Anda di halaman 1dari 9

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA LINGKUNGAN

SEBAGAI WUJUD PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


DI KELURAHAN DINOYO KOTA MALANG

Asteryna Anandita, Moch. Saleh Soeaidy, Minto Hadi


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: aster.anandita@yahoo.com

Abstract: Implementation of Environmental Infrastructure Development as a Form of Community


Empowerment Program in Kelurahan Dinoyo Malang. Population growth in Indonesia, especially in
Java have a very significant improvement but it is not balanced by adequate environmental
infrastructure. Saw a very high population growth, Malang City Government to create a programme
that aims to improve the environment, enchance citizen enpowerment, residential communities, and
foster a sense of responsibility as well as improving public participation by forming Community
Empowerment Program . the purpose of this research is to know the prpcess of the construction of
environmental infrastructure, know the results that have been achieved from the construction of
environmental infrastructure, as well as knowing the factors supporting and restricting the execution
of Community Empowerment Program in Kelurahan Dinoyo . This research uses descriptive
qualitative research metodhs. In conclusion, of the overall program that was implemented in the
neighborhood of Dinoyo look indicates success. Residents are excited to participate in development
and they want a sustainable development for the future years.

Keywords: development, environmental infrastructure, community empowerment

Abstrak: Pelaksanaan Pembangunan Sarana Prasarana Lingkungan Sebagai Wujud Program


Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Dinoyo Kota Malang. Pertumbuhan penduduk di
Indonesia khususnya di Pulau Jawa mengalami peningkatan yang sangat signifikan tetapi tidak
diimbangi dengan sarana prasarana lingkungan yang memadai. Melihat adanya pertumbuhan penduduk
yang sangat tinggi tersebut, pemerintah Kota Malang membuat suatu program yang bertujuan untuk
memperbaiki lingkungan perumahan warga, meningkatkan pemberdayaan masyarakat, dan
menumbuhkan rasa tanggung jawab serta meningkatkan partisipasi masyarakat dengan membentuk
Program Pemberdayaan Masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses pembangunan
sarana prasarana lingkungan, mengetahui hasil yang telah dicapai dari pembangunan sarana prasarana
lingkungan, serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Program
Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Dinoyo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif. Kesimpulannya, dari keseluruhan program yang dilaksanakan di Kelurahan
Dinoyo tersebut terlihat menunjukan keberhasilan. Warga sangat antusias untuk turut serta dalam
pembangunan dan mereka menginginkan adanya pembangunan berkelanjutan untuk tahun-tahun ke
depannya.

Kata kunci: pembangunan, sarana-prasarana lingkungan, pemberdayaan masyarakat

Pendahuluan Pembangunan merupakan hal wajib yang


Pelaksanaan pembangunan nasional yang harus dilakukan oleh setiap bangsa. Pem-
bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang bangunan yang dilaksanakan di Indonesia
adil dan makmur adalah pembangunan nasional mengacu pada Undang-Undang No. 32 Tahun
yang menciptakan kemajuan-kemajuan di 2004 di mana telah terjadi pergeseran
berbagai bidang kehidupan baik fisik, seperti paradigma dalam sistem penyelenggaraan
kemajuan di bidang lingkungan, industri, pemerintah yaitu dari pola desentralisasi berupa
penyediaan sarana dan prasarana, serta pemberian otonomi kepada daerah.
kemajuan-kemajuan di bidang non fisik, seperti Pembangunan berdampak pada per-
keterampilan, pelatihan, dan sebagainya. tumbuhan penduduk di Indonesia. Pertumbuhan
penduduk di Indonesia terjadi peningkatan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 853-861 | 853


