Anda di halaman 1dari 24

1

LAPORAN PENELITIAN HIBAH INTERNAL

PEMANFAATAN TERAPI KOMPLEMENTER UNTUK MENGURANGI MUAL


MUNTAH

TIM PENGUSUL

UNIVERSITAS MUHAMAMDIYAH SURABAYA


TAHUN 2020/2021

2
3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini yang berjudul “Pemanfaatan
Terapi Komplementer untuk Mengurangi Mual Muntah pada ibu hamil TM I”
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terimah kasih
yang setinggi- tingginya kepada yang terhormat :
1. Dr. dr. Sukadiono, M.M, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya
yang telah memberikan persetujuan dan fasilitas kegiatan pengabdian melalui
LPPM yang terus semakin berkembang
2. Dr. Mundakir, S.Kep.Ns., M.Kep., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surabaya yang telah memberikan persetujuan
dalam penelitian ini
3. Semua Pihak yang terlibat dalam penelitian
Semoga penelitian ini memberikan manfaat kepada semua pihak.

Surabaya, Oktober 2020


Penulis

4
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN ............................................................... 2
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... 3
KATA PENGANTAR .............................................................................. 4
DAFTAR ISI ............................................................................................. 5
INTISARI .................................................................................................. 6
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 9
BAB III METODE PENELITIAN............................................................ 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 16
KESIMPULAN ............................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA

5
ABSTRACT

Objective: Pregnancy is the intrauterine fetus's growth and development from


conception until the onset of labor. One of the signs suffered by pregnant women in
the first trimester is nausea and vomiting, which the occurrence of hyperemesis
gravidarum can even exacerbate. Symptoms of nausea and vomiting during
pregnancy can be overcome pharmacologically and non pharmacologically. One
of the non-pharmacological therapies that are simple, inexpensive, effective, and
without adverse side effects is acupressure or massage at point 6 of the
pericardium. This report aims to provide midwifery care to pregnant women with
complementary acupressure therapy to reduce nausea and vomiting.
Methods: The type of case report used is a case study.
Results: After two weeks of acupressure therapy, nausea and vomiting experienced
by Mrs. A are reduced.
Conclusion: This case study concludes that acupressure can be used to reduce
nausea and vomiting in first-trimester pregnant women. Therefore, health workers
can apply acupressure in midwifery care, especially in reducing nausea and
vomiting in first-trimester pregnant women.
Keywords: acupressure,complementary therapy, pregnancy, nausea and
vomiting,

6
BAB 1
PENDAHULUAN

Mual dan muntah selama kehamilan, biasa disebutemesis gravidarum,


terjadi pada 70-85% Wanita hamil pada trimester pertama (Dochez et al., 2016;
Ellilä et al., 2018). Mual dan muntah selama kehamilan dapat menurunkan kualitas
hidup dan berdampak terhadap pekerjaan (Dochez et al., 2016). Selain itu, gejala
yang lebih parah yaitu hiperemesis gravidarum (HG) merupakan muntah yang tidak
tertahankan Hiperemesis gravidarum berhubungan dengan penurunan berat badan
lebih dari 5% dari berat badan sebelum hamil, dehidrasi dan ketidakseimbangan
elektrolit, yang dapat menyebabkan rawat inap. Perkiraan kejadian HG berkisar
antara 0,3% -2% dari kehamilan (Lacroix et al., 2000; Vikanes et al., 2010) .

Selain itu, walaupun mual dan muntah akan menghilang dengan sendirinya
ketika kehamilan memasuki trisemester kedua, tetapi mual dan muntah perlu
diwaspadai. (Triyana, 2013). Mual muntah selama kehamilan akan bertambah berat
menjadi hiperemesis gravidarum menyebabkan ibu muntah terus menerus tiap kali
minum maupun makan, akibatnya tubuh ibu sangat lemah, muka pucat, dan
frekuensi buang air kecil menurun drastis. Akibatnya, cairan tubuh mengalami
hemokonsentrasi yang melambatkan peredaran darah sehingga konsumsi oksigen
dan makanan ke juga ikut berkurang, kekurangan makanan dan oksigen akan
menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan
perkembangan janin yang dikandungnya (Hidayati, 2009).

