal Al-Quran menjadi warganegara yang
Pengawasan/Evaluasi, Peserta Didik demokratis serta bertanggung
jawab
ENVIRONMENTAL INPUT
Pemerintah
Sekolah
Masyarakat
feedback
C. Pembatasan Masalah
3
Sehubungan hal tersebut, maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai
berikut:
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah:
4
1) Untuk mengetahui gambaran tentang Perencanaan Program Sekolah Mengaji
dalam Meningkatkan Kompetensi BTHQ Peserta Didik di SDN Lamajang I
Pangalengan Pangalengan.
2) Untuk mengetahui gambaran tentang Pengorganisasian Program Sekolah
Mengaji dalam Meningkatkan Kompetensi BTHQ Peserta Didik di SDN
Lamajang I Pangalengan Pangalengan.
3) Untuk mengetahui gambaran tentang Pelaksanaan Program Sekolah Mengaji
dalam Meningkatkan Kompetensi BTHQ Peserta Didik di SDN Lamajang I
Pangalengan Pangalengan.
4) Untuk mengetahui gambaran tentang Evaluasi Program Sekolah Mengaji
dalam Meningkatkan Kompetensi BTHQ Peserta Didik di SDN Lamajang I
Pangalengan Pangalengan.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi kepala sekolah maupun guru
sebagai acuan untuk melaksanakan Program Sekolah Mengaji dalam
Meningkatkan Kompetensi Baca, Tulis dan Hafal Al-Qur’an Peserta Didik di
SDN Lamajang I Pangalengan Pangalengan .
1. Asumsi
Asumsi dapat dikatakan sebagai anggapan dasar yaitu suatu hal yang diyakini oleh
peneliti yang harus dirumuskan secara jelas. Di dalam penelitian, anggapan-
anggapan semacam ini sangatlah perlu dirumuskan secara jelas sebelum
5
melangkah mengumpulkan data. Adapun asumsi yang peneliti rumuskan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Sekolah mengaji adalah kegiatan keagaamaan yang di tata dan dikelola untuk
penguatan karakter beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
melalui kegiatan baca, tulis dan hafal Al-Qur’an (BTHQ).
b. Perencanaan merupakan merupakan sebuah proses dalam menajemen dalam
menentukan tujuan dan cara mencapainya.
c. Pengoragnisasian adalah penggunaan / alokasi sumber daya yang ada dalam
mencapai tujuan
d. Pelaksanaan adalah sebuah proses kepemimpinan, komunikasi dan koordinasi
dalam mencapai tujuan dalam suatu kegiatan
e. Pengawasan/evaluasi adalah pemantauan dan penilian yang berkaitan dengan
proses dan hasil (tujuan) yang dicapai.
2. Pertanyaan Penelitian
6
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
E. Asumsi dan Pertanyaan Penelitian
F. Sistematika Penulisan
BAB II Landasan Teori dan Konsep Dasar
A. Landasan Teori
B. Konsep Dasar
Bab III Prosedur Penelitian
A. Pendekatan
B. Metode Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi Dokumentasi
D. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
E. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
B. Temuan Penelitian
C. Pembahasan
BAB V Simpulan
A. Simpulan Umum
B. Simpulan Khusus
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
7
BAB II
Landasan Teori dan Konsep Dasar
A. Landasan Teori
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting dan
saling terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan
pada pertanyaan apakan suatu rencana berjalan dengan efektif atau tidak?
Pertanyaan mendasar tersebut diajukan manakala kita melihat realitas keseharian
yang menunjukan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang kurang efektif.
Kesalahan perencanaan sering terjadi pada proses awal pembuatan rencana atau
pada pembuatan rencana yang tidak sesuai dengan kebutuhan lingkungan.
Perencanaan berasal dari kata rencana yang diberi imbuhan pe- dan -an.
Rencana adalah produk perencaan, sedangkan perencanaan adalah proses
penentuan rencana. Perencanaan berasal dari bahasa latin yaitu Planus yang
berarti flat. Menurut Hasibuan dalam Afifudin (2015:53) perencanaan adalah
fungsi dasar (fundamental) karena organizing, actuating, dan evaluating harus
terlebih dahulu direncanakan.