sekitar 2.5% - 3,5% per-tahun atau dua kali mencakup seluruh aspek kehidupan dan
lebih cepat dari pertumbuhan penduduk secara penghidupan masyarakat baik fisik maupun non
normal. Pertumbuhan penduduk di Pulau Jawa fisik, melalui lembaga kemasyarakatan seperti
menunjukan peningkatan yang signifikan LPMK dan BKM. Pada program ini bantuan
dibandingkan dengan kota-kota di pulau-pulau diberikan untuk pembinaan di tiga aspek
lainnya. Sampai tahun 2000 separuh lebih kehidupan masyarakat atau Program Tribina,
penduduk perkotaan berada di Pulau Jawa, yaitu Bina Sosial, Bina Sosial Ekonomi, dan
padahal luas Pulau Jawa hanya 7% dari luas Bina fisik Lingkungan.
seluruh pulau di Indonesia (Kodoatie, 2005, Beragam jenis kegiatan telah dilakukan
h.24). melalui Program Bina Sosial Pemberdayaan
Penyediaan sarana dan prasarana dasar Masyarakat, antara lain penguatan kelem-
bagi suatu kota di Indonesia pada umumnya bagaan dan pelatihan keterampilan dan
hampir selalu tertinggal dibandingkan dengan kegiatan sosial. Untuk program bina ekonomi
kecepatan laju pertambahan penduduk. dititikberatkan pada kegiatan industri,
Menurut Batubara (dalam Budiharjo, 1992, perdagangan dan jasa. Kegiatan Bina Fisik
h.91±94), padatnya penduduk di kota akan lingkungan antara lain meliputi pembangunan
mengakibatkan semakin kurang memadainya jalan dan jembatan, sanitasi dan penyediaan
sarana dan prasarana lingkungan. Padahal sarana kebersihan dan lain-lain.
sarana dan prasarana lingkungan merupakan (bapemas.jatimprov.go.id)
kebutuhan dasar dan merupakan faktor penting Begitu pula dengan pemerintah kota
dalam peningkatan stabilitas sosial, dinamika Malang, dalam rangka meningkatkan
dan produktifitas masyarakat. Namun pada pemberdayaan masyarakat kelurahan serta
kenyataannya kemampuan pemerintah dalam menumbuhkan rasa tanggung jawab dan
menyediakan prasarana terbatas, sedang meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
partisipasi masyarakat tidak muncul dengan pembangunan, sejak tahun 2012 telah
sendirinya, perlu terus-menerus didorong menyelenggarakan Program Pemberdayaan
melalui suatu komunikasi pembangunan. Masyarakat dengan sasaran utamanya adalah
Model pembangunan yang partisipatif masyarakat Kelurahan di kota Malang. Dengan
adalah pembangunan yang dilakukan dan harapan dapat meningkatkan kemampuan
dikelola langsung oleh masyarakat lokal. Model prakarsa dan swadaya masyarakat kota untuk
tersebut menekankan pada upaya pengem- berpartisipasi dalam pembangunan dan
bangan kapasitas masyarakat dalam bentuk penyelenggaraan pemerintah kota dan menjalin
pemberdayaan masyarakat (Sumodiningrat, hubungan yang harmonis antar masyarakat
1999, h.223). Pemberian kewenangan kepada dengan pemerintah daerah.
masyarakat setempat yang tidak hanya untuk Kelurahan Dinoyo sebagai salah satu
menyelenggarakan proyek/program pemba- kelurahan yang ikut berpartisipasi dalam
ngunan, tetapi juga untuk mengelola proyek Program Pemberdayaan Masyarakat memiliki
tersebut akan mendorong masyarakat untuk dinamika masyarakat yang sangat majemuk.
mengeluarkan segala kemampuan dan Hal ini terbukti bahwa Kelurahan Dinoyo
potensinya demi keberhasilan proyek/ program dikelilingi oleh beberapa sekolah, perguruan
tersebut. Pada akhirnya keberdayaan tinggi baik Negeri maupun Swasta, rumas sakit,
masyarakat setempat menjadi baik sebagai serta menjamurnya perumahan di wilayah
akibat dari meningkatnya kemampuan dan Kelurahan Dinoyo . Berdasarkan data yang
kapasitas masyarakat. didapat di kantor Kelurahan Dinoyo dapat
Program Pemberdayaan Masyarakat diketahui bahwa RW 01 sampai dengan RW 05
merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk merupakan wilayah lama. Sedangkan RW 06
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setengah wilayahnya masih penduduk
perkotaan. Pendekatan yang digunakan dalam perkampungan asli dan setengahnya lagi sudah
program ini adalah pendekatan pemberdayaan dibangun menjadi perumahan. Sedangkan RW
masyarakat, dimana masyarakat melakukan 07 merupakan wilayah baru yang merupakan
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan wilayah perumahan.
evaluasi. Program Pemberdayaan Masyarakat Dengan adanya pola pergerakan masya-
merupakan sistem dan pola proses perubahan rakat yang majemuk tersebut, ketepatan
yang dikehendaki dan direncanakan secara pembangunan sarana dan prasarana lingkungan
konseptual untuk memberdayakan masyarakat, menjadi suatu pemecahan masalah, hal ini

