Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PRAKTIKUM 15

KODEFIKASI TERKAIT PENYAKIT DEVELOPMENTAL OVARIAN


CYST, HYPOSPADIAS PERINEAL, EPISPADIAS

Dosen Pengampu:

Theresia Hutasoit, Amd., SRM., MKM

Disusn Oleh:

Kelompok 3

Tria Rivani 2113462032

Yulia Ramadani 2113462035

Nabella Ayu Larasati 2113462018

Krisniat Hati Laia 2113462015

Agnes Prilia H. Zai 2113462004

Beby Haliza Sibarani 2113462006

Afiat Cergas Mendrofa 2113462002

Okta Pianus Hulu 2113462020

PRODI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

T.A 2022/2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dimana atas kasih
karunianya kami dari kelompok 3 mampu menyelesaikan makalah kami sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan. Pada kesempatan kali ini kami dari kelompok 3
mengangkat satu topic dengan judul “Kodefikasi Terkait Penyakit Developmental
Ovarian Cyst, Hypospadias Perineal, Epispadias”. Kami sadar bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu segala saran dan
kritik sangat kami terima guna kebaikan kami pada kesempatan selanjutnya. Kami
juga ingin berterimakasih kepada Ibu pembimbing kami karena telah menuntun kami
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Akhir kata kami
mengucapkan terimakasih atas perhatiannya.

Medan, Juni 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iv
BAB I............................................................................................................................1
DEVELOPMENTAL OVARIAN CYST...................................................................1
1.1 Pengertian Developmental Ovarium Cyst...........................................................1
1.2 Tanda Dan Gejala Kista Ovarium........................................................................1
1.3 Pemeriksaan Developmental Ovarium Cyst........................................................1
1.4 Tata Cara Pengkodingan Developmental Ovarium Cyst.....................................1
BAB II...........................................................................................................................4
HYPOSPADIAS PERINEAL.....................................................................................4
2.1 Pengertian Hypospadias perineal.........................................................................4
2.2 Tanda Dan Gejala Hypospadias Perineal.............................................................4
2.3 Pemeriksaan Hypospadias Perineal.....................................................................4
2.4 Tata Cara Pengkodingan Hypospadias Perineal..................................................4
BAB III.........................................................................................................................7
EPISPADIAS...............................................................................................................7
3.1 Pengertian Epispadias..........................................................................................7
3.2 Tanda dan Gejala Epispadias...............................................................................7
3.3 Pemeriksaan Epispadias.......................................................................................7
3.4 Tata Cara Pengkodingan Epispadias....................................................................8
BAB IV........................................................................................................................10
KESIMPULAN..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Kode Developmental Ovarium Cyst...................................................2
Gambar 1. 2 Kode Developmental Ovarium Cyst...................................................2
Gambar 1. 3 Kode Ultrasonography Abdomen.......................................................3
Gambar 1. 4 Kode Ultrasonography Abdomen.......................................................3
Gambar 2. 1 Kode Hypospadias Perineal.................................................................5
Gambar 2. 2 Kode Hypospadias Perineal.................................................................5
Gambar 2. 3 Kode Ureteroplasty...............................................................................6
Gambar 2. 4 Kode Ureteroplasty...............................................................................6
Gambar 3. 1 Kode Epispadias....................................................................................8
Gambar 3. 2 Kode Epispadias....................................................................................8
Gambar 3. 3 Kode Ultrasonography Abdomen........................................................9
Gambar 3. 4 Kode Ultrasonography Abdomen........................................................9

iv
BAB I
DEVELOPMENTAL OVARIAN CYST
1.1 Pengertian Developmental Ovarium Cyst
Developmental ovarium cyst (kista ovarium ) adalah kantong berisi cairan yang
muncul pada indung telur atau ovarium. Kista ini umumnya muncul selama wanita
mengalami masa subur atau menstruasi (Valencia. 2023).

