Anda di halaman 1dari 23

PT.

Pasifik Satelit Nusantara


Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

+-PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG


3.2.1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN KESELAMATAN BANGUNAN GEDUNG
A. Pemeriksaan Sistem Struktur Bangunan Gedung
1. Nama Bangunan : PT. Pasifik Satelit Nusantara
2. Lokasi : Kawasan Karyadeka Pancamurni Blok A Kav.3,
Desa Pasirsari, Kec. Cikarng Selatan Kab.
Bekasi
3. Jumlah Lantai : 2 Lantai
Pile Cap dengan Tiang pancang prestressed
4. Tipe Pondasi : concrete spun pile Ø450mm tebal 8cm, panjang
19m
5. Perencana Arsitektur : PT. Asri Desindo Intiwidya
6. Kontraktor : PT. Pembangunan Perumahan
7. Konsultan Manajemen : Wiratman & Associates
Konstruksi

1. Evaluasi Visual Struktur Bawah


Struktur bawah adalah bangunan pondasi yang berhubungan langsung dengan tanah,
atau bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi
memikul beban bagian bangunan lainnya diatasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk
dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban- beban bangunan
(beban isi bangunan), gaya-gaya luar seperti: tekanan angin, gempabumi, dan lain-lain.
Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan.

Struktur bawah bangunan pondasi terdiri dari pondasi dan tanah pendukung
pondasi.pondasi berfungsi untuk mendukung seluruh beban bangunan dan meneruskan
beban bangunan tersebut kedalam tanah dibawahnya. Suatu sistem pondasi harus dapat
menjamin, harus mampu mendukung beban bangunan diatasnya, termasuk gaya-gaya luar
seperti gaya angin, gempa,dll. Untuk itu pondasi haruslah kuat, stabil, aman, agar tidak
mengalami penurunan, tidak mengalami patah, karena akan sulit untuk memperbaiki suatu
sistem pondasi. Akibat penurunan atau patahnya pondasi, maka akan terjadi:

1| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

 Kerusakan pada dinding, retak-retak, miring dan lain–lain


 Lantai pecah, retak, bergelombang
 Penurunan atap dan bagian-bagian bangunan lain.

a. Pondasi
Tabel 1 Hasil survey Pondasi
Sumber : diolah oleh Penyusun. Gambar : Dokumentasi oleh Penyusun

Pemeriksaan Kesesuaian
Pengamatan
Kondisi Faktual dengan Keterangan
Visual terhadap
Rencana Teknis dan
Kerusakan
Gambar Terbangun

Tidak Rusak Sesuai Pengamatan terhadap pondasi tidak dapat dilakukan


secara langsung dikarenakan Pondasi sudah tertimbun
☐Rusak Ringan ☐Tidak Sesuai, tanah. Dari pengamatan bangunan tidak terdapat
yaitu … penurunan, lantai pecah, retak dan bergelombang
☐Rusak Sedang sehingga disimpulkan bahwa Pondasi dalam keadaan
baik.
☐RusakBerat

2| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

Gambar 2: Denah Pondasi Pada Bangunan & Detail pondasi PT. Pasifik Satelit Nusantara
Sumber : As Build Drawing

3| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

2. Evaluasi Visual Struktur Atas


a. Kolom
Tabel 2 Hasil survey kolom
Sumber : diolah oleh Penyusun. Gambar : Dokumentasi oleh Penyusun

Pengamatan Pemeriksaan Keterangan


Visual terhadap Kesesuaian Kondisi
Kerusakan Faktual dengan
Rencana Teknis dan
Gambar Terbangun

Tidak Rusak Sesuai Keseluruhan kolom yang ada pada bangunan,


kolom beton dalam gedung semua dalam
☐Rusak Ringan ☐TidakSesuai, keadaan baik. Pengecekan terhadap kolom
yaitu … dilakukan dengan uji hammer test, yang hasilnya
☐Rusak Sedang baik dan disajikan dalam Tabel Pengujian.