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 853-861 | 854


dikarenakan dari 7 (tujuh) RW yang ada di 2. Ciri-ciri Administrasi Pembangunan
wilayah Kelurahan Dinoyo , RW 01 sampai Menurut Tjokroamidjojo (1991, h.9-
dengan RW 05 dan setengah wilayah RW 06 10) mengemukakan bahwa setidaknya terdapat
penduduknya masih merupakan kawasan asli tujuh ciri yang ada dalam administrasi
yang belum pernah mengalami pemugaran pembangunan. Ketujuh ciri tersebut adalah:
sehingga perlu diberikan bantuan berupa a. Lebih memberikan perhatian terhadap
pembangunan sarana dan prasarana di lingkungan masyarakat yang berbeda-
lingkungan tempat tinggal mereka. beda terutama bagi lingkungan
Berdasarkan permasalahan yang ada ini, masyarakat di negara berkembang.
tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk b. Administrasi pembangunan berperan
mengetahui proses pembangunan sarana aktif terhadap tujuan-tujuan pemba-
prasarana lingkungan sebagai wujud pelak- ngunan, baik dalam perumusan kebi-
sanaan Program Pemberdayaan Masyarakat, jakannya maupun pelaksanaannya agar
untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dari efektif.
pembangunan sarana prasarana lingkungan c. Berorientasi kepada usaha-usaha yang
sebagai wujud pelaksanaan Program Pem- mendorong perubahan-perubahan ke
berdayaan Masyarakat, dan untuk mengatahui arah keadaan yang dianggap lebih baik
faktor pendukung dan penghambat dalam untuk suatu masyarakat dimasa yang
pelaksanaan Program Pemberdayaan Masya- akan datang.
rakat di Kelurahan Dinoyo Kota Malang. d. Lebih berorientasi kepada pelaksanaan
tugas-tugas khususnya pembangunan
Tinjauan Pustaka (development function) dari peme-
Administrasi Pembangunan rintah.
1. Pengertian Administrasi Pembangunan e. Administrasi pembangunan harus
Istilah administrasi pembangunan mengaitkan diri dengan substansi
menurut Siagian (1985, h.2-3) meliputi dua perumusan kebijakan dan pelaksanaan
pengertian, yaitu tentang administrasi dan tujuan-tujuan pembangunan di berbagai
pembangunan. bidang.
³$GPLQLVWUDVL GLDUWLNDQ VHEDJDL NHVHOXUXKDQ f. Dalam administrasi pembangunan,
proses pelaksanaan daripada keputusan- administrator dalam aparatur peme-
keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan rintah juga bisa menjadi agen
itu pada umumnya dilakukan leh dua orang penggerak perubahan (change agents).
manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang g. Lebih mengarah pada lingkungan
lebih untuk mencapai tujuan yang telah (ecological approach), berorientasi
ditentukan sebelumnya, sedangkan pemba- pada kegiatan (action oriented), dan
ngunan biasanya didefinisikan sebagai usaha bersifat pemecahan masalah (problem
atau rangkaian usaha usaha pertumbuhan dan solving).
perubahan yang berencana yang dilakukan
secara sadar uoleh suatu bangsa, negara dan 3. Pembangunan Daerah
pemerintah menuju modernitas dalam rangka Terdapat beragam corak pemikiran,
pembinaan bangsa (nation building ´ mengenai konsep pembangunan daerah yang
Dari pengertian administrasi dan multidimensional seperti menurut Nugroho
pembanguan di atas, maka administrasi (2007, h.62) sebagai berikut :
pembangunan dapat diartikan sebagai proses a. Life sustenance, kemampuan untuk
pelaksanaan dari keputusan-keputusan yang memenuhi kebutuhan pokok (sandang,
telah diambil dan dilaksanakan oleh dua orang pangan, papan, kesehatan) bukan untuk
atau lebih sebagai usaha atau rangkaian usaha ³to be more´ tetapi untuk memper-
pertumbuhan dan perubahan yang berencana tahankan hidup.
yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, b. Self esteem, pembangunan daerah harus
negara dan pemerintah menuju modernitas dapat meningkatkan harkat dan
dalam rangka pembinaan bangsa (nation martabat manusia sebagai manusia.
building). c. Liberation, kebebasan setiap insan
untuk berkembang (jiwa dan raga) dan
ikut serta dalam kegiatan pembangunan
daerah.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 853-861 | 855