Tingkat keparahan gejala berperan penting dalam menentukan pengobatan.


Meskipun perawatan farmakologis tersedia untuk penyakit ini, kekhawatiran
tentang efeknya pada kesehatan janin membuat penyedia layanan kesehatan dan
penerima lebih memilih terapi non-farmakologis (Gordon & Love, 2018a).

Beberapa saran diet digunakan menjadi pilihan pengobatan yang efektif


(Astina, 2017; Djanah et al., 2014; Wahyurianto & Hadi Purwanto, 2013; Widayana
et al., 2013) Selain itu, pendekatan alternatif seperti akupresur, akupunktur,
refleksologi, hipnosis atau osteopati juga telah digunakan dalam upaya untuk

7
meringankan gejala yang tidak diinginkan (Franitza, 2004; Juwita 2015; Meiri &
Sartika, 2017).

Akupresur adalah teknik non-invasif yang menggantikan jarum yang


digunakan dalam akupunktur dengan menggunakan tekanan jari langsung atau mis.
gelang akupresur atau stimulasi saraf listrik. Sejumlah penelitian telah difokuskan
pada penggunaan titik Neiguan (Pericardium 6-P6) yang diidentifikasi dalam
Pengobatan Cina sebagai titik kunci memfasilitasi pengurangan gejala mual dan
muntah (Michelfelder, 2018)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan terapi


komplementer khususnya pada wanita hamil trimester I yang menderita mual,
dan/atau muntah selama kehamilan.

8
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 konsep emesis gravidarum

2.1.1 Pengertian

Mual dan muntah atau dalam bahasa medis disebut emesis


gravidarum atau morning sickness merupakan suatu keadaan mual yang
terkadang disertai muntah (frekuensi kurang dari 5 kali). Selama kehamilan
sebanyak 70-85% wanita mengalami mual muntah (Wegrzyniak, dkk,
2012). Dari hasil penelitian Lecasse (2009) dari 367 wanita hamil, 78,47%
mual muntah terjadi pada trimester pertama, dengan derajat mual muntah
yaitu 52,2% mengalami mual muntah ringan, 45,3% mengalami mual
muntah sedang dan 2,5% mengalami mual muntah berat. Pada trimeter dua,
40,1% wanita masih mengalami mual muntah dengan rincian 63,3%
mengalami mual muntah ringan, 35,9% mengalami mual muntah sedang
dan 0,8% mengalami mual muntah berat. (Irianti, dkk 2014) Emesis
gravidarum merupakan perasaan pusing, perut kembung dan badan
terasalemas disertai keluarnya isi perut melalui mulut dengan frekuensi
kurang dari 5 kaBYli sehari pada ibu hamil trimester 1 (Kesehatan RI,
2013).

2.1.2 Perbedaan Tingkatan Mual Muntah Manifestasi yang sering dijumpai pada
traktus gastrointestinal adalah morning sickness, emesis gravidarum dan
hiperemesis gravidarum. Dibawah ini dijabarkan perubahan dan berbagai
keluhan yang meyertainya.

a. Morning Sickness Pusing pada saat bangun pagi karena terjadi


iskemia relatif akibat turunnya alirandarah menuju otak sehingga
glukosa kearah sistem saraf pusat berkurang. Cara mengatasi
jangan terlalu cepat berjalan dari tempat tidur, duduk dengan
tenang sambilberadaptasi pada posisi duduk sehingga pusing