☐RusakBerat

4| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

Gambar 3: Gambar Denah Kolom & Detail nya di PT. Pasifik Satelit Nusantara
Sumber : As Build Drawing

5| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

b. Balok
Tabel 3 Hasil survey balok
Sumber : diolah oleh Penyusun. Gambar : Dokumentasi oleh Penyusun

Pengamatan Pemeriksaan Kesesuaian Keterangan


Visual terhadap Kondisi Faktual dengan
Kerusakan Rencana Teknis dan
Gambar Terbangun

TidakRusak Sesuai Keseluruhan balok yang ada pada bangunan gedung


☐Rusak Ringan semua dalam keadaan baik, tidak mengalami lendutan
☐Rusak Sedang ☐Tidak Sesuai, ataupun kerusakan pada beton.
☐Rusak Berat yaitu …

6| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

Gambar 117: Gambar Denah Balok dan detail nya di PT. Pasifik Satelit Nusantara
Sumber : As Build Drawing

7| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

c. Pelat Lantai
Tabel 4 Hasil survey pelat lantai
Sumber : diolah oleh Penyusun

Pengamatan Pemeriksaan Kesesuaian Keterangan


Visual terhadap Kondisi Faktual dengan
Kerusakan Rencana Teknis dan
Gambar Terbangun

TidakRusak  Sesuai Pelat lantai dalam keadaan baik dan tidak mengalami
retakan struktur
☐Rusak Ringan ☐TidakSesuai,
yaitu …
☐Rusak Sedang

☐RusakBerat

8| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

Gambar 120: Gambar Denah Pelat Lantai di PT. Pasifik Satelit Nusantara
Sumber : As Build Drawing

9| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

d. Rangka Atap
Tabel 5 Hasil survey rangka atap
Sumber : diolah oleh Penyusun.

Pengamatan Pemeriksaan Keterangan


Visual Kesesuaian Kondisi
terhadap Faktual dengan
Kerusakan Rencana Teknis dan
Gambar Terbangun

TidakRusak Sesuai Rangka Atap bangunan menggunakan dak beton,


yang masih dalam kondisi sangat baik, tidak
☐Rusak Ringan ☐TidakSesuai, mengalami lendutan maupun kebocoran pada
yaitu … beton.
☐Rusak Sedang

☐RusakBerat

Tabel 15 Spesifikasi Bahan Atap


Sumber : diolah oleh Penyusun.

10| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

Gambar 120: Gambar Denah Atap di PT. Pasifik Satelit Nusantara


Sumber : As Build Drawing

11| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

3. Hasil Evaluasi Visual Struktur Keseluruhan


Tabel 6 Hasil evaluasi visal struktur keseluruhan
Sumber : diolah oleh Penyusun. Gambar : Dokumentasi oleh Penyusun

No Tinjauan Deskripsi
Struktur
1 Pondasi Dari pengamatan visual segi pondasi tidak ada penurunan
pada bangunan gedung yang mengurangi kekuatan pada
struktur bangunan. Jika terjadi penurunan pada Pondasi akan
mengakibatkan pecahnya keramik, penurunan pada bangunan
juga akan berakibat pada retaknya dinding.
2 Kolom Keseluruhan kolom yang ada pada bangunan, kolom beton
dalam gedung semua dalam keadaan baik. Pengecekan
terhadap kolom dilakukan dengan uji hammer test, yang
hasilnya baik dan disajikan dalam Tabel Pengujian.
3 Balok Keseluruhan balok yang ada pada bangunan gedung semua
dalam keadaan baik, tidak mengalami lendutan ataupun
kerusakan pada beton.
4 Pelat Lantai Pelat lantai dalam keadaan baik tidak mengalami keretakan
dan dari hasil pengujian hammer test juga didapatkan nilai
kuat tekan beton yang baik.
5 Rangka Atap Rangka Atap bangunan menggunakan dak beton, yang masih
dalam kondisi sangat baik, tidak mengalami lendutan maupun
kebocoran pada beton.

12| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

B. Pengujian Elemen Struktur Bangunan (Non-destructive Test)


Untuk dapat mengetahui kualitas pelaksanaan dalam data yang bersifat kuanti- tatif,
maka diperlukan uji/test di lapangan langsung terhadap elemen-elemen struktur. Uji/tes
lapangan secara langsung dapat bermacam-macam baik yang sifatnya non- destructive
maupun yang destructive tests. Test langsung yang dilakukan pada bangunan ini di
lapangan yang tergolong non-destructive test adalah dilakukan pengujian terhadap kuat
tekan beton dengan alat Concrete Hammer Test.

1. Uji Hammer Test


Pengujian dengan Hammer Test dilakukan untuk mengetahui kekuatan beton
eksisting.Pengujian mutu kuat tekan beton pada kondisi eksisting ini dilakukan karena
adanya fluktuasi kuat tekan beton. Fluktuasi kuat tekan beton ini salah satunya dapat
disebabkan oleh sifat beton bergradasi, dimana agregat kasar mengumpul di suatu tempat
tertentu dan di bagian lain hanya diisi oleh mortar Dan Menurut SNI 6880-2016 tentang
Spesifikasi Beton Struktural dari setiap daerah beton pada struktur yang diperkirakan
berpotensi mengalami penurunan kekuatan, harus di ambil minimal tiga beton inti yang
mewakili.