1.2 Tanda Dan Gejala Kista Ovarium


Umumnya kista ovarium yang masih kecil tidak akan menimbulkan gejala
apapun, gejala akan mulai tampak saat kista ovarium memiliki ukuran yang besar.
Selain itu, kista ovarium juga memiliki gejala lain meliputi:

• Sering buang air kecil


• Mengalami rasa sakit saat berhubungan seksual
• Mengalami nyeri punggul secara tiba-tiba
• Mengalami siklus menstruasi tidak normal
• Merasa nyeri pada perut bagian bawah atau disisi tempat kista muncul
• Kesakitan saat buang air besar
• Merasa mual dan muntah

1.3 Pemeriksaan Developmental Ovarium Cyst


Untuk mendeteksi adanya kista ovarium, maka Dokter akan melakukan USG.
Ultrasonografi adalah tes pencitraan yang menggunakan gelombang frekuensi suara
tinggi untuk menghasilkan gambar organ dalam Anda . Tes ultrasonografi membantu
menentukan ukuran, lokasi, bentuk, dan komposisi (padat atau berisi cairan) kista.

1.4 Tata Cara Pengkodingan Developmental Ovarium Cyst


1. Buka buku ICD 10 volume 3 untuk mencari kode penyakit Developmental
Ovarium Cyst kita berfokus pada leadteteam “C” Cyst dan berfokuskan ke
Ovarium.
2. Setelah itu di temukan Developmental ovarium cyst dengan kode Q50.1. Pada
halaman 165.

1
Gambar 1. 1 Kode Developmental Ovarium Cyst
Sumber: ICD 10 Volume 3
3. Untuk memastikam kebenaran dari kode penyakit Developmental Ovarium
cystbuka buku ICD 10 volume 1 fokuslah pada di kode yang telah di
dapatkan sebelumnya dengan kode Q50.1 pada halaman 731.

Gambar 1. 2 Kode Developmental Ovarium Cyst


Sumber: ICD 10 Volume 1
4. Kemudian kita mencari kode tindakan pada Developmental ovarium cyts.
Tindakannya adalah USG atau Ultrasonography abdomen.
5. Buka buku ICD 9 pada bagian belakang kita fokus pada leadteam “U”
Kemudian kita mencari sistem pada jajaran maka di temukan Ultrasonography
abdomen dengan kode 88.76 pada halaman 465.

2
Gambar 1. 3 Kode Ultrasonography Abdomen
Sumber: ICD 9 Bagian Belakang
6. Kemudian untuk memastikan kebenaran kode tersebut kita buka buku ICD 9
pada bagian depan kita fokus pada kode yang di dapat yaitu 88.76 yang
terdapat pada halaman 240.

Gambar 1. 4 Kode Ultrasonography Abdomen


Sumber: ICD 9 Bagian Depan

3
BAB II
HYPOSPADIAS PERINEAL
2.1 Pengertian Hypospadias perineal
Penyakit hipospadia adalah kelainan bawaan pada anak laki-laki, ditandai
dengan posisi anatomi pembukaan saluran kemih dibagian ventral atau bagian
anterior penis. Bentuk pada penis berbeda dengan bentuk penis normal yaitu penis
biasanya melengkung dan ukurannya lebih kecil dari ukuran penis normal (Jerry dkk,
2016).

2.2 Tanda Dan Gejala Hypospadias Perineal


Menurut departement of urology gambaran klinis pada hipospadia bervariasi
sesuai dengan derajat kelainan, seperti:

1. Kesulitan atau ketidakmampuan berkemih secara posisi berdiri.


2. Chordee (melengkungnya penis) dapat menyertai hipospadia.
3. Hernia inguinalis atau testis tidak turun dapat menyertai hipospadia.
4. Lokasi meatus urin yang tidak tepat dapat terlihat pada saat lahir.
5. Kulit luar bagian ventral lebih tipis bahkan bisa tidak ada, kulit luar di bagian
dorsal ini biasanya akan menebal dan terkadang membentuk seperti tudung.
6. Keluhan utama pada klien hipospadia ditimbulkan adanya pancaran urin yang
melemah ketika berkemih, nyeri saat ereksi dan gangguan saat berhubungan
seksual.