Konsep tersebut menekankan pada a. Pelayanan Sosial (social services),
kualitas sumber daya lokal, peluang kerja untuk seperti sekolah, klinik, puskesmas,
masyarakat, serta inisiatif dan partisipasi serta rumah sakit yang pada umumnya
kemitraan antara unsur yang ada. disediakan oleh pemerintah.
b. Fasilitas Sosial (social facilities),
Pembangunan Sarana dan Prasarana seperti tempat peribadatan, persema-
1. Pengertian Sarana dan Prasarana yaman, gedung pertemuan, lapangan
Menurut Kamus Besar Bahasa olahraga, tempat bermain/ruang
Indonesia (1997, h.880), sarana adalah segala terbuka, pertokoan, pasar, warung,
sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam kakilima dan sebagainya.
mencapai maksud dan tujuan. Sedangkan c. Prasarana lingkungan meliputi jalan
prasarana atau yang sering disebut infrastruktur dan jembatan, air bersih, jaringan
(Jayadinata, 1992) adalah merupakan suatu listrik, jaringan telepon, jaringan air
faktor potensial yang sangat penting dalam kotor dan persampahan.
menentukan arah dan masa depan perkem-
bangan suatu wilayah, karena pembangunan Program Pemberdayaan Masyarakat
tidak akan sukses dan berjalan dengan baik 1. Pengertian Program Pemberdayaan
tanpa dukungan prasarana yang memadai. Masyarakat
Program Pemberdayaan Masyarakat ini
2. Tujuan Pembangunan Sarana dan merupakan dana bantuan langsung kepada
Prasarana masyarakat dengan menggunakan pendekatan
Komarudin (1997, h.92) menyatakan Tribina sebagai model pendekatan dalam
bahwa tujuan pembangunan prasarana pemberdayaan dan pembangunan masyarakat
permukiman adalah: RW di kelurahan, yaitu meliputi Bina Sosial,
a. Meningkatkan mutu kehidupan dan Ekonomi dan Fisik Lingkungan. Alokasi dari
penghidupan, harkat, derajat dan ketiga pendekatan ini akan dilihat dari prioritas
martabat masyarakat penghuni kebutuhan dasar masyarakat masing-masing
permukiman yang sehat dan teratur. RW di kelurahan melalui hasil identifikasi
b. Mewujudkan kawasan kota yang ditata bersama-sama masyarakat dan Fasilitator
secara lebih baik sesuai dengan Kelurahan yang korelasinya terwujud dalam
fungsinya sebagaimana ditetapkan penggunaan dana bantuan langsung masyarakat
dalam rencana tata ruang kota yang
bersangkutan. 2. Tujuan Program Pemberdayaan
c. Mendorong penggunaan tanah yang Masyarakat
lebih efisien dengan pembangunan a. Memberdayakan masyarakat yang
rumah susun, meningkatkan tertib berbasis di komunitas RW, mengatasi
mendirikan bangunan, memudahkan masalah yang ada dengan melak-
penyediaan prasarana dan fasilitas sanakan kegiatan yang dikelola secara
lingkungan permukiman yang diper- demokratis, transparan dan akuntabel.
lukan serta mengurangi kesenjangan b. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
kesejahteraan penghuni dari berbagai melalui upaya perbaikan prasarana dan
kawasan di daerah perkotaan. sarana dasar lingkungan, serta
Tujuan pembangunan sarana dan pengembangan ekonomi produktif dan
prasarana dari pengertian diatas pada dasarnya pembukaan lapangan kerja baru serta
adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan program sosial lainnya.
manusia dalam bermasyarakat dengan c. Memanfaatkan institusi yang ada di
memanfaatkan prasarana yang ada secara masyarakat (Dewan Kelurahan),
optimal sesuai dengan fungsinya. Kepengurusan RW, RT, BKM dan
LPMK.
3. Komponen Sarana dan Prasarana d. Menggerakan partisipasi masyarakat
Budiharjo (1993) menyatakan bahwa untuk mengimbangi dan bersama-sama
yang sering terabaikan padahal sangat penting melaksanakan program bantuan dari
artinya bagi kelayakan hidup manusia penghuni Pemerintah (Matching Fund).
lingkungan perumahan adalah sarana dan e. Menyiapkan kemampuan perorangan
prasarana, yang meliputi: dan keluarga melalui upaya bersama