Dari hasil pengujian lapangan dengan Hammer Test selanjutnya diolah untuk
mendapatkan mutu kuat tekan beton rata-rata.

Gambar 120: Gambar Pengujian Hammer Test


Sumber : Dokumentasi Pengkaji

13| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

Tabel 7: Tabel Hasil Pengujian Hammer Test Dalam Rebound Hammer


Sumber : Penyusun

Ukuran Hammer Rebound


No Lokasi Lantai Tinjauan Posisi Sudut
(cm) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Office SNT 1 Kolom 40 44 46 40 37 35 40 35 44 38 A 0


2 Office SNT 1 Kolom 40 37 40 40 44 38 45 42 38 38 A 0
3 Office SNT 1 Kolom 44 40 40 45 46 39 37 44 45 39 A 0
4 Office SNT 1 Kolom 37 40 35 34 40 37 45 37 40 40 A 0
5 Office SNT 1 Kolom 38 40 36 44 40 34 36 44 38 44 A 0
6 Office SNT 1 Kolom 38 38 38 37 44 45 40 37 40 38 A 0
7 Office SNT 1 Kolom 33 40 45 40 37 37 45 38 40 40 A 0
8 Office SNT 1 Kolom 38 38 38 36 40 38 42 35 40 38 A 0
9 Office SNT 1 Kolom 40 45 38 40 38 45 40 38 38 40 A 0
10 Office SNT 1 Kolom 38 40 34 35 35 40 45 39 45 40 A 0
11 Office SNT 1 Kolom 40 36 36 36 42 36 42 46 42 40 A 0
12 Office SNT 1 Kolom 35 40 39 40 45 39 36 37 40 40 A 0
13 Office SNT 1 Kolom 46 40 44 45 38 45 44 45 43 46 A 0
14 Office SNT 1 Kolom 33 40 44 42 45 43 44 40 45 30 A 0
15 Office SNT 1 Kolom 40 35 34 45 36 38 38 38 45 39 A 0
16 Office SNT 1 Kolom 44 34 45 40 44 44 40 34 40 34 A 0
17 Office SNT 1 Kolom 38 38 38 40 38 38 38 40 40 40 A 0
18 Office 2 Kolom 40 38 37 38 40 40 38 40 38 38 A 0
19 Office 2 Kolom 40 40 40 37 45 38 38 40 35 39 A 0
20 Office 2 Kolom 30 45 40 46 45 40 45 44 40 38 A 0
21 Office 2 Kolom 40 40 36 35 40 35 40 34 36 38 A 0
22 Office 2 Kolom 37 38 42 40 37 36 37 38 45 38 A 0
23 Office 2 Kolom 36 46 45 38 40 34 40 45 40 36 A 0
24 Office 2 Kolom 38 40 40 40 38 37 39 37 35 35 A 0
25 Office 2 Kolom 38 40 40 45 38 40 39 46 45 44 A 0
26 Office 2 Balok 40 35 38 38 40 34 38 36 40 37 A 0
27 Office 2 Balok 38 40 38 37 35 38 30 36 40 37 A 0
28 Office 2 Balok 38 40 40 36 38 34 34 36 38 34 A 0
29 Office 2 Balok 36 40 40 35 35 40 34 40 34 38 A 0
30 Office 2 Balok 34 38 40 36 36 40 36 35 34 35 A 0
31 Office 2 Lantai 34 30 32 38 32 33 34 33 33 34 B -90
32 Office 2 Lantai 36 38 40 38 34 36 36 34 32 28 B -90
33 Office 2 Lantai 38 36 32 34 32 38 34 36 38 34 B -90
34 Office 2 Lantai 40 40 38 38 38 35 38 35 33 34 B -90
35 Office 2 Lantai 35 34 33 33 33 33 35 40 38 33 B -90

14| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

Tabel 7: Tabel Hasil Pengujian Hammer Test Dalam N/mm²


Sumber : Penyusun

Ukuran Nilai Dalam N/mm ²


No Lokasi Lantai Tinjauan Posisi Sudut Xi Xrt
(cm) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Office SNT 1 Kolom 43 50 54 43 37 34 43 34 50 39 A 0 427 42,7