9
berkurang, minum teh hangat agak manis, setelah pusing hilang
baru kemudiaan diikuti dengan aktivitas biasa.
b. Emesis Gravidarum Mual dan muntah beberapa kali terutama pada
pagi hari, tidak menyebabkan gangguan semua aktivitas sehari-
hari. Cara mengatasinya sama dengan morning sickness, obat yang
diperlukan adalah anti mual, mengganti cairan yang keluar dengan
minuman elektrolit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
emesis gravidarum yaitu :
a) Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang meliputi takut terhadap kehamilan
dan persalinan, rumah tangga retak, atau takut terhadap
tanggung jawab sebagai ibu dapat mengakibatkan konflik
mental yang memperberat mual muntah sebagai ekspresi
terhadap keengganan menjadi hamil. Masalah psikologis
dapat menjadi predisposisi beberapa wanita untuk
mengalami mual muntah dalam kehamilan, atau
memperburuk gejala yang sudah ada atau mengurangi
kemampuan untuk mengatasi gejala normal. Syok dan
adaptasi yang dibutuhkan jika kehamilan ditemukan
kembar, atau kehamilan yang terjadi dalam waktu
berdekatan, juga dapat menjadi faktor emosional yang
membuat mual muntah menjadi lebih berat.
b) Faktor Lingkungan Kondisi lingkungan juga turut menjadi
faktor yang memengaruhi perkembangan janin. Contoh
sederhananya, polusi udara dari kendaraan bermotor.
Menurut studi dari Amerika Serikat dalam jurnal
Epidemiologi dan Kesehatan Komunitas, tingginya paparan
polusi dari asap kendaraan bermotor pada awal dan akhir
kehamilan bisa menyebabkan janin tidak tumbuh dengan
baik, sehingga lahir dengan berat yang rendah.
c) Faktor Sosial dan Budaya Perilaku keluarga yang tidak
mengijinkan seorang wanita hamil meninggalkan rumah

10
untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya
yang menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil
memeriksakan kehamilannya.

c. Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum Mual dan


muntah berlebihan sehingga menggangu aktivitas sehari-hari. Cara
mengatasinya dengan terapi intensif, dan terminasi kehamilan
(Manuaba, 2012).

2.1.3 Penyebab

Mual Muntah Penyebab mual dan muntah dianggap sebagai masalah


multi faktoral. Teori yang berkaitan adalah faktor hormonal, sistem
vestibular, pencernaan, psikologis, hiperolfacation, genetik dan faktor
evolusi. Berdasarkan suatu studi prospektif pada 9000 wanita hamil yang
mengalami mual muntah, didapatkan hasil risiko mual muntahmeningkat
pada primigravida, wanita yang berpendidikan kurang, merokok, kelebihan
berat badan atau obesitas, memiliki riwayat mual muntah pada kehamilan
sebelumnya. Emesis gravidarum (morning sickness) berhubungan dengan
level hCG. hCG menstimulasi produksi esterogen pada ovarium. Esterogen
diketahui meningkatkan mual dan muntah. Peningkatan esterogen dapat
memancing peningkatan keasaman lambung yang membuat ibu merasa mual.
Teori lain mengatakan bahwa sel-sel plasenta (villi kariolis) yang menempel
padadinding rahim awalnya ditolak oleh tubuh karena dianggap benda asing.
Reaksi imunologik inilah yang memicu terjadinya reaksi mual-mual.
Perubahan metabolik glikogen hati akibat kehamilan juga dianggap sebagai
penyebab mual dan muntah. Ada beberapa peneliti yang menyebutkan
penyebab mual muntah disebabkan oleh faktor psikologis, seperti kehamilan
yang tidak direncanakan, tidak nyaman atau tidak diinginkan, beban
pekerjaan akan menyebabkan penderitaan batin dan konflik. Perasaan
bersalah, marah, ketakutan, dan cemas dapat menambah tingkat keparahan
mual dan muntah.(Iriana, 2014).