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 853-861 | 856


berlandaskan kemitraan yang mampu 3) Keberlanjutan: Hasil-hasil kegiatan
mengembangkan usaha potensial yang dapat dilestarikan dan ditumbuh
bersifat produktif dengan berbasis pada kembangkan oleh masyarakat sendiri
kelompok usaha kecil dan menengah. melalui wadah institusi masyarakat
setempat yang mandiri dan profesional.
3. Sasaran Program Pemberdayaan 4) Keterbukaan: Semua kegiatan dari awal
Masyarakat yaitu perencanaan, pelaksanaan,
Masyarakat yang bermukim di RW- pengawasan dari seluruh kegiatan dapat
RW Kelurahan sasaran beserta institusi dketahui oleh semua pihak yang
kemasyarakatan yang ada perlu diberdayakan, berkepentingan.
agar mampu mengidentifikasi permasalahan 5) Partisipasi: Seluruh anggota masya-
dan potensi masyarakat yang ada di RW/ rakat berperan aktif dalam peren-
Kelurahan dalam merencanakan, melaksanakan canaan, pelaksanaan dan pengawasan
dan mengawasi kegiatan serta mampu seluruh kegiatan.
menjawab permasalahan tersebut dengan 6) Demokrasi: Partisipasi menyeluruh
pengelolaan kegiatan yang akuntabel, aspiratif, dibangun atas persamaan hak dan
partisipatif dan transparan. kewajiban, berdasarkan kebebasan
berkumpul dan mengungkapkan
4. Asas Program Pemberdayaan Masyarakat pendapat, dan berpegang teguh bahwa
1) Kemitraan: Menjalin kerjasama dari musyawarah sebagai forum pengambil
seluruh komponen masyarakat yang keputusan tertinggi.
menunjang pemberdayaan masyarakat
melalui berbagai bidang kegiatan. Metode Penelitian
2) Keadilan: Memberikan manfaat yang Penelitian ini menggunakan metode
merata pada seluruh strata sosial penelitian deskriptif dengan pendekatan
kehidupan masyarakat tanpa membe- kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah
dakan suku, ras, dan agama. data primer dan data sekunder. Teknik
3) Kesederhanaan: Proses kegiatan yang pengumpulan data dengan observasi, wawan-
diselenggarakan untuk masyarakat cara dan dokumentasi. Instrumen penelitian
hendaknya didasarkan pada prosedur yang digunakan yaitu peneliti sendiri, pedoman
dan langkah-langkah yang sederhana, wawancara, dan catatan lapangan. Metode
mudah dipahami dalam hal ketentuan analisis data yang digunakan adalah Analisis
dan aturan baik secara administratif Model Interaktif oleh Miles dan Huberman
maupun secara teknis. (2007, h.20) yaitu dengan cara pengumpulan
4) Kesetaraan gender: Semua laki-laki dan data, reduksi data, penyajian data, dan
perempuan mempunyai kesem-patan penarikan kesimpulan.
yang sama dalam memperbaiki atau Pada penelitian ini yang menjadi lokasi
mempertahankan kesejahteraan me- penelitian adalah Kota Malang, sedangkan situs
reka. penelitian adalah Kelurahan Dinoyo Kota
5) Kejujuran: Membuka hati nurani Malang. Dan yang menjadi fokus peneli-
seluruh umat manusia yang terlibat tiannya, yaitu: pertama proses pembangunan
langsung atau tidak langsung untuk sarana prasarana lingkungan sebagai wujud
mengangkat nilai-nilai positif dalam pelaksanaan Program Pemberdayaan Masya-
masyarakat. rakat di Kelurahan Dinoyo Kota Malang yang
meliputi: (a) Tahap sosialisasi, (b) Tahap
5. Prinsip Program Pemberdayaan perencanaan, (c) Tahap pelaksanaan, (d) tahap
Masyarakat pengawasan dan pemeliharaan. Fokus kedua,
1) Desentralisasi: Memberi kepercayaan hasil yang telah dicapai dari pembangunan
kepada masyarakat dalam pengelolaan sarana prasarana lingkungan sebagai wujud
pembangunan wilayahnya melalui pelaksanaan Program Pemberdayaan Masya-
institusi lokal seperti RW, RT, BKM rakat di Kelurahan Dinoyo Kota Malang yang
dan LPMK. meliputi: (a) Pembangunan Pavingisasi, (b)
2) Akuntabilitas: Seluruh kegiatan harus Pembangunan Gorong-gorong. Fokus yang
dapat dipertanggung jawabkan baik terakhir, apa sajakah faktor pendukung dan
secara teknis maupun administratif. penghambat dalam pembangunan sarana