8
demikian, perencanaan berisi tahap-tahap yang diperlukan untuk mencapai
tujuan. selain itu, perencanaan juga dapat berdampak negatif karena jika
perencanaan tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka waktu, tenaga dan
pikiran akan terbuang percuma. Penekanan yang terlalu berlebihan pada
perencanaan juga tidak menguntungkan akrena fungsi manajerial yang lain akan
terabaikan. Manajer harus bisa menyeimbangkan perencanaan dan fungsi lainyya
agar tujuan dapat tercapai dengan efektif.
2. Pengorganisasian (Organizing)
9
bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikoordinasikan dan
dikomunikasikan.
3. Pelaksanaan/Pengarahan (Actuating)
4. Evaluasi (Evaluating)
Untuk memahami makna evaluasi, harus dipahami pula definisi penilaian
dan pengukuran. Sudrajat dalam Afifudin mendifinisikan penilaian (assessment)
sebagai penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk
memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil atau ketercapaian dapat
diwujudkan.
Selanjutnya terkait dengan pengukuran, Sudarjat dalam Afifudin
mengemukakan pengukuran (measurement) adalah sebagai proses pemberian
angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan dimana
pelaku organisasi telah mencapai karakteristik tertentu.
Istilah evaluasi sudah menjadi kosakata dalam Bahasa Indonesia sebagai
akt serapan dari Bahasa Inggris yaitu evaluations yang berarti penilaian atau
penaksiran. Evaluasi dalam fungsi manajemen adalah suatu proses untuk menilai
atau menaksir menentukan sampai sejauh mana tujaun organisasi dapat dicapai.
(Afifudin, 2015 : 250)
10
B. Konsep Dasar
11
mudah dalam mempelajari ilmu agama serta mengamalkan ajarannya dalam
kehidupan sehari-hari.
12
Kelurahan Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan, Pengawas/
Penilik dan Kepala Sekolah.
a) Capaian program
b) Silabus
13
pembimbingan guru ngaji; yang berpedoman pada panduan dan
silabus baca, tulis dan hafal Al-Qur'an.
2) Pelaksanaan program sekolah mengaji di sekolah dilaksanakan paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) minggu dengan durasi 1 kali selama
60 menit, melalui tatap muka dan/atau secara virtual. Selanjutnya di
luar kegiatan sekolah mengaji, setiap guru ngaji melaksanakan
pembelajaran mengaji bagi anak-anak di madrasah/ masjid / mushola /
rumah atau tempat lain dengan materi dasar Al- Qur'an dan Hadits,
Akidah dan Akhlak, Fiqih dan ibadah. Adapun untuk kegiatan
keagamaan peserta didik non muslim dilakukan melalui kegiatan
kerohanian.
3) Jadwal dan teknis pelaksanaan diatur dan ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara kepala satuan pendidikan dengan guru ngaji.
4) Guru PAI di satuan pendidikan melakukan pendampingan proses
kegiatan pembelajaran pada program sekolah mengaji.
b. Strategi Pembelajaran
1) Metode
Metode yang digunakan dalam pembelajaran sekolah mengaji pada
dasarnya diserahkan kepada guru ngaji di sekolah masing-masing. Ada beberapa
macam metode yang dapat digunakan untuk membaca, menulis dan menghafal
Al-Qur'an, diantaranya:
a) Metode membaca
14
ini berasal dari Baghdad, dan telah berabad-abad berkembang secara
merata di Indonesia yang dikenal dengan metode Eja, atau lebih dikenal
dengan sebutan metode alif, ba’, ta’. Penyajian materi-materinya diurutkan
dari mulai yang lebih mudah ke yang lebih sukar, dari yang konkrit kepada
yang abstrak, dan dari yang umum sifatnya kepada materi yang terinci
(khusus).
b) Metode Menulis
Imla’ adalah menuliskan huruf-huruf sesuai posisi nya dengan benar dalam kata-
kata untuk menjaga terjadinya kesalahan makna. Terdapat tiga kemampuan dasar
yang dikembangkan melalui metode Imla’ yaitu: kemampuan mengamati,
kemampuan mendengar, dan kelenturan tangan dalam menulis. Imla’ terbagi
15
menjadi empat macam, yaitu:
c) Metode Menghafal
Metode yang digunakan dalam pembimbingan menulis Al- Qur'an pada dasarnya
diserahkan kepada guru ngaji di sekolah masing-masing. Metode menulis ini
dilakukan dengan berbagai metode seperti:
(1) Metode bi al-Nadzar, yaitu membaca dengan cermat ayat- ayat Al-Quran
yang akan dihafal dengan melihat mushaf secara berulang-ulang.
