Tt2 Perspektif Dessy Rosmaria 858722591
Tt2 Perspektif Dessy Rosmaria 858722591
DESSY ROSMARIA_585722591
JAWABAN :
1. Menurut Rusli Lutan kemampuan motorik halus adalah keterampilan halus yang
menggunakan sekelompok otot - otot kecil, seperti jari-jari, tangan, lengan dan sering
membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata tangan. Pendapat tersebut dapat diartikan
bahwa kemampuan motorik halus merupakan kemampuan yang menggunakan otot-otot kecil.
Umama memberikan pendapatnya tentang motorik halus, menurutnya kemampuan motorik
halus adalah kemampuan anak untuk mengontrol otot-otot kecil seperti mengambil benda kecil
menggunakan ibu jari dan telunjuk, memegang alat tulis, Rusli Lutan, Belajar Keterampilan
Motorik Pengantar Teori dan Metode, (Jakarta: Kemendikbud, 1988). menggunakan jemarinya
untuk mencoret, memindahkan benda dari satu wadah ke wadah lain dengan mengunakan
jemari tangan dan sebagainya. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan motorik
halus merupakan kemampuan untuk menggunakan jemari tangan atau otot-otot kecil lainnya.
2.
3. Motivasi intrinsik (internal) adalah motivasi di mana perilaku siswa untuk melakukan atau
mencapai sesuatu demi dirinya sendiri. Keinginan ini dimulai dari perasaan akan pencapaian,
kepuasan, tekanan, tenggat waktu, dan lain-lain.
Motivasi ekstrinsik (eksternal) mengacu pada jenis motivasi yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan hadiah atau menghindari konsekuensi
negatif. Siswa yang menyelesaikan sebuah pekerjaan / tugas mendapatkan penghargaan
dalam bentuk pemberian nilai, hadiah, pujian, akan cenderung mengulang hal tersebut karena
termotivasi dengan penghargaan tersebut.
Menurut saya, siswa yang memiliki motivasi ekstrinsik dapat memahami materi dengan baik.
Sebab selain dia mengharapkan sesuatu tanpa dia sadari akan menyerap ilmu yang dia
lakukan. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di
dalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak
secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Terdapat banyak cara yang dapat
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah yaitu ada pemberian nilai, hadiah,
dan pujian.
Guru sebaiknya mengetahui materi apa yang tidak dipahami siswa untuk meningkatkan keinginan
mereka belajar lebih banyak. Misalnya, guru menjelaskan contoh latihan yang biasa diberikan di
kelas sampai jelas, diikuti dengan contoh latihan yang sedikit berbeda namun masih terkait
dengan materi yang sama. Hal ini akan memberi siswa motivasi untuk belajar lebih giat.
a. Bimbingan untuk semua. Setiap siswa memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan bimbingan dari gurunya
b. Bimbingan di SD dilaksanakan oleh semua guru di kelas..
c. Bimbingan diarahkan untuk perkembangan kognitif dan afektif.
d. Bimbingan diberikan secara Insidental dan Informal.
e. Bimbingan ditekankan pada tujuan belajar dan kebermaknaan belajar.
f. Bimbingan difokuskan pada aset. Termasuk upaya guru dalam membantu siswa harus bertitik tolak dari potensi siswa,
dan melakukan apa yang terbaik untuk siswa.
g. Bimbingan terhadap proses pendewasaan.
h. Program bimbingan dilaksanakan secara bersama.
2. Fungsi bimbingan di Sekolah yaitu terdiri :
1. Pemahaman. Membantu peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungannya supaya
dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara
dinamis dan konstruktif.
2. Fasilitasi. Memberi kemudahan dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras,
dan seimbang seluruh aspek dalam diri peserta didik.
3. Penyesuaian. Peserta didik dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
4. Penyaluran. Membantu peserta didik memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan
memantapkan penguasaan karier yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat.
5. Adaptasi. Membantu pelaksana pendidikan untuk menyesuaikan program pendidikan dengan latar belakang
pendidikan, kemampuan, minat, dan bakat peserta didik.
6. Pencegahan/Preventif. Mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik. Teknik yang digunakan adalah pelayanan orientasi,
pelayananan informasi, dan bimbingan kelompok.
7. Perbaikan. Memperbaiki kekeliruan peserta didik dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak dengan melakukan
intervensi (memberi perlakuan) supaya memiliki pola pikir yang sehat, rasional dan perasaan yang tepat kepada
tindakan yang produktif dan normatif.
8. Penyembuhan/Kuratif. Pemberian bantuan kepada peserta didik yang telah mengalami masalah pribadi, sosial,
belajar, maupun karier. Teknik yang digunakan adalah konseling dan remedial teaching.
9. Pemeliharaan. Membantu peserta didik supaya dapat menjaga dan mempertahankan situasi kondusi yang telah
tercipta dalam dirinya agar terhindar dari penyebab penurunan produktivitas diri. Buat program-program yang
menarik, rekreatif. dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat peserta didik.
10. Pengembangan. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dengan memfasilitasi perkembangan peserta
didik. Maka program bimbingan harus sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu peserta didik
mencapat tugas-tugas perkembangannya. Teknik yang digunakan adalah peyanan informasi, tutorial, diskusi
kelompok, brain storming, home room, dan karya tulis.