Anda di halaman 1dari 20

Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial

dan Kemitraan Lingkungan


Kementerian LHK

Kebijakan dan Perkembangan


Penetapan Status Hutan Adat

oleh:
Ir. Muhammad Said, MM
Direktur Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat

Tanjung Selor, 27 Januari 2023


Outline :

1) Tujuan Penetapan Hutan Adat


2) Regulasi :
a. Regulasi Penetapan Pengakuan MHA
b. Regulasi Penetapan Status Hutan Adat
3) Potensi dan Progres/Capaian Penetapan Status
Hutan Adat
Hutan Adat
adalah hutan yang
berada di dalam
wilayah Masyarakat
Hukum Adat (MHA)
Tujuan
Penetapan Hutan Adat

• Menjamin ruang hidup Masyarakat Hukum Adat


• Melestarikan ekosistem (hutan dan lingkungan);
• Perlindungan kearifan lokal & pengetahuan Tradisional;
• Salah satu pola dalam penyelesaian konflik terkait
dengan masyarakat di dalam dan disekitar kawasan
Regulasi Pengakuan MHA dan
Penetapan Status Hutan Adat
Regulasi
Pengakuan MHA
Pasal 18B
Pasal 67
(1) Masyarakat hukum adat sepanjang menurut
UUD 1945 Negara mengakui dan menghormati kesatuan-
Amandemen 4 kesatuan MHA beserta hak-hak tradisionalnya
kenyataannya masih ada dan diakui keberadaannya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
berhak : perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI yang
a. Melakukan pemungutan hasil hutan untuk diatur dengan UU
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat UU 41/1999
adat ybs.
b. Melakukan kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan v Hutan adat adalah hutan yang berada
hukum adat yang berlaku dan tidak bertentangan dalam wilayah MHA;
dengan UU; dan v Hutan adat bukan bagian dari hutan negara;
Putusan MK v Hutan adat ditetapkan sepanjang menurut
c. Mendapatkan pemberdayaan dalam rangka
meningkatkan kesejahteraannya No. 35/2012 kenyataannya masyarakat hukum adat yang
bersangkutan masih ada dan diakui
(2) Pengukuhan keberadaan dan hapusnya MHA ditetapkan
keberadaannya.
dengan PERDA.

Lampiran huruf k UU 23/2014 v Dalam melakukan pengakuan dan


v Penetapan pengakuan MHA di daerah perlindungan masyarakat hukum adat,
kabupaten/kota oleh Pemerintah Daerah Kab/Kota Bupati/Walikota membentuk Panitia MHA
v Penetapan pengakuan MHA di dua atau lebih daerah kabupaten/kota.
kabupaten/kota dalam satu provinsi oleh Pemerintah v Pengakuan dan perlindungan dilakukan
Daerah Provinsi Permendagri melalui tahapan:
v Penetapan pengakuan MHA di dua atau lebih daerah 52/2014 a. identifikasi MHA;
provinsi oleh Pemerintah Pusat b. verifikasi dan validasi MHAt; dan
c. penetapan MHA.
Regulasi Penetapan
Status Hutan Adat

UU 41/99 PP 23/2022 Permen LHK 9/2021


tentang Kehutanan tentang Penyelenggaraan Kehutanan ttg Pengelolaan Hutsos
v Bentuk Produk Hukum Pengakuan MHA (Pasal 234): v Prosedur penetapan status hutan
Penjelasan Pasal 67 ayat (1) : adat, termasuk tata cara verifikasi
Kriteria MHA :: ü Perda Penetapan MHA spesifik; atau
lapangan oleh Timdu (Pasal 66 s/d
a. masyarakatnya masih dalam ü Cukup satu Perda Pengaturan dalam 1 kabupaten 70)
bentuk paguyuban (recht- yang ditindaklanjuti dengan Penetapan v Penegasan WILHA menjadi
gemeenschap); Pengakuan MHA (+ wilayah adat) oleh persetujuan prinsip penetapan
b. ada kelembagaan dalam bentuk Bupati/Walikota . status Hutan Adat (Pasal 71)
perangkat penguasa adatnya; v Kriteria MHA (Pasal 235) v Implikasi penetapan WILHA
c. ada wilayah hukum adat yang v Kriteria Hutan Adat (Pasal 236) terkait perizinan (Pasal 72)
jelas; v Pengaturan fasilitasi pelaksanaan
v Penegasan Pengeluaran Wilayah MHA dari Hutan
d. ada pranata dan perangkat identifikasi dan pemetaan wilayah
hukum, khususnya peradilan adat, Negara (Pasal 237)
adat oleh KLHK (Pasal 73)
yang masih ditaati; dan v Verifikasi lapangan terhadap usulan penetapan
e. masih mengadakan pemungutan hutan adat oleh Tim Terpadu (Pasal 238).
hasil hutan di wilayah hutan v Dalam hal belum ada penetapan pengakuan MHA
sekitarnya untuk pemenuhan oleh Pemerintah Daerah, usulan pentapan hutan
kebutuhan hidup sehari-hari. adat yang telah diverifikasi ditetapkan menjadi
Wilayah Indikatif Hutan Adat (WILHA) (Pasal 239).
Hak Masyarakat Hukum Adat

