Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MATA KULIAH

ETIKA PROFESI

Disusun Oleh

Nama : Raihan Firdaus


NPM : 25419255
Kelas : 4IC05

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat beserta salam selalu tercurahkan
kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat
dan kita sebagai umatnya. Semoga kitasemua tetap berada dalam lindungan Allah
SWT.
Pada makalah ini penyusun menguraikan tentang pengertian standar teknik
dan standar manajamen, kemudian menjelaskan standar teknik yang digunakan di
Indonesia serta standar manajemen ISO yang dipakai.
Kami menyadari bahwa pada penyusunan makalah ini tidaklah sempurna.
Namun, besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dalam menambah ilmu pengetahuan tentang gaya angkat sayap pesawat terbang
serta memahaminya.

Bekasi, 09 April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover.................................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................ii

Daftar Isi...........................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan............................................................................................

Bab II Pembahasan...........................................................................................

Kesimpulan.......................................................................................................

Daftar Pustaka...................................................................................................

iii
1 BAB I

2 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era perdagangan bebas, peraturan teknis yang terkait dengan


peredaran barang dan/atau jasa yang diberlakukan oleh suatu negara harus
mengacu dan memenuhi standar internasional. Dengan pemenuhan standar,
produk lokal diharapkan bisa menembus pasar luar negeri dengan tingkat daya
saing yang lebih tingi. Selain itu, pemenuhan standar juga dapat menguntungkan
konsumen dalam hal kualitas,harga barang yang kompetitif, serta keamanan
penggunaan barang yang sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia atau
standar internasional yang ditetapkan oleh regulator terkait seperti yang diatur
dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Indonesia
(selanjutnya disingkat SNI). Maka yang seharusnya terjadi adalah persaingan
yang jujur. Persaingan yang jujur adalah suatu persaingan dimana Produsen dapat
menjual barang atau jasa kepada konsumen harus dengan jaminan kwalitas
dengan harga yang wajar.

Tanggung jawab produsen timbul karena adanya hubungan antara


produsen dengan konsumen tetapi terdapat tanggung jawab masing-masing. Atas
dasar keterkaitan yang berbeda maka pelaku usaha melakukan kontak dengan
konsumen dengan tujuan tertentu yaitu mendapatkan keuntungan yang sebesar-
besarnya dengan peningkatan produktifitas dan efisiensi. Dengan pengertian
produsen harus dapat bertanggung jawab atas barang atau jasa kepada konsumen.

“Standar Nasional Indonesia”, adalah standar nasional Indonesia yang


berlaku secara nasional di indonesia. Pada tanggal 17 September 2014 telah
disahkan Undang-Undang No 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian. Disebutkan dalam penjelasan bahwa pengaturan dalam Undang-
Undang tersebut bertujuan untuk melindungi kepentingan nasional dan
meningkatkan daya saing nasional dengan berdasarkan asas manfaat, konsensus

1
2

dan tidak memihak, transparansi dan keterbukaan, efektif dan relevan, koheren,
dimensi pembangunan nasional, serta kompeten dan telusur.

Standardisasi memberikan kepercayaan bahwa produk yang diproduksi


dan diedarkan di pasaran telah memenuhi persyaratan mutu dan keamanan.disini
bisa dikatakan standar berperan penting dalam menimbulkan kepercayaan
nasional dan global. Untuk itu pelaku usaha dalam hal ini untuk memuat isi dari
Standar Nasional Indonesia diperlukan kesadaraan untuk menjamin produk yang
berada dipasaran menjadi daya saing didalam maupun diluar negeri segai standar
untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang dampaknya selain dapat melindungi
konsumen SNI juga merupakan tolak ukur kualitas sebuah produk.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Secara akademis tujuan makalah ini dibuat adalah adalah untuk memenuhi


tugasmata kuliah Etika Profesi. Adapun manfaat yang diharapkan dari makalah ini
antara lain :

1. Bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang standar


teknik dalam proses produksi berstandar SNI.
2. Mengetahui penggunaan manajamen ISO yang berstandar SNI serta alasan
dipakainya standar tersebut.

