Anda di halaman 1dari 42

KEDEPUTIAN

PENCEGAHAN DAN
KESIAPSIAGAAN ;
Evaluasi 2017 dan
Rencana 2018

B. Wisnu Widjaja
DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN DAN
KESIAPSIAGAAN, BNPB

RAPAT KOORDINASI NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA


BALI, 21-22 FEBRUARI 2018
2
DIREKTORAT
PRB
DIREKTORAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA
PENGURANGAN RISIKO BENCANA
Fasilitasi Kajian Risiko Bencana

Pedoman dan Standarisasi PRB

2017 Gerakan PRB

Mitigasi Bencana

Pemantauan Capaian PRB


01 – Fasilitasi Kajian Risiko Bencana 2017

Peta Risiko
33 Kab/Kota 3
11
4 3
6 14 3
8
Teknokratik RPB
7
45 Kab/Kota 11 2 6 KRB

RPB
Rp 23,3 M Pengembangan inaRISK Web
terserap Mobile Apps inaRISK
98,8 %
PIT Riset Kebencanaan | Partisipasi GP-DRR 2017
Kajian dan Penelitian PRB | Dukungan pembahasan ISO
- PIT 2017, dihadiri dan dibuka oleh Wakil Presiden RI
- InaRISK menjadi contoh aplikasi pelayanan publik pada saat acara
Global Center for Disaster Statistic di Sendai, Nopember 2017
02 – Pedoman dan Standarisasi PRB 2017
2017

Draft Pedoman Pengukuran Ketangguhan


Kabupaten/Kota

Rp 413 jt Rancangan SNI:


terserap Penyusunan Rencana Kontinjensi
88,38 %

ISO 22327 : Guidelines for Implementation of a community-based landslide early warning system
Usulan Indonesia [BNPB, BSN dan UGM] telah disetujui 100% dan pada sidang ISO 2018 di Sydney akan
ditetapkan. Sejarah baru, pertama kalinya Indonesia berhasil membuat ISO tentang Penanggulangan
Bencana. Membuktikan Indonesia bukan supermarket bencana, tetapi laboratorium bencana.
Standar Nasional Indonesia tentang Penanggulangan Komtek 13-08:
Bencana Penanggulangan Bencana
No. Judul RSNI Adopsi
1 Rambu evakuasi tsunami SNI 7743:2011

2 Perlindungan masyarakat – Pedoman untuk manajemen ISO 22399:2007, IDT


kesiapsiagaan insiden dan kontinuitas operasional
3 Jalur evakuasi tsunami SNI 7766 - 2012

4 Keamanan Masyarakat- Manajemen Kedaruratan – Persyaratan ISO 22320:2011, IDT


untuk penanganan insiden
5 Keamanan masyarakat - Terminologi ISO 22300: 2012, IDT

6 Layanan Kemanusiaan dalam bencana SNI 7937:2013

7 Keamanan Masyarakat_ Sistem Manajemen Kelangsungan Usaha- ISO 22301: 2014, IDT
Persyaratan
8 Sirine Peringatan Dini tsunami SNI 8040:2017
Standar Nasional Indonesia tentang Penanggulangan Komtek 13-08:
Bencana Penanggulangan Bencana

No. Judul RSNI Progress


9 Keamanan masyarakat - Evakuasi Massal-panduan SNI 22315: 2015, IDT
untuk perencanaan
10 Desa dan kelurahan tangguh bencana SNI 8357:2017

11 Pedoman pengkajian risiko bencana tingkat nasional SNI 8182:2017


dan provinsi
12 Sistem Peringatan dini gerakan tanah SNI 8235:2017

13 Mamanejemen pelatihan Penanggulangan Bencana SNI 8288:2017

14 Penyusunan zona kerentanan gerakan Tanah SNI 8291:2016

15 Jalur dan Rambu Evakuasi Erupsi Gunungapi SNI 8289:2016

17 Manajemen pelatihan kesiapsiagaan menghadapi SNI 8358:2017


bencana tsunami
03 – Gerakan Pengurangan Risiko Bencana 2017

25.000 31
pohon Kab/Kota

32.000 189
masyarakat Fasilitator daerah

63 59
Rp 16,9 M sungai Grup WA
terserap
Lokasi
98,36 % 4 Gerakan
PENILAIAN
Ketangguhan Kota Kabupaten 2
1 4
1
- BPBD mulai mendapat perhatian dari Kepala Daerah
- Kepala Daerah mulai membuat komitmen dalam mengurangi 18
bencana di daerahnya dan pelibatan masyarakat 6
04 – Mitigasi Bencana 2017