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 853-861 | 857


prasarana lingkungan sebagai wujud pelak- 1) Voice (suara), yakni setiap warga
sanaan Program Pemberdayaan Masyarakat di mempunyai hak dan ruang untuk
Kelurahan Dinoyo kota Malang yang meliputi: menyampaikan suaranya dalam proses
(a) Faktor pendukung, (b) Faktor penghambat pemerintahan.
2) Akses, yakni setiap warga mempunyai
Pembahasan kesempatan untuk mengakses atau
Proses Pembangunan Sarana Prasarana mempengaruhi pembuatan kebijakan.
Lingkungan sebagai Wujud Pelaksanaan 3) Kontrol, yakni setiap warga mem-
Program Pemberdayaan Masyarakat di punyai hak untuk melakukan penga-
Kelurahan Dinoyo Kota Malang wasan terhadap jalannya pemerintahan
maupun pengelolaan kebijakan dan
a. Tahap Sosialisasi keuangan pemerintah.
Dalam membangun sarana prasarana Proses selanjutnya setelah dilaksanakan
lingkungan melalui Program Pemberdayaan sosialisasi yaitu mengadakan Musyawarah
Masyarakat Kelurahan khususnya di Kelurahan Rencana Pembangunan Kelurahan (Musren-
Dinoyo Kota Malang tidak terlepas dari bangkel) yang membahas tentang perencanaan
partisipasi dan keikutsertaan masyarakat sekitar pembangunan dan menentukan skala prioritas
yang merupakan aktor utama yang untuk tiap wilayah di Kelurahan Dinoyo .
mempengaruhi keberhasilan program tersebut.
Tahap sosialisasi merupakan langkah pertama c. Tahap Pelaksanaan
dalam mengenalkan kepada masyarakat sekitar Pelaksanaan kegiatan Program Pember-
tentang visi misi serta informasi lainnya seputar dayaan Masyarakat Kelurahan di Kelurahan
program tersebut. Dinoyo harus sesuai dengan prosedur yaitu
Tahap sosialisasi dimulai dengan membentuk Kelompok-kelompok Masyarakat
mengundang seluruh ketua RT, ketua RW, dan (Pokmas) sebagai langkah awal dalam
tokoh-tokoh masyarakat/sesepuh desa untuk pelaksanaan program ini. Tugas Pokmas adalah
menjelaskan dan memberikan informasi tentang menampung aspirasi warga kelurahan,
anggaran yang diperoleh Kelurahan Dinoyo memberikan usul dan saran kepada Lurah
pada periode Program Pemberdayaan tentang penyelenggaraan pemerintahan
Masyarakat tahun 2012. Selain membicarakan kelurahan, menjelaskan kebijakan pemerintah
tentang anggaran, masyarakat juga diberikan kelurahan kepada warga kelurahan, membantu
informasi mengenai tujuan dari program ini, Lurah dalam melaksanakan program pember-
yaitu: dayaan masyarakat dari proses awal hingga
1) Masalah pengelolaan sarana prasarana akhir.
lingkungan. Sedang pada tahap pelaksanaan, warga
2) Pengembangan kemampuan organisasi masyarakat beranggapan bahwa, siapapun
masyarakat dalam pengelolaan sarana boleh terlibat, apalagi prasarana yang dibangun
prasarana dan pelestarian lingkungan berada di lingkungan permukiman warga.
hidup. Senada dengan hal ini, Ericson (dalam Slamet,
3) Pengembangan sistem pemantauan 1994, h.89) mengatakan bahwa partisipasi di
oleh masyarakat dalam pelestarian dalam tahap pelaksanaan (implementation
sumber daya alam. stage) dimaksudkan adalah pelibatan seseorang
4) Pengembangan kapasitas aparat pada tahapan pelaksanaan pekerjaan suatu
pemerintah dan lembaga masyarakat. proyek. Masyarakat disini dapat memberikan
tenaga, uang atau pun material sebagai salah
b. Tahap Perencanaan satu wujud partisipasi pada pekerjaan tersebut.
Perencanaan pembangunan sarana Maka dari itu, selain mendapatkan bantuan
prasarana lingkungan melalui Program dana dari pemerintah, ditambah pula dengan
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan tidak partisipasi masyarakat.
dapat dipisahkan dari peran dan pendapat
masyarakat di dalamnya. Menurut Sutoro Eko d. Tahap Pengawasan
(2003, h.18) dalam tulisannya yang berjudul Pengawasan dilakukan supaya tidak
³0HODOXL 3HUVSHNWLI (NRQRPL 3ROLWLN´ ada penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
menjelaskan tentang pentingnya partisipasi selama pelaksanaan program berlangsung.
yang mencakup 3 (tiga) hal, yaitu: Dengan dilakukannya perencanaan serta

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 853-861 | 858


pelaksanaan oleh masyarakat, maka kawasan seluas 164,60 M² tersebut adalah
pengawasan/monitoring juga akan dilakukan 19.200.000 rupiah.
juga oleh masyarakat sehingga hasil yang
diperoleh akan sesuai keinginan masyarakat. 3) Pokmas Dinamika I
Kegiatan pada tahapan monitoring ini penting Pokmas Dinamika I berada di Jalan
sekali untuk memandu apakah proyek tersebut MT. Haryono XV, RW.03 RT.04 Kelurahan
sudah sesuai dengan model (blue print) yang Dinoyo Kota Malang. Anggaran dana yang
telah ditetapkan (Soekartawi, 1990, h.105). diberikan pemerintah untuk membangun paving
Pengawasan dilakukan oleh Tim Monitoring di kawasan seluas 586,80 M² tersebut adalah
dan Pengawasan Pekerjaan yang terdiri dari staf 64.000.000 rupiah.
kelurahan dan LPMK serta dibantu oleh
masyarakat sekitar. Tugas dari tim ini yaitu 4) Pokmas Dinamika II
memeriksa dan mengevaluasi pekerjaan yang Pokmas Dinamika II berada di Jalan
sedang dilaksanakan. Bentuk pengawasannya MT. Haryono IX-F, RW.03 RT.02 Kelurahan
yaitu Tim Monitoring dan Pengawasan Dinoyo Kota Malang. Anggaran dana yang
Pekerjaan yang terdiri dari 8 orang dari pihak diberikan pemerintah untuk membangun paving
kelurahan dan LPMK datang langsung ke di kawasan seluas 97,44 M² tersebut adalah
tempat pembangunan yang dilakukan setiap 1 11.200.000 rupiah.
minggu sekali di tiap-tiap RW. 5) Pokmas Dinamika III
Pokmas Dinamika III berada di Jalan
Hasil yang Telah Dicapai dari Pembangunan MT. Haryono IX-B, RW.03 RT.06 Kelurahan
Sarana Prasarana Lingkungan sebagai Dinoyo Kota Malang. Anggaran dana yang
Wujud Pelaksanaan Program diberikan pemerintah untuk membangun paving
Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan di kawasan seluas 146,25 M² tersebut adalah
Dinoyo Kota Malang 15.200.000 rupiah.