(2) Metode Tahfidz, yaitu menghafal sedikit demi sedikit al- Quran yang telah
dibaca secara berulang-ulang tersebut.
(3) Metode Talaqqi, yaitu menyetorkan atau mendengarkan hafalan yang baru
dihafal kepada seorang guru.
(4) Metode Takrir, yaitu mengulang hafalan atau menyima'kan hafalan yang
16
pernah dihafalkan/sudah disima'kan kepada guru.
(5) Metode Tasmi’, yaitu mendengarkan hafalan kepada orang lain baik
kepada perseorangan maupun kepada jamaah.
(6) Metode Klasikal, yaitu mengajak peserta didik untuk membaca secara
bersama-sama, dengan bacaan yang sama dan dengan batas baca yang
sama.
(7) Metode Individual, metode ini diimplementasikan dengan cara peserta
didik dipanggil satu persatu untuk membaca, sesuai dengan batas bacanya
sendiri dengan di sima’ oleh guru.
(8) Metode Drill (latihan), metode ini diimplementasikan dengan cara
dibiasakan latihan membaca dan menulis Al- Qur'an secara berulang-
ulang.
c. Penilaian
17
1. Monitoring Teknis
Monitoring Teknis dilakukan oleh Kepala Sekolah untuk melihat
kesesuaian dan perkembangan pelaksanaan program sekolah mengaji dengan
menggunakan instrumen pemantauan, kehadiran guru ngaji serta administrasi
kegiatan. Untuk selanjutnya kepala sekolah membuat laporan (soft file dan
hard copy) secara berkala setiap akhir bulan kepada kepada dinas pendidikan
melalui pengawas/ Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan.
2. Monitoring Managerial
Monitoring berkala dilakukan oleh pengawas untuk melihat dan
mengetahui kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan Program sekolah
mengaji.
b. Evaluasi Program
Evaluasi yang dilaksanakan dalam program sekolah mengaji adalah
evaluasi proses pembelajaran, keterlaksanaan dan ketercapaian program yang
melibatkan pihak penanggungjawab dan pelaksana.
18
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
1. Pendekatan
Pendekatan penelitian merupakan metode atau cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu (Darmadi Hamid, 2014:153).
Dalam pandangan lain, Sukandarrumidi menjelaskan pendekatan penelitian
merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan
menentukan jawaban atas masalah yang diajukan (Sukandarrumidi, 2012:111).
Pendekatan penelitian adalah keseluruhan cara atau kegiatan dalam suatu
penelitian yang dimulai dari perumusan masalah sampai membuat suatu
kesimpulan. Pendekatan penelitian ada dua macamya itu pendekatan kuantitatif
dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif artinya informasi atau data yang
disajikan berupa angka sedangkan pendekatan kualitatif informasi atau data yang
disajikan berupa pernyataan. Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang
juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data
dengan cara bertatap muka langsung dan berinteaksi dengan orang-orang di
tempat penelitian.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena semua data yang
diperoleh dalam bentuk hasil interview dan tatap muka. Penelitian ini merupakan
jenis penelitian berdasarkan studi kasus.
19
2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah merupakan cara yang digunakan untuk
mendapatkan data yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun dalam
penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif.
Sukmadinata (2017: 72) berpendapat bahwa penelitian deskriptif adalah jenis
penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjabarkan fenomena
yang ada, baik fenomena alami maupun fenomena buatan manusia bisa mencakup
aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara
fenomena satu dengan fenomena lain.
Seperti yang telah dikemukakan, penelitian ini bersifat deskriptif
yaitu hanya sebatas pada usaha untuk mengungkapkan suatu
permasalahan, keadaan atau peristiwa sebagaimana berkenaan dengan
masalah penelitian dalam implementasi program sekolah mengaji di SDN
Lamajang I Pangalengan.
.
B. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Observasi
Banyak para ahli pikir di bidang pendidikan yang merumuskan
tentang pengertian observasi salah satu diantanya adalah Sutrisno, (2004:
136) menyatakan bahwa :
Observasi dimaksudkan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Atau dengan kata
lain cara-cara mengungkapkan data yang dilakukan dengan mengamati
dan mencatat gejala-gejala yang sedang diselidiki tentang observasi ini
penulis menggunakan kerangka faktor-faktor yag diatur atau dikategorikan
terlebih dahulu.