2.1.4 Tingkatan mual muntah

11
Batasan yan jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan
dengan hiperemesis tidak ada tetapi bila keadaan umum penderita
terpengaruh sebaiknya diangap sebagai hiperemesisi gravidarum
(Prawirohardjo, 2012). Menurut berat dan ringannya gejadala, dibagi menjadi
tiga gejala

a. Stadium pertama Mual dapat dijelaskan sebagai perasaan yang sangat


tidak enak di belakang tenggorokan dan epigastrium sering menyebabkan
muntah. Terdapat berbagai aktivitas saluran cerna yang berkaitan dengan
mual seperti meningkatnya saliva, menurunnya tonus lambung dan
peristaltik.
b. Stadium kedua Retching merupakan suatu usaha involunter untuk muntah,
sering kali menyertai mual dan terjadi sebelum muntah, terdiri atas
gerakan pernafasan spasmodikmelawan glotis dan gerakan inspirasi
dinding dada dan diafragma.
c. Stadium ketiga Muntah merupakan suatu refleks yang menyebabkan
dorongan ekspirasi isi lambung dan usus ke mulut. Pusat muntah
menerima masukan dari korteks serebal, organ vestibular, daerah pemicu
kemoreseptor (Prawirohardjo, 2012).

2.1.6 Patofisiologi

Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya
kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.
Pengaruh fisologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari
sistem saraf pusat akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian
terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah
dapat berlangsung berbulanbulan. Hiperemesis gravidarum yang merupakan
komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat
menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkolosis
hipokloremik. Belum jelas mengapa gejalagejala ini hanya terjadi pada
sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama,
disamping pengaruh hormonal. Yang jelas, wanita yang sebelum kehamilan
sudah menderita lambung spastik dengan gejala tidak suka makan dan

12
mual,akan mengalami emesis gravidarum yang lebih berat
(Prawirohardjo,2012).

2.1.7 Penanganan

1. Farmakologi
a. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan adalah
memberikan tablet vitamin B6 1,5 mg/hari untuk meningkatkan
metabolisme serta mencegah terjadinya enchepalopaty.
b. Ondansentron 10 mg pada 50 ml intravena memiliki efektifitas
yang hampir sama untuk mengurangi hiperemesis gravidarum
dengan pemberian antiistamin Promethazine 50 mg dalam 50 ml
intravena. Studi Ferreira (2010) menunjukkan bahwa tidak terjadi
efek teratogenik akibat penggunaan Ondansentron. (Irianti,
2014).
c. Bila perlu berikan 10 mg doksilamin dengan 10 mg vitamin B6
hingga 4 tablet/hari(misalnya 2 tablet saat akan tidur, 1 tablet saat
pagi dan 1 tablet saat siang).
d. Bila belum teratasi tambahkan demenhidrinat 50-100 mg per oral
atau supositoriaberikan 4-6 kali sehari (maksimal 200 mg/hari
bila meminum 4 tablet doksilamin/piridoksin) atau prometazin 5-
10 mg 3-4 kali sehari per oral atau supositoria (Kemenkes., 2016)
2. Non Farmakologi
a. Melakukan pengaturan pola makan yaitu dengan memodifikasi
jumlah dan ukuran makanan. Makan dengan jumlah kecil dan
minum cairan yang mengandung elektrolit atau suplemen lebih
sering. Mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dapat
mengurangi mual dan melambatkan aktivitas gelombang
dysrhytmic pada lambung terutama pada trimester pertama
dibandingkan dengan 12 makanan yang didominasi oleh
karbohidrat atau lemak.
b. Menghindari ketegangan yang dapat meningkatkan stress dan
mengganggu istirahat tidur.

13
c. Meminum air jahe dapat mengurangi mual dan muntah secara
signifikan karena dapat meningkatkan mortilitas saluran cerna,
yaitu dengan menggunakan 1gr jahesebagai minuman selama 4
hari.
d. Melakukan akupuntur atau hypnosis yang dapat menurunkan
mual dan muntah secara signifikan.
e. Menghindari mengkonsumsi kopi/kafein, tembakau dan rokok,
karena selain dapatmenimbulkan mual dan muntah juga dapat
memiliki efek yang merugikan untuk embrio, serta menghambat
sintesis protein (Irianti, dkk, 2014: 58).