2 Office SNT 1 Kolom 43 37 43 43 50 39 52 46 39 39 A 0 431 43,1
3 Office SNT 1 Kolom 50 43 43 52 54 41 37 50 52 41 A 0 463 46,3
4 Office SNT 1 Kolom 37 43 34 32 43 37 52 37 43 43 A 0 401 40,1
5 Office SNT 1 Kolom 39 43 35 50 43 32 35 50 39 50 A 0 416 41,6
6 Office SNT 1 Kolom 39 39 39 37 50 52 43 37 43 39 A 0 418 41,8
7 Office SNT 1 Kolom 31 43 52 43 37 37 52 39 43 43 A 0 420 42
8 Office SNT 1 Kolom 39 39 39 35 43 39 46 34 43 39 A 0 396 39,6
9 Office SNT 1 Kolom 43 52 39 43 39 52 43 39 39 43 A 0 432 43,2
10 Office SNT 1 Kolom 39 43 32 34 34 43 52 41 52 43 A 0 413 41,3
11 Office SNT 1 Kolom 43 35 35 35 46 35 46 54 46 43 A 0 418 41,8
12 Office SNT 1 Kolom 34 43 41 43 52 41 35 37 43 43 A 0 412 41,2
13 Office SNT 1 Kolom 54 43 50 52 39 52 50 52 48 54 A 0 494 49,4
14 Office SNT 1 Kolom 31 43 50 46 52 48 50 43 52 25 A 0 440 44
15 Office SNT 1 Kolom 43 34 32 52 35 39 39 39 52 41 A 0 406 40,6
16 Office SNT 1 Kolom 50 32 52 43 50 50 43 32 43 32 A 0 427 42,7
17 Office SNT 1 Kolom 39 39 39 43 39 39 39 43 43 43 A 0 406 40,6
18 Office 2 Kolom 43 39 37 39 43 43 39 43 39 39 A 0 404 40,4
19 Office 2 Kolom 43 43 43 37 52 39 39 43 34 41 A 0 414 41,4
20 Office 2 Kolom 25 52 43 54 52 43 52 50 43 39 A 0 453 45,3
21 Office 2 Kolom 43 43 35 34 43 34 43 32 35 39 A 0 381 38,1
22 Office 2 Kolom 37 39 46 43 37 35 37 39 52 39 A 0 404 40,4
23 Office 2 Kolom 35 54 52 39 43 32 43 52 43 35 A 0 428 42,8
24 Office 2 Kolom 39 43 43 43 39 37 41 37 34 34 A 0 390 39
25 Office 2 Kolom 39 43 43 52 39 43 41 54 52 50 A 0 456 45,6
26 Office 2 Balok 43 34 39 39 43 32 39 35 43 37 A 0 384 38,4
27 Office 2 Balok 39 43 39 37 34 39 25 35 43 37 A 0 371 37,1
28 Office 2 Balok 39 43 43 35 39 32 32 35 39 32 A 0 369 36,9
29 Office 2 Balok 35 43 43 34 34 43 32 43 32 39 A 0 378 37,8
30 Office 2 Balok 32 39 43 35 35 43 35 34 32 34 A 0 362 36,2
31 Office 2 Lantai 37 31 34 44 34 36 37 36 36 37 B -90 362 36,2
32 Office 2 Lantai 41 44 48 44 37 41 41 37 34 27 B -90 394 39,4
33 Office 2 Lantai 44 41 34 37 34 44 37 41 44 37 B -90 393 39,3
34 Office 2 Lantai 48 48 44 44 44 39 44 39 36 37 B -90 423 42,3
35 Office 2 Lantai 39 37 36 36 36 36 39 48 44 36 B -90 387 38,7

15| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

Tabel 7: Tabel Hasil Pengujian Hammer Test Dalam (Xi-Xrt)²


Sumber : Penyusun

(Xi-Xrt)²
No Lokasi Lantai Tinjauan Ukuran (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Office SNT 1 Kolom 0 0,09 53,29 127,69 0,09 32,49 75,69 0,09 75,69 53,29 13,69
2 Office SNT 1 Kolom 0 0,01 37,21 0,01 0,01 47,61 16,81 79,21 8,41 16,81 16,81
3 Office SNT 1 Kolom 0 13,69 10,89 10,89 32,49 59,29 28,09 86,49 13,69 32,49 28,09
4 Office SNT 1 Kolom 0 9,61 8,41 37,21 65,61 8,41 9,61 141,61 9,61 8,41 8,41
5 Office SNT 1 Kolom 0 6,76 1,96 43,56 70,56 1,96 92,16 43,56 70,56 6,76 70,56
6 Office SNT 1 Kolom 0 7,84 7,84 7,84 23,04 67,24 104,04 1,44 23,04 1,44 7,84
7 Office SNT 1 Kolom 0 121,00 1,00 100,00 1,00 25,00 25,00 100,00 9,00 1,00 1,00
8 Office SNT 1 Kolom 0 0,36 0,36 0,36 21,16 11,56 0,36 40,96 31,36 11,56 0,36
9 Office SNT 1 Kolom 0 0,04 77,44 17,64 0,04 17,64 77,44 0,04 17,64 17,64 0,04
10 Office SNT 1 Kolom 0 5,29 2,89 86,49 53,29 53,29 2,89 114,49 0,09 114,49 2,89
11 Office SNT 1 Kolom 0 1,44 46,24 46,24 46,24 17,64 46,24 17,64 148,84 17,64 1,44
12 Office SNT 1 Kolom 0 51,84 3,24 0,04 3,24 116,64 0,04 38,44 17,64 3,24 3,24
13 Office SNT 1 Kolom 0 21,16 40,96 0,36 6,76 108,16 6,76 0,36 6,76 1,96 21,16
14 Office SNT 1 Kolom 0 169,00 1,00 36,00 4,00 64,00 16,00 36,00 1,00 64,00 361,00
15 Office SNT 1 Kolom 0 5,76 43,56 73,96 129,96 31,36 2,56 2,56 2,56 129,96 0,16
16 Office SNT 1 Kolom 0 53,29 114,49 86,49 0,09 53,29 53,29 0,09 114,49 0,09 114,49
17 Office SNT 1 Kolom 0 2,56 2,56 2,56 5,76 2,56 2,56 2,56 5,76 5,76 5,76
18 Office 2 Kolom 0 6,76 1,96 11,56 1,96 6,76 6,76 1,96 6,76 1,96 1,96
19 Office 2 Kolom 0 2,56 2,56 2,56 19,36 112,36 5,76 5,76 2,56 54,76 0,16
20 Office 2 Kolom 0 412,09 44,89 5,29 75,69 44,89 5,29 44,89 22,09 5,29 39,69
21 Office 2 Kolom 0 24,01 24,01 9,61 16,81 24,01 16,81 24,01 37,21 9,61 0,81
22 Office 2 Kolom 0 11,56 1,96 31,36 6,76 11,56 29,16 11,56 1,96 134,56 1,96
23 Office 2 Kolom 0 60,84 125,44 84,64 14,44 0,04 116,64 0,04 84,64 0,04 60,84
24 Office 2 Kolom 0 0,00 16,00 16,00 16,00 0,00 4,00 4,00 4,00 25,00 25,00
25 Office 2 Kolom 0 43,56 6,76 6,76 40,96 43,56 6,76 21,16 70,56 40,96 19,36
26 Office 2 Balok 0 21,16 19,36 0,36 0,36 21,16 40,96 0,36 11,56 21,16 1,96
27 Office 2 Balok 0 3,61 34,81 3,61 0,01 9,61 3,61 146,41 4,41 34,81 0,01
28 Office 2 Balok 0 4,41 37,21 37,21 3,61 4,41 24,01 24,01 3,61 4,41 24,01
29 Office 2 Balok 0 7,84 27,04 27,04 14,44 14,44 27,04 33,64 27,04 33,64 1,44
30 Office 2 Balok 0 17,64 7,84 46,24 1,44 1,44 46,24 1,44 4,84 17,64 4,84
31 Office 2 Lantai 0 0,64 27,04 4,84 60,84 4,84 0,04 0,64 0,04 0,04 0,64
32 Office 2 Lantai 0 2,56 21,16 73,96 21,16 5,76 2,56 2,56 5,76 29,16 153,76
33 Office 2 Lantai 0 22,09 2,89 28,09 5,29 28,09 22,09 5,29 2,89 22,09 5,29
34 Office 2 Lantai 0 32,49 32,49 2,89 2,89 2,89 10,89 2,89 10,89 39,69 28,09
35 Office 2 Lantai 0 0,09 2,89 7,29 7,29 7,29 7,29 0,09 86,49 28,09 7,29

16| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

Tabel 8: Rata-rata Mutu Beton di Bangunan PT. Pasifik Satelit Nusantara


Sumber : Penyusun
Ukuran
No Lokasi Lantai Tinjauan Xrt X Max X min (Xi-Xrt)² S f'c (MPa) K
(cm)

1 Office SNT 1 Kolom 0 42,7 54 34 432,10 6,57 31,89 384


2 Office SNT 1 Kolom 0 43,1 52 37 222,90 4,72 35,33 426
3 Office SNT 1 Kolom 0 46,3 54 37 316,10 5,62 37,05 446
4 Office SNT 1 Kolom 0 40,1 52 32 306,90 5,54 30,99 373
5 Office SNT 1 Kolom 0 41,6 50 32 408,40 6,39 31,09 375
6 Office SNT 1 Kolom 0 41,8 52 37 251,60 5,02 33,55 404
7 Office SNT 1 Kolom 0 42 52 31 384,00 6,20 31,81 383
8 Office SNT 1 Kolom 0 39,6 46 34 118,40 3,44 33,94 409
9 Office SNT 1 Kolom 0 43,2 52 39 225,60 4,75 35,39 426
10 Office SNT 1 Kolom 0 41,3 52 32 436,10 6,60 30,44 367
11 Office SNT 1 Kolom 0 41,8 54 35 389,60 6,24 31,53 380
12 Office SNT 1 Kolom 0 41,2 52 34 237,60 4,87 33,18 400
13 Office SNT 1 Kolom 0 49,4 54 39 214,40 4,63 41,78 503
14 Office SNT 1 Kolom 0 44 52 25 752,00 8,67 29,73 358
15 Office SNT 1 Kolom 0 40,6 52 32 422,40 6,50 29,91 360
16 Office SNT 1 Kolom 0 42,7 52 32 590,10 7,68 30,06 362
17 Office SNT 1 Kolom 0 40,6 43 39 38,40 1,96 37,38 450
18 Office 2 Kolom 0 40,4 43 37 48,40 2,20 36,78 443
19 Office 2 Kolom 0 41,4 52 34 208,40 4,57 33,89 408
20 Office 2 Kolom 0 45,3 54 25 700,10 8,37 31,54 380
21 Office 2 Kolom 0 38,1 43 32 186,90 4,32 30,99 373
22 Office 2 Kolom 0 40,4 52 35 242,40 4,92 32,30 389
23 Office 2 Kolom 0 42,8 54 32 547,60 7,40 30,63 369
24 Office 2 Kolom 0 39 43 34 110,00 3,32 33,54 404
25 Office 2 Kolom 0 45,6 54 39 300,40 5,48 36,58 441
26 Office 2 Balok 0 38,4 43 32 138,40 3,72 32,28 389
27 Office 2 Balok 0 37,1 43 25 240,90 4,91 29,03 350
28 Office 2 Balok 0 36,9 43 32 166,90 4,09 30,18 364
29 Office 2 Balok 0 37,8 43 32 213,60 4,62 30,20 364
30 Office 2 Balok 0 36,2 43 32 149,60 3,87 29,84 359
31 Office 2 Lantai 0 36,2 44 31 99,60 3,16 31,01 374
32 Office 2 Lantai 0 39,4 48 27 318,40 5,64 30,12 363
33 Office 2 Lantai 0 39,3 44 34 144,10 3,80 33,06 398
34 Office 2 Lantai 0 42,3 48 36 166,10 4,08 35,60 429
35 Office 2 Lantai 0 38,7 48 36 154,10 3,93 32,24 388

Nilai Rata-rata Kolom = 33,25 401


Nilai Rata-rata Balok = 30,30 365
Nilai Rata-rata Lantai = 32,40 390
Nilai Tertinggi = 41,78 503
Nilai Terendah = 29,03 350

17| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

Tabel 8: Tabel Hasil Pengujian Hammer Test


Sumber : Penyusun

Kesimpulan
Elemen Struktur Mutu K rencana Mutu fc Rencana Mutu fc Eksiting Keterangan
Kolom K400 33,2 33,3 > 33,2 Sesuai
Balok K350 29,1 30,3 > 29,1 Sesuai
Plat Lantai K350 29,1 32,4 > 29,1 Sesuai

Dilihat dari hasil uji Hammer Test di PT. Pasifik Satelit Nusantara, mutu beton masih
dalam kondisi sesuai dengan mutu perencanaan, dan sudah memenuhi syarat sebagai material
struktur sesuai dengan SNI 6880:2016 pasal 1.2.43 yaitu diatas 17 MPa.