2.3 Pemeriksaan Hypospadias Perineal


Hipospadia dapat diketahui melalui pemeriksaan fisik setelah bayi dilahirkan,
tanpa harus dilakukan pemeriksaan penunjang. Namun, pada hipospadia yang parah,
pemeriksaan lanjutan, seperti pemeriksaan genetik dan uji pencitraan, dibutuhkan
untuk mengetahui kelainan lain yang terjadi pada kelamin bayi.

2.4 Tata Cara Pengkodingan Hypospadias Perineal


1. Buka buku ICD 10 volume 3 untuk mencari kode penyakit hypospadias
perineal, kita fokuskan pada leadterm “H”.

4
2. Setelah di temukan hypospadias perineal berkode Q54.3 pada halaman 340.

Gambar 2. 1 Kode Hypospadias Perineal


Sumber: ICD 10 Volume 3
3. untuk memastikan kebenaran dari kode penyakit Hypospadias buka buku ICD
10 Volume 1, fokuslah pada kode yang telah di dapatkan sebelumnya dengan
kode Q54.3 halaman 733.

Gambar 2. 2 Kode Hypospadias Perineal


Sumber: ICD 10 Volume 1
4. Kemudian kita mencari kode tindakan pada hypospadias yaitu Ureteroplasty
5. Buka buku ICD 9 pada bagian belakang, kita fokuskan pada leadterm “U”
kemudian kita mencari sistem pada jajaran maka di temukan Ureteroplasty
dengan kode 56.89 pada halaman 465.

5
Gambar 2. 3 Kode Ureteroplasty
Sumber: ICD 9 Bagian Belakang
6. Untuk memastikan kembali kebenaran kode tersebut kita buka ICD 9 pada
bagian depan kita fokuskan pada kode yang didapatkan yaitu 56.89 yang
terdapat pada halaman 158.

Gambar 2. 4 Kode Ureteroplasty


Sumber: ICD 9 Bagian Depan

6
BAB III
EPISPADIAS
3.1 Pengertian Epispadias
Epispadia adalah kelainan bawaan lahir langka yang terjadi pada uretra, yakni
saluran tempat keluarnya urin dari kandung kemih atau disebut juga lubang kencing.
Dalam kondisi ini, saluran yang mengeluarkan urine dari tubuh tersebut berada pada
tempat yang salah. Pada bayi laki-laki yang mengalami epispadia, bukaan atau lubang
uretra biasanya terdapat pada bagian atas penis, padahal normalnya terletak di ujung
penis. Namun pada bayi laki-laki, lubang uretra juga bisa berada di bagian penis yang
lain, seperti di ujung, batang, dan pangkal penis. Sementara pada bayi perempuan,
lubang uretra ukurannya bisa lebih panjang dan letaknya lebih tinggi dari letak uretra
normalnya, yakni di atas lubang vagina. Epispadia pada bayi perempuan juga bisa
ditunjukkan oleh lubang uretra yang terbuka tepat di sebelah kandung kemih
(Fajarina. 2021).

3.2 Tanda dan Gejala Epispadias


Dilansir dari Medline Plus, laki-laki dengan epispadia memiliki ukuran penis
pendek dan lebar dengan lengkungan yang tidak normal. Lubang uretra paling sering
ditemukan pada bagian atas atau samping penis, bukan di ujung dalam kondisi
normal. Namun, lubang uretra juga bisa terbuka sepanjang penis.

Sementara pada perempuan, kondisi ini ditandai dengan bentuk klitoris dan
labia yang abnormal. Lubang uretra seringnya terdapat antara kliroris dan labia, tetapi
bisa juga terletak pada bagian perut. Perempuan dengan epispadia kemungkinan besar
akan mengalami kesulitan mengendalikan buang air kecil (inkontinensia urin).

3.3 Pemeriksaan Epispadias


Pemeriksaan yang mungkin dilakukan, yaitu:

• Tes darah,
• Intravenous Pyelogram (IVP), sinar-x khusus untuk ginjal, saluran kemih, dan
ureter,

7
• MRI dan CT scan, tergantung dari kondisinya,
• Rontgen panggul, dan
• Ultrasonografi sistem kemih dan alat kelamin.