14
BAB 3
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1 Tujuan

3.1.1 Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi pengaruh Terapi Komplementer untuk Mengurangi Mual


Muntah pada Ibu Hamil

Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi terapi komplementer pada Ibu Hamil


2. Untuk mengidentifikasi mual muntah pada Ibu Hamil
3. Untuk mengidentifikasi pengaruh Terapi Komplementer untuk Mengurangi
Mual Muntah pada Ibu Hamil

3.2 Manfaat
3.2.1 Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber


informasi dan sebagai refrensi untuk mengetahui pengaruh Terapi
Komplementer untuk Mengurangi Mual muntah pada Ibu Hamil
2. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dan
sekaligus menambah wawasan mengenai Terapi Komplementer untuk
Mengurangi Mual muntah pada Ibu Hamil

15
BAB 4
METODE
Jenis laporan kasus yang digunakan adalah case study (studi kasus). Studi kasus ini
bertempat di RS PKU Muhammadiyah. Studi kasus dilakukan dengan cara meneliti
suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Subyek
asuhan adalah Ny. A umur 24 tahun G1P0A0 dengan usia kehamilan 10 minggu
5hari dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat 1. Laporan ini menggunakan
analisis data deskriptifdengan prinsip-prinsip manajemen asuhan kebidanan dengan
menggunakan manajemen varney.

16
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Berdasarkan hasil pengumpulan data subjektif pada Ny.A dengan keluhan mual muntah
sebanyak 6 kali dan lemas. Hasil data objektif didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg,
dengan mata cekung dan bibir kering. Pemeriksaan dengan tabel PUQE Score (Pregnancy
Unique Quantification of Emesis and or Nausea Scoring System) diperoleh nilai 7.
Diagnosa yang ditegakkan adalah Ny. A mengalami hiperemesis gravidarum tingkat 1.
Kemudian dilakukan asuhan dengan melakukan diet dan melakukan terapi komplementer
terapi akupresur titik perikardium 6. akupresur dilakukan dengan menggunakan ibu jari
pada titik perikardium 6 yang terletak 3 jari di atas pergelangan tangan yang segaris dengan
jari tengah yang dilakukan 1 kali dalam sehari selama 2 menit. Akupresur ini dilakukan
selama selama 2 minggu. Kemudian, setelah diberikan perlakuan selama 14 hari,
didapatkan hasil mual muntah Ny.A

5.2 Pembahasan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Salah satu tanda yang diderita
Wanita hamil trimester I adalah mual muntah. Mual adalah seperti gelombang yang
tidak menyenangkan di belakang tenggorokan, dan lambung dapat atau tidak dapat
menyebabkan muntah (Kilpatrick & Garrison, 2017).

Mual dan muntah selama kehamilan merupakan keluhan umum yang


mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan, bahkan pada kasus yang
ringan.Mual dan muntah saat kehamilan biasanya dimulaipada minggu ke 4-7
setelah menstruasi terakhir, mencapai puncaknya sekitar minggu ke 8-12,secara
bertahap mereda setelah minggu ke-20 (Gordon & Love, 2018b).

Dalam menilai derajat mual dan muntah, ada beberapa sistem penilaian yang dapat
digunakanPada laporan kasus ini, kami menggunakankuesioner PUQE Score
(Pregnancy Unique Quantification of Emesis and or Nausea ScoringSystem) untuk
mengevaluasi tingkat keparahan mual muntah dan untuk menghindari subjektivitas
dari keluhan mual dan muntah (Ellilä et al., 2018).Pada indeks PUQE ada 3 jenis
pertanyaan yangdinilai : perubahan berat badan, ada tidaknya dehidrasi, Indeks
laboratorium (ketidak seimbangan elektrolit (Dochez et al., 2016).