• Gorontalo Utara
5
SMAB • Kerinci
Kab/Kota • Morotai
• Kota Bandar Lampung
• Kota Jayapura

Mitigasi Struktur Partisipatif

Rp 7,3 M Dukungan Peringatan Bulan PRB 2017


terserap
91,51 % Materi Sosialisasi PRB:
Buku Khutbah Kebencanaan | Album Lagu Anak

- SMAB menjadi contoh mainstreaming dan koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.
Pendidikan kebencanaan di Indonesia menjadi contoh baik dunia
- Bulan PRB 2017, walaupun dilaksanakan di Sorong, Papua Barat, tetap sukses walaupun banyak kendala dan
tantangan
05 – Pemantauan Capaian PRB 2017

Laporan Pantauan Pelaksanaan


Kegiatan PRB selama 2017

2015 2016 2017


Output 100% 90,58% 98%
Anggaran 91% 98,76% 95%

Rp 1,4 M Perhitungan Penurunan


Indeks Risiko Bencana 2017
terserap
99,1 %

Penurunan IRB 2017 dilakukan bersama Sekda,


Bappeda, Dinas PUPR dan BPBD 136 Kab/Kota
prioritas RPJMN 2015-2019,
Kajian PRB

Dokumen RPB

2018 Pedoman dan Standarisasi PRB

Layanan Mitigasi Bencana

Dokumen Pengelolaan PRB


Target Strategis 2018 – Dit. PRB 2018

Rp 46,2 M
14,8 M
32%

31,4 M
68%

Pencegahan

Mitigasi

32%
01 Kajian PRB PENCEGAHAN 2018

PRIORITAS
Rp 16,9 M 44 Dokumen NASIONAL

Kontraktual : Rp 12,5 M • 44 : 4 Paket Pekerjaan KRB (@ 11 Kab/Kota)


Swakelola : Rp 4,4 M • Update inaRISK
• Juknis penyusunan KRB
02 Dokumen PRB PENCEGAHAN 2018

PRIORITAS
Rp 9,7 M 26 Dokumen NASIONAL

Kontraktual : Rp 7,6 M • 26 : 2 Paket Pekerjaan RPB (@ 13 Kab/Kota)


Swakelola : Rp 2,1 M • Juknis penyusunan RPB
• Juknis pengukuran IKD
03 Pedoman dan Standarisasi PRB MITIGASI 2018

PRIORITAS
Rp 800 JT 2 Dokumen SEKTOR

Kontraktual :- • 1: Pedoman Penilaian Kapasitas Daerah


Swakelola : Rp 800 JT • 1: RSNI Renkon/TES
04 Layanan Mitigasi Bencana MITIGASI 2018

PRIORITAS
Rp 12,9 M 26 Lokasi SEKTOR

Kontraktual : Rp 1 M • 15 :Lokasi Gerakan PRB


Swakelola : Rp 11,9 • 5 :Lokasi SMAB
• 5 :Lokasi Mitigasi Partisipatif
• 1 :Peringatan Bulan PRB
• Paket EO Pembekalan
05 Dokumen Pengelolaan PRB PENCEGAHAN & MITIGASI 2018