a. Pembangunan Pavingisasi 6) Pokmas Kanjuruhan


Pembangunan pavingisasi di Kelurahan Pokmas Kanjuruhan berada di Jalan
Dinoyo dilaksanakan di 8 Pokmas yang MT. Haryono X, RW.05 RT.04 Kelurahan
tersebar di 8 wilayah Kelurahan Dinoyo . Dinoyo Kota Malang. Anggaran dana yang
Pembangunan paving sangat dirasakan diberikan pemerintah untuk membangun paving
manfaatnya oleh warga sekitar yaitu jalan yang di kawasan seluas 83,75 M² tersebut adalah
dulunya sering tergenang air saat musim 9.600.000 rupiah.
penghujan datang sekarang sudah diperbaiki
dan menjadi lebih rapi. Hal tersebut 7) Pokmas Sekar Jaya
meningkatkan kenyamanan warga dalam Pokmas Sekar Jaya berada di Jalan
melakukan aktivitas sehari-hari. MT. Haryono 19, RW.03 RT.03 Kelurahan
Berikut ini rincian anggaran dana dan Dinoyo Kota Malang. Anggaran dana yang
daftar warga yang ikut berpartisipasi dalam diberikan pemerintah untuk membangun paving
pelaksanaan pembangunan pavingisasi di di kawasan seluas 916,00 M² tersebut adalah
masing-masing Pokmas: 101.200.000 rupiah.

1) Pokmas Rajawali 8) Pokmas Sunan Kalijaga


Pokmas Rajawali berada di Jalan MT. Pokmas Sunan Kalijaga berada di Jalan
Haryono RW.01 RT.01 Kelurahan Dinoyo Jalan Sunan Kalijaga RW.07 RT.02 Kelurahan
Kota Malang. Anggaran dana yang diberikan Dinoyo Kota Malang. Anggaran dana yang
pemerintah untuk membangun paving di diberikan pemerintah untuk membangun paving
kawasan seluas 49,28 M² tersebut adalah di kawasan seluas 270,00 M² tersebut adalah
5.600.000 rupiah. 27.000.000 rupiah.

2) Pokmas Bakti Jaya b. Pembangunan Gorong-gorong


Pokmas Bakti Jaya berada di Jalan Kegiatan pembangunan gorong-gorong
Gajayana 4A, RW.02 RT.02 Kelurahan Dinoyo ini dilaksanakan oleh Pokmas Rukun Jaya yang
Kota Malang. Anggaran dana yang diberikan berada di RT. 06 & 07 RW IV Kelurahan
pemerintah untuk membangun paving di Dinoyo Kota Malang. Latar belakang