20
Tujuan observasi adalah mendeskripsikan seting yang dipelajari,
aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam
aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat
dalam kejadian yang diamati tersebut. Salah satu hal yang penting, namun
sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak
terjadi.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga informan tidak merasa bahwa dirinya dijadikan subjek penelitian.
Dalam penelitian kualitatif ini teknik wawancara yang digunakan adalah
teknik wawancara yang tak terstruktur (unstructure interview) dan
wawancara yang tersruktur (directed interview) atau wawancara terfokus
(focused interview) dan wawancara tidak terarah (nondirected interview)
atau wawancara bebas (free interview). Wawancara tidak terarah dilakukan
oleh peneliti agar informan memperoleh kebebasan dan kesempatan
mengularkan pikiran, pandangan, dan perasannya tanpa diatur oleh
peneliti. Teknik ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh keterangan
yang terinci.
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,
bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan
wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun
telah disiapkan. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu
Ibu Ati Herawati,S.Pd. dengan Jabatan Kepala Sekolah SDN Lamajang I,
Ibu Yuyum Nurlaela, S.Ag. selaku Guru PAI di SDN Lamajang I dan Ibu
Cicin Sariningsih yang merupakan salahsatu Guru mengaji di SDN
Lamajang I.
3. Studi Dokumentasi
21
Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data agar menghasilkan
catatan penting berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan
diperoleh data lengkap, sah dan bukan berdasarkan pemikiran Basrowi
(2008:158).
Peneliti mengarsipkan hasil Wawancara, supaya data yang peneliti
buat sesuai dengan bukti dan dokumentasi yang ada. Dan mempermudah
peneliti untuk memacahkan masalah yang akan di hadapi oleh peneliti.
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi
dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Dalam dokumentasi ini peneliti mengumpulkan bebarapa data yang
di terima dari SDN Lamajang I
1. Lokasi Penelitian
Pada penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah SDN Lamajang I yang
terletak di Kp. Karang Tengah, RT.003/RW.007 Desa Lamajang, Kecamatan
Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Alasan pemilihan lokasi
penelitian ini karena SDN Lamajang I merupakan sekolah dasar tertua di Desa
Lamajang yang didirikan pada tahun 1925. Selain itu juga, SDN Lamajang I
merupakan SD Gugus yang menjadi contoh bagi sekolah-sekolah yang lainnya.
2. Subjek Penelitian
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, tidak dikenal
dengan populasi dan sampel seperti dalam penelitian kuantitatif karena penelitian
berangkat dari kasus keberadaan individu atau kelompok dalam situasi soaial
tertentu dan hasilnya hanya berlaku pada situasi sosial itu.
Menurut Arikunto (2016:26) subjek penelitian adalah memberi batasan
subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel
penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan. Dalam sebuah penelitian, subjek
penelitian mempunyai peran yang sangat strategis karena pada subjek penelitian,
itulah data tentang variabel yang peneliti amati.
22
Pada penelitian kualitatif subjek penelitian disebut dengan istilah
informan, yaitu orang yang memberikan informasi tentang data yang
diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
Adapun subjek utama (key informan) dalam penelitian ini adalah Ibu Ati
Herawati,S.Pd. dengan Jabatan Kepala Sekolah SDN Lamajang I, Ibu
Yuyum Nurlaela, S.Ag. selaku Guru PAI di SDN Lamajang I dan Ibu
Cicin Sariningsih yang merupakan salahsatu Guru mengaji di SDN
Lamajang I.
D. Objek Penelitian
Objek penelitian di dalam riset adalah suatu atribut atau sifat dan nilai dari
orang, objek atau kegiatan dengan suatu variasi tertentu dan ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari serta ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2014: 20).
Objek penelitian dalam suatu riset sendiri dapat berupa sifat dari seseorang
ataupun sekelompok orang. Kemudian ditemukan masalah atau pandangan dari
kelompok orang yang perlu diteliti lebih mendalam. Dari masalah yang telah
ditemukan itu, kemudian dicari penyebabnya atau untuk ditemukan saran dari
permasalahan yang mereka hadapi.