PRIORITAS
Rp 5,9 M 10 Dokumen SEKTOR

Kontraktual : Rp 580 jt • 2 :Laporan IKD & Laporan PRB


Swakelola : Rp 5,3 M • 5 :Penilaian Kota Tangguh
• 1 :PIT 2018
• 2 :ISO & AMCDRR 2018
• 2 :Pengelolaan PRB Sampang & Bengawan Solo
Lokasi Penguatan Kelembagaan PRB
Tahun 2018
Gerakan PRB
 Mitigasi Struktur Partisipatif: • Tasikmalaya
• Buton • Limapuluh Kota
• Prov. NTT (4 Kab/Kota) • Kota Lhokseumawe
• Tanah Laut
 Sekolah/Madrasah Aman:
• Kota Bengkulu
• Kota Palu
• Wajo • Kota Kupang
• Kota Palangkaraya • Kota Bima
• Solok Selatan • Sorong
• Sukabumi • Banjarnegara
 Penilaian Kota Tangguh: • Kota Medan
• Tabanan • Kota Ambon
• Kota Jayapura • Bantul
• Luwu Timur • Biak 19
• Kota Pontianak
DIREKTORAT
KS KESIAPSIAGAAN
Peringatan Dini dalam
Diterima Dipahami Dipercaya Ditindaklanjuti
Penanggulangan Bencana
(1)
Pasal 46 UU 24/2007 tentang Penanggulangan
Bencana: Rambu dan
Papan • Perka BNPB Nomor 7 Tahun 2015
tentang Rambu dan Papan
Informasi Informasi Bencana
1) Peringatan dini sebagaimana dimaksud dalam Bencana
Pasal 44 huruf b dilakukan untuk pengambilan
tindakan cepat dan tepat dalam rangka
mengurangi risiko terkena bencana serta Sistem • LEWS (gerakan tanah)
• FEWS (banjir)
mempersiapkan tindakan tanggap Peringatan • MHEWS (multibahaya)
darurat. Dini • TEWS (tsunami)
2) Peringatan dini sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan melalui:
a. pengamatan gejala bencana; • Kementerian/Lembaga
b. analisis hasil pengamatan gejala bencana; Sinergi • BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota
c. pengambilan keputusan oleh pihak yang • SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota
berwenang; BNPB
• Perguruan tinggi
d. penyebarluasan informasi tentang peringatan
bencana; dan
e. pengambilan tindakan oleh masyarakat.
7 sub sistem peringatan dini:
Peringatan Dini dalam 1. Sosialisasi penguatan kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat;
2. Penilaian risiko;
Penanggulangan Bencana 3. Pembentukan tim siaga bencana di tingkat desa/dusun;
4. Pembuatan peta dan rute evakuasi;
(2) 5. Penyusunan prosedur tetap (protap) evakuasi;
SISTEM PERINGATAN DINI GERAKAN TANAH 6. Pemantauan dan peringatan dini pelaksanaan geladi evakuasi;
LANDSLIDE EARLY WARNING SYSTEM 7. Membangun komitmen pemerintah daerah dan masyakarat dalam
(LEWS) pengoperasian dan pemeliharaan keseluruhan sistem.
Peringatan Dini dalam
Penanggulangan Bencana (3)
Sistem Peringatan Dini Sistem Peringatan Dini
Banjir: Jakarta Banjir: Bekasi
BNPB bekerjasama dengan Japan Radio Co., Ltd. BNPB bekerjasama dengan BPPT (Agency for the Assessment and
Application of Technology):
 Sistem terdiri dari 2 stasiun:  Fitur:
a. 1 (satu) base station terletak di Pusdalops (EOC)  FEWS SMS Gateway
BPBD DKI Jakarta  FEWS + CCTV
b. 15 (lima belas) broadcasting stations terletak di  WSN (wireless sensor network)
lokasi terancam  Penambahan AWLR dan ARR di hulu Sungai Cileungsi and
15 lokasi di 5 kelurahan di Jakarta Cikeas.
 Penambahan AWLR and CCTV di Sungai Bekasi.
 Fungsi umum:  Penambahan EWS berbasis sirene dan CCTV di wilayah rawan
banjir.
a. Base station:  Penambahan sensor pemantauan berbasis WSN.
 Broadcast function  Mengintensifkan pendekatan sosial (sosialisasi) dan
 Control function penguatan kapasitas masyarakat (geladi) terhadap kesadaran
banjir.
 Display function  Menghubungkan FEWS dengan MHEWS dan Program Kota
b. Broadcasting stations Smart di Bekasi.
 Broadcast function only (by sirens and
operator’s voice)
Peringatan Dini dalam
Penanggulangan Bencana (4)
FOKUS SAAT INI:
ANCAMAN HIDROMETEOROLOGIS
----------------------------------------------

KERJASAMA BNPB DENGAN:


BPPT
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Sistem Peringatan Dini Multibahaya
BMKG Multihazard Early Warning System (MHEWS)
BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

LAPAN
LEMBAGA ANTARIKSA DAN PENERBANGAN NASIONAL Sistem ini merupakan kolaborasi prediksi
cuaca beresolusi tinggi dan presisi tinggi Fitur 1:
PVMBG yang dikombinasikan dengan indeks
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA Prediksi Cuaca
GEOLOGI – KEMENTERIAN ESDM bencana InaRISK yang terdiri dari 4 fitur
PUSAIR
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA AIR – KEMENTERIAN PUPR
Fitur 4: Fitur 3: Fitur 2:
ITB Peringatan Bahaya rediksi Bahaya Indeks Bahaya
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Fitur cek posisi
Peringatan Dini dalam
Penanggulangan Bencana (5)
Produk yang dihasilkan Pastigana di
Pos Pendamping Nasional
(Pospenas) Gunung Agung:
- 96 peta
- 13 infografis
- Desain spanduk peringatan zona
bahaya
- Desain tas siaga

