Anda di halaman 1dari 2

Jurnal Refleksi

Monday, 7 November 2022, 4:15 PM


by MUHAMMAD ALFAKHMI N.R (fahmi)
1. Facts (Peristiwa):

Setelah saya memahami pemikiran filosofis KHD dalam pendidikan, saya tergerak untuk segera
melakukan perubahan dalam diri saya, perubahan yang pertama adalah mindset, selama ini saya
berfikir bahwa anak-anak adalah objek pembelajaran dimana tugas mereka hanya menerima
pembelajaran saja. Perubahan dalam pemikiran ini menjadikan saya lebih mengerti logika
sederhana bahwa anak-anak tidak hanya perlu belajar tetapi juga bermain, sebab bermain adalah
dunia yang tidak dapat terlepas dari mereka. Kedua dalam kegiatan pembelajaran saya mencoba
merubah apa yang selama ini telah saya lakukan, dalam hal ini lebih kepada gaya mengajar, saya
lebih sering bertanya dan berkomunikasi yang memancing rasa ingin tahu murid. Saya juga
bertanya pembelajaran seperti apa yang mereka inginkan, dalam beberapa kali pertemuan saya
merasa ada banyak sekali perubahan yang terjadi. Pengalaman nyata yang saya lakukan adalah
meminta murid menyampaikan model belajar yang bagaimana yang mereka mau, serentak
mereka minta agar belajar boleh membawa HP ke dalam kelas. Sesuai kesepakatan saya akhirnya
merancang sebuah pembelajaran yang berbasis gawai. Pembelajaran yang saya lakukan adalah
saya menyiapkan sebuah video pembelajaran, kemudian saya meminta siswa mendengarkan
secara seksama materi yang ada pada video, setelah selesai saya persilahkan kepada mereka
untuk bertanya jika ada sesuatu yang tidak mereka pahami, kemudian mereka menyelesaikan
tugas yang ada pada video. Dalam proses pembelajaran ini saya belajar beberapa hal penting
yang selama ini tidak saya jangkau. Belajar dalam kondisi yang menyenangkan ternyata lebih
berkesan, dan anak-anak juga sangat antusias dalam belajar. Walaupun sesaat sebelumnya saya
ragu akan pembelajaran seperti ini, tapi setelah saya mencoba melakukannya saya paham dan
mendapatkan jawabannya. Hambatan yang saya dapatkan adalah masih ada siswa yang belum
dapat mengikuti model belajar dari gawai dikarekan ketiadaan gawainya. Akhirnya saya
menyampaikan bahwa tidak ada HP bukan berarti kita tidak bisa belajar, rekan yang ada HP
dapat berbagi dengan rekan yang berdekatan rumah dan jawabannya dapat disesuaikan dengan
kondisi siswa.

2. Feelings (Perasaan):

“Menyenangkan” itu kesan pertama yang saya rasakan selama pembelajaran berlangsung, anak
anak terlihat sangat antusias dan lebih aktif dalam literasi serta menyampaikan apa yang mereka
dengar dan lihat dari video pembelajaran. Ternyata tidak sesulit itu “menghamba” pada anak-
anak, tugas kita hanya sekedar memfasilitasi yang menjadi keinginan anak-anak. Tidak sulit
bukan berarti sangat mudah untuk diaplikasikan, karena beda pembelajaran berbeda pula metode
yang diterapkan.

3. Findings (Pembelajaran):

Dari apa yang telah saya lakukan dalam kelas, saya jadi mengetahui bahwa saya bisa untuk
berubah dari paradigma lama yang mengungkung saya. Saya juga mengetahui bahwa saya
memiliki kemampuan dan potensi yang bisa digali dengan cara yang benar.
 4. Future (Penerapan):

Konsistensi dan terus meningkat, adalah kata kata yang pertama kali saya pikirkan saat
melakukan pembelajaran yang berbeda, yang perlu saya lakukan adalah dapat
mengimplementasikan seluruh kemampuan yang saya peroleh dengan berbagai macam
pendekatan berbeda yang tentunya dapat memfasilitasi minat belajar murid. Merasa cukup masih
terlalu jauh untuk diucapkan mengingat pengenalan diri ini baru saja dimulai, dan saya merasa
masih banyak hal lain yang harus di eksplor untuk memaksimalkan potensi diri. Setelah belajar
dari peristiwa ini saya semakin yakin untuk tetap menampilkan diri sebaik baiknya dalam proses
Pendidikan, terutama mencapai tujuan Pendidikan sesuai dengan pemikiran KHD.

Anda mungkin juga menyukai