3.4 Tata Cara Pengkodingan Epispadias


1. Buka buku ICD 10 Volume 3 untuk mencari kode penyakit Epispadias, kita
berfokus pada leadterm “E”.
2. Setelah di temukan Epispadias berkode Q64.0 pada halaman 261.

Gambar 3. 1 Kode Epispadias


Sumber: ICD 10 Volume 3
3. Untuk memastikan kebenaran dari kode penyakit Epispadias buka buku ICD
10 Volume 1 fokuslah pada kode yang telah di dapatkan sebelumnya dengan
kode Q 64.0 halaman 736.

Gambar 3. 2 Kode Epispadias


Sumber: ICD 10 Volume 1

8
4. Kemudian kita mencari kode tindakan pada Epispadias yaitu Ultrasonography
5. Buka buku ICD 9 pada bagian belakang, kita focus pada leadterm “U”
kemudian kita mencari sistem pada jajaran maka di temukan Ultrasonography
dengan kode 88.76 pada halaman 465.

Gambar 3. 3 Kode Ultrasonography Abdomen


Sumber: ICD 9 Bagian Belakang
6. Untuk memastikan kembali kebenaran kode tersebut kita buka ICD 9 pada
bagian depan kita fokuskan pada kode yang didapatkan yaitu 88.76 yang
terdapat pada halaman 240.

Gambar 3. 4 Kode Ultrasonography Abdomen


Sumber: ICD 9 Bagian Depan

9
BAB IV
KESIMPULAN
Developmental ovarium cyst (Kista ovarium) adalah kantong berisi cairan
yang muncul pada indung telur atau ovarium. Kista ini umumnya muncul selama
wanita mengalami masa subur atau menstruasi. Kode Developmental ovarium cyst
adalah Q50.1. Untuk Tindakannya adalah Ultrasonography abdomen. Kode
Ultrasonography abdomen adalah 88.76.

Hypospadias perineal adalah kelainan bawaan pada anak laki-laki, ditandai


dengan posisi anatomi pembukaan saluran kemih dibagian ventral atau bagian
anterior penis. Bentuk pada penis berbeda dengan bentuk penis normal yaitu penis
biasanya melengkung dan ukurannya lebih kecil dari ukuran penis normal. Kode
Hypospadias perineal adalah Q54.3. Untuk Tindakannya adalah Ureteroplasty. Kode
Ureteroplasty adalah 56.89.

Epispadia adalah kelainan bawaan lahir langka yang terjadi pada uretra, yakni
saluran tempat keluarnya urin dari kandung kemih atau disebut juga lubang kencing.
Dalam kondisi ini, saluran yang mengeluarkan urine dari tubuh tersebut berada pada
tempat yang salah. Kode Epispadias adalah Q64.0. Untuk Tindakannya adalah
Ultrasonography abdomen. Kode Ultrasonography abdomen adalah 88.76.

Link video:

-Developmental ovarium cyst (Kista ovarium): https://youtu.be/XNfGZmNVMPM

-Hypospadias perineal: https://youtu.be/zY55EgH4uPI

- Epispadia: https://youtu.be/uCLpHOcEQC4

10
DAFTAR PUSTAKA
Fajarina. November 2021. “Epispadia, Kelainan Bawaan pada Saluran Keluarnya
Urine”. Hellosehat. https://hellosehat.com/urologi/urologi-lainnya/epispadia/.

Jerry Dkk. Juli 2016. “Faktor Risiko Hipospadia pada Anak di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta".https://urologi.ucsf.edu/research/children-studytreatment
hypospadias.

Valencia. Februari 2023. “Kista Ovarium”. Healthline. https://www-healthline-


com.translate.goog/health/ovariancysts?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc&_x_tr_hist=true#diagn
osis.

World Health Organization, 2016. International Statistical Clasification of Disease


and Related Health Problems Fifth Revision (ICD-10 ) Volume 1.

World Health Organization. 2016. International Statistical Clasification of Disease


and Related Health Problems Fifth Revision (ICD-10 ) Volume 3.

World Health Organization. 2010 . International Statistical Clasification of Disease


and Related Health Problems Ninth Revision (ICD-9-CM).

11

Anda mungkin juga menyukai