Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

GURU BELAJAR DAN BERBAGI


SERI ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM

29 Januari - 2 Februari 2021

BIBIT SRI RAHAYU, S.Pd


NIP.19950706 201903 2 004

SDN 2 KEDUNGSOKO
TAHUN 2021
IDENTITAS GURU

1
Nama Sekolah : SDN 2 KEDUNGSOKO
.

2
Nama Guru : BIBIT SRI RAHAYU, S.Pd
.

3
NIP : 19950706 201903 2 004
.

4
Jabatan/Golongan Guru : Penata Muda / III a
.
5 Alamat Sekolah
.  Jalan : Raya Kedungsoko No.58
 Kabupaten : Tulungagung
 Provinsi : Jawa Timur
 Telpon/Fax :
6 Mengajar Mata Pelajaran : Guru Kelas
.
7 Tugas Tambahan :
.
8 SK Pengangkatan
.
a. Sebagai CPNS
 Pejabat yang mengangkat : Bupati Tulungagung
 Nomor SK : 813/61/203/2019
 Tanggal SK : 27 Maret 2019
b. Pangkat Terakhir
 Pejabat yang mengangkat : Bupati Tulungagung
 Nomor SK : 821/35/203/2020
 Tanggal SK : 28 Februari 2020
9 Alamat Rumah
.  Jalan : RT 2 RW 4 Kedungsoko
 Kecamatan : Tulungagung
 Kabupaten : Tulungagung
 Provinsi : Jawa Timur
 Telpon/Fax : 085649006062
LEMBAR PENGESAHAN

GURU BELAJAR DAN BERBAGI


SERI ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM

TELAH DISAHKAN PADA :


Tanggal : 5 Februari 2021
Di : Tulungagung

Oleh :
Kepala SDN 2 KEDUNGSOKO

SUTRISNO, S.Pd.
NIP.19640425 198703 1 008
Guru Belajar Dan Berbagi
Seri Asesmen Kompetensi Minimum
29 Januari - 2 Februari 2021

A. LATAR BELAKANG
Hasil PISA membuktikan kemampuan belajar siswa pada pendidikan dasar dan
menengah kurang memadai. Pada tahun 2018, sekitar 70% siswa memiliki kompetensi
literasi membaca di bawah minimum. Sama halnya dengan keterampilan matematika dan
sains, 71% siswa berada di bawah kompetensi minimum untuk matematika dan 60%
siswa di bawah kompetensi minimum untuk keterampilan sains. Skor PISA Indonesia
stagnan dalam 10-15 tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan Indonesia menjadi salah
satu negara yang konsisten dengan peringkat hasil PISA yang terendah. Bagaimana
pendapat Anda?
Menanggapi kondisi tersebut, reformasi asesmen diperlukan guna mendorong
peningkatan kualitas pembelajaran. Pemetaan mutu pendidikan secara menyeluruh
dibutuhkan. Untuk itu pada tahun 2021 mendatang, Asesmen Nasional (AN) akan resmi
diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Ujian Nasional (UN)
sudah tidak lagi diberlakukan. Kebijakan ini ditetapkan berdasarkan hasil koordinasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan sejumlah dinas dan lembaga terkait.
Dalam hal ini, AN diterapkan untuk mengevaluasi kinerja dan mutu sistem
pendidikan. Nantinya, hasil Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi apapun pada
pencapaian proses belajar siswa namun memberikan umpan balik untuk tindak lanjut
pembelajaran dan kompetensi siswa.

B. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya Bimbingan Teknis Program Guru Belajar Seri Asesmen
Kompetensi Minimum adalah untuk :
1. Memahami konsep Asesmen Nasional.
2. Memahami bentuk pelaksanaan Asesmen Nasional.
3. Menganalisis contoh asesmen literasi membaca pada Asesmen Kompetensi
Minimum.
4. Menganalisis contoh asesmen numerasi pada Asesmen Kompetensi Minimum.
5. Membaca dan menindaklanjuti laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum.
C. TANGGAL DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan Bimbingan Teknis Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Asesmen
Kompetensi Minimum dilaksanakan tanggal 29 Januari - 2 Februari 2021, bertempat di
https://gurubelajar.kemdikbud.go.id/

D. PEMATERI
Narasumber Bimbingan Teknis Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Asesmen
Kompetensi Minimum adalah oleh TIM guru belajar di Dirjen GTK Kementrian
Penidikan dan Kebudayaan