Variasi mengenai suatu objek di dalam riset disusun dan ditetapkan secara
pribadi oleh para peneliti. Tujuan dari penyusunan objek penelitian supaya
penelitian dapat dilakukan dengan lebih berfokus pada satu masalah. Dengan
begitu, penelitian dapat dilakukan dengan lebih detail dan lebih kompleks karena
hanya berfokus pada satu objek penelitian saja.
Dari pemaparan diatas adapun objek penelitian ini adalah Implementasi
Program Sekolah Mengaji
E. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
Membuat izin penelitian yang selanjutnya ditujukan untuk meminta
perizinan kepada Lembaga terkait agar dapat melaksanakan penelitian di Lembaga
yang bersangkutan.
23
2. Tahap Pelaksanaan (eksplorasi)
a. Observasi secara langsung di lapangan terkait hal yang sedang diteliti
b. Wawancara dengan kepala sekolah SDN Lamajang I
c. Wawancara dengan Guru PAI SDN Lamajang I
d. Wawancara dengan salah satu Guru Mengaji SDN Lamajang I
e. Dokumentasi berbagai file yang berkaitan dengan hal yang sedang diteliti.
3. Tahap Akhir (member check)
Tahap akhir dari penelitian ini yaitu setelah mendapatkan berbagai macam
data di lapangan selanjutnya kelompok kami mengolah data tersebut. Setelah
diolah dan dilakukan analisis terhadap data yang telah ditemukan dilakukan
pengkajian keabsahan data lalu ditarik kesimpulan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian.
F. Penyusunan Instrumen Penelitian
24
1 Bagaimana a) Tujuan Program Sekolah Mengaji di SDN Kepala Sekolah
Perencanaan
Lamajang I
program sekolah
mengaji b) Tahapan Program Sekolah Mengaji di
dalam meningkatkan
SDN Lamajang I
kompetensi BTHQ
didik di SDN
Lamajang I
Pangalengan?
25
G. Teknik Pengolahan Data / Analisis Data
26
1. Reliabilitas
Dalam penelitian ini bermaksud untuk menggambarkan kecocokan konsep
penelitian dengan konsep yang ada pada responden. Untuk mencapai hal tersebut,
dalam penelitian ini dilakukan antara lain:
a. Triangulasi, yakni mengecek kebenaran data dengan cara membandingkan dengan
data dari sumber lain seperti buku-buku sumber; seperti hasil wawancara
mengenai kepemimpinan manajerial kepala sekolah dan kinerja operator sekolah.
b. Pembicaraan dengan kolega (peer Debriegfing), yaitu peneliti membahas catatan
lapangan dengan kolega dan teman sejawat yang mempunyai kompetensi dalam
bidang manajemen; pembicaraan dengan kolega dilakukan apabila data yang
ditemukan seperti koordinasi dan komunikasi yang dilakukan kurang sesuai
dengan kondisi nyata di lapangan.
c. Penggunaan bahan referensi digunakan untuk mengamankan berbagai informasi
yang didapat dari lapangan.
d. Mengadakan member check setiap akhir wawancara dilakukan, atau pembahasan
suatu topik, sehingga perbedaan suatu masalah dapat dihindarkan seperti sistem
kerja yang dilakukan, kemudian dilakukan konfirmasi dengan nara sumber
terhadap laporan hasil wawancara, maka jika ada kekeliruan data dapat diperbaiki
atau apabila ada data yang kurang dapat ditambah dengan informasi baru.
2. Dependabilitas
Dependabilitas atau ketergantungan adalah satu kriteria kebenaran dalam
penelitian kualitatif yang pengertiannya sejajar dengan reliabilitas dalam
penelitian kuantitatif, yakni mengupas tentang konsistensi hasil penelitian.
Konsep ketergantungan lebih luas dari pada reliabilitas, karena peninjauannya
lebih dari segi konsep, tetapi memperhitungkan berbagai aspek atau segala-
galanya yang ada pada reliabilitas itu sendiri.
3. Transferabilitas
Trasferabilitas atau keteralihan merupakan validitas eksternal hasil
penelitian sehingga sejauh manakah dari hasil penelitian ini dapat diterapkan atau
di aplikasikan dalam konteks atau situasi lain. Transferabilitas hasil penelitian
baru ada, jika pemakai melihat dari situasi identik dan memiliki keserasian antara
27
hasil penelitian dengan permasalahan ditempatnya. Meskipun diakui, bahwa tidak
ada situasi yang sama pada tempat dan kondisi yang lain. Transferabilitaas
merupakan suatu kemungkinan, sehingga peneliti tidak memiliki keyakinan akan
dapat menjamin validitas eksternal ini.