2. Uji Hardness Brinell


Kuat tarik baja mengacu pada perencanaan dan mengacu pada standar ASTM A956
dan SNI 1729-2015. Pengujian dengan Hardness Brinell bertujuan untuk mendapatkan nilai
kuat tarik baja pada penampang baja profil eksisting. Nilai kuat tar ik baja yang sesuai
dengan standar menunjukkan bahwa bangunan dibangun sesuai dengan standar dan
perencanaan.

Gambar 121: Gambar Alat Leeb Hardness Tester


Sumber : Dokumentasi Pengkaji

18| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

Tabel Hasil Hardness Brinell


Sumber : Analisa Penyusun

Hardness Brinell
Kriteria Kelayakan
Jenis Nilai Rata- Kriteria Kelayakan
No Dimensi (mm) Bacaan 1 Bacaan 2 Bacaan 3 Min Max ASTM, JIS, BS,
Struktur rata SNI-1729-2013
DIN
1 Kolom H Beam 200x200 306 323 340 306 340 323  
2 Kolom H Beam 200x200 272 262 277 262 277 270  
3 Kolom H Beam 200x200 304 299 306 299 306 303  
4 Kolom H Beam 200x200 308 284 292 284 308 295  
5 Kolom H Beam 200x200 324 266 281 266 324 290  
6 Kolom H Beam 200x200 275 342 290 275 342 302  
7 Kolom H Beam 200x200 372 313 332 313 372 339  
8 Kolom H Beam 200x200 344 402 347 344 402 364  
9 Kolom H Beam 200x200 335 276 270 270 335 294  
10 Kolom H Beam 200x200 328 300 316 300 328 315  
11 Kolom WF 200x100 260 288 233 233 288 260  
12 Kolom WF 200x100 265 271 298 265 298 278  
13 Kolom WF 200x100 280 310 325 280 325 305  
14 Kolom WF 200x100 271 312 281 271 312 288  
15 Kolom WF 200x100 357 308 339 308 357 335  

Nilai Rata-rata Kolom = 304


Nilai tertinggi = 364
Nilai terendah = 260

3. Uji Ultrasonic Thickness


Uji ketebalan baja (Ultrasonic Thickness Gauge) dilakukan pada Struktur Baja WF
adalah untuk mendapatkan ketebalan baja aktual setelah terpasang. Metode pengujian yang
dilakukan yaitu pengelupasan lapisan Coating dengan mengerik menggunakan obeng minus
(-), kemudian dihaluskan dengan amplas. Jarak yang dibutuhkan untuk pengujian sekitar
5x5 cm (Probe dari alat Ultrasonic Thickness Gauge bisa membaca tanpa terhalang
lapisan/coating) dengan jumlah pengujian sebanyak 3 (dua) kali di 3 (tiga) lokasi yang
berbeda.

19| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

Gambar 122: Gambar Alat Ultrasonic Thickness gauge


Sumber : Dokumentasi Pengkaji

Tabel Uji Ketebalan Baja (Ultrasonic Thickness Gauge)

Ultrasonic Thickness
Standar Kriteria
Ultrasonic Thickness
Jenis Ketebalan Kelayakan SNI-
No Elemen Struktur
Struktur Flens 1 Flens 2
Web (mm) Flange Web Flange Web
(mm) (mm)
1 Kolom H Beam 200x200 8,19 12,35 12,3 12 8  
2 Kolom H Beam 200x200 8,32 12,14 12,42 12 8  
3 Kolom H Beam 200x200 8,24 12,31 12,3 12 8  
4 Kolom H Beam 200x200 8,12 12,25 12,01 12 8  
5 Kolom H Beam 200x200 8,11 12,22 12,12 12 8  
6 Kolom H Beam 200x200 8,15 12,13 12,01 12 8  
7 Kolom H Beam 200x200 8,12 12,33 12,24 12 8  
8 Kolom H Beam 200x200 8,24 12,41 12,25 12 8  
9 Kolom H Beam 200x200 8,25 12,11 12,13 12 8  
10 Kolom H Beam 200x200 8,11 12,12 12,25 12 8  
11 Kolom WF 200x100 5,84 8,25 8,65 8 5,5  
12 Kolom WF 200x100 6,12 8,4 8,49 8 5,5  
13 Kolom WF 200x100 5,87 8,2 8,33 8 5,5  
14 Kolom WF 200x100 5,88 8,25 8,53 8 5,5  
15 Kolom WF 200x100 6,02 8,23 8,45 8 5,5  