UU 41/1999 Pasal 67 ayat (1)

Masyarakat hukum adat sepanjang menurut kenyataannya masih ada dan diakui
keberadaannya berhak :
a.Melakukan pemungutan hasil hutan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-
hari masyarakat adat ybs.
b.Melakukan kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan hukum adat yang berlaku
dan tidak bertentangan dengan UU; dan
c.Mendapatkan pemberdayaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya
Alur Proses Identifikasi
dan Penetapan Status HA
(Produk hukum pengakuan MHA : Perda Pengaturan + SK Bupati)

Identifikasi dan Verifikasi Penetapan Wilayah Pengajuan


Informasi oleh Panitia yang MHA oleh Permohonan
Wilayah MHA dibentuk Bupati/Walikota Bupati/Walikota Pengakuan HA

Perda Validasi dan Verifikasi


Pengaturan Lapangan oleh KLHK
MHA
Penerbikan
Keputusan
Penetapan HA

Identifikasi dan verifikasi dilakukan terpisah oleh Panitia MHA Daerah dan Tim KLHK
Alur Proses Identifikasi
dan Penetapan Status HA
(Produk hukum pengakuan MHA : Perda Pengaturan, belum ada SK Bupati)

Identifikasi dan Verifikasi


Penetapan Wilayah Pengajuan
Informasi oleh Timdu yang dibentuk
MHA oleh Permohonan
Wilayah MHA KLHK (+ unsur Panitia
Bupati/Walikota Pengakuan HA
MHA dari Pemda)

Perda
Pengaturan Validasi dan Verifikasi
Pengakuan Lapangan oleh KLHK
MHA
Penerbikan
Keputusan
Penetapan HA

• Identifikasi dan verifikasi dilakukan secara terpadu oleh Panitia MHA Daerah dan Tim KLHK;
• Hutan Adat yang telah diverifikasi tetapi produk hukum pengakuan MHA belum memenuhi persyaratan ditetapkan menjadi
Wilayah Indikatif Hutan Adat (WILHA)
Potensi dan Progres/Capaian
Penetapan Status Hutan Adat
Aceh
Provinsi TOTAL
362.456 Sebaran Registrasi 6.610.300
Bali
Banten
7.402
56.990 Wilayah Adat BRWA Fungsi
Hutan
Luas
(Ha)
%

per Provinsi
Bengkulu 67.758
Jambi 577.016 HK 3.896.761 18,94%
Jawa Barat 3.325
HL 4.812.820 23,40%
Jawa Timur 501
Kalimantan Barat 1.975.744 HPT 4.474.564 21,75%
Kalimantan Selatan 228.182
HP 2.293.954 11,15%
Kalimantan Tengah 1.045.270 4.043.506
Kalimantan Timur 314.828 HPK 1.109.150 5,39%
Kalimantan Utara 4.043.506
APL 3.983.024 19,36%
Lampung 19.420
Maluku 125.992
Maluku Utara 140.040
Nusa Tenggara Barat 141.495
Nusa Tenggara Timur 313.691 1.975.744 1.971.241
Papua 6.610.300
Papua Barat 1.971.241
Riau 378.329
1.045.270
Sulawesi Barat 88.362 817.898
Sulawesi Selatan 817.898 577.016 629.515
Sulawesi Tengah 629.515 362.456 314.828 313.691 378.329 330.269
228.182 217.856
125.992 141.495
140.040 88.362 82.2323.69581.712
Sulawesi Tenggara 82.232 7.40256.99067.758 3.325 501 19.420
Sulawesi Utara 3.695