4. Konfirmabilitas
Agar kebenaran dan objektivitas hasil penelitian dapat di buktikan dan dapat
dipertanggungjawabkan, kemudian dilakukan audit trail, yakni dengan melakukan
pemeriksaan ulang sekaligus konfirmasi untuk menyediakan bahwa hal-hal yang
dilaporkan dapat dipercaya dan sesuai dengan situasi yang nyata, maka peneliti
melakukan upaya:
a. Data mentah yang diperoleh direkapitulasi dalam laporan lapangan yang lengkap
dan cermat.
b. Data yang sudah terkumpul kemudian di konfirmasi ulang melalui observasi,
wawancara, dan upaya lainnya, untuk memastikan kebenarannya.
c. Melakukan pengolahan dan analisis data secara sederhana untuk membuktikan
kebenaran data, sehingga data dapat dipercaya kebenarannya.
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Temuan Penelitian
30
organisasi pendidikan yang berfokus pada manajemen sumber daya
manusia sebagai upaya meningkatkan profesionalitas guru di era
globalisasi. Temuan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
31
Terkait dengan kepengurusan, beliau hanya menyampaikan bahwa hanya tahu
tentang koordinator program sekolah mengaji di Desa Lamajang, yakni ibu Ayi
Sukaenah. Beliau menuturkan pula bahwa ada juga di tingkat kecamatan, namun
beliau tidak mengetahui secara terperinci.
Guru PAI di SDN Lamajang I menambahkan bahwa, pihak sekolah tidak
tahu tentang rekruitmen, penugasan di sekolah mana saja, itu adalah kebijakan di
kecamatan. Adapun untuk pembagian tugas guru mengaji, pihak SDN Lamajang I
tidak memiliki syarat khusus. Semua pembagian tugas guru mengaji akan
mengajar di kelas mana itu tergantung pada kesanggupan dan kesepakatan
bersama.
Ibu Cicin selaku guru mengaji menambahkan bahwa memang betul, untuk
pembagian tugas mengajar itu atas dasar kesanggupan dan kesepakatan bersama
saat pertama kali di tugaskan di sekolah ini.
32
juknis yang di bawa oleh peneliti. Beliau menambahkan juga bahwa selalu
menekankan kepada orangtua dan peserta didik agar tetap mengaji di MDTA atau
di masjid, karena program ini hanya sebatas pembatu saja bukan pengganti.
Guru PAI juga menambahkan bahwa memang benar belum ada bimtek
yang ia lakukan, hanya di beritahu saja bahwa ada program ini dan yang
mengurusnya adalah pihak yang ada di kecamatan. Untuk tahap pelaksanaan beliau
menyampaikan bahwa selalu membimbing guru mengaji pada saat pelaksanaan,
yakni pada hari Jumat pada setiap minggunya dari pukul 07.00 sampai dengan
08.00.
Beliau juga menambahkan bahwa untuk metode atau cara mengajar itu
disesuaikan dengan kemampuan guru mengaji. Mau menggunakan metode apapun
yang penting anak bisa mengaji. Untuk pembelajaran pun baru mencakup pada
belajar membaca saja. Kadang menulis atau hafalan, namun yang lebih banyak
masih pada pembelajaran membaca Al-Qur’an atau Iqro’.
Saat wawancara dengan guru mengaji, beliau menyatakan bahwa untuk
bimtek itu belum pernah, namun ada wacana akan ada bimtek untuk guru ngaji.
Selanjutnya untuk tahap pembelajaran biasanya didahulukan untuk berdoa dahulu,
kemudian di cek kehadiran peserta didik, setelah itu akan dipanggil satu persatu
untuk maju dan membaca di depan guru mengaji, baik itu yang iqro atau yang
sudah Al-Qur’an. Untuk metode pembelajaran saat belajar membaca ia mengaku
bahwa tidak tahu metode apa yang beliau gunakan, beliau hanya akan
mendengarkan dan akan memperbaiki bila ada kesalahan membaca dengan
penjelasan harus bagaimana membacanya.
Beliau juga mengatakan bahwa untuk menulis tidak tahu metode apa yang
digunakan, ia hanya menyuruh anak untuk meniru tulisan yang beliau tulis di
papan tulis di bukunya. Kemudian dinilai dan dilihat benar atau tidaknya.