Hasil dari Uji Ketebalan Baja (Ultrasonic Thickness Gauge) yaitu memenuhi
kriteria dari tabel toleransi dimensi (ketebalan) BS EN10034 & spesifikasi dari
referensi gambar brosur Gunung Garuda (According JIS G 3192) Yaitu dari BS EN
10034 untuk WEB ketebalan <7mm Toleransi = ±0,7 . Untuk ketebalan 7-10mm toleransi
± 1,00 mm dan untuk FLANGE ketebalan 6,5-10mm Toleransi + 2,00-1,00. Untuk
ketebalan 10-20mm toleransi +2,5-1,5mm.

Sedangkan dari Brosur Gunung Garuda (According JIS G3192) untuk untuk WEB
ketebalan <16mm toleransi ±1,00 mm dan untuk FLANGE ketebalan <16mm toleransi
±1,5mm.

Referensi toleransi dimensi berdasarkan BS EN10034 & spesifikasi dari referensi


gambar brosur Gunung Garuda (According JIS G 3192) dapat dilihat pada tabel berikut:

20| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

Tabel Toleransi Dimensi (Ketebalan) BS EN10034

Tabel Spesifikasi dari Baja IWF (Brosur Gunung Garuda) According JIS G 3192

Tabel Toleransi Dimensi Ketebalan (Brosur Gunung Garuda) According JIS G 3192

21| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

4. Uji Coating Thickness


Kelebihan dari penggunaan struktur baja adalah kekuatan tarik tinggi, mampu
digunakan untuk bentang panjang, dan proses pengerjaan relatif lebih cepat. Kekurangan
yang ada pada baja adalah tidak tahan terhadap kelembaban. Baja profil yang terpengaruh
kelembaban berpotensi terjadi korosi. Kekuatan baja profil akan menurun dengan adanya
korosi sehingga hal ini berpengaruh pada kekuatan rencana pada baja profil. Proteksi
dilakukan dengan menggunakan lapisan coating dengan ketebalan yang diatur dalam BS
EN ISO 1461.

Gambar 123: Gambar Alat Coating Thickness gauge


Sumber : Dokumentasi Pengkaji

22| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a
PT. Pasifik Satelit Nusantara
Laporan Kajian Laik Fungsi Bangunan Gedung

Tabel Uji Ketebalan Baja (Coating Thickness Gauge)


Coating Thickness
Coating Thickness
Nilai Nilai Rata- Kriteria Kelayakan Kriteria Kelayakan
No Jenis Struktur Elemen Struktur Nilai Terendah
1(µm) 2(µm) 3(µm) Tertinggi rata ASTM, JIS, BS, DIN SNI-1729-2013

1 Kolom H Beam 200x200 109 117 108 108 117 111  


2 Kolom H Beam 200x200 130 154 148 130 154 144  
3 Kolom H Beam 200x200 118 95,3 100 95,3 118 104  
4 Kolom H Beam 200x200 154 150 130 130 154 145  
5 Kolom H Beam 200x200 141 122 142 122 142 135  
6 Kolom H Beam 200x200 141 191 182 141 191 171  
7 Kolom H Beam 200x200 116 185 184 116 185 162  
8 Kolom H Beam 200x200 188 136 275 136 275 200  
9 Kolom H Beam 200x200 136 132 127 127 136 132  
10 Kolom H Beam 200x200 201 144 103 103 201 149  
11 Kolom WF 200x100 248 135 109 109 248 164  
12 Kolom WF 200x100 127 123 127 123 127 126  
13 Kolom WF 200x100 121 154 143 121 154 139  
14 Kolom WF 200x100 75,2 126 165 75,2 165 122  
15 Kolom WF 200x100 175 110 199 110 199 161  

Nilai Rata-rata kolom = 144


Nilai Tertingi = 200
Nilai terendah = 104

Dari hasil pengujian Coating Thickness Gauge gedung warehouse didapatkan nilai
rata-rata 144 µm, sehingga memenuhi standar BS EN ISO 1461 yaitu sebesar 85 µm
untuk ketebalan baja > 6mm. Dari rata-rata keseluruhan disimpulkan coating baja masih
baik, hanya mengalami sedikit korosi, dan perlu recoating atau pengecatan kembali cat
zincromate untuk mencegah korosi yang lebih banyak pada balok baja area luar bangunan.

23| G e o s p a s i a l I n s a n M u l i a

Anda mungkin juga menyukai