17
Etiologi yang tepat dari nausea and vomiting of pregnancy (NVP) masih belum
jelas tetapi telahdianggap berasal dari beberapa faktor. Mual muntah dan
hyperemesis gravidarum (HG)berhubungan dengan usia ibu yang lebih
muda(Vikanes et al., 2010). Berat badan ibu sebelumhamil, baik berat badan rendah
dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko mual muntah(Lacasse et al.,
2008) Penelitian sebelumnya belum konsisten menjelaskan tentang efek
paritasterhadap terjadinya Mual muntah dan hyperemesisgravidarum. Beberapa
penelitian mengungkapkannulipara berada dalam risiko yang lebih besar(Safari,
2017). Namun penelitian lainnyamenemukan peningkatan risiko seiring dengan
meningkatnya kehamilan (Umboh et al., 2014). Berkurangnya kejadian mual dan
muntah merupakan salah satu gejala yang dikaitkan dengan peningkatan risiko
aborsi spontan (Chan et al., 2010). Selain itu, berbagai faktor sosial ekonomi,
seperti status perkawinan, bekerja di rumah, dan pendidikan rendah telah terbukti
berhubungan dengan mual muntah pada kehamilan (Mariantari & Lestari, 2014).

Mekanisme di mual muntah dalam kehamilanmelibatkan pengaruh hormonal,


sistem vestibular, gastrointestinal, faktor alergi dan psikoneurotik (Gordon & Love,
2018c). Selain itu dasar genetic diduga berperan dalam kejadian ini (Rahma, 2016).
Meskipun alasan yang mendasari manfaat akupresure dalam mengurangi gejala
mual dan muntah belum sepenuhnya dijelaskan, tampaknya penggunaan akupresur
di P6 efektif dalam mengurangi NVP (Campbell et al., 2016; Can Gürkan & Arslan,
2008). Selain itu. Hasil study kasus ini juga sesuai dengan penelitian yang
dilakukan Uning dkk. yang menyatakan bahwa penggunaan metode akupresure
pericardium dan aromaterapi secara efektif dapat menurunkan mual muntah pada
ibu hamil.

Namun, hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada tahun 2017
yang menjelaskan bahwa terapi akupresur pada titik neiguan tidak lebih efektif
dibandingkan dengan pengobatan atimetik penggunaan akupresur pada titik
neiguan bisa digunakan sebagai terapi tambahan untuk penanganan mual dan
muntah pada ibu hamil Akupresur dan akupuntur menstimulasi system regulasi
serta mengaktifkan mekanisme endokrin dan neurologi, yang merupakan
mekanisme fisiologi dalam mempertahankan keseimbangan (homeostasis)

18
(Runiari, 2010). Proses dengan Teknik akupresur menitik beratkan pada titik-titik
saraf tubuh (Fenngge, 2012).

Terapi akupressur, dimana terapi ini dilakukan dengan cara menekan secara
manual pada P6 pada daerah pergelangan tangan yaitu 3 jari dari daerah distal
pergelangan tangan antara dua tendon. P6 terletak di permukaan lengan bawah kira-
kira 4,5 cm di atas pergelangan tangan antara tendon fleksor carpi radialis dan
palmaris longus medialis (Campbell et al., 2016; Can Gürkan & Arslan, 2008).

Terapi ini menstimulasi sistem regulasi serta mengaktifkan mekanisme endokrin


dan neurologi, yang merupakan mekanisme fisiologi dalam mempertahankan
keseimbangan (Runiari, 2010). Akupresur pada titik perikardium 6 dapat
menghasilkan evaluasi yang baik pada ibu yang mengalami mual muntah pada
kehamilan bila dilakukan pada ibu hamil dengan keluhan mual dan muntah pada
kategori ringan dan sedang (Can Gürkan & Arslan, 2008).

19
BAB 6
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Terdapat penurunan frekuensi mual dan muntah setelah dilakukan terapi
komplementer akupresure pada Ny. A.

6.2 SARAN
Diharapkan studi kasus ini dapat dijadikan acuan oleh tenaga kesehatan dalam
memberikan asuhan khususnya dalam mengurangi mual muntah pada ibu
hamil trimester I. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel
dengan jumlah lebih besar dengan jenis penelitian lain seperti Quasi
eksperimen dengan rancangan penelitian two grup pre test - post test.