1.3 Metodologi Penulisan

Metodologi yang digunakan pada penulisan makalah ini adalah sebagai


berikut :

1. Studi literatur, berupa studi kepustakaan, kajian dari buku-buku dan


tulisan-tulisanyang terkait.
2. Browsing internet, berupa studi artikel-artikel, gambar-gambar, dan buku
elektronik (e-book), serta data-data lain yang berhubungan.

1.4 Sistematika Penulisan

Makalah ini dibagi menjadi beberapa bab dan masing-masing terdiri dari
sub babdengan garis besar tiap bab adalah sebagai berikut :
3

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan makalah,
metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II PEMBAHASAN

Bab ini berisikan berbagai uraian tentang standar teknik berbasis SNI dan
standar ISO yang digunakan dalam proses produksi.

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
3 BAB II

4 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Standar Teknik

Standard Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus


dipenuhi oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal
memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan disebut
sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah standard teknik dapat dikembangkan
secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan pengawas, militer, dll.

Ini biasanya di bawah payung suatu sistem manajemen mutu.


Mereka juga dapat dikembangkan dengan standar organisasi yang sering memiliki
lebih beragam input dan biasanya mengembangkan sukarela standar : ini bisa
menjadi wajib jika diadopsi oleh suatu pemerintahan, kontrak bisnis, dll.
Istilah standard teknik yang digunakan sehubungan dengan lembar data (atau
lembar spec). Sebuah lembar data biasanya digunakan untuk komunikasi teknis
untuk menggambarkan karakteristik teknis dari suatu item atau produk. Hal ini
dapat diterbitkan oleh produsen untuk membantu orang memilih produk atau
untuk membantu menggunakan produk.

2.2 Penggunaan Standar Teknik

Dalam rekayasa, manufaktur, dan bisnis, sangat penting bagi pemasok,


pembeli, dan pengguna bahan, produk, atau layanan untuk memahami dan
menyetujui semua persyaratan. Standard teknik adalah jenis sebuah standar yang
sering dirujuk oleh suatu kontrak atau dokumen pengadaan. Ini menyediakan
rincian yang diperlukan tentang persyaratan khusus. Standard teknik dapat ditulis
oleh instansi pemerintah, organisasi standar (ASTM, ISO, CEN, dll), asosiasi
perdagangan, perusahaan, dan lain-lain.

Sebuah standard teknik produk tidak harus membuktikan suatu produk


benar. Item mungkin diverifikasi untuk mematuhi standard teknik atau dicap
dengan nomor standard teknik: ini tidak, dengan sendirinya, menunjukkan bahwa

4
5

item tersebut adalah cocok untuk penggunaan tertentu. Orang-orang yang


menggunakan item (insinyur, serikat buruh, dll) atau menetapkan (item bangunan
kode, pemerintah, industri, dll) memiliki tanggung jawab untuk
mempertimbangkan pilihan standard teknik yang tersedia, tentukan yang benar,
menegakkan kepatuhan, dan menggunakan item dengan benar.

Dalam kemampuan proses pertimbangan sebuah standard teknik yang


baik, dengan sendirinya, tidak selalu berarti bahwa semua produk yang dijual
dengan standard teknik yang benar-benar memenuhi target yang terdaftar dan
toleransi. Realisasi produksi dari berbagai bahan, produk, atau layanan yang
melekat dengan melibatkan variasi output. Dengan distribusi normal, proses
produksi dapat meluas melewati plus dan minus tiga standar deviasi dari rata-rata
proses. Kemampuan proses bahan dan produk harus kompatibel dengan toleransi
teknik tertentu. Adanya proses kontrol dan sistem manajemen mutu efektif, seperti
Total Quality Management, kebutuhan untuk menjaga produksi aktual dalam
toleransi yang diinginkan.

2.3 Standar Nasional Indonesia (SNI)

Salah satu contoh standart teknik adalah SNI ( Standart Nasional Indonesia
). SNI adalah satu – satunya standart yang berlaku secara nasional di Indonesia,
dimana semua produk atau tata tertib pekerjaan harus memenuhi standart SNI ini.
Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka
SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:

1. Openess : Terbuka agar semua stakeholder dapat berpartisipasi dalam


pengembangan SNI;
2. Transparency : agar stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti
perkembangan SNI dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke
tahap penetapannya.
3. Consensus and impartiality : agar semua stakeholder dapat menyalurkan
kepentingannya dan diperlakukan secara adil;
6

4. Effectiveness and relevance : memfasilitasi perdagangan karena


memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
5. Coherence : Koheren dengan pengembangan standar internasional agar
perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar
global dan memperlancar perdagangan internasional.
6. Development dimension (berdimensi pembangunan) : agar memperhatikan
kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya
saing perekonomian nasional.

SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN yaitu untuk
membina, mengembangkan serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang
standardisasi secara nasional menjadi tanggung jawab Badan Standardisasi
Nasional (BSN).

Contoh Standart Nasional Indonesia yang telah diterapkan di Indonesia


salah satunya adalah tentang penggunaan Informasi dan Dokumentasi –
Internasional Standard Serial Number (ISSN). SNI ini merupakan adopsi identic
dari ISO 3297:2007, ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 01-03, Informasi dan
Dokumentasi, dan telah dibahas dirapat konsensus pada 21 November 2007 di
Jakarta. Rapat dihadiri oleh wakil dari produsen, kelompok pakar, himpunan
profesi, dan instansi terkait lainnya.

Kebutuhan kode pengenal ringkas dan unik sudah menjadi kebutuhan bagi
semua pihak, pertukaran informasi yang baik diantara perpustakaan, produsen
abstrak, dan pengguna data, maupun diantara pemasok, distributor dan perantara
lainnya menyebabkan terciptanya kode standart. Standart nasional ini menjelaskan
dan memasyarakatkan penggunaan kode stansart (ISSN) sebagai identifikasi unik
untuk terbitan berseri dan sumber daya berlanjut lainnya.

ISSN adalah nomor denan 8 digit, termasuk digit cek, dan diketahui oleh
ISSN yang diberikan kepada sumberdaya berlanjut oleh jaringan ISSN. Susunan
ISSN adalah sebagai berikut:
7

A. ISSN terdiri atas delapan digit berupa angka 0 sampai 9, kecuali digit
terakhir (posisi paling kanan) yang dapat juga berupa huruf besar X. digit
terakhir dapat menjadi digit cek.
B. Digit cek dihitung berdasarkan modulus 11 dengan bobot 8 sampai 2 dan
X harus digunakan sebagai digit cek bila digit cek adalah 10.
C. ISSN harus didahului dengan singkatan ISSN dan satu spasi, serta
ditampilkan dalam dua kelompok yang masing – masing terdiri atas empat
digit yang dipisahkan oleh tanda hugung. Contoh : ISSN 0251 – 1479.

Pemberian ISSN adalah sebagai berikut:

A. ISSN hanya diberikan oleh pusat dalam jaringan ISSN. Jaringan ISSN
adalah lembaga kolektifyang terdiri atas Pusat Internasional ISSN serta
pusat nasional dan regional yang menjalankan administrasi pemberian
ISSN.
B. Metadata untuk sumber daya berlanjut yang mendapatkan ISSN harus
dikumpulkan dan diserahkan pada waktu yang ditentukan oleh Pusat
Internasional ISSN ke Register ISSN oleh pusat dalam jaringan ISSN yang
mendaftar sumber daya berlanjut.
C. Untuk setiap sumber daya berlanjut dalam media tertentu sebagaimana
ditentukan dalam ISSN Manual hanya diberikan satu ISSN.
D. Setiap ISSN terkait selamanya dengan judul kunci yang ditetapkan oleh
jaringan ISSN pada saat pendaftaran.
E. Bila suatu sumber daya berlanjut diterbitkan dalam media yang berbeda
dengan judul yang sama atau berbeda, ISSN dan judul kunci yang
berlainan harus diberikan untuk setiap edisi.
F. Bila sumber daya berlanjut mengalami perubahan berarti dalam judul atau
perubahan besar lain seperti yang disebut dalam ISSN Manual, ISSN baru
harus diberikan dan judul kunci baru harus dibuat.
G. ISSN yang telah diberikan untuk sumber daya berlanjut tidak dapat
diubah, diganti atau digunakan lagi untuk terbitan lain.
8

