Anda di halaman 1dari 2

1.

       Refleksi Kritis

Ki Hajar Dewantara atau yang dikenal dengan Bapak Pendidikan nasional adalah seorang tokoh
nasional asli Indonesia yang jasanya sangat banyak dalam memajukan Pendidikan Indonesia,
jasa beliau tertuang dalam bentuk usaha dan pemikiran yang menjadi dasar Pendidikan
Indonesia. Pemikiran beliau yang cukup membumi ialah Pendidikan dan pengajaran, dimana
secara ringkas saya artikan bahwa Pendidikan merupakan memberi tuntunan kepada pesdik,
sedangkan mengajar merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu.

Semenjak didirikannya Taman siswa yang kemudian menjadi gerbang emas Pendidikan nasional,
efektifitas pemikiran KHD mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Sejak beberapa puluh
tahun kehadiran pemikiran beliau, banyak sekali kaum cendikiawan yang muncul beranjak dari
konsep pendidikan beliau. Yang paling menonjol dalam konsep Pendidikan pemikiran beliau
adalah semua komponen dan ekosistem Pendidikan harus saling bekerja sama untuk membentuk
anak yang sesuai dengan kodratnya. Dalam hal ini yang membedakan pemikiran KHD dengan
Pendidikan Asing adalah adab, dimana Pendidikan Indonesia masih memperhatikan adab, baik
adab murid, guru, etika berbicara serta membebankan. Budaya ketimuran yang masih dipegang
oleh stakeholder Pendidikan Indonesia saat ini tidak berubah sedikitpun sejak KHD hadir,

Saya sebagai guru di SDN 9 Kedupai, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi juga berusaha
semaksimal mungkin dan semampu saya dalam mendidik anak anak ditengah penurunan moral
sebagai dampak dari perubahan zaman. Hal utama yang saya lakukan adalah menjaga agar adab,
budi pekerti dan etika ketimuran yang menjadi kebanggaan kita tetap ada seperti yang KHD telah
tekankan. Tidak mudah memang mempertahankan budaya ketimuran yang menjunjung budi
pekerti sedangkan saat di rumah anak anak sangat bebas mengakses dunia luar yang berbeda
budaya. Kita telah mengetahui secara sadar bahwa kecanggihan teknologi dan informasi saat ini
tidak dapat di bendung lagi, siapapun anggota masyarakat dapat mengakses informasi yang
berbagai rupa, dari berbagai belahan dunia. Dalam menghadapi gempuran ini sebagai guru tentu
kita tidak dapat menutup mata atas apa yang anak akses,

2.         Harapan dan Ekspektasi

Besar harapan diri ini akan dapat berubah menjadi lebih baik dalam segala hal terkait profesi
saya sebagai pendidik, dan dapat memahami secara gamblang bagaimana pemikiran KHD dapat
diaplikasikan secara menyeluruh pada ekosistem Pendidikan. Hal ini sangat saya harapkan
mengingat begitu banyak kekurangan dalam diri saya terkait keterampilan mengajar dan
kepemimpinan manajemen di ekosistem Pendidikan tempat saya bernaung.

 Sebagai pendidik hal yang membuat saya bahagia adalah saat melihat peserta didik mencapai
kesuksesan, namun lebih bahagia lagi kesuksesan mereka di iringi budi pekerti yang
luhur. Pendidik tentu tidak mengharapkan ketidakseimbangan apapun dari peserta didiknya,
namun para pendidik sangat merasa senang saat anak-anak mengingat siapa guru mereka saat
mereka sukses.
Harapan besar dalam kegiatan ini saya mendapatkan banyak manfaat untuk di masa yang akan
datang, semua itu tentu tidak akan mudah mengingatkan durasi yang cukup lama, perjuangan ini
akan terasa ringan jika didalam terdapat kekompakkan dari semua komponen pendidikan

Anda mungkin juga menyukai