Berkaitan dengan hafalan, beliau mengaku untuk sesi ini biasanya anak
disuruh membaca berkali-kali dengan melihat tulisan (di papan tulis atau Al-
Qur’an), kemudian di ulangi tanpa melihat sampai hafal. Sampai saat ini mungkin
hanya baru surat ke 15 (dari surat An-Nas) yang di hafal.
Terkait dengan kepala sekolah dan Guru PAI, beliau mengatakan bahwa
33
kepala sekolah selalu melihat dan menanyakan bila ada guru mengaji yang tidak
masuk. Bila tidak ada kabar, beliau akan menghubunginya langsung dan
menanyakan kenapa tidak hadir. Kepala sekolah selalu mendorong para guru ngaji
untuk lebih meningkatkan kualitas mengajar kami. Namun, untuk guru PAI yang
menjadi mentor, beliau menuturkan bahwa jarang bahkan tidak pernah sama sekali
masuk ke kelas untuk memantau apalagi untuk memberikan saran dan masukan
bagi guru mengaji.
34
absen dan nilai siswa.
C. Pembahasan
35
sekolah sebagai orang yang memonitoring teknis, dan guru PAI sebagai
pendamping atau mentor bagi guru program sekolah mengaji (Juknis
Program Sekolah Mengaji, 2021 : 5).
36
Kemudian, pada juknis dijelaskan tentang strategi yang mencakup
metode membaca, menulis, dan menghafal Al-Qur’an bahwa untuk
metode pembelajaran sekolah mengaji diserahkan kepada guru mengaji di
sekolah masing-masing. (Juknis Program Sekolah Mengaji, 2021 : 15).
Namun kenyatannya, para guru mengaji ini tidak tahu sama sekali metode
yang mereka gunakan. Hal ini mungkin terjadi karena belum ada bimtek
yang diselenggarakan pihak sekolah atau kecamatan.
Selain dari pada itu, dalam juknis sudah dijelaskan bahwa ruang
lingkup materi pembelajaran ini terdiri dari membaca huruf dan lafadz Al-
Qur’an, menulis huruf hijaiyah, serta menghafal surat-surat pada juz 30.
(Juknis Program Sekolah Mengaji, 2021 : 7). Namun disekolah ini masih
belum bisa mencakup semua materi itu, karena masih berfokus pada
membaca terlebih dahulu. Padahal, dalam dokumen capaian silabus
BTHQ jenjang SD dimulai dari kelas 1 dengan hafalan An-nas, dan terahir
di kelas 6 surat An-Naba. Dapat disimpulkan bahwa, pemerintah berharap
peserta didik kelas 6 mampu menghafal juz 30.
Evaluasi dalam fungsi manajemen adalah suatu proses untuk menilai atau
37
menaksir menentukan sampai sejauh mana tujaun organisasi dapat dicapai.
(Afifudin, 2015 : 250)
Dalam program sekolah mengaji di SDN Lamajang ini, sesuai denga napa
yang ada di juknis, seluruh pengawasan dilakukan secara berjenjang. Dimulai dari
kepala sekolah sampai Dinas Kabupaten Bandung. (Juknis Program Sekolah
Mengaji, 2021 : 19)
Adapun terkait penilaian peserta didik dibagi dalam 3 kategori, yakni
sikap, pengetahuan dan keterampilan. (Juknis Program Sekolah Mengaji, 2021 :
18). Dalam penilian sikap dilihat dari selama proses pembelajaran, sedangkan
pengetahuan dilakukan secara tes tulis atau lisan dan keterampilan dinilai dari
kemampuan menghafal juz 30. Secara sekilah SDN Lamajang I telah melakukan
hal tersebut, namun masih banyak juga peserta didik (bahkan di kelas 6) yang
belum mencapai tujuan yang diharapkan.
38
BAB V
SIMPULAN
A. Simpulan Umum
39
DAFTAR PUSTAKA
a. Buku-Buku
Badrudin. (2015). Dasar-dasar Manajemen. Alfabeta. Bandung.
Arikunto, S. (2016). Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan. Rajawali Pers. Jakarta
b. Peraturan Perundang-undangan
40
PMA no. 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Penguatan Pendidikan
Karakter
c. Sumber Lain
41