t
Ba l i

ng
a bi

n ur

m era ra

ra
at

Te n

L a ara

m Se t
ng a B a
Be ten

Su es ara
a

n
lu

ah

t
us en u U u

T t
ur

u
h

Sumatera Barat 81.712

a
a

Su esi ara
l im tan ara
l im nta mu

Su ra ara
pu pu
r
ce

Su we Ri a

ta
Ba

ta

i T ga
k

er ata
m

ar

ar
ku

Ka Jaw ar

Su at Uta

ta
a
an Ti m
Ka ant n g

im
pu

lu

Su we el a
Ka nta el a

la ngg
n

t
A

Pa Pa

es Ten
Ja

w iB
Ka an n B

U
B

e B
Ka ma T i

B
us Ma Ma
ng

l
m
Sumatera Selatan 217.856

S
S

a
m i
s

e
a

l im an

ra
w

Te ar
k
ta

si
l im n

lu
Ja

w
ga
gg

at
la
Sumatera Utara 330.269

at
Su

la

la
a

Su
w
li

la
a
a
Grand Total 20.635.027

N
N
Status Data Registrasi Wilayah Adat
berdasarkan Fungsi Hutan, Perizinan dan
Tutupan Lahan Sawit

PBPH pada Areal Registrasi


Wilayah Adat BRWA (+ 20.635.027 Ha)
Data Registrasi Wilayah Adat BRWA per Fungsi Total 20.635.027
(+ 20.635.027 Ha)
Non PBPH 17.330.349
APL 3.983.024
PBPH 3.304.677
HPK 1.109.150
0 5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000 25.000.000
HP 2.293.954
Fungsi

HPT 4.474.564 Tutupan Kebun Sawit dan Non Sawitkasi Registrasi


Wilayah Adat BRWA (+20.635.027 Ha)
HL 4.812.820
HK 3.896.761 Non Sawit 20.486.377

0 1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000

Luas (Ha)
Sawit 148.649

0 5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000 25.000.000


Status Produk Hukum
Pengakuan MHA

Belum ada Proses 2.082.596

Perda Pengaturan 8.084.723

Perda dan Perbub 136.695

SK Panitia MHA 610.501

Perda dan SK Panitia MHA 7.361.038


No. Dokumen Pengakuan MHA Luas (Ha)
1 Perda Penetapan 184.068
2 Perda, SK Panitia MHA dan SK Penetapan 1.587.923 SK Penetapan 65.131
3 Perda dan SK Penetapan 522.351
4 SK Penetapan 65.131
Jumlah 1 s/d 4 2.359.473
Perda dan SK Penetapan 522.351
5 Perda dan SK Panitia MHA 7.361.038
6 SK Panitia MHA 610.501 Perda, SK Panitia MHA dan SK Penetapan 1.587.923
7 Perda dan Perbub 136.695
8 Perda Pengaturan 8.084.723
9 Belum ada Proses 2.082.596 Perda Penetapan 184.068
Jumlah 5 s/d 9 18.275.553
Total 20.635.027 - 1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 7.000.000 8.000.000 9.000.000
Data Registrasi berdasarkan
Status Pengakuan MHA
STATUS REGISTRASI
No. STATUS PENGAKUAN MHA Jumlah
Sertifikasi Verifikasi Registrasi
1 Perda Penetapan 56.548 2.138 125.381 184.068
2 Perda, SK Panitia MHA dan SK Penetapan 355.349 1.086.140 146.434 1.587.923
3 Perda dan SK Penetapan 96.919 237.700 187.733 522.351
4 SK Penetapan 65.131 65.131
Jumlah 1 s/d 4 508.816 1.325.978 524.679 2.359.473
5 Perda dan SK Panitia MHA 2.908 312.914 7.045.216 7.361.038
6 SK Panitia MHA 35.764 19.099 555.637 610.501
7 Perda dan Perbub 136.695 136.695
8 Perda Pengaturan 28.788 1.092.584 6.963.351 8.084.723
9 Belum ada proses 40.905 238.044 1.803.648 2.082.596
Jumlah 5 s/d 9 108.365 1.662.641 16.504.547 18.275.553
Total 617.181 2.988.619 17.029.226 20.635.027
Capaian Hutan Adat
sd 31 Desember 2022
q Capaian Hutan Adat sejumlah 108 unit seluas ± 153.322 Ha, terdiri dari:

– Penetapan Hutan Adat seluas ± 152.563 ha dan memberi manfaat bagi 51.312 KK

– Penetapan Wilayah Indikatif Hutan Adat di Kabupaten Toba seluas ± 354 ha (88 KK);
Kabupaten Jayapura seluas ± 405 ha (59 KK).
q Total Wilayah Indikatif Hutan Adat seluas ± 952.862 ha

8 SK 9 SK 17 SK 31 SK 10 SK 14 SK *) 19 SK *)
± 7.960 Ha ± 3.341 Ha ± 6.369 Ha ± 17.490 Ha ± 23.758 Ha ± 17.229 Ha ± 77.185 Ha
4.959 KK 3.284 KK 5.424 KK 22.771 KK 2.933 KK 5.427 KK 6.369 KK
Bali
Jambi
Jambi Banten Kalimantan Barat Kalimantan Barat
Sulawesi Jambi Bali
Sulawesi Tengah Jambi Kalimantan Timur Papua
Tengah Jawa Barat Maluku
Kalimantan Barat Jawa Tengah Jambi Papua Barat
Sulawesi Kalimantan Barat Sulawesi Tengah
Kalimantan Kalimantan Barat Maluku Banten
Selatan Sulawesi Selatan Kalimantan Barat
Timur Kalimantan Tengah Sumatera Utara
Banten Sumatera Utara
Riau Sumatera Selatan
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sumatera Selatan
*) 3 Lokasi SK Indikatif Parsial :
HA Janji Maria, HA Huta Simenak Henak (Toba – Sumut), HA Ku Defeng Takwobleng (Jayapura – Papua)
DATA CAPAIAN HUTAN ADAT PER PROVINSI

PERIODE 2016 – 2022 DATA INDIKATIF HUTAN ADAT PER PROVINSI *)


Sampai dengan 31 Desember 2022 Sampai dengan 31 Desember 2022

Jumlah No Provinsi Luas ± ha


Jumlah
No. Provinsi Kabupaten Luas ± (ha) Jumlah KK
Unit 1 Aceh 112.717
/Kota
1 Jambi 4 29 7.984 10.837 2 Bali 43
2 Kalimantan Barat 7 20 50.711 5.970 3 Bengkulu 19.595
3 Sulawesi Selatan 2 8 4.637 4.646 4 Jambi 3.668
4 Bali 3 6 971 4.743 5 Kalimantan Barat 78.133
5 Papua *) 1 6 23.613 715 6 Kalimantan Tengah 2.902
6 Sulawesi Tengah 2 6 17.501 2.456 7 Kalimantan Timur 9.678
7 Sumatera Utara *) 3 6 7.224 1.181 8 Kalimantan Utara 402.152
8 Banten 1 8 8.343 11.322
9 Maluku 49.628
9 Sumatera Barat 2 5 6.942 1.154
10 Maluku 2 4 342 1.479 10 Maluku Utara 58.170
11 Kalimantan Timur 2 2 7.771 218 11 Papua Barat 2.554
12 Riau 1 2 408 5.246 12 Riau 18.705
13 Sumatera Selatan 2 2 380 578 13 Sulawesi Barat 7.009
14 Jawa Barat 1 1 31 117 14 Sulawesi Selatan 132.247
15 Jawa Tengah 1 1 64 121 15 Sulawesi Tengah 46.861
16 Kalimantan Tengah 1 1 102 455 16 Sumatera Barat 7.748
17 Papua Barat 1 1 16.299 221
17 Sumatera Utara 1.051
Total 36 108 153.322 51.459
Total 952.862
*) 3 Lokasi SK Indikatif Parsial :
HA Janji Maria, HA Huta Simenak Henak (Toba – Sumut),
HA Ku Defeng Takwobleng (Jayapura – Papua)
Terima Kasih
Skema Perhutanan Sosial
Skema Perhutanan Sosial Pasal 3

Hutan Tanaman Rakyat


hutan tanaman pada HP yang dibangun oleh kelompok Masyarakat untuk
meningkatkan potensi dan kualitas HP dengan menerapkan sistem silvikultur
dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan.
Hutan Kemasyarakatan
kawasan hutan yang pemanfaatan
HTR Hutan Adat
utamanya ditujukan untuk hutan yang berada di dalam wilayah
memberdayakan masyarakat. HKm HA Masyarakat Hukum Adat.
. .