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 853-861 | 859


diadakannya pembangunan gorong-gorong agendanya adalah membentuk kelompok-
disana adalah karena seringnya terjadi banjir di kelompok masyarakat / Pokmas yang nantinya
sekitar Jalan MT Haryono VI-C dikarenakan akan diberikan tanggung jawab untuk
kondisi saluran yang sudah tidak mencukupi mengerjakan pembangunan di wilayah yang
lagi kapasitasnya. Selain itu masyarakat juga sudah ditentukan. Akan tetapi, masih ada warga
dapat memperoleh upah kerja bila ikut serta yang belum bisa membaur dengan warga lain di
dalam pembangunan gorong-gorong ini. Pokmasnya.
Gorong-gorong / saluran drainase juga Masalah lain yang sering muncul
perlu dirancang dengan baik agar salurah dalam pelaksanaan rogram pemberdayaan
pembuangan limbah menjadi lancar. Cara yang masyarakat ini adalah kurangnya minat anak-
bisa dilakukan adalah memasang saluran buis anak muda untuk ikut berpartisipasi dalam
beton 30 cm guna menghindari banjir yang pembangunan lingkungan tempat tinggalnya.
dapat memenuhi dan menyumbat pembuangan Kebanyakan dari mereka merasa gengsi atau
limbah rumah tangga. malu karena harus melakukan pekerjaan seperti
tukang atau kuli. Padahal nantinya upah kerja
Faktor Pendukung dan Penghambat dalam yang diberikan pemerintah dapat membantu
Pembangunan Sarana Prasarana Ling- perekonomian keluarganya.
kungan sebagai Wujud Pelaksanaan
Program Pemberdayaan Masyarakat di Kesimpulan
Kelurahan Dinoyo Kota Malang. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang dilakukan peneliti, maka
a. Faktor Pendukung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Antusiasme warga masyarakat Dalam rangka meningkatkan pem-
ditunjukan dengan kesediaan warga mengikuti berdayaan masyarakat kelurahan serta
seluruh proses pembangunan dari awal yaitu menumbuhkan rasa tanggung jawab dan
perencanaan, lalu ke pelaksanaan program meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
sampai pada tahap pengawasan. Memang masih pembangunan, sejak tahun 2012 Pemerintah
ada warga yang beranggapan gengsi untuk Kota Malang telah menyelenggarakan Program
berpartisipasi dalam pembangunan dikarenakan Pemberdayaan Masyarakat dengan sasaran
pekerjaan yang dikerjakan adalah pekerjaan utamanya adalah masyarakat Kelurahan di kota
kuli. Akan tetapi masih banyak warga yang Malang. Dengan harapan dapat meningkatkan
antusias dan mau ikut serta dalam kemampuan prakarsa dan swadaya masyarakat
pembangunan di lingkungan mereka. kota untuk berpartisipasi dalam pembangunan
Pemberian upah kerja kepada warga dan penyelenggaraan pemerintah kota dan
yang ikut membangun adalah salah satu faktor menjalin hubungan yang harmonis antar
yang membuat warga tertarik untuk masyarakat dengan pemerintah daerah.
berpartisipasi dalam pembangunan. Dengan Hasil yang dapat ditemukan dalam
mendapatkan upah kerja tersebut maka mereka penelitian ini pada pembangunan sarana
bisa menambah penghasilan mereka dan sedikit prasarana lingkungan sebagai wujud
meningkatkan perekonomian keluarganya. pelaksanaan Program Pemberdayaan Masya-
Kesimpulan yang dapat penulis berikan rakat banyak menunjukan hasil yang telah
adalah masyarakat merasa sangat terbantu dicapai selama proses pelaksanaannya, salah
sekali dengan diadakannya prmbangunan satunya dalam hal menambah pengetahuan dan
sarana prasarana lingkungan melalui Program pengalaman masyarakat tentang pentingnya
Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan menjaga lingkungan dan mengajarkan
Dinoyo. Para warga yang ikut terlibat adalah masyarakat akan pentingnya menjalin
mereka yang peduli terhadap lingkungan hubungan baik dengan masyarakat sekitarnya.
tempat tinggalnya dan mereka yang Disisi lain juga memberikan manfaat berupa
membutuhkan upah tambahan untuk fasilitas/ sarana prasarana yang memadai untuk
menghidupi keluarganya. kegiatan sehari-hari warga dan pemberian upah
kerja bagi warga yang ikut berpartisipasi dalam
b. Faktor Penghambat pembangunan.
Pada tahapan awal perencanaan Sehingga kesimpulan dari pemba-
program pemberdayaan masyarakat, diadakan ngunan sarana prasarana lingkungan sebagai
rapat Musrenbangkel yang salah satu wujud pelaksanaan Program Pemberdayaan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 853-861 | 860


Masyarakat sudah berjalan dengan baik, namun pemecahannya. Maka dari itu, ada baiknya
demikian masih perlu adanya kesinambungan pembangunan sarana prasarana lingkungan
yang harus ditingkatkan serta intensitasnya sebagai wujud pelaksanaan Program
perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak Pemberdayaan Masyarakat perlu adanya
yang terkait yaitu pemerintah daerah dan pihak kesinambungan atau berkelanjutan sehingga
Kelurahan Dinoyo sendiri. Dan apabila terdapat masyarakat dapat lebih lancar dan nyaman
permasalahan mengenai pelaksanaan Program dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Pemberdayaan Masyarakat dapat dicari

Daftar Pustaka

Budihardjo, Eko. (1992) Percikan Masalah Arsitektur Perumahan Perkotaan. Bandung, Alumni.
Budihardjo, Eko. (1993) Kota Berwawasan Lingkungan. Bandung, Alumni.
Jayadinata, Johara T. (1992) Tata Guna dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan dan Wilayah. Bandung,
ITB.
Kodoatie, Robert J. (2005) Pengantar Manajemen Infrastruktur. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Komarudin (1997) Menelusuri Pembangunan Perumahan dan Permukiman. Jakarta, Yayasan Realestat
Indonesia PT Rakasindo.
Miles, Mattew, B,S, Huberman, A, Michael. (1992) Analisis Data Kualitatif. Jakarta, UI Press.
Nugroho, Trilaksono. (2007) Teori Administrasi Publik, Pendekatan Pembangunan, dan Pemberdayaan
Masyarakat di Era Otonomi Daerah. Malang, FIA UB.
Siagian Sondang P. (1985) Filsafat Administrasi. Jakarta, Gunung Agung.
Slamet, Y. (1994) Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta, Sebelas Maret University
Press.
Soekartawi (1990) Prinsip Dasar Perencanaan Pembangunan. Jakarta, Rajawali.
Sumodiningrat, Gunawan. (1999) Pemberdayaan Masyarakat Dan JPS. Jakarta, Gramedia.
Sutoro, Eko (ed). (2005) Pemberdayaan Kaum Marginal. Yogyakarta, APMD Press.
Tjokroamidjojo, Bintoro. (1991) Pengantar Adninistrasi Pembangunan. Jakarta, Midas Surya Grafindo.
Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan [Internet] Available from <www.
bapemas.jatimprov.go.id> [Accesed 16 Maret 2013]

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 853-861 | 861

Anda mungkin juga menyukai