20
DAFTAR PUSTAKA

Astina, N. P. (2017). Manfaat Permen Jahe dan Permen Mint Dalam Mengatasi
Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sidomulyo Pekanbaru. Bhamada: Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan (E-
Journal), 8(1), 5.
Campbell, K., Rowe, H., Azzam, H., & Lane, C. A. (2016). The Management of
Nausea and Vomiting of Pregnancy. Journal of Obstetrics and Gynaecology
Canada, 38(12), 1127– 1137. https://doi.org/10.1016/J.JOGC.2016.08.009
Can Gürkan, Ö., & Arslan, H. (2008). Effect of acupressure on nausea and vomiting
during pregnancy. Complementary Therapies in Clinical Practice, 14(1), 46–
52. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2007.07.002
Chan, R. L., Olshan, A. F., Savitz, D. A., Herring, A. H., Daniels, J. L., Peterson,
H. B., & Martin, S. L. (2010). Severity and duration of nausea and vomiting
symptoms in pregnancy and spontaneous abortion. Human Reproduction,
25(11), 2907–2912.
Djanah, N., Hadisaputro, S., & Hardjanti, T. S. (2014). Pengaruh akupresur
perikardium 6 terhadap mual muntah kehamilan kurang 16 minggu: Studi
kasus di Puskesmas Mantrijeron dan Mergangsan Yogyakarta.Jurnal
Kesehatan Ibu Dan Anak, 5(1), 88–95.
Dochez, V., Dimet, J., David-Gruselle, A., le Thuaut, A., & Ducarme, G. (2016).
Validation of specific questionnaires to assess nausea and vomiting of
pregnancy in a French population. International Journal of Gynecology &
Obstetrics, 134(3), 294–298.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ijgo.2016.01.023
Ellilä, P., Laitinen, L., Nurmi, M., Rautava, P., Koivisto, M., & Polo-Kantola, P.
(2018). Nausea and vomiting of pregnancy: A study with pregnancy-unique
quantification of emesis questionnaire. European Journal of Obstetrics &
Gynecology and Reproductive Biology, 230, 60–67.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ejogrb. 2018.09.031
Franitza, M. (2004). Akupunktur bei Hyperemesis. Der Gynäkologe, 37(12), 1081–
1086. Gordon, A., & Love, A. (2018a). Chapter 54 -Nausea and Vomiting in
Pregnancy. In D. Rakel (Ed.), Integrative Medicine (Fourth Edition) (pp. 542-
549.e2). Elsevier.https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0- 323-35868-
2.00054-2
Gordon, A., & Love, A. (2018b). Chapter 54 -Nausea and Vomiting in Pregnancy.
In D.Rakel (Ed.), Integrative Medicine (FourthEdition) (pp. 542-549.e2).
Elsevier.https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-323-35868-2.00054-2
Gordon, A., & Love, A. (2018c). Chapter 54 -Nausea and Vomiting in Pregnancy.
In D.Rakel (Ed.), Integrative Medicine (FourthEdition) (pp. 542-549.e2).
Elsevier.https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-323-35868-2.00054-2