UPDATE PENGGUNA CEK POSISI


Per 15 Februari 2018 (15.13 WIB)
Rencana Kontinjensi
PP No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Persiapan Penyusunan Finalisasi
Tindak

Penanggulangan Bencana, Pasal 17 ayat 3 :


Lanjut

Rencana penanggulangan kedaruratan bencana • adalah suatu keadaan atau


dapat dilengkapi dengan penyusunan rencana Pengertian situasi yang diperkirakan
akan segera terjadi, tetapi
kontinjensi Kontinjensi mungkin juga tidak akan
terjadi.
• Suatu proses identifikasi dan
penyusunan rencana,
DINSOS didasarkan pada keadaan
Pengertian kontinjensi (yang belum
DINKES DOLOG Rencana tentu).
Kontinjensi • Suatu rencana kontinjensi
mungkin tidak selalu pernah
RENCANA diaktifkan, jika keadaan yang
POLRESKONTINJENSI KODIM diperkirakan tidak terjadi.
• Diseminasi Rencana
Kontinjensi
Tindak Lanjut • Aktivasi Rencana Kontinjensi
Rencana • Kaji Ulang Rencana
SETDA DIS-PU Kontinjensi Kontinjensi
LSM • Uji Draft Rencana Kontinjensi
HARI KESIAPSIAGAAN BENCANA

***HKB 26 APRIL***
Hari Kesiapsiagaan Bencana
adalah hari khusus dalam satu tahun
pada setiap tanggal 26 April
yang diinisiasi oleh BNPB untuk
meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya
mengenal risiko bencana serta

2017
cara menyelematkan diri dalam
situasi darurat bencana dengan
melaksanakan latihan-latihan
kesiapsiagaan bencana dengan
melakukan latihan evakuasi mandiri,
Kami berharap Bapak Presiden akan menetapkan Hari Kesiapsiagaan Bencana
pada tanggal 26 April 2018, sehingga jutaan masyarakat Indonesia yang hidup di
uji peringatan dini dan
daerah rawan bencana dapat terlibat aktif dalam meningkatkan pengetahuan,
kesadaran, kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan kemampuan diri serta lingkungan
terdekatnya untuk menghadapi bencana.
uji jalur evakuasi.
Tujuan Tabletop Exercise

1. Memvalidasi, menguji dan mengevaluasi


kebijakan, rencana, prosedur, peran dan
tanggung jawab
2. Memperjelas peran, tugas dan tanggung
jawab Tujuan Uji Lapang
3. Mengidentifikasi permasalahan yg timbul
4. Menyelesaikan permasalahan dengan
metode diskusi 1. Untuk menguji dan mengevaluasi perencanaan, kebijakan dan
prosedur penanganan darurat bencana;

5. Sebagai persiapan menuju latihan 2. Untuk mengidentifikasi kesenjangan sumberdaya penanganan


selanjutnya darurat bencana;

3. Untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi organisasi sistem


komando penanganan darurat bencana;

4. Untuk memperjelas peran dan tanggung jawab antar institusi dalam


penanganan darurat bencana;

5. Untuk melatih personal dalam peran dan tangung jawab dalam


penanganan darurat berncana;

6. Untuk meningkatkan pemahaman perorangan/ kelompok masyarakat


dalam penanganan darurat bencana
Rambu Evakuasi, Papan Peringatan dan
Informasi Bencana
Peraturan Kepala BNPB Nomor 07 Perencanaan Pengadaan Pemasangan Pemeliharaan
Tahun 2015 tentang Rambu dan
Papan Informasi Bencana :
• adalah keterangan yang
Dalam rangka melindungi seluruh ditempatkan atau dipasang di
kawasan rawan bencana
masyarakat di wilayah berpotensi (lambang, huruf, angka,
bencana perlu adanya penyampaian Pengertian kalimat) untuk memberi
informasi bencana melalui ketersediaan Rambu petunjuk, peringatan dan
larangan bagi setiap orang
petunjuk yang standar berupa rambu yang berada di kawasan
rawan bencana
dan papan informasi bencana
Panduan Penyelenggaraan Rambu dan
Papan Informasi Bencana  Petunjuk • adalah pelat alumunium,
Pelaksanaan Pengertian perangkat elektronik atau
yang meliputi penyelenggaraan, Papan bahan lainnya yang digunakan
untuk memberikan informasi
pembinaan dan pengawasan teknis, Informasi atau himbauan mengenai
spesifikasi teknis dan tata cara Bencana ancaman bencana tertentu
pemasangan serta penyelenggaraan bagi setiap orang yang berada
rambu dan papan informasi bencana pada kawasan rawan bencana
Peran BPBD Dalam Peningkatan
Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
Perlunya komitmen daerah untuk mengkolaborasikan kegiatan
pengurangan risiko bencana ke dalam RPJMD