Kemitraan Kehutanan
Hutan Desa
persetujuan kemitraan yang diberikan kepada
kawasan hutan yang belum dibebani izin, HD Kemitraan pemegang perizinan berusaha Pemanfaatan Hutan
yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan Kehutanan atau pemegang persetujuan penggunaan kawasan
untuk kesejahteraan desa. hutan dengan mitra/Masyarakat untuk
memanfaatkan hutan pada kawasan Hutan
Lindung atau kawasan Hutan Produksi
.
Kemitraan Konservasi dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang konservasi sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya (Pasal 4).
Fungsi Hutan Skema PS
Hutan Konservasi Kemitraan Konservasi *)

Hutan Lindung HD, HKm, Kemitraan Kehutanan


Arahan areal Pengelolaan Perhutanan Sosial
Hutan Produksi HD, HKm, HTR, Kemitraan Kehutanan ditetapkan oleh Menteri dalam bentuk PIAPS.
REALISASI
NO PROVINSI Alokasi Capaian JML SK (Unit) JML KK
LUAS (Ha) LUAS (Ha)
1 ACEH 430,841 239,579.40 58 20,431
2 SUMATERA UTARA 597,494 81,503.12 206 19,004
3 SUMATERA BARAT 712,731 295,296.70 292 151,477
Realisasi per Skema 4 RIAU 1,343,134 139,083.54 102 27,247
5 JAMBI 349,500 217,970.24 396 38,151

NO SKEMA LUAS (HA)


REALISASI 6
7
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
413,461
147,924
132,120.77
76,330.16
208
76
32,124
17,079
8 LAMPUNG 365,404 228,022.03 404 84,610
9 KEP BANGKA BELITUNG 138,777 46,464.03 386 27,473
1 HD 2,144,084.21 5.318.376,20 Ha 10 KEP RIAU 148,113 33,005.00 29 4,724
11 JAKARTA - - - -
± 1.149.595 KK
2 HKM 973,535.57
12 JAWA BARAT 37,926 38,821.75 133 21,159
3 HTR 352,697.08
13 JAWA TENGAH 79,452 90,406.22 91 19,579
4 KEMITRAAN KEHUTANAN 14 YOGYAKARTA 3,322 1,565.88 45 5,005
A. KULIN KK 572,203.54 8.041 Unit SK 15 JAWA TIMUR 176,224 176,149.68 347 120,990
B. IPHPS 34,789.79 16 BANTEN 9,803 24,482.82 34 15,544
5 HA*)
JUMLAH
1,241,066.01
5,318,376.20
Ijin/Hak 17
18
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
23,846
285,841
23,798.13
49,667.56
134
267
67,966
33,052
*) 19 NUSA TENGGARA TIMUR 493,492 71,699.63 306 27,019

1.559.390,01
20 KALIMANTAN BARAT 1,513,224 691,686.29 207 83,743
1.065.891,46

- Penetapan Hutan Adat = 152.917 Ha


- Indikatif Hutan Adat = 1.088.149 Ha 21 KALIMANTAN TENGAH 1,256,401 294,724.40 205 29,054
22 KALIMANTAN SELATAN 185,625 92,812.02 175 24,189
23 KALIMANTAN TIMUR 473,501 290,158.57 157 18,664
684.856,20
Realisasi per Tahun

24 KALIMANTAN UTARA 288,030 515,622.71 85 11,458

497.075,28
437.307,69

427.453,18
379.006,45 25 SULAWESI UTARA 124,034 40,073.35 220 5,178
26 SULAWESI TENGAH 429,096 217,765.69 1,254 33,485
255.844,0

239.526,0
160.792,28

197.984,0

27 SULAWESI SELATAN 450,740 330,762.33 733 69,742


106.603,65

154.590,0
107.285,0

28 SULAWESI TENGGARA 291,991 106,105.33 313 22,624


39.371,0
26.996,0

72.610,0
55.389,0
1.138,0
3.150,0

1.065,0

29 GORONTALO 59,521 29,917.53 174 15,812


193,0

658,0
115,0

757,0
349,0

616,0
30 SULAWESI BARAT 113,342 55,606.06 485 6,586
31 MALUKU 230,888 197,220.96 146 31,497
2007-2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 32 MALUKU UTARA 229,410 211,604.00 208 41,299
33 PAPUA BARAT 714,088 120,208.00 88 9,264
Luas (Ha) Jumlah KK Jumlah Unit SK 34 PAPUA 2,560,213 158,142.30 77 14,366
TOTAL 14,677,386 5,318,376.20 8,041 1,149,595

Anda mungkin juga menyukai