21
Juwita, L. (2015). Literature Review: TerapiKomplementer Akupresur Pada
TitikPerikardium 6 Dalam Mengatasi Mual DanMuntah Pada Kehamilan
(Literature Review:Complementary Therapy of Acupressure onPoint of
Pericardium 6 for Overcoming Nauseaand Vomiting in Early Pregn. Jurnal
NersLentera, 3(1), 40–50.
Kilpatrick, S., & Garrison, E. (2017). Normal Laborand Delivery. Obstetrics:
Normal and ProblemPregnancies, 246–270.https://doi.org/10.1016/B978-0-
323 32108-2.00012-3
Lacasse, A., Rey, E., Ferreira, E., Morin, C., & Bérard, A. (2008). Validity of a
modified Pregnancy-Unique Quantification of Emesis and Nausea (PUQE)
scoring index to assess severity of nausea and vomiting of pregnancy.
American Journal of Obstetrics and Gynecology, 198(1), 71-e1.
Lacroix, R., Eason, E., & Melzack, R. (2000). Nausea and vomiting during
pregnancy: a prospective study of its frequency, intensity, and patterns of
change. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 182(4), 931–937.
Mariantari, Y., & Lestari, W. (2014). Hubungan Dukungan Suami, Usia Ibu, dan
Gravida terhadap Kejadian Emesis Gravidarum. Universitas Riau.
Meiri, E., & Sartika, W. (2017). Pengaruh Akupresur Terhadap Pengurangan Mual
Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I di BPM Afah Fahmi A. Md Keb Surabaya.
Infokes,8(01), 43–47.
Michelfelder, A. J. (2018). Acupuncture for Nausea and Vomiting. Integrative
Medicine: Fourth Edition, 1044-1046.e1.https://doi.org/10.1016/B978-0-323-
35868- 2.00111-0
Rahma. (2016). Asuhan pada Ibu Hamil Trimester I dengan Hiperemesis
Gravidarum Tingkat I. Midwifery Journal,
(2).https://media.neliti.com/media/publications/234047-asuhan-pada-ibu-
hamil-trimester-i-dengan-38a8d81f.pdf
Safari, F. R. N. (2017). Hubungan Karakteristikdan Psikologi Ibu Hamil dengan
Hiperemesis Gravidarum di RSUD H Abd manan Simatupang Kisaran.
Wahana Inovasi, 6(1),202–212.
Umboh, H. S., Mamuaya, T., & Lumy, F. S. N.(2014). Faktor-Faktor yang
berhubungan dengan kejadian hiperemesis gravidarum di Puskesmas Tompaso
Kabupaten Minahasa. JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan), 2(2).
Vikanes, Å., Grjibovski, A. M., Vangen, S., Gunnes, N., Samuelsen, S. O., &
Magnus, P. (2010). Maternal Body Composition, Smoking, and Hyperemesis
Gravidarum. Annals of Epidemiology, 20(8), 592–598.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.annepidem.2010.05.009
Wahyurianto, Y., & Hadi Purwanto, U. R. (2013).HUBUNGAN STATUS GIZI
IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN TERJADINYA HIPEREMESIS
GRAVIDARUM RELATIONSHIP NUTRITIONAL STATUS

22
LAMPIRAN

1. Rincian gaji dan Upah

Jam Honor/Jam
No Uraian Jumlah (Rp)
Kerja/Minggu (Rp)
I. Ketua 15 jam x 1 40.000 600.000
2. Anggota 15 jam x 1 30.000 450.000
Pembantu Teknis 10 jam x 1 30.000 300.000
3.
Lapangan
Jumlah Biaya 1.350.000,-

2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan

No. Bahan Volume Biaya Satuan Biaya (Rp)


Kertas HVS 80 gram
1
A4 3 rim 50.000 150.000
2 Tinta Refill Printer HP 360 2 buah 120.000 240.000
3 Alat Tulis Bolpoint
4 lusin 25.000 100.000
4 Materai 5 bh 10.000 50.000
5 Buku pedoman 12 bh 30.000 360.000
6 Biaya Paket Pulsa 12 bh 50.000 600.000
8 konsumsi 12 bh 50.000 600.000
Jumlah Biaya 2.150.000,-

3. Rincian Pengumpulan dan pengolahan data, laporan,


publikasi, seminar dan lain- lain
No Komponen Volume Biaya satuan Jumlah (Rp.)
(Rp)
1 Pengumpulan dan pengolahan
1 200,000 200,000
data
2 Penyusunan laporan 3 100,000 300,000
3 Desiminasi/seminar 1 300,000 300,000
4 Publikasi/jurnal 1 500,000 500,000
Jumlah biaya 1.300.000,-

4. Perjalanan

23
Material Tujuan Kuantitas Jumlah (Rp)
Ketua a. Pengorganisasian persiapan 10 kali 850.000
kegiatan
b. Pendampingan Pendidikan dari
UMSurabaya
c. Evaluasi kegiatan, dll
Anggota a. Pengorganisasian persiapan 10 kali 600.000
kegiatan
b. Pendampingan Pendidikan dari
UMSurabaya
c. Evaluasi kegiatan
SUB TOTAL 1.450.000
TOTAL Rp. 6.250.000

24

Anda mungkin juga menyukai