Perlunya komitmen daerah untuk menindaklanjuti program dan


kegiatan yang telah diinisiasi oleh Pemerintah Pusat (BNPB) dalam
upaya pengurangan risiko bencana

BPBD agar dapat melakukan pemeliharaan dan pengawasan


terhadap alat peringatan dini / early warning system yang telah
difasilitasi oleh BNPB

BPBD agar dapat melakukan pembaruan (update) rencana kontinjensi


dan melaksanakan penyelenggaraan rambu evakuasi dan papan
informasi bencana secara mandiri
DIREKTORAT
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA
(Perka No 17 Tahun 2011 Tentang Pedoman Relawan Penanggulangan Bencana
Relawan Penanggulangan Bencana:
seseorang atau sekelompok orang, yang memiliki kemampuan
dan kepedulian dalam penanggulangan bencana yang bekerja
secara ikhlas untuk kegiatan penanggulangan bencana

1. Melakukan kegiatan Penanggulangan Bencana;


2. Mentaati peraturan dan prosedur kebencanaan yang
berlaku;
3. Menjunjung tinggi azas dan prinsip kerja relawan;
4. Mempunyai bekal pengetahuan dan ketrampilan
5. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan;
ASAL RELAWAN: 6. Menyediakan waktu untuk melaksanakan tugas
kemanusiaan.
1. Organisasi Sosial Masyarakat : 195
2. NGO Internasional : 17
3. NGO Lokal : 12
4. Kementerian : 21
5. BUMN & Lembaga Lainnya : 20
6. Organisasi : 1132
7. Lembaga Usaha : 52
FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA
(PP 21 TAHUN 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Surat Edaran Sestama BNPB No. 02/2015 Tentang Panduan untuk Inisiasi dan Pembentukan Forum
Pengurangan Risiko Bencana
Forum Pengurangan Risiko Bencana:
Adalah suatu wadah

1. Mempertahankan komitmen bersama dan bekerjasama


secara terpadu untuk mengurangi risiko bencana dan
dampak perubahan iklim bagi masyarakat di daerah
masing-masing
FORUM PRB YANG TERBENTUK :
2. Membangun suatu mekanisme koordinasi dalam
1. FPRB PROVINSI : 20 pengurangan riisiko bencana dan perubahan iklim
2. FPRB KAB/KOTA : 50 melalui seluruh sector dan menggunakan seluruh
3. FPRB DESA/KELURAHAN ; 375 jejaring yang ada
4. FPRB Thematik : 20
3. Mendukung para pemangku kepentingan dengan
pengetahuan, informasi, distribusi sumberdaya,
teknologi yang relevan, dan distribusi sumberdaya
anggota forum
PERAN LEMBAGA USAHA
Uu no. 24 tahun 2007 pasal 4 point( e) PB bertujuan : e. membangun partisipasi dan kemitraan publik serta
swasta;
………………… Lembaga usaha adalah setiap badan hukum yang dapat
berbentuk badan usaha milik negara, bumd, koperasi atau
swasta yang didirikan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang menjalankan jenis usaha tetap dan terus-
menerus yang bekerja dan berkedudukan dalam wilayah NKRI
Perka BNPB No 12 Tahun 2014 )

- Peran serta lembaga usaha dalam penyelenggaraan


penanggulangan bencana bertujuan untuk mendukung
penguatan kegiatan pencegahan bencana, tanggap
Program Peran Lembaga Usaha: darurat, dan rehabilitasi, secara berdayaguna,
-Diseminasi Pasar Tangguh Bencana berhasilguna, dan dapat dipertanggungjawabkan ( BAB I
-Penyusunan Business Contuinity Plan Pasal 2)
(Panduan Pengelolaan Keberlanjutan
Usaha UMKM Tangguh)
-Pertemuan CEO - Lembaga Usaha yang akan berperan serta pada tahap pra
-Pembuatan Direktori Peran Lembaga bencana atau pasca bencana harus menyusun: a. Nota
Usaha dalam Pengurangan Risiko Kesepahaman, b.Kerangka Acuan Kegiatan , c. rencana
Bencana
kegiatan ( Bab II Pasal 5)
TERIMA KASIH
DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN

Anda mungkin juga menyukai