E. RESUME MATERI KEGIATAN


Peningkatan mutu sistem pendidikan tidak hanya berorientasi pada pencapaian
siswa dalam menguasai materi pelajaran dan nilai ujian akhir, apapun sebutannya.
Keberhasilan sistem pendidikan lebih difokuskan pada pencapaian kompetensi siswa
yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Terlebih pada era transformasi
pendidikan abad ke-21, dimana arus perubahan menuntut siswa menguasai berbagai
kecakapan hidup yang esensial untuk menghadapi berbagai tantangan abad ke-21 dimana
siswa memiliki kecakapan belajar dan berinovasi, kecakapan menggunakan teknologi
informasi, kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.
Asesmen Nasional diberlakukan sebagai alat ukur untuk mengetahui ketercapaian
kompetensi yang harus dikuasai siswa. Asesmen Nasional tidak hanya memotret hasil
belajar kognitif siswa, sebagaimana yang terjadi dalam Ujian Nasional namun juga
memotret hasil belajar sosial emosional. Termasuk di dalamnya sikap, nilai, keyakinan,
serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja siswa di berbagai konteks
yang relevan.
Selain tuntutan kecakapan abad 21, profil pelajar Pancasila juga menjadi rujukan
pencapaian karakter bagi seluruh siswa di Indonesia. Bahkan profil pelajar pancasila ini
sudah merangkum serangkaian kecakapan hidup abad 21. Untuk itu, penting bagi guru
dan siswa untuk mengadopsi proses pembelajaran yang berfokus pada pengembangan
kompetensi. Pencapaian kompetensi siswa dapat diukur dari pemahaman konsep, dan
keterampilan menerapkan konsep dalam berbagai konteks. Dengan demikian, siswa tidak
hanya menguasai konten semata, tetapi lebih menguasai pemahaman secara mendalam
terhadap konsep yang dapat diterapkan di berbagai konteks kehidupan. Hal ini yang
diharapkan sebagai peningkatan hasil pembelajaran siswa. Capaian kompetensi siswa
secara holistik inilah yang ingin dievaluasi melalui Asesmen Nasional.
Perubahan sistem evaluasi dari Ujian Nasional ke Asesmen Nasional merupakan
upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh. Asesmen Nasional
dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-
mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau: (a) perkembangan
mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem Pendidikan.
Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan
utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa. Asesmen Nasional
juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah sekolah yang efektif untuk
mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong sekolah dan Dinas
Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.
Maka dari itu, hasil Asesmen Nasional sendiri diharapkan mampu memberikan
manfaat, bukan sekedar nilai belaka. Pada tahun 2021, Mendikbud telah menyatakan
bahwa hasil Asesmen Nasional dimaksudkan sebagai peta awal mutu sistem pendidikan
secara nasional. Asesmen Nasional tidak akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja
sekolah maupun daerah. Berikut infografis yang menjelaskan manfaat asesmen nasional.
Pada pelaksanaannya, Asesmen Nasional menggunakan metode survei. Metode
survei dilakukan dengan mengambil sampel siswa diambil secara acak dari setiap
sekolah. Berbanding terbalik dengan Ujian Nasional yang menggunakan metode sensus
dimana semua siswa di seluruh Indonesia wajib mengikutinya.
Model soal asesmen yang diberikan dalam AN lebih bervariasi bukan sekedar
pilihan ganda dan uraian singkat sebagaimana yang diberikan dalam UN. Salah satu
komponen hasil belajar murid yang diukur pada asesmen nasional adalah literasi
membaca dan numerasi. Asesmen ini disebut sebagai Asesmen Kompetensi Minimum
(AKM) karena mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang diperlukan individu
untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat. Sementara Ujian Nasional berbasis
mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran tertentu. Hal inilah
yang terkadang memberi kesan mata pelajaran yang penting dan kurang penting dalam
pendidikan. Dalam hal ini, AKM memotret kompetensi mendasar yang diperlukan untuk
sukses pada berbagai mata pelajaran.
Metode penilaian AN dan UN pun berbeda meskipun keduanya berbasis
komputer. AN menggunakan metode penilaian Computerized Multistage Adaptive
Testing (MSAT). MSAT ialah metode penilaian yang mengadopsi tes adaptif, dimana
setiap siswa dapat melakukan tes sesuai level kompetensinya.
Pemberlakuan Asesmen Nasional ini merupakan sinyalemen yang kuat dari
pemerintah untuk terus memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Dan dari ketiga
poin tersebut, maka sesungguhnya yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi Asesmen
Nasional adalah pemahaman mengenai tujuan dan manfaat Asesmen Nasional, serta
implikasinya pada perubahan praktik dan strategi pembelajaran di kelas. Siswa, guru,
orangtua, kepala satuan pendidikan tidak lagi direkomendasikan untuk berlatih soal-soal
persiapan AKM sebagaimana penilaian yang berbasis ujian.

F. LAMPIRAN
a. Surat Tugas
b. Sertifikat

Tulungagung, 5 Februari 2021


Mengetahui,
Kepala SDN 2 KEDUNGSOKO Peserta,

SUTRISNO, S.Pd BIBIT SRI RAHAYU, S.Pd


NIP.19640425 198703 1 008 NIP.19950706 201903 2 004
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UNIT PELAYANAN ADMINISTRASI SATUAN PENDIDIKAN
KECAMATAN TULUNGAGUNG
SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KEDUNGSOKO
Jl. Raya Kedungsoko No. 58 Kec.TulungagungTelp. (0355) 328113
TULUNGAGUNG Kodepos 66215

SURAT TUGAS
Nomor : 422/008/104.1.634/2021

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : SUTRISNO, S.Pd
NIP : 19640425 198703 1 008
Pangkat/Gol.Ruang : Pembina Tk. I/IV b
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SDN 2 Kedungsoko

Memberikan tugas kepada :


Nama : BIBIT SRI RAHAYU, S.Pd
NIP : 19950706 201903 2 004
Pangkat/Gol.Ruang : Penata Muda / III a
Jabatan : Guru Kelas
Unit Kerja : SDN 2 Kedungsoko
Jenis Tugas : Mengikuti Guru Belajar dan Berbagi Seri Asesmen Kompetensi
Minimum
Pelaksanaan : Tanggal 29 Januari - 2 Februari 2021

Demikian untuk diperhatikan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung
jawab.
Tulungagung, 28 Januari 2021
Kepala SDN 2 Kedungsoko

SUTRISNO, S.Pd
NIP. 19640425 198703 1 008

Anda mungkin juga menyukai