H. Judul kunci ditetapkan atau disahkan oleh pusat ISSN yang bertanggung
jawab atas pendaftaran sumber daya berlanjut, sesuai dengan peraturan
yang terdapat dalam ISSN Manual.
I. Pemberian ISSN kepada sumber daya berlanjut tidak dapat diartikan atau
dianggap sebagai bukti hokum kepemilikan hak cipta atas suatu terbitan
atau isinya

2.4 Standar Manajemen Mutu

Standar manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem


manajemen dan standar kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serta keuangan.
Namun pengertian standar manajemen akan lebih spesifik jika menjadi standar
manajemen mutu, untuk mendukung standarisasi pada setiap mutu produk yang di
hasilkan perusahan maka hadirlah Organisasi Internasional untuk Standarisasi
yaitu Internasional Organization for Standardization (ISO) berperan sebagai badan
penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil badan standarisasi
nasional setiap negara

ISO didirikan pada 23 februari 1947, ISO menetapkan standar-standar


industrial dan komersial dunia, ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari
148 negara, pada dasarnya satu anggota pernegara, ISO bukan organisasi
pemerintah ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah dan swasta. Oleh
karena itu, ISO mampu bertindak sebagai organisasi yang menjembatani dimana
konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang mempertemukan
kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.

Proses sertifikasi untuk persyaratan Standar Sistem Manajemen Mutu,


misalnya ISO 9001:2000, adalah diakui sebagai suatu upaya dan cara uji dari
peningkatan kinerja dan produktifitas perusahaan dan juga sebagai pembanding
terhadap hasil kerja dan pencapaian keunggulan bisnis. Yang dimaksud mutu
disini adalah gambaran dan karakteristik konsumen atau pelanggan dari barang
atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai
dengan kebutuhan yang di tentukan.
9

Dari uraian di atas maka sangat penting sebagai mahasiswa teknik mesin
untuk mengerti dan memahami standar manajemen mutu karena standar
manajemen mutu sangat berperan penting terhadap kualitas produk atau output
dari suatu perusahaan. Pemahaman standar manajemen mutu yang bertarap
internasional juga tentunya akan berpengaruh pada pola berpikir dan cara bekerja
mahasiswa di dunia industri, diharapkan mahasiswa akan memiliki kualitas yang
setarap kualitas internasional tentu akan mampu bersaing dan menghasilkan
output yang sangat berkualitas.

2.5 Jenis ISO Yang Digunakan Di Indonesia

Ada beberapa jenis standar ISO yang digunakan di berbagai negara dunia
termasuk Indonesia. Berikut 8 jenis ISO yang juga digunakan di Indonesia:

1. ISO 9001
ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu yang paling populer dan
sempat diperbaharui. Versi ISO 9001 yang terbaru adalah ISO 9001:2008.
Tujuan utama dari versi ini adalah menaikkan efektivitas manajemen mutu
dengan memanfaatkan pendekatan proses. Pendekatan proses
mengedepankan aktivitas identifikasi, penerapan, pengelolaan, dan
peningkatan berkesinambungan.
5 KESIMPULAN

Aerodinamika adalah salah satu cabang dinamika yang berkenaan dengan


kajian pergerakanudara, khususnya ketika udara tersebut berinteraksi dengan
benda padat. Aerodinamika adalah cabang dari dinamika fluida dan dinamika gas,
dengan banyak teori yang saling berbagi pakai di antara mereka. Aerodinamika
seringkali digunakan secara sinonim dengan dinamika gas, dengan perbedaan
bahwa dinamika gas berlaku bagi semua gas.

Airfoil adalah bentuk dari suatu sayap pesawat yang dapat menghasilkan
gaya angkat (lift) atau efek aerodinamika ketika melewati suatu aliran udara.
Airfoil merupakan bentuk dari potongan melintang sayap yang dihasilkan oleh
perpotongan tegak lurus sayap terhadap pesawat, dengan kata lain airfoil
merupakan bentuk sayap secara dua dimensi.

15
6 DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/138/Walfander.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

https://csagboyz.wordpress.com/2016/01/05/standar-teknik-dan-standar-
manajemen/

https://www.jurnal.id/id/blog/iso-dalam-bisnis/

16

Anda mungkin juga menyukai